Pada saat ini sudah banyak perusahaan besar yang dimiliki negara ataupun swasta. Setiap
perusahaan pasti memiliki kas kecil untuk keperluan yang mendesak dengan jumlah yang relatif
tidak terlalu besar. Pada umumnya perusahaan menggunakan kas kecil untuk membeli bahan bakar,
alat tulis serta konsumsi, biaya tersebut nominalnya relatif kecil. Kebijakan kas kecil ini biasanya di
pegang bagian staf akuntansi dan pemengang kas kecil. Transaksi ini memudahkan bagian keuangan
dan pemengang kas kecil mudah untuk keperluan yang sangat mendesak selama akhir periode
sehingga bisa berjalan dengan baik dan teratur. Kas merupakan alat pembayaran yang sering
digunakan untuk membayar kebutuhan di perusahaan. Kas kecil ini, setiap hari sangat diperlukan
untuk menunjang kebutuhan yang ada didalam perusahaan tersebut, agar apa yang diinginkan dalam
kantor itu dapat terpenuhi. Kas kecil ini berperan penting dalam kantor, jika perusahaan memiliki
kas kecil yang sedikit maka membahayakan bagi suatu istansi itu sendiri. Perusahaan tidak
mempunyai banyak kas kecil maka sulit untuk membeli suatu barang, jasa yang dibutuhkan dan
kewajiban yang harus dibayarkan pada saat jatuh tempo. Kas kecil juga tidak baik jika banyak uang
yang menggangur karena bisa berakibat kas kecil tersebut tidak dipergunakan dengan baik. Kas
kecil ini perlu adanya pengawasan untuk pengeluaran dan penerimaan kas tersebut sehingga tidak
ada yang menyalahgunakan kas kecil ini. Kas kecil akan aman dengan adanya pengawasan yang
berwenang dan sulit untuk disalahgunakan atas pengeluaran maupun penerimaan kas perusahaan.
PT. PLN (Persero) Cabang keramasan di Palembang pada tahun 2016 mengalami pembengkaan
yang sangat drastis dalam pengeluaran kas kecil tersebut. Pengeluaran kas kecil tersebut
dikarenakan adanya banyak divisi yang menginginkan dana tanpa ada pengontrolan terlebih dahulu.
PT. PLN (Persero) adalah badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak pada bidang jasa
penyaluran dan distribusi tegangan listrik di Palembang dan terpusat di Jakarta dan saat ini sudah
menjadi PT. PLN (Persero) Transmisi Palembang dan Se-sumsel untuk proses pemantauan
penyaluran dan distribusi tegangan listrik yang tinggi. Perusahaan ini menggunakan pengeluaran
kas kecil dan mempunyai batas maksimal untuk setiap transaksi yang ada setiap bulan. Adapun
masalah yang timbul dalam PT. PLN (Persero) Transmisi Palembang dan Se-sumsel adanya
Setiap badan usaha , baik badan usaha dagang, badan usaha industri, maupun badan usaha jasa,
semuanya memerlukan tersedianya dana yang cukup untuk melaksanakan kegiatan–kegiatan yang
telah diprogramkan guna mencapai tujuan. Fungsi Penerimaan Kas memiliki pengertian yang lebih
luas dari pada hanya sekedar penyedia dana. Mencari sumber dana dengan cara dan syarat yang
menguntungkan adalah inti dari fungsi Penerimaan Kas. Kegiatan inilah yang disebut permodalan
atau pembelanjaan. Pembelanjaan harus dapat menunjang tercapainya tujuan dasar dari badan usaha
yaitu tercapainya nilai. Penciptaan nilai akan maksimal bila sumber dana dan daya guna dapat
digunakan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, fungsi keuangan tidak hanya sebagai penyedia
dana saja tetapi juga mengenai penggunaan dan itu seefektif mungkin.
Pada pertengahan tahu 2006 terdapat kasus korupsi yang terjadi pada PT. PLN (Persero). Ini
membuktikan bahwa keandalan dan keamanan sistem keuangan, khususnya penerimaan kas masih
dapat ditembus oleh pihak-pihak yang mampu menyalahgunakan jabatannya. Dari permasalahn ini
menghasilkan tanda tanya, apakah sistem keuangannya yang masih perlu diperbaiki ataukah moral
PT.PLN (Persero) Palembang akan salah satu BUMN yang melayanin kepentingan umum,
selain dituntut mendapatkan laba agar tetap menjalankan misinya, misi yang berorientasai pada
keperluan pelanggan serta anggota perusahaan, mengupayakan agar tenaga listrik menjadi
pendorong kegiatan ekonomi, menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat, dan tentunya dapat menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan
lingkungan. Demi tujuan yang sesuai dengan misi, PT. PLN (Persero) menyusun program baru yang
dapat mengoptimalkan penggunaan listrik dengan peralihan pelayanan listrik pasca bayar
kepelayanan listrik pra bayar, dimana layanan tersebut merupakan bentuk pelayanan PT. PLN
(Persero) dalam menjual energi listrik dengan cara pelanggan membayar dimuka dengan membeli
yang telah di programkan guna mencapai tujuan fungsi keuangan memiliki pengertian yang lebih
luas dari pada hanya sekedar penyedia dana, khususnya penerimaan kas. Mencari sumber dana
dengan cara dan syarat yang menguntungkan adalah inti dari fungsi keuangan. Kegiatan inilah yang
dasar dari badan usaha yaitu tercapainya nilai. Penciptaan nilai akan maksimal bila sumber dan daya
guna dapat digunakan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, fungsi keuangan tidak hanya
sebagai penyedia dana saja tetapi juga mengenai penggunaan dan itu seefektif mungkin
Berdasarkan uraian diatas dapat diangkat judul “Penerimaan Kas Pada PT. PLN
• RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan yang akan penulis bahas yaitu : pada
penelitian ini dirumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan. Bagaimana Penerimaan Kas Pada PT.
• Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Untuk
Dengan adanya penelitian ini maka diharapkan dapat berguna bagi Peneliti, Perusahaan, dan
• Bagi Penulis
Dengan penulis ini di harapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis
khususnya Penerimaan Kas dan memberikan saran-saran yang mungkin dapat dijadikan sebagai
Penelitian ini dapat menambah suatu pengetahuan dan informasi bagi yang membutuhkan untuk
Dihadapkan penelitian ini dapat beguna sebagai masukan dan saran yang berkaitan sebagai
bahan masukan untuk berapa persen Penerimaan Kas perusahaan dan sebagai bahan
• Konsep Teoritis
berasal dari kata “to Accountant” yang berarti “memperhitungkan”. Dengan kata lain akuntansi
adalah serangkaian kerja yang dimulai dari transaksi sampai membuat laporan keuangan yang
berguna untuk pemakai laporan keuangan tersebut. Menurut Syaiful Bahri (2016:2) Akuntansi
adalah seni pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, dan pelaporan atas suatu transaksi dengan
cara sedemikian rupa, sistematis dari segi isi, dan berdasarkan standar yang diakui umum.
identifikasi, pencatatan dan pelaporan data-data atau informasi ekonomi yang bermanfaat
sebagai penilaian dan pengambilan keputusan. Jadi dari pengertian beberapa ahli di atas dapat di
tarik kesimpulan bahwa akuntansi adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi, melakukan
pencatatan, dan mengkomunikasikan kegiatan ekonomi yang bermanfaat untuk pihak eksternal
dan internal.
Pengertian kas adalah: Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro. Setara kas
(cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dengan
cepat dapat dijadikan sebagai kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadi risiko perubahan nilai
yang signifikan. Menurut Sukrisno Agoes (2016) mengemukakan Kas merupakan aset lancar
perusahaan yang sangat menarik dan mudah untuk diselewengkan. Menurut Samryn (2015:31)
Memukakan kas adalah aset perusahaan yang terdiri dari uang kertas, uang logam, money orders,
dan cek. Termasuk sebagai unsur kas adalah uang yang ada di tangan atau dalam deposito di
• Fungsi Penjualan Fungsi penjualan bertanggung jawab dalam menerima order dari pembeli,
mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli guna
Penerimaan kas yaitu sebagai bahan pertimbangan dan pertanggung jawaban pada
perusahaan. Perlu diketahui, pihak yang berkepentingan dengan perusahaan yaitu pihak
perusahaan memiliki keterlibatan dengan pihak eksternal, maka di sanalah fungsi laporan
keuangan sebagai bahan pertimbangan. Pertimbangan investor yang akan melakukan
investasi pada perusahaan dengan melihat laporan keuangan, maupun kreditur serta bank
keuangan.
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi mengenai transaksi penjualan
tunai. Faktur ini diisi oleh fungsi penjualan sebagai pengantar pembayaran oleh pembeli
kepada fungsi kas dan berperan sebagai sumber dokumen untuk pencatatan transaksi ke
dalam jurnal.
• Pita Register Kas (Cash Register Tape)
Pita register kas (cash register tape) merupakan dokumen hasil dari pengoprasian mesin
register kas (cash register). Dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas dan dokumen
pendukung untuk meyakinkan bahwa faktur penjualan tunai tersebut benar-benar telah
Dokumen ini diterbikan credit card center, yaitu bank yang menerbitkan kartu kredit untuk
kemudian diserahkan kepada perusahaan yang menjadi anggota kartu kredit (merchant).
• Bill of Lading
Perusahaan penjualan barang menyerahkan dokumen ini sebagai bukti kepada perusahaan
angkutaan umum. Dokumen ini digunakan dalam penjualan COD oleh fungsi pengiriman
Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD. Tembusan dokumen ini diserahkan
kepada pelanggan untuk diminta tanda tangan penerimaan barang sebagai bukti telah
diterimanya barang oleh pelanggan. Biasanya dokumen ini diserahkan kepada pelanggan
melalui bagian angkutan perusahaan, kantor pos, atau perusahaan angkutan umum.
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas dan digunakan sebagai bukti penyetoran kas ke bank.
Dokumen ini diserahkan kepada fungsi akuntansi dan digunakan sebagai dokumen sumber
5. Metodelogi Penelitian
Objek penelitian pada penulisan Proposal Laporan Tugas Akhir Penerimaan kas Pada PT. PLN
(PERSERO) Cabang Keramasan di Tbk Kantor Cabang Utama PT. PLN Palembang yang
• Data Primer Yaitu data yang diperlukan dengan cara mengumpulkan secara langsung dari
objek penelitian yang diteliti dalam hal ini Pada PT PLN (PERSERO) Cabang Keramasan.
• Data sekunder Yaitu data yang dikumpulkan dengan cara mempelajari hal-hal
berhubungan dengan objek yang diteliti melalui buku-buku pedoman dan literatur yang
1. Wawancara (interview) Yaitu teknik pengumpulan data dengan jalan melakukan kegiatan
tanya jawab secara langsung kepada pimpinan atau karyawan yang mempunyai wewenang
secara langsung atau seksama atas pelaksanaan operasi perusahaan sehubungan dengan
berdasarkan ilmu pengetahuan yang didapat dari perkuliahan serat literatur, buku-buku
Metode yang digunakan penulisan Proposal Tugas Akhir adalah metode deskriftif yaitu
suatu metode yang dimulai dengan mengumpulkan data, mencatat data, mengklasifikasikan data
dan kemudian mengembangkan hasil yang diteliti dengan menbandingkan teori-teori yang
Dalam menganalisadata ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu suatu
6. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran mengenai Proposal Laporan Tugas Akhir ini, maka penulis
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, metodelogi
Pada bab ini penulis akan memberikan gambaran umum mengenai Penerimaan Kas Pada
PT. PLN (PERSERO) Cabang Keramasan antara lain mengenai Pengertian Penerimaan
Bab ini penulis akan membahas tentang pelaksanaan penerimaan Kas pada ekonomi oleh
sebelumnya dan akan diberikan beberapa memberikan saran yang mungkin berguna bagi
Martono, Agus Harjito, 2005. Penerimaan Kas. Edisi Pertama Cetakan Kelima, EKONISIA, Bogor.
Sutrisno, 2000. Manajemen Keuangan Modern. Bumi Aksara, Jakarta. Alwi Syarifuddin, 2000.
Alat-alat Analisis Pembelanjaan. Edisi Revisi Penerbit Andi Offset, Medan. Jumingan, 2006.
Fungsi Laporan Kas. Cetakan Pertama, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Abdul Halim, Sarwoko. 2008.
Manajemen Keuangan Perusahaan. Cetakan Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia. Harmono, 2009.
Manajemen Keuangan.
KARTU KONSULTASI
Nama : Aldi Putra Pratama
Cabang Keramasan
PROPOSAL
DIAJUKAN OLEH :
NAMA : ALDI PUTRA PRATAMA
NIM : 2020020030
PALEMBANG
2023
HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL TUGAS AKHIR
Mengetahui