Anda di halaman 1dari 9

Makalah

Marger Akuisisi

NAMA: WINNY AYUSARY SALIM


NPM: 02041811190
KELAS: VI E MANAJEMEN

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KHAIRUN
2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat,karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang manajemen kas dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga kami berterima kasih pada selaku dosen mata k u l i a h m a r g e r
a k u i s i s i y a n g t e l a h m e m b e r i k a n t u g a s i n i k e p a d a k a m i . Kami
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan dan kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah initerdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanyakritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akandatang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah
disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orangyang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari
Andademi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada sebuah perusahaan, tentunya memiliki suatu tujuan tertentu yang mana tujuan ini harus
dapat menjamin kelanjutan dari perusahaan tersebut. Tentunya, suatu tujuan dari setiap
perusahaan tersebut berbeda-beda, tergantung dari perusahaan tersebut berjenis dan berbentuk
seperti apa. Untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan tersebut,
perusahaan harus dapat memanfaatkan sumber yang ada. Sumber yang dimaksud, salah satunya
yaitu dengan bagaimana cara perusahaan dapat mengelola Kas perusahaan dengan efisien, yang
mana diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mencapai suatu tujuan dari perusahaan.

Hal inilah, yang membuat adanya Manajemen kas itu sangat penting. Karena, jika tidak adanya
manajemen kas tersebut, perusahaan akan sulit bertransaksi dengan pihak lain. Oleh karena
itulah, manajemen kas adalah suatu keharusan bagi setiap perusahaan, baik dalam perusahaan
dari pemerintah maupun perusahaan swasta. Sebuah perusahaan yang dapat mengelola Kas
dengan baik, mengelola pemasukan dan penarikan yang telah diakukan dijamin akan lebih
mudah mengembangkan perusahaannya. Karena dengan adanya Manajemen Kas yang baik
inilah, perusahaan dapat dengan mudah menyediakan berbagai sumber daya lain yang
dibutuhkan dengan tepat waktu tanpa harus menghadapi masalah kekurangan Kas. Begitupun
juga pada Bank syariah, adanya Manajemen Kas juga sangat berpengaruh terhadap Likuiditas dari
Bank tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian kas
2. persediaan kas minimal
3. model manajemen kas
4. Anggaran kas
5. Penyusunan anggaran kas
6. Soal dan penyelesaian

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kas

Menurut Martini (2012;180) “kas adalah aset keuangan yang digunakan untuk
kegiatan operasional perusahaan. Kas merupakan aset yang paling liquid karena
dapat digunakan untuk membayar kewajiban perusahaan. kas merupakan alat
pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan entitas”.
Sedangkan menurut Skousen (2007) “kas adalah asset lancar yang terdiri dari uang
logam, uang kertas, dan unsur-unsur lain yang (1) berfungsi sebagai alat pertukaran
dan (2) memberikan dasar untuk perhitungan akuntansi.
Akun kas adalah suatu akun yang berfungsi untuk mencatat perubahan uang baik itu
dalam penerimaan uang maupun pengeluaran kas. Sebagaimana halnya dengan
hidup kita sehari-hari adalah tidak praktis bagi perusahaan untuk menarik atau
menggunakan cek untuk membayar pengeluaran kecil seperti prangko. Namun
pengeluaran kecil sering terjadi sehingga totalnya juga cukup besar. Karena itu
semacam itu perlu dikendalikan. Untuk itu dibentuk dana kas khusus, yang disebut
dana kas kecil (petty cash fund). Menurut Subroto (2009) “dana kas kecil adalah
sejumlah dana yang dibentuk untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang
jumlahnya kecil atau mendadak”. Dana kas kecil dibentuk dengan terlebih dahulu
memperkirakan jumlah kas yang diperlukan perusahaan dari pendanaan semacam
itu untuk periode tertentu, seperti satu minggu atau satu bulan. Dana kas kecil
biasanya di isi kembali dalam jangka waktu tertentu atau bila dana tersebut telah
habis atau mencapai jumlah minimum.

2. Persediaan Kas Minimal

Jumlah uang kas minimal yang harus ada di perusahaan berbeda-beda antara
yangs a t u d e n g a n l a i n n y a , h a l i n i s a n g a t t e r g a n t u n g p a d a b e s a r
k e c i l n y a d a n k e m a m p u a n perusahaan. Di samping itu kas minimal juga
tergantung pada prediksi atau estimasi besarnyaaliran kas masuk dan kas keluar
beserta penyimpangannya. Estimasi aliran kas keluar perlumempertimbangkan
adanya biaya yang keluar secara tunai dan biaya yang tidak tunai.
Dalamperencanaan kas, biaya yang tidak tunai seperti penyusutan tidak
diperhitungkan dalammenentukan jumlah kas minimal perusahaan. Hubungan
baik dengan pihak perbankan, suplier dan perantara juga mempengaruhi besarnya
persediaan kas minimal yang harus dijaga olehperusahaan.Perusahaan harus
memiliki persediaan kas minimal yang harus ada setiap saat, atau sering disebut
persediaan besi (safety cash). Persediaan minimal kas pada dasarnya tidak
jauhberbeda dengan persediaan minimal pada persediaan barang. Persediaan
kas minimal inibertujuan untuk menjaga agar kelangsungan operasi
perusahaan tetap terjamin dan dapatmemenuhi kewajiban finansial perusahaan
apabila sewaktu-waktu harus dibayar. Kewajibanfinansial ini dapat berupa
hutang lancar maupun biaya-biaya baik biaya tetap maupun biaya v a r i a b e l
yang harus segera harus dibayar untuk kelangsungan operasi
p e r u s a h a a n . Ketersediaan kas dalam perusahaan merupakan hal yang mutlak.Kas
merupakan salah satu aktiva yang memiliki likuiditas paling tinggi.
Likuiditasmerupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-
kewajiban yang harus segeradipenuhi atau kewajiban jangka pendek. Kewajiban
perusahaan kepada pihak kreditur jangkap e n d e k m a u p u n k e w a j i b a n d a l a m
p e m b i a y a a n o p e r a s i p e r u s a h a a n s e h a r i - h a r i d e m i kelangsungan produksi.
Aktiva lancar sebagai modal kerja akan dibandingkan dengan jumlahhutang lancar
sebagai kewajiban finansial yang harus segera dipenuhi perusahaan.
Likuiditas,khususnya dilihat dari kas yang tersedia dapat juga dibandingkan
dengan hutang lancar yangada. Perbandingan antara kas dengan hutang lancar
disebut rasio kas (cash ratio). Rasio kasyang tinggi menunjukkan kemampuan
membayar hutang lancar juga tinggi. Besarnya kas yangcukup baik dan aman
menurut HG. Guthmann adalah antara 5% s/d 10% dari aktiva lancar yang ada.
Jumlah kas yang kurang dari 5% dari aktiva lancar akan menyulitkan
operasiperusahaan. Standar jumlah kas 5% sampai dengan 10% ini biasanya layak
untuk perusahaanmanufaktur. Bagi perusahaan jasa perbankan, jumlah kas
biasanya akan lebih besar lagi.Semakin besar jumlah kas yang tersedia di
perusahaan, maka makin tinggi pula likuiditasnya.Persediaan kas yang terlalu
besar yang berarti likuiditasnya tinggi bukan berarti perusahaan tersebut baik,
sebab kas yang terlalu besar berakibat pemanfaatan kas tersebut kurang
efisien karena kas tersebut menganggur dan tidak menghasilkan keuntungan

3. Model Manajemen Kas

Model Manajemen kas ini akan menjadi jawaban dari permasalahan pembagian aset likuid dalam
sebuah perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, jika perusahaan tersebut memiliki kas terlalu
rendah, maka perusahaan akan menjual surat berharga yang dimiliki tersebut, ataupun membeli
kembali surat berharga untuk menjadi pengganti dari surat berharga yang telah dijual tersebut
lebih sering daripada jika kasnya lebih tinggi. Dengan begitu, trading cost yang dimiliki akan turun
saat saldo dari kas tersebut bertambah besar. Sedangkan opportunity cost, kas akan bertambah
sejalan dengan peningkatan dari saldo kas. Dibawah ini, merupakan model dari manajemen kas
yaitu sebagai berikut:

1. Model Miller-Orr
Dikemukakan oleh Merton Miller dan Daniel Orr, dimana mereka berdua mengembangkan
sebuah model saldo kas dimana keadaan arus kas masuk dan arus

kas keluar berfluktuasi secara acak pada setiap harinya. Dalam model manajemen kas ini, baik
pemasukan maupun pengeluaran kas turut disertakan. Model ini, berasumsi bahwa arus kas
bersih harian(arus kas masuk dikurangi arus kas keluar) tersebar secara normal. Arus kas bersih
dapat berupa nilai yang diharapkan (Expected Value) atau bisa juga disebut nilai lebih tinggi atau
nilai yang lebih rendah.
Untuk dapat menggunakan model ini, perusahaan harus melakukan empat hal, yakni sebagai
berikut:
1. Menetapkan batas kendali bagian bawah untuk saldo kas. Batas bbagian bawah inilah yang
berhubungan dengan margin pengamanan minimum yang telah diterapkan oleh manajemen.
2. Menentukan tingkat bunga.
3. Mengestimasi deviasi standar dari arus kas harian.
4. Mengestimasi biaya trading membeli dan menjual sekuritas surat berharga.
Model ini memperjelas mengenai persoalan yang ada pada manajemen kas. Model ini,
menunjukkan bahwa titik kembali terbaik yakni Z*, berhubungan positif dengan trading cost F,
Juga berhubungan negatif dengan K. Kemudian Model Miller Orr menunjukkan bahwa titik
kembali yang paling baik dan saldo kas rata- rata terkait dengan positif dengan variabilitas dari
arus kas. Yang artinya, perusahaan yang memiliki suatu ketidakpastian yang besar harus pula
memiliki saldo kas yang besar. Berikut merupakan rumus model Miller Orr:
()⁄
4i
Keterangan:
b = Biaya tetap untuk melakukan transaksi.
= Variasi arus kas bersih.
i = Bunga harian untuk investasi pada sekuritas.

H =3 z
H = Batas atas kas perusahaan.
2. Model Boumal
William Boumal (1952) merupakan seorang ekonom pertama yang menjelaskan mengenai model
formal dari manajemen kas yakni dengan memasukkan opportunity cost dan trading cost. Model
ini biasa digunakan untuk menentukan suatu target saldo kas. Menurut Boumal, kebutuhan kas
dalam perusahaan hampir mirip dengan pemakaian persediaan. Maka dari itu, Boumal berkata
jika manajemen kas dan manajemen perusahaan memiliki suatu kesamaan jika ditinjau dari
aspek keuangan. Jika sebuah perusahaan memiliki saldo kas yang tinggi, maka perusahaan akan
kehilangan kesempatan untuk menginvestasikan dana yang dimilikinya tersebut jika terdapat
kesempatan investasi lain yang akan lebih menguntungkan begitupun juga sebaliknya.
Model Economic Order Quantity (EOQ) dipergunakan untuk menghitung pesanan barang yang
paling ekonomis. Konsep ini juga berlaku untuk memperhitungkan persediaan kas yang paling
ekonomis atau disebut dengan saldo kas yang ditargetkan.
C = √ 2. OD i
Keterangan:
O = Biaya transaksi
D = Kebutuhan kas setahun I = Bunga Sekuritas

4. Anggaran Kas
Anggaran kas adalah prediksi aliran keluar-masuknya uang yang
direncanakan perusahaan di dalam suatu periode tertentu, beserta penjelasan
tentang sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut.
Kas mempunyai kedudukan yang sentral dalam upaya menjaga kelancaran
operasional perusahaan. Jumlah kas yang memadai sangat penting bagi
kelancaran usaha perusahaan sehari-hari. Jumlah kas yang kurang akan
mengakibatkan tidak terbayarnya kewajiban perusahaan atau terganggunya
operasional perusahaan, sedangkan jumlah kas yang berlebih akan
mengakibatkan adanya jumlah kas yang menganggur (idle) atau jumlah kas
yang tidak produktif.
Anggaran kas adalah perencanaan mutasi dan posisi kas jangka waktu
tertentu, yang terdiri atas :
1.      Perencanaan penerima kas (aliran kas masuk)
2.      Perencanaan pengeluaran kas (aliran kas keluar)
3.      Penetapan sisa kas minimum
Sifat aliran kas, baik aliran masuk maupun aliran keluar, dapat bersifat
kontinyu artinya frekuensi penerima/pengeluaran kas yang sering
diterima/dibayar oleh perusahaan ataupun bersifat tidak kontinyu/insidentil
artinya frekuensi penerima/pengeluaran kas yang jarang diterima atau dibayar
oleh perusahaan.
Contoh aliran kas masuk yang bersifat kontinyu misalnya penerima kas
yang berasal dari hasil penjualan produk secara tunai dan hasil pelunasan
piutang. Sedangkan contoh aliran kas masuk yang bersifat tidak kontinyu
(insidentil) misalnya; penerima kas yang berasal dari penyertaan pemilik
perusahaan, penjualan saham, penerima kredit bank, dan penjualan aktiva tetap
yang sudah tidak terpakai lagi.
Contoh aliran kas keluar yang bersifat kontinyu (rutin) misalnya
pengeluaran kas untuk pembelian bahan baku, pembayaran upah, gaji dan
kesejahteraan karyawan, pembayaran biaya listrik, air , telepon, dll. Sedangkan
aliran kas keluar yang bersifat tidak kontinyu (insidentil) misalnya; pengeluaran
kas misalnya untuk pembayaran bunga, pembayaran dividen, pembayaran pajak
penghasilan, pembayaran angsuran utang, pembelian kembali saham perusahaan
dan pembelian aktiva tetap.

5. Penyusunan Anggaran Kas 

Secara umum, kegunaan penyusunan anggaran kas adalah sebagai pedoman kerja,  pe
ngkoordinasian kerja, serta pengendalian kerja. Secara khusus anggaran kas bertujuan 
untuk: 
 
 Menentukan posisi kas pada berbagai waktu. 

 Memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus kas. 
 
 Mempersiapkan keputusan pembelanjaan atau pembiayaan jangka pendek atau  ja
ngka panjang. 

 Menjadi dasar kebijakan pemberian kredit.

 Menjadi dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan. 

 Menjadi dasar penilaian terhadap realisasi pengeluaran kas yang sebenarnya

6. Soal dan penyelesaian


PT. ALFA memprediksi permintaan kas tahun 2010 sebesar Rp. 200 juta. Biaya
konversi setiap kali konversi Rp. 25.000. Biaya kesempatan jika memegang kas 10%
per tahun. Tentukan total biaya kas yang minimum!

Jawaban
ECQ = √ 2x25000x200.000.000/0,1
= Rp 10.000.000

Konversi dilakukan
= 200.000.000/10.0000.000
= 20 kali

Total biaya konversi = 25.000 x 20


= Rp 500.000

Total biaya kesempatan = ECQ/2 x 10%


= (10.000.000/2)x10%
= Rp 500.000

Total biaya kas = biaya konversi + biaya kesempatan

= Rp 500.000 + Rp 500.000
= Rp 1.000.000

BAB IIi
Kesimpulan
Sebagai langkah terakhir dari penulisan karya tulis inidan 
s e t e l a h m e m p e l a j a r i   m e n g e n a i   m a n a j e m e n   k a s ,   m a k a   d a p a t   d i   t a r i k 
s u a t u   k e s i m p u l a n  bahwa% dengan dilakukannya optimalisasi pengelolaan kas pa
da penyusunananggaran kas perusahaan dapat dihasilkan suatu perencanaan 
pengelolaan kassecara optimal sehingga semua kegiatan operasional perusahaan da
pat meningkat

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, R. P. (2017, April 28). Model Manajemen Kas. Dipetik Maret 27, 2020, dari
modelmanajemenkas.blogspot.com
Okviana, L. (2014). Manajemen Kas. Makalah Manajemen Keuangan, 4-6. Saputri, A. O. (2014).
Manajemen Kas. Manajemen Keuangan , 5-9.
Sari, E. W. (2015). Manajemen Kas. Makalah Manajemen Kas, 6-8.

Anda mungkin juga menyukai