Ada dua hal yang menyebabkan terjadinya myopia : 1. Manager memiliki kepercayaan jika pendapatan tinggi maka harga saham akan tinggi 2. Earning Management Manager memiliki kepercayaan jika pendapatan tinggi maka harga saham akan tinggi • Manajer khususnya tingkat manajer puncak cenderung tidak memahami antara hasil jangka pendek dan jangka panjang. Manajer cenderung mengambil langkah untuk mempertahankan kelancaran dan pola pertumbuhan pendapatan yang kuat. Hal ini dikarenakan pengukuran kinerja manajemen diukur menggunakan pengendalian hasil keuangan yang ditekankan pada laba akuntansi periode berjalan yang dapat menyebabkan manajer lebih mementingkan orientasi jangka pendek secara berlebihan. • Sejatinya pasar saham bereaksi bukan hanya karena pendapatan melainkan ada hal-hal lain yang mempengaruhinya seperti investasi pada modal, proyek penelitian dan pengembangan (research and development – R&D), adanya manajemen baru, merger, serta divestasi. Dengan kata lain, jika manager dianggap mengambil keputusan jangka panjang, pasar dapat menyusun penilaian mengenai apa pengaruh jangka panjang terhadap pendapatan.Meskipun hasil yang didapat mungkin tidak digambarkan secara penuh, atau bahkan tidak berpengaruh secara cepat terhadap laba jangka pendek. • Meskipun demikian, tekanan terhadap hasil jangka pendek tetap ada. Bertindak secara myopic adalah salah satu respon umum yang muncul karena adanya kepercayaan tentang kebutuhan untuk menopang laba jangka pendek. Selain itu, investor (tampaknya) dengan bahagia membayar ekstra untuk perusahaan yang labanya meningkat tajam dibadingkan dengan laba yang tidak menentu. Earning Management Manajemen laba merupakan cara yang digunakan manajemen untuk memaksimumkan atau meminimumkan laba suatu perusahaan. Kaitannya dengan myopia, manajemen laba digunakan perusahaan sebagai alat untuk meningkatkan pendapatan/laba yang ingin dicapai. Hal ini bisa dilakukan dengan cara: a. Meminimalkan beban (expense) dengan cara tidak mencatat biaya yang seharusnya sudah menjadi beban, sehingga di laporan keuangan labanya akan tinggi. b. Pendapatan yang seharusnya belum bisa diakui tetapi sudah diakui sebagai pendapatan. Tindakan Perbaikan untuk Mengurangi Masalah Myopia Sikap keras kepala diperlukan untuk melawan tekanan yang ada agar tidak bertindak secara myopic. Ada beberapa pendekatan pengendalian manajemen yang dapat membantu mengurangi masalah myopia. 1. Mengurangi Tekanan Terhadap Laba Jangka Pendek 2. Pengendalian Investasi Dengan Kajian Pratindakan 3. Perpanjangan Waktu Pengukuran (Penggunaan Insentif Jangka Panjang) 4. Perubahan Pengukuran Nilai secara langsung 5. Peningkatan Pengukuran Akuntansi 6. Pengukuran Rangkaian Pendorong Nilai Mengurangi Tekanan Terhadap Laba Jangka Pendek Sering kali solusi terbaik untuk menghindari myopia adalah dengan melonggarkan tekanan untuk menghasilkan laba jangka pendek. Penurunan tekanan dapat dipengaruhi oleh dua hal yaitu: • Pembobotan yang ditempatkan pada target tahunan atau kuartalan dapat dikurangi bahkan hingga menjadi nol. Didalam kinerja keuangan perusahaan sebaiknya jangan memberikan bobot terlalu besar kepada laba akuntansi periode berjalan, melainkan pada indikator lain seperti pangsa pasar, kualitas produk, pengembangan produk dan sebagainya. Karena kinerja keuangan tidak hanya dinilai dari labanya saja.Ketika laba saat ini kecil tetapi disisi lain pangsa pasar besar, kualitas produk tinggi, ditambah dengan kepuasaan pelanggan tinggi tidak menutup kemungkinan jika dimasa mendatang akan memperoleh laba yang lebih tinggi. • Lebih menekankan pada indikator jangka panjang, seperti pangsa pasar atau terobosan teknis. Artinya bahwa setiap manajer tidak seharusnya berpikir bagaimana cara untuk meningkatkan laba tetapi perusahaan juga harus berpikir tentang kelangsungan bisnisnya Seperti pangsa pasar, customer satisfaction, research & development dan lain lain. Secara alternatif, target laba jangka pendek dapat dibuat lebih mudah untuk dicapai. Target laba yang lebih tinggi untuk dicapai menciptakan beberapa ruang bagi manager untuk menangani inisiatif jangka panjang. Namun, resiko untuk melakukannya adalah mengurangi tekanan laba jangka panjang yang memicu kelambanan sebuah kerugian dari konsentrasi jangka pendek tanpa perlu mempertajam fokus jangka panjang. Oleh karena itu, ketika tekanan jangka pendek dikurangi, manajer yang melakukan tekanan harus dipercayai atau sebaliknya, tekanan harus diberikan dengan cara lain, seperti evaluasi kinerja nonkeuangan. Pengendalian Investasi Dengan Kajian Pratindakan Untuk mengendalikan myopia Investasi beberapa perusahaan merasa perlu untuk menggunakan pengendalian hasil keuangan untuk memperbaiki imbalan dalam kinerja operasi jangka pendek . Kunci untuk penerapan pendekatan ini adalah membedakan antara biaya operasi yang diperlukan untuk menghasilkan pendapatan periode berjalan dan biaya pengembangan yang terjadi dengan tujuan untuk menghasilkan pendapatan pada periode yang akan datang. Namun pendekatan untuk pemisahan dan perlindungan biaya pengembangan memiliki 2 kelemahan utama : 1. Tidak adanya pembeda yang jelas antara pengeluaran operasional dan pengeluaran pengembangan / pembeda yang ada dapat disamarkan. 2. Manager dapat memainkan sistem karena manager memiliki ruang gerak untuk mengeluarkan biaya baik diatas maupun dibawah tingkat margin operasi. Perpanjangan Waktu Pengukuran (Penggunaan Insentif Jangka Panjang) Salah satu insentif jangka panjang adalah pensiun dan pembagian saham. Pemahaman atas Perpanjangan waktu pengukuran yang berhubungan dengan perpanjangan waktu insentif jangka panajang • Semakin panjang periode pengukuran, maka akan semakin membuat pengukuran kinerja lebih sesuai dengan pendapatan ekonomi • Pendapatan Akuntansi per tahun rata – rata merupakan sebuah indikator yang lebih baik dari pada pendapatan ekonomi berdasar kuartalan • Pendapat akuntansi tiga tahun merupakan indikator yang lebih baik dibandingkan dengan pendapatan akuntansi tahunan Point - point penting dari perpanjangan waktu insentif jangka panjang : 1. Perpanjangan waktu pengukuran Insentif jangka panjang memiliki pengaruh yang di inginkan untuk memperpanjang jangkauan manajerial , dan karena ini dapat memerangi myopia 2. Perpanjangan waktu pengukuran insentif jangka panjang dapat memperluas pengukuran di bidang akuntansi karena bisa lebh objektif lagi penilaiannya. 3. Tetapi jika perusahaan gagal dalam memberkan imbalan yang lebih besar , setelah perpanjangan waktu ini maka akan berpengaruh pada semangat karyawan bisa juga karyawan kecewa dan meninggalkan perusahaan. 4. Desain rencana insentif jangka panjang yang berbau akuntansi adalah mengenai standar kinerja yang cenderung managemen bersikap konservatif kepada karyawan. Dengan ada nya insentif maka karyawan akan termotivasi untuk lebih mengeksplore kemampuannya untuk mengejar target dan perusahaan akan membuat terlalu sulit untuk dicapai oleh karyawan. Perubahan Pengukuran Nilai secara langsung • Perbaikan keempat dari masalah myopia adalah mencoba untuk mengukur laba ekonomi atau kreasi nilai pemegang saham secara langsung dengan memperkirakan aliran kas dan diskonta mereka pada nilai sekarang. Pengukuran langsung dari nilai sebuah entitas dapat dibuat di awal maupun akhir periode. Perbedaan antara nilai awal dan akhir dari perkiraan langsung nilai yang diciptakan selama periode tersebut dinamakan laba ekonomi. • Ide dari pengukuran langsung laba ekonomi dan penggunaannya dalam sistem pengendaliaan hasil keuangan berfungsi untuk memotivasi perilaku manajer yang penuh dengan berbagai kesulitan. Seperti yang pernah dikatakan Henry Ford, “kamu tidak dapat membangun sebuah reputasi pada apa yang akan kamu lakukan” • Analisis aliran kas masa yang akan datang adalah bagian standar dari investasi dan proposal akuisisi serta beberapa perusahaan juga bisa menggunakan metode aliran kas terdiskon untuk tujuan perencanaan strategis. Perkiraan aliran kas terdiskon juga merupakan bagian yang penting dari beberapa peraturan akuntansi, seperti yang berhubungan dengan persediaan jangka panjang, sewa, kerusakan aset, dan kewajiban pensiun. • Jika imbalan dihubungkan dengan perkiraan aliran kas, manajer mungkin tergoda untuk membuat estimasi yang menyimpang. Penyimpangan ini mungkin dapat dikendalikan dengan memiliki persiapan perkiraan atau paling tidak pengkajian yang dilakukan oleh pihak ketiga yang independen, seperti sebuah perusahaan konsultan atau auditor. Peningkatan Pengukuran Akuntansi • Pendekatan kelima untuk mengurangi myopia investasi melibatkan perubahan peraturan pengukuran pendapatan akuntansi menjadi lebih baik. Hal ini lebih sesuai dengan laba ekonomi. Perbaikan ini menunjukan satu atau lebih deviasi antara laba akuntansi dan laba ekonomi. • Beberapa perbaikan pengukuran memberikan kesesuaian yang lebih baik bagi pendapatan dan pembiayaan. Perusahaan dapat memilih umur depresiasi aset tetap yang mendekati umur ekonomis aset yang penting, bukan seperti biasanya yang secara konvensional berumur pendek. • Beberapa perbaikan pengukuran mengakui adanya laba atau rugi yang lebih cepat, yang membuat indikator kinerja menjadi lebih tepat waktu. Perubahan nilai yang dikenal sangat cepat dapat mereka ukur atau perkirakan dibandingkan dengan hanya menunggu untuk menyelesaikan transaksi yang ada.Seperti pada akuntansi mark to market (perhitungan nilai pasar sesungguhnya) pada beberapa industri (misalnya bank), yakni ketika aset tertentu pada laporan posisi keuangan berpegang pada nilai pasar daripada riwayat biaya mereka, sehingga menyebabkan laba dan rugi dicatat ketika terjadi perubahan pada nilai yang diamati dan tidak hanya ketika aset akan dijual. • Beberapa perbaikan pengukuran didesain untuk menggambarkan seluruh biaya modal perusahaan. Perusahaan memperhatikan hal-hal yang terkait dengan masalah ini termasuk memperhitungkan biaya modal ekuitas pada laporan laba rugi keuangan. Perbaikan lain pada pengukuran akuntansi didesain secara utama untuk memperbaiki penyebut dari pengukuran ROI. • Namun, sebagian besar dari perbaikan pengukuran itu menyimpang dari peraturan akuntansi yang berlaku. Oleh sebab itu, implementasi mereka akan menyebabkan laporan kinerja yang digunakan untuk tujuan pengendaliaan manajemen berbeda dari laporan keuangan yang dipersiapkan. Dan perbaikan ini mengharuskan penggunaan pencatatan keuangan ketiga yang di tentukan manajemen untuk melengkapi catatan yang didesain bagi laporan keuangan dan tujuan pajak. Pengukuran Rangkaian Pendorong Nilai • Penambahan pengukuran akuntansi dengan beberapa kombinasi pendorong nilai dapat digunakan untuk mengurangi tendensi manajer untuk menopang pengukuran keuangan jangka pendek pada pembiayaan kinerja masa yang akan datang. Salah satu kombinasi pengukuran yang umum digunakan adalah pengukuran pasar dan akuntansi. • Kombinasi pengukuran kedua yang umum digunakan adalah pengukuran akuntansi keuangan dan nonkeuangan. • Berbagai sistem kombinasi telah dikembangkan dan dipublikasikan sesuai gaya masing-masing seperti Performance Prisms dan Balanced Scorecard.Balanced Scorecard mengadopsi sistem kombinasi pengukuran kedua yang umum digunakan yaitu pengukuran akuntansi keuangan dan nonkeuangan secara luas. Secara khusus sitem ini mengusulkan kombinasi dari pengukuran jangka pendek dengan empat kategori indikator pespektif: a. Perspektif keuangan : bagaimana perusahaan melihat para pemegang saham? Contoh: laba operasi dan ROE b. Perspektif konsumen : bagaimana konsumen melihat perusahaan? Contoh: pengiriman yang tepat waktu ke customer c. Perspektif internal bisnis proses : apa yang harus perusahaan unggulkan? Contoh: siklus waktu, hasil dan efisiensi d. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran : dapatkah perusahaan terus memperbaiki dan menciptakan nilai? Contoh: waktu untuk mengembangkan generasi berikutnya, pengenalan produk baru vs persaingan. Dari uraian empat indikator perspektif diatas dapat diketahui bahwa perspektif yang pertama mengutamakan orientasi jangka pendek dan sifat keuangan secara alamiah, sedangkan tiga indikator perspektif yang lainnya menonjol pada sisi nonkeuangan, yang menekankan kinerja keuangan dimasa yang akan datang. • Jika perusahaan sudah menetapkan mana yang menjadi indikator utama dan mana indikator yang menjadi pendukung, maka laba pasti akan mengikuti. Oleh karena itu manajer harus mempertimbangkan secara hati-hati indikator utama mana yang akan dipakai atau digunakan. Walaupun sudah ada penetapan indikator utama untuk melihat kearah masa depan perusahaan, tetap saja muncul argumen lainnya yang mengatakan bahwa tidak ada satupun pengukuran yang merefleksikan kinerja perusahaan untuk mendukung bahwa keputusan yang diambil oleh manajemen sudah benar-benar tepat. • Beberapa manajer tidak memahami secara penuh mengenai apa yang seharusnya dilakukan untuk meningkatkan nilai entitas. Dengan adanya sistem kombinasi pengukuran ini, manajer lebih mendapatkan arahan bagaimana menciptakan nilai dibandingkan dengan menggunakan sistem yang didasarkan pada ringkasan pengukuran kinerja, baik itu pasar maupun akuntansi secara alami.