Anda di halaman 1dari 29

MANAJEMEN KAS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah: Manajemen Keuangan
Dosen Pengampu : Fetri Setyo Liyundira,S.E.,M.akun

Disusun oleh:
Kelompok 1 (5 Akuntansi A2)
1. Ariq Naufal Fakhri (219133461)
2. Chalimatus Sa’diyah (219133343)
3. Desi Dwy Nofianti (219133387)
4. Devi Candra Pramadya (219133431)
5. M.Dani Febri Andika (219133489)
6. Muzzaiyatul Karromah (219133410)
7. Nuril Hidayah Lailia Ari (219133467)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS WIDYA GAMA LUMAJANG

Jl.Gatot Subroto No.4 Lumajang Telp. (0334) 881924

Website: www.stiewidyagamalumajang.ac.id

Email: info@stiewidyagamalumajang.ac.id
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunian-Nya sehingga penyusun dapat menyusun makalah ini
tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang Manajemen Kas.
Dalam penyusunan makalah ini,penyusun banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.
Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,semoga bantuanya
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
penyusun harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi kas .................................................................................................................. 3
2.2 Motif untuk menahan kas............................................................................................. 5
2.3 Analisa aliran kas perusahaan....................................................................................... 6
2.4 Proses penyusunan anggaran kas ................................................................................. 8
2.5 Manajemen kas yang efisien ......................................................................................... 10
2.6 Langkah-langkah mempercepat penerimaan kas ......................................................... 13
2.7 Langkah-langkah memperlambat pengeluaran kas ...................................................... 17
2.8 Surat-surat berharga ...................................................................................................... 18

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 25
3.2 Saran.............................................................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 26

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan merupakan suatu organisasi yang menggunakan dan mengkoordinir
sumber - sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan yang tidak terbatas dalam
cara yang menguntungkan. Pada umumnya perusahaan bertujuan untuk mencari laba
seoptimal mungkin dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi yang terbatas,
sehingga para pengelola perusahaan dapat memanfaatkan sumber-sumber ekonomi
itu secara efektif dan efisien.
Kas adalah kekayaan perusahaan yang merupakan sejumlah dana yang ada di
perusahaan. Selain itu kas juga merupakan salah satu unsur modal kerja yang sangat
penting artinya didalam membiayai operasi perusahaan sehari-hari. Kas mempunyai
kedudukan yang sentral dalam usaha menjaga kelancaran operasi perusahaan
sebagai penunjang keputusan strategi jangka panjang.
Anggaran kas yang dikelola dengan baik sangat diperlukan dalam administrasi,
karena anggaran kas merupakan proyeksi mengenai penerimaan dan pengeluaran
kas dalam periode tertentu. Dalam hal ini anggaran kas memiliki tujuan pokok
untuk merencanakan penganggaran kas yang seoptimal mungkin, yaitu rencana
untuk menyediakan kas yang cukup baik dalam jumlah maupun waktunya.
Pengelolaan kas yang tidak optimal sering mengakibatkan terjadinya kelebihan dan
kekurangan kas yang akan mengganggu keancaran operasi perusahaan sehari-hari.
Maupun penetapan keputusan-keputusan strategi jangka pajang. Perusahaan juga
sering mengalami kesulitan dalam mengantisipasi kesempatan penggunaan kas
secara efektif apabila terdapat kelebihan kas.
Jumlah uang kas yang berlebihan ataupun yang kurang, keduanya mempunyai
akibat negatif bagi perusahaan. Kekurangan kas dapat mengakibatkan tidak
terbayarnya berbagai kewajiban seperti hutang gaji dan bunga bank, hutang dagang
pada rekaman bahan baku dan sebagainya. Hal ini akan menurunkan produktivitas
kerja serta merugikan nama baik perusahaan di mata para supplier perusahaan.
Sebaliknya kas yang berlebihan berarti menyerap dana modal kerja yang langkah
dan mahal,sehingga menaikkan beban tetap perusahaan.
Oleh karena itulah, manajemen kas adalah suatu keharusan bagi setiap perusahaan,
baik dalam perusahaan dari pemerintah maupun perusahaan swasta. Sebuah perusahaan

1
yang dapat mengelola Kas dengan baik, mengelola pemasukan dan penarikan yang
telah
diakukan dijamin akan lebih mudah mengembangkan perusahaannya. Karena dengan
adanya Manajemen Kas yang baik inilah, perusahaan dapat dengan mudah
menyediakan
berbagai sumber daya lain yang dibutuhkan dengan tepat waktu tanpa harus
menghadapi
masalah kekurangan Kas.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan mengenai definisi kas?
2. Bagaimana motif untuk menahan kas?
3. Bagaimana analisa aliran kas perusahaan?
4. Bagaimana proses penyusunan anggaran kas?
5. Bagaimana manajemen kas yang efisien?
6. Bagaiamana langkah- langkah mempercepat penerimaan kaas?
7. Bagaimana langkah-langkah memperlambat pengeluaran kas?
8. Bagaimana penjelasan mengenai surat-surat berharga?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui penjelasan mengenai definisi kas.
2. Untuk mengetahui motif menahan kas.
3. Untuk mengetahui Analisa aliran kas perussahaan.
4. Untuk mengetahui proses penyusunan anggaran kas.
5. Untuk mengetahui manajemen kas yang efisien.
6. Untuk mengetahui langkah-langkah mempercepat penerimaan kas.
7. Untuk mengetahui langkah-langkah memperlambat pengeluaran kas.
8. Untuk mengetahui penjelasan mengenai surat-surat berharga.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kas
Menurut Martini (2012;180) kas adalah aset keuangan yang digunakan untuk
kegiatan operasional perusahaan. Kas merupakan aset yang paling liquid karena dapat
digunakan untuk membayar kewajiban perusahaan. kas merupakan alat pembayaran
yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan entitas.
Sedangkan menurut Skousen (2007) kas adalah asset lancar yang terdiri dari uang
logam, uang kertas, dan unsur-unsur lain yang (1) berfungsi sebagai alat pertukaran
dan (2) memberikan dasar untuk perhitungan akuntansi.
Akun kas adalah suatu akun yang berfungsi untuk mencatat perubahan uang baik
itu dalam penerimaan uang maupun pengeluaran kas. Sebagaimana halnya dengan
hidup kita sehari-hari adalah tidak praktis bagi perusahaan untuk menarik atau
menggunakan cek untuk membayar pengeluaran kecil seperti prangko. Namun
pengeluaran kecil sering terjadi sehingga totalnya juga cukup besar. Karena itu
semacam itu perlu dikendalikan. Untuk itu dibentuk dana kas khusus, yang disebut
dana kas kecil (petty cash fund). Menurut Subroto (2009) “dana kas kecil adalah
sejumlah dana yang dibentuk untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang
jumlahnya kecil atau mendadak”. Dana kas kecil dibentuk dengan terlebih dahulu
memperkirakan jumlah kas yang diperlukan perusahaan dari pendanaan semacam itu
untuk periode tertentu, seperti satu minggu atau satu bulan. Dana kas kecil biasanya di
isi kembali dalam jangka waktu tertentu atau bila dana tersebut telah habis atau
mencapai jumlah minimum.
Keberadaan kas dalam entitas sangat penting karena tanpa kas, aktivitas operasi
perusahaan tidak dapat berjalan. Entitas tidak dapat membayar gaji, memnuhi utang
yang jatuh tempo dan kewajiban lainnya. Entitas harus menjaga jumlah kas agar
sesuai dengan kebutuhannya. Jika jumlah kas kurang maka kegiatan operasionallnya
terganggu.
Pengendalian Kas
Pengendalian kas adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aset
perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi yang disajikan
akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah diikuti, menurut Warren (
2008). Sedangkan menurut skousen (2009;434) pengendalian kas merupakan

3
pengendalian untuk melindungi kas dari kerugian karena pencurian atau karena
penipuan. Oleh karena kas adalah aset yang paling likuid, kas sangat mudah menjadi
objek penyalahgunaan kecuali jika dijaga dengan memadai.
Menurut Martani (2012) Beberapa bentuk pengendalian terhadap kas sebagai
berikut:
a. Terdapat pemisahan tugas antara pihak yang melakukan otorisasi dengan
pembayaran, pihak yang melakukan pengelolaan kas dan pencatatan, pihak
pengguna dan dan pihak pembayar.
b. Penggunaan lemari besi (brankas) untuk menyimpan kas atau diruang tertutup
dengan akses terbatas.
c. Penerimaan dan pengeluaran kas menggunakan rekening yang berbeda.
d. Pengeluaran uang dilakukan melalui bank dan menggunakan cek sehingga
terdapat pengendalian pencatatan oleh pihak lain.
e. Penerimaan kas dilakukan melalui bank, untuk keamanan dan pengendalian
pencatatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kas
Dalam prakteknya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah uang
kas yaitu:
a. Adanya penerimaan dari hasil penjualan barang dan jasa. Artinya perusahaan
melakukan penjualan barang, baik secara tunai maupun secara kredit.
b. Adanya pembelian barang dan jasa, artinya perusahaan membeli sejumlah barang,
baik bahan baku, bahan tambahan, atau barang keperluan laiinya, yang tentunya
akan berakibat mengurangi jumlah uang kas.
c. Adanya pembayaran biaya-biaya operasional. Dalam hal ini perusahaan
mengeluarkan sejumlah biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk
membiayai aktivitas perusahaan, seperti: membayar gaji, upah, telepon, listrik,
pajak, biaya pemeliharaan yang tentunya akan mengakibatkan uang kas akan
berkurang.
d. Adanya pengeluaran untuk membayar angsuran pinjaman. Artinya, jika dalam
memperoleh sumber dana perusahaan melakukan pinjaman ke bank atau lembaga
lain, maka perusahaan tentu akan membayar angsuran (cicilan) pinjaman tersebut,
selama beberapa waktu, hal ini tentunya akan mengakibatkan berkurangnya uang
kas.

4
e. Adanya pengeluaran untuk investasi. Hal ini dilakukan bila perusahaan hendak
melakukan penambahan kapasitas produksi seperti pembelian mesin-mesin baru
atau pembangunan gedung atau pabrik baru.
f. Adanya penerimaan pinjaman. Dalam hal ini perusahaan memperoleh sejumlah
uang dari lembaga peminjam, seperti bank atau lembaga keuangan lainnya.
Pinjaman ini akan menambah jumlah uang kas dalam periode tersebut.
2.2 Motif Untuk Menahan Kas
Keynes dalam Husnan Pudjiastuti 2006 menyatakan bahwa ada tiga motif
perusahaan untuk menahan kas, yaitu :
a. Motif Transaksi
Motif transaksi yaitu motif yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan transaksi
perusahaan, seperti pembelian bahan baku, gaji karyawan, pajak, dan lain-lain
Horne dan Machowicz, 2005. Menurut Baumol, Miller, dan Orr dalam
Syafrizalliadhi 2014 perusahaan memegang kas untuk menghindari biaya transaksi
yang timbul ketika melikuidasi aset menjadi kas. Perusahaan akan memegang kas
lebih banyak ketika biaya transaksi yang diperlukan untuk mengkonversi aset non-
tunai menjadi kas lebih tinggi.
b. Motif Spekulasi
Motif spekulasi adalah motif yang dimaksudkan untuk memanfaatkan peluang yang
ada secara murah apabila kesempatan itu ada, seperti penurunan tiba-tiba harga
bahan baku Horne dan 13 Machowicz, 2005. Jika harga bahan bangunan turun,
perusahaan yang menahan saldo kas dalam jumlah yang besar mendapat
keuntungan dalam pembelian bahan baku dengan jumlah besar. Dalam hal ini
perusahaan akan memiliki kesempatan untuk membeli dengan uang kas yang
dimilikinya, dan menjualnya pada saat harganya naik Kasmir, 2010.
c. Motif Berjaga-jaga
Husnan Pudjiastuti 2006 menyatakan bahwa motif berjaga- jaga dimaksudkan
untuk mempertahankan saldo kas guna memenuhi permintaan kas yang sifatnya
tidak terduga. Seandainya semua pengeluaran dan pemasukkan kas bisa diprediksi
dengan sangat akurat, maka saldo kas untuk maksud berjaga-jaga akan sangat
rendah. Selain akurasi prediksi kas, apabila perusahaan mempunyai akses kuat ke
sumber dana eksternal, saldo kas juga akan rendah. Motif berjaga-jaga ini nampak
dalam kebijakan penentuan saldo kas minimal dalam penyusunan anggaran kas.

5
2.3 Analisa Aliran Kas Perusahaan
Laporan Aliran Kas adalah Laporan sumber dan penggunaan sesuai dengan
keperluan pelaporan keuangan tahunan, yang melaporkan aliran kas masuk dan keluar
suatu perusahaan selama periode waktu tertentu.
Perubahan kas dapat dibagi menjadi 3 golongan kegitan, yaitu :
1. Aliran kas dari kegiatan operasi yaitu dari transaksi-transaksi yang termasuk dalam
penentuan laba bersih.
a. Aliran kas masuk
 Penjualan barang dan jasa secara tunai.
 Pendapatan bunga dari piutang kepada debitur.
b. Aliran kas keluar
 Pembayaran kepada pemasok untuk pengadaan persediaan
 Pembayaran bunga utang
 Pembayaran gaji karyawan
 Pembayaran pajak
2. Aliran Kas Dari Kegiatan Investasi yaitu dari transaksi pembelian dan penjualan
sekuritas utang, sekuritas ekuitas dan aktiva tetap.
a. Aliran Kas Masuk
 Penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap
 Penjualan investasi jangka panjang dalam bentuk obligasi/sekuritas ekuitas
perusahaan lain.
b. Aliran Kas Keluar
 Pembayaran pembelian aktiva tetap
 Pembayaran pembelian investasi jangka panjang dalam bentuk
obligasi/sekuritas ekuitas perusahaan lain
3. Aliran Kas Dari Kegiatan Pembelanjaan yaitu dari transaksi utang dan ekuitas
a. Aliran Kas Masuk
 Penerimaan kas dari pengadaan utang
 Penerimaan kas dari penjualan sekuritas ekuitas yang diterbitkan
perusahaan..
b. Aliran Kas Keluar
 Pembayaran kembali pokok utang

6
 Pembelian kembali sekuritas ekuitas yang diterbitkan perusahaan dari para
pemegang saham
 Pembayaran deviden kas kepada pemegang saham.
Tujuan laporan arus kas
Tujuan utama dari arus kas adalah memberikan informasi mengenai penerimaan
dan pembayaran atau suatu satuan selama satu periode. Tujuan keduanya adalah
memberikan informasi atas dasar mengenai aktifitas operasi, investigasi pendanaan.
Menurut FASB No. 95, informasi yang diberikan dalam suatu laporan arus kas, jika
digunakan dalam penggunaan yang berkaitan dengan laporan keuangan yang lain, harus
membantu investor, kreditur dan pihak lain.
Faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan
Belum ada standar rasio yang umum digunakan dalam menentukan jumlah kas yang
sebaiknya harus dipertahankan oleh suatu perusahaan. Tetapi ada beberapa standar
tertentu yang dapat digunakan sebagai pedoman, yaitu :
a. Jumlah kas pada saat dapat dipertahankan dengan besarnya jumlah aktiva lancar
ataupun utang lancar.
b. H.G.Guthmann : Jumlah kas yang ada di dalam perusahaan yang well finance
hendaknya tidak kurang dari 5% - 10% dari jumlah aktiva lancar.

7
Safety Cah Balance (Persediaan bersih Kas) : Jumlah minimal dari kas yang harus
dipertahankan oleh perusahaan agar dapat memenuhi kewajiban finansiilnya sewaktu-
waktu.

Faktor yang memenuhi besar kecilnya persediaan bersih kas suatu perusahaan :

1. Perimbangan antara aliran kas masuk dengan aliran kas keluar


2. Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan. Perusahaan yang aliran
kasnya sering mengalami penyimpangan yang merugikan dari yang diestimasikan,
perlulah perusahaan ini mempertahankan adanya persediaan minimal kas yang
agak besar.
3. Adanya hubungan yang baik dengan bank-bank.
Manfaat Laporan Aliran Kas
a. Mencerminkan kemampuan perushaan dalam menghasilkan aliran kas masuk
bersih dari kegiatan operasi untuk membayar kegiatan pembelanjaan (Bunga,
Utang dan Deviden)
b. Membantu untuk menaksir kebutuhan perusahaan terhadap pembelanjaan dari luar
c. Membantu untuk menjelaskan perbedaan antara laba bersih dan aliran kas masuk
bersih dari kegiatan operasi
d. Membantu untuk mengidentifikasi pengaruh transaksi pembelanjaan dan transaksi
investasi kas maupun non kas.
2.4 Proses Penyusunan Anggaran Kas
Anggaran kas adalah anggaran yang memerinci taksiran penerimaan dan
pengeluaran uang tunai dalam suatu kurun masa yang akan datang sebagai alat untuk
memelihara likuiditas.
Penyusunan anggaran kas mencakup dua sektor yaitu :
1. Sektor Penerimaan kas
Sektor penerimaan kas yang pada umumnya berasal dari:
a . Penjualan tunai barang jadi yang diproduksi.
b . Penagihan piutang
c . Penjualan aktiva tetap
d . Penerimaan lain-lain (non operating), seperti penghasilan bunga, penghasilan
sewa, penghasilan dividen, dan sebagainya.
2. Sektor pengeluaran kas

8
Sektor pengeluaran kas pada umumnya berupa pengeluaran untuk biaya-biaya, baik
biaya utama (operating), maupun biaya bukan utama (non operating), seperti :
a . Pembelian tunai bahan mentah
b . Pembayaran utang
c . Pembayaran upah tenaga kerja langsung
d . Pembayaran biaya pabrik tidak langsung
e . Pembayaran biaya administrasi
f . Pembayaran biaya penjualan
g . Pembelian aktiva tetap
h . Pembayaran lain-lain (non opearating), seperti pembayaran biaya bunga,
pembayaran biaya sewa, dan sebagainya.
Metode penyusunan anggaran kas
1. Metode Perkiraan kas atau Metode Langsung.
Metode ini didasarkan pada analisis peningkatan dan pengurangan secara rinci
atas rekening kas yang dianggarkan yang akan mencerminkan semua arus
kas masuk dan keluar dari anggaran, seperti: penjualan, biaya dan pengeluaran
untuk penambahan barang modal. Metode ini sering dipergunakan
untuk perencanaan kas jangka pendek sebagai bagian dari rencana laba tahunan.
2. Metode Ikhtisar Rugi-Laba atau Metode Tidak Langsung.
Titik tolak dalam metode ini adalah laba bersih yang direncanakan yang terlihat
pada ikhtisar rugi-laba yang dianggarkan. Laba berisi yang direncanakan diubah
dari dasar actual menjadi dasar kas artinya disesuaikan dengan perubahan
rekening modal kerja non kas seperti persediaan piutang biaya yang dibayar
dimuka, actual dan penundaan. Selanjutnya sumber kas lainnya dan kebutuhan kas
lainnya dicari. Metode ini cocok untuk proyeksi kas dalam jangka panjang. Untuk
sejumlah perencanaan kedua pendekatan akan memberikan arus kas yang sama,
hanya berbeda dalam jumlah rincian yang diberikan.
Menurut Christina (2002), prosedur atau langkah-langkah dalam menyusun
anggaran kas adalah sebagai berikut :
1. Menyusun anggaran penagihan piutang
2. Menyusun anggaran penerimaan kas, yang biasanya terdiri dari pos penerimaan
tunai, penagihan piutang, dan penerimaan lain-lain.

9
3. Menyusun anggaran pengeluaran kas. Anggaran pengeluaran kas ini umumnya
mencakup pos-pos pembelian mesin, pembelian gedung, pembelian lain-lain,
anggaran untuk biaya-biaya dan pengeluaran lain-lain.
4. Menyusun anggaran kas akhir yang sifatnya sementara, artinya bila terdapat saldo
kas akhir yang minus atau negatif, maka perusahaan memerlukan pinjaman dari
pihak luar dan sebagai konsekuensinya diperlukan pembayaran berupa bunga dan
angsuran pokoknya. Yang perlu menjadi perhatian disini adalah bahwa pinjaman
tersebut harus memperhitungkan pembayaran bunga dan angsuranpokoknya.
5. Memperkirakan pembayaran bunga (apabila perusahaan melakukan pinjaman
untuk menutupi defisit yang terjadi). Untuk itu diperlukan suatu skema
pembayaran bunga yang lengkap.
6. Menyusun anggaran kas akhir.
Penyusunan anggaran kas harus dilakukan dengan cermat, apabila langkah-
langkah penyusunan anggaran kas diatas telah dilakukan dengan baik maka dalam
pelaksanaannya anggaran kas dapat digunakan secara efektif.
2.5 Manajemen Kas Yang Efisien
Manajemen kas adalah kegiatan mengatur uang kas tersebut agar selalu ada dan
pas untuk kebutuhan perusahaan. Apabila uang kas melebihi kebutuhan itu aman. Yang
tidak aman adalah ketika uang kas perusahaan Anda tidak mencukupi untuk kebutuhan
jangka pendek. Anda harus melakukan berbagai macam cara untuk memenuhi
kebutuhan kas tersebut.
Tujuan Manajemen Kas
Pengaturan kas ini memiliki tujuan yang cukup signifikan. Seperti inilah tujuan
manajemen kas untuk kepentingan perusahaan.
1. Melunasi kewajiban
Khususnya kewajiban jangka pendek yang harus dipenuhi dalam waktu dekat
seperti pajak, upah untuk karyawan, pembayaran dividen untuk para pemegang
saham. Pajak adalah kewajiban yang tidak bisa Anda lewatkan begitu saja karena
sudah ada aturan khusus dari pemerintah soal itu. Apabila Anda mangkir dari
membayar pajak, maka akan ada denda dan hukuman yang dibebankan pada Anda.
Sedangkan upah karyawan adalah hal yang sudah menjadi hak mereka yang sudah
bekerja untuk Anda. Perusahaan yang baik tentunya akan mengupah karyawan
secara rutin sesuai dengan perjanjian kerjanya. Seluruh kewajiban itu hanya bisa
Anda selesaikan saat memiliki kas.

10
2. Menjaga ketersediaan kas
Kas tidak hanya digunakan untuk kewajiban jangka pendek yang biasanya
disetorkan secara rutin, tapi bisa jadi sebagai penjaga perusahaan saat mengalami
hal-hal yang tidak terprediksi. Misalnya, salah satu pabrik mengalami kebakaran.
Untuk menanggulangi hal itu secara cepat, perusahaan hanya bisa mengandalkan
kas mereka. Jadi, kas juga bisa digunakan sebagai dana darurat bagi perusahaan.
Biasanya perusahaan sudah menganggarkannya di awal.
3. Menekan pengeluaran
Prinsip dari manajemen kas adalah setiap kas yang dikeluarkan harus bisa
menghasilkan imbal yang jumlahnya lebih besar. Untuk itu perusahaan perlu
memikirkan bagaimana caranya mengeluarkan uang secara ekonomis.
4. Menyeimbangkan arus kas masuk dan keluar
Pengaturan kas ini bermanfaat untuk menyeimbangkan arus kas masuk dan keluar.
Apabila arus kas masuk lebih tinggi, maka perusahaan dinilai dapat mengatur
kasnya dengan baik. Jika arus kas keluar lebih tinggi, maka perusahaan harus
melakukan berbagai macam cara untuk membuat kas masuk yang lebih tinggi.
5. Untuk berinvestasi
Jika kas yang dimiliki berlebih, untuk mendapatkan hasil yang lebih besar,
perusahaan tidak akan ragu untuk berinvestasi menggunakan kas mereka. Instrumen
investasi yang dipilih pun biasanya yang likuid, yaitu instrumen di pasar modal.
Atau perusahaan bisa memanfaatkan momen suku bunga sedang turun. Sehingga,
akan menanam modal di suatu instrumen sembari berharap ketika suku bunga naik,
modalnya pun akan bertambah berkali-kali lipat.
Aspek-Aspek dalam Manajemen Kas
Untuk melaksanakan manajemen kas yang baik, ada tiga aspek yang diperlukan,
yaitu:
1. Administrasi kas harian
Administrasi kas harian adalah suatu tertib administrasi penerimaan dan
pengeluaran kas serta saldo kas akhir sehingga dapat dibuat laporan kas up to
date yang bisa memberikan informasi mengenai struktur penerimaan kas,
pengeluaran kas, dan saldo kas terakhir pada saat diperlukan. Informasi arus kas
berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan
memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai sekarang dari arus masa depan dari berbagai perusahaan.

11
Dengan adanya pengelolaan administrasi kas harian yang baik, para manajer
keuangan yang secara langsung bertanggung jawab terhadap keuangan perusahaan
tersebut akan sangat terbantu.
2. Bujet kas
Bujet kas adalah gambaran dari prediksi penerimaan dan pengeluaran kas di masa
mendatang. Pada penyusunan bujet kas, manajer keuangan memerlukan informasi
secara menyeluruh mengenai waktu dan jumlah arus kas yang diinginkan baik yang
masuk maupun keluar dalam periode tertentu. Penyusunan bujet kas dapat
dilakukan secara berkala baik mingguan, bulanan, maupun tahunan. Kuncinya
adalah tingkat presisi dalam memprediksi jumlah penjualan. Bujet kas nantinya
berguna menganalisis kegiatan perekonomian agar berjalan dengan baik dan lancar
sesuai dengan tujuan yang diinginkan perusahaan.
3. Safety cash balance
Dalam pengelolaan kas, setiap manajer keuangan selalu berusaha agar di dalam
perusahaan terjadi aliran kas yang teratur dengan baik. Penyeimbangan aliran kas
baik yang masuk maupun keluar sangatlah penting. Pasalnya, kondisi kas yang
berlebih atau excess cash balance akan menyebabkan rentabilitas. Rentabilitas
disebabkan adanya uang kontan/kas yang kurang atau tidak produktif. Sebaliknya,
apabila terjadi kekurangan kas, maka perusahaan tidak dapat beroperasi dengan
baik dan tidak dapat memenuhi kewajiban yang harus segera dibayar. Dengan
demikian, perusahaan harus menyiapkan kas sesuai dengan kebutuhannya.
Model Manajeme n Kas
1. Model Baumol
Dalam hal manajemen kas ini, juga terdapat dua model manajemen kas yang
biasanya digunakan oleh pebisnis yaitu:
Munculnya model manajemen kas pertama kali diprakarsai oleh Baumol, sehingga dikenal
sebagai model persediaan (manajemen kas model Baumol). Rumus model Baumol yaitu,

Q : saldo kas optimal


F : biaya transaksi tetap

12
T : total kebutuhan kas satu periode
i : tingkat bunga pada satu periode
Model Baumol menekankan pada pemeliharaan saldo kas yang optimal untuk
memenuhi kewajiban perusahaan, di sisi lain mengejar peluang investasi yang
menguntungkan. Bila saldo kas cadangan sisa sedikit, perusahaan akan mengalami
likuiditas. Sedangkan bila saldo kas cadangan berlebih, maka kesempatan
perusahaan untuk berinvestasi akan hilang.
2. Model Miller Orr
Model manajemen kas yang kedua dikemukakan oleh Merton H. Miller dan Daniel
Orr. Mereka berpendapat bahwa akan ada saat di mana perusahaan memiliki kas
berlebih, maupun kekurangan kas.
Contoh manajemen kas model Miller-Orr dapat dilihat pada grafik berikut.

Z : persebaran uang tunai


UL : tingkat maksimum
LL : tingkat minimum
RP : titik pengembalian uang tunai
Perusahaan tidak boleh berinvestasi hingga mencapai tingkat maksimum. Maka itu,
dibutuhkan rencana anggaran biaya agar batas dan alokasi keuangan bisa lebih jelas.
Batas ini diturunkan dengan menambah batas minimum dikali batas persebaran uang
tunai (Z).
2.6 Langkah-Langkah Mempercepat Penerimaan Kas
Mempercepat kas masuk adalah salah satu cara untuk menjaga agar posisi kas
perusahaan selalu ada di titik yang aman. Menjaga kondisi agar perusahaan selalu
memiliki kas yang cukup sangat penting, yang dimaksud kas yang cukup adalah jumlah
kas yang cukup untuk membiayai kegiatan opersional perusahaan sehingga bisa
berjalan dengan lancar.

13
Secara matematis, idealnya jumlah kas masuk harus selalu lebih besar dari kas keluar.
Sayangnya kondisi ideal ini tidak selalu terjadi. Ada saat-saat kas masuk lebih kecil
dari kas keluar. Agar kondisi demikian bisa terjaga, umumnya perusahaan membuat
prakiraan kas yang biasa disebut dengan cash forecast, dan penganggaran kas—yang
biasa disebut dengan cash budget. Berikut cara atau langkah-langkah untuk
mempercepat penerimaan kas :
1. Diskusikan Tagihan Terlebih Dahulu
Semakin awal pelanggan tahu bahwa anda menginginkan pembayaran tepat waktu,
kemungkinan pelanggan membayar tepat waktu semakin besar. Sebaliknya semakin
mereka telat mereka mengetahui, semakin besar kemungkinan mereka menunda
pembayaran. Misalnya, pada saat mereka memesan barang, anda bisa
memberitahukan mereka pada saat itu juga bahwa perusahaan anda meminta
pembayaran yang tepat waktu. Selambat-lambatnya, di hari yang sama saat anda
mengirimkan barang pesanan. Berbagai cara bisa ditempuh untuk melakukan hal
itu, misalnya: dengan mengirimkan email atau menghubungi mereka via telpon.
Sampaikan bahwa anda mengirimkan barang pesanan mereka hari ini. Dan
perusahaan mengharapkan pembayaran yang cepat misalnya: 1 minggu. Kecuali
anda menyampaikan hal itu sejak awal, kemungkinan besar mereka baru akan
melakukan pembayaran pada saat tanggal jatuh tempo, atau bahkan lebih lambat
lagi meskipun pelanggan sesungguhnya memiliki punya cukup kas. Ada cara kecil
yang dapat membuat pelanggan tidak mungkin lupa untuk membayar tagihan yang
anda kirimkan, yaitu dengan mendikusikan barang yang dikirimkan dengan detail,
bahas sat persatu. Jangan hanya hanya sebutkan jumlah tagihannya. Dengan
demikian, setiap mereka mengunakan barang yang anda supply, mereka akan ingat
akan permintaan anda agar mereka membayar dalam waktu minggu. Lain daripada
itu, ada baiknya anda mengetahui jika ternyata bagian hutang (accounts payable)
mengharapkan anda untuk menggunakan format (atau sistem penomoran) tertentu
pada lembaran invoice, misalnya: menggunakan sistim penomoran
[NamaPerusahaanTanggal = JAK01082011]. Ikuti format yang mereka minta. Jika
tidak, ada kemungkinan invoice anda akan terbengkalai entah dimana karena tidak
bisa dimasukan ke dalam system akuntansi mereka,
2. Tawarkan Diskon Untuk Pembayaran Lebih Awal
Diantara pelanggan, mungkin ada perusahaan berskala besar. Biasanya mereka
menerapkan kebijakan keuangan yang ketat—mereka tidak akan melakukan

14
pembayaran lebih cepat dari tanggal jatuh tempo. Susah pasti mereka melakukan
hal itu sebagai bagian dari strategi keuangan perusahaan mereka. Untuk pelanggan
yang seperti itu, anda bisa menawarkan diskon tertentu jika mereka melakukan
pembayaran lebih awal. Ada perusahaan yang enggan melakukan hal itu, ada juga
yang memang menerapkan sistem ini. Tentu anda bisa menentukan pilihan apakah
anda memutuskan menawarkan diskon untuk pembayaran lebih awal atau tidak.
Salah satu kendala terbesar untuk mengimplementasikan strategy ini adalah ketika
anda menjual barang/jasa yang marginnya sangat tipis—samasekali tidak ada ruang
yang tersisa untuk menawarkan diskon. Jika keadaannya memang demikian
sementara anda pikir strategy ini dapat mempercepat kas masuk, ada baiknya
mempertimbangkan untuk mengangkat harga sedikit untuk pesanan berikutnya,
sehingga anda memiliki ruang yang cukup untuk menawarkan diskon. Besaran
diskon biasanya bervariasi antara 2 hingga 3 persen. Mungkin tidak semua
pelanggan tertarik dengan tawaran diskon. Tetapi diantara mereka, saya yakin ada
saja yang tertarik mekmanfaatkan diskon tersebut dan melakukan pembayaran lebih
awal. Rasanya tidak ada salahnya untuk dicoba.
3. Tambahkan Pilihan Metode Pembayaran
Jika selama ini anda hanya menerima pembayaran cia cek atau transfer, tidak ada
salahnya anda tawarkan metode pembayaran lain terutama sekali untuk pelanggan
yang yang berlokasi di luar negeri. Metode tambahannya mungkin pembayaran via
credit card PayPal. Adanya tambahan pilihan metode pembayaran akan membuat
pelanggan bisa mengatur pembayaran dengan lebih fleksibel. Misalnya: mungkin
kantor beberapa pelanggan jauh dari bank, atau pelanggan sedang tidak memiliki
persediaan kas yang cukup, tetapi mereka memiliki flatform credit. Pembayaran via
credit card atau PayPal membuat mereka jadi mampu melakukan pembayaran.
Meskipun untuk invoice yang biasanya dikirimkan via fax ata via post, tidak ada
salahnya jika anda mencantumkan pilihan pembayaran online. Memang, seberapa
baik hubungan anda dengan pelanggan sangat mempengaruhi apakah mereka
bersedia untuk mengubah metode pembayaran atau tidak. Tetapi, tetapi tetap saja
tidak ada salahnya untuk dicoba.
4. Lakukan Follow Up Invoice Terjadwal
Sebagai bagian tak terpisahkan dari proses penagihan, jadikan kebiasaan untuk
selalu mengawasai tanggal jatuh tempo piutang (tagihan) setiap hari. Software
akuntansi tertentu—khususnya kelas ERP—biasanya memiliki fitur yang dapat

15
menampilkan daftar piutang yang akam segera jatuh tempo—per nama pelanggan,
sehingga pengguna software langsung menemukan jadwal jatuh tempo tagihan
setiap kali mereka login. Jika software akuntansi anda memiliki fitur tersebut,
setuplah seperti itu. Jika tidak, anda bisa menjalankan analisa umur piutang minimal
sekali dalam seminggu untuk melihat jadwal piutang jatuh tempo dalam rentang
waktu satu bulan ke depan. Masukan masing-masing tanggal jath tempo tersebut ke
dalam kalender di Ms Outlook, setup alarm agar pop-up setiap kali ada piutang
yang akan jatuh tempo. Dengan demikian anda tidak akan pernah lupa untuk
melakukan follow up. Hubungi mereka via telpon atau email untuk mengingatkan
bahwa sebentar lagi utang mereka akan jatuh tempo sekaligus minta agar jangan
sampai terlambat melakukan pembayaran. Sgar jangan sampai membuat pelanggan
merasa tidak nyaman karena dicereweti, mulailah dengan menanyakan apakah
mereka menemui masalah dalam menyiapkan pembayaran (salah nomor invoice
misalnya? Dan lain-lain). Memastikan pelanggan tidak merasa terganggu dengan
telpon atau kehadiran email anda, adalah sangat penting. Pelanggan yang merasa
sebal tidak mungkin akan melakukan pembayaran tepat waktu. Tetapi jika anda
menawarkan bantuan (menanyakan apakah ada masalah atau tidak), besar
kemungkinan mereka justr berterimakasih karena anda telah menawarkan bantuan
untuk mempermudah pekerjaan mereka. Jika anda menelpon, lakukanlah dengan
sopan dan ramah—jangan sampai menimbulkan kesan atau nada yang menekan.
5. Kenakan Denda Atau Provisi Untuk Setiap 1 Hari Keterlambatan
Keterlambatan pembayaran (dan kas masuk) bisa berakibat sangat buruk bagi
perusahaan—terlebih-lebih jika perusahaan anda bukan yang berskala besar.
Sehingga sangat masuk akal jika satu hari keterlambatan diperhitngan dengan denda
atau provisi. Lagipula, hal ini sudah lumrah dilakukan. Tidak ada angka baku
mengenai jumlah denda atas keterlambatan pembayaran. Tiap persahaan memiliki
kebijakan yang berbeda—bahkan mungkin juga diberlakukan berbeda untuk beda
pelanggan, meskipun oleh perusahaan yang sama. Umumnya, denda Rp 500,000
untuk pelanggan perorangan atau persahaan kecil mestinya cukup membuat mereka
menjadi lebih tepat waktu dalam membayar. Sedangkan untuk pelanggan skala
besar atau korporasi bahkan 50% dari nilai tagihanpun rasanya wajar. Tentu, posisi
tawar perusahaan anda dengan pelanggan perlu juga dipertimbangkan. Jika
perusahaan tidak memiliki posisi untuk melakukan hal itu—misalnya: pelanggan
menghentikan pemesanan—sebaiknya jangan dilakukan.

16
2.7 Langkah-Langkah Memperlambat Pengeluaran Kas
Memperlambat pembayaran mempuntai tujuan yang sama dengan mempercepat
pemasukan, yaitu agar perusahaan mempunyai kesempatan yang lebih lama untuk
menggunakan kas. Ada pembatasan yang harus diperhatikan, yaitu reputasi (credit
standing) perusahaan tidak turun dikarenakan upaya memperlambat aliran kas keluar.
Alternatif yang paling mudah untuk menunda pembayaran kas adalah menolak untuk
membayar. Tetapi tentu saja alternatif tersebut tidak layak dilakukan, karena akan
merusak reputasi perusahaan. Berikut cara atau langkah-langkah untuk memperlambat
pengeluaran kas :
a. Pembelian dengan Kredit.
Pembelian dengan kedit berarti supplier mendanai lebih dulu pembelian yang
dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan dengan demikian mempunyai kesempatan
untuk menunda pengeluaran kas. Biasanya pembelian kredit akan lebih mahal
dibandingkan dengan pembelian tunai. Untuk itu perusahaan bisa menghitung
manfaat dan biaya yang berkaitan dengan pembelian kredit tersebut. Apabila
manfaat dari penundaan tersebut lebih besar dibandingkan dengan biaya yang
timbul karena harga kredit yang lebih mahal, maka altematif pembelian dengan
kredit bias dilakukan.
b. Memanfaatkan Float
Float merupakan selisih perbedaan saldo bank dengan saldo kas perusahaan
misalkan perusahaan mempunyai saldo kas Rp l juta. Kemudian perusahaan
mengeluarkan cek sebesar Rp 300.000. Saldo kas perusahaaan akan dicatat Rp
700.000 (Rp l juta- Rp 300.000). Tetapi saldo bank tidak langsung menjadi Rp
700.000 karena cek tersebut biasanya tidak langsung diuangkan. Ada tenggang
waktu untuk menguangkan cek. Apabila perusahaan bisa menaksir nilai float
setiap periodenya dengan cukup akurat, maka float tersebut bisa dimanfaatkan
sebagai sumber dana. mempunyai perjanjian khusus dengan bank.
c. Menggunakan Draft.
Draft merupakan tanda bayar yang harus diotorisasi oleh pihak perusahaan untuk
kemudian dibayarkan. Istilah kas bon sering digunakan. Dalam kas bon, apabila
ada tagihan datang akan dibuatkan surat pembayaran, yang kemudian baru bisa
diuangkan beberapa hari kemudian. Manfaat lain dari cara semacam itu adalah
untuk pengendalian keuangan perusahaan.
d. Pembayaran Secara Sentral.

17
Dalam cara ini, setiap tagihan yang datang ke cabang perusahaan akan disertakan
ke pusat untuk dimintakan otorisasi. Setelah pusat memberikan otorisasi, bank
kemudian diserahkan lagi ke cabang dan kemudian bisa dibayarkan. Dengan cara
semacam itu pembayaran bisa ditunda. Surat tagihan yang dibawa ke pusat dan
dikembalikan lagi akan memakan waktu. Manfaat lain dari cara semacam itu
adalah pengendalian keuangan yang lebih baik" sehingga supplier diharapkan
akan lebih memahami prosedur semacam itu.
e. Cek Dibayar pada Hari Tertentu.
Cek bisa dipakai untuk memperlambat pembayaran kas. Misalkan, gaji pegawai
dibayar dalam bentuk cek, yang dibayar pada hari Jumat. Biasanya cek tidak
langsung diuangkan, apalagi hari Jumat merupakan hari pendek.
2.8 Surat-Surat Berharga
Surat berharga merupakan dokumen yang memiliki nilai, dilindungi oleh hukum
dan diakui oleh negara. Biasa surat berharga erat kaitannya dengan kepentingan
transaksi perdagangan, penagihan, pembayaran, dan sebagainya. Dewasa ini, tidak
hanya uang yang memiliki nilai dalam suatu transaksi. Beberapa hal, terutama dalam
transaksi modern, surat berharga juga kerap digunakan sebagai alat pembayaran,
terutama di kalangan pengusaha. Penggunaan surat ini sebagai alat transaksi
perdagangan ini dianggap lebih praktis dan aman. Selain itu, fungsi surat berharga ini
juga sebagai bukti legitimasi bagi pemilik surat yang memiliki hak tertentu atas surat
tersebut.
Ciri-Ciri Surat Berharga
Terdapat ciri-ciri khusus dari surat berharga yang perlu diketahui. Berikut ini ciri-
ciri serta syaratnya secara umum:
 Harus memiliki nama.
 Bentuk surat berupa dokumen tertulis.
 Adanya tanda tangan dari pihak-pihak terkait.
 Terdapat akta perintah atau janji membayar.
 Terdapat nama orang yang bertanggung jawab untuk membayar di dalam
dokumen.
 Adanya keterangan jatuh tempo atau waktu pembayaran yang harus dilakukan.
Macam-Macam Surat berharga
1. Wesel

18
Wesel merupakan surat berharga yang di dalamnya memuat kata wesel, tanggal,
dan ditandatangani oleh penerbit yang memberikan perintah tanda syarat kepada
pihak terkait perihal hari pembayaran kepada penerima yang telah ditunjuk penerbit
maupun penggantinya di suatu tempat. Ada pun syarat-syarat wesel sesuai dengan
pasal 100 KUHD, sebagai berikut:
 Tertera kata wesel yang jelas pada dokumen.
 Pemerintah tidak memiliki syarat sejumlah uang yang sudah ditentukan.
 Tertera nama orang yang bertanggung jawab untuk membayar.
 Adanya ketentuan tanggal pembayaran, tempat pembayaran akan dilakukan,dan
nama orang yang akan menerima uang.
 Tempat dan tanggal surat wesel ditarik.
 Terdapat tanda tangan dari pihak yang menerbitkan wesel atau penerima.
2. Surat Sanggup
Surat sanggup atau dikenal juga dengan promes adalah surat berharga yang memuat
kata accept atau promes yang mana penerbit menyanggupi untuk melakukan
pembayaran kepada pihak yang juga disebutkan dalam surat berharga tersebut,
maupun penggantinya pada hari pembayaran.
Mengapa dikatakan surat sanggup? Karena surat ini merupakan janji kesanggupan
untuk melakukan pembayaran. Bedanya dengan wesel, pada surat sanggup, tidak
ada perintah melainkan pernyataan menyanggupi. Nah, berikut ini ketentuan dalam
surat sanggup:
 Keterangan terkait yang menyebutkan bahwa sanggup dalam menanggung
pembayaran.
 Adanya penetapan waktu dan tempat pembayaran.
 Adanya tanggal surat sanggup yang ditandatangani.
 Adanya tanda tangan orang yang membuat atau mengeluarkan surat.
3. Saham
Pengertian tentang saham ini sudah diatur dalam 40 KUHD yang berarti modal
perseroan dibagi atas saham-saham atau sero-sero atau nama atau blanko. Saham
juga dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang
maupun badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Bentuk dari saham sendiri merupakan selembar kertas yang berisi keterangan
bahwa pemilik dokumen tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan

19
surat saham tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan dari seberapa besar penyertaan
yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
Dari segi perpajakan, pajak atas transaksi nilai penjualan saham bersifat final
dengan besaran 0,1% dari nilai bruto transaksi penjualan saham.
4. Cek
Surat berharga ini mungkin sudah sering Anda dengar. Cek merupakan salah satu
surat berharga yang sifatnya sebagai alat bayar. Berikut ini ciri-ciri cek secara
umum:
 Nama harus tertulis dengan jelas.
 Adanya perintah untuk membayarkan sejumlah uang.
 Tertera nama badan hukum atau bank yang wajib membayar.
 Sudah ditetapkan tanggal, tempat pembayaran, dan tempat mengeluarkan cek.
 Semua syarat atau ciri di atas ini harus terpenuhi. Jika tidak, maka cek
dikatakan tidak sah.
 Cek dapat dikeluarkan secara atas tunjuk, atas perintah, atas bawa, dan/atau
atas nama.
5. Kuitansi atas Tunjuk
Kuitansi atas tunjuk merupakan surat berharga yang berisi penandatanganan untuk
suatu pembayaran sejumlah uang/dana dan waktu yang sudah ditentukan kepada
petunjuk (atas tunjuk).
6. Konosemen/Bill of Lading
Konosemen (Bill of Lading) merupakan surat bertanggal yang dibuat oleh
pengangkut. Pengangkut dalam hal ini adalah perusahaan pelayaran yang
menerangkan bahwa pihak tersebut sudah menerima barang dari pengirim untuk
diangkut pihak tertentu (penerima). Di dalam surat ini ada nama dan keterangan
mengenai syarat-syarat penyerahan barang yang dikirim.
Pihak-pihak yang terlibat dalam konosemen adalah penerbit yang dalam hal ini
perusahaan pelayaran yang diwakili oleh nahkoda kapal dan pihak
penerima/penggantinya. Penerima yang dimaksud adalah:
 Orang yang namanya ada dalam konosemen.
 Orang pengganti pengirim atau kepada orang yang ditunjuk oleh pengirim.
 Orang pengganti pihak ketiga atau orang yang ditunjuk namanya oleh pihak
ketiga.

20
 Orang yang disebut dalam konosemen atau pembawa.
 Orang yang membuat konosemen itu.
7. Delivery Order (DO)
Dalam pasal 520 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Indonesia,
delivery order merupakan pemegang yang sah dan berhak menuntut penyerahan
barang di tempat sesuai dengan ini konosemennya, kecuali pihak tersebut menjadi
pemegang tidak sah menurut hukum.
8. Surat Utang
Surat utang dapat dibagi menjadi 3 jenis, di antaranya: obligasi, Surat Utang Negara
(SUN), dan Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN). Obligasi merupakan jenis
surat utang jangka menengah hingga panjang yang dapat dipindahtangankan.
Obligasi sendiri berisi janji untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode
tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang ditentukan kepada pihak
pembeli obligasi. Obligasi dapat diterbitkan oleh korporasi atau negara.
Surat utang negara merupakan surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran
bunga dan pokoknya oleh negara sesuai masa berlakunya. SUN juga digunakan
pemerintah dalam membiayai defisit APBN dan menutup kekurangan kas jangka
pendek dalam satu tahun anggaran.
Surat berharga syariah nasional disebut juga sukuk negara diterbitkan oleh
pemerintah berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Sukuk negara merupakan
instrumen utang piutang tanpa riba.
Surat Berharga dan Perpajakan
Surat berharga tentu dikenakan pajak, baik dalam transaksi penjualan atau
penerimaan bunganya. Misalnya, pengenaan tarif PPh Final atas bunga surat utang atau
obligasi dari suatu proyek infrastruktur. Dalam hal ini, wajib pajak dalam negeri
dikenakan tarif PPh Final 15%, sedangkan wajib pajak luar negeri dikenakan tarif
sebesar 20% sesuai dengan PP No. 100 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan Berupa
Bunga Obligasi.
Contoh Kasus
Kasus 1
Contoh manajemen kas model Baumol.
Dalam suatu perusahaan pemakaian kas tiap tahun adalah Rp.1.200.000.000. Tingkat
bunga dari sekuritas sebesar 12% per tahun sedangkan biaya transaksi mengubah

21
sekuritas menjadi kas sebesar Rp 50.000. Untuk menghitung pengubahan jumlah
sekuritas menjadi kas menggunakan rumus sebelumnya.

Disimpulkan pada contoh manajemen kas model Baumol, perusahaan tersebut harus
menjual sekuritas sebesar 31 juta rupiah.
Kasus 2
Data yang dimiliki PT. MAJU untuk tahun 2003 adalah sebagai berikut :
1. Rencana Penjualan
Q1 22.500.000
Q2 23.750.000
Q3 25.000.000
Q4 26.250.000
Komposisi : 75 % dilakukan secara tunai dan sisanya secara kredit.
2. Pola pengumpulan piutang :
40% dari penjualan kredit dibayar pada bulan ke-3
35% dari penjualan kredit dibayar pada bulan ke-6
25% dari penjualan kredit dibayar pada bulan ke-9
Piutang tak tertagih sebesar 2% dari penjualan kredit.
3. Pembelian bahan baku secara tunai 50% dan sisanya dilakukan secara kredit
sebagai berikut :
Q1 2.406.250
Q2 2.406.250
Q3 2.531.250
Q4 2.531.250
Dengan jangka waktu pembayaran ( term) adalah bulan ke-3, bulan ke-6
Dengan masing- masing komposisi dapat ditagih 50%. Pada tahun sebelumya
perusahaan tidak memiliki hutang yang belum dibayar.
4. Saldo awal tahun Rp. 98.000.000
5. Penerimaan lain-lain ( Rp)
Q1 38.000.000
Q2 40.000.000

22
Q3 43.000.000
Q4 45.000.000
6. Berbagai pengeluaran yang membutuhkan kas adalah :
Pembelian bahan baku lainnya ( Rp )
Q1 9.000.000
Q2 9.000.000
Q3 9.500.000
Q4 9.500.000
Overhead Rp. 14.625.000 / Quarter - Labour ( Rp )
Q1 19.968.750
Q2 21.318.750
Q3 23.343.750
Q4 24.468.750
Susunlah Anggaran kas akhir.
Jawab:
Anggaran penerimaan kas

Anggaran pengeluaran kas

23
Anggaran Kas

24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kas merupakan aset yang paling liquid karena dapat digunakan untuk membayar
kewajiban perusahaan. kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas
dipergunakan untuk membiayai kegiatan entitas. Menurut Keynes dalam Husnan
Pudjiastuti 2006 menyatakan bahwa ada tiga motif perusahaan untuk menahan kas,
yaitu motif transaksi, motif spekulasi dan motif berjaga-jaga.
Di dalam perusahaan terdapat laporan aliran kas perusahaan. Laporan Aliran Kas
adalah laporan sumber dan penggunaan sesuai dengan keperluan pelaporan keuangan
tahunan, yang melaporkan aliran kas masuk dan keluar suatu perusahaan selama
periode waktu tertentu. Kas juga perlu dilakukan penganggaran, penganggaran kas
mencakup 2 sektor yaitu sector penerimaan dan pengeluaran kas.
Mempercepat kas masuk adalah salah satu cara untuk menjaga agar posisi kas
perusahaan selalu ada di titik yang aman. Memperlambat pembayaran mempunyai
tujuan yang sama dengan mempercepat pemasukan, yaitu agar perusahaan mempunyai
kesempatan yang lebih lama untuk menggunakan kas.
Selain kas dalam perusahaan juga ada surat berharga, Surat berharga merupakan
dokumen yang memiliki nilai, dilindungi oleh hukum dan diakui oleh negara. Biasanya
surat berharga erat kaitannya dengan kepentingan transaksi perdagangan, penagihan,
pembayaran, dan sebagainya.
3.2 Saran
Kami menyadari masih banyak sekali kesalahan dalam pembuatan tugas kami pada
kali ini untuk itu kami mohon maaf jika ada kesalahan dan ketidakbenaran dari
pembahasan kami serta penulisan kami yang kurang dapat di mengerti, oleh sebab itu
untuk memperbaiki dalam pembuatan tugas kami selanjutnya kami minta kritik dan
saran.

25
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, Siti Rochmaniah. 2020. Mengenal Manajemen Kas
(http://eprints.umsida.ac.id/6773/1/Eprint%20SITI%20AYU%20ROCHMANIAH.pdf
diakses pada 19 November 2021)
Cahyono, Rudi. 2017. Bagaimana Metode dan Prosedur Penyusunan Anggaran Kas
(https://www.dictio.id/t/bagaimana-metode-dan-prosedur-penyusunan-anggaran-
kas/13966 diakses pada 19 November 2021)
Edi, Wahyu Putrato. 2017. ANALISIS DETERMINAN TINGKAT CASH HOLDING
PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA (https://text-id.123dok.com/document/4yr04pxoy-motif-
menahan-kas-teori-cash-holding.html diakses pada 19 November 2021)

Kholil, Muhammad Jaya. 2016. Manajemen Keuangan


(http://classmanajemen.blogspot.com/2016/03/manajemen-keuanganpertanyaan-
seputar.html diakses pada 19 November 2021)
Maulida, Rani. 2020. Kenali Surat Berharga dan Jenisnya yang Berlaku di Indonesia
(https://www.online-pajak.com/tentang-pph-final/jenis-surat-berharga diakses pada 20
November 2021)
Wahyuni, Frizka. 2011. PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN
PERENCANAAN ARUS KAS PADA PT. TASPEN (PERSERO) PADANG
(http://repo.unand.ac.id/547/1/TA%2520FRIZKA%2520WAHYUNI%252008005220
02.pdf diakses pada 19 November 2021)

26

Anda mungkin juga menyukai