Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN STRATEGIK: PENGUKURAN INTERNAL

Guna melengkapi tugas mata kuliah Manajemen Strategik yang diampu oleh:
Dr. Alwan Sri Kustono, M.Si, Ak.

Disusun Oleh:

Ni Made Tashya Oktaniviasari


190810301202

Program Studi S-1 Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jember
2020
Sifat Audit Internal
Tujuan dan strategi dibangun dengan keinginan memanfaatkan kekuatan
internal dan mengatasi kelemahan. Strategi dibentuk sebagai alat untuk
mengambangkan kelemahan perusahaan sehingga menjadi suatu kekuatan dan
mungkin menjadi kompetensi khusus. Kompetisi khusus merupakan kekuatan
perusahaan yang tidak dapat dengan mudah ditiru oleh pesaing lain. Dalam proses
melakukan audit internal dibutuhkan pengumpulan, asimilasi, dan evaluasi informasi
terkait operasi perusahaan. Informasi yang digunakan untuk melakukan audit internal
bisa didapat melalui manajer manajemen, pemasaran, keuangan dan akuntansi,
produksi dan operasi, R&D, dan SIM. Kunci kesuksesan organisasi adalah koordinasi
yang efektif dan kesepahaman di antara manajer dari semua lini fungsional bisnis.

Tinjauan Berbasis Sumber Daya


Pendekatan berbasis sumber daya (RBV) membuat kinerja organisasi akan
sangat ditentukan oleh sumber daya internal yang dikelompokkan menjadi tiga
kategori, seperti sumber daya fisik, sumber daya manusia, dan sumber daya
organisasi. Sumber daya adalah faktor yang membantu perusahaan mengeksploitasi
kesempatan dan menetralisasi ancaman.
Mengintegrasikan Strategi dan Budaya
Budaya organisasi adalah pola perilaku yang telah dikembangkan oleh
organisasi saat organisasi tersebut belajar untuk menyelesaikan masalah adaptasi
eksternal dan integrasi internal, dan dianggap baik untuk diajarkan kepada anggota
baru sebagai cara untuk memahami, memikirkan, dan merasakan. Budaya organisasi
dapat mempengaruhi keputusan bisnis dan harus dievaluasi selama audit manajemen
strategik internal.

Manajemen
Fungsi manajemen terdiri atas lima aktivitas, meliputi:
1. Perencanaan, adalah proses awal yang dilakukan untuk mencari proses yang
paling efektif untuk mencapai tujuan yang diharapkan, bersiap menghadapi suatu
kemungkinan terburuk dalam proses dengan sumber daya yang mencukupi.
2. Pengorganisasian, adalah menentukan tugas dan kewajiban setiap pihak yang
terlibat dalam proses perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
Fungsi pengorganisasian terdiri dari tiga aktivitas yang berurutan, seperti:
pemecahan tugas menjadi pekerjaan khusus, mengombinasikan pekerjaan untuk
membantu departemen – departemen, dan mendelegasikan kewenangan.
3. Pemotivasian, adalah proses mempengaruhi orang untuk menyelesaikan tujuan
khusus. Fungsi pemotivasian mencakup kepemimpinan, dinamika kelompok,
komunikasi, dan perubahan organisasi.
4. Penempatan karyawan, mencakup perekrutan, wawancara, pengujian, seleksi,
orientasi, pelatihan, pengembangan, pemberian perhatian, evaluasi, penghargaan,
pendisiplinan, promosi, pemindahan, penurunan dan pemberhentian karyawan,
juga pengelolaan hubungan serikat pekerja.
5. Pengendalian, meliputi semua aktivitas yang diambil untuk memastikan bahwa
operasi aktual sama dengan operasi yang direncanakan. Pengendalian terdiri dari
empat tahap, yaitu: a) menetapkan standar kerja; b) mengukur kinerja individu
dan organisasi; c) membandingkan kinerja aktual dengan standar kinerja yang
direncanakan; d) mengambil tindakan perbaikan.

Pemasaran
Terdapat tujuh fungsi pemasaran:
1. Analisis pelanggan, survei pelanggan, menganalisis informasi konsumen,
mengevaluasi strategi posisi pasar, menggembangkan profil pelanggan,
menentukan strategi segmentasi pasar.
2. Penjualan produk dan jasa, iklan, promosi, penjualan, publikasi, penjualan
personal, pengelolaan bagian penjualan, hubungan konsumen, dan hubungan
diler.
3. Perencanaan produk dan jasa, seperti uji pemasaran, pemosisian produk dan
merek, jaminan yang jelas, pengemasan, menentukan opsi fitur, gaya, dan
kualitas produk merek, menghapus produk lama, memberi pelayanan pelanggan.
4. Penetapan harga, penentuan harga berdasarkan konsumen, pemerintah, pemasok,
distributor, dan pesaing.
5. Distribusi, meliputi pergudangan, saluran distribusi, cakupan distribusi, lokasi
tempat ritel, teritori penjualan, level dan lokasi persediaan, transportasi
pengangkutan, penjualan grosir, dan peritel.
6. Riset pemasaran, pengumpulan, pencatatan, penganalisisan data sistematik
mengenai permasalahan yang terkait dengan pemasaran barang dan jasa.
7. Analisis biaya manfaat, melibatkan pengukuran biaya, keuntungan, dan risiko
yang terkait dengan keputusan pemasaran.

Keuangan dan Akuntansi


1. Fungsi keuangan dan akuntansi, menurut James Van Horne terdiri dari tiga
keputusan, antara lain:
a. Keputusan investasi, atau disebut juga penganggaran modal, adalah alokasi dan
realokasimodal dan sumber daya untuk proyek, produk, asset, dan divisi suatu
organisasi.
b. Keputusan pembiayaan, yaitu menentukan struktur modal terbaik untuk
perusahaan dan menguji berbagai metode yang dapat digunakan perusahaan
untuk meningkatkan modal (menerbitkan saham,menambah utang, menjual asset,
atau kombinasi dari ketiganya).
c. Keputusan dividen, yaitu menentukan jumlah dana yang ditahan pada perusahaan
dibandingkan dengan jumlah yang dibayarkan kepada pemegang saham.
Keputusan ini berkenaan dengan isu – isu seperti persentase laba yang
dibayarkan kepada pemegang saham, stabilitas pembayaran dividen sepanjang
waktu, dan pembelian kembali atau penerbitan saham.
2. Jenis rasio keuangan dasar, dapat diklasifikasikan menjadi lima jenis:
a. Rasio likuiditas, mengkuru kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek, meliputi: current ratio & quick ratio.
b. Rasio solvabilitas, mengukur sejauh mana perusahaan telah dibiayai oleh utang,
meliputi: debt to total aset ratio, debt to equity ratio, long term debt to equity
ratio, times interest earned.
c. Rasio aktivitas, mengukur seberapa efektif perusahaan, menggunakan sumber
dayanya, meliputi: perputaran persediaan, perputaran aset tetap, perputaran total
aset, perputaran piutang usaha, periode penagihan rata.
d. Rasio profitabilitas, mengukur keefektifan keseluruhan manajemen yang
ditunjukan oleh pengambilan yang dihasilkan dari penjualan dan investasi,
meliputi: margin laba bruto, margin laba operasi, margin laba neto, ROA, ROE,
EPS, rasio harga terhadap laba.
e. Rasio pertumbuhan, mengukur kemampuan perusahaan untuk mempertahankan
posisi ekonominya dalam pertumbuhan ekonomi dan industri, meliputi
penjualan, laba bersih, laba per sahama, dividen per saham.

Analisis Titik Impas


Konsumen sangat berpengaruh terhadap harga, banyak perusahaan
menurunkan harga jualnya agar dapat bersaing. Poin titik impas dijelaskan sebagai
kuantitas unit yang harus dijual perusahaan agar pendapatan totalnya sama dengan
biaya totalnya. Formula untuk mencapai titik impas adalah total biaya tetap dibagi
oleh (harga per unit – biaya variabel per unit). Beberapa strategi dapat
menguntungkan dan merugikan kondisi keuangan karena konsep analisis titik impas.

Produksi dan Operasi


Fungsi produksi/operasi terdiri atas semua aktivitas yang mengubah input
menjadi barang dan jasa. Manajemen produksi/operasi berkaitan dengan input,
transformasi, dan output yang berbeda – beda di industri dan pasar. Menurut Roger
Schroeder, manajemen produksi/operasi terdiri atas lima fungsi atau area keputusan,
yaitu: proses, kapasitas, persediaan, angkatan kerja, dan kualitas.
Penelitian dan Pengembangan
Fungsi – fungsi penelitian dan pengembangan terdiri dari: 1) pengembangan
produk – produk baru sebelum didahului oleh pesaing; 2) meningkatkan kualitas
produk; 3) meningkatkan proses produksi untuk menguangi biaya.
Penelitian dan pengembangan internal dan eksternal, pendistribusian biaya
untuk aktivitas R&D bervariasi di perusahaan dan industri, namun total biaya tidak
melebihi biaya produksi dan pemasaran. Empat pendekatan alokasi anggaran R&D,
yaitu: a) membiayai sebanyak mungkin proposal proyek; b) menggunakan prosentase
penjualan; c) menganggarkan jumlah yang sama yang dihabiskan pesaing untuk
R&D; d) memutuskan berapa jumlah produk baru yang berhasil dan dibutuhkan serta
menghitung ke belakang perkiraan investasi R&D yang diperlukan. R&D memiliki
dua bentuk dasar internal dan mengontrak.

Sistem Informasi Manajemen


Tujuan sistem informasi manajemen adalah untuk meningkatkan kinerja suatu
perusahaan dengan meningkatkan kualitas keputusan manajerial. Suatu system
informasi yang efektif harus dapat mengumpulkan, mengkodekan, menyimpan,
menyatukan, dan menyajikan informasi yang dapat menjawab pertanyaan -pertanyaan
operasi dan strategis yang penting.

Analisis Rantai Nilai (VCA)


Mengacu pada proses di mana perusahaan menentukan biaya yang terkait
dengan aktivitas organisasi dari pembelian bahan baku, ke pembuatan produk, hingga
pemasaran produk tersebut. Analisis rantai nilai bertujuan mengidentifikasi
keuntungan/kerugian berbiaya rendah terjadi dimana pun sepanjang rantai nilai, dari
bahan baku sampai pelayanan ke pelanggan. Benchmarking merupakan alat analisis
yang digunakan untuk menentukan apakah VCA perusahaan lebih kompetitif jika
dibandingkan dengan pesaing, dan dilakukan untuk memenangkan pasar.

Matriks Evaluasi Faktor Internal


Evaluasi faktor internal (Matriks IFE), digunakan untuk mengetahui faktor –
faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap
penting. Data dan informasi aspek internal perusahaan dapat digali dari beberapa
fungsional perusahaan, misalnya dari aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran,
sistem informasi, produksi dan operasi. Langkah – langkah untuk mengembangkan
matriks IFE, adalah sebagai berikut :
1. Buat daftar faktor – faktor kunci internal.
2. Tetapkan bobot mulai dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (semuanya penting)
untuk tiap faktor.
3. Tetapkan peringkat 1 sampai 4 untuk masing – masing faktor.
4. Kalikan bobot dengan peringkatnya.
5. Jumlahkan skor tertimbang.
Total skor tertimbang berkisar terendah 1,0 hingga tertinggi 4,0 dengan skor
rata – rata 2,5. Total skor tertimbang dibawah 2,5 menunjukkan organisasi memiliki
kelemahan internal, sedangkan skor diatas 2,5 menunjukkan posisi internal yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai