211105030027/AKS1
Anggaran Kas
I. Pengertian
Kas mempunyai kedudukan sentral dalam usaha menjaga kelancaran operasi perusahaan. Jumlah kas
yang memadai sangat penting bagi kelancaran usaha sehari-hari maupun bagi keperluan menunjang
pelaksanaan keputusan-keputusan strategis berjangka panjang, seperti usaha penelitian dan pengembangan,
usaha perluasan kapasitas dan sebagainya.
Jumlah uang kas yang berlebihan ataupun yang kurang, keduanya mempu- nyai akibat negatif bagi
perusahaan. Kekurangan kas dapat mengakibatkan tidak terbayarnya berbagai kewajiban seperti hutang gaji
dan bunga bank, hutang dagang pada rekanan bahan baku dan sebagainya. Jelas hal itu akan menurunkan
produktivitas kerja serta merugikan nama baik perusahaan di mata para supplier perusahaan. Sebaliknya kas
yang berlebihan berarti menyerap dana modal kerja yang langka dan mahal, sehingga menaikkan beban
tetap perusahaan.
Dengan demikian uang kas yang ada dalam perusahaan atau di Bank juga merupakan salah satu bentuk
atau pilihan investasi. Seperti halnya piutang dan persediaan, kas merupakan elemen aktiva lancar, tetapi
jumlah dana rata-rata yang tersimpan di dalamnya adalah dana jangka panjang. Oleh karena itu cara
pembelanjaannya perlu mempertimbangkan hal itu.
Pemilik
Pemerintah
Dari skema di atas terlihat adanya empat pihak yang sekaligus menjadi penyalur dana dan penerima dana.
Mereka itu adalah
1. Perusahaan yang melaksanakan proses produksi barang/jasa sebagai pihak pertama dan
pengambil inisiatif atas terjadinya keseluruhan arus kas dan arus fisik dalam keseluruhan sistem
itu
2. Para rekanan/pemilik faktor produksi yang bergerak dalam pasaran faktor produksi yang
dibutuhkan oleh perusahaan untuk digunakan dalam proses produksinya
3. Konsumen/pembeli produk perusahaan yang membutuhkan. produk perusahaan untuk
dikonsumsikan sendiri atau dijualnya kembali
4. Pemilik dana/Pemerintah sebagai pihak yang mempercayakan modainya untuk digunakan oleh
perusahaan
Di antara keempat pihak yang membentuk sistem itu terjadilah arus fisik maupun arus kas yang
merupakan arus masuk maupun arus ke luar di antara mereka satu sama lain
Arus fisik masuk terjadi pada saat perusahaan membeli berbagai faktor produksi yang
dibutuhkannya, dan sebagai gantinya terjadi arus kas ke luar pada saat perusahaan membayar harga faktor
Marcelia Eka Pradita
211105030027/AKS1
produksi yang digunakannya dalam proses produksi. Arus fisik ke luar terjadi pada saat perusahaan berhasil
menjual produknya pada pembeli/konsumen, sebagai gantinya terjadi arus kas masuk pada saat pembeli
membayar harga produk yang dibelinya. Arus kas masuk dan arus kas ke luar yang terjadi di antara
Rekanan, Perusahaan, Konsumen membentuk apa yang disebut transaksi rutin atau transaksi operasional
yang sifatnya terus-menerus (kontinyus)
Di antara Perusahaan Pemilik Modal - Pemerintah hanya terjadi arus kas masuk dan arus kas ke luar.
Arus kas masuk terjadi pada saat Pemilik dan Kre- ditur menyerahkan modalnya pada perusahaan sebagai
penyertaan atau sebagai kredit. dan arus kas ke luar terjadi pada saat Perusahaam membayar bunga atau
deviden pada para pemilik modal, mengangsur hutang, dan membayar kewajiban dalam bentuk pajak,
restitusi, bea meterai dan sebagainya pada Pemerintah. Transaksi ini disebut transaksi-keuangan yang
sifatnya terputus-putus (inter- mittent)
Dengan memahami berbagai kegiatan yang terjadi di antara empat pihak itulah perusahaan akan
mampu memperkirakan baik jumlah maupun waktu terjadinya arus kas masuk dan arus kas ke luar, baik
yang bersifat operasional maupun yang berupa transaksi keuangan. Hasil perekaman arus kas masuk dan ke
luar ini kita sebut Anggaran Kas
Saldo kas pada akhir suatu periode (Bulanan/Triwulan/Tahunan) akan sama dengan Saldo Kas awal
ditambah seluruh penerimaan dikurangi seluruh pengeluaran yang terjadi pada periode bersangkutan.
Bilamana penerimaan melebihi pengeluarannya, maka saldo kas akhir akan meningkat. Sebaliknya bila
pengeluarannya melebihi penerimaan, maka saldo kas akhir menurun, bahkan mungkin terjadi defisit kas.
Karena anggaran kas seperti yang diuraikan di atas disusun dengan memper- kirakan seluruh penerimaan
dan seluruh pengeluaran yang terjadi pada sesuatu periode, maka metode anggaran kas seperti ini disebut
Metode Penerimaan dan Pengeluaran Kas (Cash Receipts and Disbursements Method).
Buatlah :
1. Anggaran penagihan piutang
2. Anggaran penerimaan kas dari berbagai sumber
3. Anggaran pengeluaran kas menurut alasannya
4. Anggaran kas sementara
Marcelia Eka Pradita
211105030027/AKS1
5. Kebijaksanaan pembelnjaan jangka pendek yang diperlukan bila perlu dengan meminjam pada
tingkat bunga 18% setahun
6. Anggaran kas akhir
Keputusan:
1. Mencari hutang sebesar Rp 8.000,- pada awal bulan Maret selama bulan Maret s/d September (7 bulan)
dan dibayar kembali pada awal Oktober (awal Triwulan 4).
X = 7.174 + 0.105X -> X =Rp 8.015,-
2. Mencari kredit untuk menutup defisit Rp 22.541 sebesar Rp 23.000,-. Yang terdiri dari :
a. Kredit sebesar Rp 11.500,- untuk masa April s/d Sep- tember (6 bulan) dan dibayar kembali pada
awal Oktober dari sisa saldo triwulan 3 sesudah dikurangi pembayaran pinjaman 1. (Rp 20.554, - - R
p 8.000,-)=Rp 12.554\ , dengan perhitungan sebagai berikut: X + 0 ,09X=Rp 12.554,- X=11.517,43
b. Kredit sebesar Rp 11.500,- untuk masa April s/d Desem- ber (9 bulan) dan dibayar kembali pada
awal Januari tahun berikutnya.
Bilamana perusahaan menentukan adanya sejumlah kas minimal, maka jumlah pinjaman pertama yang
dilakukan perlu ditambah sejumlah kas minimal yang dikehendaki, dan jumlah ini tidak perlu lagi
ditambahkan pada pinjaman- pinjaman berikutnya.
Bila anggaran kas tahunan disusun dengan cara menelusuri jejak arus fisik nasuk dan arus fisik ke luar,
maka anggaran kas jangka panjang disusun dengan cara membandingkan neraca yang disusun antara dua
periode anggaran dan perhitungan rugi laba perusahaan yang terjadi selama periode antara kedua neraca itu.
Equity : Modal
Cadangan
Laba ditahan
Aktiva Tetap :
∑1 ∑2
Sesuai konsep neraca yang paling awal yang menyatakan bahwa neraca selalu seimbang, jumlah kekayaan
perusahaan (∑_{1}) sama dengan jumlah modal yang dimiliki ditambah hutang-hutangnya (∑_{2})
Marcelia Eka Pradita
211105030027/AKS1
∑1 + Penambahan-penambahan
∑2 + laba ditahan
Tanda + menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan dan tanda - menunjuk. kan adanya penurunan-
penurunan.
Pendekatan seperti di atas berdasarkan suatu anggapan barva seluruh transaksi yang terjadi adalah transaksi
kas.
Berbagai transaksi yang menyebabkan meningkatnya/menurunnya jumlah kas dapat dipolakan sebagai
berikut :
1. TR > TC = Laba
2. Akumulasi Penyusutan
3. Penambahan :
a. Utang jangka pendek
b. Utang jangka panjang
4. Bertambahnya Equity
a. Modal disetor
b. Cadangan
c. Laba ditahan
Sumber Referensi
Adisaputro, G. (2018). Anggaran Perusahaan 2. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta.