Oleh:
Kelompok 1
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul “Anggaran Kas Perusahaan”. Makalah ini merupakan salah
satu tugas dalam mata kuliah Anggaran.
Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa tanpa belajar, kami
belumlah tentu dapat menyelesaikan makalah ini. Kami sangat menyadari bahwa
dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga kami
sangat mengharapkan saran serta kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan ...................................................................................... 26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kas merupakan bagian aset yang paling likuid, jika keadaan kas suatu
perusahaan tidak tertata dengan baik maka kemungkinan besar perusahaan
tersebut akan menghadapi banyak kendala dalam keadaan operasinya, baik
kendala yang muncul dalam waktu dekat maupun dalam jangka waktu yang lam.
Dengan demikian maka penganggaran kas harus disusun dengan baik dan
dijalankan denga hati-hati, karena kas itu sendiri bisa dibilang sebagai darah dari
suatu perusahaan. Jika darah dalam suatu tubuh (badan) tidak mengalir/bejalan
lancar maka aktivitas dari tubuh tersebut akan terganggu karena kesehatan tubuh
tersebut menjadi buruk. Pada makalah ini akan dibahas mengenai anggaran biaya
pemasaran dan biaya administari & umum perusahaan.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai dari pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kas merupakan alat penting dalam proses perencanaan dan pengendalian
keuangan perusahaan, karena di dalam nya terdapat estimasi penerimaan
dan pengeluaran kas untuk periode tertentu dimasa datang sehingga akan
bisa diketahui kapan perusahaan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas.
4
2. Memberikan dasar untuk melakukan tindakan perbaikan jika jumlah kas
dalam anggaran tidak cocok dengan jumlah yang sebenarnya terjadi
3. Anggaran kas memberikan dasar evaluasi atas kinerja manajer keuangan
5
anggaran kas tersebut. Faktor-faktor ini bisa berasal dari dalam (intern)
maupun dari luar (Ekstern).
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran kas diantaranya
(Munandar 2000;1):
1. Faktor yang mempengaruhi penerimaan kas:
a. Budget penjualan khususnya rencana tentang jenis dan jumlah
barang yang akan dijual dari waktu ke waktu selama periode yang
akan datang.
b. Keadaan persaingan dipasar
c. Posisi perusahaan dalam persaiangan.
d. Syarat-syarat pembayaran (Term of Payment) yang ditawarkan oleh
perusahaan.
e. Kebijakan perusahaan dalam penagihan piutang.
f. Budget perubahan aset tetap. Khususnya rencana tentang penjualan
aset tetap yang ada.
g. Rencana perusahaan tentang penerimaan-penerimaan kas dari
sumber lain (Non-Operating). Seperti penghasilan bung, sewa,
pinjaman bank, dan lainnya.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Kas, antara lain:
a. Budget pembelian bahan mentah, khususnya rencana tentang jenis
(kualitas) dan jumlah (kuntitas) bahan mentah yang akan dibeli dari
waktu-ke-waktu selama periode yang akan datang.
b. Keadaan persaingan para supplier bahan mentah di pasar persaingan
yang lebih keras akan memperkecil pengeluaran kas.
c. Posisi perusahaan terhadap pihak supplier bahan mentah. Bilamana
posisi perusahaan cukup kuat, maka perusahaan lebih dapat
"memaksakan" pembelian secara kredit, sehingga akan memperkecil
pengeluaran kas.
d. Syarat pembayaran (tenn of payment) yang ditawarkan oleh supplier
bahan mentah.
6
e. Budget upah tenaga kerja langsung. Semakin besar upah tenaga kerja
langsung yang akan dibayar, akan semakin besar pula pengeluaran
kas yang akan dilakukan.
f. Budget biaya pabrik tidak langsung. Semakin besar biaya pabrik
tidak langsung yang harus dibayar, akan semakin besar pula
pengeluaran kas yang akan dilakukan.
g. Budget biaya administrasi. Semakin besar biaya administrasi yang
harus dibayar, akan semakin besar pula pengeluaran kas yang akan
dilakukan.
h. Budget perusahaan aktiva tetap, khususnya rencana tentang
penambahan aktiva tetap. Penambahan aktiva tetap memperbesar
pengeluaran kas.
i. Rencana-rencana perusahaan tentang pengeluaran-pengeluaran kas
untuk keperluan lain-lain (Non Operating), seperti misalnya untuk
biaya bunga, biaya sewa, dan sebagainya.
F. Pendekatan dalam penyusunan Anggaran Kas perusahaan
Menurut Ellen Christina et al (2001:188) ada dua macam anggaran kas
yang diperlukan oleh perusahaan, yakni:
1. Anggaran Kas Jangka Pendek
Anggaran ini merupakan alat operasional pengendalian kas sehari-
hari.
Jangka waktunya disesuaikan dengan anggaran tahunan.Anggaran
ini juga berfungsi sebagai alat pemberian otoritas kas keluar yang
secara terusmenerus disesuaikan dengan arus kas masuk dan situasi
keuangan pada umumnya.
2. Anggaran Kas Jangka Panjang
Anggaran ini meliputi jangka waktu lima sampai sepuluh tahun yang
disesuaikan dengan Perencanaan perusahaan yang telah disusun.
Anggaran ini juga berguna untuk mengetahui kemampuan
perusahaan menambah dana dari sumber-sumber internal dan
7
sekaligus memperkirakan saldo kas pada akhir setiap tahun
anggaran.
Pendekatan kas masuk dan kas keluar kadang- kadang disebut juga dengan
metode langsung. Pendekatan akunting keuangan kadang-kadang disebut
juga dengan metode ikhtisar laba rugi atau metode tak langsung.
Metode ini didasarkan pada analisis naik dan turun kas yang
dianggarkan yang mencerminkan semua arus kas masuk dan kas
keluar dari anggaran jualan, anggaran biaya/beban, dan anggaran
tambahan produk modal. Metode ini sering digunakan untuk
anggaran kas jangka pendek sebagai bagian dari rencana laba
tahunan. Oleh karena itu metode ini disebut juga dengan pendekatan
anggaran kas jangka pendek. Disebut pendekatan anggaran kas
jangka pendek, karena biasanya anggaran dengan metode ini dibuat
paling lama periodenya setahun. Selama setahun tersebut periode
anggaran dibagi dalam tiap triwulan, bulan, minggu, atau hari.
8
transaksi sumber kas atau arus kas masuk dan belanja kas atau arus
kas keluar.
Titik tolak dalam pendekatan ini adalah laba bersih diubah dari dasar
akrual menjadi dasar kas, artinya disesuaikan dengan perubahan
rekening penundaan rekening bukan kas, seperti: beban/biaya
terutang, beban/biaya bayar di muka, depresiasi/ penyusutan/
penghapusan/ amortisasi. Pendekatan ini tidak membutuhkan data
yang rinci dan lebih sedikit rinciannya tentang arus kas masuk dan
arus kas keluar. Metode ini lebih cocok untuk anggaran kas jangka
panjang. Oleh karena itu metode ini disebut juga dengan pendekatan
anggaran kas jangka panjang. Metode ini dikatakan pendekatan
akunting keuangan, karena cara penyusunan anggaran kas
berdasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca yang dihasilkan akunting
keuangan. Oleh karena penyusunan anggaran kas didasarkan ikhtisar
laba rugi dan neraca maka disebut metode tak langsung.
9
Dalam skema tersebut terlihat adanya empat pihak yang
sekaligus menjadi penyalur dana dan penerima dana. Mereka itu adalah:
10
faktor produksi yang digunakannya dalam proses produksi. Arus fisik
keluar terjadi pada saat perusahaan berhasil menjual produknya pada
pembeli/konsumen, sebagai gantinya terjadi arus kas masuk pada saat
pembeli membayar harga pokok yang dibelinya. Arus kas masuk dan
arus kas keluar yang terjadi diantara rekanan, perusahaan, dan konsumen
membentuk transaksi rutin atau transaksi operasional yang sifatnya
kontinu.
Bila anggaran kas tahunan disusun dengan cara menelusuri jejak arus
fisik masuk dan arus fisik keluar, maka anggaran kas jangka panjang
disusun dengan cara membandingkan neraca yang disusun antara dua
periode anggaran dan perhitungan rugi laba perusahaan yang terjadi
selama periode antara kedua neraca tersebut.
Untuk anggaran kas jangka panjang ini sesuai dengan dimensi waktu
dari pengeluaran modal dan rencana laba strategik jangka panjang.
11
Estimasi penerimaan kas (terutama dari penjualan barang atau jasa dan
pinjaman), sedangkan estimasi pengeluaran kas adalah terutama untuk
biaya-biaya, pengeluaran modal dan pembayaran hutang,yang merupakan
dasar yang tepat untuk keputusan-keputusan yang berkaitan dengan
keuangan.
Neraca
Suatu konsep neraca yang paling awal yang menyatakan bahwa neraca
selalu seimbang jumlah kekayaan perusahaan sama dengan
jumlah modal yang dimiliki ditambah hutang-hutangnya.
Misalkan Selama satu tahun usaha terjadi transaksi sebagai berikut ini:
12
1. Meningkatnya jumlah modal dan hutang-hutang perusahaan
2. Menurunnya jumlah aktiva non kas dan aktiva tetap yang dimiliki
3. Meningkatnya seluruh kekayaan perusahaan yang tercermin dalam
meningkatnya jumlah uang kas
13
dengan upaya menjual produk tersebut. Karena di dalam aktivitas ini
tercakup beberapa aktivitas utama, yaitu :
Penjualan Produk Perusahaan
Adalah semua penerimaan yang berasal dari penjualan tunai semua
produk yang menjadi sumber penghasilan perusahaan. Untuk
perusahaan jasa adalah jasa yang di jual perusahaan tersebut. Untuk
perusahaan dagang adalah barang yang diperjualbelikan perusahaan
tersebut. Sedangakan perusahaan manufaktur adalah barang yang di
produksi dan di jual perusahaan tersebut. Penjualan produk tersebut
akan menghasilkan penerimaan bagi perusahaan.
Penerimaan Piutang
Adalah penerimaan yang bersal dari penjualan kredit yang dilakukan
perusahaan. Penjualan kredit menghasilkan piutang, pada saat piutang
tersebut dibayar akan menyebabkan penerimaan piutang bagi
perusahaan.
Pendapatan dari sumber luar usaha
Adalah pendapatan diluar penjualan produk perusahaan. Penjualan di
luar produk utama perusahaan akan mengakibatkan penerimaan kas
bagi perusahaan.
Pembelian bahan baku/barang dagangan
Adalah aktivitas pembelian bahan utama dari suatu produk yang
dihasilkan perusahaan manufaktur. Sedangkan pembelian barang
dagangan adalah barang yang dibeli perusahaan dagang untuk dijual
lagi. Pembelian bahan baku atau barang dagangan secara tunai adalah
aktivitas pengeluaran
Pembayaran biaya tengaga kerja
Adalah semua pembayaran upah orang yang terlibat secara langsung
dalam proses produksi. Pembayaran upah tenaga kerja merupakan
aktivitas pengeluaran kas bagi perusahaan.
Pembayaran biaya-biaya overhead
14
Adalah pembayaran semua biaya produksi selain biaya tenaga kerja
dan biaya bahan baku.
Pembayaran biaya-biaya pemasaran
Adalah semua aktivitas distribusi produk perusahaan sejak dari
gudang perusahaan sampai ke tangan konsumen. Aktivitas
pembayaran biaya pemasaran merupakan aktivitas pengeluaran kas
perusahaan.
Pembayaran biaya-biaya administrasi dan umum
Adalah semua pembayaran aktivitas operasi kantor dan umum.
Pembayaran semua biaya administrasi dan umum merupakan aktivitas
pengeluaran kas perusahaan.
2. Aktivitas Investasi
Adalah berbagai aktivitas yang terkait dengan pembelian dan penjualan
harta perusahaan yang dapat menjadi sumber pendapatan perusahaan.
Seperti pembelian dan penjualan gedung, tanah, kendaraan, pembelian
obligasi/saham perusahaan lain.
3. Aktivitas Pembiayaan
Adalah semua aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk mendukung
operasi perusahaan dengan menyediakan kebutuhan dana dari berbagai
sumbernya beserta konsekuensinya. Misalnya penerbitan surat utang,
penerbitn obligasi, penerbitan saham baru, pembayaran dividen,
pelunasan utang.
I. Contoh Aplikasi
1. Anggaran Kas Jangka Pendek.
Data anggaran pada PT. Demina untuk tahun 2012 sebagai berikut:
Rencana penjualan sebagai berikut:
- Januari Rp. 90.000.000
- Februari Rp. 85.000.000
15
- Maret Rp. 85.000.000
- Triwulan II Rp. 250.000.000
- Triwulan III Rp. 230.000.000
- Triwulan IV Rp. 300.000.000
Kerugian piutang tak tertagih sebesar 1%
Sistematika pengumpulan piutang adalah:
75% pada bulan penjualan
15% pada satu bulan berikutnya
10% pada 2 bulan berikutnya
90% pada triwulan penjualan
10% pada triwulan berikutnya
Saldo kas pada awal tahun adalah sebesar Rp. 15.000.000
Rencana pengeluaran modal:
Membeli mesin pada bulan Maret sebesar Rp. 2.500.000 dan pada
triwulan III sebesar Rp. 30.000.000
Pembentukan dana untuk degung pada bulan Desember sebesar
Rp. 30.000.000
Pembelian lainnya pada Februari sebesar Rp. 600.000 triwulan II
dan III Rp. 500.000 dan triwulan IV sebesar Rp. 700.000
Penerimaan dan Pengeluaran lainnya
Bulan Pendapatan Lainnya Pengeluaran lainnya
16
Waktu Bahan Baku Tenaga Kerja
Pengeluaran lainnya
Polis Asuransi pada bulan Juni sebesar Rp. 750.000
Pajak kekayaan bulan Februari sebesar Rp. 1.400.000
Fee Ahli hukum setiap bulan sebesar Rp. 150.000
Fee akuntan sebesar Rp. 2.500.000 pada bulan Februari
Penyelesaian
17
Tabel Penjualan
Penjualan Penjualan
Uraian Total Penjualan Bad Debt Piutang Netto
Tunai Kredit
Januari 90.000.000 63.000.000 27.000.000 270.000 26.730.000
Tw II - - - 66.825.000 7.425.000 -
Tw IV - - - - - 80.190.000
18
Uraian Jan Feb Maret Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Anggaran Kas
Uraian Jan Feb Mar TW II TW III TW IV
19
Saldo Awal 15.000.000 16.497.500 13.890.750 14.834.250 28.595.000 31.760.250
20
2. Menjual saham portofolio: 2018/100 juta
3. Utang Bank jangka panjang: 2017/200 juta.
Kebutuhan Kas:
1. Saldo sinking fund pada awal 2016 sebesar 150 juta dan akan
ditambah dengan 50 juta lagi pada 2016.
2. Pembayaran kembali hutang obligasi sebesar 600 juta dari sinking
fund pada 2017.
3. Pengeluaran modal: 2016/40 juta; 2017/50 juta; 2018/350.000
(beli mesinnya): 2019/100 juta; dan 2020/150 juta.
4. Pembayaran deviden: 2016/2017 masing-masing sebesar 20 juta
setahun; 2018/2019 dan 2020 sebesar 25 juta setahun.
5. Pengeluaran lainnya: 2016/5,0 juta; 2017/10 juta; 2018/5,0 juta;
2019/5,0 juta dan 2020/5,0 juta.
Penyelesaian :
21
Menyusun perkiraan rugi/laba 5 tahun yang akan datang.
MARI Manufacturer
1. Penjualan : Sebesar Rp 800 juta didapat dari data soal, dan pada
tahun berikutnya meningkat Rp 40 juta setahun sampai 2020.
2. Biaya Variabel (40%) : Penjualan x 0,4 (biaya variabel). Misal
pada tahun 2016 (Rp 800 x 0,4 = Rp 320.000).
3. Fixed : dari data soal.
4. Keseluruhan : Penjumlahan Variabel dan Fixed.
5. Laba Sebelum Pajak : Penjualan – Keseluruhan. Misal, tahun
2016 (Rp 800 – Rp 700 = Rp 100).
6. Pajak Pendapatan 30% : Laba sebelum pajak x 0,3 (pada setiap
tahunnya).
22
7. Laba sesudah Pajak : Laba sebelum pajak - pajak pendapatan 30%
(pada setiap tahunnya)
MARI Manufacturer
Perkiraan Kebutuhan Modal Kerja Non Kas
2016-2020 (jutaan)
23
MARI Manufacturer
Anggaran Kas Tahunan
2016-2020
1. Saldo Kas Awal tahun : Untuk tahun 2016 didapat dari data soal,
Sedangkan untuk tahun berikutnya didapat dari saldo kas akhir tahun.
2. Keuntungan untuk Pajak : Dari data laba sesudah pajak (pada
perkiraan rugi laba tahunan).
3. Depresiasi dan Amortisasi : 30% dari Rp 300 juta fixed cost.
4. Penjualan aktiva tak terpakai, penjualan saham dan utang bank jangka
panjang , sudah tertera pada soal.
5. Kas tersedia : Dari penjumlahan saldo kas awal tahun, keuntungan
untuk pajak, depresiasi dan amortisasi, penjualan aktiva tak terpakai,
penjualan saham, dan utang bank jangka panjang.
6. Pengeluaran- pengeluaran : sudah tertera pada data yang terkumpul.
24
7. Saldo kas akhir tahun : Kas tersedia – penjumlahan (pengeluaran-
pengeluaran), pada setiap tahunnya.
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal
dalam ukuran kuantatif, biasanya dalam satuan uang, untuk menunjukann
perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu
tertentu, biasanya satu tahun.
26
Anggaran kas (Cash Budget) ialah anggaran yang merencanakan secara
lebih terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahan dari waktu
ke waktu selama periode yang akan datang, baik perubahan yang berupa
permintaan kas, maupun perubahan yang berupa pengeluaran kas. Anggaran
kas merupakan alat penting dalam proses perencanaan dan pengendalian
keuangan perusahaan, karena di dalam nya terdapat estimasi penerimaan
dan pengeluaran kas untuk periode tertentu dimasa datang sehingga akan
bisa diketahui kapan perusahaan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas.
27
DAFTAR PUSTAKA
Simamora, henry. Akutansi manajemen edisi II. 2002. Jakarta selatan : UUP AMP
YKPN.
28