Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH AKUNTANSI KAS

Tugas Teori Akuntansi


Dosen Pembimbing : Muhammad Arif Adriyanto SE.Ak, M.Si

DISUSUN OLEH :

Nama : Syifa Nur Arfiyanita

NIM : 201011200099

Ruang : 05Sake0012

UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No.1, Pamulang Bar., Kec. Pamulang, Kota
Tangerang Selatan, Banten 15417

i
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas sele
sainya makalah yang berjudul "Makalah Penghasilan Pajak". Selawat serta salam
kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad saw. yang telah memberikan p
edoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan satu di antara tugas mata kuliah Akuntansi Keuan
gan 2 di program studi Akuntansi fakultas Ekonomi pada Universitas Pamulang. S
elanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapa
k Syarifudin SE, M.AK selaku dosen pembimbing mata kuliah Akuntansi Keuang
an 2 dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan sel
ama penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan ma


kalah ini maka itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari p
ara pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Daftar Isi

i
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
1.3 Tujuan Makalah ............................................................................................. 3

BAB II ISI

2.1 Pajak Penghasilan dan Konsep Sewa................................................................. 4

2.2. Dampak Penerapan PSAK 73............................................................................ 5

2.3. Kriteria Jenis Sewa Guna Usaha Menurut Perpajakan...................................... 6

3.1 Koreksi Fiskal ............................................................................................. 8


3.2 Implikasi PSAK Terhadap Perpajakan............................................................... 8

4.1 Perbedaan Temporer dan Permanen................................................................... 9

4.2 Gambaran Umum Objek..................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kas merupakan pos yang paling aktif di dalam laporan keuangan
dan sebagian besar transaksi dalam suatu perusahaan berkaitan dengan kas.
Unsur-unsur kas adalah semua mata uang baik kertas maupun logam, mata
uang dalam negeri maupun luar negeri. Sumber kas suatu perusahaan
dapat berasal dari penjualan baik tunai maupun secara kredit, pinjaman
maupun bantuan secara cuma-cuma. Pada perusahaan dalam kegiatan
operasional sehari- hari terdapat kebutuhan peralatan yang bersifat relatif
kecil untuk menunjang kinerja pekerjaan perusahaan. Penunjang kebutu
han peralatan tersebut perusahaan sering kali memerlukan pengeluaran dana. Da
n keperluan dana harus segera dibayarkan agar operasional perusahaan berjal
an dengan lancar serta dana tersebut tidak praktis apabila dengan menggunakan
cek. Namun kebutuhan dana tersebut harus direncanakan sebelumnya agar
terorganisir dengan baik serta kebutuhan dana tersebut harus tersedia dana
nya secara tunai apabila sewaktu-waktu dana tersebut dibutuhkan oleh perus
ahaan untuk kegiatan operasional perusahaan. Dalam menjalankan kegiatan opera
sional perusahaan, transaksi pengeluaran kas perusahaan terjadi dalam jumlah
besar maupun kecil. Dalam hal ini untuk melakukan pembayaran dalam
jumlah besar perusahaan menggunakan cek bank sedangkan untuk pemba
yaran yang jumlahnya relatif kecil dan dipergunakan untuk mendanai transaksi rut
in maka perusahaan mengambil kebijaksanaan 2 mengalokasikan sejumlah dan
a untuk membentuk dana khusus dengan jumlah yang relatif kecil dan disebut
dengan kas kecil (petty cash). Kas kecil merupakan dana yang disediakan oleh
perusahaan dalam kebutuhan yang relatif kecil dan kurang efektif serta ekonomis
apabila menggunakan cek. Dana kas kecil merupakan dana yang sangat berfungsi
untuk kelancaran kegiatan operasional sehari-hari perusahaan seperti pembelian
prangko, membayar tagihan telepon, biaya perjalanan dinas, atau memba
yar transaksi-transaksi dalam jumlah kecil. Pembentukan dana kas kecil sederhan
a namun harus mengikuti prosedur yang di perusahaan agar tidak terjadi ke
salahan yang fatal. Untuk pembentukan dana kas kecil terdiri beberapa tahap
an dan dilaksanakan oleh pemegang dana kas kecil, pemegang kas, bagian akunta
nsi, dan pemakai dana kas kecil yang mana dalam pengelolaan dana kas kecil me
nggunakan dokumen-dokumen seperti cek, voucher, surat keputusan dan ata
u permintaan pengeluaran dan permintaan kas kecil. Dalam kegiatan kas ke
cil perusahanharus menetapkan metode yang sesuai dengan kebutuhan kas keci
l perusahaannya agar tidak terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan
operasional perusahaan dengan apa yang sudah perusahaan tetapkan
tentang perlakuan kas kecil.pengelolaan dana kas kecil dilakukan dengan
dua metode pencatatan, yang terdiri dari sistem dana tetap dan sistem dana
berubah. Maka dari itu kas kecil harus diakui, dicatat dan disajikan dalam
laporan keuangan untuk keperluan pihak internal maupun eksternal.

BAB II

ISI

2
2.1. Akuntansi Kas
Cash accounting atau akuntansi kas adalah sistem akuntansi yang mengak
ui pendapatan ketika uang tunai diterima dan mengakui beban ketika uang dikelua
rkan. Demikian, metode akuntansi kas atau tunai ini mengabaikan piutang
dan utang apapun, yaitu tagihan atau pembayaran yang belum dilunasi. K a s m e r
upakan aset likuid yang mudah digunakan, banyak pihak yang m
enginginkan sehingga mudah dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.u n t
uk itu diperlukan rancangan pengendalian internal yang baik ag
a r k a s perusahaan terlindungi. Perlindungan terhadap kas dapat berupa
fisik maupunperlindungan untuk menjaga kas tidak digunakan untuk kepentinga
n yang tidak seharusnya. Kas mempunyai peranan yang sangat penting dalam men
jalankan aktivitas operasi perusahaan, karena kas merupakan aktiva perusahaan ya
ng paling mudah digunakan sebagai alat pembayaran dalam membiayai kegiatan o
perasi sehari-hari ataupun untuk mengadakan investasi baru sehingga dapat memp
erlancar jalannya suatu transaksi dalam perusahaan. Kas dapat diubah menjadi akt
iva lainnya dan dapat digunakan untuk membeli barang dan jasa, serta memenuhi
kewajiban dengan lebih mudah dibandingkan dengan aktiva lainnya. Dalam kehid
upan sehari-hari, kas mempunyai peran yang sangat besar dalammenjalankan aktif
itas perusahaan karena merupakan uang tunai yang digunakan sebagai alat pemba
yaran dan alat tukar yang mempermudah jalannya suatu transaksi yang terjadi di d
alam perusahaan,dengan demikian perusahaan harus memperkirakan kas secara ak
urat. Semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan pada akhirnya akan berkaitan
dengan kas, baik berupa kas masuk maupun kas keluar. Oleh karena itu perencana
an dan pengendalian dalam penggunaan yang benar atas kas dapat dianggap sebag
ai fungsi manajemen yang paling penting. Selain itu, hal ini juga disebabkan alasa
n bahwa kas merupakan jenis harta yang sensitif dan mudah untuk disalahgunakan.

2.2. Tujuan Laporan Arus Kas

Pengertian laporan arus kas adalah sebuah perincian yang menunjukkan ju


mlah pemasukan dan pengeluaran dalam suatu periode tertentu. Laporan arus kas

3
atau cash flow statement merupakan laporan yang berisikan pendapatan dan penge
luaran yang terjadi. Di USA setelah keluarnya FASB Statement No. 95 sudah men
jadi kewajiban perusahaan untuk melaporkan Laporan Arus Kas (cash Flow State
ment) menggantikan Laporan Perubahan Modal Kerja dengan konsep fund.Lapora
n Perubahan Modal Kerja ini masih berlaku di Indonesia.Sampai saat ini PAI tahu
n 1986 masih mengandalkan Laporan Posisi Keuangan inisebagai bagian dari lapo
ran utama di samping Neraca dan Laporan Laba Rugi. Sedangkan dalam laporan P
SAK No. 2. Penyajian laporan arus kas ini disebut bahwa perusahaan harus meny
usun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam pernyataan ini dan harus
menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan keu
angan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Pernyataan ini tidak waji
b diterapkan untuk unsur yang tidak material. Laporan arus kas ini sangat berguna
untuk pengambilan keputusan terutama dalam menilai bagaimana perusahaan men
gelola dana dan keuangan dan juga berguna untuk menganalisis laporan keuangan.
Sesuai PSAK No. 2 penyajian laporan arus kas dimulai pada tahun buku 1 Januari
1995 atau sebelumnya. Tujuan menyajikan Laporan Arus Kas adalah memberikan
informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas da
ri suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Laporan ini akan membantu para i
nvestor, kreditor dan pemakai lainnya untuk:

1. Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas dimasa yang akan d


atang;

2. Menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya membayardivi


den dan keperluan dana untuk kegiatan ekstern;

3. Menilai alasan-alasan perbedaan antara laba bersih dan dikaitkan dengan peneri
maan dan pengeluaran kas;

4. Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi keuangan
lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.

Maksud kas dalam laporan ini adalah kas yang bersifat jangka pedek, dan s
urat-surat berharga yang sangat lancar yang memenuhi syarat:

1. Setiap saat dapat ditukar dengan kas

4
2. Tanggal jatuh temponya sangat dekat, kecil risiko perubahan nilai yang disebab
kan perubahan terhadap bunga (investasi yang jatuh tempo maksimal tiga bulan).

Menurut PSAK No. 2, kas terdiri dari saldo kas, rekening giro, aset setara
kas, investasi yang sangat mudah diuangkan tanpa mengalami resiko perubahan h
arga yang signifikan. Contoh-contohnya adalah sebagai berikut: cash on hand and
bank,treasury bills, commercial paper, money market fund, dll. Sebaiknya perusah
aan harus membuat rumusan yang baku tentang mana yang masuk cash equivalent
tersebut. Menurut PSAK No. 2 setara kas adalah aktiva yang dimiliki untuk meme
nuhi komitmen kas jangka pendek bukan untuk dimaksudkan kedalam investasi at
au tujuan lain. Pos ini harus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang t
elah diketahui tanpa perubahan nilai yang signifikan. Misalnya investasi surat ber
harga (saham/obligasi) yang akan segera dijual.

2.3. Kegiatan Operasi Perusahaan (Operating)

Kegitan yang termasuk dalam kelompok ini adalah aktivitas penghasil uta
ma pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas inve
stasi dan akvitas pendanaan; seluruh transaksi dan peristiwa-peristiwa lain yang ti
dak dapat dianggap sebagai kegiatan investasi atau pembiayaan. Kegiatan ini bias
a mencangkup: kegiatan produksi, pengiriman barang, pemberian servis. Arus kas
dari operasi ini umumnya adalaj pengaruh kas dan transaksi, peristiwa lainnya yan
g ikut dalam menentikan laba.Contoh Arus Kas dari Kegiatan Operasi adalah seba
gai berikut:

a. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa termasuk penerimaan dari piutan
g akibat penjualan, baik jangka panjang atau jangka pendek.

b. Penerimaan dari bunga pinjaman atas penerimaan dari surat berharga lainya sep
erti bunga atau deviden.

c. Semua penerimaan yang bukan berasal dari sebagian yang sudah dimasukan dal
am kelompok investasi pembiayaan, seperti jumlah uang yang diterima dari tuntut
an di pengadilan, klaim asuransi, kecuali yang berhudungan dengan kegiatan inve
stasi dan pembiayaan seperti kerusakan gedung, pengembalian dana dari supolier
(refund).

5
Contoh arus kas keluar dari kegiatan operasi ini adalah sebagai berikut:

a. Pembayaran kas untuk membeli bahan yang akan digunakan untuk produksi ata
u untuk dijual, termasuk pembayaran utang jangka pendek atau jangka panjang ke
pada supplier barang tadi.

b. Pembayaran kas kepada supplier lain dan pegawai untuk kegiatan selain produk
si barang dan jasa.

c. Pembayaran kas kepada pemerintah untuk pajak, kewajiban lainnya berupa bun
ga.

d. Pembayaran kepada pemberi pinjaman dan kreditor lainnya berupa bunga.

e. Seluruh pembayaran kas yang tidak berasal dari transaksi investasi atau pembia
yaan seperti pembayaran tntutan pengadilan, pengembalian dana kepada pelangga
n, dan sumbangan.

2.4 Arus Kas dari Kegiatan Pembiayaan / Pendanaan (financing)


Kegiatan yang termasuk kegiatan pembiayaan adalah aktivitas yang men
gakibatkan perubahan dalam jumlah secara komposisi modal dan pinjaman jang
ka panjang perusahaan, berupa kegiatan merupakan sumber-sumber dana dari p
emilik dengan memberikan prospek penghasilan dari sumber dana tersebut, me
minjam dan membayar utang kembali atau melakukan pinjaman jangka panjang
untuk membayar utang tertentu.

Contoh Arus Kas Masuk dari Kegiatan Pembiayaan adalah sebagai


berikut.
a. Penerimaan dan pengeluaran surat berharga dalam bentuk ekuitas.
b. Penerimaan dan pengeluaran obligasi, hipotek, wesel, dan pinjaman p
endek lainnya

Contoh Arus Kas Keluar dari Kegiatan Pembiayaan adalah sebagai berik
ut:

6
a. Pembayaran deviden dan pembayaran bunga kepada pemilik akibat adanya su
rat berharga saham (equity) tadi.
b. Pembayaran kembali utang yang di pinjam.
c. Pembayaran utang kepada kreditor termasuk utang yang sudah diperpanjang.
Semua transaksi yang memengaruhi pos utang dimasukan dalam kelompok ini t
ermasuk jangka pendek

DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/ASUS/Downloads/1331-Article%20Text-5567-1-10-2
0211029.pdf

file:///C:/Users/ASUS/Downloads/1656-2852-1-SM.pdf

Anda mungkin juga menyukai