Anda di halaman 1dari 5

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 212
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation .62275160
Most Extreme Differences Absolute .295
Positive .237
Negative -.295
Test Statistic .295
Asymp. Sig. (2-tailed) .000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Uji normalitas dengan menggunakan transformasi data melalui LN (k-x). Transformasi LN (k-x) dipilih
karena pada variabel PBV terdapat data yang minus. Berdasarkan pengujian ini data sekunder yang
digunakan belum terdistribusi dengan baik. Hal tersebut diketahui pada uji normalitas Kolmogorov
dihasilkan Sig (2-tailed) bernilai 0,000 < 0,05. Artinya jika nilai Sig (2-tailed) < 0,05 maka data tersebut
tidak normal.

2. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 11.416 .476 23.998 .000
LN_TA -.161 .055 -.640 -2.919 .004 .088 11.416
LN_TU .073 .051 .312 1.418 .158 .087 11.499
LN_KI .239 .142 .114 1.680 .094 .914 1.094
LN_K -.018 .088 -.014 -.202 .840 .927 1.078
a. Dependent Variable: LN_PBV

Uji multikolinearitas dengan melihat pada kolom tolerance dan VIF. Hasil yang didapat pada pengujian ini
diketahui Tolerance untuk variabel TA bernilai 0,088 < 0,10 dan VIF 11,416 > 10,00; tolerance TU
bernilai 0,087 < 0,100 dan VIF 11,499 > 10,000; tolerance KI bernilai 0,914 > 0,10 dan VIF 1,094 <
10,00; tolerance K bernilai 0,927 > 0,10 dan IVF 1,078 < 10,000. Berdasarkan hasil tersebut uji
multikolinearitas tidak valid karena ada 2 variabel total aset dan total utang memiliki gejala
multikolinearitas, sedangkan 2 varibel lain komisaris independen dan komisaris tidak memiliki gejala
multikolinearitas. Hasil tersebut bertentang sehingga tidak dapat ditarik kesimpulan untuk hasil uji
multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastistias

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -416.364 361.750 -1.151 .251
LN_TA -16.990 41.873 -.093 -.406 .685 .088 11.416
LN_TU 33.552 39.082 .198 .859 .392 .087 11.499
LN_KI 73.027 108.097 .048 .676 .500 .914 1.094
LN_K 121.640 67.262 .128 1.808 .072 .927 1.078
a. Dependent Variable: RES3

4.

Uji Heteroskedastistias Glejser

5. Uji Autokorelasi

Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
PBV 204.74463 1014.578806 212
TOTAL ASET 3637086584882 3208577799935 212
92.06000 314.000000
TOTAL UTANG 1101305176492 6922495292199 212
64.11000 44.800000
KOMISARIS INDEPENDEN 1.65 .899 212
KOMISARIS 3.04 1.530 212

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .853 .728 .723 534.276608 1.640
a. Predictors: (Constant), KOMISARIS, TOTAL ASET, KOMISARIS INDEPENDEN,
TOTAL UTANG
b. Dependent Variable: PBV

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 158108643.246 4 39527160.811 138.472 .000b
Residual 59088459.327 207 285451.494
Total 217197102.573 211
a. Dependent Variable: PBV
b. Predictors: (Constant), KOMISARIS, TOTAL ASET, KOMISARIS INDEPENDEN, TOTAL UTANG

Uji Autokorelasi menggunakan teknik Durbin Watson, dengan standar jika nilai Durbin Watson
terletak antara du sampai dengan (4-du) maka tidak ada gejala autokorelasi. Nilai du dicari pada tabel
distribusi tabel Durbin Watson berdasarkan k (4) pada tabel Anova kolom df dan n (212) pada tabel
Descriptive Statistic dengan signifikasi 5% maka mendapatkan nilai du sebesar 1,80305. Maka dw
(1,640) < du (1,80305) < 4-du (2,19695), artinya ada gejala autokorelasi pada data yang diteliti karena
durbin watson tidak terletak antara du dan 4-du.

Kesimpulan
Menurut dari Uji Asumsi Klasik yang telah dilakukan dengan empat metode pengujian dapat ditarik
kesimpulan bahwa data sekunder yang digunakan pada penelitian ini belum memenuhi kelayakan
untuk diuji karena distribusi data tidak merata, serta masih ada gejala heteroskedastistias dan gejala
autokorelasi pada data yang diteliti.

Hipotesis
1. Apakah terdapat perbedaan PBV antara perusahaan yang komisarisnya 5 ke bawah dan di atas 5?

Berdasarkan Uji Beda Independent Sample t Test dapat dihasilkan equale variance assumed untuk uji
parametrik pada Sig (2-tailed) sebesar 0,521 > 0,05. Artinya, tidak terdapat perbedaan antara PBV
pada jumlah komisaris di bawah 5 dan PBV pada jumlah komisaris di atas 5 di perusahaan.
2. Apakah terdapat pengaruh total aset terhadap PBV?
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 141.172 43.378 3.254 .001
TOTAL ASET 2.668E-13 .000 .807 19.815 .000
a. Dependent Variable: PBV
Berdasarkan analisis regresi uji T diketahui bahwa nilai Sig sebesar 0,000 < 0,05. Artinya, hasil ini
menunjukkan adanya pengaruh parsial yang signifikan antara total aset terhadap PBV pada perusahaan. Nilai
beta 0,807 menunjukkan arah yang positif, nilai ini memiliki arti bahwa total aset berpengaruh positif terhadap
PBV. Jika total aset pada perusahaan mengalami peningkatan, maka PBV juga akan semakin tinggi.

3. Apakah terdapat pengaruh PBV terhadap total aset?

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) - 1336569419511 -1.631 .104
2179959633231 26.580
30.380
PBV 2441949658666. 123235649901.8 .807 19.815 .000
217 75
a. Dependent Variable: TOTAL ASET

Berdasarkan analisis regresi uji T diketahui bahwa nilai Sig sebesar 0,000 < 0,05. Artinya, hasil ini
menunjukkan adanya pengaruh parsial yang signifikan antara PBV terhadap total aset pada
perusahaan. Nilai beta 0,807 menunjukkan arah yang positif, nilai ini memiliki arti bahwa PBV
berpengaruh positif terhadap total aset. Jika PBV pada perusahaan mengalami peningkatan, maka total
aset juga akan semakin tinggi.

4. Apakah terdapat pengaruh total aset, total utang, komisaris, komisaris independent terhadap PBV?

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 157605480.888 4 39401370.222 102.289 .000b
Residual 79735602.955 207 385196.150
Total 237341083.842 211
a. Dependent Variable: PBV
b. Predictors: (Constant), KOMISARIS INDEPENDEN, TOTAL UTANG, KOMISARIS, TOTAL ASET

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -2.016 113.095 -.018 .986
TOTAL ASET 3.532E-13 .000 1.068 8.619 .000
TOTAL UTANG -4.165E-13 .000 -.272 -2.195 .029
KOMISARIS 8.743 28.762 .013 .304 .761
KOMISARIS INDEPENDEN 79.631 49.038 .067 1.624 .106
a. Dependent Variable: PBV

Berdasarkan analisis regresi uji F diketahui bahwa nilai Sig sebesar 0,000 < 0,05 pada tabel ANOVA.
Artinya, hasil ini menunjukkan adanya pengaruh simultan (bersama – sama) yang signifikan antara
total aset, total utang, komisaris, dan komisaris independen secara bersama – sama terhadap PBV pada
perusahaan. Jika dilihat secara parsial pada tabel Coefficients menunjukan bahwa variabel total aset
dan total utang yang memiliki pengaruh yang signifikan pada PBV. Pada variabel total aset nilai sig
0,000 < 0,05 dan pada variabel total utang nilai sig 0,029 < 0,05. Sedangkan untuk variabel komisaris
dan komisaris independent menunjukkan tidak adanya pengaruh terhadap PBV. Pada variabel
komisaris nilai sig 0,761 > 0,05 dan pada variabel komisaris independent nilai sig 0,106 > 0,05.

Anda mungkin juga menyukai