Manajemen Kas
12
Ekonomi dan Bisnis Manajemen 84008 Luna Haningsih SE., ME.
Abstract Kompetensi
Pengelolaan kas sangat penting Diharapkan mahasiswa dapat
dilakukan oleh suatu perusahaan memahami dan menghitung jumlah kas
karena jika pengelolaan tidak baik maka yang memadai agar kegiatan
perusahaan akan sulit menjalankan operasional perusahaan dapat
kegiatan operasionalnya dengan baik terselenggara dengan baik
PENDAHULUAN
Suatu perusahaan pasti memerlukan uang kas agar dapat terus beroperasi. Kas
diperlukan oleh perusahaan untuk membayar segala tagihan yang harus dikeluarkan untuk
kelancaran operasi perusahaan. Tagihan tersebut dapat berupa pembayaran hutang
dagang yang jatuh tempo, biaya perawatan mesin yang harus dikeluarkan setiap bulan,
pembayaran gaji dan sebagainya. Jika perusahaan tidak dapat membayar tagihan – tagihan
tersebut maka perusahaan akan mengalami gangguan, baik dari supplier, karyawan yang
mungkin akan melakukan demonstrasi menuntut pembayaran. Gangguan ini tidak saja
hanya sebatas masalah intern tetapi juga akan berdampak pada menurunnya kredibilitas
perusahaan. Disisi lain jika perusahaan memiliki kas dalam jumlah yang banyak maka
perusahaan akan kehilangan kesempatan mendapatkan keuntungan karena dana yang
menganggur tentu saja tidak akan menghasilkan apa-apa. Oleh sebab itu manajemen kas
merupakan suatu hal yang penting untuk diketahui, dipelajari, dan sebisa mungkin dapat
diterapkan didalam perusahaan agar pemanfaat dana dalam perusahaan senantiasa efisien,
dan dapat memberikan keuntungan yang sebesar – besarnya.
Kegiatan manajemen kas dimulai dari saat para pelanggan membayar pembelian
mereka (yang mungkin dilakukan dengan penulisan “cek”) sampai dengan saat perusahaan
membayar pada leveransir, karyawan atau pemerintah untuk hutang-hutang mereka.
Kegiatan-kegiatan yang berada di antara kedua titik tersebut merupakan kegiatan yang
menjadi tugas manajemen kas. Sedangkan usaha untuk mempengaruhi pembeli
mempercepat pembayaran mereka merupakan kegiatan/tugas dari manajemen piutang.
Alat yang sangat penting dalam manajemen kas ini adalah anggaran kas. Anggaran kas
sebenarnya tidak lain berisikan perkiraan aliran kas masuk dan aliran kas keluar.
Beberapa cara yang bisa dipergunakan dan terutama penting untuk perusahaan yang
mempunyai wilayah operasi yang luas, ditujukan untuk :
Cara lain yang bisa digunakan adalah dengan membentu concentration banking. Cara
ini perusahaan menetapkan berbagai pusat pengumpulan pada beberapa wilayah bukan
hanya satu pusat pengumpulan misalnya di kantor pusat saja. Tujuannya adalah
memperpendek periode antara saat para pelanggan membayar dan saat perusahaan
dapat menggunakan dana tersebut.
2. Mengendalikan Pembayaran
Pengendalian pembayaran yang efektif dapat mempercepat perputaran kas. Kalau
tujuan pengumpulan adalah percepatan yang maksimum, maka tujuan dalam
Salah satu caranya adalah dengan “playing the float”. Float berarti perbedaan antara
jumlah saldo kas di bank menurut catatan perusahaan, dan saldo di bank menurut
laporan bank. Dengan demikian, mungkin saja perusahaan mempunyai saldo kas di
bank yang negatif, tetap laporan bank tetap menunjukkan saldo yang positif, karena cek
yang outstanding belum diuangkan oleh para pemegang cek tersebut. Apabila jumlah
float dapat ditaksir dengan cukup akurat, maka saldo bank bisa dikurangi dan dana
dapat diinvestasikan untuk menghasilkan keuntungan yang positif.
Apabila dimungkinkan penggunaan “draft”, maka cara ini dapat pula digunakan untuk
menunda pembayaran. Draft adalah semacam cek tetapi tidak atas unjuk. Dengan
demikian, bagi merekayang mempunyai draft dan akan menguangkannya, bank akan
menunjukkan draft tersebut kepada yang mengeluarkan utnuk mendapatkan konfirmasi
bahwa draft tersebut bisa dibayar. Waktu yang diperlukan untuk memperoleh konfirmasi
ini memungkinkan perusahaan segera menambahkan kasnya di bank, sehingga tidak
terjadi defisit saldo kas.
1. Adanya trade-off antara risiko dan profitabilitas akan mempengaruhi tingkat aktiva
likuid perusahaan yaitu kas dan surat berharga. Tingkat aktiva likuid yang berlebihan
akan menurunkan risiko tetapi secara umum akan menurunkan profitabilitas yang
dapat dicapai, sebaliknya aktiva likuid yang rendah akan meningkatkan profitabilitas
(return) tetapi juga akan meningkatkan risiko.
Dalam model ini, biaya penyimpanan karena memiliki kas, yaitu bunga yang hilang,
diseimbangkan dengan biaya transaksi yang tetap, yaitu mengubah surat-surat berharga
menjadi kas atau sebaliknya.
Dalam model ini, kebutuhan akan kas bersifat stabil selama periode tertentu misalnya 1
bulan. Perusahaan memperoleh kas tersebut dari menjual surat-surat berharga.
Misalkan pada awal periode perusahaan mempunyai saldo kas C rupiah, dan apabila
jumlah ini sudah habis, perusahaan menjual surat-surat berharga sebesar C rupiah pula
untuk meningkatkan kembali saldo kasnya. Jadi transfer terjadi pada saat saldo kas
mulai nol. Apabila ada tenggang waktu antara saat penjualan dan saat penerimaan kas,
maka penjualan surat berharga dilakukan sebelum saldo kas mencapai nol.
Tujuan model ini adalah untuk mencari nilai C yang akan meminimumkan biaya total, ya
itu biaya transfer dan opportunity cost (kehilangan keuntungan karena memiliki kas.
2 x 2000 x 40.000.000
C = ---------------------------------
0,01
C = Rp 4.000.000,-
Seberapa tinggi dan rendah batas ini, tergantung pada biaya tetap untuk transaksi dan
biaya pemilikan uang tunai. Seperti pada model di atas, kita menganggap bahwa biaya-
biaya tersebut bisa diperkirakan, dan biaya untuk menjual dan membeli surat-surat
berharga adalah sama. Pada hakikatnya kiata ingin memuaskan kebutuhan akan kas
dengan biaya total yang minimal. Miller and Orr menentukan dua batas pengawasan, h
rupiah untuk batas atas dan nol rpiah untuk batas bawah.
Nilai-nilai h dan z yang optiimal tergantung tidak hanya pada biaya transaksi dan biaya
pemilikan kas, tetapi juga pada tingkat fluktuasi saldo kas.
3b2 1/3
Z = --------
4i
Nilai h yang optimal adalah 3z. Batas ini meminimumkan biaya keseluruhan dari
manajemen kas. Rata-rata saldo kas tidak bisa ditentukan lebih dulu, tetapi kira-kira
akan sebesar (z + h)/3
Contoh :
b = Rp 25,-
2 = Rp 800,-
maka :
3 x 25 x 800 1/3
Z = ------------------
4 x 0,2 / 365
= Rp 301,38
3. PROBABILITAS MODEL
Biasanya aliran kas suatu perusahaan tidaklah benar-benar bisa diperkirakan ataupun
sama sekali tidak bisa diperkirakan. Umumnya aliran kas tersebut bisa
diperkirakan dalam suatu kisar tertentu. Apabila aliran kas bisa diperkirakan
dengan cukup baik, maka model EOQ bisa dipergunakan.
Apabila aliran kas tidak bisa diperkirakan dengan cukup baik, maka model probabilitas
mungkin dipergunakan. Saldo kas pada akhir periode tidak termasuk pembelian atau
penjualan surat berharga, dapat ditaksir untuk berbagai hasil aliran kas untuk
membentuk distribusi probabilitas. Periode yang dipergunakan haruslah cukup pendek,
mungkin hanya beberapa hari dan tidak lebih dari satu minggu. Informasi probabiistik
ini, bersama-sama dengan iinformasi tentang biaya tetap untuk mentransfer kas dan
surat berharga, serta penghasilan dari investasi pada surat berharga, adalah nformasi
yang diperlukan untuk menentukan saldo permulaan yang layak antara kas dan surat
berharga.
Untuk berbagai kemungkinan hasil aliran kas, keuntungan bersih yang diharapkan
sesuai dengan tingkat surat berharga yang berbeda-beda, dapat ditentukan. Semakin
besar jumlah surat berharga yang dimiliki, tentu saja semain besar probabilitas kita
terpaksa harus menjual surat berharga tersebut untuk memenuhi kekurangan kas.
Latihan Soal :
1. PT. Manajer Keuangan PT. Anindra mengamati bahwa pengeluaran kas setiap hari
ternyata bersifat acak. Variance arus kas harian ditaksir sebesar (Rp.400.000,-) 2. Kas
yang menganggur bisa diinvestasikan pada surat berharga yang diharapkan
memberikan tingkat keuntungan 12% pertahun ( 1 tahun = 360 hari ) Biaya transaksi
untuk menjual surat berharga ditaksir sebesar Rp.20.000,-. Manajer perusahaan ingin
menetapkan model Miller dan Orr untuk pengelolaan kasnya.
Arthur J. Keown, David F. Scott Jr, John D. Martin, J. William Petty. 2002. Introduction
Financial Management. Prentice- Hall, Inc.
Weston, J Fred and Eugene F Brigham, 2004. Managerial Finance, Tenth Edition, Dryden
Press, Hinsdale Illinois.
Syamsudin Lukman, 1985. Manajemen Keuangan Perusahaan, Konsep dan Aplikasi dalam
Perencanaan dan Pengambilan Keputusan, Handinata Yogyakarta
Husnan, Suad, 1990. Manajemen Keuangan, Teori dan Penerapan, Edisi Pertama, Cetakan
ketiga, BPFE Yogyakarta.