Anda di halaman 1dari 19

MODUL MANAJEMEN KEUANGAN

MANAJEMEN KAS

Program Tatap Kode


Fakultas Disusun Oleh
Studi Muka MK

09
Ekonomi dan Bisni Akuntansi MK10230 Drs. Rudy Lizwaril Sjaiful, SE, MM, Ak, CA, CPA,
CPMA, CTA, CPAI, PIA, ASEAN CPA, AB

Abstract Kompetensi
Manajemen piutang merupakan Setelah mengikuti kuliah ini, anda
kemampuan manajemen dalam diharapkan mengerti:
perusahaan untuk mengelola a. Manajemen Kas
piutang yang berpotensi menjadi 1) Motif-motif memiliki kas
2) Aliran kas dalam perusahaan
sumber dana dalam perusahaan,
3) Model manajemen kas
tetapi juga bisa berubah menjadi
b. Surat Berharga
potensi kerugian jika tidak mampu 1) Karakteristik surat berharga
melakukan pengelolaan piutang 2) Jenis surat berharga
secara efektif. Piutang yang
terdapat dalam perusahaan timbul
karena adanya penjualan kredit.
Penjualan kredit dilakukan dengan
tujuan untuk menambah pangsa
pasar dan meningkatkan
penjualan.

‘20 MANAJEMEN KAS Biro Akademik dan Pembelajaran


Drs. Rudy Lizwaril, Sjaiful, SE, MM, Ak, CA, http://www.widyatama.ac.id
2 CPA, CPMA, CTA, CPAI, PIA, ASEAN CPA,
AB
MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA

Tujuan pembelajaran:
Setelah mengikuti kuliah ini, anda diharapkan mengerti:
Manajemen Kas
1) Motif-motif memiliki kas
2) Aliran kas dalam perusahaan
3) Model manajemen kas

1. Pengertian Kas
1. Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang memiliki sifat paling lancar (paling
likuid) dan paling mudah berpindah tangan dalam suatu transaksi. Transaksi tersebut
misalnya untuk membayar gaji atau upah karyawan, membeli aktiva tetap, membayar
hutang, membayar dividen dan transaksi lain yang diperlukan perusahaan.
2. Kebutuhan kas untuk pembayaran operasional merupakan aliran kas keluar (cash
outflow)
3. Sumber dana yang diperoleh perusahan dari hasil penjualan tunai dan penjualan kredit
atau sumber lainnya merupakan aliran kas masuk (cash inflow)
4. Dengan adanya aliran kas masuk dan kas keluar yang kontinyu dan tidak kontinyu,
maka sangat penting usaha pengelolaan kas ini. Perimbangan penerimaan kas harus
disesuaikan dengan kepentingan perusahaan. Perusahaan menentukan berapa besarnya
kas minimal yang harus ada di perusahaan, dan yang ideal boleh disimpan
diperusahaan sehingga operasi perusahaan tidak terganggu dan kas yang ada tidak
menganggur terlalu lama.

2. Motif Memiliki Kas

1. Motif Transaksi >> Perusahaan menyediakan kas untuk membayar berbagai transaksi
bisnisnya.
2. Motif berjaga-jaga >> untuk mempertahankan saldo kas guna memenuhi permintaan
kas yang sifatnya tidak terduga.
3. Motif Spekulasi >> Untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau
menginvestasikan kas dalam bentuk investasi yang sangat likuid.

‘20 MANAJEMEN KAS Biro Akademik dan Pembelajaran


Drs. Rudy Lizwaril, Sjaiful, SE, MM, Ak, CA, http://www.widyatama.ac.id
3 CPA, CPMA, CTA, CPAI, PIA, ASEAN CPA,
AB
3. Alasan perusahaan memiliki Kas

Kas Keluar (Tidak Reguler) Kas Masuk ( Tidak Reguler)

Pembagian deviden kas Penjualan saham


Pembayaran bunga hutang obligasi Penjualan obligasi
Cicilan pokok hutang Hutang lainnya
Pembelian kembali saham beredar

4. Penyebab Perubahan Kas


• Saldo kas perusahaan mengalami perubahan karena 3 penyebab utama :
1) untuk keperluan tidak rutin
Pengeluaran tidak rutin, sebagai pengeluaran kas yang tidak terjadi setiap hari, atau
tidak dalam fekuensi dan interval waktu yang relatif sama. Pengeluaran kas tidak rutin
dilakukan untuk :
- Pembayaran deviden
- Pembayaran bunga hutang
- Pembayaran cicilan pokok hutang
- Pembelian kembali saham beredar
- Pembayaran pajak
2)Pengeluaran modal, baik berupa pembelian aktiva tetap maupun pengeluaran untuk
aktiva tetap yang telah ada dan tergolong pengeluaran modal ( capital expenditures)
3)Pembelian persediaan ( bahan baku ) yang dilakukan secara rutin dalam interval
waktu sesuai dengan kebutuhan, dengan tujuan untuk menjaga agar kegiatan produksi
tidak terganggu.

5. Anggaran Kas
1. Anggaran kas merupakan skedul yang menyajikan perkiraan aliran masuk dan kas
keluar suatu perusahaan selama periode tertentu yang akan adatang.
2. Periode penyusunan anggaran kas ini dapt disusun untuk waktu tahunan, triwulan,
bulanan, mingguan atau bahkan harian. Namun pada umumnya perusahaan
menggunakan anggaran kas untuk jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan sampai 12
bulan.

‘20 MANAJEMEN KAS Biro Akademik dan Pembelajaran


Drs. Rudy Lizwaril, Sjaiful, SE, MM, Ak, CA, http://www.widyatama.ac.id
4 CPA, CPMA, CTA, CPAI, PIA, ASEAN CPA,
AB
3. Penyusunan anggaran kas bagi perusahaan merupakan kegiatan yang penting untuk
kelangusng perusahaan. Perusahaan akan mengetahui keadaan kas yang ada sevara
lebih pasti demi menjaga likuiditas perusahaan.
4. Dengan anggaran kas ini maka perusahaan akan mengetahui posisi keuangan kas
perusahaan, apakah perusahhan dalam keadaan defisit atau bahkan mengalami surplus
kas. Apabila terjadi defisit, perusahaan akan dapat memperkirakan dari mana defisit
tersebut harus ditutup. Defisit dapat ditutupi dari pinjman pihak bank atau mencari
modal sendiri.
5. Sedang apabila terjadi surplus, maka perusahaan dapat merencanakan pemanfaatan
kas yang berlebih tersebut untuk kegiatan yang lebih menguntungkan.

5. Tujuan Anggaran Kas


1. Membuat taksiran posisi kas pada setiap akhir periode dari kegiatan operasi
perusahaan baik periode bulanan ataupun tahunan
2. Mengetahui adanya kelebihan atau kekurangan kas yang terjadi pada periode tertentu
3. Merencanakan besarnya kas untuk menutup kekurangan (defisit) yang terjadi
4. Menentukan besarnya kas untuk pembayaran dan kelebihan kas yang dapat digunakan
untuk melakukan investasi
5. Mengetahui waktu kapan suatu pinjaman atau kewajiban lainnya harus dibayar.

6. Tahap Penyusunan Anggaran Kas


1. Menyusun rencana penerimaan dan pengeluaran dari operasi perusahaan
2. Menyusun rencana tarnsaksi finansial, yaitu transaksi berhubungan dengan rencana
kebutuhan dana yang diperoleh dari pinjaman untuk menutupi defisit yang terjadi
beserta rencana pembayaran pinjaman tersebut beserta bunganya.
3. Menyusun anggaran kas final, yaitu meliputi transaksi operasi dan transaksi finansial.
Disini terlihat anggaran kas secara keseluruhan dari rencana penerimaan dan
pengeluaran kas.

Contoh Kasus PT Integral Prima

‘20 MANAJEMEN KAS Biro Akademik dan Pembelajaran


Drs. Rudy Lizwaril, Sjaiful, SE, MM, Ak, CA, http://www.widyatama.ac.id
5 CPA, CPMA, CTA, CPAI, PIA, ASEAN CPA,
AB
1. Pada tahun 2009 PT Integral Primaakan menyusun anggaran kas. Rencana
penerimaan dan pengeluaran kas selama enam bulan pertama (bulan Januari s/d Juni)
2. Rencana Penerimaan dari penjualan yang dilakukan secara tunai sebanyak 25% dan
secara kredit 75 % dari penjualan. Dari penjualan kredit, 60% diterima pada satu
bulan setelah bulan penjualan dan sisanya diterima 2 bulan setelah bulan penjualan.
3. Penerimaan piutang tahun 2008 pada bulan januari 2009 sebesar Rp 1.900.000,- dan
pada bulan Februari 2009 sebesar Rp 800.000,-

Penjualan
Januari
Februari
Maret
April
Mei

Penjualan
Januari
Februari
Maret
April
Mei

Pembelian Bahan Mentah Pembelian Bahan Penolong


Januari Rp 1.000.000 Januari Rp 200.000
Februari Rp 1.500.000 Februari Rp 300.000
Maret Rp 1.600.000 Maret Rp 200.000
April Rp 2.200.000 April Rp 500.000
Mei Rp 2.000.000 Mei Rp 400.000
Juni Rp 2.100.000 Juni Rp 500.000

‘20 MANAJEMEN KAS Biro Akademik dan Pembelajaran


Drs. Rudy Lizwaril, Sjaiful, SE, MM, Ak, CA, http://www.widyatama.ac.id
6 CPA, CPMA, CTA, CPAI, PIA, ASEAN CPA,
AB
Pembayaran Gaji dan Upah Biaya Transport & Komisi Adm Lainnya
Januari Rp 2.500.000 Januari Rp 300.000 Januari Rp 350.000
Februari Rp 2.500.000 Februari Rp 500.000 Februari Rp 550.000
Maret Rp 2.600.000 Maret Rp 450.000
Maret Rp 400.000
April Rp 2.800.000 April Rp 550.000
April Rp 600.000 Mei Rp 450.000
Mei Rp 3.000.000 Mei Rp 500.000 Juni Rp 550.000
Juni Rp 3.200.000
Juni Rp 500.000

Pinjaman Bank Angsuran Bank


Januari Rp 1.000.000 Januari Rp -
Februari Rp 500.000 Februari Rp -
Maret Rp - Maret Rp -
April Rp - April Rp 600.000
Mei Rp - Mei Rp 300.000
Juni Rp - Juni Rp 600.000

Informasi Tambahan
‘20 MANAJEMEN KAS Biro Akademik dan Pembelajaran
Drs. Rudy Lizwaril, Sjaiful, SE, MM, Ak, CA, http://www.widyatama.ac.id
7 CPA, CPMA, CTA, CPAI, PIA, ASEAN CPA,
AB
1. Saldo kas akhir tahun 2008 atau kas awal tahun sebesar Rp. 300.000,-
2. Apabila terjadi defisit, perusahaan akan melakukan pinjaman ke Bank pada
permulaan bulan dan pengembaliannya pada bulan April, Mei, dan Juni masing-
masing sebesar Rp 600.000, Rp 300.000 dan Rp 600.000,00 dengan bunga sebesar 2
% per bulan
3. Persediaan besi kas sebesar Rp. 200.000,-

No Uraian Januari Februari Maret April Mei Juni


1 Total Penjualan Rp 4.000.000 Rp 5.500.000 Rp 5.600.000 Rp 5.200.000 Rp 6.000.000 Rp 6.500.000
2 Penjualan Tunai (25%) Rp 1.000.000 Rp 1.375.000 Rp 1.400.000 Rp 1.300.000 Rp 1.500.000 Rp 1.625.000
3 Penjualan Kredit (75%) Rp 3.000.000 Rp 4.125.000 Rp 4.200.000 Rp 3.900.000 Rp 4.500.000 Rp 4.875.000

4 Penerimaan Piutang
5 60 % dari Penjualan Kredit Rp - Rp 1.800.000 Rp 2.475.000 Rp 2.520.000 Rp 2.340.000 Rp 2.700.000
6 40 % dari Penjualan Kredit Rp 1.900.000 Rp 800.000 Rp 1.200.000 Rp 1.650.000 Rp 1.680.000 Rp 1.560.000
7 Total Penerimaan Piutang Rp 1.900.000 Rp 2.600.000 Rp 3.675.000 Rp 4.170.000 Rp 4.020.000 Rp 4.260.000

Anggaran Transaksi Operasional


No Uraian Januari Februari Maret April Mei Juni
Penerimaan Kas
1 Penjuaan Tunai Rp 1.000.000 Rp 1.375.000 Rp 1.400.000 Rp 1.300.000 Rp 1.500.000 Rp 1.625.000
2 Penerimaaan Piutang Rp 1.900.000 Rp 2.600.000 Rp 3.675.000 Rp 4.170.000 Rp 4.020.000 Rp 4.260.000
3 Pendapatan lain-lain Rp 400.000 Rp 900.000 Rp 1.000.000 Rp 1.200.000 Rp 1.400.000 Rp 1.500.000
Jumlah Penerimaan Kas Rp 3.300.000 Rp 4.875.000 Rp 6.075.000 Rp 6.670.000 Rp 6.920.000 Rp 7.385.000

Pengeluaran Kas
1 Bahan Mentah Rp 1.000.000 Rp 1.500.000 Rp 1.600.000 Rp 2.200.000 Rp 2.000.000 Rp 2.100.000
2 Bahan Penolong Rp 200.000 Rp 300.000 Rp 200.000 Rp 500.000 Rp 400.000 Rp 500.000
3 Gaji dan Upah Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 Rp 2.600.000 Rp 2.800.000 Rp 3.000.000 Rp 3.200.000
4 Transport dan Komisi Rp 300.000 Rp 500.000 Rp 400.000 Rp 600.000 Rp 500.000 Rp 500.000
5 Adm Lainnya Rp 350.000 Rp 550.000 Rp 450.000 Rp 550.000 Rp 450.000 Rp 550.000
6 Jumlah Pengeluaran Kas Rp 4.350.000 Rp 5.350.000 Rp 5.250.000 Rp 6.650.000 Rp 6.350.000 Rp 6.850.000
Surplus (defisit) Rp (1.050.000) Rp (475.000) Rp 825.000 Rp 20.000 Rp 570.000 Rp 535.000

‘20 MANAJEMEN KAS Biro Akademik dan Pembelajaran


Drs. Rudy Lizwaril, Sjaiful, SE, MM, Ak, CA, http://www.widyatama.ac.id
8 CPA, CPMA, CTA, CPAI, PIA, ASEAN CPA,
AB
Anggaran transaksi Finansial
Surplus (defisit) Rp (1,050,000) Rp (475,000) Rp 825,000 Rp 20,000 Rp 570,000 Rp 535,000

No Uraian Januari Februari Maret April Mei Juni


1 Saldo Awal Rp 300,000 Rp 230,000 Rp 225,000 Rp 1,020,000 Rp 422,000 Rp 680,000
2 Pinjaman Rp 1,000,000 Rp 500,000 Rp - Rp - Rp - Rp -
3 Angsuran Rp - Rp - Rp - Rp 600,000 Rp 300,000 Rp 600,000
4 Kas Tersedia Rp 1,300,000 Rp 730,000 Rp 225,000 Rp 420,000 Rp 122,000 Rp 80,000
5 Surplus (Defisit) Rp (1,050,000) Rp (475,000) Rp 825,000 Rp 20,000 Rp 570,000 Rp 535,000

Anggaran Kas Final Penerimaan


No Uraian Januari Februari Maret April Mei Juni
1 Saldo Awal Rp 300.000 Rp 230.000 Rp 225.000 Rp 1.020.000 Rp 422.000 Rp 680.000

2 Penjualan Tunai Rp 1.000.000 Rp 1.375.000 Rp 1.400.000 Rp 1.300.000 Rp 1.500.000 Rp 1.625.000


3 Penerimaan Piutang Rp 1.900.000 Rp 2.600.000 Rp 3.675.000 Rp 4.170.000 Rp 4.020.000 Rp 4.260.000
4 Penerimaan Lain-lain Rp 400.000 Rp 900.000 Rp 1.000.000 Rp 1.200.000 Rp 1.400.000 Rp 1.500.000
5 Pinjaman Rp 1.000.000 Rp 500.000 Rp - Rp - Rp - Rp -
Jumlah Penerimaan Rp 4.300.000 Rp 5.375.000 Rp 6.075.000 Rp 6.670.000 Rp 6.920.000 Rp 7.385.000

7 Kas Tersedia Rp 4.600.000 Rp 5.605.000 Rp 6.300.000 Rp 7.690.000 Rp 7.342.000 Rp 8.065.000

Anggaran kas Final Pengeluaran


No Uraian Januari Februari Maret April Mei Juni
1 Bahan Mentah Rp 1.000.000 Rp 1.500.000 Rp 1.600.000 Rp 2.200.000 Rp 2.000.000 Rp 2.100.000
2 Bahan Penolong Rp 200.000 Rp 300.000 Rp 200.000 Rp 500.000 Rp 400.000 Rp 500.000
3 Gaji dan Upah Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 Rp 2.600.000 Rp 2.800.000 Rp 3.000.000 Rp 3.200.000
4 Transport dan Komisi Rp 300.000 Rp 500.000 Rp 400.000 Rp 600.000 Rp 500.000 Rp 500.000
5 Adm Lainnya Rp 350.000 Rp 550.000 Rp 450.000 Rp 550.000 Rp 450.000 Rp 550.000
6 Pembayaran Bunga Rp 20.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 18.000 Rp 12.000 Rp -
7 Pembayaran Angsuran Rp - Rp - Rp - Rp 600.000 Rp 300.000 Rp 600.000
Jumlah Pengeluaran Rp 4.370.000 Rp 5.380.000 Rp 5.280.000 Rp 7.268.000 Rp 6.662.000 Rp 7.450.000

Kas Tersedia Rp 4.600.000 Rp 5.605.000 Rp 6.300.000 Rp 7.690.000 Rp 7.342.000 Rp 8.065.000


Saldo Akhir Kas Rp 230.000 Rp 225.000 Rp 1.020.000 Rp 422.000 Rp 680.000 Rp 615.000

‘20 MANAJEMEN KAS Biro Akademik dan Pembelajaran


Drs. Rudy Lizwaril, Sjaiful, SE, MM, Ak, CA, http://www.widyatama.ac.id
9 CPA, CPMA, CTA, CPAI, PIA, ASEAN CPA,
AB

Model Manajemen Kas
1. Jumlah kebutuhan kas hampir dapat dipastikan adalah model persediaan (inventory
model)
2. Tujuan : menyeimbangkan antara pendapatan yang mungkin hilang akibat kas,
sebagai alternatif dengan menyimpan dalam bentuk surat berharga dibanding dengan
biaya transaksi surat berharga.
3. Assumsi : perusahaan menyimpan sejumlah kas tertentu diinvestasikan dalam surat
berharga. Jika butuh kas tambahan maka dilakukan penjualan surat berharga. Assumsi
ini berhubungan dengan 2 hal : biaya untuk mengkonveersikan surat berharga menjadi
kas atau sebaliknya biaya transferdan biaya yang muncul akibat pendapatan yang
hilang karena investasi dalam kas ( biaya penyimpanan )

Tujuan pembelajaran:
Mahasiswa dapat menyusun anggaran kas
1. Pengertian anggaran kas
 Kas merupakan aktiva yang tidak memberikan penghasilan (non earning asset).
Kas dibutuhkan untuk membayar gaji dan bahan baku, membeli aktiva tetap,
membayar pajak, melunasi hutang, membayar dividen, dan lain-lain. Karena kas
tidak memberikan penghasilan atau bunga, tujuan dari manajemen kas adalah:
“meminimumkan jumlah kas yang harus ada pada perusahaan agar aktivitas
perusahaan dapat berjalan normal, namun pada saat yang sama. perusahaan
memiliki kas yang cukup untuk (1) mengambil diskon pembelian, (2) melunasi
hutang yang jatuh tempo, dan (3) memenuhi kebutuhan kas yang tidak terduga.”

 Perusahaan memperkirakan kebutuhan akan kas sebagai bagian dari proses


penganggaran atau peramalan secara umum. Pertama, perusahaan meramal
kebutuhan akan aktiva tetap dan persediaan beserta waktu pembayarannya.
Informasi ini dikombinasikan dengan proyeksi tentang penundaan pada
pengumpulan piutang. pembayaran pajak, pembayaran dividen dan bunga, dan
lain-lain. Semua informasi ini disimpulkan dalam anggaran kas (cash budget).

 Anggaran kas memproyeksi arus kas masuk dan arus kas keluar pada suatu
periode tertentu. Anggaran kas dapat disusun untuk berbagai interval waktu.
tetapi perusahaan pada umumnya menggunakan anggaran kas bulanan untuk
tahun mendatang, anggaran kas mingguan untuk bulan mendatang, dan anggaran
kas harian untuk minggu mendatang. Anggaran kas bulanan bertujuan
perencanaan dan anggaran kas harian atau mingguan digunakan untuk
pengawasan kas.

 Suatu anggaran kas umumnya terdiri atas 3 bagian:


‘20 MANAJEMEN KAS Biro Akademik dan Pembelajaran
Drs. Rudy Lizwaril, Sjaiful, SE, MM, Ak, CA, http://www.widyatama.ac.id
10 CPA, CPMA, CTA, CPAI, PIA, ASEAN CPA,
AB
1. Pengumpulan dan pembelian, yang mencatat pengumpulan kas dari penjualan
dan pembelian bahan baku secara tunai.
2. Penambahan dan pengurangan kas.
3. Surplus kas atau kebutuhan hutang, mencatat kebutuhan kumulatif perusahaan
akan hutang dan surplus kas kumulatif.

 Untuk menjelaskan langkah-langkah penyusunan suatu anggaran kas.


berikut disajikan sebuah contoh.

PT. SUPER BUSA merencanakan untuk meminta kredit dari sebuah bank. Ramalan
penjualan untuk tahun 2017 dan 2018 telah dibuat.

Mei 2017 150 juta


Juni 150 juta
Juli 300 juta
Agustus 450 juta
September 600 juta
Oktober 300 juta
November 300 juta
Desember 75 juta
Januari 2018 150 juta

Perkiraan pengumpulan kas dari penjualan adalah sebagai berikut:


 10% penjualan dikumpulkan pada bulan penjualan.
 85% sebulan setelah bulan penjualan.
 5% dua bulan setelah bulan penjualan.
Pembayaran untuk bahan baku dan tenaga kerja dilakukan sebulan setelah biaya-biaya
tersebut terjadi. Biaya bahan baku dan tenaga kerja diperkirakan sebagai berikut:

Mei 2017 75 juta


Juni 75 juta
Juli 105 juta
Agustus 735 juta
September 255 juta
Oktober 195 juta
November 135 juta

‘20 MANAJEMEN KAS Biro Akademik dan Pembelajaran


Drs. Rudy Lizwaril, Sjaiful, SE, MM, Ak, CA, http://www.widyatama.ac.id
11 CPA, CPMA, CTA, CPAI, PIA, ASEAN CPA,
AB
Desember 75 juta

Biaya administrasi dan umum diperkirakan 29,25 juta/bulan, pembayaran leasing 9,75
juta/bulan, depresiasi 39 juta/bulan, biaya lain-lain 2,925 juta/bulan, pembayaran pajak
penghasilan sebesar 68,25 juta akan dilakukan pada September dan Desember, serta
pembayaran untuk pembangunan laboratorium baru sebesar 195 juta harus dilakukan pada
Oktober. Uang tunai di tangan pada 1 Juli adalah 143 juta dan saldo kas minimum yang harus
ada 97,5 juta.

Anggaran kas bulanan selama Juli hingga Desember adalah pada tabel
 Pada tabel A terlihat bahwa perusahaan mengalami surplus kas pada bulan Juli,
Agustus, November, dan Desember. Pada September perusahaan membutuhkan
tambahan kas 133,525 juta, dan pada Oktober dibutuhkan tambahan kas 62,95
juta.

 Beberapa catatan dalam membaca Tabel A:

Contoh tersebut tidak memasukkan bunga pada hutang yang diperlukan atau
penghasilan dari investasi yang berasal dari surplus kas. Hal ini dapat dengan
mudah ditambahkan.
 Jika arus kas masuk dan keluar tidak sama sepanjang bulan, dapat menimbulkan
masalah. Data pada Tabel A memperlihatkan situasi yang diperkirakan pada
akhir setiap bulan. Sebagai contoh, jika semua pembayaran harus dilakukan
pada hari kelima dari setiap bulan, tetapi pengumpulan terjadi secara merata
sepanjang bulan, perusahaan harus meminjam lebih banyak daripada yang
dihitung pada Tabel A . Pada kasus ini kita harus mempersiapkan suatu
anggaran kas secara harian.
 Karena depresiasi adalah biaya yang tidak memerlukan uang tunai, ia tidak
muncul pada anggaran kas selain melalui pengaruhnya pada jumlah pajak yang
dibayar.
 Karena anggaran kas adalah peramalan, semua nilai pada Tabel A adalah nilai-
nilai perkiraan. Sebaiknya kita membuat analisis sensitivitas.
 Jumlah kas yang dikehendaki (target cash balance) dapat disesuaikan dari waktu
ke waktu.

Tabel A Anggaran Kas (Juli – Desember 2017)

‘20 MANAJEMEN KAS Biro Akademik dan Pembelajaran


Drs. Rudy Lizwaril, Sjaiful, SE, MM, Ak, CA, http://www.widyatama.ac.id
12 CPA, CPMA, CTA, CPAI, PIA, ASEAN CPA,
AB
ANGGARAN KAS (JULI – DES 2017)

I. Pengumpulan dan Pembelian MEI JUNI JULI AGT SEPT OKT NOV DES JAN

 Penjualan 150 150 300 450 600 300 300 75 150


Pengumpulan : - bl. Penj. 15 15 30 45 60 30 30 7,5
- 1 bl. sesudah 0 127,5 127,5 255 382,5 510 225 255
- 2 bl. sesudah 0 0 7,5 7,5 15 22,5 30 15
Total 15 142,5 165 307,5 457,5 562,5 315 277,5

 Pembelian 75 105 735 255 195 135 75


Pembayaran: (lag. 1 bl) 75 105 735 255 195 135
II. Tambahan (Kehilangan) Kas
Pengumpulan 165 307,5 457,5 562,5 315 277,5
Pembelian BB & TK 75 105 735 255 195 135
Biaya Adm. & Umum 29,25 29,25 29,25 29,25 29,25 29,25
Pemb. Leasing 9,75 9,75 9,75 9,75 9,75 9,75
Biaya Lain-lain 2,925 2,925 2,925 2,925 2,925 2,925
Pajak 0 0 68,25 0 0 68,25
Investasi 0 0 0 195 0 0
Total Pembayaran 116,9254 146,925 845,175 491,925 236,925 245,175
Tambahan (Kehilangan) Kas 48,075 160,575 (387,675) 70,575 78,075 32,325
III. Surplus Kas atau Tambahan Hutang
Kas pada awal bulan tanpa pinjaman 143 191,075 (351,65) (36,025) 34,55 112,625
Kas Kumulatif 191,075 351,65 (36,025) 34,55 112,625 144,95
Kurangi tingkat Saldo kas target 97,5 97,5 97,5 97,5 97,5 97,5
Kumulatif Kas Surplus (atau hutang 93,575 254,15 (133,525) (62,95) 15,125 47,45
yang dibutuhkan) untuk
mempertahankan tingkat kas target.

2. Penentuan saldo kas sasaran


Ada berbagai model yang dapat digunakan untuk menentukan saldo kas yang dikehendaki.
Kita akan membahas 2 model, yakni: (1) Baumol Model, dan (2) Miller-Orr Model.

Baumol’s Model
Baumol's Model dikembangkan William Baumol dari konsep manajemen persediaan, yaitu
konsep EOQ (Economic Order Quantity). Saldo kas optimal dihitung dengan rumus:

‘20 MANAJEMEN KAS Biro Akademik dan Pembelajaran


Drs. Rudy Lizwaril, Sjaiful, SE, MM, Ak, CA, http://www.widyatama.ac.id
13 CPA, CPMA, CTA, CPAI, PIA, ASEAN CPA,
AB
C⋆
= √
2( F )(T )
k

Keterangan:
C⋆= Saldo kas optimal
F = Fixed cost untuk sekali menjual sekuritas atau meminjam dana
T = Jumlah kas yang dibutuhkan untuk mendanai transaksi sepanjang periode
K = Opportunity cost dari memegang uang tunai, yang sama dengan tingkat keuntungan yang
diperoleh jika membeli sekuritas atau biaya meminjam untuk memegang uang tunai
C = Jumlah kas yang diperoleh dari penjualan sekuritas atau meminjam C/2 adalah rata-rata
saldo kas

Contoh:

Perusahaan memperkirakan kebutuhan kas adalah 100 juta per minggu dan arus kas masuk
dari operasi perusahaan adalah 90 juta per minggu. Biaya transaksi (biaya tetap) untuk
menjual sekuritas atau untuk meminjam uang adalah 0,5 juta per transaksi. Opportunity cost
adalah 15% per tahun.

Saldo kas optimal menurut Baumol:


Kebutuhan kas = 100 juta
Penerimaan = 90 juta
Kebutuhan kas = 10 juta/minggu
= 520 juta/tahun

C⋆= √
2( F )(T )
k = 0,15 √
2(0,5)(520)
= 5,88 juta

Rata-rata saldo kas perusahaan = C⋆/2 = 588 juta/2 = 2,94 juta


Baumol's Model mengasumsikan bahwa (1) kebutuhan kas perusahaan adalahstabil dan dapat
diperkirakan, dan (2) arus kas masuk dari operasi juga stabil. Asumsi ini merupakan
kelemahan Baumol's model karena pada praktiknya kebutuhan kas maupun penerimaan kas
dari operasi berfluktuasi sepanjang tahun (ada unsur musiman).

Miller Orr Model


‘20 MANAJEMEN KAS Biro Akademik dan Pembelajaran
Drs. Rudy Lizwaril, Sjaiful, SE, MM, Ak, CA, http://www.widyatama.ac.id
14 CPA, CPMA, CTA, CPAI, PIA, ASEAN CPA,
AB
 Merton Miller dan Daniel Orr mengembangkan suatu model penentuan saldo kas
sasaran yang memperhitungkan unsur ketidakpastian dari arus kas masuk dan keluar.
Mereka mengasumsikan bahwa distribusi arus kas bersih harian mendekati normal.
Setiap hari, arus kas bersih bisa sama dengan atau lebih atau kurang dari expected
value pada distribusi normal. Jadi arus kas harian mengikuti pola acak (random walk).

 Terminologi berikut digunakan pada Miller-Orr Model:


Z = Saldo kas sasaran
H = Batas atas
L = Batas bawah
F = Transactions costs (fixed costs)
K = Opportunity cost memegang kas (harian)
σ2 = Varians arus kas bersih harian

L atau batas bawah saldo kas ditentukan oleh manajemen. Saldo kas sasaran, batas atas serta
rata-rata saldo kas dapat dihitung dengan rumus Miller-Orr. model sebagai berikut:

[ ]
1
3F σ 2 3
+L
Z = 4k

4k
H = 3Z - 2L

4Z - L
Rata-rata saldo kas = 3

Konsep Miller-Orr model adalah sebagai berikut (perhatikan Gambar 21.1):

Gambar 71.1 Konsep Miller-Orr Model

‘20 MANAJEMEN KAS Biro Akademik dan Pembelajaran


Drs. Rudy Lizwaril, Sjaiful, SE, MM, Ak, CA, http://www.widyatama.ac.id
15 CPA, CPMA, CTA, CPAI, PIA, ASEAN CPA,
AB
Saldo kas dimulai dari Z. Karena arus kas berfluktuasi mengikuti pola acak, saldo kas
akan naik atau turun sampai menyentuh batas atas (H) atau batas bawah (L). Jika menyentuh
H, sejumlah uang tunai yakni H - Z ditransfer keluar dari saldo kas (ditukar menjadi sekuritas
yang likuid). Jika menyentuh L, sejumlah uang tunai, yakni Z - L, ditransfer menjadi saldo
kas.

Contoh:
Misalkan F = 200, opportunity cost = k = 15%, dan deviasi standar arus kas bersih
harian = 2.000 maka opportunity cost harian adalah:

(1 + k)360 - 1 = 0,15
(1 + k)360 = 1,15
1+k = (1,15)1/360
1+k = 1,00039
k = 0,00039
dan varians arus kas bersih harian adalah
σ2 = (2.000)2 = 4.000.000
Jika L ditetapkan sebesar nol, maka:

[ ] [ ]
1 1
3F σ 2 3 3(200 )(4 . 000 . 000)2 3
+L +0
Z = 4k =
4 (0,00039)
= 11.533,36

H = 3(Z) - 2(L)
= 3(11.533) - 2(0) = 34.599

4( Z) - L 4(11 .533 ) - 0
Rata-rata Saldo kas = 3 = 3
= 15.377

 Beberapa catatan mengenai Miller-Orr Model:


i. Saldo kas sasaran tidak berada tepat di tengah antara batas atas dan batas bawah.
Oleh karena itu, saldo kas akan, secara rata-rata, menyentuh batas bawah lebih
sering daripada batas atas. Menempatkan saldo kas sasaran di tengah-tengah akan
meminimumkan biaya transaksi (F), tetapidan L akan menurunkan opportunity

‘20 MANAJEMEN KAS Biro Akademik dan Pembelajaran


Drs. Rudy Lizwaril, Sjaiful, SE, MM, Ak, CA, http://www.widyatama.ac.id
16 CPA, CPMA, CTA, CPAI, PIA, ASEAN CPA,
AB
cost. Miller dan Orr menemukan bahwa jika L = 0, saldo kas sasaran sebesar H/3
atau Z akan meminimumkan biaya total.
ii. Saldo kas sasaran (dan otomatis range daerah yang bisa diterima atau daerah
antara H dan L) akan naik jika F dan σ 2 semakin besar. F yang semakin besar
membuat lebih mahal untuk menyentuh batas atas atau batas bawah. σ 2 yang
semakin besar menyebabkan perusahaan menyentuh batas lebih sering.
iii. Saldo kas sasaran turun jika k naik sebab semakin tinggi k, semakin mahal biaya
memegang uang tunai.
iv. Batas bawah tidak harus ditentukan sebesar nol, tapi bisa lebih besar dari nol. Jika
manajemen ingin mengurangi risiko kekurangan kas, batas bawah bisa ditetapkan
lebih besar dari nol.

3. Teknik-teknik manajemen kas


 Manajemen kas telah berubah banyak dalam waktu 20 tahun terakhir. Ada 2 hal yang
menyebabkannya: (1) Suku bunga yang cenderung naik sehingga opportunity cost
memegang uang tunai semakin tinggi, memaksa manajemen mencari cara yang lebih
efisien dalam mengelola kas, (2) Perkembangan teknologi yang sangat pesat.

 Pada umumnya teknik manajemen kas terdiri atas: (1) Mensinkronkan arus kas, (2)
Menggunakan float, (3) Mempercepat pengumpulan, (4) Menentukan dimana dan
kapan dana dibutuhkan, dan memastikan bahwa dana tersebut tersedia pada waktu dan
tempat yang tepat, (5) Mengontrol pembayaran.
 Mensinkronkan arus kas berarti menyesuaikan timing arus kas masuk dengan arus kas
keluar sehingga anggaran kas dapat diperkecil. Sebagai contoh, jika kita akan
menerima penghasilan secara harian dan harus membayar sewa dan biaya-biaya lain
juga secara harian, serta kita yakin dengan prediksi arus kas masuk dan keluar, maka
kita dapat menyediakan anggaran kas yang kecil.

 Float didefinisikan sebagai perbedaan antara saldo yang ada pada buku cek
perusahaan atau individu dengan saldo pada catatan bank. Misalnya, secara rata-rata
suatu perusahaan menulis cek sejumlah Rp 5 juta per hari, dan diperlukan waktu 6
hari untuk mencairkan cek tersebut. Hal ini menyebabkan saldo pada buku cek
perusahaan lebih rendah Rp 30 juta dibanding saldo pada catatan bank. Perbedaan ini

‘20 MANAJEMEN KAS Biro Akademik dan Pembelajaran


Drs. Rudy Lizwaril, Sjaiful, SE, MM, Ak, CA, http://www.widyatama.ac.id
17 CPA, CPMA, CTA, CPAI, PIA, ASEAN CPA,
AB
disebut “disbursement float”. Sebaliknya jika perusahaan menerima cek rata-rata Rp 5
juta per hari dan dibutuhkan waktu 4 hari untuk mencairkannya, akan menyebabkan
“collection float” sebesar Rp 20 juta. Secara total, “net-float” perusahaan adalah Rp
30 juta positif dari disbursement float dikurangi Rp 20 juta negatif dari collections
float, atau sebesar Rp 10 juta. Jika proses pengumpulan dan pencairan cek perusahaan
lebih efisien daripada perusahaan lain penerima cek cek perusahaan tersebut, maka
“net-float” perusahaan adalah positif. Pada dasarnya, “net-float” suatu perusahaan
merupakan suatu fungsi dari kemampuan perusahaan mempercepat pencairan pada
cek yang diterima dan memperlambat pencairan pada cek yang dibayarkan.

 Mempercepat pengumpulan kas dapat dilakukan dengan bantuan teknik: (1)


Lockboxes, dan (2) Pre-Authorized Debits. Pada sistem “Lockboxes”, pelanggan
mengirim cek ke box kantor pos pada kota tertentu. Bank lokal kemudian
mengumpulkan cek tersebut, mendepositokan dan memulai proses kliring serta
memberitahu perusahaan bahwa pembayaran telah diterima.

 Waktuyang dibutuhkan lebih sedikit karena bank segera menerima cek dari pelanggan
perusahaan. Pada sistem “Pre-Authorized debit”, dana secara otomatis ditransfer dari
rekening pelanggan ke rekening perusahaan pada hari yang telah ditentukan. Hal ini
diterapkan pada misalnya, pembayaran rekening telepon.

 Meskipun sejumlah teknik ditawarkan untuk mengurangi kebutuhan saldo kas,


penerapan teknik tersebut tidaklah gratis. Manajemen dianjurkan untuk
mempertimbangkan cost dan benefit dari implementasi teknik tersebut.

 Sebagai contoh, sistem Lockboxes dapat mengurangi investasi pada kas sebesar Rp 1
juta tanpa menaikkan risiko kehabisan kas. Seandainya perusahaan dapat meminjam
dengan suku bunga 12%, sistem Lockboxes dapat menghemat 12% x Rp 1 juta = Rp
120.000,- per tahun. Selanjutnya tinggal menghitung biaya pemasangan Lockboxes
per tahun. Jika cost ternyata lebih besar dari benefit, sebaiknya sistem tidak dipasang.

‘20 MANAJEMEN KAS Biro Akademik dan Pembelajaran


Drs. Rudy Lizwaril, Sjaiful, SE, MM, Ak, CA, http://www.widyatama.ac.id
18 CPA, CPMA, CTA, CPAI, PIA, ASEAN CPA,
AB

Daftar Pustaka

Bambang Riyanto, 1998, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 4, BPFE,


Yogyakarta

Farah Margaretha, 2004, Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan, Grasindo, Jakarta

Farid Harianto & Siswanto Sudomo, 2002, Perangkat dan Teknik Analisis Investasi, PT.
Bursa Efek Indonesia

Gitman, Lawrence J, 2007, Princples of Managerial Finance, elevent edition

James O Gill $ Moira Chatton, 2007, KeuanganMemahami Laporan, penerbit PPM

Lukas Setia Atmaja, 2005, Manajemen Keuangan, Penerbit andi Yogyakarta

Machfoedz, Mas’ud, 1996, Akuntansi Manajemen: Perencanan dan PembuatanKeputusan


Jangka Pendek, Buku Satu, STIE Widya Wiwaha, Yogyakarta

Petty,.J.W, Keown, A.J, Scott, D.F, and Martin, J.D, Basic Financial Management, 1993,
Prentice Hall, Inc

Van Horne, C. James $ Wachowicz, M. John, 1998, Fundamental of Financial


Management, tenth edition.

Weston, J.F, and Copeland, T.E, 1992, Managerial Finance, The Dryden Press

‘20 MANAJEMEN KAS Biro Akademik dan Pembelajaran


Drs. Rudy Lizwaril, Sjaiful, SE, MM, Ak, CA, http://www.widyatama.ac.id
19 CPA, CPMA, CTA, CPAI, PIA, ASEAN CPA,
AB

Anda mungkin juga menyukai