Disusun Oleh :
2022
Kata Pengantar
Puji syukur senantiasa kani panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Financial
Management, dengan judul “Kas dan Surat Berharga”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan malakah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhir kata, kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi para pembaca, umunya bagi
perkembangan dunia pendidikan.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................5
1.1 Latar Belakang...............................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Tujuan............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
2.1 Pengertian Manajemen Kas...........................................................................6
2.2 Alasan Mengadakan Kas................................................................................6
2.2.1 Motif Transaksi ( Transaction Motive ).................................................6
2.2.2 Motif Spekulasi ( Speculative Motive )...................................................7
2.2.3 Motif Berjaga-jaga ( Precautionar Motive )...........................................7
2.2.4 Motif Saldo Kompensasi ( Compensating Balances Motive )................7
2.3 Float Manajemen Kas....................................................................................8
2.3.1 Disbursement Float.................................................................................8
2.3.2 Collection Float.......................................................................................9
2.3.3 Net Float................................................................................................10
2.4 Surat Berharga..............................................................................................11
2.4.1 Pengertian Surat Berharga....................................................................11
2.4.2 Macam-macam Surat Berharga.............................................................11
2.4.3 Syarat Penerbitan Surat Berharga.........................................................14
2.4.4 Syarat-syarat Penerbitan Surat Berharga di Indonesia..........................15
2.4.5 Manfaat Surat Berharga........................................................................16
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................18
3.1 Kesimpulan..................................................................................................18
3.2 Saran.............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
3
4
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kas dan surat berharga merupakan komponen yang berada dalam aktiva
lancar. Kedua komponen ini merupakan aktiva yang paling liquid bagi
perusahaan. Manager keuangan perlu mengelola kas dan surat berharga mengingat
kedua komponen aktiva memiliki nilai strategis dalam hal yang berkaitan dengan
operasional perusahaan. Setiap penerimaan dan pengelolaan kas harus dilakukan
secara baik. Artinya jangan sampai perusahaan kekurangan uang kas untuk
melakukan berbagai keperluan pengeluaran perusahaan. Penempatan dana
perusahaan dalam surat berharga juga penting guna mendukung aktiva usaha
sekaligus memperoleh penghasilan berupa bunga atau tujuan lainnya. Banyak
jenis surat berharga yang dapat dipilih dengan segala kelebihan dan
kekurangannya. Seorang manager keuangan harus mampu menempatkan dana
tersebut dengan pertimbangan yang tepat
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi manajemen kas dan alasan mengadakan kas.
2. Untuk mengetahui maksud dari float manajemen kas.
3. Untuk mengetahui defisini dari surat berharga.
4. Untuk mengetahui maksud dari macam-macam surat berharga.
5
5. Untuk mengetahui apa saja syarat penerbitan surat berharga.
6. Untuk mengetahuin manfaat dari surar berharga.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen Kas
Manajemen kas merupakan sistem pengelolaan kas perusahaan yang
tujuannya agar tersedia kas yang memadai. Dalam hal ini, memadai yang
dimaksud adalah kas yang tidak terlalu banyak, tapi juga tidak terlalu sedikit.
Kas sendiri adalah suatu bentuk aktiva yang paling likuid yang mana dapat
digunakan dengan segera agar mampu memenuhi kewajiban finansial dari suatu
perusahaan. Karena sifatnya yang likuid, maka kas bisa memberikan nilai
keuntungan yang lebih rendah dari yang lain.
6
untuk keperluan pengaman, agar tidak mengganggu kelancaran kegiatan
perusahaan.
7
Apabila perusahaan memiliki saldo kas yang terlalu sedikit, perusahaan
dapat menghadapi kehabisan kas. Hal ini dapat berakibat perusahaan harus
mencari dana jangka pendek, baik berupa pinjaman atau penjualan surat berharga,
yang juga membutuhkan berbagai biaya. Untuk menentukan saldo kas yang tepat,
perusahaan sebaiknya mempertimbangkan manfaat (benefits) mengadakan kas dan
biaya yang timbul akibat dari pengadaan kas tersebut.
Bank perusahaan General tidak akan mengetahui cek tersebut sampai saat
diuangkan ke bank, misalkan tanggal 15 Oktober 2008. Dengan demikian sampai
dengan cek diuangakan, saldo kas perusahaan di bank akan lebih tinggi sebesar
RP 100 juta dibandingkan dengan saldo kas dalam catatan buku perusahaan. Jadi,
sebelum tanggal 8 Oktober 2008 perusahaan General mempunyai zero float.
8
Float = Firm’s available balance – Firm’s book balance
= Rp 0
= Rp 0
Selama cek dalam proses kliring, perusahaan dapat memperoleh manfaat dengan
menginvestasikan sementara kas yang ada di bank pada surat berharga, sehingga
perusahaan memperoleh bunga.
9
Posisi Perusahaan General antara tanggal 20 Oktober sampi 30 Oktober 2008
adalah :
= Rp -100 juta
10
2.4 Surat Berharga
Masing-masing surat berharga tersebut memiliki ciri dan syarat yang mirip
secara umum, namun kegunaan dan fungsinya berbeda-beda. Berikut menganai
macam-macam surat berharga :
1. Wesel
Wesel merupakan surat berharga yang di dalamnya memuat kata
wesel, tanggal, dan ditandatangani oleh penerbit yang memberikan
perintah tanda syarat kepada pihak terkait perihal hari pembayaran kepada
penerima yang telah ditunjuk penerbit maupun penggantinya di suatu
tempat. Ada pun syarat-syarat wesel sesuai dengan pasal 100 KUHD,
sebagai berikut:
a. Tertera kata wesel yang jelas pada dokumen.
11
b. Pemerintah tidak memiliki syarat sejumlah uang yang sudah
ditentukan.
c. Tertera nama orang yang bertanggung jawab untuk membayar.
d. Adanya ketentuan tanggal pembayaran, tempat pembayaran akan
dilakukan, dan nama orang yang akan menerima uang.
e. Tempat dan tanggal surat wesel ditarik.
f. Terdapat tanda tangan dari pihak yang menerbitkan wesel atau
penerima.
2. Surat Sanggup
Surat sanggup atau dikenal juga dengan promes adalah surat berharga
yang memuat kata accept atau promes yang mana penerbit menyanggupi
untuk melakukan pembayaran kepada pihak yang juga disebutkan dalam
surat berharga tersebut, maupun penggantinya pada hari pembayaran.
Mengapa dikatakan surat sanggup? Karena surat ini merupakan janji
kesanggupan untuk melakukan pembayaran. Bedanya dengan wesel, pada
surat sanggup, tidak ada perintah melainkan pernyataan menyanggupi.
Berikut ini ketentuan dalam surat sanggup:
a. Keterangan terkait yang menyebutkan bahwa sanggup dalam
menanggung pembayaran.
b. Adanya penetapan waktu dan tempat pembayaran.
c. Adanya tanggal surat sanggup yang ditandatangani.
d. Adanya tanda tangan orang yang membuat atau mengeluarkan surat
3. Saham
Pengertian tentang saham ini sudah diatur dalam 40 KUHD yang
berarti modal perseroan dibagi atas saham-saham atau sero-sero atau nama
atau blanko. Saham juga dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau
kepemilikan seseorang maupun badan dalam suatu perusahaan atau
perseroan terbatas.
Bentuk dari saham sendiri merupakan selembar kertas yang berisi
keterangan bahwa pemilik dokumen tersebut adalah pemilik perusahaan
12
yang menerbitkan surat saham tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan dari
seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
Dari segi perpajakan, pajak atas transaksi nilai penjualan saham bersifat
final dengan besaran 0,1% dari nilai bruto transaksi penjualan saham.
4. Cek
Cek merupakan salah satu surat berharga yang sifatnya sebagai alat
bayar. Berikut ini ciri-ciri cek secara umum:
a. Nama harus tertulis dengan jelas.
b. Adanya perintah untuk membayarkan sejumlah uang.
c. Tertera nama badan hukum atau bank yang wajib membayar.
d. Sudah ditetapkan tanggal, tempat pembayaran, dan tempat
mengeluarkan cek.
e. Semua syarat atau ciri di atas ini harus terpenuhi. Jika tidak, maka cek
dikatakan tidak sah.
f. Cek dapat dikeluarkan secara atas tunjuk, atas perintah, atas bawa,
dan/atau atas nama.
5. Kuitansi atas Tunjuk
Kuitansi atas tunjuk merupakan surat berharga yang berisi
penandatanganan untuk suatu pembayaran sejumlah uang/dana dan waktu
yang sudah ditentukan kepada petunjuk (atas tunjuk).
6. Konosemen
Konosemen (Bill of Lading) merupakan surat bertanggal yang
dibuat oleh pengangkut. Pengangkut dalam hal ini adalah perusahaan
pelayaran yang menerangkan bahwa pihak tersebut sudah menerima
barang dari pengirim untuk diangkut pihak tertentu (penerima). Di dalam
surat ini ada nama dan keterangan mengenai syarat-syarat penyerahan
barang yang dikirim.
Pihak-pihak yang terlibat dalam konosemen adalah penerbit yang dalam
hal ini perusahaan pelayaran yang diwakili oleh nahkoda kapal dan pihak
penerima/penggantinya. Penerima yang dimaksud adalah:
a. Orang yang namanya ada dalam konosemen.
13
b. Orang pengganti pengirim atau kepada orang yang ditunjuk oleh
pengirim.
c. Orang pengganti pihak ketiga atau orang yang ditunjuk namanya oleh
pihak ketiga.
d. Orang yang disebut dalam konosemen atau pembawa.
e. Orang yang membuat konosemen itu.
7. Delivery Order
Dalam pasal 520 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
Indonesia, delivery order merupakan pemegang yang sah dan berhak
menuntut penyerahan barang di tempat sesuai dengan ini konosemennya,
kecuali pihak tersebut menjadi pemegang tidak sah menurut hukum.
8. Surat Utang
Surat utang dapat dibagi menjadi 3 jenis, di antaranya: obligasi,
Surat Utang Negara (SUN), dan Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN).
Obligasi merupakan jenis surat utang jangka menengah hingga panjang
yang dapat dipindahtangankan. Obligasi sendiri berisi janji untuk
membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi
pokok utang pada waktu yang ditentukan kepada pihak pembeli obligasi.
Obligasi dapat diterbitkan oleh korporasi atau negara.
Surat utang negara merupakan surat pengakuan utang yang dijamin
pembayaran bunga dan pokoknya oleh negara sesuai masa berlakunya.
SUN juga digunakan pemerintah dalam membiayai defisit APBN dan
menutup kekurangan kas jangka pendek dalam satu tahun anggaran. Surat
berharga syariah nasional disebut juga sukuk negara diterbitkan oleh
pemerintah berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Sukuk negara merupakan
instrumen utang piutang tanpa riba.
14
Penerbitan secara langsung kepada investor jangka panjang seperti
lembaga keuangan, atau penerbitan langsung ini biasanya dilakukan oleh
lembaga keuangan yang memiliki kebutuhan tetap atas pinjaman dalam
jumlah besar yang memilih melakukan penerbitan langsung yang lebih
ekonomis dibandingkan menggunakan pialang investasi.
Di Amerika perusahaan yang melakukan penerbitan surat berharga
secara langsung ini dapat menghemat 3 basis poin (1 basis poin =
1/10000%) setahunnya. Diluar Amerika imbalan jasa pialang investasi ini
lebih murah.
2. Penerbitan Secara Tidak Langsung
Penerbitan secara tidak langsung yaitu dijual kepada pialang dan pialang
tersebutlah yang memperdagangkannya di pasar uang.
1. Kriteria
a. Berjangka waktu paling lama 270 (dua ratus tujuh puluh) hari
b. Diterbitkan oleh perusahaan bukan bank dalam Pasal 1 angka 9 surat
keputusan ini.
c. Mencantumkan :
- Klausula sanggup dan kata-kata “Surat Sanggup” di dalam teksnya
dan dinyatakan dalam bahasa Indonesia.
- Janji tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
- Penetapan hari bayar
- Penetapan pembayaran
- Nama pihak yang harus menerima pembayaran atau penggantinya
- Tanggal dan tempat surat sanggup diterbitkan
- Tanda tangan penerbit
15
2. Pada Halaman Muka, commercial paper sekurang-kurangnya dicantumkan
hal-hal sebagai berikut:
a. Kata-kata "Surat Berharga Komersial" (Commercial Paper) yang
ditulis kata-kata "Surat Sanggup"
b. Pernyataan “tanpa protes” dan “tanpa biaya” sebagaimana yang
dimaksud dalam Pasal 176 jo Pasal 145 KUHD ;
c. Nama bank atau perusahaan efek dan nama serta tanda tangan pejabat
bank atau perusahaan efek yang ditunjuk sebagai agen tanda keaslian
d. Commercial Paper, tanpa penempatan logo atau perusahaan efek
secara mencolok ;
e. Nama dan alamat bank atau perusahaan yang ditunjuk sebagai
pembayar tanpa penempatan logo bank atau perusahaan secara
mencolok ;
f. Nomor seri Commercial Paper ;
g. Keterangan cara penguangan Commercial Paper sebagaimana diatur
dalam pasal 4 surat keputusan ini.
3. Pada halaman belakang Commercial Paper dicantumkan hal-hal sebagai
berikut:
a. Pernyataan mengenai endosemen blanko tanpa hak regres dengan
klausula "Untuk saya kepada pembawa tanpa hak regres".
b. Cara perhitungan nilai tunai
16
melakukan transaksi dengan nominal besar. Salah satu contoh yang
menjadi alat pembayaran yaitu cek.
b. Sebagai Alat Pemindahan Hak Tagih
Tidak hanya sebagai pengganti pembayaran saja, surat ini juga dapat
menjadi alat jual beli yang dapat dipindahtangankan dari satu pihak ke
pihak lain dengan mudah dan sederhana.
c. Sebagai Bukti Hak Tagih
Ketiga, surat ini juga dapat menjadi surat legitimasi atau bukti hak
tagih. Tentu bukti tagih dengan menggunakan dokumen ini bersifat sah
karena dilindungi oleh hukum yang berlaku di Indonesia.
2. Manfaat dari Segi Fungsinya
a. Memiliki Hukum Kebendaan
Manfaat pertama dari surat ini yaitu memiliki hukum kebendaan.
Mengutip definisi dari Prof. Soediman Kartohadiprodjo, hukum
kebendaan berarti semua kaidah hukum yang mengatur apa yang
diartikan dengan benda dan juga hak-hak atas benda tersebut.
b. Surat Tanda Keanggotaan
Selain memiliki fungsi yang dilindungi oleh hukum, surat ini juga
dapat menjadi surat tanda keanggotaan apabila seseorang menjadi
bagian dari suatu organisasi atau persekutuan.
c. Sebagai Tagihan Hutang
Surat ini juga dapat menjadi surat tagihan hutang. Tagihan dapat
dipindahtangankan dari satu pihak ke pihak lain dengan menunjukkan
dokumen tersebut.
17
BAB III
3.1 Kesimpulan
Terdapat beberapa macam pengertian mengenai Kas, dapat ditinjau dari sisi
Teori Konsep ekonomi maupun dari sisi Perundang-Undangan. Berikut adalah
pengertian Kas yaitu:
Kas merupakan saldo simpanan di bank atau dengan berupa uang tunai yang dapat
dipergunakan untuk membiayai berbagai kegiatan, termasuk kegiatan yang
dilakukan oleh pemerintahan setiap waktu
Kas merupakan rekening giro setara kas dan juga saldo kas yang merupakan
investasi yang bersifat likuid, berkurun waktu pendek dan yang paling cepat
dijadikan kas dalan jumlah tertentu tanpa menghadapi berbagai resiko perubahan
nilai yang cukup besar.
Kas negara merupakan tempat penyimpanan uang negara yang telah ditentukan
oleh Menteri keuangan yang berjabat sebagai Bendaharawan Umum Negara untuk
menampung seluruh pemasukan dan membayar semua pengeluaran yang
dilakukan oleh negara.
1. Aliran kas masuk kontinyu, contohnya seperti hasil penjualan produk yang
dilakukan secara tunai, dan juga penerimaan piutang.
3. Aliran kas keluar kontinyu, contohnya seperti untuk pembelian bahan belum
jadi atau bahan mentah, dan juga gaji karyawan.
18
Surat berharga secara aturan harus memenuhi unsur-unsur sebagai alat
pembayaran (alat tukar uang), sebagai alat untuk dipindahtangankan, sebagai surat
bukti hutang yang telah ada. Dalam transaksi perekonomian saat ini pada
uang tunai akan tetapi alat pembayarannya juga bisa dalam bentuk non tunai salah
satunya adalah dengan cek atau bilyet giro. Bilyet giro tidak dapat memenuhi jika
disebut sebagai surat berharga, karena bilyet giro tidak dapat dipindahtangankan
kepada pihak lain, akan tetapi secara fakta dilapangan banyak yang menggunakan
bilyet giro sebagai sarana alat bayar bahkan lebih tinggi penggunaannya
dibandingkan dengan cek. Maka ternyata jelas bilyet giro secara teori bukan
merupakan surat berharga akan tetapi sebagai alat bayar dengan cara
3.2 Saran
19
sebagai jaminan artinya masih cukup riskan digunakan sebagai jaminan dalam
anjak piutang, perlu adanya jaminan lain yang utama yang sifatnya mengikat
dan dapat dilakukan eksekusi melalui pengadilan untuk mengcover kerugian
jika bilyet gironya tidak cair, sebagai masukan guna kemajuan ilmu hukum
bisnis khususnya dalam transaksi anjak piutang.
DAFTAR PUSTAKA
(https://www.online-pajak.com/tentang-pph-final/jenis-surat-berharga, 2020)
(https://rangkulteman.id/berita/manajemen kas-adalah-pengertian-dan-ciri-cirinya,
2019)
20