Anda di halaman 1dari 4

Nama : Annisa Nurfadhilah

Kelas : 5-A3 Akuntansi

Npm : 201810315122

Tugas Merangkum Sistem Pengendalian Manajemen

BAB 11

PERBAIKAN MASALAH MYOPIA

Pada bab 10 dijelaskan bagaimana menggunakan pengendalian hasil


keuangan yang ditekankan pada laba akuntansi berjalan yang dapat
menyebabkan manajer memiliki orientasi jangka pendek secara berlebihan
dalam setiap pengambilan keputusan, yang dinamakan myopic.

Myopia dikenal sebagai efek samping yang merugikan pengendalian hasil.


Pada bab ini tekanan yang menyebabkan manager bertindak secara myopic
dan enam perbaikan pengendalian hasil keuangan yang dapat digunakan
untuk mengurangi masalah myopia. Perbaikan ini meliputi:

1. Mengurangi tekanan terhadap laba jangka pendek.


2. Menggunakan kajian pratindakan (pengendalian tindakan) untuk
mengendalikan pengembangan investasi jangka panjang.
3. Memperpanjang jangkauan kinerja yang diukur dan dihargai (menggunakan
insentif jangka panjang).
4. Mengubah apa yang diukur (proksi-proksi lain bagi penciptaan nilai untuk
pemegang saham selain laba akuntansi).
5. Menyesuaikan atau memperbaiki pengukuran akuntansi untuk
menggambarkan laba ekonomi yang lebih baik.
6. Mengganti (atau melengkapi) pengukuran akuntansi dengan nilai-nilai
(nonkeuangan) yang mendorong kinerja (menggunakan kombinasi sistem
pengukuran).
Tekanan untuk bertindak secara Myopic

Manager memiliki kepercayaan jika pendapatan tinggi maka harga


saham akan tinggi Manajer khususnya tingkat manajer puncak cenderung
tidak memahami antara hasil jangka pendek dan jangka panjang. Manajer
cenderung mengambil langkah untuk mempertahankan kelancaran dan pola
pertumbuhan pendapatan yang kuat. Hal ini dikarenakan pengukuran
kinerja manajemen diukur menggunakan pengendalian hasil keuangan yang
ditekankan pada laba akuntansi periode berjalan yang dapat menyebabkan
manajer lebih mementingkan orientasi jangka pendek secara berlebihan.

Sejatinya pasar saham berekasi bukan hanya karena pendapatan melainkan


ada hal-hal lain yang mempengaruhinya seperti investasi pada modal,
proyek penelitian, dan pengembangan (research and development – R&D),
adanya manajemen baru, merger, serta divestasi. Dengan kata lain, jika
manager dianggap mengambil keputusan jangka panjang, pasar dapat
menyusun penilaian mengenai apa pengaruuh jangka panjang terhadap
pendapatan. Meskipun hasil yang didapat mungkin tidak digambarkan
secara penuh, atau bahkan tidak berpengaruh secara cepat terhadap laba
jangka pendek.

Meskipun demikian, tekanan terhadap hasil jangka pendek tetap ada.


Bertindak secara myopic adalah salah satu respon umum yang muncul
karena adanya kepercayaan tentang kebutuhan untuk menopang laba
jangka pendek. Selain itu, investor (tampaknya) dengan bahagia membayar
ekstra untuk perusahaan yang labanya meningkat tajam dibandingkan
dengan laba yang tidak menentu.

Enam perbaikan pengendalian hasil keuangan yang dapat digunakan untuk


mengurangi masalah nyopia yaitu:

Mengurangi Tekanan Terhadap Laba Jangka Pendek

Seringkali solusi terbaik untuk menghindari myopia adalah dengan


melonggarkan tekanan untuk menghasilkan laba jangka pendek. Penurunan
tekanan dapat dipengaruhi dua hal. Pertama, pembobotan yang
ditempatkan pada target laba tahunan (atau kuartalan) dapat dikurangi
bahkan hingga menjadi nol, kedua, indikator-indikator jangka panjang
seperti pangsa pasar atau terobosan teknis harus lebih ditekankan. Secara
alternatif, target laba jangka pendek dapat dibuat lebih mudah untuk
dicapai. Oleh karena itu, ketika tekanan jangka pendek di kurangi, manajer
harus dipercaya atau sebaliknya manajer dapat diukur melalui evaluasi
kinerja nonkeuangan (misalnya kualitas produk dan kehadiran karyawan).
Pengendalian Investasi Dengan Kajian Pratindakan

Untuk mengendalikan myopia investasi, beberapa perusahaan merasa perlu


untuk menggunakan pengendalian hasil keuangan untuk memperbaiki
imbalan dalam kinerja operasi jangka pendek. Biaya investasi jangka panjang
dipertimbangkan berdasarkan batas bawah laporan laba rugi untuk
tanggung jawab yang dipegang manjer sehingga manajer tidak merasa
tertekan. Kunci untuk menerapkan pendekatan ini adalah untuk
membedakan antar beban operasi, yang diperlukan untuk menghasilkan
pendapatan periode berjalan, dan biaya pembangunan, yang dikeluarkan
untuk menghasilkan pendapatan di masa mendatang. Pendekatan ini
memisahkan dan melindungi pengeluaran pemerintah, namun memiliki dua
keterbatasan utama. Salah satunya adalah bahwa tidak ada perbedaan yang
jelas antara biaya operasi dan pengeluaran pembangunan. Keterbatasan lain
dari pendekatan ini adalah bahwa hal itu melewati keputusan akhir tentang
pengeluaran untuk mendanai perkembangan ke manajemen perusahaan.

Perpanjangan Waktu Pengukuran (Penggunaan Insentif Jangka Panjang)

Memperpanjang periode pengukuran adalah alternatif ketiga untuk


meningkatkan kesesuaian pengukuran kinerja akuntansi. Seperti yang
dibahas pada bab 10, semakin panjang periode pengukuran maka akan
semakin membuat pengukuran akuntansi kinerja lebih sesuai dengan
pendapatan ekonomi (perubahan dalam return pemegang saham).

Rencana insentif jangka panjang yang umumnya memberikan penghargaan


atas pencapaian target kinerja, dinyatakan dalam istilah-istilah, seperti laba
per saham atau imbalan hasil ekuitas dan penjualan.

Mendasarkan insentif pada penilaian harga pasar saham dapat


memperpanjang pengambilan keputusan manajer, jika manajer percaya
bahwa pasar saham ke depan dianggap dapat menghasilkan kinerja yang
lebih tinggi. Memperpanjang periode pengukuran juga dapat menghindari
beberapa masalah kesesuaian tindakan akuntansi kinerja. Namun, untuk
memiliki efek motivasi terlihat positif. Pemberian imbalan harus berpotensi
sangat menguntungkan bagi individu. Dengan demikian, pendekatan ini
mahal bagi perusahaan. Untuk memberikan keseimbangan baik jangka
pendek atau jangka panjang dengan demikian untuk mengurangi masalah
myopia. Pemberian imbalan berdasarkan kinerja jangka panjang harus jauh
lebih besar daripada yang didasarkan pada kinerja jangka pendek. Isu lain
terkait dengan rencana insentif jangka panjang berbasis akuntansi adalah
mengenai standar kerja. Perusahaan biasanya menggunakan jumlah yang
termasuk dalam rencana strategi jangka panjang sebagai standarnya.
Perubahan Pengukuran Nilai Secara Langsung

Perbaikan keempat dari masalah myopia adalah meciba untuk mengukur


laba ekonomi atau krasi nilai pemegang saham secara langsung dengan
memperkirakan aliran kas dan diskonto mereka pada nilai sekarang.
Pengukuran langsung dari nilai sebuah entitas dapat dibuat di awal maupun
akhir periode. Perbedaan antara nilai awal dan akhir dari perkiraan langsung
nilai yang diciptakan selama periode tersebut kemudian disebut laba
ekonomi. Ide dari pengukuran langsung laba ekonomi dan penggunaannya
dalam sistem pengendalian hasil keuangan berfungsi untuk memotivasi
perilaku manajer yang penuh dengan berbagai kesulitan.

Analisis arus kas masa depan merupakan bagian standar dari investasi dan
proposal akuisisi, dan beberapa perusahaan juga terbiasa menggunakan
metode aliran kas terdiskkon untuk tujuan perencanaan startegis. Perkiraan
aliran kas terdiskon adalah bagian dari aturan akuntansi untuk piutang
jangka panjang, sewa jangka panjang, penurunan aset jangka panjang, dan
manfaat perawatan kesehatan pensiun.

Jika imbalan dihubungkan dengan perkiraan aliran kas, sangat mungkin


bahwa para manajer akan tergoda untuk mengubah perkiraan arus kas
secara tidak semestinya atau bias (berbeda dengan keadaan yang
sesungguhnya terjadi). Bias ini mungkin dapat dikendalikan dengan memiliki
persiapan perkiraan yang dilakukan oleh pihak ketiga yang independen,
seperti perusahaan konsultan dan auditor.

Peningkatan Pengukuran Akuntansi

Peningkatan kelima untuk mengurangi myopia investasi melibatkan


perubahan peraturan pengukuran pendapatan akuntansi menjadi lebih baik.
Hal ini lebih sesuai dengan laba ekonomi. Perbaikan ini menunjukkan satu
atau lebih deviasi antara laba akuntansi dan laba ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai