Perbedaan Budaya
2
4. Maskulinitas/feminitas merujuk pada sampai sejauh apakah pengaruh yang
dimiliki oleh salah sat dari kedua nilai dominan tersebut berupa penekanan
ketegasan dan materialisme (maskulin) versus perhatian pada orang lain dan
kualitas hidup (feminin). Contoh dari budaya maskulin tinggi termasuk
Austria, Swiss, dan Halia. Budaya feminin yang tinggi termasuk Swedia,
Norwegia, Belanda, dan Denmark.
3
menghormati perbedaan budaya dan menyesuaikan pengendalian manajemen
antarnegara.
Harga Transfer
Harga transfer untuk barang, jasa, dan teknologi merupakan salah satu dari
perbedaan besar yang terjadi antara pengendalian manajemen operasi domestik
dan luar negeri. Dalam operasi luar negeri, dibutuhkan beberapa pertimbangan
penting lainnya untuk dapat sampai kepada suatu harga transfer. Pertimbangan-
pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Perpajakan
Tingkat pajak penghasilan yang efektif dapat memiliki perbedaan yang
sangat jauh di masing-masing negara asing. Sistem harga transfer yang
memungkinkan pengalihan keuntungan ke negara-negara dengan tingkat pajak
yang rendah dapat mengurangi jumlah pajak penghasilan perusahaan yang
digabungkan dari seluruh dunia.
2. Peraturan Pemerintah
Jika tidak diatur oleh pemerintah, perusahaan akan menetapkan harga
transfer untuk meminimalkan laba kena pajak di negara-negara dengan tingkat
pajak penghasilan yang tinggi. Meskipun demikian, otoritas pajak pemerintah
menyadari adanya kemungkinan ini dan mengeluarkan peraturan yang
menentukan bagaimana harga transfer dapat dihitung.
3. Tarif
Tarif sering kali dipungut berdasarkan persentase tertentu dari nilai impor
suatu produk. Semakin rendah harganya semakin rendah pula tarif yang akan
dikenakan. Timbulnya tarif biasanya memiliki hubungan terbalik dengan
timbulnya pajak pendapatan di dalam harga transfer. Meskipun tarif untuk
barang-barang yang dikirimkan ke suatu negara tertentu akan lebih rendah jika
harga transfernya juga rendah, keuntungan yang dicatat di negara itu serta
pajak penghasilan lokal atas laba, akan ikut tinggi. Jadi, efek bersih dari
faktor-faktor ini harus ikut diperhitungkan dalam menentukan harga transfer
yang tepat. Karena pajak penghasilan umumnya memiliki jumlah yang lebih
4
besar daripada tarif, harga transfer internasional biasanya lebih banyak
didasarkan pada pajak penghasilan daripada tarif.
4. Pengendalian Devisa
Beberapa negara membatasi jumlah devisa yang tersedia untuk mengimpor
beberapa komoditas tertentu. Dalam kondisi ini, harga transfer yang lebih
rendah memungkinkan anak perusahaan untuk memasukkan komoditas
tersebut dalam jumlah yang lebih besar.
5. Akumulasi Dana
Perusahaan mungkin ingin mengakumulasikan dananya di satu negara
tertentu daripada di negara lain. Harga transfer adalah salah satu cara untuk
mengalihkan dana tersebut ke dalam atau ke luar negara tertentu.
6. Joint Venture
Joint venture memberikan komplikasi tambahan dalam harga transfer.
Sebuah induk perusahaan akan membeli sejumlah besar kepentingan minoritas
anak perusahaan di negara lain, dengan maksud untuk menghindari
perselisihan tentang harga transfer.
Pertimbangan Hukum
5
Code (Undang-Undang Perpajakan AS). Umumnya, Bagian 482 mencoba
untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi finansial antara unit-unit dari
dari wajib pajak yang sepengendali (perusahaan yang dapat
mengendalikan transaksi yang terjadi antara pusat keuntungannya di dalam
negeri dan luar negeri) diselenggarakan seakan-akan unit-unit tersebut
merupakan wajib pajak yang tidak sepengendali (entitas independen yang
melakukan transaksi satu sama lain secara sesuai dengan pr mauinsip
ekonomi yang wajar).
6
Hal-hal yang dapat mempengaruhi harga adalah antara lain:
kualitas produk, syarat penjualan, tingkat pasar, dan wilayah geografis
di mana jenis barang tersebut dijual; tetapi untuk diskon jumlah,
penyisihan promosi, dan kerugian khusus yang disebabkan oleh
perbedaan nilai tukar mata uang dan selisih kredit tidak
diperhitungkan.
Harga yang lebih rendah dan bahkan penjualan di bawah harga
penuh, diizinkan dalam hal-hal tertentu seperti selama penetrasi sebuah
pasar baru atau dalam mempertahankan pasar yang ada di suatu
wilayah tertentu.
Harga transfer = Harga yang digunakan dalam penjualan tidak
sepengendali yang sebanding ± Penyesuaian
7
2) penjualan kembali dilakukan dalam jangka waktu yang wajar
sebelum atau sesudah pembelian atarperusahaan sepengendali,
8
Markup memadai = Biaya * Persentase laba kotor yang memadai
Persentase laba kotor yang memadai = persentase laba kotor
(diekspresikan dalam persentase dari biaya) yang diperoleh dari
penjual kembali atau pihak lain pada penjualan tidak sepengendali
yang sama dengan penjualan sepengendali.
9
Kepentingan Minoritas
Nilai Tukar
Nilai tukar adalah harga dari sebuah mata uang jika dibandingkan
dengan mata uang yang lainnya. Hal ini dapat dinyatakan baik sebagai
jumlah unit dari mata uang negara induk perusahaan yang diperlukan
untuk membeli satu unit mata uang asing (penawaran langsung) atau
sejumlah unit mata uang asing yang diperlukan untuk membeli satu unit
mata uang induk perusahaan (penawaran tidak langsung).
10
Nilai tukar forward adalah nilai tukar hari ini yang dapat digunakan
menjadi dasar penyelesaian suatu transaksi yang terjadi di suatu waktu
di masa depan.
Eksposur Translasi atas nilai tukar adalah eksposur dari neraca dan
laporan laba rugi perusahaan multinasional terhadap perubahan yang
terjadi di dalam nilai tukar nominal. Hal ini dikarenakan adanya fakta
bahwa perusahaan multinasional harus mengonsolidasikan pembukuan
mereka dalam satu mata uang (biasanya mata uang negara induk
perusahaan), meskipun arus kas mereka didenominasi dalam banyak
mata uang.
Eksposur Transaksi adalah eksposur nilai tukar yang dimiliki
perusahaan untuk transaksi-transaksi antarnegaranya ketika transaksi
semcam itu dicatat hari ini tetapi penyelesaian pembayarannya
dilaksanakan di kemudian hari. Selama masa di mana pembayaran atau
komitmen penerimaannya masih belum dilakukan, nilai tukar nominal
dapat berubah dan menimbulkan adanya risiko pada nilai dari
transaksi. Contoh transaksi semacam ini termasuk piutang, kewajiban,
dan utang atau pembayaran bunga yang belum dilaksanakan dalam
mata uang asing.
Eksposur Ekonomi adalah eksposur nilai tukar atas arus kas perusahaan
terhadap perubahan nilai tukar riil. Eksposur ekonomi juga disebut
eksposur operasional atau eksposur kompetitif terhadap nilai tukar.
11
nilai tukar yang berlaku pada saat anggaran ditentukan (nilai tukar awal),
nilai tukar yang diproyeksikan pada saat anggaran ditentukan (nilai tukar
yang diproyeksikan), atau nilai tukar aktual yang berlaku pada saat
anggaran dilacak (nilai tukar akhir). Terdapat 9 (sembilan) kemungkinan
kombinasi metrik dalam menentukan dan melacak anggaran seperti yang
terlihat dalam gambar berikut ini.
12
Dari sudut pandang evaluasi kinerja, di bawah ini adalah
pertanyaan-pertanyaan penting di dalam perancangan suatu sistem
pengendalian :
Efek Translasi
13
Gambar Anggaran dan Aktual untuk Neraca Anak Perusahaan
(Nilai Tukar Awal : FF10/$; Nilai Tukar Akhir : FF11/$)
Anggaran Aktual
FF $ FF $
Pendapatan 100 10 100 9,09
Laba 10 1 10 0,91
Eksposur Ekonomi
14
eksposur translasi. Dalam eksposur ekonomi, hal ini merupakan suatu hal
yang tepat bagi sistem pengendalian untuk mengevaluasi manajer anak
perusahaan atas keputusan-keputusan yang seharusnya memungkinkan
anak perusahaan merespons perubahan yang terjadi pada nilai tukar riil. Ini
akan dijelaskan bagaimana ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan
2 (dua) tipe generik dari anak perusahaan dari perusahaan multinasional,
yaitu :
Efek Transaksi
15
Lindung nilai (hedging) adalah transaksi-transaksi yang dapat menurunkan
kemungkinan risiko yang berhubungan dengan arus kas di masa depan.
Dalam prosesnya, perusahaan yang membeli instrumen lindung nilai
mengalihkan risiko kepada entitas yang menjual instrumen tersebut,
biasanya adalah bank komersial dalam kasus untuk pasar valuta. Tentunya
sudah pasti jasa semacam itu membutuhkan biaya.
Lindung nilai adalah praktik yang berlaku umum di banyak
perusahaan, sebagai contoh, kapan saja perusahaan membeli asuransi,
secara tidak langsung perusahaan tersebut tengah melakukan transaksi
lindung nilai internasional, dan hal itu dipergunakan sebagai cara untuk
mengatasi efek eksposur transaksi. Untuk memberikan ilustrasi yang
sederhana; jika sebuah perusahaan Amerika menjual produknya kepada
perusahaan Prancis dengan harga yang dinyatakan dalam franc Prancis, ia
dapat secara bersamaan membeli hak untuk membeli franc Prancis dengan
nilai tukar yang sama seperti jika terjadi pada tanggal di masa depan di
mana piutangnya akan jatuh tempo. Jika perusahaan tersebut mengalami
rugi transaksi di dalam penjualan, ia akan mendapatkan keuntungan yang
sama melalui lindung nilai. Teknik lindung nilai yang lain meliputi
penggunaan pasar opsi dan menyamakan aktiva/pasiva dan
pendapatan/pengeluaran dengan mata uang yang sama. Teknik lindung
nilai yang umum, menggunakan pasar transaksi forward dan masa depan,
juga pasar opsi valuta aisng. Dari perspektif evaluasi kinerja, pertanyaan
kuncinya adalah apakah para manajer anak perusahaan bertanggung jawab
atas eksposur dari transaksi lindung nilai.
Kinerja Anak Perusahaan
16
ekonomi anak perusahaan itu sendiri harus merefleksikan akibat-akibat
negatif atau positif atas eksposur translasi, transaksi, dan ekonomi.
Jika kinerja ekonomi jangka panjang anak perusahaan (setelah
memasukkan efek nilai tukar) terus memburuk, meskipun kinerja
manajernya memuaskan, maka induk perusahaan harus mengeluarkan
pertanyaan yang lebih mendasar : apakah hal itu memberikan artian
ekonomis secara berkelanjutan bagi perusahaan multinasional untuk
meneruskan beroperasi di negara tersebut, atau apakah ia sebaiknya
memindahkan bisnisnya ke tempat lain? Jawaban atas pertanyaan ini akan
kembali kepada keputusan lokasi bisnis, daripada keputusan evaluasi
kinerja; hal ini seharusnya merupakan sebuah keputusan independen.
Pertimbangan Manajemen
17
Manajer anak perusahaan harus bertanggung jawab terhadap efek
ketergantungan dari nilai tukar yang diakibatkan oleh eksposur
ekonomi.
Evaluasi anak perusahaan sebagai basis dari pengambilan keputusan
untuk menentukan lokasi operasi di sebuah negara atau merelokasi
operasi dari sebuah negara seharusnya merefleksikan konsekuensi-
konsekuensi dari adanya eksposur translasi, transaksi, dan ekonomi.
Pada survei yang dilakukan pada tahun 1982, Sapy-Mazella dkk,
menemukan dalam evaluasi kinerja manajer anak perusahaan, 79%
respondennya menggunakan metrik yang berbeda untuk menyiapkan
anggaran dan melaporkan kinerja; 66% mempergunakan beberapa
peramalan atas nilai tukar untuk menyiapkan anggaran dan menggunakan
nilai tukar aktual pada akhir periode untuk melaporkan kinerja anak
perusahaan secara relatif terhadap anggarannya; dan 13% mempergunakan
nilai tukar awal untuk mempersiapkan anggaran dan nilai tukar aktual
pada akhir periode untuk melaporkan kinerja. Temuan-temuan ini tidak
konsisten dengan pedoman yang telah kita kembangkan di atas.
Terdapat dua kemungkinan penjelasan untuk ketidakkonsistenan
ini. Pertama, kebanyakan dari sistem pengendalian ini dikembangkan pada
tahun 1950-an dan 1960-an, ketika nilai tukar adalah tetap; dimana nilai
tukar fleksibel hanya baru-baru ini saja diperkenalkan, perusahaan
multinasional tidak boleh menyesuaikan sistem evaluasi kinerja mereka
dengan kenyataan yang baru. Kedua, banyak perusahaan tidak dapat
membedakan antara kinerja keuangan manajer dan kinerja keuangan anak
perusahaan multinasional.
Apa pun alasannya, adalah penting untuk memahami perusahaan
multinasional yang memilih untuk menggunakan metrik yang berbeda
untuk menyiapkan anggaran anak perusahaan dan melaporkan kinerja
aktualnya akan memiliki berbagai jenis risiko yang telah kita bahas
sebelumnya.
18