Anda di halaman 1dari 13

Alat Perencanaan Keuangan

Oleh Kelompok 5
Wiling Sari (20190018)
Khairunnisa zahara (20190048)
Windi febrianda (20190038)
Dosen Pengampu
Dr. ERPIDAWATI. SE. M.Pd
Pengertian Perencanaan

perencanaan secara umum merupakan suatu upaya dalam menentukan berbagai hal yang hendak dicapai atau tujuan di masa depan dan
juga untuk menentukan beragam tahapan yang memang dibutuhkan demi mencapai tujuan tersebut. Pengertian perencanaan juga bisa
diartikan sebagai suatu bentuk kegiatan yang sudah terkoordinasi demi mencapai suatu tujuan tertentu dan juga dalam jangka waktu tertentu.
Sehingga, dalam perencanaan akan terdapat berbagai kegiatan pengujian pada beberapa arah pencapaian, menganalisa seluruh ketidakpastian,
menilai kapasitas, menentukan tujuan pencapaian, dan juga menentukan langkah dalam pencapaiannya.

A. Tujuan perencanaan
Setiap perusahaan tentunya mempunyai tujuannya masing-masing, dan pastinya perencanaan yang disusun pun akan berbeda-beda. Tapi
pada dasarnya, tujuan perusahaan dalam melakukan perencanaan adalah sebagai berikut ini:
 Demi mengantisipasi dan juga beradaptasi dengan berbagai perubahan yang mungkin terjadi.
 Demi memberikan arahan kepada para administrator ataupun non administrator agar bisa melakukan tugasnya sesuai dengan rencana yang
sudah dibuat.
 Menghindari atau meminimalisir berbagai potensi terkait adanya tumpang tindih dan pemborosan dalam hal pelaksanaan pekerjaan.
• Menetapkan suatu standar tertentu yang nantinya harus bisa digunakan dalam bekerja, sehingga akan memudahkan proses pengawasan
ataupun pemantauan
Manajemen Piutang

1. Pengertian manajemen piutang


Manajemen piutang adalah praktik atau sistem yang dibuat oleh perusahaan melalui proses perencanaan, pengawasan,
pengendalian uang yang ditagihkan kepada pihak yang meminjam. Tagihan kepada pihak lain yang dimaksud adalah tagihan
perorangan maupun perusahaan atas setiap aktiva atau aset perusahaan yang timbul dari transaksi kredit.
Contoh sumber piutang yang lazim terjadi adalah pinjaman karyawan, penjualan kredit, atau restitusi pajak.Piutang pada
operasional bisnis adalah dua peran yang tidak bisa dipisahkan. Hal ini karena piutang menjadi salah satu faktor untuk
meningkatkan keuntungan misalnya melalui penjualan kredit.
Selain itu, piutang juga membantu perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis. Misalnya saja dengan pinjaman hutang
karyawan sebagai bentuk upaya mempertahankan karyawan.Agar tujuan-tujuan tersebut tercapai, perusahaan wajib
mengelola piutang secara efektif, efisien, dan tepat sasaran agar tidak berbalik merugikan.Pengelolaan piutang inilah yang
lebih jauh disebut dengan manajemen piutang.
2. Fungsi manajemen piutang
Adapun fungsi manajemen piutang dapat dilihat melalui empat fungsi utamanya yaitu:
a) Perencanaan – Merencanakan anggaran atau pos apa saja menggunakan pembayaran kredit
b) Pengorganisasian – Menciptakan kebijakan atau prosedur penagihan piutang agar berjalan secara efektif.
c)Penerapan atau pengarahan – menerapkan kebijakan atau aturan yang telah dibuat sehingga perusahaan mampu mengetahui mana piutang tertagih dan
tidak tertagih.
d)Pengawasan – Perusahaan mampu mengevaluasi kebijakan piutang yang telah dijalankan. Apakah pengelolaan piutang berjalan efektif atau justru
merugikan.
3.Tujuan manajemen piutang
Pengelolaan atau manajemen piutang dilakukan agar perusahaan terhindar dari risiko-risiko yang berasal dari pemasukan kredit seperti:
a)Seluruh piutang tidak tertagih. Risiko yang terjadi apabila jumlah piutang tidak dapat tertagih sama sekali. Misalnya kurang pengawasan, salah memilih
pelanggan dan potensi lainnya seperti adanya kondisi negara yang tidak stabil.
b)Piutang yang tidak dibayarkan sebagai piutang. Hal ini akan berpengaruh langsung pada pencatatan keuangan yang berakibat mengurangi laba perusahaan.
c)Pelunasan piutang lewat jatuh tempo. Hal ini mampu menimbulkan beban tambahan pada perusahaan yang jika dilakukan berulang maka bisa merugikan
perusahaan.
d)Perputaran piutang yang rendah pada modal yang dapat mengakibatkan modal yang tertanam dalam piutang semakin besar dan berakhir pada tidak
produktifnya modal kerja.
e)Adanya kecurangan seperti kegagalan penagihan piutang karena pelanggan yang tidak bertanggungjawab atau pencurian kas.
f)Kesalahan teknis baik dalam hal penagihan maupun pemasukan data.
g)Data pelacakan piutang hilang atau rusak.
h)Kinerja SDM penagih piutang yang buruk.
4.Kebijakan manajemen piutang
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, manajemen piutang mampu mengontrol siklus piutang mulai dari terjadinya piutang hingga penagihan
sehingga tidak mengganggu aliran kas perusahaan.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam penerapan manajemen piutang yaitu sebagai berikut.
a)Analisis Standar Kredit
Standar kredit merupakan kualitas minimal yang digunakan untuk menilai apakah peminjam layak untuk diberikan kredit atau pinjaman.
Dengan menentukan standar kredit, perusahaan bisa menentukan besaran pemberian kredit serta jangka waktu yang diberikan untuk
melakukan pelunasan.
Ada beberapa versi kriteria dalam menganalisis standar kredit yaitu 5C, 5P, dan 3R.
Adapun analisis standar kredit 5C sebagai berikut:
•Characteristic: Perilaku pemohon pinjaman yang meliputi kejujuran, keterbukaan, pengalaman dalam meminjam, dan perilaku umum lainnya.
•Capability: Kemampuan pemohon pinjaman dalam mengelola usahanya.
•Capital: Utang yang diberikan bukan satu-satunya sumber daya. Namun pemohon juga harus memiliki modal.
•Collateral: Pemohon harus bisa memberikan jaminan pinjaman.
•Condition: Keadaan yang terjadi ketika adanya transaksi atau permohonan piutang baik secara makro maupun mikro.
Sedangkan analisis 5P meliputi:
•Party: Pengelompokan calon pemohon pinjaman.
•Purpose: Tujuan pemohon pinjaman. Apa yang akan dilakukan dan digunakan dari dana pinjaman tersebut.
•Prospect: Memprediksi efektivitas hasil dari pinjaman yang diberikan.
•Protection: Adanya perlindungan atau jaminan atas aset atau uang yang dipinjamkan.
•payment: menganalisis apakah kredit yang dipinjamkan mampu dikembalikan atau tidak.
Di sisi lain, prinsip analisis kredit 3R dijabarkan lebih sederhana namun cukup menggambarkan aspek-aspek sebelumnya yaitu:
•Return: Tingkat keberhasilan dari aktivitas piutang baik bagi peminjam maupun pemohon pinjaman.
•Repayment: Kemampuan pemohon pinjaman untuk melunasi pinjamannya.
•Risk: Kemampuan pemohon dalam menanggung risiko apabila tidak mampu mengembalikan hutangnya.
b) Persyaratan Kredit
Persyaratan kredit yang dimaksud adalah meliputi ketentuan-ketentuan yang dibuat perusahaan dalam mengelola piutangnya.Syarat
kredit meliputi penentuan periode kredit, potongan tunai, penetapan bunga dan syarat-syarat lain yang diberikan kepada pemohon
pinjaman. Umumnya, syarat kredit sangat dipengaruhi dengan jenis usaha yang dijalankan, bentuk kerjasama, kondisi kreditur maupun
debitur, nilai ekonomis produk, dan sifat relatif lainnya.
c) Kebijakan Penagihan
Kebijakan penagihan utang sangat didasari oleh kebijakan kredit yang telah disepakati misalnya jumlah pinjaman yang diterima, periode
kredit, dan persyaratan khusus lainnya.Perusahaan harus jeli dalam menentukan kebijakan penagihan pinjaman. Mulai dari media penagihan
apakah melalui email, penagihan langsung, atau melalui agen.Satu hal yang perlu diingat dalam menentukan kebijakan penagihan adalah strategi
dalam penagihan itu sendiri.Misal, jika perusahaan terlalu agresif kepada peminjam dalam hal ini konsumen, bukan hal yang tidak mungkin
apabila mereka akan beralih ke pesaing bisnis.
Dalam hal pinjaman karyawan misalnya, kebijakan pinjaman yang berbelit dan membebankan menyebabkan perusahaan kehilangan karyawan
terbaiknya dan mungkin akan memengaruhi kinerja perusahaan secara langsung.
d)Mengandalkan Pihak Ketiga
Kebijakan terakhir bukanlah prinsip utama yang bisa dilakukan untuk mengefisiensi manajemen piutang perusahaan. Namun di dalam
persaingan yang semakin ketat dan sangat volatile mengandalkan pihak ketiga merupakan pilihan terbaik.Pihak ketiga yang dimaksud adalah
pihak di luar perusahaan yang membantu mengelola piutang perusahaan misalnya adalah menggunakan layanan teknologi keuangan atau
konsultasi dengan konsultan bisnis.Mengandalkan pihak ketiga adalah investasi jangka panjang yang paling efektif dalam mengelola keuangan
terutama piutang perusahaan.Misalnya, Anda bisa menggunakan teknologi pengolahan akuntansi dan keuangan untuk memangkas birokrasi
penagihan dan pemberian piutang, pemantauan, hingga kemudahan pengolahan data.
Selain menggunakan teknologi, perusahaan juga bisa mengandalkan konsultan bisnis untuk mengatur keuangan terutama piutang secara efektif.
Melalui konsultan bisnis, perusahaan bisa mendapatkan konsultasi secara efektif mengenai pengelolaan keuangan baik yang terjadi saat ini dan
proyeksi masa depan
Manajemen perencana RS penggaran
1.Penganggaran rumah sakit
Penganggaran adalah suatu proses di mana biaya dialokasikan pada kegiatan tertentu yang telah direncanakan untuk jangka waktu yang telah ditetapkan, biasanya 12
bulan.Ascobat Gani. Beberapa Pemecahan Tentang Pengembangan Manajemen Keuangan Rumah Sakit. Dalam: Hendrik M Taurany, Editor. Administrasi Rumah Sakit. Jakarta:
FKM-UI 1986. Hal.172.
Penulis lain mengemukakan bahwa Penganggaran adalah proses kegiatan yang menghasilkan anggaran sebagai suatu hasil kerja (out-put ), serta berkaitan dengan pelaksanaan
fungsi-fungsi anggaran, yaitu fungsi pedoman kerja, alat pengkoordinasian kerja dan pengawasan kerja.
Sebagai pedoman kerja, anggaran memberikan arah serta sekaligus memberikan target yang harus dicapai oleh kegiatan rumah sakit pada waktu yang akan datang. Sebagai alat
koordinasi, anggaran mengkoordinasikan semua bagian yang ada di rumah sakit sehingga saling menunjang, saling bekerja samadengan baik untuk menuju sasaran yang telah
ditetapkan. Demikian juga anggaran sebagai tolok ukur maupun pembanding untuk menilai realisasi kegiatan rumah sakit, kelemahan maupun kekuatan yang dimiliki oleh rumah
sakit. Hal ini menunjukkan bahwa anggaran dapat pula berfungsi sebagai alat pengawasan kerja.
2.Anggaraan rumah sakit
Anggaran Rumah Sakit adalah Rencana kegiatan yang disusun secara sistematis dan meliputi seluruh kegiatan atau aktivitas rumah sakit dan dinyatakan dalam bentuk uang serta
berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penganggaran
a) Faktor Intern yang mempengaruhi anggaran :
• Penjualan jasa rumah sakit tahun yang telah lalu (rawat inap, rawat jalan, penunjang diagnostik, tindakan bedah dan lain-lain).
• Kemampuan rumah sakit yang tersedia
• Keadaan personil (jumlah dan kualifikasi)
• Modal kerja yang ada
• Fasilitas yang dimiliki
b)Faktor Ekstern yang mempengaruhi anggaran :
•Keadaan pesaing
•Kecenderungan upaya kesehatan
•Penduduk, teknologi, keuangan, personil, ketentuan pemerintah, dan lain-lain), keadaan perekonomian nasional, penghasilan masyarakat dan lain-
lain.
3.Prosedur anggaran
Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap penyusunan serta pelaksanaan anggaran adalah pimpinan tertinggi organisasi,
karena pimpinan organisasilah yang paling berwenang dan bertanggung jawab atas kegiatan organisasi secara keseluruhan. Namun demikian dalam
penyusunannya dapat didelegasikan kepada bagian administrasi, panitia anggaran, kedua-duanya, atau kepada panitia anggaran di mana bagian
administrasi merupakan anggotanya.
Pada umumnya penganggaran diserahkan kepada bagian administrasi bagi organisasi yang kecil dengan kegiatan yang tidak terlalu kompleks,
sedangkan panitia anggaran, digunakan bagi organisasi yang besar dengan kegiatan yang kompleks, beraneka ragam serta ruang lingkup yang
berbeda. Di dalam panitia anggaran inilah diadakan pembahasan-pembahasan tentang rencana kegiatan yang akan datang, sehingga anggaran yang
dihasilkan merupakan kesepakatan bersama, sesuai dengan fasilitas dan kemampuan masing-masing bagian secara terpadu. Kesepakatan bersama ini
sangat penting agar dalam pelaksanaannya nanti didukung oleh semua pihak di Rumah Sakit. Anggaran yang disusun oleh panitia anggaran ini baru
merupakan rencana anggaran, yang selanjutnya dikonsultasikan kepada pimpinan rumah sakit. Untuk penyusunan anggaran di Rumah Sakit
Pemerintah akan dibicarakan pada bagian akhir dari bab ini. Pada prinsipnya istilah panitia ini diberikan kepada beberapa orang (sekelompok orang)
yang ditunjuk dan diberi wewenang untuk melakukan suatu tugas. Wewenang yang diberikan kepada panitia ini sangat bervariasi, ada yang diberi
wewenang mengambil keputusan atau yang sifatnya memberi saran saja dan ada juga yang hanya digunakan sebagai alat penerima informasi saja.
Penggunaan panitia dalam suatu organisasi disebabkan oleh berbagai pertimbangan sebagai berikut :
• Sifatnya demokratis
Sebagai alat koordinasi, alat untuk menampung informasi, alat dalam konsolidasi wewenang dan untuk pemusatan
wewenang dalam merencanakan program.
Pertimbangan dan keputusan kelompok lebih baik daripada perorangan.
• Motivasi melalui partisipasi.
Namun demikian Wursanto juga mengemukakan bahwa penggunaan panitia dalam suatu organisasi, juga mempunyai
beberapa kelemahan, antara lain pemborosan, baik waktu maupun biaya, tidak mampu mengambil keputusan dengan
cepat, serta memecah tanggung jawab.
4. Jenis anggaran di rumah sakit
a) Anggaran statistik
Anggaran Statistik adalah bagian penting dari proses penganggaran yang menetapkan volume dan sumber daya yang
digunakan pada anggaran lain. Karena anggaran statistik ditempatkan ke dalam semua anggaran keuangan lain, keakuratan
secara khusus adalah penting.
Beberapa organisasi, terutama sesuatu yang lebih kecil, tidak boleh memiliki anggaran statistik yang terpisah, tetapi
dimasukkan ke dalam data secara langsung ke dalam pendapatan dan anggaran biaya atau barangkali ke dalam
anggaran operasi tunggal. Manfaat dari memiliki anggaran stastistik terpisah adalah memaksa semua anggaran
yang lain diantara organisasi untuk menggunakan setelan volume yang sama dari asumsi sumber daya.
b) Anggaran Pendapatan
Informasi rinci dari anggaran statistik dimasukkan ke dalam anggaran pendapatan yang menggabungkan volume
data dengan data pembayaran kembali untuk mengembangkan ramalan pendapatan. Anggaran pendapatan seperti
anggaran pendapatan usaha rawat inap, rawat jalan, jasa dokter, laboratorium, radiologi, farmasi dan lain-lain.
c) Anggaran Belanja
Sebagaimana anggaran pendapatan, anggaran belanja di peroleh dari data dalam anggaran statistik. Fokus disini
berada di atas niaya untuk menyediakan jasa dibandingkan hasil pendapatan. Anggaran belanja secara khas dibagi
kedalam tenaga kerja (gaji,upah, dan keuntungan tambahan) dan komponen non tenaga kerja. Komponen non
tenaga kerja meliputi belanja terkait dengan item-item seperti penyusutan, sewa guna, utilitas, administrasi dan
peralatan medis serta pelatihan medis dan pendidikan.
d) Anggaran Operasional
Anggaran operasional atau rutin berkaitan dengan dukungan biaya untuk setiap kegiatan operasinal selama tahun anggaran.
Untuk organisasi yang lebih besar, anggaran operasi adalah satu kombinasi dari pendapatan dan anggaran belanja. Untuk
bisnis yang lebih kecil, statistik, pendapatan dan belanja sering dikombinasikan ke dalam anggaran operasi tunggal. Karena
anggaran operasi dipersiapkan mengunakan metode akuntansi akrual yang secara kasar dipikirkan sebagai satu ramalan
ikhtisar laba rugi. Bagaimanapun, tidak sama dengan ihktisar laba rugi yang dipersiapkan pada tingkat organisator, anggaran
operasi di persiapkan pada tingkat sub unit, satu departemen atau lini produk. Karena akibat ini, seluruh kepentingan
terhadap proses penganggaran, banyak difokuskan pada anggaran operasi.
e) Anggaran Kas
Anggaran kas berkaitan dengan rencana penerimaan dan pengeluaran kas yang dinyatakan secara kuantitatif untuk periode
yang akan datang. Anggaran kas difokuskan pada posisi kas organisasi. Karena anggaran operasi dan komponen anggaran
menggunakan akuntansi akrual, mereka tidak menyediakan informasi arus kas. Seperti laporan arus kas yang menuang
kembali ikhtisar laba rugi untuk difokuskan pada kas, anggaran kas ditung kembali terhadap anggaran operasi untuk
difokuskan kedalam arus kas akrual dan keluar dari bisnis. Anggaran kas memberitahukan manajer apakah bisnis
diproyeksikan untuk menghasilkan kelebihan kas yang akan harus diinvestasikan atau untuk mengalami kejatuhan singkat kas
yang meliputi beberapa cara. Anggaran kas dipersiapkan bulanan, mingguan atau berdasarkan harian dan digunakan untuk
manajemen kas jangka pendek.
Kesimpulan
Anggaran merupakan implementasi dari rencana dari rencana strategi yangtelah ditetapkan. Penyusunan
anggaran adalah Proses pengoperasionalanrencana dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit
moneter, untukkurun waktu tertentu. Anggaran merupakan rencana yang diungkapkan secarakuantitatif dalam
unit moneter untuk periode satu tahun.
kegunaan anggaran :
1.Memperjelas rencana strategi
2.Membantu koordinasikan kegiatan beberapa bagian dari suatuorganisasi
3.Melimpahkan tanggung jawab kepada manajer
4.Memperoleh kesepakatan bahwa anggaran merupakan dasar penilaiankinerja manajer

Anda mungkin juga menyukai