Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENGANGGARAN KAS

MATA KULIAH PENGANGGARAN BISNIS

Oleh :
Nurfatikha Putri Setyaningrum
201217850
Akuntansi A

STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA


2022

1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................2
BAB I..............................................................................................................................3
ANGGARAN KAS.........................................................................................................3
1.1 Pengertian Anggaran Kas....................................................................................3
1.2 Tujuan Penganggaran Kas...................................................................................4
1.3 Fungsi Penganggaran Kas...................................................................................5
1.4 Sumber Kas dan Penggunaan Kas.......................................................................5
1.5 Pendekatan Penyusunan Anggaran Kas..............................................................5
1.6 Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Kas....................................6
1.7 Metode Penyusunan Anggaran Kas....................................................................7
1.8 Format Anggaran Kas.........................................................................................8
1.9 Langkah-Langkah Penyusunan Anggaran Kas...................................................9
Contoh Soal ...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12

2
BAB I
ANGGARAN KAS
1.1 Pengertian Anggaran Kas
Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai
kegiatan umum perusahaan. Anggaran merupakan rencana keuangan periodik yang
disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis
mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya
dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu. Kas memiliki kedudukan
yang amat penting dalam menjaga kelancaran operasi perusahaan. Jumlah kas yang lebih
atau kurang dapat berakibat kurang baik pada perusahaan. Kekurangan kas dapat
mengakibatkan tidak terbayarnya berbagai kewajiban, seperti hutang gaji, bunga bank,
dan sebagainya. Hal ini selain menurunkan produktivitas kerja, dapat pula menurunkan
kredibilitas perusahaan. Sebaliknya kas yang berlebihan dapat menyerap dana modal
kerja yang langka dan mahal, sehingga menaikkan beban tetap perusahaan. Oleh
karena itu, uang kas yang ada dalam perusahaan juga merupakan salah satu bentuk
atau pilihan investasi.
Anggaran kas menunjukkan rencana sumber dan penggunaan kas semasa tahun
anggaran yang terdiri dari rencana penerimaan kas (aliran kas masuk) dan perencanaan
kas (aliran kas keluar). Sifat aliran kas, baik aliran kas masuk maupun aliran kas keluar,
dapat bersifat kontinyu ataupun tidak. Aliran kas keluar yang bersifat kontinyu, misalnya:
pembelian bahan baku dan pembayaran upah dan gaji. Sedangkan aliran kas keluar
yang bersifat tidak kontinyu, misalnya pengeluaran kas untuk pembayaran bunga,
dividen, pajak pendapatan, pembayaran anggaran hutang, pembelian kembali saham
perusahaan dan pembelian aktiva tetap. Adapun aliran kas masuk yang bersifat kontinyu
dapat berasal dari hasil penjualan produk secara tunai dan hasil pelunasan piutang.
Sedangkan aliran kas masuk yang bersifat tidak kontinyu dapat berasal dari penyertaan
pemilik perusahaan, penjualan saham, penerimaan kredit bank dan penjualan aktiva tetap
yang sudah tidak terpakai lagi.
Anggaran kas (Cash Budget) ialah anggaran yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahan dari waktu ke waktu selama
periode yang akan datang, baik perubahan yang berupa permintaan kas, maupun perubahan
yang berupa pengeluaran kas. Anggaran kas merupakan alat penting dalam proses
perencanaan dan pengendalian keuangan perusahaan, karena di dalam nya terdapat
estimasi penerimaan dan pengeluaran kas untuk periode tertentu dimasa datang sehingga
akan bisa diketahui kapan perusahaan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas.
Berikut ini ada beberapa pendapat tentnag pengertian anggaran kas (cash budget)
1. Bambang Riyanto menyatakan bahwa cash budget adalah estimasi terhadap posisi
kas untuk periode tertentu yang akan datang.
2. Erich a Helfert menyatakan bahwa anggran kas adalah sarana bulan demi bulan
atau minggu demi minggu sangat spesifik , biasanya disusun oleh staf keuangan
suatu perusahaan.

3
3. Menurut Didit Herlianto (2015:23) anggaran kas adalah anggaran yang
merencanakan secara lebih terperinci tentang kas beserta perubahan-perubahan dari
waktu ke waktu selama periode yang datang, baik perubahan yang berupa
penerimaan kas, maupun perubahan yang berupa pengeluaran kas.
4. Nafarin (2013) menyatakan bahwa anggaran kas adalah anggaran yang
menunjukkan perubahan kas dan memberikan alasan mengenai perubahan kas
tersebut dengan menunjuukan arus kas masuk sebagai sumber kas dan arus keluar
sebagai arus kas dibelanjakan (digunakan) sehingga tampak kelebihan atau
kekurangan kas, dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu organisasi.
5. Gunawan dan Yunita (2017) menyatakan bahwa anggaran kas menunjukkan aliran
kas masuk, aliran kas keluar dan posisi akhir pada setiap periode. Penyusunan
anggaran kas merupakan cara yang efektif untuk merencanakan dan mengendalikan
arus kas. Taksiran kebutuhan kas dan penggunaan kelebihan kas secara efektif.

1.2 Tujuan Penganggaran Kas


Tujuan utama penyusunan anggaran kas anatara lain :
1. Memberikan taksiran posisi kas akhir setiap periode sebagai akibar dari operasional
perusahaan
2. Mengetahui kelebihan atau kekurangan kas pada waktunya, seklaigus untuk
menentukan kebutuhan pembiayaan atas kelebihan kas menganggur untuk investasi
3. Menyelaraskan kas dengan total modal kerja, pendapatan penjualan, biaya dan utang.
4. Dipakai sebagai alat pemantau posisi kas secara terus menerus.
5. Menentukan posisi kas pada berbagai waktu dengan membandingkan uang kas masuk
dengan uang kas keluar. Sehingga saldo kas pada akhir suatu periode akan sama
dengan saldo kas awal ditambah penerimaan-penerimaan kas pada suatu periode
dan dikurangi pengeluaran-pengeluaran kas pada waktu yang sama
6. Meperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus. Defisit terjadi bilamana
pemasukan ditambah saldo awal ternyata lebih kecil dari kebutuhan pengeluaran
yang harus dibayar. Sebaliknya surplus akan terjadi bilamana pemasukan melebihi
pengeluaran, sehingga saldo kas akhir periode mengalami peningkatan.
7. Mempersiapkan keputusan pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang. Di
mana bila terjadi defisit, perusahaan perlu mencari dana tambahan baru atau
sebaliknya bila perusahaan mengalami surplus maka perusahaan harus memilih
alternatif penggunaan yang paling menguntungkan.
8. Sebagai dasar kebijakan pemberian kredit. Besar kecilnya kas yang tersedia juga
menunjukkan kemampuan perusahaan membelanjai modal kerjanya. Kemampuan
pembelanjaan modal kerja ini pada gilirannya juga merupakan dasar bagi perusahaan
untuk menggunakan kebijakan kredit sebagai upaya meningkatkan volume
penjualan.
9. Sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan. Suatu jenis biaya yang
sudah dianggarkan perlu diatur penggunaannya lewat mekanisme otorisasi

4
pengeluaran kas. Dengan demikian plafon anggaran tidak akan terlampaui dan
sekaligus disesuaikan dengan keadaan likuiditas peusahaan.
10. Sebagai dasar penilaian terhadap realisasi pengeluaran kas sebenarnya. Dengan
demikian varian dalam arus kas masuk maupun arus kas keluar dapat diketahui yang
menjadi penyebabnya.

1.3 Fungsi Penganggaran Kas


1. Menunjukkan jumlah dan waktu kas perusahaan dimasa yang akan datang
2. Memberikan dasar untuk melakukan tindakan perbaikan jika jumlah kas dalam
anggarantidak cocok dengan jumlah yang sebenarnya terjadi
3. Anggaran kas memberikan dasar evaluasi atas kinerja manajer keuangan

1.4 Sumber Kas dan Penggunaan Kas


a) Sumber Kas
Sumber Kas adalah tempat/sumber darimana kas yang diterima oleh perusahaan yang
digunakan dalam kegiatan perusahaan tersebut, diantaranya sumber kas adalah :
1. Hasil Penjualan produk/jasa secara tunai
2. Hasil penagihan piutang perusahaan
3. Pendapatan lain seperti bunga bank, jasa giro, deviden
4. Adanya pengurangan pada aktiva tetap, seperti penjualan aktiva
5. Penerimaan diluar penghasilan seperti kredit bank, penjualan obligasi,
6. Penambahan modal sendiri oleh pemilik
b) Penggunaan Kas
Penggunaan Kas yaitu pengalokasian kas yang telah diperoleh oleh perusahaan ke
dalam bagian-bagian kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, seperti :
1. Berbagai pembayaran untuk operasional perusahaan seperti biaya tenaga kerja,
biaya penjualan, dan biaya administrasi
2. Pembayaran pada kreditur, baik berupa bunga maupun angsurannya
3. Penambahan berbagai aktiva tetap seperti pembelian aktiva tetap
4. Pembayaran pada pemilik modal, seperti pembayaran deviden atau pengembalian
modal
5. Pembayaran pada pemerintah seperti membayar pajak, cukai, materai, restitusi dan
lainnya.

1.5 Pendekatan Penyusunan Anggaran Kas


Ada dua pendekatan dalam penyusunan anggaran kas, yaitu:
1. Pendekatan kas masuk dan kas keluar
Metode ini didasarkan pada analisis naik dan turun kas yang dianggarkan yang
mencerminkan semua arus kas masuk dan arus kas keluar dari anggaran penjualan,
anggaran biaya atau beban dan anggaran tambahan produk modal. Metode ini

5
sering digunakan untuk anggaran kas jangka pendek sebagai bagian dari rencana
tahunan.
2. Pendekatan akunting keuangan
Titik tolak dari pendekatan ini adalah laba bersih diubah dari dasar akrual menjadi
anggaran kas, artinya disesuaikan dengan perubahan rekening penundaan rekening
bukan kas, seperti beban atau biaya terutang, beban atau biaya bayar dimuka,
depresiasi, penyusutan, dan lainnya.

1.6 Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Kas


Agar penyusunan anggaran kas suatu perusahaan bisa berjalan dengan baik
maka perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran kas
tersebut. Faktor-faktor ini bisa berasal dari dalam (intern) maupun dari luar (Ekstern).
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran kas diantaranya (Munandar 2000)
:
1. Faktor yang mempengaruhi penerimaan kas:
a. Budget penjualan khususnya rencana tentang jenis dan jumlah barang yang
akan dijual dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang.
b. Keadaan persaingan dipasar
c. Posisi perusahaan dalam persaiangan.
d. Syarat-syarat pembayaran (Term of Payment) yang ditawarkan oleh
perusahaan.
e. Kebijakan perusahaan dalam penagihan piutang.
f. Budget perubahan aset tetap. Khususnya rencana tentang penjualan aset tetap
yang ada.
g. Rencana perusahaan tentang penerimaan-penerimaan kas dari sumber lain
(Non-Operating). Seperti penghasilan bung, sewa, pinjaman bank, dan lainnya.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Kas, antara lain:
a. Budget pembelian bahan mentah, khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan
jumlah (kuntitas) bahan mentah yang akan dibeli dari waktu-ke-waktu selama
periode yang akan datang.
b. Keadaan persaingan para supplier bahan mentah di pasar persaingan yang lebih
keras akan memperkecil pengeluaran kas.
c. Posisi perusahaan terhadap pihak supplier bahan mentah. Bilamana posisi
perusahaan cukup kuat, maka perusahaan lebih dapat "memaksakan"
pembelian secara kredit, sehingga akan memperkecil pengeluaran kas.
d. Syarat pembayaran (tenn of payment) yang ditawarkan oleh supplier bahan
mentah.
e. Budget upah tenaga kerja langsung. Semakin besar upah tenaga kerja langsung
yang akan dibayar, akan semakin besar pula pengeluaran kas yang akan
dilakukan.

6
f. Budget biaya pabrik tidak langsung. Semakin besar biaya pabrik tidak langsung
yang harus dibayar, akan semakin besar pula pengeluaran kas yang akan
dilakukan.
g. Budget biaya administrasi. Semakin besar biaya administrasi yang harus
dibayar, akan semakin besar pula pengeluaran kas yang akan dilakukan.
h. Budget perusahaan aktiva tetap, khususnya rencana tentang penambahan aktiva
tetap. Penambahan aktiva tetap memperbesar pengeluaran kas.
i. Rencana-rencana perusahaan tentang pengeluaran-pengeluaran kas untuk
keperluan lain-lain (Non Operating), seperti misalnya untuk biaya bunga, biaya
sewa, dan sebagainya.

1.7 Metode Penyusunan Anggaran Kas


1. Metode Perkiraan kas atau Metode Langsung.
Metode ini didasarkan pada analisis peningkatan dan pengurangan secara rinci
atas rekening kas yang dianggarkan yang akan mencerminkan semua arus kas
masuk dan keluar dari anggaran, seperti: penjualan, biaya dan pengeluaran untuk
penambahan biaya barang modal. Metode ini sering dipergunakan untuk
perencanaan kas jangka pendek sebagai bagian dari rencana laba tahunan.
2. Metode Ikhtisar Rugi-Laba atau Metode Tidak Langsung.
Titik tolak dalam metode ini adalah laba bersih yang direncanakan yang terlihat
pada ikhtisar rugi-laba yang dianggarkan. Laba berisi yang direncanakan diubah
dari dasar actual menjadi dasar kas artinya disesuaikan dengan perubahan
rekening modal kerja non kas seperti persediaan piutang biaya yang dibayar
dimuka, actual dan penundaan. Selanjutnya sumber kas lainnya dan dan
kebutuhan kas lainnya Metode ini cocok untuk proyeksi kas dalam jangka
panjang. Untuk sejumlah perencanaan kedua pendekatan akan memberikan arus
kas yang sama, hanya berbeda dalam jumlah rincian yang diberikan.
Untuk menyusun anggaran kas yang diperlukan :
a. Laporan laba-rugi lengkap yang digunakan khusus untuk menyusun arus kas.
b. Neraca perbandingan yang memuat informasi tentang kegiatan investasi,
keuangan dan operasional.
c. Analisis atas perkiraan yang menggambarkan berbagai jenis transaksi dan
kejadian yang mempengaruhi kas, baik langsung maupun tidak langsung.
Menurut Bambang Riyanto dalam bukunya “Dasar-dasar Pembelanjaan
Perusahaan” (2000) penyusunan anggaran kas dilakukan dalam beberapa tahap
yaitu:
1) Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana
operasional perusahaan, sehingga pada tahap ini dapat diketahaui adanya
defisit atau surplus karena rencana operasinya perusahaan. Transaksi
pada tahap ini merupakan transaksi operasi (operating transactions).

7
2) Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank
atau sumber- sumber dana lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit
kas karena rencana operasinya perusahaan. Juga disusun estimasi
pembayaran bunga kredit tersebut beserta waktu pembayarannya kembali.
3) Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran
setelah adanya transaksi finansiil dan anggaran kas yang final ini
merupakan gabungan dari transaksi operasional dan transaksi finansiil
yang menggambarkan estimasi penerimaan dan pengeluaran kas secara
keseluruhan

1.8 Format Anggaran Kas


Walaupun tidak ada ketentuan baku tentang bagaimana seharusnya anggaran kas disusun,
tetapi terdapat suatu format yang dinilai baik dan sistematis tentang penyusunan anggaran
kas sekaligus laporan arus kas suatu perusahaan. Format tersebut membagi arus kas
kedalam 3 kelompok, yaitu :
1. Aktivitas Operasi
Adalah berbagai aktivitas yang berkaitan dengan upaya perusahaan untuk
menghasilkan produk perusahaan sekaligus semua upaya yang terkait dengan upaya
menjual produk tersebut. Karena di dalam aktivitas ini tercakup beberapa aktivitas
utama, yaitu :
a. Penjualan Produk Perusahaan
Adalah semua penerimaan yang berasal dari penjualan tunai semua produk
yangmenjadi sumber penghasilan perusahaan. Untuk perusahaan jasa adalah jasa
yang di jual perusahaan tersebut. Untuk perusahaan dagang adalah barang
yangdiperjualbelikan perusahaan tersebut. Sedangakan perusahaan manufaktur
adalahbarang yang di produksi dan di jual perusahaan tersebut. Penjualan produk
tersebutakan menghasilkan penerimaan bagi perusahaan.
b. Penerimaan Piutang
Adalah penerimaan yang bersal dari penjualan kredit yang dilakukan
perusahaan.Penjualan kredit menghasilkan piutang, pada saat piutang tersebut
dibayar akanmenyebabkan penerimaan piutang bagi perusahaan.
c. Pendapatan dari sumber luar usaha
Adalah pendapatan diluar penjualan produk perusahaan. Penjualan di luar
produkutama perusahaan akan mengakibatkan penerimaan kas bagi perusahaan.
d. Pembelian bahan baku/barang dagangan
Adalah aktivitas pembelian bahan utama dari suatu produk yang dihasilkan
perusahaanmanufaktur. Sedangkan pembelian barang dagangan adalah barang
yang dibeliperusahaan dagang untuk dijual lagi. Pembelian bahan baku atau barang
dagangansecara tunai adalah aktivitas pengeluaran
e. Pembayaran biaya tenaga kerja

8
Adalah semua pembayaran upah orang yang terlibat secara langsung dalam
prosesproduksi. Pembayaran upah tenaga kerja merupakan aktivitas pengeluaran
kas bagiperusahaan.
f. Pembayaran biaya-biaya overhead
Adalah pembayaran semua biaya produksi selain biaya tenaga kerja dan biaya
bahan baku.
g. Pembayaran biaya-biaya pemasaran
Adalah semua aktivitas distribusi produk perusahaan sejak dari gudang
perusahaansampai ke tangan konsumen. Aktivitas pembayaran biaya pemasaran
merupakanaktivitas pengeluaran kas perusahaan.
h. Pembayaran biaya-biaya administrasi dan umum
Adalah semua pembayaran aktivitas operasi kantor dan umum. Pembayaran
semuabiaya administrasi dan umum merupakan aktivitas pengeluaran kas
perusahaan.
2. Aktivitas Investasi
Adalah berbagai aktivitas yang terkait dengan pembelian dan penjualan
hartaperusahaan yang dapat menjadi sumber pendapatan perusahaan. Seperti
pembeliandan penjualan gedung, tanah, kendaraan, pembelian obligasi/saham
perusahaan lain.
3. Aktivitas Pembiayaan
Adalah semua aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk mendukung
operasiperusahaan dengan menyediakan kebutuhan dana dari berbagai sumbernya
besertakonsekuensinya. Misalnya penerbitan surat utang, penerbitn obligasi,
penerbitan sahambaru, pembayaran dividen, pelunasan utang.

1.9 Langkah-Langkah Penyusunan Anggaran Kas


Langkah-langkah dalam menyusun anggaran kas adalah sebagai berikut :
1. Menyusun anggaran penagihan piutang
2. Menyusun anggaran penerimaan kas, yang biasanya terdiri dari pos penerimaan
tunai,penagihanpiutang dan penerimaan lain-lain
3. Menyusun anggaran pengeluaran kas. Anggaran pengeluaran kas ini umumnya
mencakup pos-pos pembelian mesin, pembelian gedung, pembelian lain-lain, anggaran
untuk biaya-biaya dan pengeluaran lain-lain
4. Menyusun anggaran kas yang sifatnya sementara, artinya bisa terdapat saldo akhir
yang minus atau negatif, maka perusahaan memerlukan pinjaman dari pihak luar dan
sebagai konsekuensinya diperlukan pembayaran berupa bunga dan angsuran pokoknya.
Yang perlu mejadi perhatian disini adalah bahwa pinjaman tersebut harus
memperhitungkan pembayaran bunga dan angsuran pokok.
5. Memperkirakan pembayaran bunga (apabila perusahaan melakukan pinjaman untuk
menutupi defisit yang terjadi). Untuk itu diperlukan suatu skema pembayaran bunga
yang lengkap

9
Contoh Soal
Pada bulan Oktober 2008, manajemen PT.Nusa Indah menyusun anggaran kas perusahaan
untuk tahun 2009. Sedangkan data yang dimiliki manajemen perusahaan berkaitan dengan
penyusunan anggaran kas tersebut adalah sebagai berikut :
 Penjualan tunai tahun 2009 diperkirakan sebesar Rp 400.000.000. per bulan.
 Sedangkan penjualan kredit diperkirakan sebesar Rp 250.000.000. per bulan. Biasanya
pelanggan akan membayar pada bulan berikutnya.
 Diperkirakan, saldo piutang usaha pada akhir tahun 2008 sebesar Rp 200.000.000. Dari
jumlah piutang tersebut, diperkirakan akan dapat ditagih pada bulan Februari 2009
sebanyak 60% dan sisanya akan dapat ditagih pada bulan Maret 2009.
 Saldo kas pada akhir bulan Desember 2008, diperkirakan sebesar Rp 840.000.000.
 Pembelian bahan baku langsung dianggarkan sebesar Rp 400.000.000. per bulan.
Dimana sebesar 60% akan dibayar pada saat terjadinya transaksi dan sisanya akan
dibayar pada bulan berikutnya.
 Pada akhir tahun 2008, diperkirakan perusahaan masih memiliki hutang usaha sebesar
Rp 400.000.000. dimana sebesar Rp 225.000.000.direncanakan akan dibayar pada bulan
Januari 2009 dan sebesar Rp 175.000.000. direncakan akan dibayar pada bulan Februari
2009.
 Biaya tenaga kerja langsung dianggarkan sebesar Rp 45.000.000. per bulan.
 Biaya overhead pabrik dianggarkan sebesar Rp 50.000.000. per bulan, termasuk di
dalamnya biaya depresiasi aktiva tetap sebesar Rp 15.000.000. per bulan.
 Biaya pemasaran dianggarkan sebesar Rp 25.000.000. per bulan
 Biaya administrasi dan umum dianggarkan sebesar Rp 30.000.000. per bulan, termasuk
di dalamnya biaya depresiasi aktiva tetap sebesar Rp 8.000.000. per bulan.
 Perusahaan merencanakan akan membeli mesin pada bulan April 2009 sebesar Rp
280.000.000. dan pada bulan September 2007 sebesar Rp 400.000.000.
 Pada awal tahun 2009 diperkirakan perusahaan masih akan memiliki hutang bank yang
akan jatuh tempo pada tahun 2009 sebesar Rp 520.000.000. (termasuk bunga). Dimana
sebesar Rp 260.000.000. akan dibayar pada bulan April 2009 dan sebesar sisanya akan
dibayar pada bulan Mei 2009.
 Perusahaan merencanakan akan membayar pajak pada bulan Maret 2009 sebesar Rp
62.000.000.
Diharapkan, Bank Danamon akan memberikan kredit modal kerja sebesar Rp 700.000.000.
pada akhir bulan Maret 2009, dengan tingkat bunga pinjaman sebesar 24% per tahun dan
bunga akan dibayarkan setiap bulan mulai bulan Mei 2009.
Perusahaan merencanakan menjual 4 unit kendaraan pick-up yang dimilikinya, dengan taksiran
harga jual sebesar Rp 35.000.000. per unit. Diperkirakan seluruh mobil tersebut akan dapat
terjual pada bulan Februari 2009.

10
Dan untuk mengganti kendaraan yang telah dijual tersebut, perusahaan merencanakan akan
membeli secara tunai sebanyak 5 unit kendaraan baru, seharga Rp 80.000.000. per unit pada
bulan Februari 2009.
Berdasarkan data diatas, jika dibuat anggaran kas PT.Nusa Indah untuk 6 bulan pertama
tahun 2009, akan menghasilkan anggaran sebagai berikut :

11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/publication/346396468_ANGGARAN_KAS

https://www.coursehero.com/file/114682930/Makalah-Anggaran-Kas-kel-4docx/

https://www.academia.edu/7624352/MAKALAH_ANGGARAN_KAS_Oleh

https://review.bukalapak.com/finance/pengertian-anggaran-kas-117056

12

Anda mungkin juga menyukai