Anda di halaman 1dari 6

REVIEW ARTIKEL I

Tema: Teknologi Informasi Auditing

1. Identitas Artikel
Judul artikel “DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES AUDIT”
Oleh Tuti Setiatin. Email tuti.setiatin@stiepgri.ac.id
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PGRI Sukabumi
2. Gambaran Umum Artikel
Teknologi informasi dewasa ini sudah menjadi kebutuhan pokok bagi organisasi
perusahaan untuk membantu kelancaran dan kemudahn aktivitas yang ada dalam
perusahaan. Penulis menyatakkan bahwa kebanyakan entitas, termasuk bisnis kecil
bersandar pada teknologi informasi untuk mencatat dan memproses transaksi bisnis. Sebagai
kemajuan luar biasadalam teknologi informasi, bahkan bisnis yang relatif sederhana
menggunakan komputer pribadi dengan perangkat lunak akuntansi yang dibeli untuk
menggantikan sistem manual yang kurang efisien. Perubahan dalam pengelolahan data ini
menimbulkan metode baru pada audit. Auditor harus seksama agar tidak terlalu bersandar
pada informasi yang dibuat komputer. Auditor harus memahami dan menguji kendali
berbasis komputer sebelum menyimpulkan bahwa informasi yang dibuat komputer adalah
dapat dipercaya.
3. Tujuan Penelitian
Penulis bertujuan untuk menyampaikan kepada pembaca bahwa meskipun adanya
teknologi informasi sangat membantu dalam proses Auditing, adapun kendala atau resiko
yang muncul akibat teknologi informasi. Tujuan penulis sebagai berikut:
 Mengetahui peran teknologi dalam meningkatkan pengendalian internal.
 Mengidentifikasi resiko yang muncul dari penggunaan sistem akuntansi berbasis
teknologi informasi.
 Mengetahui pengendalian internal khusus untuk teknologi informasi.
 Pengarus dari pengendalian umum atas resiko pengendalian.
4. Metode Penelitian
Metode yang diggunakan adalah metode penelitian kualitatif dimana penelitian ini
merupakan studi literatur yang diperoleh dari sumber buku.
5. Hasil Penelitian
Peningkatan ke pengendalian internal sebagai hasil pengintegrasian teknologi informasi ke
dalam sistem akuntansi meliputi yang berikut:
 Kendali komputer menggantikan kendali manual
 Tersedianya informasi dengan mutu lebih tinggi
Pada tahun 1960an para auditor masih mengabaikan komputer, pemeriksaan hanya
dilakukan di sekitar komputer (Auditing Around The Computer). Para auditor mendapatkan
bahwa pada umumnya untuk mengaudit secara efektif terdapat bukti yang cukup tanpa
keterlibatan langsung dalam penilaian pengendalian-pengendalian di dalam sistem
komputer. Risiko yang muncul dari penggunaan sistem akuntansi berbasis teknologi
informasi, yaitu:
 Kepercayaan pada kemampuan.
 Jejak audit yang jelas.
 Mengurangi keterlibatan manusia.
 Kesalahan sistematis versus kesalahn acak.
 Akses tidak sah.
 Hilangnya data.
 Pengurangan pemisahan tugas-tugas.ketiadaan otorisasi yang tradisional.
 Kebutuhan akan pengalaman teknologi informasi.
Untuk menunjuk banyak dari risiko yang berhubungan dengan kepercayaan lebih besar
atas teknologi informasi, organisasi sering mengimplementasikan pengendalian khusus
untuk fungsi teknologi informasi. Standar audit menjelaskan dua pengelompokkan
pengendalian yang utama untuk sistem teknologi informasi yaitu pengendalian umum dan
pengendalian aplikasi. Pengendalian umum berhubungan dengan semua aspek dari fungsi
teknologi informasi, termasuk administrasi, akuisisi dan pemeliharaan perangkat lunak,
keamanan fisik atas akses ke perangkat keras, perangkat lunak dan data yang terkait,
memback up perencanaan dalam keadaan darurat tak terduga, dan pengendalian perangkat
keras. Terdapat 3 jenis pengendalian aplikasi, yaitu:
 Pengendalian yang dirancang oleh suatu organisasi untuk memastikan bahwa informasi
yang diproses oleh komputer adalah sah, akurat dan lengkap disebut pengendalian
masukan.
 Pengendalian pemrosesan yaitu pengendalian yang mencegah dan mendeteksi kesalahan
ketika data transaksi diproses.
 Pengendalian yang berpusat pada mendeteksi kesalahan setelah pengolahan diselesaikan
dan bukan pada mencegah kesalahan disebut pengendalian keluaran.
Auditor akan mengevaluasi efektivitas dari pengendalian umum sebelum mengevaluasi
pengendalian aplikasi. Jika pengendalian umumnya tidak efektif, ada potensi untuk salah
saji material pada setiap aplikasi akuntansi yang berbasis komputer, dengan mengabaikan
mutu dari pengendalian aplikasi.
6. Kesimpulan
Peran teknologi informasi sangatlah penting bagi perusahaan untuk membantu dalam
tumbuh dan berkembangnya bisnis dan dalam pengambilan keputusan. Para auditor harus
memahami sistem komputer karena sistem ini memiliki dampak yang besar terhadap cara-
cara yang dipergunakan organisasi dalam bisnisnya. Perlunya memahami konsep teknologi
informasi merupakan hal yang fundamental untuk pelaksanaan review yang layak dan
evaluasi pengolahan yang dikomputerisasi serta penggunaan komputer dalam pemeriksaan.
Penggunaan teknologi informasi telah mengakibatkan timbulnya beberapa perubahan dalam
jejak audit. Lingkungan auditor juga berubah karena adanya kenyataan bahwa teknologi
informasi telah semakin banyak digunakan oleh seluruh tipe organisasi, besar ataupun kecil.
7. Kelebihan dan Kelemahan Artikel
a. Kelebihan
Dari segi penulisan artikel ini informatif, karena artikel ini menjelaskan tentang
peran teknologi dalam meningkatkan pengendalian internal, mengidentifikasi resiko
yang muncul dari penggunaan sistem akuntansi berbasis teknologi informasi,
mengetahui pengendalian internal khusus untuk teknologi informasi, dan pengaruh
pengendalian umum atas resiko pengendalian dimana sangat membantu saya untuk
lebih memahami apa itu teknologi informasi pada auditing.
b. Kelemahan
Kekurangan dari artikel ini adalah tidak ada metode penelitian, tujuan, dan saran.
Tujuan yang saya tulis di atas merupakan tujuan tersirat yang saya ambil dari artikel.
REVIEW ARTIKEL 2
Tema: Peningkatan Peranan SIA melalui TI dan Networks

1. Identitas Artikel
Judul “Peran Dunia Pendidikan Untuk Meningkatkan Sistem Informasi Akuntansi Dalam
Era Big Data dan Revolusi Industri di Indonesia”
Oleh: Deasy Novayanti (deasy.dyn@bsi.ac.id) AMIK BSI Bogor
Khotimah Herliana (khotimah.khl@bsi.ac.id) ASM BSI Jakarta
Seminar Nasional Inovasi dan Trend SNIT) 2018
2. Gambaran Umum Artikel
Seiring perkembangan teknologi yang ada, maka saat ini kita sudah memasuki era
revolusi industri 4, dimana penggunaan teknologi sudah sangat massive digunakan dalam
setiap level perusahaan. Sebentar lagi kita memasuki era revolusi indutri 5, dimana fungsi
tenaga manusia hampir bisa dieliminasi oleh kecanggihan teknologi, ujar penulis. Sistem
informasi akuntansi akan dituntut untuk bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi,
sehingga perannya nanti tidak tergantikan, bahkan akan semakin dibutuhkan, dengan
variasai jasa akuntansi yang lebih baik dan memuaskan. Untuk itu semua lembaga
pendidikan harus bisa menyesuaikan kurikulum akuntansi sesuai dengan tuntutan
perusahaan atas lulusan akuntan yang kompeten dan tidak buta teknologi.
3. Tujuan Penelitian
Tujuan artikel ini adalah untuk menginformasikan kepada pembaca mengenai peran
dunia pendidikan untuk meningkatkan Sistem Informasi Akuntansi dalam era Big Data dan
Revolusi Industri di Indonesia.
4. Metode Penelitian
Metode yang diggunakan adalah metode penelitian kualitatif dimana penelitian ini
merupakan studi literatur dengan mengkaji naskah penelitian dalam jurnal internasional dan
nasional serta laporan perkembangan akuntansi di Indonesia.
5. Hasil Penelitian
Menurut Laudon dalam Asmara dan Ditriani (2009) “ Perkembangan teknologi informasi
meliputi perkembangan infrastruktur teknologi informasi, seperti hardware, software,
teknologi penyimpanan data (storage) dan teknologi komunikasi”. Dimulai dari komputer
bersistem Dos hingga sekarang yang penggunakan PHP, Oracel, dan SAP, tentunya
didukung dengan infrastruktur terbaru dan database yang cukup besar. Peran teknologi
informasi dalam membantu proses akuntansi dalam perusahaan/organisasi telah lama
berlangsung. Alasan utama penggunaan IT dalam akuntansi ialah efisiensi, penghematan
waktu dan biaya. Alasan lain termasuk peningkatan efektifitas, mencapai hasil/output
laporan keuangan dengan benar. Alasan lainnya yaitu ditambah dengan perlindungan atas
aset perusahaan. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang berkembang dewasa ini
memberikan banyak kemudahan pada berbagai kegiatan bisnis karena sebagai sebuah
teknologi yang menitik beratkan pada pengaturan sistem informasi dengan penggunaan
komputer, TI dapat memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan sangat cepat, tepat
waktu, relevan, dan akurat.
Teknologi informasi (TI) turut berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban
manusia. Perkembangan teknologi informasi yang pesat mengakibatkan perubahan yang
sangat signifikan terhadap akuntansi. Salah satu bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi
oleh perkembangan TI adalah SIA. Pada dasarnya siklus akuntansi pada SIA berbasis
komputer sama dengan SIA berbasis manual, artinya aktivitas yang harus dilakukan untuk
menghasilkan suatu laporan keuangan tidak bertambah ataupun tidak ada yang dihapus. SIA
berbasis komputer hanya mengubah karakter dari suatu aktivitas. SIA berbasis komputer
hanya mengubah karakter dari suatu aktivitas. Sebagai contoh jika dulu banyak
menggunakan kertas dokumen, maka sekarang menggunakan electronic document.
Menurut Vasarhelyi dalam McNight (2015) big data is “exponentially growing amount of
information made available by developments in computing and information technology,
particularly the internet”. Jelas sekali internet telah memberikan kontribusi yang besar pada
perkembangan penyimpanan data. Jika dahulu, penyimpanan data terbatas pada database
yang ada di dalam komputer, lalu bergerak ke arah external database, maka tren teknologi
sekarang menggiring kita untuk menyimpan data dalam internet atau icloud. Dengan cara ini
kapasitas data menjadi exponential. Dalam proses akuntansi, big data bermanfaat antara lain
sebagai berikut:
 Memberikan kemudahan dan kecepatan akses pada aliran data transaksi.
 Dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi atas biaya penyimpanan dokumen fisik.
 Perubahan dalam teknik audit dan akuntansi forensik.
Database memberikan keuntungan bagi entitas sebagai berikut
 Integrasi data (data integration).
 Pembagian data (data sharing).
 Meminimalkan kelebihan dan inkonsistensi data (minimal data redundacy and data
inconsistencies).
 Independensi data (data independence).
6. Kesimpulan
Dunia digital tidak hanya melahirkan peluang dan dan manfaat besar bagi publik dan
kepentingan bisnis. Namun juga berimplikasi pada risiko kesinambungan usaha dan
kredibilitas organisasi perusahaan. Setidaknya ada empat peran penting sistem informasi
akuntansi dan peran akuntan dalam mengawal perekonomian dan sektor bisnis di era digital.
Sebagai pengambil keputusan, akuntan harus mengambil tanggungjawab untuk dapat
memberikan informasi yang tepat waktu dan akurat untuk menyelamatkan bisnis
perusahaan. Dunia pendidikan harus bisa memberikan ilmu yang tepat bagi calon akuntan,
terutama terkait sistem informasi akuntansi dan pemanfaatan teknologi dan big data dalam
memproses informasi yang dibutuhkan manajemen perusahaan untuk kemajuan bisnis
perusahaan. Selain itu, juga harus diberikan pemahaman terkait ancaman yang ada terkait
penggunaan big data dalam suatu organisasi.
7. Kelebihan dan Kelemahan Artikel
a. Kelebihan
Kelebihan dari artikel ini adalah ide dan gagasan dalam artikel sesuai degan
permasalahan yang di teliti dalam penelitian ini. Selain itu penulis menggunakan
surmber literatur yang luas tidak hanya sumber nasional tetapi juga sumber
internasional serta bahasa yang digunakan mudah dipahami.
b. Kelemahan
Kekurangan dari penelitian ini masih tidak adanya metode penelitian dan saran
dari penulis dan penulis tidak menjelaskan secara langsung apa tujuan dari penelitian
ini.

Anda mungkin juga menyukai