sumber dan penggunaan kas selama tahun anggaran yang terdiri dari rencana penerimaan kas dan perencanaan pengeluaran kas. Sifat aliran kas, baik aliran kas masuk maupun aliran kas keluar, dapat bersifat kontinyu (rutin) ataupun bersifat tidak kontinyu (insidentil)
Contoh aliran kas keluar yang
bersifat kontinyu misalnya pengeluaran kas untuk pembelian bahan baku, pembayaran upah,gaji dan kesejahteraan karyawan. Contoh aliran kas keluar yang bersifat tidak kontinyu, misalnya pengeluaran kas untuk: - pembayaran bunga - pembayaran deviden - pembayaran pajak penghasilan - pembayaran angsuran hutang - pembelian kembali saham perusahaan - pembelian aktiva tetap Contoh aliran kas masuk yang bersifat kontinyu penerimaan kas yang bersal dari hasil penjualan produk secara tunai dan hasil pelunasan piutang.
Contoh aliran kas masuk yang bersifat tidak
kontinyu misalnya penerimaan kas yang berasal dari: - penyertaan pemilik perusahaan - penjualan saham - penerimaan kredit bank - penjualan aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi Penyusunan Anggaran Kas Ada dua macam anggaran kas yang diperlukan oleh perusahaan, yaitu: 1. Anggaran kas jangka pendek, merupakan alat operasional pengendalian kas sehari – hari. Jangka waktunya disesuaikan dengan anggaran tahunan, yang berfungsi sebagai sebagai alat pemeberian otorisasi kas keluar yang secara terus menerus disesuaikan dengan arus kas masuk dan situasi keuangan. 2. Anggaran kas jangka panjang, meliputi jangka waktu 5 sampai sepuluh tahunyang disesuaikan dengan perencanaan perusahaan, yang berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan menambah dana dari sumber – sumber internal yang sekaligus memperkirakan saldo kas pada akhir setiap tahun anggaran. Tahap penyusunan anggaran kas: 1. Menyusun taksiran penerimaan kas dan pengeluaran menurut rancana operasi perusahaan. 2. Menyusun tanksiran kebutuhan dana yang diperlukan untuk menutup defisit dan menyusun taksiran pembayaran bunga utang beserta waktu pelunasan kembali utang tersebut. 3. Menyusun kembali taksiran seluruh penerimaan dan pengeluaran kas, yang merupakan anggaran kas final. Taksiran yang menyebabkan meningkat atau menurunnya jumlah kas Sumber-sumber kas Penggunaan kas (penambahan) (pengurangan) 1. TR > TC = laba 1. TC >TR = rugi 2. Akumulasi penyusutan 2. Pembelian aktiva tetap 3. Penambahan utang : 3. Pengurangan uatang jangka pendek utang :uatng jangka maupun jangka pendek maupun utang panjang. jangka panjang 4. Bertambahnya equity 4. Berkurangnya equity modal disetor LANGKAH – LANGKAH PENYUSUNAN ANGGARAN KAS 1. Menyusun anggaran penagihan piutang, sebagaimana yang telah diuraikan pada bab sebelumnya ( anggaran piutang) 2. Menyusun anggaran penerimaan kas, yang biasanya terdiri dari pos penerimaan tunai, penagihan piutang dan penerimaan lain – lain. 3. Menyusun anggaran pengeluaran kas. Anggaran pengeluaran kas ini umumnya mencakup pos – pos pembelian mesin, pembelian gedung, pembelian lain – lain, anggaran untuk biaya – biaya dan pengeluaran lain – lain : a. Menyusun anggaran kas yang sifatnya sementara, artinya bila terdapat saldo kas akhir yang minus atau negatif, maka perusahaan memerlukan pinjaman dari pihak luar dan sebagai konsekwensinya diperlukan pembayaran berupa bunga dan angsuran pokok. b. Memperkirakan pembayaran bunga (apabila perusahaan melakukan pinjaman untuk menutupi devisit yang terjadi). Untuk itu diperlukan suatu skema pembayaran bunga yang lengkap c. Menyusun anggaran kas akhir
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya