Anda di halaman 1dari 20

PERKEMBANGAN BANK SYARIAH DI KAWASAN AMERIKA LATIN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perbankan Syariah Internasional

Dosen Pengampuh : Khaidar Rahmaini Jamila, M.Sc, IBF

Disusun Oleh :

Kelompok XII

Khairunnisa 0503183268

Rizalul Muslih Syawaluddin 0503182218

Rizki Amalia tanjung 0503181039

Shahira Azmi 0503183335

PERBANKAN SYARIAH VII-A

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITASISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

T.A 2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk Mata Kuliah Perbankan Syariah Internasional dengan judul
“Perkembangan Bank Syariah di Kawasan Amerika Latin”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca.

Medan, 10 Desember 2021

Pemakalah

i
DARTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Sekilas tentang Keuangan Syariah Di Amerika ......................................................... 3


B. Peran Pemerintah dalam Pengembangan Ekonomi Syariah di Amerika .................... 5
C. Dimensi Ekonomi Brazil .......................................................................................... 7
D. Pemetaan Potensi Perkembangan Industri Keuangan Syariah di A.S ......................... 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekonomi Islam menurut Umar Chapra adalah sebagai induk keuangan Islam, dengan
sebutan Ekonomi Tauhid atau divine economics. Cerminan watak “Ketuhanan” ekonomi
Islam bukan pada aspek pelaku ekonominya, sebab pelakunya pasti manusia, tetapi pada
aspek aturan atau sistem yang harus dipedomani oleh para pelaku ekonomi. Ini didasarkan
pada keyakinan bahwa semua faktor ekonomi termasuk diri manusia pada dasarnya adalah
kepunyaan Allah, dan kepadaNya (kepada aturanNya) dikembalikan segala urusan. Dengan
mengakses kepada aturan Ilahiah, setiap perbuatan ma nusia mempunyai nilai moral dan
ibadah. Setiap tindakan manusia tidak boleh lepas dari nilai, yang secara vertikal
merefleksikan moral yang baik, dan secara horizontal memberi manfaat bagi manusia dan
makhluk lainnya.
Dalam konteks itulah, keuangan Islam juga bersandar pada nilai-nilai normatif imperatif
tersebut.62 Perekonomian berbasis Hukum Islam pada dasarnya telah diperkenalkan sejak
jaman Rasulullah dan para sahabat. Dilarangnya pengenaan riba, maisir, gharar, dzolim dan
haram menjadi syaratsyarat yang mendasar pelaksanaan ekonomi Islam. Hal ini dikarenakan
ekonomi berbasis Hukum Islam sudah menjadi kewajiban bagi umat muslim dimanapun
berada untuk mempelajari, memahami dan menerapkannya. Hukum dari pengamalan
ekonomi berbasis Hukum Islam adalah wajib bagi umat muslim sebagai bentuk ketaatan
manusia secara kaffah kepada Allah SWT. Berdasarkan dasar itulah kemudian perekonomian
Islam hadir ditengah masyarakat.
Meski dalam perkembangannya tidak sepopuler ekonomi konvensional, perekonomian
berbasis Hukum Islam memiliki banyak peminat. Tidak hanya umat muslim namun juga
masyarakat non muslim. Hal ini karena ekonomi Islam sendiri dimaksudkan untuk
memberikan kesejahteraan bagi seluruh manusia tidak hanya memberikan keuntungan
semata. Salah satu contoh adalah ketika krisis ekonomi menghantam dunia beberapa tahun
lalu, perbankan Islam menjadi juru selamat. Sistem ini menjadi area pertumbuhan utama
untuk pembiayaan internasional. Memang asetnya hanya mewakili sekitar 2 persen sampai 3

1
persen dari aset keuangan global, atau hampir 1 triliun dolar AS, tetapi tumbuh rata-rata 25
persen setiap tahun. Namun kini banyak negara berlomba untuk menjadi pusat global bisnis
keuangan syariah. Seperti London yang jauh di depan dibanding New York, menjadi mercu
suar ekonomi syariah di Eropa. Di kawasan Asia Tenggara juga terdapat Singapura yang
ingin menjadi nomor satu yang menguasai bidang yang sama.
Nampak disini bahwa pengagum sistem perekonomian berbasis Hukum Islam tidak
hanya negara bermayoritas masyarakat beraga Islam namun juga negara-negara liberal
dengan umat muslimnya menjadi minoritas. Seiring dengan perkembangan globalisasi,
praktik keuangan Islam juga mengglobal dan mendapatkan sambutan yang baik di berbagai
benua dan wilayah, baik di Asia, Afrika, Australia, Eropa, Amerika dan Canada, Timur
Tengah, dan lain-lain. Perbankan Syariah menjadi salah satu sistem dalam perekonomian
Islam yang paling populer di dunia, mencapai US$882 billion (setara dengan 11.466 trilyun).
Dalam Global Islamic Finance Report 2015, dengan menetapkan 5 kriteria yaitu Advocacy,
Infrastructure, Human Resource, Linkages dan Regulation.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sekilas tentang Keuangan Syariah Di Amerika
2. Bagaimana Peran Pemerintah dalam Pengembangan Ekonomi Syariah di Amerika
3. Bagaimana Dimensi Ekonomi Brazil
4. Bagaimana Pemetaan Potensi Perkembangan Industri Keuangan Syariah di A.S

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Sekilas tentang Keuangan Syariah Di Amerika
2. Mengetahui Peran Pemerintah dalam Pengembangan Ekonomi Syariah di Amerika
3. Mengetahui Dimensi Ekonomi Brazil
4. Mengetahui Pemetaan Potensi Perkembangan Industri Keuangan Syariah di A.S

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sekilas tentang Keuangan Syariah Di Amerika


a. Sejarah dan Perkembangan
Sejarah keuangan syariah di AS dimulai dari keinginan grassroots pada lembaga
American Finance HouseLariba(AFHL) yang memulai operasinya dengan menawarkan
pembiayaan rumah berbasis syariah 1987 di Pasadena, California. Sumber awal
pendanaannya berasal dari masyarakat muslim secara individu dan digunakan
untukmenyediakan pembiayaan rumah bagi warga muslim AS itu sendiri.
Lima tahun setelahnya (1993), sejumlah bank internasional bekerjasama dengan
bank perusahaan mortgage AS dan bank syariah untuk mengatur program pembiayaan
rumah berbasis syariah. Empat tahun berikutnya (1997), the United Bank of Kuwait
(UBK)-Al-Manzil, California, beroperasi sebagai bank cabang nasionalmendaftar ke
kantorComptroller of the Currency (OCC) untuk mendapatkan acuan produk pembiayaan
rumah berbasis ijara wa iqtina (ijara lease to purchase) untuk ditawarkan kepada para
komsumen.Menurut Kuran, 8 penjelasan regulasi yang didapat oleh the United Bank of
Kuwait telah menjadi titik awal untuk membuka pintu dalam mendapatkan pendanaan
bagi keuangan syariah di AS, pengembangan sekuritisasi termasuk partisipasi dengan
entitas dukungan pemerintah.
Pada tahun 1999, OCC kemudian mengeluarkan acuan kepada UBK produk
pembiayaan rumah berbasis syariah dengan struktur murabah (cost-plusprofit). Pada
tahun ini juga UBK merger dengan Ahli United Bank karena ia termasuk bank kecil yang
beroperasi di AS dan AUByang pada akhirnya meninggalkan pasar AS pada tahun 2000.
Selanjutnya, tahun 2001 merupakan tahun penting dan bersejarah bagi pengembangan
keuangan syariah di AS, dimana Freddie Mac memutuskan untuk membeli
mortgagesyariah dari La Riba American Finance House (LAFH)dengantunai (cash).
Dengan kata lain,LAFHmerupakan bank pertama yang mensekuritisasi aset
hipotek(mortgage) syariah-nya senilai $US 1 juta.

3
Selanjutnya, Guidance Residential/Guidance Financial Group adalah lembaga
keuangan syariah didirikan dan beroperasi pada tahun 2002.Kehadiran lembaga ini
semakin menambah jumlah lembaga keuangan syariah yang menawarkan produk
pembiayaan rumah syariah di wilayah AS.Satu tahun kemudian (2003), Freddie Mac dan
Fannie Mae mulai membeli produk ijara dalam pembiayaan rumah berbasis syariah.Sejak
itu hingga saat ini seluruh providerhipotek syariah menjual kontrak mereka kepada kedua
lembaga di atas dimana keduanyadi-back up atau didukung penuh oleh pemerinta AS.Hal
ini sekaligus menjadi satu-satunya bentuk representasi sekuritas yang tersedia bagi
mortgage syariah di AS hari ini.Saat ini Freddie Mac dan Fannie Mae yang mulai
membeli produk ijara pada tahun 2003 secara efektif menjadi investors utama pada
mortgage syariah di AS.Sebagai lembaga yang didukungoleh pemerintah, kedua lembaga
ini berinvestasi pada mortgage syariah sebagai bagian dari tanggungjawabnya dalam
memperluas akses pada kepemelikan rumah bagi penduduk yang kurang mampu.Selain
beberapa lembaga keuangan syariah di atas, penulis juga menemukan sejumlah lembaga
keuangan syariah lain muncul dengan berbagai model.

b. Mercosur
(Mercado Común del Sur) yang merupakan salah satu organisasi regional di
Amerika Latin yang didirikan oleh Argentina, Brazil, Paraguay danUruguay melalui
Treaty of Asunction pada bulan Maret 1991. Tujuan dari pembentukan Mercosur adalah
untuk memajukan perdamaian dan kestabilan serta menguatkan kerjasama internal dan
kerjasama internasional. Adanya regionalisasi dalam perekonomian internasional negara-
negara di Amerika Latin ini menunjukkan adanya liberalisasi perdagangan antara negara-
negara anggota Mercosur. Pada dasarnya Mercosur merupakan sebuah perjanjian dengan
tujuan akhir yang ambisius untuk membentukintegrasi perekonomian di kawasan
Amerika Latin. Strategi perdagangan yang digunakan Mercosur diadaptasi dari format
Custom Union,
Meningkatnya regionalisme baru di kawasan Amerika Latin tidak terlepas dari
pengaruh pihak eksternal terutama Amerika Serikat. Perubahan dalam politik luar negeri
Amerika Serikat mempengaruhi regionalisme di Amerika Latin dikarenakan
posisiAmerika Serikat sebagai hegemon baik di regional Amerika maupun dalam lingkup

4
global. AS mengubah politik luar negeri tradisional yang dianutnya dan mengadopsitiga
jalur kebijakan politik dan komersial yaitu kombinasi strategis dan pragmatis dari
multilateralisme, regionalisme dan unilateralisme. Hal inilah yang mendorong masuknya
liberalisme ke wilayah Amerika Latindan menimbulkan kesadaran regional negara-
negara dalam wilayah tersebut

B. Peran Pemerintah dalam Pengembangan Ekonomi Syariah di Amerika


Kehadiran sistem ekonomi syariah di Amerika tentu sedikit banyak mempengaruhi peta
perekonomian khususnya yang terkait dengan industri keuangan dan perbankan di negara
ini. Pada saat yang sama, kemunculan system ekonomi syariah membawa angin segar bagi
para pihak yang selama ini menginginkan transaksi ekonomi dan keuangannya melalui
transaksi halal atau menghindari transaksi riba.Meskipun demikian, kemunculan ekonomi
dan keuangan syariah di negara ini tidak semulus di negaralainnya.Berbagai isu negatif pun
menghampirinya.Disamping itu, munculmisperception danmisunderstandingsebagian warga
AS yang menganggap dan menyamakan ekonomi syariah dengan ekonomi teroris. Dengan
kata lain, sebagian masyarakat AS masih pobhia terhadap system ekonomi syariah karena
menganggap system ini akanmenjadi wadah pengumpulan dana bagi kelompok teroris.
Namun, adanyaketidakpahaman dan mis persepsi tentang system ekonomi syariah di
kalangan mereka bisa dimaklumi apalagi jika dikaitkan

Lalu bagaimana dengan pemerintah AS sendiri, sejauhmana dukungannya dengan


eksistensi ekonomi dan keuangan syariah di negara ini? Memang agak susah untuk
menyamakan penerimaan ekonomi dan keuangan syariah di AS dengan negara lain apalagi
jika dikaitkan dengan system pemerintahan yang dianut dimana urusan negara dan agama
dipisahkan (sekuler).Terjadi perbedaan pandangan dalam menyikapi hal ini.Sebagian
masyarakat (pelaku perbankan dan ekonmi syariah) menilai pemerintah pengambil kebijakan
(regulators) AS telah memberikan dukungan bagi eksistensi dan pengembangan ekonomi dan
keuangan syariah, namun sebagian dari mereka justru berpendapat sebaliknya.

Menurut Abdi Shayesteh,munculnya mis persepsi (misperception) bahwa pemerintah AS


kurang mendukung dan bahkan tidak tertarik keberadaan dan perkembangan industry
ekonomi syariah karena menganggap para pejabat AS tidak secara langsung menyuarakan

5
atau menyampaikan dukungannya seperti yang mereka alami di negara lain
sebelumnya.Padahal sesungguhnya lanjut Shyesteh,terdapat tiga aspek penting mengapa para
pengambil kebijakan (regulators) AS dapat mengakomodasi pertumbuhan ekonomi dan
industri perbankan syariah di negara ini yakni perspektif konstitusi (constitutional
perspective), perspektif kebijakan (policy perspective), danperspektif makro ekonomi
(macro-economic perspektive).

a. Perspektif konstitusi (a constitutional perspective). Pada aspek ini, para regulator AS


sedang dan akan terus menjadi bagian dan melibatkan diri dalam pengembangan ekonomi
dan industri perbankan dan keuangan syariah karena sebagai pejabat publik AS hal ini
adalah bagian dari tugas mereka di bawah konstitusi untuk memastikan bahwa mereka
mengakomodasi kebebasan beragama sekalipun terkait dengan praktik perbankan.
Namun, akomodasi ini terdapat batasan yakni bahwa konstitusi AS juga melarang
mempromosikan sebuah agama tertentu terhadap agama yang lain melalui pejabat publik
atau pun lembaga. Batasan inilah dapat menjelaskan mengapa kita tidak dapat
b. Perspektif kebijakan (a policy perspective).Dari sisi ini, para regulator AS dapat
memenuhi kepentingan dalam mengakomodasi pertumbuhan perbankan Islam sebagai
sarana untuk memberikan pelayanan perbankan terhadap masyarakat yang belum
terjangkau (belum memiliki rekening) bank. Sebagai contoh, banyak orang muslim di AS
tidak bergabung dengan bank konvensional saat ini karena melanggar prinsip-prinsip
syariah dalam menerima dan membayar dengan system bunga. Keterlibatan
regulasi/aturan AS pada bank syariah atau bank-bank yang berusaha menawarkan
pelayanan dan produkproduk syariahakan dipandang sebagai sarana untuk meningkatkan
aktivitas pengembangan komunitas bagi segmentasi masyarakat yang belum terjangkau.
c. Perspektif makro ekonomi (a macro-economic perspective).Seperti halnya di negara barat
lainnya, AS sangat memiliki kepentingan dalam menarik modal dari negara Gulf yang
telah dibangun selama bertahun-tahun yang menunjukkan gejala pasar minyak
meningkat.Mengakomodasi keuangan syariahadalah salah satu cara menarik modal
kembali ke AS setelah kehilangan banyak setelah peristiwa 11/9.

6
Terlepas dari pro kontra apakah pemerintah AS mendukung atau tidak kehadiran
system ekonomi syariah khususnya industri keuangan dan perbankan syariah kenyataanya
sejak kemunculannya hingga hari ini, pasar ekonomi syariah di negara ini semakin meluas di
berbagai negara bagian, jumlah bank atau lembaga keuangan yang menawarkan produk-
produk syariah bertambah, masyarakat hingga pengambil kebijakanAS sudah mulai
bersahabat dan familiar dengan produk-produk ekonomi syariah, beberapa lembaga
pemerintah pun Freddi Mac dan Fannie Mae sudah mendukung dan mengakomodasi serta
persepsi positif keberadaan ekonomi syariah sudah meluas.

Dengan kondisi seperti ini, maka penulis berkesimpulan bahwa kehadiran dan
keberadaan ekonomi syariah telah mendapat sambutan positif tidak hanya dikalangan
masyarakat muslim Amerika tapi juga dari masyarakat non muslim. Meskipun demikian,
harus diakui pula bahwa usaha para stakeholders untuk memajukan dan mengembangkan
ekonomi syariah di negara.

C. Dimensi Ekonomi Brazil


Dimensi ekonomi merupakan sebuah dimensi yang menarik untuk dibahas dalam
melihat perkembangan dan kemajuan Brazil karena dalam dimensi ekonomi ini dijelaskan
bagaimana Brazil menjadi negara berkembang yang menjadi contoh bagi
negara berkembang lainnya dalam memajukan perekonomiannya.
1. Vargas, petrobas dan bank pembangunan ekonomi
Sebelum era pemerintahan Getulio Vargas negara Brazil seakan masih memiliki
fokustersendiri dalam stabilitas politik internal negara yang dikarenakan pada masa
pemerintahanVargas sering terjadi pemberontakan dan peralihan kekuasaan yang akibat
sebuah gerakanrevolusioner. Pada tahun 1930-1945, fokus Vargas mulai meluas yaitu
sudah mulaimemfokuskan diri di ranah industri dan perekonomian tetapi dalam masa
pemerintahanperiode pertama oleh Vargas ini konsep ekonomi memang sudah terbentuk t
etapi dalam pemerintahanyang masih dikatakan totaliter ini masih belum mempunyai
konsep yang jelas dalammengembangkan perekonomian Brazil.
Pada tahun 1945 pemilihan umum dimenangkan oleh rival Vargas yaitu Eurico
GasparDutra. Didalam pemerintahan Dutra ini banyak perubahan konstitusi dimana salah

7
satudari perubahannya adalah dengan menjalin hubungan yang sangat bagus dengan AS s
ehinggaterbentuklah dekrit ilegality partai komunis. Sehingga Brazil memutuskan
hubungan bilateraldengan Uni Soviet. Pada tahun 1950 Vargas memimpin negara ini lagi
atas persetujuan rakyatdengan mempunyai konsep ekonomi yang lebih jelas diantaranya
adalah menciptakan petrobaras, menciptakan Bank pembangunan ekonomi. Tetapi karena
tekanan yang semakin kuatdari pihak oposisi maka pada tahun 1954 memutuskan untuk
mengahiri hidupnya dengan jalan bunuh diri.

D. Pemetaan Potensi Perkembangan Industri Keuangan Syariah di A.S


a. Populasi Muslim Amerika
Populasi Muslim di Amerika menjadi suatu hal yang amat banyak
diperbincangkan oleh media masa setelah terjadinya peristiwa terror 9/11. Hal ini tentu
mendapatkan atensi dari berbagai pihak tidak terkecuali media internasional, media A.S,
maupun pemerintah A.S itu sendiri. Ditambah semenjak terpilihnya Donald Trump
sebagai Presiden dari A.S pada tahun 2016 lalu, semakin menambah jumlah kasus
diskriminasi dan anti-muslim attack di negara tersebut. Bahkan dari penelitian atau
survey yang dilakukan oleh Pew Research Center pada januari 2017 lalu mengatakan
bahwa 68 % Muslim di Amerika menyatakan kekhawatirannya semenjak terpilihnya
Presiden Donald Trump.
Lebih lanjut dalam beberapa pidato dan kebijakan kepresidenan Donald Trump
sempat mengatakan untuk memberhentikan Muslim secara keseluruhan untuk masuk ke
A.S. Muslim di A.S ditekan dari dua sisi yang saling bersebrangan sebagaimana dua
mata pisau yang tetap dapat melukai yang memegang kedua belah sisi pisau tersebut.
Dalam hal ini menjadi Muslim di negara Paman Sam ini berarti siap ditekan karena
fitnah yang ditimbulkan oleh tindak kriminal yang dilakukan oleh kaum ekstrimis yang
mengaku sebagai bagian dari Islam dan jihad. Sisi kedua dari mata pisau ini adalah
bagian dari anti-muslim atau muslim-hate yang semakin meningkat setelah peristiwa
9/11 dan diperparah dengan berbagai bentuk provokasi politik oleh Donald Trump
semasa pencalonan maupun saat menjadi Presiden A.S.(Fadel, 2018).
Namun dua mata pisau yang saling bersebrangan dan memberikan dampak
psikologis maupun fisik terhapad Muslim di Amerika ini tetap tidak menggentarkan

8
sebagian besar persatuan dan keasatuan komunitas Muslim disana. Kebanyakan Muslim
berkembang di negara yang berpenduduk sebagain besar nonMuslim dan menjadi
minoritas di negara tersebut, menjadikam kuatnya rasa saling dukung antara individu
dalam sebuah komunitas Muslim.
Dengan adanya komunitas-komunitas muslim inilah yang menjadikan populasi
Muslim di negara-negara barat semakin kuat dan terus berkembang jumlahnya. Tidak
terkecuali di A.S sebagai negara sekuler yang didominasi Christianist (Pemeluk Agama
Kristen), dan Jewish (orang-orang Yahudi), Islam disana berkembang melalui
komunitas-komunitas dan Masjid. Berdasarkan penelitian dari Pew Research Center,
Muslim akan berkembang lebih cepat sekalipun dibandingkan dengan orang-orang
Yahudi di Amerika. (Mohamed, 2018)Berdasarkan data tersebut perkembangan Muslim
di Amerika Serikat memang cukup menjanjikan sebagai salah satu potensi dari tumbuh
kembangnya industri keuangan syariah di negara tersebut.
Perkembangan selama 10 tahun sebanyak 2.75 juta jiwa dalam semua rentang usia
tersebut cukup menjadi fakta yang membuat iklim Islamic Economy menjadi lebih baik,
terutama di bidang finance. Selain itu perkembangan ini juga didukung oleh
berkembangnya komunitas muslim yang terdiverisifikasi oleh ras dan asal negara
maupun benua, seperti contohnya Muslim Afrika, Muslim Indonesia, Muslim Pakistan,
Muslim Arab, Muslim Mexico, dan komunitas Muslim-muslim lainnya. Lebih lanjut
terkait hal tersebut berikut beberapa komunitas Muslim di Amerika Serikat.
1) African-American Muslim
Muslim Afrika di A.S merupakan bagian dari sejarah panjang Agama Islam yang
ada di negara tersebut. Sejarah dimulai dari para budak Afrika yang dipekerjakan dan
dibawa oleh tentara koloni Inggris pada abad ke 16 Masehi.
Seiring dengan berkembangnya civilization masyarakat Afrika-Amerika tersebut
juga berkembang pula Muslim Afrika di A.S. Sejauh ini dari data sensus tahun 2000
yang artinya 18 tahun yang lalu. Muslim Afrika di A.S berjumlah sekitar 24 % dari
total keseluruhan Muslim secara nasional di A.S. (Allied Media Corporation [perh],
2000) Sedangkan berdasarkan penelitian atau survey oleh Pew Research Center pada
tahun 2007 Muslim Afrika di A.S atau (Black Muslim) berjumlah sekitar 20 %, dan
pada tahun 2009 dari U.S Departement of State menyatakan sebesar 25 % dari total

9
keseluruhan Muslim nasional A.S. Meskipun terjadi sedikit penurunan dan kenaikan
namun tidak menjadi suatu kendala besar bagi populasi Muslim Afrika di A.S yang
merupakan bagian dari potensi untuk mengembangkan pasar industri keuangan
syariah di A.S.
2) Arab-American Muslim
Secara keseluruhan stereotype masyarakat A.S terhadap Muslim sekarang
didominasi oleh Arab-American. Kebenaraanya adalah benar bahwa populasi
Muslim di A.S didominasi oleh Arab-Amerika. Namun faktanya adalah tidak semua
ArabAmerika adalah Muslim. Sama seperti Afrika-Amerika atau (black people) yang
juga banyak menjadi bagian dari Kristen dan Yahudi. Namun secara keseluruhan
Arab-Amerika Muslim masih jauh lebih banyak dan cepat pertumbuhannya.Dengan
persebaran populasi Arab-Amerika tersebut di beberapa negara bagian A.S
menunjukan bahwa peran komunitas sangatlah penting bagi keberlangsungan
kehidupan masyarakat Arab-Amerika baik yang Muslim maupun non-Muslim.
Penyebaran populasi dari data pada gambar tersebut terkonsentrasi pada beberapa
negara bagian yang paling banyak adalah California, Michigan, dan New York.
Sisanya tersebar di beberapa negara bagian lainnya. Penyebaran populasi yang
terkonsentrasi di beberapa daerah tersebut bukan merupakan suatu hal yang tanpa
sebab, melainkan masyarakat muslim Arab yang membentuk komunitas di daerah-
daerah diatas memiliki alasan yang kuat. Alasan ini dikarenakan adalah negara-
negara bagian seperti New York, California, dan Michigan adalah pusat
perkembangan perusahaan-perusahaan besar dan teknologi yang maju diantara
negara bagian A.S yang lainnya. (CNBC [perh], 2018) Dengan adanya fakta tersebut
tentunya mendukung untuk komunitas Muslim Arab berkembang lebih baik dimana
sumber mata pencaharian untuk kehidupan mereka lebih baik.
3) Asian Muslim
Beberapa bagian dari Muslim Asia seperti, South-Asian Muslim yang berarti
Muslim dari kawasan Asia Selatan sudah dikenal oleh masyarakat Muslim Amerika
sebagai bagian dari komunitas yang juga besar di sana. Asia Selatan yang mencakup
negara-negara seperti India, Pakistan, Afghanistan, dan Bangladesh, yang mana
populasi Muslim disana merupakan salah satu populasi terbesar di dunia, tentunya

10
juga banyak dari mereka menjadi imigran yang bermukim di A.S. Berdasarkan data
dari Pew Research Center, Muslim imigran yang masuk ke A.S dari tahun 1992 –
2012 adalah sebesar 48% dari total immigrant muslim secara kesuluruhan di A.S
(Pew Research Center [perh], 2013)Dari data tersebut selain Asia Pasific jumlah
imigran Muslim yang ada di A.S juga banyak dari beberapa daerah lainnya seperti
yang sudah terlampir di poin sebelumnya yaitu, Arab (Timur Tengah), dan Afrika.
Selain itu juga ada Latino (orang latin/hispanik) yang merupakan bagian dari negara-
negara seperti Mexico, Argentina, dan lainya juga menjadi bagian dari Imigran
Muslim tersebut. Hal ini menunjukan selain betapa besarnya populasi dan juga
betapa beragamnya suku maupun ras Muslim yang menetap di A.S.
4) Latino & Hispanik-American Muslim
Latino Muslim atau orang orang Islam Latin atau Hispanik ini merupakan salah
satu populasi Muslim yang juga cepat pertumbuhannya di A.S. Berdasrkan data dari
Washington Report Latin-Amerika adalah populasi etnis minoritas terbesar di A.S
dari hasil survey tahun 2003. Dengan jumlah populasi kurang lebih 37 juta jiwa.
Besarnya populasi ini juga mengalahkan populasi minoritas Afrika-Amerika yang
sebesar 0.3 % pada tahun tersebut. (Viscidi, 2003). Meskipun tidak ditemukan data
yang akurat terkait berapa tepatnya jumlah populasi Muslim Latino yang ada di A.S,
namun dalam laporan dari beberapa media kabar di A.S salah satunya National
Public Radio, tren konversi atau orang-orang Latin yang awalnya Katolik, maupun
Protestan dan masuk Islam sebagai mualaf, dinyatakan bermula semenjak 2006 atau
sebelumnya yang estimasinya mencapai 40.000 jiwa. Kemudian pada tahun 2015
mencapai angka 150.000 jiwa masyarakat Latin Amerika yang berkonversi menjadi
Muslim. Dalam hal ini tentunya sangat memungkinkan terjadi karena, ada spekulasi
yang menyatakan orang-orang latin memiliki keterkaitan sejarah dengan Islam.
Dimana hal ini dibuktikan dengan pada masa kejayan Islam berabad-abad silam
Spanyol (asal orang latin) dikuasai oleh Islam dan menjadi salah satu pusat
peradaban makmur dunia. (Green, 2006). Selain itu adanya peran berbagai lembaga
dakwah maupun komunitas Muslim Latin di A.S ini memberikan dampak yang
cukup besar juga dalam perkembangan populasi ini. Berikut adalah beberapa
lembaga tersebut :

11
a) Latino American Dawah Organization

b) La Asociación Latino Musulmana de América

c) HispanicMuslims .com

d) IslamInSpanish

e) HablamosIslam

f) PIEDAD

b. Free Exercise Clause (Klausa Kebebasan Beragama A.S)


Free Exercise Clause (Klausa Kebebasan Beragama) di Amerika Serikat ini
merupakan bagian dari The First Amandement atau Amandemen Pertama dari konstitusi
Amerika Serikat yang disebut dengan Bill of Rights. Amandemen Pertama ini memuat
beberapa klausa yang mencakup perlindungan terhadap hak untuk kebebasan beragama,
kebebasan untuk menjalankan agama tanpa interfensi pemerintah, kebebasan
berpendapat, dan kebebasan media berita (press). Klausa pertama yaitu establishment
clause (klause mengenai posisi pemerintah dan agama), klausa ini melarang adanya
kecenderungan oleh pemerintah kepada suatu agama dibandingkan dengan agama
lainnya.
Klausa ini dilanjutkan dengan klausa kedua yaitu Klausa Kebebasan Beragama,
yang secara khusus memberikan izin atau melindungi hak-hak setiap individu yang ada
di Amerika Serikat untuk menjalankan agamanya dalam bentuk apapun selama tidak
melanggar hukum-hukum dan peraturan lainnya (Esmaili, 2017). Secara spesifik batasan
terkait kebebasan dalam menjalankan agama yang tetruang dalam free exercise clause ini
masih memiliki kontroversi dan berbagai evolusi serta versi yang berbeda tergantung
kasusnya. Namun secara umum disebutkan oleh Jonathan Fox dalam jurnal Human
Rights Review batasan dari free exercise (kebebasan beragama) tersebut sangatlah luas
jika dilihat dari perspektif kontstitusi negara-negara di dunia (Fox, 2014: 1-22).
Sedangkan batasan-batasan terkait kebebasan tersebut adalah sebagai berikut :

12
1) Kebebasan beribadah, menaati atau mematuhi setiap ritual khusus agama, baik secara
individu ataupun berkelompok, baik di depan umum maupun secara pribadi.
2) Kebebasan untuk memilih atau mengubah agama bagi setiap individu.
3) Hak untuk tidak mengungakapkan kepercayaan atau agama seseorang.
4) Hak untuk tidak memeluk suatu agama, atau menjadi bagian dari suatu agama atau
disebut dengan ateis.
5) Hak untuk memegang atau mengekspresikan pendapat keagamaan.
6) Hak untuk membentuk, atau bergabung menjadi anggota suatu organisasi
keagamaan.
7) Hak untuk organisasi keagamaan untuk mengelola urusan mereka sendiri tanpa
campur tangan orang lain.
8) Hak untuk tidak bergabung menjadi anggota organisasi keagamaan.
9) Hak untuk mendapatkan, mempertahankan, dan merawat tempat ibadah.
10) Hak untuk menyebarkan agama
11) Hak atas pendidikan agama termasuk hak untuk mendidik dan membesarkan anak-
anak dalam agama orang tuanya.
12) Hak untuk setiap pemeluk agama mendapatkan pelayanan militer, rumah sakit dan
fasilitas umum lainnya.
13) Perlindungan terkait hak-hak agama dalam keadaan darurat bahkan perang.

Dengan adanya batasan-batasan umum yang merupakan bagian dari kebebasan


beragama oleh negara-negara di dunia tersebut, menggambarkan secara jelas bahwa
Amerika Serikat memiliki batasan free exercise yang tidak jauh berbeda. Oleh karena itu,
hal ini dapat dikategorikan menjadi sebuah potensi besar dalam perkembangan industri
keuangan syariah. Secara jelas disebutkan bahwa kebebasan beragama memuat
kebebasan atau hak untuk membentuk atau bergabung dalam suatu organisasi atau
lembaga keagamaan.
Perihal tersebut dapat diaplikasikan kedalam pembentukan atau pengunaan
lembaga keuangan syariah oleh masyarakat muslim sejauh ini. Berdirinya lembaga
keuangan syariah di A.S juga tentunya mengacu kepada free exercise clause tersebut,
yang mengindikasikan A.S sebagai negara bebas beragama (selama tidak melanggar

13
hukum) layak dan kondusif untuk pertumbuhan industri keuangan syariah di masa yang
akan datang.

c. Islamic Household Financing (Pembiayaan Kepemilikan Rumah)


Komunitas Muslim di A.S telah berkembang sangat pesat dalam setengah dekade
terakhir. Berjumlah sekitar 10 juta jiwa di A.S dan diestimasi akan bertumbuh mencapai
15 juta jiwa pada tahun 2020. Komunitas ini terdiri dari berbagai macam kalangan
individu sukses seperti, akademisi hebat, pebisnis ulung, eksekutif bisnis, professional
dalam berbagai bidang, dan juga para pelajar. Dengan berkembangnya komunitas
Muslim di berbagai daerah di A.S ini tentunya dengan segala macam keberagaman
profesi dan statusnya, membuat kebutuhan akan hal-hal primer yang bisa terpenuhi
dengan jalan syariah sangat dibutuhkan dalam perkembangan ini. Salah satunya adalah
kepemilikan rumah atau properti. (Rahman, 2000: 50-62)
Kebutuhan akan kepemilikan rumah atau tempat tinggal ini biasanya diimbangi
dengan kebutuhan untuk memiliki alat transportasi berupa mobil. Dan dinegara-negara
besar industri yang paling maju salah satunya adalah industri perumahan dan industri
mobil. Adanya dua kebutuhan yang menjadi mimpi semua keluarga ini membuat para
lembaga keuangan melebarkan bisnisnya ke ranah pembiayaan rumah (KPR), adanya
pembiayaan rumah atau household financing ini memberikan dampak langsung maupun
tidak langsung terhadap ekonomi masyarakat.
Dampak langsung yang diberikan adalah meningkatkan permintaan terhadap
industri perumahan yang ada di negara tersebut sehingga menjadikan perputaran
ekonomi yang lebih cepat dan lebih baik. Dampak secara tidak langsungnya adalah
masyarakat sendiri sebagai customer dapat terpenuhi kebutuhannya akan kepemilikan
rumah.
Salah satu sasaran pasar pertama yang dibidik perusahaan dalam Islamic Home
Financing atau pembiayaan perumahan syariah (KPR Syariah)di A.S adalah beberapa
segmen kecil dari Muslim Amerika yang sangat menolak Riba (bunga) dalam keadaan
atau situasi apapun. Dalam hal ini jika jumlah populasi Muslim di A.S sebesar 1.5 juta
kepala keluarga, dan apabila separuhnya 50% yang mampu membeli rumah, maka
tersisa sekitar 750.000 kepala keluarga.

14
Kemudian jika hanya 20% dari total kepala keluarga tadi yang menjalankan hidup
secara Islam dengan taat, seperti melaksanakan sholat 5 waktu, berzakat, berpuasa, pergi
haji, dan yang lainnya. Maka akan tersisa 150.000 kepala keluarga. Selanjutnya diantara
Muslim-Amerika yang taat ini jika hanya 5% - 10% yang benar benar dianggap puritan
(fanatik) dan sangat keras menolak riba bagaimanapun bentuknya maka didapatkan
angka 7500 – 1500 kepala keluarga.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sejarah keuangan syariah di AS dimulai dari keinginan grassroots pada lembaga
American Finance HouseLariba (AFHL) yang memulai operasinya dengan menawarkan
pembiayaan rumah berbasis syariah 1987 di Pasadena, California. Sumber awal
pendanaannya berasal dari masyarakat muslim secara individu dan digunakan
untukmenyediakan pembiayaan rumah bagi warga muslim AS itu sendiri.
Guidance Residential/Guidance Financial Group adalah lembaga keuangan syariah
didirikan dan beroperasi pada tahun 2002.Kehadiran lembaga ini semakin menambah jumlah
lembaga keuangan syariah yang menawarkan produk pembiayaan rumah syariah di wilayah
AS.Satu tahun kemudian (2003), Freddie Mac dan Fannie Mae mulai membeli produk ijara
dalam pembiayaan rumah berbasis syariah.Sejak itu hingga saat ini seluruh providerhipotek
syariah menjual kontrak mereka kepada kedua lembaga di atas dimana keduanyadi-back up
atau didukung penuh oleh pemerinta AS.Hal ini sekaligus menjadi satu-satunya bentuk
representasi sekuritas yang tersedia bagi mortgage syariah di AS hari ini.Saat ini Freddie
Mac dan Fannie Mae yang mulai membeli produk ijara pada tahun 2003 secara efektif
menjadi investors utama pada mortgage syariah di AS.Sebagai lembaga yang didukungoleh
pemerintah, kedua lembaga ini berinvestasi pada mortgage syariah sebagai bagian dari
tanggungjawabnya dalam memperluas akses pada kepemelikan rumah bagi penduduk yang
kurang mampu.Selain beberapa lembaga keuangan syariah di atas, penulis juga menemukan
sejumlah lembaga keuangan syariah lain muncul dengan berbagai model.
Populasi Muslim di Amerika menjadi suatu hal yang amat banyak diperbincangkan oleh
media masa setelah terjadinya peristiwa terror 9/11. Hal ini tentu mendapatkan atensi dari
berbagai pihak tidak terkecuali media internasional, media A.S, maupun pemerintah A.S itu
sendiri. Ditambah semenjak terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden dari A.S pada tahun
2016 lalu, semakin menambah jumlah kasus diskriminasi dan anti-muslim attack di negara
tersebut. Bahkan dari penelitian atau survey yang dilakukan oleh Pew Research Center pada
januari 2017 lalu mengatakan bahwa 68 % Muslim di Amerika menyatakan
kekhawatirannya semenjak terpilihnya Presiden Donald Trump.

16
DAFTAR PUSTAKA

Integration In Latin AmericaTrends And Challenges. Renato Baumann.2008. Economic


Commssion For Latin America And The CaribbeanLatin American Regionalism And EU
Studies. Andrés Malamud .2010.

Institute Of Social Sciences, University Of Lisbon, Portugal.The Shifting Landscape Of


Latin American Regionalism. Michael Shifter
https://id.scribd.com/document/435594527/Negara-Brazil-dalam-Analisa-Dimensi-Ekon-docx

http://jurnalfebi.uinsby.ac.id/index.php/e

17

Anda mungkin juga menyukai