Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN KEUANGAN

“MANAJEMEN KAS”

DOSEN PENGAMPU :
Dr. TOMY FITRIO, SE.M
SAID AFRIARIS, SE.M.Si

Disusun
O
L
E
H
Kelompok 2 ( 4B2)
RIO DIMAS SURYA SAPUTRA
NIM: 21.10.089.530.372

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS INDRAGIRI (ITB-I)

Jl.Raya.SupraptonO.14,Sekip Hulu,Rengat,Inhu,Riau 29314

T.A 2022/2023

1
DAFTAR ISI

RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................................iii
TUJUAN.......................................................................................................................................................iii
MANAJEMEN MODAL KERJA.................................................................................................................1
PENGERTIAN MANAJEMEN KAS........................................................................................................1
TUJUAN MANAJEMEN KAS.................................................................................................................1
FUNGSI MANAJEMEN KAS..................................................................................................................2
SUMBER KAS..........................................................................................................................................2
ASPEK MANAJEMEN KAS....................................................................................................................2
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAS.............................................................................................4
Model Manajemen Kas..............................................................................................................................4
SISTEM PEMBAYARAN KAS................................................................................................................5
SISTEM PENGUMPULAN KAS.............................................................................................................5
CONTOH SOAL :......................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................7

2
RUMUSAN MASALAH

1. Apa Itu Manajemen Modal Kas


2. Apa Tujuan Manajemen Modal Kas
3. Apa Fungsi Manajemen Modal Kas
4. Dari Mana Sumber Kas
5. Apa Saja Aspek Manajemen Kas
6. Apa Saja Faktor Manajemen Kas
7. Apa Saja Model Manajemen Modal Kas
8. Bagaimana Sistem Pembayaran Kas
9. Bagaimana Sistem Pengumpulan Kas

TUJUAN

1. Mengetahui Manajemen Kas


2. Mengetahui Tujuan Kas
3. Mengetahui Fungsi Modal Kas
4. Mengetahui Sumber Kas
5. Mengetahui Aspek M.Kas
6. Mengetahui Faktor M.Kas
7. Menegtahui Model M.Kas
8. Mengetahui Sistem Pembayaran Kas,Dan
9. Mengetahui Sistem Pengumpulan Kas

3
MANAJEMEN MODAL KERJA

1.1 PENGERTIAN MANAJEMEN KAS


Manajemen kas merupakan sistem pengelolaan kas perusahaan yang tujuannya agar tersedia kas
yang memadai. Dalam hal ini, memadai yang dimaksud adalah kas yang tidak terlalu banyak, tapi
juga tidak terlalu sedikit.
Kas sendiri adalah suatu bentuk aktiva yang paling likuid yang mana dapat digunakan dengan
segera agar mampu memenuhi kewajiban finansial dari suatu perusahaan. Karena sifatnya yang
likuid, maka kas bisa memberikan nilai keuntungan yang lebih rendah dari yang lain.

1.2 TUJUAN MANAJEMEN KAS


Secara umum tujuan manajemen kas ialah untuk dapat mempertimbangkan risiko dana imbalan
hasil supaya terjadi keseimbangan, antara memiliki terlalu banyak atau juga terlalu sedikit. Bila
kas yang diinvestasikan tersebut terlalu sedikit, maka hal tersebut kemudian akan mengurangi
kesempatan untuk bisa mendapatkan bagi hasil yang lebih tinggi dimasa berikutnya.

Namun bila kas yang diinvestasikan tersebut terlalu banyak, maka akan terjadi suatu cash
insolvency. Jika kas perusahaan tersebut cukup maka kemampuan perusahaan di dalam
memenuhi seluruh pengeluaran yang diperlukan sebuah perusahaan juga akan naik.

1.3 TUJUAN MANAJEMEN KAS ADA 2 YAITU;

 Likuiditas
Manajemen tentu harus sadar dalam menjaga likuiditas serta jumlah kas yang harus ada
di dalam perusahaan
 Earning
Tiap-tiap pengeluaran perusahaan tersebut mempunyai tujuan yakni untuk dapat atau
bisa memperoleh kemungkinan hasil yang juga lebih besar daripada kas yang dipakai
dan dikeluarkan. Serta juga manajemen tersebut harus menjamin pembayaran yang
dilakukan dengan secara ekonomis.

1.4 FUNGSI MANAJEMEN KAS


Menurut Kasmir (2010) “Manajemen kas adalah suatu sistem pengelolaan perusahaan
yang mengatur arus kas untuk mempertahankan likuiditas perusahaan serta memanfaatkan ide
cash dan perencanaan kas. Manajer keuangan harus mampu untuk mengelola uang yang masuk
ke perusahaan dan uang yang dikeluarkan”.

4
1.5 SUMBER KAS
 Hasil transaksi perdagangan yang didalamnya juga piutang.
 Penjualan aktiva.
 Tanda bukti pada hutang seperti wesel, obligasi atau juga hutang bank.
 Terdapat tambahan modal dari pemilik perusahaan.
 Pendapatan kas dari pembagian pembayaran sewa, saham, hadian atau juga pajak periode
sebelumnya.
 Pendapatan dari luar usaha, seperti halnya bunga.

1.6 ASPEK MANAJEMEN KAS


 Administrasi Kas Harian

Administrasi kas harian ialah tata tertib administrasi penerimaan dan juga pengeluaran
kas serta saldo akhir kas sampai bisa dibuat laporan kas yang up to date. Yang bisa atau dapat
memberi informasi mengenai struktur penerimaan, pengeluaran, serta juga saldo akhir kas
disaat dibutuhkan.

Informasi arus kas tersebut mempunyai atau memiliki fungsi untuk dapat atau bisa menilai
kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan kas, serta juga memungkinkan penggunanya
itu di dalam mengembangkan model untuk penilaian dan juga perbandingan nilai sekarang
dari arus masa depan semua perusahaan.

Dengan berjalannya administrasi kas harian tersebut, maka yang kemudian akan diperoleh
manfaat sertadampak baik bagi perusahaan

 Budget Kas
Budget kas ini juga sangat penting di dalam penganalisaan aktivitas atau kegiatan
perekonomian supaya bisa atau dapat berjalan dengan baik serta juga sesuai dengan apa
tujuan perusahaan.
 Persediaan Besi Kas
Tiap-tiap manajer keuangan perusahaan tersebut selalu berupaya agar di dalam perusahaan
itu terdapat aliran kas yang teratur. Sehingga aliran kas masuk tersebut harus diupayakan
seimbang yakni dengan aliran kas keluar. Atau tak ada kelebihan atau pun juga kekurangan
saldo kas.
Saldo kas yang berlebihan tersebut dapat atau bisa mengorbankan rentabilitas disebabkan
karna sejumlah uang kas yang tertanam tak produktif. Apabila terjadi kekurangan kas bisa

5
atau dapat membuat perusahaan tidak bisa melakukan kegiatan atau aktivitas dengan baik
serta tak bisa memenuhi kewajiban yang harus dibayar.
 Motif Manajemen Kas
Adapun motif manajemen kas diantaranya sebagai berikut :
 Motif Transaksi
Perusahaan tersebut membutuhkan uang tunai untuk kemudian membiayai aktivitas
atau kegiatan sehari-hari perusahaan tersebut seperti misalnnya menggaji
karyawan, membeli barang, membayar tagihan, serta juga membayar hutan.
 Motif Berjaga-Jaga
Tujuannya ialah untuk dapat berjaga-jaga atau antisipasi apabila ada kebutuhan
yang tak terduga/mendesak.
 Motif Spekulasi
Motif tersebut digunakan untuk kemudian mengambil keuntungan apabila ada
kesempatan. Contohnya ialah perusahaan menginvestasikan kas pada sekuritas
yang berharap setelah membeli sekuritas itu harganya akan naik.
 Motif Compensating Balance
Motif tersebut berkaitan dengan adanya keterpaksaan perusahaan di dalam
meminjam uang di bank.

1.7 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAS


Dibawah ini merupakan faktor yang mempengaruhi kas tersebut diantaranya sebagai berikut :

Faktor Penyebab Bertambahnya Kas


 Investasi yang dikeluarkan pemilik saham
 Hutang yang berasal dari perusahaan
 Piutang
 Penyusutan
 Penjualan kas
 Penjualan aktiva tetap

Faktor Penyebab Berkurangnya Kas

 Buy back saham


 Pemenuhan kewajiban seperti hutang dan bunga
 Pembiayaan deviden
 Kegiatan operasional
 Pembelian aktiva tetap
 Pembayaran hutang perdagangan

6
1.8 Model Manajemen Kas
Dibawah ini merupakan model dari manajemen kas, diantaranya:

1. Model Persediaan (Manajemen Kas Model Baumol)


Model manajemen persediaan kas tersebut berawal dari seorang ahli, yakni
Baumol sehingga dikenal juga sebagai manajemen kas Baumol.
Baumol kemudian mengidentifikasi bahwa kebutuhan akan adanya kas di dalam suatu
perusahaan itu mirip dengan pemakaian persediaan.
Bila perusahaan tersebut memilki saldo kas di dalam suatu perusahaan mempunyai
saldo kas tinggi, perusahaan tersebut akan mengalami kerugian di dalam bentuk
kehilangan kesempatan untuk dapat menginvestasikan dana tersebut pada kesempatan
investasi lain yang lebih menguntungkan.
Sebaliknya bila saldo kas itu terlalu rendah, kemungkinan perusahaan tersebut
mengalami kesulitan likuiditas akan makin besar. Karena seharusnya terdapat
penyeimbangan. Inilah perlunya memahami manajemen kas serta likuiditas. Masalah
yang sama pun juga terjadi d dalam persediaan.

2. Manajemen Kas Model Miller Orr


Dua orang ahli manajemen keuangan Miller serta Orr kemudian merumuskan
manajemen kas model Miller dan Orr ialah sebagai berikut: Dalam keadaan
penggunaan serta pemasukan kas memiliki sifat acak, perusahaan kemudian perlu
menetapkan batas atas serta batas bawah saldo kas.
Bila saldo kas tersebut mencapai batas atas, maka perusahaan tersebut kemudian perlu
merubah sejumlah tertentu kas, agar saldo kas tersebut kembali ke jumlah yang
diinginkan.Sistem Pengumpulan dan Pembayaran Kas

1.9 SISTEM PEMBAYARAN KAS


Didalam perekonomian yang pembayaran transaksinya itu dilakukan tidak lagi dengan
uang tunai namun dengan cheque, akan timbul situasi yangmana pembayaran yang dilakukan
oleh perusahaan tersebut tidak segera mengurangi saldo kas. Serta penerimaan cheque itu tidak
segera diikuti dengan penambahan kas.

2.1 SISTEM PENGUMPULAN KAS

7
Sistem pengumpulan kas tersebut mempunyai tujuan untuk dapat mempercepat
pemanfaatan kas. Salah satu caranya ialah dengan menggunakan concentration banking.
Dengan cara ini maka perusahaan tersebut menerapkan segala macam pusat pengumpulan
diberbagai wilayah sesuai dengan penyebaran penjualannya, serta juga tidak hanya satu pusat
pengumpulan di kantor pusat.
Dengan demikian pembeli di wialayah A tersebut kemudian diminta membayar yakni dengan
menyerahkan chegue ke suatu bank yang telah atau sudah dipilih oleh perusahaan di daerah A.
Tidak perlu kemudian mengirimkan chegue langsung ke kantor pusat perusahaan. Hal tersebut
disebabkan karena pembeli mungkin menulis chegue atas bank tertentu pada wilayah A.
Yang apabila chegue tersebut kemudian dikirim ke kantor pusat perusahaan yang berlokasi itu
sangat jauh dari wilayah A, akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk kemudian dikliring
serta mungkin juga memakan biaya yang lebih besar.

CONTOH SOAL :
PT.ALFA memprediksi permintaan kas tahun 2018 sebesar Rp.200.000.000. Biaya konversi
setiap kali konversi Rp.25.000.Biaya kesempatan jika memegang kas 10% per tahun. Tentukan
total biaya kas yang minimum.

Jawaban :

ECQ = 2 x 25.000 x 200.000.000


0,1

Konversi = 200.000.000
10.000.000
= 20 kali

Total Biaya Konversi = 25.000 x 20


= Rp.500.000

Total Biaya Kesempatan = ECQ x 10%


2
= 10.000.0000 x 10%

8
2
= Rp.500.000

Total Biaya Kas = Biaya Konversi + Biaya Kesempatan


= Rp.500.000 + Rp.500.000
= Rp.1.000.000

DAFTAR PUSTAKA
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/manajemen-kas
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-manajemen-kas-tujuan-sumber-faktor-sbc/

Anda mungkin juga menyukai