Anda di halaman 1dari 15

BAB 1.

PENGANTAR AKUNTANSI SYARIAH


AKUNTANSI SYARIAH (Prof. Iwan Triyuwono) :
sebagai proses akuntansi yang menyediakan
informasi yang tepat/sesuai (yang tidak dibatasi
pada data keuangan) kepada stakeholders dari
suatu entitas yang akan memungkinkan mereka
untuk menyakinkan bahwa entitas beroperasi
secara kontinyu dalam ikatan syariah Islam dan
mengantarkan pada tujuan falah, yaitu mencapai
kebahagian dunia-akherat, kesejahteraan materi-
spiritual.
Triyuwono berpendapat bahwa
akuntansi syariah masih dalam tataran
teoritis-filosofis. Sehingga untuk
membentuk laporan keuangan akuntansi
syariah harusnya didasarkan pada teori
akuntansi yang digali dari ajaran/syariah
Islam yang bersumber pada Al-Quran dan
Hadits.
Perintahmencatat transaksi == Akuntansi
dinyatakan dalam Quran dalam surat Al-
Baqarah ayat 282 yang bunyinya:

LIHAT WORD
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan,
hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis
di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah
penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah
mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah
orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis
itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan
janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika
yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah
(keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan,
maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan
persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki
(di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh)
seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang
kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang
mengingatkannya.
Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan)
apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu
menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas
waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi
Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat
kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (tulislah
mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan
tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada
dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan
persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah
penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan
(yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu
kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah
mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
Tujuan dasar akuntansi sebagai alat
penyampai informasi dan akuntabilitas

Akuntansi syariah memandang bahwa


tujuan dasar dari akuntabilitas dalam
prakteknya bukanlah sekedar akuntabilitas
yang bersifat horisontal saja (hablum min al-
nas) saja tapi juga sebagai akuntabilitas yang
bersifat vertikal, bisa dipertanggung jawabkan
kepada Tuhannya (hablum min al-Allah).
Siapa Bapak Akuntansi ?
* ( Luca Pacioli, tahun 1494 Summa de Arithmetica
geometria, Propoortioni et proportionalita)
* Manuskrip tentang akuntansi (risalah falakiyah kitab
as siyaqaat) di tulis tahun 1363 oleh Abdullah
bin Muhammad Bin Kiyah Al Mazindarani ,
beberapa kaidah terkait praktek double entry:
1. harus mencatat pemasukan di halaman sebelah
kanan dengan mencatat sumber-sumber pemasukan
tersebut
2. harus mencatat pengeluaran di halaman sebelah
kiri dan menjelaskan pengeluaran-pengeluaran
tersebut
Praktek Akuntansi Pemerintahan Islam
- Akuntansi digunakan dalam bentuk perhitungan
barang dagangan, perhitungan untung rugi dan
transaksi utang piutang
- mencatat transaksi yang bersifat tidak tunai dan untuk
membayar zakat
- praktek akuntansi lembaga baitul mal masa Khalifah
Umar bin Khatab membentuk unit khusus bernama
Diwan
- praktik pengeluaran bukti pengeluaran uang masa
khalifah Umar bin Abdul Aziz
- mengenalkan catatan dan register yang terjilid masa
Khalifah Waleed bin Abdul Malik
Evolusi Akuntansi pada Masa Daulah Abbasiyah:
-, Akuntansi diklasifikasikan pada beberapa spesialisasi
al: akuntansi peternakan, pertanian, bendahara,
konstruksi, mata uang dan pemeriksaan buku
-, menggunakan model buku besar: jaridah al kharaj
(mirip receivable subsidiary ledger), jaridah an nafaqat
(jurnal pengeluaran), jaridah al mal (jurnal dana),
jaridah al musadareem (penerimaan denda)
-,pelaporan akuntansi: al khitmah (total pendapatan
dan pengeluaran dibuat setiap bulan), al khitmah al
jameah (laporan keuangan laba rugi, neraca ;
pendapatan, pengeluaran, surplus dan defisit, belanja
aset lancar dan aset tetap)
Syahatah menyimpulkan sifat-sifat spesifik
akuntansi syariah diantaranya adalah:
1.kaidah-kaidah dasar akuntansi syariah
bersumber dari Quran, sunnah Nabawiyah,
serta fiqih para ulama;
2.akuntansi syariah dilandasi oleh akidah yang
kuat, iman serta pengakuan bahwa Allah itu
adalah Tuhan, Islam adalah agama, Muhammad
adalah nabi dan rasul, dan juga percaya pada
Hari Akhir
3.akuntansi Islam berlandaskan pada ahlak yang
baik;
4.seorang akuntan dianggap bertanggungjawab
didepan masyarakat dan ummat Islam
tentang seberapa jauh kesatuan ekonomi
dipengaruhi oleh hukum-hukum syariat Islam
terutama yang berkaitan dengan muamalah;
5.akuntansi dalam Islam juga berkaitan dengan
proses-proses keuangan yang syah;
6.akuntansi dalam Islam sangat
memperhatikan aspek-aspek tingkah laku
sebagai unsur yang juga berperan dalam
kesatuan ekonomi.
Perbandingan Akuntansi Konvensional dan Syariah
(Rifki Muhammad)
ISU AKUNTANSI KONVENSIONAL AKUNTANSI ISLAM

Tujuan akhir Manfaat bagi keputusan Orientasi falah dan


investor dan kreditur, maslahah, kesejahteraan
orientasi pasar modal sosial dan akuntabilitas
Islami
Pengguna Pelaku pasar dan supplier Masyarakat, stakeholders
keuangan
Nilai yang dibawa Pengukuran secara moneter Pengukuran terhadap
terhadap kegiatan ekonomi kegiatan sosial ekonomi,
internal termasuk eksternalitas,
pelanggaran syariah, tidak
selalu keuangan
Pengukuran Moneter, historical cost Moneter dan non moneter,
current valuation
Disclosure Semua kegiatan ekonomi Kegiatan social ekonomii
dan kepatuhan
Menurut AAOIFI laporan keuangan perbankan syariah
seharusnya mengandung informasi yang berguna bagi pemakai
antara lain yaitu:
1. informasi tentang ketaatan bank Islam terhadap
ketentuan syariah;
2.informasi tentang sumber-sumber ekonomi dan
kewajiban, pengaruh transaksi berhubungan dengan
kewajiban;
3.informasi yang membantu pihak terkait dalam
menentukan zakat;
4.informasi untuk membantu aliran kas, waktu dan
risiko;
5.informasi untuk membantu mengevaluasi
tanggungjawab terhadap penyelamatan dana dan
investasi dana; dan
6.informasi tentang kewajiban bank terhadap
masyarakat
Komite Akuntansi Syariah IAI menyusun Standar
Akuntansi Keuangan Syariah yang terdiri dari
1.Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan Syariah
2.PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah
3.PSAK 102: Akuntansi Murabahah
4.PSAK 103: Akuntansi Salam
5.PSAK 104: Akuntansi Istishna
6.PSAK 105: Akuntansi Mudharabah
7.PSAK 106: Akuntansi Musyarakah
8.PSAK 107: Akuntansi Ijarah
9.PSAK 108: Akuntansi Asuransi Syariah
10.PSAK 109: Akuntansi Zakat, Infak dan
Shodaqah
Sukron

Anda mungkin juga menyukai