Anda di halaman 1dari 13

RMK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

“ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS, ANALISA BREAK EVEN ,


ANALISA PERUBAHAN LABA KOTOR DAN ANALISA KREDIT”

OLEH :
Fitriani
202033121193
D5

UNIVERSITAS WARMADEWA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
2022
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

1. Sifat laporan sumber dan penggunaan kas


Laporan sumber dan penggunaan kas akan dapat di gunakan sebagai:
•Dasar dalam menaksir kebutuhan kas di masa mendatang dan kemungkinan
sumber-sumber yang ada.
• sebagai dasar perencanaan dan peramalan kebutuhan kas atau cash flow di masa
yang akan datang. Sedangkan bagi para kreditor atau bank dengan laporan
sumber dan penggunaan kas akan dapat menilai kemampuan perusahaan dalam
membayar bunga atau mengembalikan pinjamannya.
2. Sumber dan penggunaan kas
Menurut Munawir. S (1997 : 159) sumber dan penggunaan kas terdiri dari beberapa
sumber dan beberapa penggunaannya sebagai berikut :
A. Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari:
a. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud
maupun yang tidak berwujud (intangible assets) atau adanya penurunan aktiva
tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas.
b. Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh
pemilik perusahaan dalam bentuk kas.
c. Pengeluaran surat tanda bukti hutang baik jangka pendek (wesel) maupun
hutang jangka panjang (hutang obligasi, hutang hipotik atau hutang jangka
panjang yang lain) serta bertambahnya hutang yang diimbangi dengan
penerimaan kas.
d. Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi
dengan adanya penerimaan kas, misalnya adanya penurunan piutang karena
adanya penerimaan pembayaran, berkurangnya persediaan barang dagangan
karena adanya penjualan secara tunai, adanya penurunan surat berharga (efek)
karena adanya penjualan dan sebagainya.
e. Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga atau devidend dari investasinya,
sumbangan atau hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan pembayaran
pajak pada periode-periode sebelumnya.
B. Penggunaan atau pengeluaran kas dapat disebabkan adanya transaksi-transaksi
sebagai berikut :
a. Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka
panjang serta adanya pembelian aktiva tetap lainnya.
b. Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengambilan kas
perusahaan oleh pemilik perusahaan.
c. Pelunasan atau pembayaran angsuran hutang jangka pendek maupun jangka
panjang.
d. Pembelian barang dagangan secara tunai, adanya pembayaran biaya operasi
yang meliputi upah dan gaji, pembelian supplies kantor, pembayaran sewa,
bunga, premi asuransi, advertensi, dan adanya persekot-persekot biaya maupun
persekot pembelian.
e. Pengeluaran kas untuk pembayaran devidend (bentuk pembagian laba lainnya
secara tunai), pembayaran pajak, denda-denda dan lain sebagainya.

3. Penyusunan laporan sumber dan penggunaan kas


Penyusunan laporan sumber dan penggunaan kas dapat dilakukan oleh analis
internal dan analis eksternal. Kelebihan bagi analis internal dalam penyusunan ini
adalah dimungkinkannya untuk mendapatkan data yang lengkap dan masih murni.
Sedangkan bagi analis eksternal penyusunan laporan sumber dan penggunaan kas dapat
dilakukan dengan menganalisis perubahan yang terjadi dalam laporan keuangan yang
diperbandingkan antara dua waktu ditambah informasi lain yang dapat mendukung
terjadinya perubahan tersebut.
ANALISIS BREAK EVEN POINT
Break even dapat diartikan suatu keadaan dimana dalam operasi perusahaan,
perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi (penghasilan = total biaya).
(Munawir, 1986). Break Even Point adalah titik produksi, dimana hasil penjualan sama
persis dengan total biaya produksi. (Alwi, 1993)Adapun hal-hal yang harus diperhati
kan dalam menganalisis Break Even Point antara lain:

• Tingkat keuntungan yang ingin dicapai dalam satu periode


• Besarnya kapasitas yang tersedia
• Jumlah yang harus dikeluarkan.

◼ Penentuan Tingkat Break Even Point (BEP)


1. Analisis break even point dalam unit

2. Analisis break even point dalam rupiah


◼ Anggapan dan keterbatasan analisa break even
1. Biaya Pada analisis Break Even Point terdapat dua jenis biaya yang digunakan
yaitu biaya tetap dan juga biaya variabel. Dalam memisahkan kedua jenis biaya
tersebut maka sebaiknya perusahaan melakukan pendekatan sebagai berikut:
• Pendekatan Analitis
Melalui pendekatan analitis ini, seorang manajemen perusahaan harus
meneliti setiap jenis dan unsur biaya yang terdapat dalam masing-
masing komponen biaya.
• Pendekatan Historis
Pendekatan ini dilakukan dengan tujuan agar manajemen perusahaan
mampu memisahkan antara biaya tetap dan biaya varibael berdasarkan
nominak dan data historis.
2. Biaya Tetap (Fixed Cost) Biaya tetap adalah binya yang secarn total tidak
mengalami perubahan walau ada perubahan dalam volume produksi atau
penjualan. Dengan kata lain dianggap biaya tetap konstan sampai dengan
kapasitas tertentu saja. Contoh dari biaya tetap adalah biaya tetap, pembedaan,
aktiva tetap, biaya bunga, biaya sewa, dan biaya tetap lainnya.
3. Biaya Variabel (Vartabel Cost) Biaya variabel adalah biaya yang secara total
dapat berubah sesuai dengan perubahan volume produksi maupun penjualan.
Dengan kata lain biaya variabel dapat berubah jahitntu waktu sebanding dengan
biaya produksi atau penjualan.
◼ Margin of safety
Margin of Safety adalah batas keamanan yang menyatakan sampai seberapa
jauh volume penjualan yang dianggarkan boleh turun agar perusahaan tidak menderita
rugi atau dengan kata lain, batas maksimum penurunan volume penjualan yang
dianggarkan, yang tidak mengakibatkan kerugian.
Misalnya margin of safety ditemukan 30%, artinya realisasi penjualan
dipertahankan jangan sampai turun lebih dari 30%. Apabila realisasi penjualan turun
lebih dari 30%, maka perusahaan akan menderita kerugian, sedang bila penurunan
sampai 30% perusahaan dalam kondisi Break even yang digunakan untuk mencari
tingkat keamanan atau MoS adalah sebagai berikut.
1.penjualan MoS yang direncanakan
𝐏𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫 𝐛𝐮𝐝𝐠𝐞𝐭 𝐱 𝟏𝟎𝟎
MoS = 𝐏𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫 𝐭𝐢𝐭𝐢𝐤 𝐢𝐦𝐩𝐚𝐬

2. Penjualan MoS
𝐩𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫 𝐛𝐮𝐝𝐠𝐞𝐭 – 𝐩𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫 𝐭𝐢𝐭𝐢𝐤 𝐢𝐦𝐩𝐚𝐬 𝐱 𝟏𝟎𝟎
MoS = 𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓 𝒃𝒖𝒅𝒈𝒆𝒕
◼ Kegunaan analisa break even bagi manajemen
Bantuannya dalam mengambil keputusan menutup usaha atau tidak (dapat memberikan
informasi kapan sebaiknya usaha tersebut dihentikan saja). Analisa BEP memiliki peranan
penting bagi manajemen perusahaan yang bermanfaat bagi manajemen antara lain:
1. Mempertimbangkan penjualan produk baru agar perusahaan memperoleh laba.
2. Membantu manajemen mengendalikan aktivitas operasional dan anggaran perusahaan.
3. Meningkatkan dan menyeimbangkan penjualan produk.
Manfaat utama yang diperoleh oleh manajemen pada penerapan BEP adalah manajemen
dapat menjadikan analisis BEP sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bisnis, keputusan
ini terkait dengan kegiatan bisnis dan operasional perusahaan seperti aktivitas produksi dan
penjualan produk. Analisis BEP dapat membantu manajemen dalam menentukan tingkat
produksi perusahaan dalam jumlah tertentu agar dapat memperoleh keuntungan yang
diinginkan. BEP bermanfaat sebagai dasar perencanaan produksi dan penjualan bagi
manajemen.
◼ Analisa break even dan keputusan penambahan investasi
Hubungan antara biaya, volume dan laba juga akan dapat membantu atau
memberikan informasi maupun pedoman kepada manajemen dalam memecahkan
masalah-masalah lain yang dihadapinya. Misalnya masalah penambahan atau
penggantian fasilitas pabrik atau ivestasi dalam aktiva tetap. manajemen akan dapat
memperkirakan kemungkinan penjualan yang dapat dicapai untuk menentukan
kebijaksanaan pengeluaran akan investasi tersebut.
◼ Analisa break even dan keputusan menutup usaha
Tutup sementara adalah keputusan jangka pendek untuk tidak menghasilkan
apa-apa selama jangka waktu tertentu karena kondisi paasar yang tidak
menguntungkan. Secara matematik perusahaan tutup sementara dapat digambarkan
sebagai berikut:
1) Menutup jika TR <VC
2) Menutup jika TR / Q <VC / Q
3) Menutup jika P <AVC
Perusahaan tutup sementara jika total pendapatan kurang dari biaya variabel,
dengan membagi kedua pertidaksamaan dengan Q maka tutup sementara jika P < AVC.
Artinya perusahaan memlilih untuk tutup sementara jika harga barang tersebut lebih
kecil daripada biaya variabel rata-rata. Jika harganya tidak menutupi biaya variabel
rata-rata perusahaan benar-benar berhenti memproduksi, perusahaan dapat kembali
berproduksi dimasa depan jika kondisi-kondisi dipasar telah berubah, dimana harga
melebihi biaya variabel rata-rata.
ANALISA PERUBAHAN LABA KOTOR
A. Definisi Analisis Laba Kotor
Laba Kotor ( Laba Kotor ) merupakan laba yang diperoleh dari selisih antara beban
pokok dan penjaualan perusahaan .Dengan kata lain analisis laba bruto merupakan
suatu proses yang berkelanjutan dan intesif dengan cara menganalisis biaya standar ,
meskipun biaya standar atau anggaran tidak diperlukan . Adapun data yang dibutuhkan
dalam melakukan analisis laba kotor yaitu :
1. Target yang telah ditetapkan Manajemen perusahaan perlu memiliki target dalam
pengeloalaan aktivitas operasionalnya. Target yang ditetapkan ini adalah jumlah
angka atau presentase laba yang telah ditetapkan manajemen sebelumnya .
2. Pencapaian hasil laba pada periode tersebut Yang dimaksud dalam hasil laba adalah
laba aktual yang diperoleh pada periode ini . Dengan adanya laba periode ini , maka
dapat diketahui apakah sama dengan angka target sebelumnya.
3. Laba pada beberapa periode sebelumnya Laba pada periode sebelumnya
meruapakan laba dari beberapa periode lalu , lebih dari satu periode ke belakang .
B. Sebab – Sebab Perubahan Laba Kotor
Perubahan dalam laba kotor (gross profit) perlu dianalisa untuk mengetahui
sebab-sebab perubahan tersebut, baik yang menguntungkan (perubahan naik) maupun
yang merugikan (perubahan turun), sehingga menjadi dasar tindakan di periode
berikutnya. Karena untuk menghitung laba kotor adalah Penjualan dikurangi Harga
Pokok Penjualan, maka dapat dipastikan penyebab perubahan laba kotor ada dua faktor,
yaitu:
1. Penjualan
2. Harga pokok Penjualan.
Besar kecilnya perubahan harga pokok yang disebabkan oleh faktor penjualan
dipengaruhi oleh perubahan harga jual dan kuantitas atau volume produk yang dijual.
Sedangkan besar kecilnya perubahan laba kotor juga dipengaruhi oleh kuantitas atau
volume barang yang dijual dan harga pokok per satuan (rata-rata) produk yang dijual
atau dihasilkan. Dapat dikatakan bahwa penyebab perubahan laba kotor adalah empat
hal yaitu: Perubahan harga jual per satuan produk. Perubahan kuantitas atau volume
produk yang dijual/dihasilkan. Perubahan harga pokok rata-rata per satuan. Perubahan
kuantitas atau volume produk yang dijual.
Sedangkan besar kecilnya perubahan laba kotor juga dipengaruhi oleh kuantitas
atau volume barang yang dijual dan harga pokok per satuan (rata-rata) produk yang
dijual atau dihasilkan. Dapat dikatakan bahwa penyebab perubahan laba kotor adalah
empat hal yaitu:
1. Perubahan harga jual per satuan produk.
2. Perubahan kuantitas atau volume produk yang dijual/dihasilkan.
3. Perubahan harga pokok rata-rata per satuan.
4. Perubahan kuantitas atau volume produk yang dijual.
Kenaikan harga jual per satuan produk dan perubahan kuantitas atau volume
produk yang dijual berkaitan dengan penjualan adalah menguntungkan dan jika terjadi
penurunan maka hal itu merupakan sesuatu yang merugikan. Sebaliknya jika ada
kenaikan harga pokok per satuan produk dan kenaikan kuantitas atau volume produk
yang dijual berkaitan dengan harga pokok penjualan merupakan hal yang merugikan,
dan jika terjadi penurunan maka merupakan hal yang menguntungkan.
C. Analisa Perubahan Laba Kotor
Analisis perubahan laba kotor adalah analisa atau evaluasi yang dilakukan oleh
manajemen untuk mencari dan mengetahui sebab-sebab terjadinya perubahan laba
kotor suatu perusahaan dari periode ke periode. Menurut Prastowo dan Rifka (2002,
171) Analisis Laba Kotor (Gross Profit Analysis) adalah “Satu teknik yang sangat
membantu untuk dapat menjelaskan perubahan dalam penghasilan dan biaya. Analisa
laba kotor merupakan suatu proses yang kontinyu (berkesinambungan) dan intensif.
Menurut Munawir (2004, 37) analisis perubahan laba kotor secara umum yaitu :
Analisis laba kotor (gross profit analysis) adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-
sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan, dari satu periode keperiode yang lain
atau perubahan laba kotor suatu periode laba dengan laba yang dibudgetkan untuk
periode tersebut.
D. Perubahan Laba Kotor Disebabkan Perubahan Harga Jual
Perubahan dalam laba kotor (gross profit) perlu dianalisa untuk mengetahui
sebab-sebab perubahan tersebut, baik yang menguntungkan (perubahan naik) maupun
yang merugikan (perubahan turun), sehingga menjadi dasar tindakan di periode
berikutnya. Karena untuk menghitung laba kotor adalah Penjualan dikurangi Harga
Pokok Penjualan, maka dapat dipastikan penyebab perubahan laba kotor ada dua faktor,
yaitu: 1) Penjualan dan 2) Harga pokok Penjualan. Besar kecilnya perubahan harga
pokok yang disebabkan oleh faktor penjualan dipengaruhi oleh perubahan harga jual
dan kuantitas atau volume produk yang dijual. Perubahan harga jual (sales price
variance), adalah adanya perubahan antara harga jual yang sesungguhnya dengan harga
jual yang dibudgetkan atau harga jual tahun sebelumnya. Perubahan laba kotor yang
disebabkan adanya perubahan harga jual dapat dapat ditentukan dengan rumus:

Apabila (Hj2= Hj1) menunjukkan angka yang positif, yang berarti ada kenaikan
harga dan hal itu menguntungkan. Sebaliknya bila hasilnya negatif berarti ada
penurunan harga jual dan hal itu merugikan.
E. Perubahan Laba Kotor Disebabkan Perubahan Kuantitas / Volume Prosuk Yang
Dijual / Dihasilkan
Perubahan kuantitas produk yang dijual (Sales Volume Variance), adalah
adanya perbedaan antara kuantitas produk yang direncanakan atau tahun sebelumnya
dengan kuantitas produk yang yang sesungguhnya dijual (direlisasikan). Perubahan
laba kotor yang disebabkan oleh perubahan kuantitas/volume produk yang dijual dapat
ditentukan dengan rumus:
Bila (K2– K1) menghasilkan angka positif menunjukkan bahwa kuantitas
produk yang sesungguhnya dijual lebih besar daripada yang direncanakan dan hal ini
menguntungkan. Sebaliknya bila menghasilkan angka negatif berarti penjualan turun
dan hal ini merugikan.
ANALISIS KREDIT
A. ASPEK-ASPEK PERTIMBANGAN KREDIT
Dalam menjalankan analisis suatu pengajuan kredit harus dijadikan dasar pertimbangan
yang penting mengenai aspek – aspek terkait pertimbangan yang berkaitan.
1. Aspek sosial ekonomi debitur, diharapakan dengan adanya pemberian kredit akan
mampu mengatasi masalah - masalah yang timbul dalam masyarakat seperti
penyerapan tenaga kerja, pemanfaatan menjalankan potensi – potensi yang ada dalam
lingkungan juga tidak merusak atau mengganggu lingkungan hidup.
2. Aspek yuridis debitur, kreditur yang diterima oleh debitur harus digunakan untuk hal –
hal yang memenuhi ketentuan hukum yang berlaku, termasuk ijin – ijin yang diperlukan
harus terpenuhi.
3. Aspek manajemen dan organisasi debitur, diperlukan orang – orang yang mampu
mengelola perusahaan, dimana proses pengelolaan ini dijalankan oleh manajemen.
4. Aspek pemasaran debitur, dengan pemasaran yang memadai akan Nampak kesuksesan
perusahaan dalam memasarkan produk – produk sejenis dipasaran.
5. Aspek teknis debitur, dalam menjalankan sebuah usaha diperlukan sarana teknologi
yang memadai hal ini merupakan upaya kemajuan perusahaan yang dilakukan seefisien
mungkin.
6. Aspek keuangan, dengan adanya laporan keuangan yang dibuat, akan mencerminkan
power calon debitur untuk mengetahui kewajibannya.
B. PENILAIAN LAPORAN KEUANGAN
Dapat diterapkan teknik analisis sebagai berikut:
1. Analisis per pos / komponen Adalah suatu kegiatan meneliti atau menganlisa masing -
masing pos yang ada dalam neraca maupun laporan laba / rugi.
a. harus diperoleh daftar nama/ aiamat/ jumlah piutang dan analisis menurut umur ,
terutama untuk piutang - piutang yang Jumlahnya besar
b. Analisis mutu dari piutang tersebut untuk tahun terakhir dan tahun sebelumnya
c. Bagaimana kegiatan penagihan yang dilakukan perusahaan,
d. Sebutkan pula syarat penJualan daerah penjualan
e. Tentukan kecukupan cadangan kerugian piutang dan lain sebagainya.
Dengan cara ini akan diketahui tentang :
a. Tingkat investasi pada masing - masing pos (over investment atau sebaliknya under
investment)
b. Strutur permodalan
c. Jumlah atau prosentase dari ssetiap rupiah penjualan yang terserap dalam tiap-tiap
jenis biaya.
2. Analisis perbandingan
Dalam analisa ini kita mengadakan perbandingan pos - pos dalam neraca dan
laporan rugi laba dari suatu periode dengan periode lainnya (periode yang berurutan).
Dengan analisis ini akan dapat diketahui perubahan – perubahan yang terjadi, dan
perubahan mana yang memerlukan penelitian lebih lanjut.
3. Analisis ratio Ratio
Menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu pos atau
kelompok pos yang lain baik yang tercantum dalam neraca maupun dalam laporan laba
rugi, Dengan mengadakan analisis ratio akan dapat diketahui posisi keuangan
nasabah/calon peminjam kredit.
a. Ratio Likuiditas
Ratio untuk mengetahui kewajiban financial pada saat ditagih. Ratio – ratio
likuiditas antara lain :
1. Current Ratio : ratio antara aktiva lancar dengan hutang larcar.
2. Cash Ratio : ratio antara (kas + bank) dengan hutang loncar.
3. Quick ratio : ratio antara (oktiva fancar - persedioan) dengan hutang lancar
4. Inventory of working capitaf : ratio antara (persediaan dengan aktiva lancar -
hutang lancar) atau ratio antara persediaan dengan modal kerja).
b. Ratio Laverage Ratio
Dengan mengetahui laverage ratio akan dapal dinilai; posisi perusahaan terhadap
seluruh kewajiban yang bersifat tetap/ keseimbangan antara aktiva tetap dengan
modal Laverage ratio antara lain :
1. Debt to equity ratio Yaitu ratio antara total hutang dengan modal sendiri, Ratio
Inl menunjukkan baglan ciarl setlap rupiah modal sendtrl yang dijadlkan
jaminan hutang.
2. Current liabilites to net worth Yaitu ratio antara hutang Tancar dengan modal
sendiri. Ratio ini menunjukkan bahwa dana - dana pinjaman segera akan ditagih
ada sekian kalinya modal sendiri.
3. Tangible asset debt coverage Yaitu ratio antara aktiva tetap dengan hutang
Jangka panjang. Ratio mi menunjukkan besarnya setiap rupiah aktiva tetap
berwujud yang digunakan untuk menjarnin hutang jangka panjang.
4. Long term debt to equity ratio, Yaitu ratio antara hutang jangka panjang dengan
modal sendiri, Ratio inl menunjukkan bebrapa bagian dan setiap ruplah modal
sendiri yang dijadikan jaminan hutang jangka panjang.
5. Debt service yaitu, ratio antara [EBIT - Pajak + bunga) dengan (angsuran kredit
+ bunga) Ratio ini menunjukkan laba operasi ada sektan kalllnya kewajiban
membayar angsuran kredit beserta bunganya (semakin kecil ratio maka makin
besar resikonya}.
6. Ratio aktivitas yaitu, ratio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
melaksanakan aktivitas sehari - hari atau kemampuan perusahaan dalam
penjualan, penagihan piutang, atau pemanfaatan aktiva yang dimiliki,
C. ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
Analisis sumber dan penggunaan modal kerja merupakan alat analisis keuangan yang
sangat penting bagi kreditur. Dengan analisis sumber dan penggunaan modal kerja, akan
dapat diketahui bagaimana debitur mengelola atau menggunakan modal kerja yang
dimilikinya sehingga debitur dapat menjalankan pembayaran angsuran dengan sebaik-
baiknya. Penggunaan modal kerja yang tepat akan menyebabkan terjadinya kenaikan dalam
modal kerja tersebut, dan sebaliknya penggunaan modal kerja yang tidak sesuai dengan
kebutuhan perusahaan akan mengakibatkan perusahaan mengalami penurunan modal kerja
yang berakibat kepada operasional perusahaan yang tidak efektif dan efisien dalam
pengelolaan modal kerja. Salah satu penyebab penurunan modal kerja dalam penelitian
tersebut dikarenakan adanya investasi yang terlalu besar dalam aktiva tetapnya
D. RENCANA PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS
Sifat aliran kas, baik aliran kas masuk maupun aliran kas keluar, dapat bersifat kontinyu
ataupun tidak. Aliran kas keluar yang bersifat kontinyu, misalnya: pembelian bahan baku
dan pembayaran upah dan gaji. Sedangkan aliran kas keluar yang bersifat tidak kontinyu,
misalnya pengeluaran kas untuk pembayaran bunga, dividen, pajak pendapatan,
pembayaran anggaran hutang, pembelian kembali saham perusahaan dan pembelian aktiva
tetap. Adapun aliran kas masuk yang bersifat kontinyu dapat berasal dari hasil penjualan
produk secara tunai dan hasil pelunasan piutang. Sedangkan aliran kas masuk yang bersifat
tidak kontinyu dapat berasal dari penyertaan pemilik perusahaan, penjualan saham,
penerimaan kredit bank dan penjualan aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi.
E. PENILAIAN PROYEK INVESTASI
Setelah diperoleh gambaran megnenai posisi keuangan untuk masa lalu maupun waktu
yangakan datang, maka langkah selanjutnya adalah mengadakan penelitian terhadap
rencana proyek investasinya itu sendiri, yaitu menilai perlu tidaknya suatu proyek investasi
dilaksanakan. Ada beberapa metode untuk menilai perlu tidaknya suatu proyek investasi
dilaksanakan atau metode untuk memilih berbagai macam usul investasi antara lain Pay-
back period, Average return in investment, Present value, Discounted Cash Flow
F. PERHITUNGAN KEBUTUHAN KREDIT
Cara perhitungan kebutuhan kredit ini tergantung pada jenis kredit yang akan diberikan.
Kalau kredit itu berupa kredit jangka pendek (kredit modal kerja) maka kebutuhan kredit
itu dapat diketahui dari Budget Kas seperti yang sudah kita bicarakan di depan ; atau dengan
menggunakan metode perputaran modal kerja (gross working capital turnover) dengan ara
sebagai berikut :
G. DAFTAR ANGSURAN KREDIT
Daftar Angsuran Kredit Sebagai contoh dimisalkan bahwa perusahaan “SARI”
mendapatkan kredit sebesar Rp 10.000.000,00. bunga 12% tahun dihitung dari sisa
pinjaman ; pembayaran bunga dilakukan tiap 6 bulan. Grave period 6 bulan ; jangka waktu
pinjaman 5 tahun. Jenis kredit investasi (sifat kredit investasi adalah aflopend plafond
artinya kredit investasi harus dilunasi secara berangsur-angsur sesuai skedul pelunasan
yang telah ditetapkan). Berdasar data tersebut dapat disusun Daftar Angsuran Kredit
sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
HERISPON, SE., M.Si. 2016. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL
STATEMENT ANALYSIS). AKADEMI KEUANGAN & PERBANKAN RIAU (AKBAR) :
PEKANBARU

Kasrianingsih. 2017. ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) TERHADAP


PENINGKATAN PENJUALAN PADA PT. HADJI CABANG ALAUDDIN MAKASSAR.
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Makassar. Diakses pada :
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/16468-Full_Text.pdf
Griya Afifa. Analisa break event point dan keputusan menutup usaha. 2022 . diakses pada
http://tugas-makalah-skripsi.blogspot.com/2016/10/analisa-break-event-point-dan-
keputusan.html
Mella Katrina Sari, SST., M.M. 2020. Analisis laporan keuangan. Politeknik Negeri
Semarang. Diakses pada https://anyflip.com/dupvd/lpay/basic
Heru Maruta. Jurnal Akuntansi Syariah . JAS (Jurnal Akuntansi Syariah) Desember 2019,
Vol.3, No.2: 133-146 https://media.neliti.com/media/publications/314671-analisis-
perubahan-laba-kotor-sebagai-al-d4d86797.pdf
Eka Elpiana. 2019. Analisis Perubahan Laba Kotor Dan Perubahan Laba Bersih Pada Kantor
Cabang Yamaha Darma Motor Ii Kabupaten Gowa Tahun 2014-2017. Akuntansi Korporasi
Program Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Makkasar diakses pada:
http://repository.stienobelindonesia.ac.id/bitstream/handle/123456789/443/EKA%20ELPIAN
A.pdf?sequence=1&isAllowed=
Mella Katrina Sari, SST., M.M. 2020. Analisis Laporan Keuangan. Program Sarjana Terapan
Perbankan syariah. Jurusan Akuntansi. Politeknik Semarang. Diakses pada
https://anyflip.com/dupvd/lpay/basic
Musdalifah Aziz. 2020. Anggaran Kas. Universitas Mulawarman. Diakses pada
https://www.researchgate.net/publication/346396468_ANGGARAN_KAS
Kariyoto. 2017. Analaisa Laporan Keuangan. Universitas Brawijaya : Malang. Diakses pada
E-Library Universitas Warmadewa
MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Politeknik Pos Indonesia. Diakses
pada:https://adoc.pub/modul-analisis-laporan
keuangane082e43fd74be69cd04290715c8470b921895.html
Wismar’ein, Dian. "ANALISIS KREDIT SUATU CARA UNTUK MENILAI DAN
MEMPERTIMBANGKAN KREDIT DALAM RANGKA
MENGHINDARI/MEMPERKECIL RESIKO KREDIT." Diakses pada
https://www.researchgate.net/profile/Supriyono-Supriyono-
2/publication/345317424_ANALISIS_KREDIT_SUATU_CARA_UNTUK_MENILAI_DA
N_MEMPERTIMBANGKAN_KREDIT_DALAM_RANGKA_MENGHINDARIMEMPER
KECIL_RESIKO_KREDIT/links/5fa386a892851cc28695ee18/ANALISIS-KREDIT-
SUATU-CARA-UNTUK-MENILAI-DAN-MEMPERTIMBANGKAN-KREDIT-DALAM-
RANGKA-MENGHINDARI-MEMPERKECIL-RESIKO-KREDIT.pdf

Anda mungkin juga menyukai