“Cash flow”
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA
PANGKALAN BUN
FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur teriring Doa, penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan
hanya karena kuasa-Nya kami dapat menyelesaikan tugas dalam menyusun makalah ini.
Makalah dengan materi diajukan untuk memenuhi Tugas
Mata Kuliah Manajemen Keuangan II tentang alur kas “cash flow”. Dengan mempelajari
Materi yang diberikan oleh Siti Khotimah, SE, MM.
Dengan segala bantuan dan dorongan yang telah diterima, kami hanya dapat
mengucapkan terima kasih dan semoga Tuhan Yang Maha Esa akan memberikan balasan
yang setimpal atas kebaikan yang telah diberikan.
Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini. Kami yakin masih
banyak kekurangan dan kesalahan di dalamnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun. Akhirnya dengan segala kerendahan hati, semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penyusun
BAB I
2
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sebuah perusahaan pada awalnya hanya memikirkan keuntungan yang besar dan
cepat dengan melakukan apapun untuk mencapai target yang diinginkan oleh perusahaan
tanpa memikirkan dampak dimasa yang akan datang. Tetapi lambat laun perusahaan juga
menyadari bahwa setiap kegiatan yang dilakukan harus memperhitungkan resiko yang
dihadapi. Untuk dapat mengetahui kinerja setiap perusahaan harus menyajikan suatu
laporan keuangan pada satu periode. Laporan keuangan digunakan sebagai dasar untuk
menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan, dimana hasil analisis tersebut
digunakan oleh pihak – pihak yang berkepentingan untuk mengambil suatu keputusan.
Selain itu laporan keuangan akan dapat menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban – kewajibannya, struktur modal usaha, keefektifan penggunaan aktiva, serta
hal – hal lainnya yang berhubungan dengan keadaan finansial perusahaan.Untuk itu setiap
perusahaan diwajibkan menyusun laporan arus kas dan menjadikan laporan tersebut
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode
penyajian laporan keuangan. Laba bersih yang dihasilkan suatu perusahaan belum
menjamin bahwa perusahaan tersebut memiliki uang kas yang cukup. Untuk menjalankan
operasi, melakukan investasi, dan membayar hutang, perusahaan benar-benar harus
memiliki kas bukan memiliki laba bersih. Karena itu, bagi investor sangat penting untuk
menganalisis sampai sejauh mana efesiensi perusahaan dalam mengelola kasnya. Tujuan
utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi yang relevan tentang penerimaan
dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode.
Di indonesia, usaha untuk meningk atkan pengungkapan laporan
keuangan di tandai dengan dikeluarkannya Standar Akuntansi (SAK) pada
tanggal 7 September 1994 0leh Ikatan Akuntansi (IAI) yang mulai berlaku
tanggal 1 Januari 1995. Dalam pernyataan SAK atau PSAK N o 2 dinyatakan
bahwa perusahaan harus menyusun lap oran arus kas dan harus menyajikan
laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk
setiap periode penyajian pelaporan keuangan. Tujuan utama dari laporan arus kas
adalah memberikan informasi yang reevan tentang penerimaan dan
pengeluaran kas suatu unit usaha selama periode tertentu.
Dengan dibuatnya laporan arus kas, setiap perusahaan dapat memprediksi
kemajuan perusahaan di setiap tahun berjalan dan perusahaan tidak mengalami kerugian
3
seta kebangkrutan. Dimana hal ini dapat dilihat dari penyajian laporan arus kas yang
disusun oleh bagian keuangan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilakukan
oleh perusahaan. Apabila perusahaan telah melakukan hal tersebut, diharapkan
perusahaan akan tetap bertahan walaupun terkadang kondisi ekonomi tidak stabil
keadaannya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka penulis ingin
membahas lebih lanjut tentang penyajian laporan arus kas. Sebab informasi yang
diperoleh, diharapkan dapat menjadi alternatif untuk mengambil keputusan bagi
perusahaan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk
(cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow)..
c. Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan
dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek
yaitu penjualan peralatan proyek.
6
1. Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana
keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2. Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang
dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3. Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financiaL.
4. Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit
yang diberikan kepadanya.
Disamping tujuan yang disebutkan di atas laporan arus kas juga bermanfaat untuk:
1. Menilai kemampuan perusahaan menghasilkan, merencanakan mengontrol arus
kas masuk dengan arus kas keluar pada masa lalu.
2. Menilai kemampuan keadaan arus kas masuk dan arus kas keluar, arus kas bersih
perusahaan termasuk kemampuan membayar deviden di masa yang akan datang.
3. Menyajikan informasi bagi investor, kreditur, memproyeksikan return dari
sumber kekayaan perusahaan.
4. Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas ke perusahaan di masa
yang akan datang.
5. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan penerimaan
dan pengeluaran kas.
6. Menilai pengaruh investasi baik secara kas maupun bukan kas dan transaksi
lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.
7
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, laporan arus kas melaporkan selama periode
tertentu dan diklasifikasikan menurut 3 (tiga) jenis aktivitas, yaitu:
1. Aktivitas Operasi Jumlah aliran arus kas yang berasal dari aktivitas operasi
merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat
menghasilkan aliran kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, pemeliharaan
kemampuannya tersebut membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa
mengandalkan para sumber pendanaan dari luar, sehingga Aliran Kas
Operasional meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan secara riil
yang berkaitan dengan kegiatan operasi.
Arus kas masuk yang berasal dari Aktivitas Operasi atau Operational Cash In
Flow (OCIF), misalnya:
a. Kas yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa secara tunai.
b. Kas yang diterima dari penagihan piutang dagang dan piutang lainnya.
c. Kas yang diterima dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha.
Arus kas keluar yang berasal dari Aktivitas Operasi atau Operational Cash Out
Flow (OCOF), misalnya:
1. Kas yang dikeluarkan untuk pajak dan biaya administrasi lainnya.
2. Pembayaran hutang-hutang jangka pendek, yang meliputi: hutang dagang,
gaji, bunga
3. Pembayaran untuk pembelian barang dan jasa.
4. Pengeluaran kas untuk kegiatan operasi termasuk juga untuk pembayaran
biaya gaji, upah, sewa dan biaya operasi lainnya.
2. Aktivitas Investasi Transaksi kas yang berhubungan dengan perolehan fasilitas
investasi dan non kas lainnya yang digunakan oleh perusahaan. Arus kas masuk
terjadi jika kas yang diterima dari hasil atau pengembalian investasi yang
dilakukan sebelumnya, misalnya dari hasil atau penjualan.
Arus kas masuk yang berasal dari Aktivitas Investasi, misalnya:
a. Penjualan aktiva tetap.
b. Penjualan surat berharga yang berupa investasi.
c. Penagihan pinjaman jangka panjang (tidak termasuk bunga jika ini
merupakan kegiatan investasi).
Arus kas keluar yang berasal dari aktivitas investasi, misalnya:
a. Pembayaran kas untuk membeli aktivas tetap.
8
b. Pembelian investasi jangka panjang.
c. Pemberian pinjaman ke pihak lain.
3. Aktivitas Pendanaan
Kegiatan pendapatan sumber dana dari pemilik dengan memberikan prospek
penghasilan dari sumber dana tersebut, meminjam dan membayar hutang
kembali, atau melakukan pinjaman jangka panjang untuk membayar hutang
tersebut. Aliran Kas Pendanaan meliputi penerimaan dan pengeluaran kas
perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan pendanaan
Arus kas yang berasal dari Aktivitas Pendanaan, misalnya:
a. Penerimaan kas dan surat berharga dalam bentuk equity (sewajarnya)
b. Penerimaan dari penerbitan hutang obligasi dan hutang jangka panjang
lainnya.
Arus kas keluar yang berasal dari Aktivitas Pendanaan, misalnya:
a. Pembayaran kas kepada pemegang saham untuk menarik atau menebus
saham perusahaan.
b. Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan kepada
pemilik.
c. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lease) untuk mengurangi
saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna pembiayaan.
9
Dalam menyusun laporan arus kas terdapat 2 (dua) Metode yang digunakan yaitu :
1. Metode Langsung
Dalam Metode Langsung dilaporkan golongan penerimaan kas bruto dari aktivitas
operasi dan pengeluaran kas bruto untuk kegiatan operasi. Perbedaan antara
penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi akan dilaporkan sebagai
arus kas bersih dari aktivitas operasi. Dengan kata lain, metode langsung
mengurangkan pengeluaran kas operasi dari penerimaan kas operasi. Metode
langsung menghasilkan penyajian laporan penerimaan dan pengeluaran kas secara
ringkas.
Dalam Metode Langsung laporan arus kas juga melaporkan arus kas bersih dari
investasi operasi sebagai golongan utama dari penerimaan kas operasi (misalnya: kas
yang diterima dari pelanggan dan kas yang diterima dari bunga dan deviden) dan
pengeluaran kas (misalnya: kas yang dibayarkan kepada pemasok untuk barang,
kepada karyawan untuk jasa, kepada kreditur untuk bunga dan ke instansi pemerintah
untuk pajak).
Keunggulan utama dari metode langsung adalah metode ini memperlihatkan laporan
penerimaan dan pengeluaran kas lebih konsisten dengan tujuan suatu laporan arus
kas. Disamping itu, metode langsung ini lebih mudah dimengerti dan memberikan
informasi yang lebih banyak dalam mengambil keputusan.
Dengan metode langsung informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto
dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh dengan:
a. Adanya catatan akuntansi perusahaan.
b. Menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan dan pos-pos lain dalam
laporan laba rugi mengenai:
1. Perubahan persediaan, piutang usaha dan hutang dagang selama periode
berjalan.
2. Pos bukan kas lainnya
3. Pos lainnya yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
Berikut ini diberikan contoh bentuk laporan arus kas dengan metode langsung
10
PT. SURAYA MANDIRI, Tbk
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009
(Dalam Rupiah)
Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi :
Kas yang diterima dari pelanggan 951.000,-
Dikurangi :
Kas untuk membeli persediaan 555.200,-
Kas untuk membayar biaya operasi 259.800,-
Kas untuk membayar biaya bunga 14.000,-
Kas untuk membayar pajak 29.000,-
Total kas pengeluaran 858.000,-
Aliran kas bersih dari kegiatan operasi 93.000,-
Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi :
Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi 75.000,-
Kas keluar untuk membeli peralatan (157.000,-)
Aliran kas bersih untuk kegiatan investasi (82.000,-)
11
2. Metode Tidak Langsung
Dalam Metode Tidak Langsung, pengaruh dari semua penangguhan penerimaan dan
pengeluaran kas di masa lalu dan semua akurat dari penerimaan kas dan pengeluaran
kas yang diharapkan pada masa yang akan datang dihilangkan dan laba bersih yang
diperhitungkan laba rugi. Penyediaan ini dilakukan dengan menambahkan pos-pos
yang tidak memerlukan pengeluaran kas kembali ke laba bersih serta penambahan dan
pengurangan kenaikan maupun penurunan hutang dan piutang.
Keunggulan utama metode ini adalah bahwa hal ini memusatkan perbedaan antara
laba bersih dan aliran kas bersih dari aktivitas operasi. Arus kas bersih dari aktivitas
operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh:
a. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode
berjalan.
b. Pos bukan kas, seperti: penyusutan, penyisihan, pajak yang ditangguhkan,
keuntungan dan kerugian valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan
asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas dalam rugi konsolidasi /
perbandingan.
Arus kas bersih dari aktivitas operasi dapat dilaporkan (tidak langsung) dengan
menyajikan pendapatan dengan beban yang diungkapkan dalam laporan laba rugi
serta perubahan dalam persediaan, piutang usaha dan hutang usaha selama periode
tertentu. Sedangkan dengan cara pelaporan arus kas bentuk investasi dan pendanaan
pada kedua metode, baik langsung maupun tidak langsung adalah sama. Jadi yang
berbeda adalah metode pelaporan arus kas untuk kegiatan operasi perusahaan.
Lembaga keuangan mempunyai keinginan yang kuat terhadap metode tidak langsung
karena menurut anggapan mereka metode ini lebih informatif. Meskipun lembaga
keuangan yang menghendaki agar debiturnya menyusun laporan arus kas
perusahaannya dengan metode langsung namun debiturnya tidak dapat begitu saja
memenuhi keinginan kreditur, karena baginya lebih bermanfaat penggunaan metode
tidak langsung ini mampu menggambarkan arus kas bersih dari kegiatan operasi juga
pendekatan ini dapat lebih menarik perhatian dengan penyesuaian yang kompleks.
Berikut ini diberikan contoh bentuk laporan arus kas dengan metode tidak langsung
12
PT. SURYA MANDIRI, Tbk
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009
(Dalam Rupiah)
Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi :
Laba bersih menurut laporan laba rugi 90.500,-
Ditambah :
Biaya depresiasi 18.000,-
Penurunan persediaan kantor 8.000,-
Kenaikan hutang jangka pendek 16.800,-
Kenaikan hutang biaya 1.200,-
Total kas penambahan 44.000,-
Dikurangi :
Kenaikan biaya dibayar dimuka 1.000,-
Kenaikan piutang usaha 9.000,-
Penurunan hutang pajak 1.500,-
Laba penjualan aktiva tetap 30.000,-
Total kas pengurangan 41.500,-
Aliran kas bersih dari kegiatan operasi 93.000,-
Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi :
Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi 75.000,-
Kas keluar untuk membeli peralatan (157.000,-)
Aliran kas keluar bersih untuk kegiatan investasi (82.000,-)
Aliran kas dari kegiatan keuangan :
Kas yang diterima dari penjualan saham 160.000,-
Dikurangi :
Kas untuk membayar dividen 23.000,-
Kas untuk membayar hutang obligasi 125.000,
Total kas pengurangan 148.000,-
Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan 12.000,-
Kenaikan kas 23.000,-
Saldo kas pada awal tahun 26.000,-
Saldo kas pada akhir tahun 49.000,-
13
Metode tidak langsung juga memberikan informasi keuangan dalam penentuan laba /
rugi yang menggunakan metode akrual basis, dimana metode ini merupakan
petunjuk yang salah dalam penilaian atas arus kas dari operasi. Jika perusahaan terus
memakai metode tidak langsung, maka harus ada pengungkapan yang terpisah
mengenai perubahan-perubahan dalam perkiraan piutang, persediaan barang,
investasi, biaya yang dibayar dimuka dan perkiraan aktiva lancar lainnya. Perkiraan
hutang dagang, gaji, sewa dan perkiraan hutang lancar lainnya untuk menentukan
jumlah bersih perubahan kas dari kegiatan operasi dalam waktu hendak
menyesuaikan pendapatan bersih dengan penerimaan dan pengeluaran bersih dari
kegiatan operasi.
14
Mengestimasikan rencana jumlah pengeluaran uang tunai untuk keperluan
membayang hutang dalam dan biaya operasional
Menghitung kembali saldo akhir dengan cara sebagai berikut :
3. Bunga 0 0 0
4. Dividen 0 0 0
5. Lain-lain 0 0 0
3 Pengeluaran 875.000 995.000 113.70
5. Lain-lain
4 Saldo akhir (1+2-3) 150.000 130.000 86,6
Laporan aliran kas merupakan rangkuman dari ketiga jenis aliran kas tersebut, dan dipisahkan
untuk masing-masing jenis aliran kas. Contoh laporan aliran kas sebagai berikut:
LAPORAN ARUS KAS PT “ABC BERSAUDARA” 1 Januari s.d 31 Desember 2007
15
Uraian Jumlah (Rp)
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
ALIRAN KAS MASUK:
Penerimaan Operasi 900.000
Penerimaan ………. 100.000
Jumlah 1.000.000
ALIRAN KAS KELUAR:
Biaya Operasi 500.000
Biaya Produksi 150.000
Biaya Penjualan 100.000
Biaya ………….
Jumlah 750.000
Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 250.000
17
Bila penyebabnya lebih disebabkan faktor eksternal, maka apotek harus dapat
merayu dan mempengaruhinya agar suplier dapat memberikan jasa kredit yang
lebih lama atau apotek dapat menambah modal kerja dengan meminjam ke
bank, agar likuiditasnya lebih baik.
Untuk penggunaan biaya usaha
Bila penyebabnya lebih dikarenakan oleh faktor internal pemborosan, maka
apotek harus segera melakukan kost reduction (pengurangan secara bertahap)
atau kost cutting (penghentian secara tiba-tiba)
Bila pnyebabnya lebih dikarenakan oleh faktor eksternal seperti perminataan
insentioif yang lebih besar karena adanya kenaikan tarif listrik, telpon, BBM,
maka apotek harus merevaluasi kost benefitnya dan melakukan kost reduction
dan kost cuttin
BAB III
KESIMPULAN
18
Laporan arus kas belum menjadi bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan sekitar 20
tahun lalu. Sebelum diwajibkannya laporan arus kas, para pengguna laporan keuangan
mengeluh tidak bisa memperoleh informasi yang diperlukan mengenai sebab peningkatan
atau penurunan saldo kas.
Laporan arus kas adalah laporan yang menjabarkan jumlah kas masuk dan sumbernya serta
jumlah kas keluar dan penggunaannya. Laporan arus kas tidak lain adalah pelaporan secara
sistematis transaksi yang ada di akun kas dalam buku besar sebuah perusahaan, baik sisi debit
maupun sisi kredit. Laporan arus kas lengkapnya dibagi dalam tiga kelompok aktivitas yaitu
arus kas dari kegiatan operasi, dari kegiatan investasi, dan dari kegiatan pendanaan. Total
arus kas dari ketiga kegiatan ini harus sama dengan perubahan saldo kas di neraca. Karena
itu, ada juga pengguna laporan keuangan yang memandang sepele manfaat laporan arus kas
dengan mengatakan laporan ini hanya menjelaskan naikturunnya kas.
Laporan arus kas sesungguhnya dapat bercerita banyak. Mengapa akun kas mendapatkan
perhatian khusus dan istimewa sampai diperlukan laporan tersendiri yang menggambarkan
mutasinya? Ada tiga alasan untuk itu.
1. Manajemen yang berhasil mestinya tidak hanya dilihat dari kemampuannya
menghasilkan laba besar, tetapi juga dari kehebatannya meningkatkan saldo kas.
Inilah nilai tambah yang lebih nyata, menurut manajemen keuangan, tanpa saldo kas
yang memadai, kecil kemungkinan perusahaan dapat membagikan dividen. Investor,
terutama investor jangka panjang, pada umumnya berkepentingan dengan laba yang
dibagikan ini.
2. Laporan arus kas tidak pernah bisa berbohong. Ini sangat berlawanan dengan angka
dalam laporan laba rugi yang mungkin saja bersifat artifisial, hasil rekayasa keuangan
yang berlindung di bawah diskresi dan kebijakan manajemen
3. kas adalah aset yang paling rawan disalahgunakan. Kas juga merupakan darah yang
menjamin kelangsungan suatu usaha. Karena itulah, akuntansi untuk kas berbeda
dengan akuntansi untuk akun lainnya. Akuntansi untuk piutang dagang, persediaan,
investasi, harta tetap, utang, dan ekuitas semuanya menekankan pada pengakuan,
pengukuran, pencatatan, dan pelaporan
19
DAFTAR PUSTAKA
1. Umar, M. Manajemen Apotek Praktis , Cetakan ke IV edisi revisi, Jakarta, 2012, hal
100-102
2. Agus S. Irfani, “AKUNTANSI KEUANGAN: Pengelolaan Keuangan Sederhana
dengan Metoda Cash Flow dan Akuntansi”,Pelatihan Manajemen Usaha Kecil di
Kelurahan Cakung, Jakarta, 26 Desember 2005, DEWAN KELURAHAN
PENJARINGAN & Himpunan Pengusaha Kecil Indonesia (HIPKI) Pusat Jakarta.
3. http://id.wikipedia.org , http://putra-finace-accounting-taxation.blogspot.com
20
4. http://manajemen2010ringga.blogspot.com/2010/04/pengertian-laporan-arus-kas.html
21