Anda di halaman 1dari 19

Manajemen Kas dan Manajemen Piutang

Kelompok 2:
1. Abul Hasan
2. Handri Yuda Purnama
3. Letima Sarry
4. Tri Sutrisno
BAB 9 Manajemen Kas
A. Konsep Dasar
Strategi dasar pembayaran bisa di pakai oleh manajer keuangan dalam mengelola kas perusahaan antara lain:
• Lakukan semua pembayaran pada hari terakhir yan tidak di kenakan denda. Jangan membayar terlalu awal.
• Lakukan pembayaran dengan menggunakan cek, lebih baik lagi pada hari jumat. Jangan melalui transfer, kecuali sangat di
perlukan.
• Ambil semua potongan tunai yang di mungkinkan karena pembayaran yang lebih awal.
• Buat kebijakan untuk tidak memberikan uang muka, baik pada karyawan maupun pihak luar.
• Atur perputaran persediaan secepat mungkin, tapi hindari risiko kehabisan persediaan agar perusahaan tidak kehilangan
kepercayaan terhadap pelanggan.
• Kumpulkan piutang secepat mungkin, tapi jangan sampai dapat menurunkan volume penjualan, karena ketatnya kebijakan
penjualan kredit dan pengumpulan piutang.
B. Penentuan Jumlah Kas Optimal

  2 cara yang dapat di pakai untuk menentukan jumlah kas optimal.


Ada

1. Model EQQ (Economical Order Quantinty)

Keteranagan Simbol:
JKO = jumlah kas optimal
bt = biaya transaksi merubah surat berharga menjadi uang tunai
kk = kebutuhan kas setiap periode (relatif konstan)
tb = tingkat bunga surat berharga
  Model Miller-Orr
2.

Keteranagan Simbol:
JKD = jumlah kas yang di inginkan
bt = biaya tetap untuk melakukan transaksi surat berharga
= variance arus kas bersih setiap periode
tb = tingkat bunga harian surat berharga
C .Cash Discount

Ada 4 alternatif discount yang di berikan oleh pemasok di tinjau dari segi waktu di
mulainya kredit yaitu:
1. Periode discount di mulai akhir bulan (Ending of Month = EOM) biasanya di tulis 2/10,
net 30 EOM
2. Periode discount di mulai setiap tengah bulan (Midle of Month = MOM) biasanya di
tulis 2/10, net 30 MOM
3. Periode discount di mulai sesuai dengan tanggal yang tercantum dalam invoice
biasanya di tulis 2/10, net 30 invoice tgL. 10 April
4. Periode discount di mulai pada saat barang diterima (Receipt of Goods = ROG)
biasanya di tulis 2/10, net 30 barang diterima tgl. 20 April
D. Motif Memiliki Kas
Motif memiliki kas antara lain :
1. Motif transaksi bearti bahwa perusahaan menyediakan kas untuk membayar
berbagai transaksi bisnis.
2. Motif berjaga-jaga berarti bahwa perusahaan mempertahankan saldo kas
untuk memenuhi permintaan kas yang sifatnya tidak terduga. Jika semua
penerimaan dan pengeluaran kas bisa di prediksi secara tepat, maka saldo kas
untuk motif ini jumlahnya akan sangat rendah.
3. Motif spekulasi di maksudkan untuk memperoleh keuntungan dari memiliki
atau menginvestasikan kas dalam bentuk investasi yang sangat likuid
(biasanya sekuritas).
E. Investasi Kelebihan Kas

Konsep dasar yang di pakai untuk menginvestasikan kelebihan kas dalam sejuritas
antara lain:
1. Return
2. Safety and Quality
3. Marketability
4. Expectation
5. Diversification
F. Pengendalian Intern Kas
Konsep dasar pengendalian intern kas antara lain:
1. Fungsi penerimaan kas harus di pisahkan dengan fungsi pengeluaran kas.
2. Penanganan phisik kas harus di pisahkan seluruhnya dari penyelenggaraan pembukuan.
3. Semua penerimaan kas harus di setorkan seluruhnya pada setiap hari kerja secara IN TACT.
4. Tanggung jawab untuk untuk menangani kas harus di rumuskan dengan jelas dan di tetapkan secara pasti.
5. Para penagih di haruskan memberikan kuitansi yang syah sebagai tanda terima. Tentunya dengan meninggalkan
arsip.
6. Petugas penerimaan kas dilarang membuat bukti penerimaan sementara dengan alasan apapun.
7. Semua pegawai yang menangani kas atau pembukuan kas di haruskan mengambil cuti, dan orang lain harus
menggantikan selama masa cutinya.
8. Rekonsilisasi bank harus di lakukan oleh mereka yang tidak menangani kas atau menyelenggarakan
pembukuan.
9. Setelah di lakukan pembayaran, bukti pengeluaran kas beserta dokumen pendukungnya harus di stempel telah
di bayar.
10. Bukti penerimaan atau pengeluaran kas harus bernomor urut yang tercetak. Penggunaannya harus di
pertanggung jawabkan.
G. Aliran Kas Dalam Perusahaan

Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Di samping


aliran kas keluar (cash out flow) tersebut, di dalam perusahaan juga terdapat aliran kas
masuk (cash in flow) baik yang bersita rutin maupun intermittent, dan lin sebagainya.
Penerimaan dan pengeluaran kas dalam perusahaan akan berlangsung terus menerus
selama hidupnya perusahaan. Perencanaan aliran kas suatu perusahaan harus mencakup
pertimbangan tentang bagaiman meningkatkan aliran kas. Meningkatkan aliran kas pada
dasarnya mencakup peningkatan jumlah kas yang tersedia sehari-hari.
H. Laporan Arus Kas

Perusahaan wajib menyusun laporan arus kas dan menyajikannya sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Informasi arus
kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai
kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.
Pos-pos termasuk arus kas masuk dan arus kas keluar adalah:

Arus kas masuk Arus kas keluar


1 Penurunan aset lancar non kas Kenaikan aset lancar non kas
2 Penurunan aset tetap Kenaikann aset tetap
3 Kenaikan utang Penurunan utang
4 Kenaikan modal Penurunan Modal
5 Keuntungan perusahaan Kerugian perusahaan
6 Penyusutan/amortisasi Pembayaran dividen tunai
BAB 10 Manajemen Piutang
A. Konsep Dasar
Pada dasarnya ada 4 aspek penting dalam manajemen piutang, yaitu masalah kebijakan kredit (credit
policy) yang meliputi:
1. Standar kredit (credit standard) adalah pedoman yang harus di anut untuk menentukan apakah
seorang pelanggan layak diberi kredit atau tidak.
2. Kebijakan pengumpulan piutang (collection policy) menunjuk kepada prosedur-prosedur yang
harus dianut dalam usaha untuk mempercepat pengumpulan piutang agar tidak melewati credit
term yang telah ditetapkan.
3. Penetapan jangka waktu kredit (credit term) menunjuk kepada termin pembayaran yang
disyaratkan kepada pelanggan yang membeli secara kredit.
4. Potongan tunai (cash discount) biasanya dinyatakan 2/10, net 30, artinya pembeli akan di berikan
potongan tunai sebesar 2% jika pembayarannya dilakukan dalam waktu maksimal 10 hari
terjadinya transaksi, dan seluruh jumlah utngnya harus dilunasi maksimal 30 hari.
B. Kebijakan Manajemen Piutang

Prosedur-prosedur yang wajar dan cara penanganan yang baik atas piutang adalah penting, bukan saja untuk
keberhasilan perusahaan, tetapi juga untuk meliharabhubungan yang memuaskan dengan para pelanggan.
Apabila perusahaan akan merubah kebijakan manajemen piutang, misanaya diberikan potongan tunai bagi
pelanggan pada periode tertentu, maka akan terjadi perubahaan hal-hal antara lain sebagai berikut:
1. Hari rata-rata pengumpulan piutang (average collection period) diharapkan akan berkurang, karena pelanggan
yang tadinya tidak memperoleh potongan tunai, sekarang dapat memanfaatkan.
2. Kerugian piutang (bad debt expenses) di harapkan akan menurun pula.
3. Aspek lain yang negatif dari adanya potongan tunai adalah menurunnya sumber dana yang berasal dari
penerimaan piutang, bilamana semakin banyak pelanggan yang memanfaatkan potongan tunai yang ditwarkan
perusahaan.
C.Pengendalian Piutang

Ditinjau dari manajemen preventif, pada dasarnya ada 3 bidang pengendalian yang umum
dilakukan, pada titik tersebut dapat di ambil tindakan untuk mewujudkan pengendalian piutang.
Ketiga bidang tersebut adalah:
1. Pemberian kredit
2. Pengambilan yang aktif
3. Penyelenggaraan administrasi piutang yang baik
D. Analisis Umur Piutang

 Ada 2 metode unutk menilai investasi pada piutang yaitu:


1. Perputaran piutang (receivable turnover)
Rumusnya

2. Hari rata-rata pengumpulan piutang (average collection period)


Rumusnya
E. Laporan-Laporan Lain

Laporan – laporan lain tentang aktivitas piutang, yaitu:


1. Rincian piutang yang di hapuskan dan penjelasan sebab-sebabnya.
2. Rincian mengenai waktu rata-rata peredaran piutang menurut syarat penjulan,
besarnya piutang, kelas pelanggan.
3. Perbandingan antara penagihan yang sebenarnya dengan rencana.
4. Rincian tentang piutang yang telah dihapus ternyata dapat ditagih.
5. Perbandingan antara biaya kredit dan penagihan yang sebenarnya dengan
rencana/anggaran.
6. Surat konfirmasi piutang.
F. Langkah Preventif untuk Mengurangi Risiko Piutang

Pada dasarnya ada empat risiko yang terkandung dalam piutang, yaitu:
1. Risiko tidak terbayarnya seluruh piutang
2. Risiko tidak terbayarnya sebagian piutang
3. Risiko keterlambatkan dalam melunasi piutang
4. Risiko tertanamnya modal dalam piutang
Untuk mengurangi risiko tersebut adalah manajer kredit hendaknya memperhatikan lima “C”
dari kredit sebelum memutuskan pemberian kredit kepada pelanggan yaitu:
5. Character
6. Capacity
7. Capital
8. Collateral
9. Conditions of economics
G. Faktor yang Mempengaruhi Kecilnya Investasi Piutang

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya investasi dalam
piutang yaitu:
1. Kebijakan penjualan kredit.
2. Syarat pembayaran penjualan kredit.
3. Ketentuan tentang pembatasan kredit.
4. Kebijakan dalam mengumpulkan piutang.
5. Kebiasaan membayar dari para pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai