Pada umumnya, aktivitas akuntansi manajerial terdiri dari seperangkat alat, sistem, dan perspektif yang
menambah nilai pada organisasi
Nilai tsb dapat ditambah dengan mengikuti 5 objektif berikut:
1. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan dan perencanaan.
2. Membantu manajer dalam mengarahkan dan mengendalikan kegiatan operasional.
3. memotivasi manajer dan karyawan lain untuk menuju ke gol organisasi.
4. mengukur kinerja kegiatan, subunit, manajer, dan karyawan lainnya di dalam organisasi.
5. menilai daya saing organisasi, dan bekerja sama dengan manajer lain untuk memastikan daya
saing jangka panjang organisasi ada di dalam industrinya.
Dengan contoh Disney
A. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan dan perencanaan.
Dalam membuat atraksi dan hotel baru, manajer disney akan bergantung pada data akuntansi
manajerial untuk menyediakan dan memperhitungkan perkiraan biaya perancangan, simulasi
dan perawatan, selain itu data akuntansi manajerial dibutuhkan untuk merinci pendapatan dan
biaya dari atraksi/hotel tsb
B. Membantu manajer dalam mengarahkan dan mengendalikan kegiatan operasional.
Informasi akuntansi manajerial membantu kegiatan operasional dengan fungsi pengarahan
perhatian. Informasi tsb mengarahkan manajer ke masalah dalam bidangnya dan menyediakan
informasi untuk solusi masalah tsb. Contohnya, sebuah atraksi di disneyland mengeluarkan
biaya listrik melebihi anggaran yang ada. Dengan menggunakan informasi akuntansi, terungkap
bahwa ternyata tarif yang dibayar disney untuk listrik telah meningkat secara substansial.
Informasi tsb akan membantu manajemen untuk membingkai keputusan masalah.
C. memotivasi manajer dan karyawan lain untuk menuju ke gol organisasi.
Karena perbedaan dari gol dari setiap manajer dan setiap karyawan oleh karena itu akuntansi
manajerial digunakan untuk memotivasi manajer dan karyawan lainnya untuk mengerahkan
upaya mereka untuk mencapai gol organisasi.
Contohnya, dalam menyusun anggaran untuk atraksi di disney, top manajemen akan
menunjukkan bagaimana anggaran akan dialokasikan dan kegiatan apa yang akan dilakukan.
Ketika operasi tidak berjalan sesuai/seiring dengan anggaran, sistem akuntansi manajerial akan
menyoroti penyimpangan dari rencana dan alat akuntansi manajerial akan membantu manajer
untuk menganalisis penyimpangan tsb
D. mengukur kinerja kegiatan, subunit, manajer, dan karyawan lainnya di dalam organisasi.
Cara lainnya utk mendorong karyawan untuk menuju ke gol organisasi ialah dengan mengukur
kinerja kegiatan mereka utk digunakan sbg dasar utk menghargai kinerja melalui pujian, upah
dll. Selain mengukur kinerja orang, sistem akuntansi manajerial juga mengukur kinerja subunit.
Pengukuran membantu manajer untuk mendapatkan tingkat kinerja setinggi mungkin di
unitnya. Tingkat kinerja yang maksimal tsb dpt membantu menambahkan nilai pada
perusahaan.
E. menilai daya saing organisasi, dan bekerja sama dengan manajer lain untuk memastikan daya
saing jangka panjang organisasi ada di dalam industrinya.
Kegiatan yang membuat sebuah organisasi sukses saat ini, mungkin tidak dapat membuat
organisasi sukses di masa depan. Oleh karena itu akuntansi manajerial terus dibutuhkan untuk
menilai organisasi bertahan dalam menghadapi persaingan dengan tujuan untuk terus membaik.
Salah satu alat akuntansi manajerial yang dapat memastikan daya saing organisasi dalam jangka
panjang ialah sebuah kerangka manajemen yang disebut the balanced score card.
Untuk menjadi manajer yang sukses, manajer harus mendampingi keahlian dalam penilaian dengan 6
perspektif manajemen.
A. Perspektif etika
Tanpa fundamental kepercayaan pada integritas bisnis yang dibangun oleh etika perilaku,
ekonomi akan berlangsung dengan tidak efisien. Dengan demikian, untuk kebaikan semua
orang, sangatlah penting untuk bisnis dilakukan dengan kerangka etika yang membangun dan
mempertahankan kepercayaan.
Menurut IMA, seorang akuntan manajemen memiliki tanggung jawab etika dalam 4 bidang,
yaitu
1. Mempertahankan tingkat kompetensi profesional yang tinggi
2. Mengatasi hal hal sensitif dengan kerahasiaan
3. Menjaga integritas pribadi
4. Mengungkapkan informasi dengan cara yang kredibel
Selain itu, standar etika tsb jg memberikan saran yang praktis yang dimotivasi dari pertimbangan
yang praktis untuk para manajer dan karyawan. Oleh karena itu, seharusnya tidak sulit untuk
mengikuti etika yang telah ada.
Oleh karena itu, Manajer biasanya memakai metode proses manajemen yang disebut dengan
lean thinking. Lean thinking/production adalah pendekatan manajemen yang mengatur sumber
daya manusia dan mesin di sekitar aliran proses bisnis dan hanya menghasilkan unit sebagai
tanggapan atas pesanan pelanggan. Lean thinking berbeda dari metode manufaktur tradisional
yang mengatur pekerjaan secara departemen dan mendorong departemen untuk
memaksimalkan output mereka sekalipun itu melebihi permintaan pelanggan dan
menggembungkan persediaan.
Lean thinking juga menghasilkan lebih sedikit produk cacat, lebih sedikit upaya yang terbuang,
dan waktu respons pelanggan yang lebih cepat daripada metode produksi tradisional.
F. Perspektif kepemimpinan
Peran penting bagi pemimpin organisasi adalah menyatukan perilaku mereka sesama karyawan
ke dua tujuan umum—mengejar tujuan strategis dan membuat keputusan optimal. Hal tsb dpt
dilakukan dengan memahami 3 hal berikut
1. Motivasi intrinsik, Seorang pemimpin, yang dianggap kredibel dapat meningkatkan
motivasi instrinsik karyawan untuk mengejar tujuan strategis perusahaan. Utk
melakukannya seorang pemimpin memerlukan kompetensi teknis, integritas pribadi,
ketrampilan komunikasi, ketrampilan mentoring, mendengar dan kerendahan hati
2. Insentif Ekstrinsik, insentif ekstrinsik seperti bonus upah dapat memotivasi karyawan utk
bekerja lebih keras tetapi dpt jg menghasilkan konsekuensi disfungsional seperti,
karyawan membuat produk dgn asal²an hanya supaya mereka bisa mencapai target
bonus. Contoh tsb membuktikan bahwa seorang pemimpin harus mengerti bgmn
caranya memotivasi karyawan tanpa merusak perusahaan
3. Bias kognitif, walaupun bias kognitif tdk dpt dimusnahkan, seorang pemimpin harus
mengambil 2 langkah utk mengurangi pengaruh negatifnya.
A. Mereka harus mengakui kerentanan diri mereka sendiri terhadap bias kognitif.
B. Mereka harus mengakui adanya bias kognitif pada orang lain dan mengajarkan cara
untuk meminimalkan konsekuensi yang dapat merugikan mereka.