ANGGARAN KAS
Fakultas : FBIS
Program studi : Manajemen
Tatap Muka
14
Kode Matakuliah : 11211T1CA
Disusun oleh :
PENGERTIAN ANGGARAN KAS
Anggaran kas adalah suatu alat yang dapat digunakan manajer keuangan
untuk meramalkan atau memperkirakan kebutuhan-kebutuhan dana jangka
pendek dan untuk mengetahui kekurangan atau kelebihan uang selama
periode budget”. Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa anggaran
kas akan memiliki peranan yang penting dalam mengendalikan kas, dimana
kegunaannya terutama untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
menambah dana dari sumber-sumber intern dan sekaligus memperkirakan
saldo kas pada setiap akhir tahun anggaran yang ditetapkan. Dalam
menjalankan suatu perusahaan untuk menjaga kelangsungan hidup
perusahaan, dibutuhkan suatu efektivitas pengendalian kas terhadap setiap
perusahaan dalam kegiatan perusahaannya. Menurut M. Munandar
(1985:311), Anggaran kas adalah:
“Anggaran kas adalah budget yang merencanakan secara lebih terinci
tentang semua jumlah kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu ke
waktu selama periode tertentu dimasa yang akan datang, baik perubahan
yang berupa penerimaan kas maupun yang berupa pengeluaran kas”.
Anggaran kas yang sudah ada juga berfungsi sebagai dasar penilaian
terhadap realisasi pengeluaran kas yang sebenarnya. Dengan demikian
varian dalam arus kas masuk maupun kas keluar dapat diketahui yang
menjadi penyebabnya.
2. Aktivitas Investasi
Adalah berbagai aktivitas yang terkait dengan pembelian dan
penjualan harta perusahaan yang dapat menjadi sumber pendapatan
perusahaan. Seperti pembelian dan penjualan gedung, tanah,
kendaraan, pembelian obligasi/saham perusahaan lain.
CONTOH KASUS
1. Anggaran Kas Jangka Pendek.
Data anggaran pada PT. Demina untuk tahun 2020 sebagai berikut:
· Rencana penjualan sebagai berikut:
- Januari Rp. 90.000.000
- Februari Rp. 85.000.000
- Maret Rp. 85.000.000
- Triwulan II Rp. 250.000.000
- Triwulan III Rp. 230.000.000
- Triwulan IV Rp. 300.000.000
· Kerugian piutang tak tertagih sebesar 1%
Sistematika pengumpulan piutang adalah:
Ø 75% pada bulan penjualan
Ø 15% pada satu bulan berikutnya
Ø 10% pada 2 bulan berikutnya
Ø 90% pada triwulan penjualan
Ø 10% pada triwulan berikutnya
· Saldo kas pada awal tahun adalah sebesar Rp. 15.000.000
· Rencana pengeluaran modal:
Ø Membeli mesin pada bulan Maret sebesar Rp. 2.500.000 dan pada triwulan III
sebesar Rp. 30.000.000
Ø Pembentukan dana untuk degung pada bulan Desember sebesar Rp. 30.000.000
Ø Pembelian lainnya pada Februari sebesar Rp. 600.000 triwulan II dan III Rp.
500.000 dan triwulan IV sebesar Rp. 700.000
· Penerimaan dan Pengeluaran lainnya
Bulan Pendapatan Lainnya Pengeluaran lainnya
· Pengeluaran lainnya
Ø Polis Asuransi pada bulan Juni sebesar Rp. 750.000
Ø Pajak kekayaan bulan Februari sebesar Rp. 1.400.000
Ø Fee Ahli hukum setiap bulan sebesar Rp. 150.000
Ø Fee akuntan sebesar Rp. 2.500.000 pada bulan Februari
Buatlah
1. Tabel Penjualan
2. Tabel Anggaran Piutang
3. Tabel Penerimaan Kas
4. Tabel Pengeluaran Kas
5. Tabel Anggaran Kas
Penyelesaian
Tabel Penjualan
Uraian Total Penjualan Penjualan Tunai Penjualan Kredit Bad Debt Piutang Netto
Januari 90.000.000 63.000.000 27.000.000 270.000 26.730.000
Februari 85.000.000 59.500.000 25.500.000 255.000 25.245.000
Maret 85.000.000 59.500.000 25.500.000 255.000 25.245.000
Triwulan II 250.000.000 175.000.000 75.000.000 750.000 74.250.000
Triwulan III 230.000.000 161.000.000 69.000.000 690.000 68.310.000
Triwulan IV 300.000.000 161.000.000 90.000.000 900.000 89.100.000
Total 1.040.000.000 728.000.000 312.000.000 3.120.000 3.08.880.000
Anggaran Kas
Uraian Jan Feb Mar TW II TW III TW IV
Gunawan Adisaputra dkk (1990). Anggaran Perusahaan, Buku 1-2 , Pener. BPFE Yogyakarta