Anda di halaman 1dari 6

SUKUK

MAKALAH

Oleh :

SALWATIN FALAHIYAH (211105030002)

SITI ROFIAH (211105030014)

MARCELIA EKA PRADIITA (211105030027)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH. ACHMAD SIDDIQ JEMBER

TAHUN 2022
SUKUK

MAKALAH

Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

Oleh :

SALWATIN FALAHIYAH (211105030002)

SITI ROFIAH (211105030014)

MARCELIA EKA PRADIITA (211105030027)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH. ACHMAD SIDDIQ JEMBER

NOVEMBER,2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Manajemen Keuangan Syariah, Dengan Judul “Sukuk”.

Penulis mengucapkan terimakasih Kepada Bapak Dr. Mmunir Is’adi, SE.M.Akun. Selaku Dosen
pengampu mata kuliah Manajemen Keuangan Syariah dan tidak lupa pula kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

Untuk penulisan kami minta maaf jika masih ada yang kurang atau lebihnya, semoga materi
yang kami berikan ini bisa membantu semuanya untuk lebih memahami tentang deviden. Terimakasih.

Jember, 12 November 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sukuk sudah ada sejak zaman Rasulullah, sukuk pada zaman Rasulullah berhubungan dengan
jual beli bahan makanan. Tetapi, pada saat itu Rasulullah memperingatkan umat Islam untuk
meninggalkannya, karena sukuk dinilai dekat dengan praktik riba. Kemudian sukuk mulai
berkembang luas pada masa kekhalifahan Islam. Bentuk awal sakk ditemukan oleh pengkaji barat
yang ditulis oleh Walter Fichel J.Jews dalam Economic and Political Life of Medieeval Islam, Pada
kurun abad pertama hijriah sakk merupakan jaminan pembiayaan yang ditulis, kemudian kata sakk
diterjemahkan menjadi bahasa perdagangan dalam bahasa latin yaitu “check” atau “cheque”. 1
Proses penyebaran sukuk di berbagai negara cukup cepat karena sukuk dinilai memiliki
keistimewaan sebagai instrumen keuangan yang sesuai dengan hukum Islam. Dan pada saat itu,
bank syariah kesulitan menempatkan dananya, hal ini dikarenakan instrumen keuangan yang ada
sebagian besar mengandung unsur riba yang tidak bisa digunakan oleh lembaga keuangan Islam. 2
Adanya krisis global tahun 2008, pertumbuhan ekonomi global mengalami penurunan namun
seiring berjalannya waktu, menunjukkan adanya recovery material meskipun terbilang rendah.
Pertumbuhan ekonomi yang lambat ini menimbulkan kekhawatiran sekaligus tantangan, terutama
bagi industri keuangan Islam. Sistem keuangan Islam yang dianggap lebih stabil, dan berbasis sektor
riil mampu memerikan rasa aman karena memiliki daya tahan lebih tinggi terhadap krisis. 3
Konsep keuangan Islam (Islamic Finance) yang berkembang pesat, dan diterima secara luas,
serta diadopsi oleh berbagai negara di Asia, Eropa, dan Amerika, ditandai dengan berdirinya
berbagai lembaga keuangan syariah dan diterbitkannya berbagai instrumen keuangan syariah. Serta,
dibentuknya lembaga internasional untuk merumuskan infrastruktur sistem keuangan syariah dan
standar instrumen keuangan syariah. Prinsip transaksi keuangan Islam adalah larangan riba, gharar,
dan maisir, berfokus pada bagi hasil, dan adanya persetujuan antara dua pihak.
Pasar keuangan dalam negeri berkembang cukup pesat, meski persentasenya relatif kecil
dibandingkan pasar konvensional. Salah satu instrumen keuangan yang diterbitkan di dalam negeri
adalah sukuk. Melalui fatwa Dewan Syariah Nasional, Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) nomor
32/DSN-MUI/IX/2002 dijelaskan mengenai obligasi syariah, dimana pihak yang menerbitkan
pertama kali sukuk di Indonesia adalah PT. Indosat untuk membiayai ekspansi bisnis. Kemudian
disusul dengan peraturan penerbitan sukuk melalui Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga
Keuangan (BAPEPAM-LK) nomor IX.A.13 tentang penerbitan surat berharga syariah. 4

1
Nathif J. Adam, dan Abdulkader Thomas, Islamic Bonds, Your Guide to Issuing, Strukturing and Investing in Sukuk,
(London: Euromoney Books, 2004), hlm: 44.
2
Alvien Septian Haerisma, Jurnal Instroduction of Islamic Bonds (Sukuk): Pengantar Obligasi Syariah, (2005), hlm:
57-58
3
Nisful Laila, Pengembangan Sukuk Negara di Indonesia: Analisis Komprehensif dalam Menggali Alternatif Solusi
dan Strategi Pengembangan Sukuk Negara Indonesia, (....Surabaya, 2019) hlm: 4
4
Ibid hal 8
1.2Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud sukuk?
2. Bagaimana Sejarah Sukuk ?
3. Apa saja Jenis-jenis dan Karakteristik Sukuk?
4. Bagaimana Mekanisme Penerbitan Sukuk ?
5. Bagaimana Resiko Dan manfaat Penerbitan Sukuk ?
6. Apa yang dimaksud sukuk Riter?

1.3Tujuan Pembahasan
1. Dapat menguraikan tentang sukuk
2. Mengetahui sejarah sukuk riter
3. Mengetahui apa saja jenis-jenis dan karakteristik sukuk
4. Mengetahui mekanisme penerbitan sukuk
5. Mengetahui Resiko dan manfaat penerbitan sukuk
6. Mengetahui tentang sukuk ritel dan dapat memahami dalam studi kasus
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sukuk

Anda mungkin juga menyukai