MANAJEMEN KAS
09
Ekonomi dan Bisni Akuntansi MK10230 Drs. Rudy Lizwaril Sjaiful, SE, MM, Ak, CA, CPA,
CPMA, CTA, CPAI, PIA, ASEAN CPA, AB
Abstract Kompetensi
Manajemen piutang merupakan Setelah mengikuti kuliah ini, anda
kemampuan manajemen dalam diharapkan mengerti:
perusahaan untuk mengelola a. Manajemen Kas
piutang yang berpotensi menjadi 1) Motif-motif memiliki kas
2) Aliran kas dalam perusahaan
sumber dana dalam perusahaan,
3) Model manajemen kas
tetapi juga bisa berubah menjadi
b. Surat Berharga
potensi kerugian jika tidak mampu 1) Karakteristik surat berharga
melakukan pengelolaan piutang 2) Jenis surat berharga
secara efektif. Piutang yang
terdapat dalam perusahaan timbul
karena adanya penjualan kredit.
Penjualan kredit dilakukan dengan
tujuan untuk menambah pangsa
pasar dan meningkatkan
penjualan.
Tujuan pembelajaran:
Setelah mengikuti kuliah ini, anda diharapkan mengerti:
Manajemen Kas
1) Motif-motif memiliki kas
2) Aliran kas dalam perusahaan
3) Model manajemen kas
1. Pengertian Kas
1. Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang memiliki sifat paling lancar (paling
likuid) dan paling mudah berpindah tangan dalam suatu transaksi. Transaksi tersebut
misalnya untuk membayar gaji atau upah karyawan, membeli aktiva tetap, membayar
hutang, membayar dividen dan transaksi lain yang diperlukan perusahaan.
2. Kebutuhan kas untuk pembayaran operasional merupakan aliran kas keluar (cash
outflow)
3. Sumber dana yang diperoleh perusahan dari hasil penjualan tunai dan penjualan kredit
atau sumber lainnya merupakan aliran kas masuk (cash inflow)
4. Dengan adanya aliran kas masuk dan kas keluar yang kontinyu dan tidak kontinyu,
maka sangat penting usaha pengelolaan kas ini. Perimbangan penerimaan kas harus
disesuaikan dengan kepentingan perusahaan. Perusahaan menentukan berapa besarnya
kas minimal yang harus ada di perusahaan, dan yang ideal boleh disimpan
diperusahaan sehingga operasi perusahaan tidak terganggu dan kas yang ada tidak
menganggur terlalu lama.
1. Motif Transaksi >> Perusahaan menyediakan kas untuk membayar berbagai transaksi
bisnisnya.
2. Motif berjaga-jaga >> untuk mempertahankan saldo kas guna memenuhi permintaan
kas yang sifatnya tidak terduga.
3. Motif Spekulasi >> Untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau
menginvestasikan kas dalam bentuk investasi yang sangat likuid.
5. Anggaran Kas
1. Anggaran kas merupakan skedul yang menyajikan perkiraan aliran masuk dan kas
keluar suatu perusahaan selama periode tertentu yang akan adatang.
2. Periode penyusunan anggaran kas ini dapt disusun untuk waktu tahunan, triwulan,
bulanan, mingguan atau bahkan harian. Namun pada umumnya perusahaan
menggunakan anggaran kas untuk jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan sampai 12
bulan.
Penjualan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Penjualan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Informasi Tambahan
‘20 MANAJEMEN KAS Biro Akademik dan Pembelajaran
Drs. Rudy Lizwaril, Sjaiful, SE, MM, Ak, CA, http://www.widyatama.ac.id
7 CPA, CPMA, CTA, CPAI, PIA, ASEAN CPA,
AB
1. Saldo kas akhir tahun 2008 atau kas awal tahun sebesar Rp. 300.000,-
2. Apabila terjadi defisit, perusahaan akan melakukan pinjaman ke Bank pada
permulaan bulan dan pengembaliannya pada bulan April, Mei, dan Juni masing-
masing sebesar Rp 600.000, Rp 300.000 dan Rp 600.000,00 dengan bunga sebesar 2
% per bulan
3. Persediaan besi kas sebesar Rp. 200.000,-
4 Penerimaan Piutang
5 60 % dari Penjualan Kredit Rp - Rp 1.800.000 Rp 2.475.000 Rp 2.520.000 Rp 2.340.000 Rp 2.700.000
6 40 % dari Penjualan Kredit Rp 1.900.000 Rp 800.000 Rp 1.200.000 Rp 1.650.000 Rp 1.680.000 Rp 1.560.000
7 Total Penerimaan Piutang Rp 1.900.000 Rp 2.600.000 Rp 3.675.000 Rp 4.170.000 Rp 4.020.000 Rp 4.260.000
Pengeluaran Kas
1 Bahan Mentah Rp 1.000.000 Rp 1.500.000 Rp 1.600.000 Rp 2.200.000 Rp 2.000.000 Rp 2.100.000
2 Bahan Penolong Rp 200.000 Rp 300.000 Rp 200.000 Rp 500.000 Rp 400.000 Rp 500.000
3 Gaji dan Upah Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 Rp 2.600.000 Rp 2.800.000 Rp 3.000.000 Rp 3.200.000
4 Transport dan Komisi Rp 300.000 Rp 500.000 Rp 400.000 Rp 600.000 Rp 500.000 Rp 500.000
5 Adm Lainnya Rp 350.000 Rp 550.000 Rp 450.000 Rp 550.000 Rp 450.000 Rp 550.000
6 Jumlah Pengeluaran Kas Rp 4.350.000 Rp 5.350.000 Rp 5.250.000 Rp 6.650.000 Rp 6.350.000 Rp 6.850.000
Surplus (defisit) Rp (1.050.000) Rp (475.000) Rp 825.000 Rp 20.000 Rp 570.000 Rp 535.000
Tujuan pembelajaran:
Mahasiswa dapat menyusun anggaran kas
1. Pengertian anggaran kas
Kas merupakan aktiva yang tidak memberikan penghasilan (non earning asset).
Kas dibutuhkan untuk membayar gaji dan bahan baku, membeli aktiva tetap,
membayar pajak, melunasi hutang, membayar dividen, dan lain-lain. Karena kas
tidak memberikan penghasilan atau bunga, tujuan dari manajemen kas adalah:
“meminimumkan jumlah kas yang harus ada pada perusahaan agar aktivitas
perusahaan dapat berjalan normal, namun pada saat yang sama. perusahaan
memiliki kas yang cukup untuk (1) mengambil diskon pembelian, (2) melunasi
hutang yang jatuh tempo, dan (3) memenuhi kebutuhan kas yang tidak terduga.”
Anggaran kas memproyeksi arus kas masuk dan arus kas keluar pada suatu
periode tertentu. Anggaran kas dapat disusun untuk berbagai interval waktu.
tetapi perusahaan pada umumnya menggunakan anggaran kas bulanan untuk
tahun mendatang, anggaran kas mingguan untuk bulan mendatang, dan anggaran
kas harian untuk minggu mendatang. Anggaran kas bulanan bertujuan
perencanaan dan anggaran kas harian atau mingguan digunakan untuk
pengawasan kas.
PT. SUPER BUSA merencanakan untuk meminta kredit dari sebuah bank. Ramalan
penjualan untuk tahun 2017 dan 2018 telah dibuat.
Biaya administrasi dan umum diperkirakan 29,25 juta/bulan, pembayaran leasing 9,75
juta/bulan, depresiasi 39 juta/bulan, biaya lain-lain 2,925 juta/bulan, pembayaran pajak
penghasilan sebesar 68,25 juta akan dilakukan pada September dan Desember, serta
pembayaran untuk pembangunan laboratorium baru sebesar 195 juta harus dilakukan pada
Oktober. Uang tunai di tangan pada 1 Juli adalah 143 juta dan saldo kas minimum yang harus
ada 97,5 juta.
Anggaran kas bulanan selama Juli hingga Desember adalah pada tabel
Pada tabel A terlihat bahwa perusahaan mengalami surplus kas pada bulan Juli,
Agustus, November, dan Desember. Pada September perusahaan membutuhkan
tambahan kas 133,525 juta, dan pada Oktober dibutuhkan tambahan kas 62,95
juta.
Contoh tersebut tidak memasukkan bunga pada hutang yang diperlukan atau
penghasilan dari investasi yang berasal dari surplus kas. Hal ini dapat dengan
mudah ditambahkan.
Jika arus kas masuk dan keluar tidak sama sepanjang bulan, dapat menimbulkan
masalah. Data pada Tabel A memperlihatkan situasi yang diperkirakan pada
akhir setiap bulan. Sebagai contoh, jika semua pembayaran harus dilakukan
pada hari kelima dari setiap bulan, tetapi pengumpulan terjadi secara merata
sepanjang bulan, perusahaan harus meminjam lebih banyak daripada yang
dihitung pada Tabel A . Pada kasus ini kita harus mempersiapkan suatu
anggaran kas secara harian.
Karena depresiasi adalah biaya yang tidak memerlukan uang tunai, ia tidak
muncul pada anggaran kas selain melalui pengaruhnya pada jumlah pajak yang
dibayar.
Karena anggaran kas adalah peramalan, semua nilai pada Tabel A adalah nilai-
nilai perkiraan. Sebaiknya kita membuat analisis sensitivitas.
Jumlah kas yang dikehendaki (target cash balance) dapat disesuaikan dari waktu
ke waktu.
I. Pengumpulan dan Pembelian MEI JUNI JULI AGT SEPT OKT NOV DES JAN
Baumol’s Model
Baumol's Model dikembangkan William Baumol dari konsep manajemen persediaan, yaitu
konsep EOQ (Economic Order Quantity). Saldo kas optimal dihitung dengan rumus:
Keterangan:
C⋆= Saldo kas optimal
F = Fixed cost untuk sekali menjual sekuritas atau meminjam dana
T = Jumlah kas yang dibutuhkan untuk mendanai transaksi sepanjang periode
K = Opportunity cost dari memegang uang tunai, yang sama dengan tingkat keuntungan yang
diperoleh jika membeli sekuritas atau biaya meminjam untuk memegang uang tunai
C = Jumlah kas yang diperoleh dari penjualan sekuritas atau meminjam C/2 adalah rata-rata
saldo kas
Contoh:
Perusahaan memperkirakan kebutuhan kas adalah 100 juta per minggu dan arus kas masuk
dari operasi perusahaan adalah 90 juta per minggu. Biaya transaksi (biaya tetap) untuk
menjual sekuritas atau untuk meminjam uang adalah 0,5 juta per transaksi. Opportunity cost
adalah 15% per tahun.
C⋆= √
2( F )(T )
k = 0,15 √
2(0,5)(520)
= 5,88 juta
L atau batas bawah saldo kas ditentukan oleh manajemen. Saldo kas sasaran, batas atas serta
rata-rata saldo kas dapat dihitung dengan rumus Miller-Orr. model sebagai berikut:
[ ]
1
3F σ 2 3
+L
Z = 4k
4k
H = 3Z - 2L
4Z - L
Rata-rata saldo kas = 3
Contoh:
Misalkan F = 200, opportunity cost = k = 15%, dan deviasi standar arus kas bersih
harian = 2.000 maka opportunity cost harian adalah:
(1 + k)360 - 1 = 0,15
(1 + k)360 = 1,15
1+k = (1,15)1/360
1+k = 1,00039
k = 0,00039
dan varians arus kas bersih harian adalah
σ2 = (2.000)2 = 4.000.000
Jika L ditetapkan sebesar nol, maka:
[ ] [ ]
1 1
3F σ 2 3 3(200 )(4 . 000 . 000)2 3
+L +0
Z = 4k =
4 (0,00039)
= 11.533,36
H = 3(Z) - 2(L)
= 3(11.533) - 2(0) = 34.599
4( Z) - L 4(11 .533 ) - 0
Rata-rata Saldo kas = 3 = 3
= 15.377
Pada umumnya teknik manajemen kas terdiri atas: (1) Mensinkronkan arus kas, (2)
Menggunakan float, (3) Mempercepat pengumpulan, (4) Menentukan dimana dan
kapan dana dibutuhkan, dan memastikan bahwa dana tersebut tersedia pada waktu dan
tempat yang tepat, (5) Mengontrol pembayaran.
Mensinkronkan arus kas berarti menyesuaikan timing arus kas masuk dengan arus kas
keluar sehingga anggaran kas dapat diperkecil. Sebagai contoh, jika kita akan
menerima penghasilan secara harian dan harus membayar sewa dan biaya-biaya lain
juga secara harian, serta kita yakin dengan prediksi arus kas masuk dan keluar, maka
kita dapat menyediakan anggaran kas yang kecil.
Float didefinisikan sebagai perbedaan antara saldo yang ada pada buku cek
perusahaan atau individu dengan saldo pada catatan bank. Misalnya, secara rata-rata
suatu perusahaan menulis cek sejumlah Rp 5 juta per hari, dan diperlukan waktu 6
hari untuk mencairkan cek tersebut. Hal ini menyebabkan saldo pada buku cek
perusahaan lebih rendah Rp 30 juta dibanding saldo pada catatan bank. Perbedaan ini
Waktuyang dibutuhkan lebih sedikit karena bank segera menerima cek dari pelanggan
perusahaan. Pada sistem “Pre-Authorized debit”, dana secara otomatis ditransfer dari
rekening pelanggan ke rekening perusahaan pada hari yang telah ditentukan. Hal ini
diterapkan pada misalnya, pembayaran rekening telepon.
Sebagai contoh, sistem Lockboxes dapat mengurangi investasi pada kas sebesar Rp 1
juta tanpa menaikkan risiko kehabisan kas. Seandainya perusahaan dapat meminjam
dengan suku bunga 12%, sistem Lockboxes dapat menghemat 12% x Rp 1 juta = Rp
120.000,- per tahun. Selanjutnya tinggal menghitung biaya pemasangan Lockboxes
per tahun. Jika cost ternyata lebih besar dari benefit, sebaiknya sistem tidak dipasang.
Farah Margaretha, 2004, Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan, Grasindo, Jakarta
Farid Harianto & Siswanto Sudomo, 2002, Perangkat dan Teknik Analisis Investasi, PT.
Bursa Efek Indonesia
Petty,.J.W, Keown, A.J, Scott, D.F, and Martin, J.D, Basic Financial Management, 1993,
Prentice Hall, Inc
Weston, J.F, and Copeland, T.E, 1992, Managerial Finance, The Dryden Press