MAKALAH
Disusun oleh :
Assalamualaikum wr.wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Manajemen Kas dalam Keuangan Syariah”.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan
kami, yang diperoleh dari berbagai sumber, baik dari buku referensi, jurnal ilmiah, makalah,
maupun website. Dan kami berterima kasih kepada Bapak Umarul Faruq selaku dosen
pengampu mata kuliah Manajemen Keuangan Syariah, Institut Agama Islam Negeri Madura
yang telah memberikan amanah dan kepercayaan kepada kelompok kami untuk membuat
makalah ini.
Dan kami harap bimbingannya jika masih ada kekurangan dari makalah ini. Terlepas
dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari isi makalah
dan segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami siap menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami bisa memperbaiki isi dari makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan inspirasi dan manfaat
bagi pembaca.
Wassalamualaikum wr.wb
Penyusun
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 9
B. Saran ......................................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan yang bergerak baik dibidang jasa, dagang dan manufaktur selalu
dihadapi dengan masalah pengelolaan dan pengawasan harta bendanya. Terutama
dalam pengolahan harta perusahaan yang berbentuk kas. Kas adalah komponen aktiva
yang paling aktif dan sangat mempengaruhi setiap transaksi yang terjadi.
Kas digunakan untuk memperoleh barang dan jasa serta aktiva tetap yang
diperlukan untuk menghasilkan persediaan, pada tahap akhirnya, persediaan dijual dan
menghasilkan penerimaan kas. Uang kas yang diperoleh sebagian digunakan untuk
pembelian persediaan, membayar upah gaji, membayar deviden dan bunga pinjaman
serta untuk memulai kembali proses operasional berikutnya. Intinya, semua aktivitas
perusahaan pada akhirnya bermuara pada pengeluaran dan penerimaan kas, sehingga
kas sering digunakan sebagai alat ukur untuk menilai tingkat keberhasilan perusahaan.
Pentingnya arti kas menyebabkan semua pihak terkait dengan perusahaan lebih
memusatkan perhatian pada arus (aliran) kas sesuai dengan kepentingan masing-
masing. Secara internal, pihak manajemen menggunakan arus kas sebagai dasar untuk
membuat berbagai kebijakan atau keputusan sehubungan dengan aktivitas perusahaan.
Sedangkan pihak eksternal, khususnya investor dan kreditor menggunakan arus kas
sebagai dasar pertimbangan untuk memutuskan beri mutasi atau pemberian pinjaman
perusahaan. Namun pada dasarnya pihak internal dan eksternal sama-sama bertujuan
untuk meningkatkan peneriman kas, sehingga perusahaan perlu menyajikan informasi
yang jelas dan akurat mengenai arus kas perusahaan melalui laporan arus kas.
Kas adalah harta perusahaan yang sangat penting dan likuid karena merupakan
alat pembayaran atas setiap pembayaran yang dilakukan. Kas yang paling banyak
terlibat dalam transaksi-transaksi perusahaan. Hal ini disebabkan sifat-sifat transaksi
perusahaan yang mencakup harga dan kondisi yang memerlukan pengelolaan dalam
bentuk bahasa dan alat tukar. Alat tukar yang dimaksud adalah uang. Kas yang terlibat
langsung dalam transaksi ataupun kegiatan perusahaan, baik itu dalam bentuk
penerimaan maupun bentuk pengeluaran kas. Hal ini sangat diperlukan perhatian
khusus karena berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam mengelola kekayaan
yang dimiliki. Kas adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang memiliki
resiko tinggi untuk dijadikan sasaran kecurangan, karena kas sendiri merupakan aktiva
1
perusahaan yang paling likuid, mudah digelapkan dan diselewengkan serta dipindah
tangankan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kas Dan Manajemen Kas?
2. Apa Tujuan Manajemen Kas?
3. Apa Fungsi Manajemen Kas?
4. Apa Motif Manajemen Kas?
5. Apa saja Unsur-Unsur Manajemen Kas?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui yang dimaksud dengan Kas Dan Manajemen Kas.
2. Untuk Mengetahui Tujuan dari Manajemen Kas.
3. Untuk Mengetahui Fungsi Manajemen Kas.
4. Untuk Mengetahui Motif Manajemen Kas.
5. Untuk Mengetahui Unsur-Unsur Manajemen Kas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Fetria Eka Yudiana, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Penerbit Ombak,Yogyakarta, 2013, hal. 140
2
Hery, Pengendalian Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Kencana, Jakarta, 2014, hal.
28
3
Yang termasuk ke dalam kategori kas yaitu: uang tunai (kertas dan logam),
cek, wessel cek yang ada dalam perusahaan dan simpanan di bank tabungan dan
giro yang sewaktu-waktu dapat diambil.
3
Hermansyah Sembiring dan Muhammad Rizal, Buku Pintar Manajemen Keuangan, Cetakan Pertama,
Ciptapustaka Media Perintis, Bandung, 2011, hal. 80
4
C. Fungsi Manajemen Kas
Fungsi manajemen kas antara lain4;
1. Mengeliminasi saldo kas menganggur. Setiap uang yang disimpan dan tidak
digunakan untuk meningkatkan pendapatan atau mengurangi biaya merupakan
kerugian (lost opportunity). Dana-dana yang tidak dipakai untuk membayar
transaksi-transaksi yang akan terjadi dapat digunakan untuk melunasi utang yang
ada (dan pengurangan arus kas keluar dari Perbendaharaan untuk pembayaran
bunga) atau dapat diinvestasikan untuk menghasilkan arus kas masuk ke rekening
Perbendaharaan. Minimalisasi atas saldo kas menganggur memerlukan informasi
yang akurat atas perkiraan pendapatan dan kemungkinan pengeluaran.
2. Mendepositokan penerimaan tepat pada waktunya. Memiliki uang di tangan lebih
baik daripada memiliki piutang (tagihan kepada pihak lain). Kas mudah dikonversi
dengan segera menjadi sesuatu yang berharga atau barang. Piutang, suatu pos yang
akan dikonversi di masa depan, sering kali mengalami keterlambatan penyelesaian
transaksi (menunggak) atau mengalami penurunan nilai. Segera setelah penerimaan
(piutang) jatuh tempo kepada pemerintah, penerimaan tersebut harus segera
direalisasikan dalam bentuk kas dan segera disetorkan ke rekening Perbendaharaan.
3. Membayar tepat pada waktunya. Beberapa pembayaran harus dilakukan pada
tanggal tertentu, seperti gaji pegawai ataupun bantuan langsung tunai. Untuk
pembayaran-pembayaran seperti ini, tidak diperlukan keputusan manajemen kas.
Untuk pembayaran-pembayaran lain, seperti pembayaran kepada rekanan,
keputusan kapan membayar mungkin dilakukan. Rekanan pemerintah juga
menghadapi kebutuhan manajemen kas yang sama dengan pemerintah. Mereka
ingin mempercepat penerimaan kas. Salah satu caranya adalah memberikan
potongan pembayaran apabila pembayaran atas barang yang dijual dilakukan tepat
pada waktunya.
Fungsi-fungsi tersebut dapat tercapai dengan menentukan jumlah dana alokasi
dana untuk keperluan pelaksanaan kegiatan operasional penting karena sumber
daya keuangan yang terbatas sehingga dibutuhkan kegiatan perencanaan dalam
pengalokasian dana yang dimiliki. Kegiatan 19 ini untuk memastikan semua
kegiatan operasional pemerintah dapat dibiayai, jika kemudian setelah semua
4
Rahmadi Murwanto dkk, Manajemen Kas, Jakarta, 2006
5
kegiatan telah dialokasikan dananya dan masih terdapat sisa dana, maka sisa dana
tersebut dapat dipergunakan untuk kegiatan investasi.
6
Motif saldo kompensasi merupakan salah satu alasan perusahaan untuk
mengadakan kas. Perusahaan memiliki saldo kas tertentu di bank dalam bentuk
rekening giro, sebagai kompensasi atas jasa pelayanan yang diberikan bank kepada
perusahaan.
5
Indriyo Gitusudarmo, Manajemen Keuangan, Yogyakarta:BPFE. 2002
7
menemukan kebutuhan minimum dan maksimum akan uang tunai selama periode
tertentu. Kebijakan manajemen harus diarahkan pada tercapainya keseimbangan
optimal antara faktor-faktor tingkat kebutuhan uang tunai dengan memasukkan
sikap mau menanggung risiko. Pokok permasalahannya adalah bahwa keputusan
yang tepat tidak diketahui dan didasarkan atas pengetahuan itu, disusun suatu
kebijakan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai yang sudah ditentukan dalam
batasbatas biaya atau risiko yang sudah diketahui. Siasat ini kemudian dapat
dipergunakan sebagai dasar untuk menyusun anggaran uang tunai, untuk
mengendalikan peredaran uang tunai dan untuk mengadakan tindakan korektif.
3. Pengelolaan Saldo Kas
Tujuan dasar dari pengelolaan kas adalah untuk meminimumkan saldo kas
dengan tetap memperhatikan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangannya. Apabila aliran kas masuk (cash flow) lebih besar dari aliran kas
keluar (cash outflow) pada suatu saat tertentu maka akan terjadi saldo kas
(proceeds) dan sebaliknya bila aliran kas masuk lebih kecil dari aliran kas keluar
pada suatu saat tertentu maka akan terjadi defisit (kekurangan kas).
Unsur diharapkan dapat berfungsi sesuai dengan porsinya dengan optimal.
upaya pengoptimalan unsur-unsur yang ada diharapkan dapat tercapainya
Manajemen Kas yang baik.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kas merupakan aset yang paling lancar dibanding aset lainnya. Oleh
sebab itu, kas merupakan aset yang paling digemari untuk dicuri,
dimanipulasi, dan diselewengkan. Dalam neraca, kas selalu disajikan pada
urutan pertama, setelah itu diikuti akun piutang usaha, dan seterusnya sesuai
urutan tingkat likuiditasnya.
Manajemen kas adalah suatu sistem pengelolaan perusahaan yang
mengatur arus kas (cash inflow) untuk mempertahankan likuidititas
perusahaan serta memanfaatkan ide cash dan perencanaan kas.
Tujuan utama dari Manajemen kas yakni, pengelolaan manajemen kas
yang baik dalam suatu perusahaan akan membantu manajemen kas
mendanai pengeluaran yang telah dilakukan dengan baik tepat pada
waktunya begitupun dalam memenuhi kewajiban yang harus dibayar ketika
terjadinya jatuh tempo.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dari berbagai referensi yang ada masih banyak
kesalahan dan kekurangan, baik dari segi penyusunan dan penulisan. Oleh
sebab itu, kami sangat mengharap kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini lebih sempurna, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan
barokah. Aamiin.
9
DAFTAR PUSTAKA
Hery, Pengendalian Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Kencana,
Jakarta, 2014, hal. 28
Hermansyah Sembiring dan Muhammad Rizal, Buku Pintar Manajemen Keuangan, Cetakan
Pertama, Ciptapustaka Media Perintis, Bandung, 2011, hal. 80
Rahmadi Murwanto, Manajemen Kas, lembaga pengkajian keuangan publik dan akuntansi
pemerintah, Jakarta, 2006.
10