Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENYUSUTAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

&

CARA MEMPERLAMBAT PENYUSUTAN

Dosen Pengampu :

Supardi, SE, MM, Dr

Disusun Oleh :

1. Khoirul Anam (202020100005)

2. Puput Prihandini (202020100030)

3. Mareta Ryarsa (202020100034)

4. Risa Indah Sari (202020100037)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS BISNIS, HUKUM DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

2023

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya perusahaan dalam kegiatan usahanya melakukan pemotongan


pajak (tax deductions) yang disebabkan karena adanya pengeluaran kas, baik untuk
pembelian barang, membayar tenaga kerja, maupun jasa lainnya yang digunakan
dalam kegiatan operasional. Pengakuan biaya sederhanan tergantung apakah
perusahaan menggunakan dasar kas atau dasar akrual dalam pembukuannya. Namun
ada jasa yang digunakan dalam kegiatan operasional yang harus dibeli terlebih dahulu
seperti gedung, mesin dan tanah. Pengeluaran kas untuk hal tersebut memberikan
manfaat lebih dari satu periode. Untuk kepentingan pajak, perlakuan terhadap
pengeluaran semacam ini dapat menimbulkan masalah dalam penentuan pajak
penghasilan.

Dalam kondisi inflasi, perusahaan perlu mempertimbangkan untuk melakukan


revaluasi, karena nilai buku tidak bisa mencerminkan harga pasar yang berlaku saat
ini. Hal yang perlu diperhatikan adalah pembayaran PPh sebesar 10% atas selisih
lebih nilai wajar atau nilai pasar dikurangi nilai buku fiskal. Aset yang telah di
revaluasi tak dapat dialihkan dalam waktu lima tahun, jika dialihkan maka akan
dikenakan PPh tambahan 15% lagi dari selisih revaluasi yang telah dikenakan pajak,
kecuali dialihkan kepada pemerintah, untuk menggabungkan, peleburan dan
pemekaran usaha.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan penyusutan dan pengambilan keputusan ?

2. Bagaimana cara memperlambat penyusutan ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami tentang penyusutan dan pengambilan keputusan

2. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana cara memperlambat penyusutan


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penyusutan dan Pengambilan Keputusan

Bagi para manajer perhitungan penyusutan dengan berbagai metode


pendekatannya tersebut mampu memberi arah atau salah satu pendukung dalam
pembuatan keputusan. Keputusan dibuat dengan tujuan memiliki arti jauh ke depan,
yaitu menempatkan keputusan tersebut sebagai bagian aplikasi yang mempengaruhi
berbagai tujuan-tujuan yang dimaksud atau diinginkan. Maka usaha-usaha
meminimaisir berbagai bentuk keputusan bertujuan agar arah dan tujuan yang
dimaksud tercapai sesuai dengan sasaran yang diinginkan. Penyusutan sering diukur
secara finansial, dan dalam konsep manajemen diajarkan bagi seorang manajer untuk
menempatkan kajian manajemen atas dasar-dasar seyogyanya, seperti efisiensi dan
efektivitas. Dimana efisiensi dilihat dari segi biaya dan efektivitas dilihat dari segi
waktu, maka analisis penyusutan yang baik adalah sebagai berikut :

 Efisiensi dilihat dari segi penurunan nilai financial yang lambat. Artinya nilai beli
suatu barang dan nilai jualnya tidak mengalami kejatuhan yang drastis.

 Efektivitas dilihat dari segi penggunaan waktu (time). Artinya barang yang dibeli
dapat dipakai hingga periode waktu yang sesuai target bahkan melebihi target
pekerjaan. Misalnya target pekerjaan suatu project adalah 5 tahun dan ternyata
mesin yang dibeli dengan masa pakai baru 3,5 tahun sudah harus diganti dan
diperbaiki. Apalagi jika kualitas hasil (output) dari mesin tersebut tidak sesuai
dengan yang diharapkan.

Adapun karakteristik dari aset yang dapat disusutkan antara lain :

 Digunakan dalam kegiatan usaha. Artinya aset yang boleh disusutkan adalah aset
yang dipakai dalam usaha atau menjalankan usaha.

 Nilainya menurun secara tetap. Artinya nilai aset yang dapat disusutkan harus
menurun secara bertahap, baik karena semakin buruk fisiknya atau karena faktor
kualitas. Jika nilainya tidak turun secara bertahap maka tidak dapat disusutkan
tetapi langsung dibiayakan.
 Aset yang berwujud maupun tidak berwujud yang mempunyai manfaat lebih dari
satu periode dapat disusutkan. Untuk aset tidak berwujud, penyusutannya disebut
amortisasi.

 Pihak yang berhak melakukan penyusutan yaitu pihak yang menggunakan aset
tersebut dalam kegiatan usaha dan pemilik, yang dibagi menjadi legal owner dan
beneficial owner.

 Secara umum saat dilakukan penyusutan adalah saat digunakan, tetapi ada
kalanya pada tahun perolehan.

 Pada umumnya dibedakan menjadi tiga, antara lain yaitu harga perolehan, harga
penggantian dan revaluasi.

Dasar penyusutan merupakan biaya perolehan awal, baik melalui pembelian


maupun pendirian, penambahan dan perbaikan. Apabila perusahaan melakukan
penilaian kembali (revaluasi) maka dasar penyusutannya adalah nilai setelah nilai
revaluasi. Persamaan akuntansi komersial dan akuntansi fiskalnya sebagai berikut :

a) Aset / harta tetap memberikan manfaat lebih dari satu periode tidak boleh
langsung dibebankan pada tahun pengeluarannya, tetapi harus dikapitalisir dan
disusutkan sesuai dengan masa manfaatnya.

b) Aset / harta yang dapat disusutkan adalah aset tetap, baik bangunan maupun
bukan bangunan.

c) Tanah pada prinsipnya tidak dapat disusutkan, kecuali jika tanah tersebut
memiliki masa manfaat yang terbatas.

Penyusutan juga dapat dipercepat untuk meningkatkan arus kas, karena jika
penyusutannya besar maka pajak yang dibayar lebih kecil dan pengembalian atas
investasi menjadi tinggi. Metode yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :

a. Dipercepat (accelerated), misalnya dengan metode penyusutan saldo menurun /


menurun ganda.

b. Memperpendek umur.

c. Bebas.
2.2 Cara Memperlambat Penyusutan

Karena penyusustan bisa menyebabkan terjadinya penuruanan nilai, maka manajer


berusaha memperlambat penurunana nilai tersebut. Ada beberapa cara yang dapat
ditempuh oleh seorang manajer dalam usahanya memperlambat penyusutan, yaitu:

1. Melakuakan perawatan terhadap berbagai produk yang dianggap memiliki


nilai penyusustan. Sperti melakukan service berkala pada segala jenis mesin,
memperbaiki bagian-bagian bangunan yang dianggap rawan masalah atau
sudah terlihat layak untuk diperbaiki, dan lain-lain.
2. Membeli barang yang memiliki nilai jual yang tinggi di pasaran. Pada saat
suatu barang dibeli oleh sebuah Perusahaan atau seseorang maka
memungkinkan jika barang tersebut akan dijual Kembali. Contohnya membeli
mobil, sepeda motor, tractor, mesin, dan lain-lain. Jika suatu saat mobil
tersebut ingin dijual dan membeli lain atau tukar tambah, maka diusahakan
nilai jual tidak terlalu jauh. Kondisi nilai jual di pasar sangat tergantung pada
persepsi masyarakat pada barang tersebut. Seperti beberapa konsumen mobil
yang berwarna hitam dianggap memiliki warna jual yang lebih mewah
disbanding warna lain, sehingga faktanya banyak konsumen yang lebih ingin
memiliki warna hitam.
3. Memilih barang yang mempunyai kualitas dan daya tahan tinggi, sehingga
penyusutan barang berlangsung lebih lama dari biasanya. Contohnya tidak
membeli mesin yang diproduksi oleh perushaan tanpa identitas yang jelas atau
Perusahaan dengan kualitas prosuknya tidak terjamin. Biasanya standar ISO
(International Standardization Organization) seperti kepemilikan sertifikan
ISO 9001 untuk system manajemen berkualitas (Quality Management System)
dan Iso 14001 untuk system manajemen lingkungan (Environment
Management System)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penyusutan merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh para
manajer dalam mengambil keputusan. Penyusutan dapat mempengaruhi berbagai
aspek dalam perusahaan, seperti:

 Pendapatan. Penyusutan dapat mengurangi pendapatan perusahaan, karena


nilai penyusutan akan mengurangi laba bersih perusahaan.
 Beban. Penyusutan juga dapat menambah beban perusahaan, karena nilai
penyusutan akan dibebankan sebagai biaya.
 Arus kas. Penyusutan dapat meningkatkan arus kas perusahaan, karena nilai
penyusutan dapat mengurangi pajak yang harus dibayar perusahaan.

Oleh karena itu, para manajer perlu memahami bagaimana penyusutan dapat
mempengaruhi keputusan-keputusan yang mereka buat.

3.2 Saran

Berikut adalah beberapa saran terkait pembahasan penyusutan dan pengambilan


keputusan:

 Manajer perlu memahami karakteristik aset yang dapat disusutkan. Manajer


perlu memahami bahwa aset yang dapat disusutkan harus memenuhi beberapa
karakteristik, seperti digunakan dalam kegiatan usaha, nilainya menurun
secara tetap, dan memiliki masa manfaat lebih dari satu periode.
 Manajer perlu memahami berbagai metode penyusutan. Manajer perlu
memahami berbagai metode penyusutan yang dapat digunakan, seperti metode
garis lurus, metode saldo menurun ganda, dan metode unit produksi.
 Manajer perlu memahami bagaimana penyusutan dapat mempengaruhi
keputusan-keputusan. Manajer perlu memahami bahwa penyusutan dapat
mempengaruhi berbagai aspek dalam perusahaan, seperti pendapatan, beban,
dan arus kas.
Berikut adalah beberapa tips untuk manajer dalam memperlambat penyusutan:

 Lakukan perawatan secara berkala. Perawatan yang baik dapat


memperpanjang umur aset dan mengurangi nilai penyusutan.
 Membeli aset dengan kualitas yang tinggi. Aset dengan kualitas yang tinggi
biasanya memiliki daya tahan yang lebih lama, sehingga dapat mengurangi
nilai penyusutan.
 Memilih aset dengan masa manfaat yang lebih lama. Aset dengan masa
manfaat yang lebih lama dapat mengurangi nilai penyusutan setiap tahunnya

Anda mungkin juga menyukai