Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN MANAJERIAL

PRAKTEK PEMASARAN RUMAH SAKIT

DI BAGIAN MUTU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MOHAMMAD NATSIR
SOLOK

OLEH :

NIKA MAIKA BELLA


20190006

NOLA MARZALINA
20190034

PROGRAM STUD I D-III ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS KESEHATAN UM SUMBAR
BUKITTINGGI
2023

i
LAPORAN MANAJERIAL
PRAKTEKPEMASARAN RUMAH SAKIT

BAGIAN MUTU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MOHAMMAD NATSIR
TAHUN 2023

Disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memenuhi


Mata Kuliah Praktek Pemasara Rumah Sakit
Diploma III Administrasi Rumah Sakit

Oleh :

NIKA MAIKA BELLA


20190006

NOLA MARZALINA
20190034

PROGRAM STUDI D-III ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS KESEHATAN UM SUMBAR
BUKITTINGGI
2023

ii
PENGESAHAN LAPORAN MANAJERIAL PRAKTEK

NAMA ANGGOTA KELOMPOK : 1. NIKA MAIKA BELLA (20190006)


2. NOLA MARZALINA (20190034)
PROGRAM STUDI : ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
FAKULTAS : KESEHATAN
TEMPAT RAKTEK : RSUD MOHAMMAD NATSIR SOLOK
WAKTU PRAKTEK : 02Januari s/d 28Januari 2023

Menyatakan bahwa laporan ini adalah benar :

Disetujui Oleh :

Disahkan Oleh :

Ka. Prodi D-III Administrasi Rumah Sakit

(Rantih Fadlya Adri.M.Si)

Pembimbing Akademik, Pembimbing Lapangan,

(Elsi Susanti, SE., MM) (Ns. Yonda Erdis, S.Kep)

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadiran Allah Subhanahu wa Ta’ala yang

telah memberikan taufiq dan hidayah-NYA kepada kelompok kami sehingga kami

dapat menyelesaikan laporan praktek pemasaran di Rumah Sakit RSUD

Mohammad Natsir Solok dengan tepat waktu.

Dengan selesainya Laporan Praktek Pemasaran Rumah Sakit ini, tidak

lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua yang sudah membantu, baik secara

moral maupun materi. Khususnya kami ucapkan terimakasih kepada pihak yang

sudah terlibat langsung :

1. Ibuk dr. Elvi Fitraneti, Sp. PD selaku Direktur RSUD Mohammad Natsir

Solok,

2. Ibuk Rantih Fadlya Adri. M.Si selaku Ka. Prodi D-III Administrasi Rumah

Sakit Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat,

3. Ibuk Elsi Susanti, SE., MMselaku Pembimbing Akademik Universitas

Muhammadiyah Sumatera Barat,

4. Ibu dr. Reno Sari Caniago, Sp.S selaku Ketua Komite PMKP di RSUD

Mohammad Natsir Solok,

5. IbukNs. Yonda Erdis, S.Kep selaku Clinical Instructure di Bagian Mutu

RSUD Mohammad Natsir,

6. Bapak/ibu staff mutu RSUD Mohammad Natsir yang telah memberikan

bimbingan kepada kami,

7. Orang tua kami atas doa dan dukungannya sehingga tugas praktek ini

berjalan lancar,

iv
8. Seluruh anggota kelompok yang sudah saling bahu membahu demi

terlaksananya laporan praktek yang kami kerjakan ini.

Kami menyadari, bahwa laporan yang kami buat ini masih terdapat

kekurangan, baik dari segi penyusunan, Bahasa, maupun penulisannya. Oleh

karena itu, kami sangat mengharapkan kritis dan saran yang membangun dari

semua pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi

dimasa mendatang.

Solok, 03Januari 2023

Penyusun

v
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Praktek Pemasaran Rumah Sakit.........................................1
B. Ruang Lingkup Praktek Pemasaran Rumah Sakit........................................2
C. Tujuan Praktek pemasaran Rumah Sakit......................................................2
D. Manfaat Praktek Pemasaran Rumah Sakit....................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT................................................5
A. Sejarah Dan Kegiatan Operasional Rumah Sakit.........................................5
B. Visi dan Misi RSUD Mohammad Natsir Solok............................................7
C. Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas.......................................................8
D. Fasilitas RSUD Mohammad Natsir.............................................................17
BAB IIIPELAKSANAAN PRAKTEK...............................................................20
A. Bentuk Kegiatan Praktek............................................................................20
B. Bidang Kerja...............................................................................................23
C. Prosedur Kerja Praktek...............................................................................28
D. Kendala Kerja dan Upaya Pemecahan yang Dilakukan..............................34
BAB IVPENUTUP...............................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................37
LAMPIRAN..........................................................................................................38

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rumah Sakit.........................................................................................5

Gambar 2.2 Peta Administratif Kota Solok.............................................................7

vii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktek Pemasaran Rumah Sakit

Praktek Pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendidik

mahasiswa dalam usaha mempersiapkan tenaga madya non medis yang

mempunyai cukup pengetahuan, sikap dan keterampilan dibidang Pemasaran

Rumah Sakit yang mampu bersaing dan berorientasi kepada etika profesi.

Dengan mengikuti praktek Pemasaran Rumah Sakit diharapkan dapat

menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman mahasiswa dalam

mempersiapkan diri memasuki dunia kerja yang sebenarnya.

Praktek Kerja Lapangan dapat meningkatkan keterampilan dan

kemampuan mahasiswa khususnya mahasiswa DIII Administrasi Rumah Sakit

Fakultas Kesehatan sekaligus penerapanteori-teori yang didapatkannya selama

kuliah. Dimana para mahasiswa akan mendapatkan pengalaman di dunia kerja

khususnya rumah sakit. Selain untuk memenuhi kewajiban akademik, kegiatan

ini diharapkan dapat menjadi penghubung antara dunia kerja dengan dunia

pendidikan serta dapat menambah pengetahuan tentang dunia kerja sehingga

mahasiswa akan mendapatkan gambaran tentang dunia kerja.

Program studi DIII Administrasi Rumah Sakit Fakultas Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat sebagai salah satu lembaga

pendidikan formal yang bertanggung jawab terhadap peningkatan sumber

daya manusia pada umumnya dan mahasiswa khususnya telah menempuh

berbagai upaya untuk mencapai peningkatan kualitas mahasiswanya. Salah

1
2

satu upaya yang ditempuh selama ini antara lain dengan mewajibkan

mahasiswa mengikuti mata kuliah Praktek Pemasaran Rumah Sakit.

Mata kuliah ini memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk

mencoba memperaktekan teori yang didapat padaperkuliahan.

RSUD M.Natsir merupakan rumah sakit pendidikan dan telah bekerja

sama dengan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Pemilihan Tempat

Praktek Lapangan di Bagian Pemasaran, Bagian Humas, Bagian Perencanaan,

Bagian SIMRS, Bagian Komite Mutu dan Bagian Personaliaini disesuaikan

dengan mata kuliah yang telah ditempuh.

B. Ruang Lingkup Praktek Pemasaran Rumah Sakit


Ruang lingkup praktek Pemasaran Rumah Sakit dilakukan di Bidang

Mutu dimana kompetensi yang akan di capai oleh mahasiswa yaitu mampu

melakukan menyusun kebijakan, panduan, prosedur dan program peningkatan

mutu, keselamatan pasien dibagian Mutu Rumah Sakit Umum Daerah

M.Natsir Solok.

C. Tujuan Praktek pemasaran RS


1. Tujuan Umum

Tujuan umum dilaksanakannya praktek Pemasaran Rumah Sakit

yaitu untuk mengetahui dan memahami gambaran tentang kegiatan yang

dilakukan di RSUD Mohammad Natsir Solok khususnya dibagian mutu

serta mahasiswa dapat mengimplementasikan sistem pemasaran rumah

sakit pada bagian mutu.


3

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa dapat melakukan survey kepuasan pasien.

b. Mahasiswa mampu memahami bagaimana mutu di rumah sakit.

D. ManfaatPraktek Pemasaran RS

Adapun manfaat dari praktek Pemasaran iniadalah:

1. Manfaat Bagi Mahasiswa

Menambah pengetahuan dan wawasan disampingteori yang

dipelajari disaat kuliah serta keterampilan didunia kerja, juga sebagai tolak

ukur untuk memasuki dunia kerja yang sesunguhnya. Dapat mengetahui

penerapan teori-teori yang didapatkan selama kuliah di tempat

pelaksanaan praktek.

2. Manfaat Bagi Instansi Rumah Sakit

a. Mampu melihat kemampuan potensial yang dimiliki mahasiswa

sehingga dapat membantu mempercepat peningkatan kinerja.

b. Menumbuhkan kerja sama yang saling menguntungkan dan saling

bermanfaat bagi pihak pihak yang terlibat.

c. Diharapkan RSUD MohammadNatsir Solok mampu meningkatkan

hubungan denganUniversitas Muhammadiyah Sumatera Barat.

d. Membantu instansi dalam pekerjaan sehari hari selama praktek

pemasaran rumah sakit.

3. Manfaat Bagi Fakultas Kesehatan

Sebagai bahan evaluasi kurikulum yang telah diterapkan, serta

menemukan penyesuaiannya dengan kebutuhan tenaga kerja yang


4

kompeten dalam bidangnya.Sebagai bahan pertimbangan dan panduan

untuk mahasiswa yang akan melakukuan praktek kerja lapangan di masa

yang akan datang dan menambah kerja sama dengan rumah sakit

pemerintah maupun swasta.


5

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Sejarah Dan Kegiatan Operasional Rumah Sakit

1. Sejarah RSUD Mohammad Natsir Solok

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mohammad Natsir yang sebelumnya

memiliki nama RSUD Solok berdiri sekitar tahun 1940-an. Rumah Sakit pemerintah

ini pada awalnya berlokasi di yang berdekatan dengan komplek Pasar Raya Solok dan

memiliki 40 tempat tidur. Pada saat itu, rumah sakit banyak membantu masyarakat

korban perang, disamping memberi pelayanan kesehatan pada masyarakat Solok.

Sekitar tahun 1979, pelayanan yang diberikan meningkat dengan tersedianya

dokter spesialis anak dan kebidanan. Pelayanan rawat inap terdiri dari pelayanan

rawat inap anak,rawat inap penyakit dalam, kebidanan dan bedah. Rawat jalan terdiri

dari poli umum, poli gigi, poli keluarga berencana, poli kesehatan ibu & anak dan

p3k.

Pada tahun 1984 lokasi rumah sakit pindah ke Jalan Simpang Rumbio dan

diresmikan oleh Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Ir. Azwar Anas, pada tanggal 7

April 1984. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Solok semakin berkembang dari

tahun ke tahun dengan bertambahnya sarana dan prasarana sehingga pada tahun 1986

RSUD Solok diusulkan berubah status menjadi RSUD Tipe C. Hal ini ditetapkan

berdasarkan SK Gubernur Provinsi Sumatera Barat Nomor 36 Tahun 1986 dan SK

Menkes RI No.303/Men.Kes/SK/IV/1987. Pada tahun 2011 RSUD Solok berupaya

menaikkan kelas Rumah Sakit menjadi Tipe B dengan dikeluarkannya SK Menkes RI


6

No HK 03.05/520/2011 dan ketetapan Gubernur Provinsi Sumatera Barat No 440-

343/2011.

Pada tanggal 1 Januari 2019 RSUD Solok resmi berganti nama menjadi RSUD

Mohammad Natsir. Perubahan ini ditetapkan dengan Peraturan Gubernur (Pergub)

Sumatera Barat Nomor 63 Tahun 2018 tentang Perubahan Nama RSUD Solok

menjadi RSUD Mohammad Natsir, yang ditanda tangani Gubernur Sumatera Barat,

Prof. Dr. Irwan Prayitno, Psi, M.Sc, pada tanggal 20 Desember 2018. Sekarang

jumlah tempat tidur meningkat lebih kurang 297 tempat tidur. Saat ini RSUD

M.Natsir menjadi pusat rujukan wilayah Sumatera Barat bagian Selatan, yaitu

Kabupaten Solok, Kota Solok, Solok Selatan, Sawahlunto, Sijunjung dan

Dharmasraya.

Gambar 2.1. Gambar rumah sakit


7

2. Lokasi RSUD Mohammad Natsir Solok

RSUD Mohammad Natsir adalah Rumah Sakit milik Provinsi Sumatera Barat

yang terletak di tempat strategis karena berada di pusat Sumatera Barat bagian

Selatan. Sumatera Barat bagian Selatan yaitu:

1. Kabupaten Solok

2. Kota Solok

3. Kabupaten Solok Selatan

4. Sawahlunto

5. Sijunjung

6. Dharmasraya

Posisi RSUD Mohammad Natsir berada di jalan Simpang Rumbio Kelurahan

Simpang Rumbio, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok Provinsi Sumatera

Barat.

Posisi ini terletak di area strategis dengan dikelilingi oleh wilayah kota kota

dan kabupaten sekitarnya. Sebelah utara, berbatasan dengan Kabupaten Solok dan

Tanah Datar. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Solok dan Solok Selatan.

Sebelah barat dengan Kabupaten Solok, Kota Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung

dan Dharmasraya.
8

Gambar 2.2 Peta Administratif Kota Solok

Berdasarkan letak yang strategis ini, RSUD M.Natsir banyak melayani pasien

dari luar Kota Solok seperti Kabupaten Solok, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten

Dharmasraya, Kota Sawahlunto dan daerah lainnya.

B. Visi dan Misi RSUD Mohammad Natsir Solok


1. Visi

Rumah Sakit terbaik di Provinsi Sumatera Barat

2. Misi

a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan paripurna

b. Meningkatkan kemandirian dan tata kelola rumah sakit

c. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian di bidang

Kesehatan.

3. Motto

“ Santun dalam melayani, cepat dan tepat dalam bertindak”

C.Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas


1. Struktur Organisasi

a. Direktur

b. Wakil Direktur, terdiri dari:

a) Wakil Direktur Pelayanan, terdiri dari:

 Bidang Pelayanan Medis, membawahi:

 Seksi Perencanaan dan Pengembangan Medis

 Seksi Mutu Medis

 Bidang Pelayanan Keperawatan, membawahi:

 Admin Kesehatan (2 orang)


9

 Bidang Penunjang, membawahi:

 Admin Kesehatan (2 orang)

b) Wakil Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia, terdiri dari:

 Bagian Tata Usaha, membawahi:

 Penata Humas

 Bagian Perlengkapan Rumah Tangga (Arsiparis)

 Bagian Sumber Daya Manusia

 Bagiaan Pembinaan Kepegawaian (Analis Kepegawaian)

 Bagian Diklat dan Sertifikasi (Analis Kepegawaian)

c) Wakil Direktur Keuangan

 Bagian Anggaran dan Investasi, membawahi:

 Analisis Perencanaan

 Bagian Perbendaharaan, membawahi:

 Analisis Keuangan Pusat dan Daerah

2. Deskripsi Tugas

a. Direktur

1) Direktur mempunyai tugas pokok memimpin, mengawasi dan

mengkoordinasi tugas-tugas Rumah Sakit dan menyelenggarakan urusan

di bidang upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan dilaksanakan

secara serasi, terpadu dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan

kesehatan dan pencegahan serta rujukan melaksanakan tugas kedinasan

lainnya.
10

2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Direktur mempunyai fungsi:

 Penyelenggaraan pelayanan medis

 Penyelenggaraan rehabilitas medis

 Penyelenggaraan pencegahan penyakit, pencegahan akibat penyakit

dan peningkatan pemulihan kesehatan

 Penyelenggaraan perawatan

 Penyelenggaraan pendidikan atau latihan untuk tenaga medis, para

medis serta tenaga lain

 Penyelenggaraan sistem rujukan

 Membina dan memotivasi seluruh pegawai di lingkungan rumah

sakit dalam upaya meningkatkan efektifitas dan produktivitas kerja

 Pengkoordinasian penyelenggaraan penelitian dan pengembangan

 Menyelenggarakan pembinaan teknis di bidang pelayanan rumah

sakit serta memberikan pelayanan kepada masyarakat

 Mengkaji dan menyiapkan bahan penetapan kebijakan Gubernur di

bidang pelayanan rumah sakit

 Memberi saran dan pertimbangan kepada Gubernur di bidang

pelayanan rumah sakit.

3) Rincian Tugas Direktur

 Menyusun rencana kegiatan RSUD sebagai pedoman dan pelaksanaan

tugas
11

 Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksaan tugas kepada

bawahan sehingga pelaksaan tugas berjalan lancar

 Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas kepada

bawahan dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang

telah dan belum dilaksanakan

 Membuat konsep, memaraf dan /atau menandatangani naskah dinas

 Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya

 Merumuskan kebijakan teknis operasional kegiatan RSUD

 Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka

penyelenggaraan pelayanan administrasi, medik dan keperawatan

 Menyelenggarakan pembinaan kepada masyarakat berkaitan dengan

pengelolaan dan pelayanan RSUD

 Menyelenggarakan urusan pelayanan administrasi, medik dan

keperawatan RSUD

 Menyelenggarakan dan mengkoordinasi pelayanan kepada

masyarakat, khususnya dibidang promotif, pencegahan, pemulihan,

rehabilitasi dibidang kesehatan

 Menyelenggarakan upaya rujukan di sektor kesehatan serta pelayanan

kesehatan penunjang lainnya

 Menyelenggarakan kebijakan program, keuangan, umum,

perlengkapan dan kepegawaian dalam lingkungan RSUD

 Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas RSUD dan memberikan

saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan

kebijakan
12

 Menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh

atasan sesuai dengan bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran

pelaksanaan tugas

b. Wakil Direktur Pelayanan

1) Wakil Direktur Pelayanan mempunyai tugas pokok membantu dan

bertanggung jawab kepada Direktur RSUD Mohammad Natsir dalam hal:

Memimpin, mengkoordinir dan mengendalikan serta mengawasi pelayan

medik dan pelayanan keperawatan serta bidang penunjang

2) Untuk menyelenggarakan tugaspokok sebagaimana dimaksud pada pasal

ayat (1) wakil direktur pelayanan mempunyai fungsi:

 Perencanaan bidang pelayanan keperawatan, pelayanan medis dan

penunjang

 Pengorganisasian bidang pelayanan keperawatan pelayanan medis

dan penunjang

 Pembinaan dan pengarahan bidang pelayanan keperawatan,

pelayanan medis dan penunjang

 Monitoring dan evaluasi bidang pelayanan keperawatan, pelayanan

medis dan penunjang

3) Rincian Uraian Tugas Wakil Direktur Pelayanan

 Mengkoordinir penyusunan program kerja dalam bidang pelayanan

medik, pelayanan keperawatan dan penunjang

 Memimpin, mengkoordinir dan mengendalikan pengelolaan tugas

pelayanan medik, pelayanan keperawatan dan penunjang


13

 Mengkoordinir penyelenggraan penyusunan sistem pemantauan dan

pengawasan pelaksanaan kegiatan pelayanan medik, pelayanan

keperawatan dan penunjang

 Melaksanakan pemantauan,evaluasi dan laporan yang berkaitan

dengan tugas pelayana medik, pelayanan keperawatan dan

penunjang

 Melaksanakan pembinaan terhadap staf pelayanan medik, pelayanan

keperawatan dan penunjang

 Menyelenggarakan koordinasi dengan bagian kerja terkait

 Melaksanakan penilaian kinerja staf

 Memberikan reward dan punisment terhadap kinerja staf

 Menyetujui pelaksanaan cuti staf pelayanan

 Merekomendasikan izin belajar atau tugas belajar serta peningkatan

dan pengembangan staf pelayanan

 Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan

c. Wakil direktur umum dan sumber daya manusia

1) Wakil direktur umum dan sdm mempunyai tugas pokok membantu dan

bertangguang jawab kepada direktur RSUD Mohammad Natsir dalam

hal:memimpin,mengkoordinir dan mengendalikan serta mengawasi tugas

ketata usaha dan sumber daya manusia

2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud dalam ayat (a)

Wakil Direktur Umum dan SDM mempunyai fungsi perencanaan,

pengorganisasian, pembinaan dan pengarahan, monitoring dan evaluasi

bagian Tata Usaha dan Sumber Daya Manusia


14

3) Rincian tugas Wakil Direktur Umum dan SDM adalah sebagai berikut:

 Mengkoordinir penyusunan program kerja dalam Bagian Tata

Usaha dan Sumber Daya Manusia.

 Memimpin, mengkoordinir dan mengendalikan pengelolaan tugas

Bagian Tata Usaha dan Sumber Daya Manusia.

 Mengkoordinir penyelenggaraan penyusunan sistem pemantauan

dan pengawasan pelaksaan kegiatan Bagian Tata Usaha dan

Sumber Daya Manusia.

 Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan

dengan tugas Bagian Tata Usaha dan Sumber Daya Manusia.

 Melaksanakan pembinaan terhadap staf Bagian Tata Usaha dan

Sumber Daya Manusia.

 Menyelenggarakan koordinasi bagian kerja terkait.

 Melaksanakan penilaian kinerja staf.

 Memberikan reward dan punisment terhadap kinerja staf.

 Menyetujui pelaksaan cuti staf umum dan SDM.

 Merekomendasikan izin belajar atau tugas belajar serta

peningkatan dan pengembangan staf Rumah Sakit.

 Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.

d. Wakil Direktur Keuangan

1) Wakil direktur keuangan mempunyai tugas pokok membantu direktur

dalam mengkoordinasikan dan mengendalikan penyelenggaraan Bagian

Anggaran, Kerjasama dan Investasi serta Bagian Perbendaharaan untuk


15

menunjang pelayanan rumah sakit yang efisien, efektif dan produktif di

RSUD Mohammad Natsir.

2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Wadir Keuangan mempunyai fungsi perencanaan, pengorganisasian,

pembinaan dan pengarahan serta monitoring dan evaluasi Bagian

Anggaran, Kerjasama, Investasi dan Bagian Perbendaharaan.

3) Rincian tugas pokok dan fungsi Wakil Direktur Keuangan sebagaimana

yang dimaksud pada ayat (1) dan (2) sebagai berikut:

 Mengkoordinir penyusunan program kerja dalam Bagian

Anggaran, Kerjasama , Investasi dan Bagian Perbendaharaan.

 Memimpin, mengkoordinir dan mengendalikan pengelolaan tugas

Bagian Anggaran, Kerjasama, Investasi dan Bagian

Perbendaharaan.

 Mengkoordinir penyelenggaraan penyusunan sistem pemantauan

dan pengawasan pelaksanaan kegiatan Bagian Anggaran,

Kerjasama, Investasi dan Bagian Perbendaharaan.

 Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan

denga tugas Bagian Anggaran, Kerjasama, Investasi dan Bagian

Perbendaharaan.

 Melaksanakan pembinaan terhadap staf Bagian Anggaran,

Kerjasama, Investasi dan Bagian Perbendaharaan.

 Menyelenggarakan koordinasi dengan bagian kerja terkait.

 Melaksanakan penilaian kinerja staf.

 Memberikan reward dan punishment terhadap kinerja staf.


16

 Merekomendasikan izin belajar atau tugas belajar serta

peningkatan dan pengembangan staf Bagian Anggaran, Kerjasama,

Investasi dan Bagian Perbendaharaan.

 Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.


17
18

D. Fasilitas RSUD Mohammad Natsir


RSUD Mohammad Natsir adalah rumah sakit umum daerah milik Pemerintah dan

merupakan salah satu rumah sakit tipe B yang terletak di wilayah Kota Solok, Sumatera

Barat. Rumah sakit ini memberikan pelayanan di bidang kesehatan yang didukung oleh

layanan dokter spesialis serta ditunjang dengan fasilitas medis yang memadai. Selain itu

RSUD M.Natsir juga sebagai rumah sakit rujukan untuk wilayah Solok dan Sekitarnya.

a. Fasilitas dan Layanan

1. Ambulance

2. Instalasi Gawat Darurat

3. Farmasi/Apotek

4. Bank Darah

5. Ruang Operasi

6. Instalasi Gizi

7. Dokter Umum

b. Penunjang Medis

1. Laboratorium

2. Radiologi

3. Ultrasonografi (USG)

4. Fisioterapi

c. Rawat Jalan
19

Poliklinik umum dan poliklinik spesialis memberikan pelayanan sesuai dengan

jadwal yang telah ditentukan. Berikut ini merupakan daftar layanan poli yang ada di

RSUD Mohammad Natsir:

1. Spesialis Penyakit Dalam

2. Spesialis Kebidanan dan Kandungan

3. Spesialis Anak

4. Spesialis Bedah

a) Bedah Umum

b) Bedah Orthopedi

5. Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

6. Spesialis Mata

7. Spesialis THT

8. Spesialis Paru

9. Spesialis Saraf

10. Klinik VCT

11. Poli Geriatri

12. Rehabilitas Medic

13. TB MDR

14. Poli Jiwa

15. Poli Gigi

16. Poli Kulit

17. Tomografi

18. Mammografi
20

19. Ct Scan

d. Rawat Inap Pasien

1. Perawatan Khusus dan Intensif

a) ICU

b) Perinatologi

c) CPCU

2. perawatan Umum

a) Ruang Perawatan Kelas Super VIP

b) Ruang Perawatan Kelas VIP

c) Ruang Perawatan Kelas I

d) Ruang Perawatan Kelas II

e) Ruang Perawatan Kelas III


21

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK

A. Bentuk Kegiatan Praktek

Bentuk kegitan dalam pelaksanaan Praktek Pemasaran Rumah Sakit di bagian Mutu

RSUD Mohammad Natsir Solok yaitu dilakukan berupa : Pembekalan Materi, Diskusi,

Praktek, Observasi, Wawancara dan Dokumentasi yang dilaksanakan pada tanggal 02 Januari

s/d 13 Januari 2023.

1. Perbekalan Materi

Perbekalan Materi yaitu apa saja hal hal penting dalam praktek pemasaran yang ada

dalam instansi yang telah di berikan kepada masing masing mahasiswa oleh pembimbing,

hal ini untuk mengevaluasi dan mengingatkan kembali pembelajaran atau materi

perkuliahan yang telah di pelajari di kampus dan dapat diterapkan pada praktek

pemasaran selain itu pembimbing membantu dan membimbing mahasiswa praktek

lapangan (PL)agar memahami apasaja yang penting dalam praktek tersebut.

Dalam pembekalan materi ini, pembimbing lapangan memberikan arahan dan

penjelasan mengenai komponen yang ada di bagian komite mutu dan keselamatan pasien

serta indikator mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit. Komponen di bagiam

komite mutu terdapat tiga yaitu : Sub Komite Mutu, Sub komite Keselamatan Pasien dan

Sub Komite Manajemen Resiko.

2. Diskusi

Diskusi yaitu pembahasan ulang agar mahasiswa dapat bertanya hal hal yang dirasa

belum paham dan dapat bertanya dan menyanggah ataupun memberi masukan dan untuk

mendapat pemahaman yang baik. Dalam pelakasanaan praktek kami mendiskusikan


22

tentangg alur pelaksanaan komie mutu dan keselamatan pasien di RSUD Mohamad

Natsir dan juga mengenai persoalan atau masalah yang ditemui dibagian komite mutu dan

keselamatan pasien, setelah menemukan permasalahnnya kami mendiskusikan tenta

solusi untuk persermasalhan tersebut.

3. Praktek

Mahasiswa turun ke pelayanan sebagai penyaluran hasil dari perbekalan dan dapat

diterapkan dalam masyarakat maupun instansi, hal ini membuat mahasiswa tidak hanya

baik di dalam materi, tetapi juga baik di dalam pelaksaan terhadap masyarakat ataupun

instansi dan juga dapat mengetahui bagai mana system kerja yang sebenarnya, selain

tindakan tindakan yang tidak dapat ditemukan pada materi dapat menjadi pengalaman

bagi mahasiswa untuk menangani sebuah permasalahan.

Dalam pelaksanaan praktek setelah mendapatkan bimbingan berupa materi kemudia

kami praktek ke lapangan .Salah satunya kami melakukan survei kepuasan masyarakat

(Pasien/ Keluarga Pasien) yang wajib dilakukan oleh komite mutu dan keselamatan

pasien tiap satu kali sebulan.

4. Observasi

Observasi adalah pengenalan apa saja yang dibutuhkan dalam instansi dan standar

standar operasinya, dan mahasiswa dapat membandingkan dengan ketetapan yang

berlaku, sehingga mahasiswa dapat memahami bagaimana kelengakapan system dirumah

sakit.

Menurut Arikunto (2006:124) Menurut Arikunto (2006:124)Observasi adalah

mengumpulkan data atau keterangan yang harus dijalankan dengan melakukan usaha-

usaha pengamatan secara langsung ke tempat yang akan diselidiki.


23

Disini kami di arahkan untuk melihat dan mengamati kesesuaian pelaksanaan

komite mutu dan keselamatan pasien di RSUD Mohammad Natsir dengan indikator mutu

nasional.

5. Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab yang terjadi secara langsung antara

dua orang atau lebih. Selain itu, ada juga yang mendefinisikan wawancara yaitu ialah

suatu bentuk komunikasi lisan yang dilakukan secara terstruktur oleh dua orang atau

lebih, baik secara langsung maupun secara tidak langsung atau wawancara jarak jauh.

(Mughnifar Ilham, 2019). Secara umum, tujuan wawancara adalah untuk memperoleh

informasi yang akurat dari narasumber dengan menyampaikan beberapa pertanyaan

tertentu kepada narasumber.

Dalam melakasanakan praktek kami melakukan wawancara langsung kelapangan

kepada pasian/ keluarga pasien terkait pelaksanaan indikator mutu, contohnya wawancara

mengenai tingkat kepuasan terhadap tempat tidur dan tingkat pengetahuan

pasien/keluarga pasien terhadap penggunaan gelang pasien.

6. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan aktivitas atau proses sistematis dalam melakukan

pengumpulan, pencarian, penyelidikan, pemakaian, dan penyediaan dokumen untuk

mendapatkan keterangan, penerangan pengetahuan dan bukti serta menyebarkannya

kepada pengguna. (Mughnifar Ilham, 2019)


24

Di bagian komite mutu dan keselamatan pasien di RSUD Mohammad Natsir, kami

mendokumentasikan beberapa kegiatan yang di lakukan baik di dalam ruangan maupun

di lapangan sebagai bukti dari kegiatan yang dilaksanakan.

B. Bidang Kerja
1. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI KOMITE MUTU DAN KESELAMATAN


PASIENRSUD MOHAMMAD NATSIR SOLOK

PENANGGUNG JAWAB
dr. Elvi Fitraneti, Sp.PD

KETUA KOMITE PMKP

dr. Reno Sari Caniago, Sp.S

SEKRETARIS
Ns. Yonda erdis, S.Kep

SUB KOMITE SUB KOMITE


SUB KOMITE MUTU
KESELAMATAN MANAJEMEN RESIKO
dr. Fitri Sari Susanti,
PASIEN Ns. Imelda Afriani, S.Kep
M.Kes
Ns. Amliza, S.Kep

ANGGOTA
ANGGOTA Aisyah Dewi L, Amd.Kep
ANGGOTA
Ns.Fitrini Irfandri, S.Kep Ns. Suliantini, S.Kep
Ns. Kheni Khasia B, S.Kep
Ns.Mita Okfriyeli,S.Kep Dr. Rida Mustika Zaif
Zona Eka Putri, Amd.Kep
Ns.Mursyidah A, S.Kep Dian Toni Tarda, S.Kep
Ns. Indra Yenni, S.Kep
dr. Khairunnisa Salsabila Ns. Aminah Sofya, S.Kep
dr. Syauqi Faidhun Niam

PERSON IN CHARGE
(PIC)
25

2. Tugas Pokok dan Fungsi Ketua Komite Mutu dan Keselamatan Pasien RSUD

Mohammad Natsir Solok

a. Mengkoordinir kegiatan komite mutu termasuk mewakili dalam kegiatan internal dan

eksternal RSUD Mohammad Natsir Solok

b. Berkoordinasi dengan semua satuan kerja dalam hal desiminasi regulasi, pelaksanaan

monitoring, evaluasi, analisis/kajian, rekomendasi/tindak lanjut, perbaikan

berkesinambungan untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien

c. Menyusun kebijakan, panduan, prosedur dan program peningkatan mutu, keselamatan

pasien

d. Melaksanakan kegiatan peningkatan mutu dan penerapan budaya keselamatan pasien

e. Melakukan monitoring evaluasi kegiatan mutu dan keselamatan pasien

f. Melakukan analisa data berdasarkan indikator terkait peningkatan mutu, keselamatan

pasien dan manajemen resiko RSUD Mohammad Natsir Solok.

g. Melaporkan kemajuan pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu, keselamatan pasien

dan manajemen resiko kepada direktur secara berkala, triwulan, semester dan tahunan

sesuai ketentuan

h. Memberikan saran dan pertimbangan strategis mengenai upaya peningkatan mutu

rumah sakit, penerapan budaya keselamatan pasien dan pelaksanaan manajemen

resiko kepada direktur


26

i. Membantu direktur dalam menyelenggarakan akreditasi nasional yang meliputi :

persiapan akreditasi, bimbingan, pelaksanaan dan kegiatan pasca akreditasi.

j. Bekerja sama dengan bagian diklat untuk melakukan pelatihan internal peningkatan

mutu dan keselamatan pasien di RSUD Mohammad Natsir Solok.

3. Tugas Pokok dan Fungsi Sekretaris Komite Mutu dan Keselamatan Pasien RSUD

Mohammad Natsir Solok

a. Mengatur jadwal rapat dan menetapkan agenda pembahasan setelah konsultasi

dengan ketua

b. Menyusun kebijakan, panduan, prosedur dan program peningakatan mutu,

keselamatan pasien dan manajemen resiko RSUD Mohammad Natsir Solok

c. Melaksanakan kegiatan peningkatan mutu, 7 langkah keselamatan pasien, penerapan

budaya keselamatan pasien dan manajemen resiko RSUD Mohammad Natsir Solok

d. Melakukan monitoringevaluasi kegiatan mutu, keselamatan pasien dan manajemen

resiko RSUD Mohammad Natsir Solok

e. Bertanggung jawab dalam pengadministrasian komite mutu dan keselamatan pasien

f. Membuat notulen rapat

g. Membuat laporan pelaksanaan program peningkatan mutu, keselamatan pasien dan

manajemen resiko kepada direktur secara berkala, triwulan, semester dan tahunan

atau sesuai ketentuan

h. Membuat laporan yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan komite

i. Dalam menjalankan tugasnya sekretaris dibantu dan bekerjasama dengan

kesekretariatan
27

4. Tugas dan Fungsi Pelaksanaan dan Evaluasi Peningkatan MutuRSUD Mohammad

Natsir Solok

a. Menyusun kebijakan, pedoman dan program kerja terkait pengelolaan dan penerapan

program mutu pelayanan rumah sakit

b. Pemberian masukan dan pertimbangan kepada Direktur Rumah Sakit terkait

perbaikan mutu tingkat rumah sakit

c. Pemilihan prioritas perbaikan tingkat rumah sakit dan pengukuran indikator tingkat

rumah sakit serta menindaklanjuti hasil capaian indikatyor tersebut

d. Pemantauan dan memandu penerapan program mutu unit kerja

e. Pemantauan dan memandu unit kerja dalam memilih prioritas perbaikan, pengukuran

mutu/indikator mutu, dan menindak lanjuti hasil capaian indikator mutu

f. Fasilitasi penyusunan profil indikator mutu dan instrumen untuk pengumpulan data

g. Fasilitasi pengumpulan data, analisis capaian, validasi dan pelaporan data dari seluruh

unit kerja

h. Pengumpulan data, analisis capaian, validasi dan pelaporan data indikator prioritas

RS dan indikator mutu nasional rumah sakit

i. Koordinasi dan komunikasi dengan komite medis dan komite lainnya, satuan

pemeriksaan internal, dan unit kerja lainnya yang terkait, serta staf.

j. Pelaksanaan dukungan untuk implementasi budaya mutu rumah sakit

k. Pengkajian standar mutu pelayanan rumah sakit terhadap pelayanan, pendidikan, dan

penelitian.

l. Penyelenggaraan pelatihan peningkatan mutu

m. Penyusunan laporan pelaksanaan program peningkatan mutu


28

5. Tugas dan Fungsi Pelaksanaan dan Evaluasi Keselamatan Pasien

a. Menyusun kebijakan, pedoman dan program kerja terkait keselamatan pasien rumah

sakit

b. Pemberian masukan dan pertimbangan kepada Direktur Rumah Sakit dalam rangka

pengambilan kebijakan keselamatan pasien

c. Pemantauan dan memandu penerapan keselamatan pasien di unit kerja

d. Motivasi, edukasi, konsultasi, pemantauan dan penilaian tentang penerapan program

KP

e. Pencatatan, analisis dan pelaporan insiden, termasuk melakukan Root Cause Analysis

(RCA)dan pemebrian solusi untuk meningkatkan keselamatan pasien

f. Pelaporan insiden secara kontiniu sesui dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan

g. Melaksanakan pelatihan keselamatan apsien

h. Penyususnan laporan pelaksanaan program keselamatan pasien

6. Tugas dan Fungsi Pelaksanaan dan Evaluasi Manajemen Risiko

1. Menyusun kebijakan, pedoman dan program kerja terkait manajemen risiko rumah

sakit

2. Pemberian masukan dan pertimbangan kepada Direktur Rumah Sakit terkait

manajemen risiko rumah sakit

3. Pemantauan dan memandu penerapan manajemen risiko di unit kerja

4. Pemberian usulan atas profil risiko dan rencana penanganannya

5. Pelaksanaan dan pelaporan rencana penanganan risiko sesuai lingkup tugasnya

6. Pemberian usulan rencana kontingensi apabila kondisi yang tidak normal terjadi
29

7. Pelaksanaan penanganan risiko tinggi

8. Pelaksanaan pelatihan manajemen risiko

9. Penyusunan laporan pelaksanaan program manajemen risiko.

C. Prosedur Kerja Praktek

1. Kepuasan Pelanggan

Menurut Djaslim Saladin (2003), pengertian Kepuasan pelanggan adalah perasaan

senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap

kinerja (hasil) suatu produk dan harapan-harapannya. RSUD Mohammad Natsir

melakukan survei Kepuasan Masyarakat (SKM) tiap satu tahun sekali dengan

menggunakan metode kuantitatif (kuesioner) dan kualitatif (wawancara dan

pengamatan). SKM RSUD Mohammad Natsir dilakukan dengan pihak ketiga yaitu

bekerja sama dengan LPPM universitas Andalas. Berdasarkan Survei yang telah

dilakukan didapatkan hasil capaian selama 3 tahun terakhir dari tahun 2020, 2020, 2021.

Tabel Survei Kepuasan Masyarakat RSUD Mohammad Natsir Solok

Tahun 2020, 2021,2022

Tahun
No Instalasi Grade

2020 2021 2022

1 Instalasi Gawat Darurat (IGD) 92,86% 94,12% 92,74% A

2 Instalasi Pelayanan Rawat Jalan 90.92% 90,84% 92,83% A

3 Instalasi Pelayanan Rawat Inap 90,46% 92,49% 92,56% A

4 Pelayanan Penunjang 90,81% 90,93% 91,78% A

5 Mutu dan Kinerja Pelayanan 91,89% 91,38% 92,57% A


30

Sumber: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepda Masyarakat, Unand

Berdasarkan tebel diatas dapat kita simpulkan bahwa setelah dilakukannya kegiatan

survei kepuasan masyarakat pada RSDU Mohammad Natsir,didapatakan bahwan SKM di

sudah termasuk dalam kategori mutu peayanan Sangat baik (A)

2. Mutu Rumah Sakit


Mutu pelayanan kesehatan adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan

kesehatan, yang di satu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai

dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta di pihak lain tata cara

penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah

ditetapkan.

Analisa Data Indikator Mutu :

1. Setiap 3 bulan atau disesuaikan dengan profil indikator

2. Data disajikan dalam bentuk run chart

3. Bandingkan data capaian :

4. Dengan diri sendiri dalam waktu tertentu (bulan ke bulan, tahun ke tahun)

5. Dengan rumah sakit lain yang sejenis

6. Dengan sumber ilmiah profesional yang objektik

7. Hasil Analisa data dikomunikasikan dalam rapat Komite Mutu dengan Direktur,

komite-komite dan kepala unit.

8. Publikasi data capaian disajikan pada storyboard dan dashboard

3. Bagian bagian Komite mutu dan keselamatan pasien RSUD Mohammad Natsir
31

a. Sub Komite Mutu

Peningkatan mutu rumah sakit tidak terlepas dari penilaian evaluasi

peningkatan indikator mutu, dimana ada 3 langkah penilaian evaluasi yaitu:

1) Pengumpulan dan Pengolahan Capaian Indikiator

Pengumpulan dan pengolahan capaian indikiator dilaksanakan setiap tiga bulan

sekali yang nantinya dijadikan laporan berdasarkan trimester I, trimester II dan

trimester III.

Tabel Hasil Kegiatan Pengukuran Indikator Mutu RSUD Mohammad Natsir

Trimester III Tahun 2022

Capaian
No Indikator Target
Juli Agustus September

1 Kepatuhan Cuci Tangan 85% 82% 80% 85%

2 Kepatuhan Penggunaan APD 100% 100% 100% 100%

3 Kepatuhan Indentifikasi Pasien 100% 100% 100% 100%

4 Waktu Tanggap SC Emergency 80% 66,6% 100% 66,6%

5 Waktu Tunggu Rawat Jalan 80% 62% 63% 74%

6 Penindaan Operasi Elekrif 5% 3,5% 3,5% 5%

7 Kepatuhan Jam Visite Dokter 80% 85,75% 88% 90,29%


Spesialis

8 Pelaporan Hasil Kritis 100% 100% 100% 100%


Laboratorium

9 Kepatuahan Penggunaan 100% 100% 100% 100%


32

Formularium Nasional

10 Kepatuhan alur CP 80% 79.3% 80,4% 80,8%

11 Kepatuhan Upaya Pencegahan 100% 96% 85% 92%


Resiko Jatuh

12 Kecepatan Waktu Tanggap 80% 100% 100% 100%


Complain

13 Kepuasan Pasien RSMN 76% 91,38% 91,38% 91,38%

14 Kepuasan Pasien Terhadap 76,6% 78,3% 78,3% 78,3%


Peserta Didik

15 Lama Observasi IGD 100% 75% 76% 77%

16 Emergency Respon Time < 5 100% 100% 100% 100%


Menit

17 Kematian Pasien IGD 2,5% 0,5% 0,4% 0.1%

18 Dekubitus 1,5% 0% 0% 0%

19 Ketidak Tepatan Pemberian 0% 0% 0% 0%


Obat

20 Infeksi Saluran Kencing (ISK) 4,7% 0% 0% 0%

21 Plebitis 5% 5% 4,7% 4,6%

22 Ventilator-Associated 0% 0% 0% 0%
Pneumonia (VAP)

23 Infeksi Daerah Operasi 2% 0% 0% 0%

24 Ketersediaan APD 100% 100% 100% 100%

25 Ketersediaan Obat 100% 100% 100% 100%

26 Kepatuhan Pelabelan Obat 100% 0% 0% 0%


High Alert

27 Waktu Tunggu Pelayanan Obat 60% 40% 43% 43%


Racikan
33

28 Waktu Tunggu Pelayanan Obat 30 % 22% 24% 23%


Non Racikan

29 Ketidak lengkapan Infrom 0% 0% 0% 0%


Concent

30 Ketidak Lengkapan Catatan 0% 3,2% 2,8% 2,4%


Medis

31 Kelengkapan RM Pasien 100% 90% 92% 93%


Setelah Selesai Rawatan

32 Waktu Tunggu Pelaporab Hasil 60% 55% 56% 58%


Kritis Radiologi

33 Kesalahan Cetak Film Pada 0% 1,16% 0,21% 0,16%


Pemeriksaan Radiologi

34 Kesalahan Posisi Pada 90% 0,3% 0,3% 0,3%


Pemeriksaan Radiologi

35 Waktu Tunggu Labr Cyto 90% 97% 97% 98%

36 Waktu Tunggu labor regular 90% 98% 99% 96%

37 Kejadian Droup Out Pada 10% 0,5% 0,8 % 0,5%


Pasian Rehabilitas Medis

38 Keterlamabatan Tindakan HD 0% 3,8% 4,3% 4,2%

39 Ketidak Tepatan Insersi Arteri 0% 0% 0% 0%


Vena Pada Pasien HD

40 Kesalahan Diet Pasien

41 Sisa Makan Siang Pasien Non 20% 9,8% 8,4% 10,5%


Diit/ Diet

42 Linen Hilang 0% 0% 0%
0%

43 Kecepatan Waktu Menanggapi 80% 80% 80%


Kerusakan Alat

44 Kelengkapan Assesment Medis 100% 92,1% 93% 92,3%


34

1x24 jam Setelah Pasien


Masuk Rawat Inap

45 Ketidak Patuhan 5% 4% 4% 4%
Pendokumentasian Assesmen
Nyeri

46 Kepatuhan Pemasangan Gelang 100% 92% 93% 95%


Identitas

47 Kepatuhan Komunikasi SBAR 100% 100% 100%

48 Kepatuhan site mrkin 100% 100% 100%

49 Ketidak Lengkapan Assesmen 0% 0% 0%


Per Anastesi

50 Penerapan Keselamatan OK 100% 100% 100%

51 Kejadian Salah SIsi 0% 0% 0%

52 Kejadian Reaksi Tranfusi 0% 0% 0%

53 Kelengkapan Surgical Ceklish 100% 100% 100%

54 Kematian Ibu Melahirkan 1% 0% 0% 0%


Karena Pendarahan

55 Kematian Ibu Melahirkan Pre 30% 3% 0% 0%


Eklmsia

56 Kematian Ibu melahirkan 0,2% 0% 0% 0%


Karena Sepsi

57 Kesalahan Diagnose Pre DAN 0,5% 0% 0% 0%


Post operasi

58 Ketidak Mampuan Menangani 0,5% 0% 0% 0%


BBLR

59 Pasien Yang Kembali ke ICU 0% 0% 0% 0%

60 Pemenuhan Kebutuhan Darah 100% 100% 100% 100%

61 Kejadian tertusuk jarum 0% 0% 0% 0%


35

62 Kejadian Pasien Jatuh 0% 0% 0% 0%

63 Waktu Tunggu Periksa 100% 98,8% 100% 100%


Hispatologi laboratorium PA

64 Waktu Tunggu Pemeriksaan 100% 100% 100% 100%


Sitologi laboratorium PA

65 Pelaksanaan Expertise hasil 0% 80% 80% 80%


laboratorium PA

66 Tidak Adanya kesalahan 100% 100% 100% 100%


penyerahan hasil pemeriksaan
laboratorium Hispatologi

67 Tindak lanjut hasil pertemuan 100% 100% 100% 100%


direksi

2) Supervisi

Komite mutu melakukan monitoring dan supervisi terhadap proses serta progres

pengumpulan data dan tindak lanjutnya oleh kepala unit kerja pelayanan seta upaya

perbaikan mutu berdasarkan hasil capaian indikator mutu. Format supervisi dalam bentuk

ceklis tentang progres pengumpulan data yang berisi ketepatan waktu pelaporan,

kebenaran numerator/denominator, masalah dalam pengumpulan data, alur pelaporan dan

tindak lanjut.
36

Gambar 3.1 : Pelaksanaan Supervisi Kepada Pasien

3) Validasi

1. Maksud

a. Validasi data merupakan alat penting untuk memahami mutu dari data

mutu dan untuk mencapai tingkat dimana data tersebut cukup meyakinkan

bagi para pembuat keputusan.

b. Validasi data menjadi salah satu langkah penting dalam pengukuran

indikator mutu yang meliputi pemilihan apa yang harus diukur (indikatotr

mutu), pemilihan dan pengujian ukuran, pengumpulan data dan

penggunaan data untuk perbaikan.

2. Tujuan

Dengan dilakukan validasi data secara internal, diharapkan dapat diketahui:

a.Sampai sejauh mana ketetapan dan kecermatan suatu instrumen

pengukuran dalam melakukan fungsi ukuran

b. Apakah pengukuran data dilakukan dengan benar sehingga


37

diperoleh data yang akurat dan valid

3. Membandingkan Data awal dengan data hasil validasi data yang

dilakukan oleh tim mutu RSUD Mohammad Natsir

c. Data dan informasi mutu yang valid dapat dijadikan dasar manajemen rumah sakit

untuk mengambil keputusan dalam perencanaan, melaksanakan pemantauan,

evaluasi program dan peningkatan kewaspadaan serta respon terhadap kejadian

luas biasa yang cepat dan tepat.

3. Sasaran

a. Menjamin prosedur pelayanan yang aman

b. Untuk menjamin reproduksibilitas (mempunyai keterberulangan yang sedapat

mungkin mempunyai efektifitas yang sama)

c. Untuk menekan sekecil mungkin resiko penyimpangan yang mungkin timbul jika

dibandingkan dengan prosedur klasik yang lazim dilakukan dengan prosedur

(yang telah divalidasi).

b. Sub komite keselamatan pasien


1. Pelaksanaan budaya keselamatan pasien

Budaya keselamatan di rumah sakit dapat diartikan sebagai berikut yaitu,

semua staf yang menekankan pada keselamatan pasien, petugas, sarana yang

menekankan pada prilaku sebuah lingkungan kolaboratif yang menekankan prasarana

dan lingkungan. Semua perlakukan satu sama lain secara hormat dengan melibatkan

serta medeyakan pasien dan keluarga. Pimpinan mendorong semua star bekerja sama
38

dalam satu kesatuan tim yang efektif, profesional, dan mengutamakan keselamatan

pasien.

Budaya keselamatan mencerminkan pola perilaku individu maupun dan etika

kelompok yang didasari atas nilai-nilai kemanusian, profesionalisme. Didalam

pelaksanaan budava keselamatan memerlukan komitmen dari semua pelaku serta

kemampuan manajemen didalam pengelola semua potensi yang ada menuju kepada

suatu pelayanan yang paripurna. Yang bercirikan komunikasi yang efektif, pelayanan

yang kolaboratif dan terintegrasi dalam semua kegiatan rumah sakit. Dengan budaya

keselamatan maka mutu pelayanan rumah sakit akan meningkat baik kwantitas

maupun kwalitasnya sesuai dengan perkembangan tuntutanmasyarakat.

Hal-hal penting menuju budaya keselamatan, adalah adanya:

 Kebijakan  SPO

 Pedoman  Komitmen, kolaborasi dan integras

 Panduan  Pelaporan insiden keselamatan pasien

2. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien

Insiden keselamatan pasien (IKP) adalah kejadian yang tidak disengaja ketika

memberikan asuhan kepada pasien (care management problem (CMP) atau

kondisi yang berhubungan dengan lingkungan di RS termasuk infrastruktur,

sarana prasarana (service delivery problem (SDP), yang dapat berpotensi atau

telah menyebabkan bahaya bagi pasien.Jenis jenis insiden yaitu:

a. KPC
39

b. KTC

c. KTD

d. KNC : adalah insiden keselamatan pasien yang menyebabkan cedera

pada asien.

e.

f. Sentinel

g.

c. Sub Manajemen Resiko

Manajemen risiko adalah proses untuk menciptakan dan

mengimplementasikan strategi, untuk meminimalkan kerugian akibat

kecelakaan pada manusia, sarana prasarana, fasilitas dan keuangan Rumah

Sakit melalui identifikasi dan penilaian potensi kehilangan asset Rumah Sakit

dan melakukan seleksi sesuai asumsi kerugian, transfer, mekanisme

pengendalian dan pencegahan.

1. Tanggung Jawab Manajemen Resiko

Dalam rangka mencapai tujuan untuk mengidentifikasi dan

mengendalikan risiko, Rumah Sakit Umum Daerah Mohammad Natsir

mengatur kewenangan dan tanggung jawab manajemen rumah sakit:

a. Level rumah sakit oleh Tim (subkomite) mutu

b. Manajemen risiko dari Komite Mutu dan Keselamatan Pasien rumah sakit.
40

c. Level unit kerja / bagian dalam rumah sakit oleh kepala instalasi atau

kepala

Acuan RSUD Mohammad Nasir Solok dalam pelaksanaan program

manajemen resiko yaitu Permenkes RI Nomor 11/Menkes/2017 tentang

Keselamatan pasien dengan programnya yaitu sebagai beriku:


41

Mekanisme Pelaporan

Pengelolaa Resiko
Alur Pelaporan
Insiden

Insiden

Buat laporan Insiden

 Isi Formulir Kejadian


 Waktu Pelaporan Paling
Lambat 2x24 Jam

Penemuan Insiden

Laporan Penanggung
Jawab Unit/ Poli

Melakukan Grading
Resiko

Investigasi Sederhana
Penemuan Insiden

Melapor Ke Tim PMKP

Kepala Puskesmas
42

Struktur Komite Mutu Dan Bentuk Pelaksanaan Kegiatan


Keselamatan Pasien

1. Ketua Komite PMKP a. Rapat komite PMKP dengan


manajemen
b. Rapat penyusunan kerja komite
PMKP
c. Sosialisasi program kerja
PMKP
d. Pelatihan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
e. Pelatihan pengukuran data
untuk staf pengolah data mutu
f. Penyusunan prioritas mutu

2. Sekretaris a. Rapat evaluasi dan usulan


perbaikan
b. Pelaporan kedirektu
c. Menitoring evaluasi peserta
didik
d. Evaluasi kontrak klinis dan
kontak manajeman
3. Sub Komite Mutu a. Pengumpulan data indicator
mutu, indicator mutu prioritas
rs, dan indikatormutu prioritas
unit
b. Supervise unit kerja
c. Validasi data
d. Analisa data oleh penanggung
jawab
e. Analisa data oleh komite
PMKP
f. Publikasi data

4. Sub Komite Keselamatan a. Melakukan pelaporan insiden


43

Pasien keselamatan pasien (IKP)


internal dan eksternal
b. Pengukuran bdaya keselamatan
pasien
c. Penyusunan program budaya
keselamatan manusia
5. Sub Komite Manajemen a. Rapat penyusuanan
Resiko program manajemen resiko
b. Indetifikasi resiko unit kerja
c. Dilakukanya failure mode
and effect analysis (FMEA)

D. Kendala Kerja dan Upaya Pemecahan yang Dilakukan


No Kendala Kerja Pemecahan Masalah

1 Pelaporan insiden keselamatan Sebaiknya


pasien belum efektif karena disediakanbrangkoonline atau
keterlambatan pelaporan insiden elektronik untuk pelaporan
keselamatan pasien yang di insiden keselamatan pasien,
sebabkan oleh brangko di ruangan seperti pengisian brangko
belum tersedia. melalui google form.

2 Masih adanya pelaporan indikator Sebaiknya diberikan


mutu bulanan yang belum tepat punishment terhadap
waktu keterlambatan pelaporan
indikator mutu bulanan
tersebut
44

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan pada praktek ini yaitu bahwa kami dapat mengetahui

prosedur kerja pada bidangmutudi RSUD Mohammad Natsir Kota Solok. Dan

mahasiswa juga dapat ikut serta dalam proses penyelenggaraan kerja pada

bagian mutu serta dapat menerapkan ilmu yang di peroleh selama ini

dikampus.

Dari hasil pengamatan praktek selama duaminggu di bagian mutu

RSUD Mohammad Natsir,penyelenggaraan mutu dan keselamatan pasien di

RSUD Mohammad Natsir sudah cukup memadai, dan sudah sesuai

denganSPO yang ada.

B. Saran

1. Untuk Rumah Sakit

Sebaiknya semua administrasi yang dibuat manual dibuat dengan

menggunakan sistem computer agar administrasi dapat tertata dengan rapi.

2. Untuk mahasiswa

Semoga mahasiswa kedepannya lebih meningkatkan kualitas dalam

memahami materi yang ada dan semoga praktek ini menjadi awal bagi

mahasiswa untuk mengenali dunia kerja sesungguhnya. Agar dapat

memanfaatkan peluang praktek pemasaran ini dengan sebaik mungkin

untuk menambah wawasan dan pengalaman yang sangat berguna dimasa

sekarang dan masa yang akan datang.


45

3. Untuk Perguruan Tinggi ( UMSB )

Agar selalu meningkatkan dan menjalin kerja sama antar instansi dan

rumah sakit demi meningkatknya mutu mahasiswa sehingga dapat

berkompeten dengan mahasiswa lain.

Tambah materi tentang keselamatan pasien......................


46
47

DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Dalam Negri Nomor 61/2007 tentang PedomanTeknis
Pengeelolaan Keuangan BLUD

https://rsudmnatsir.sumbarprov.go.id/details/pages/1

https://sirs.kemkes.go.id/fo/home/profile_rs/1372011

https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/74182/pergub-prov-sumatera-barat-no-
120-tahun-2017https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/74182/pergub-
prov-sumatera-barat-no-120-tahun-2017
48

LAMPIRAN

1. Memasukan berkas SKM 3. Capaian Indikator Nasional


Mutu

2. Proses Pengerjaan Laporan 4. Capaian Indikator Mutu


Prioritas RS
49

3. SPO Mutu dan Keselamatan Pasien

Lemari Arsip Bagian Mutu

1. File PMKP Bagian Mutu


50

Anda mungkin juga menyukai