Pembicara dapat mengguasai pengunaan alat bantu presentasi dengan tujuan agar
pembicara lebih mudah dalam menafsirkan, menjelaskan dan meyakinkan materi yang
disampaikan. Terdapat beberapa macam alat bantu presentasi yaitu:
Analisis Audiens
Siapa audiensnya?
Dengan mengetahui siapa audiensnya maka pembicara akan lebih mudah dalam
penyampaian pesan bisnis sehingga presentasi dapat dilakukan secara tepat.
Apa yang diinginkan audiens?
Dengan mengetahui apa yang diingikan audiens pembicara akan berusaha
semaksimal mungkin dalam peesetasinya agar apa yg diinginkan audiens dapat tercapai.
Dimana melakukan presentasi?
Dengan mengetahui lokasi presentasi, seorang pembicara dapat menyusun strategi
yang tepat sebelum melakukan presentasi.
Kapan melakukan presentasi?
Pembicara harus menulis secara rinci jam, hari, tanggal, bulan dalam melakukan
presentasi hal ini bertujuan agar pembicara dapat menyusun strategi yang tepat agar
audiens tertarik dalam pesan yg disampaikan, karen ada beberapa waktu yg tepat dlm
melakukan presentasi seperti pada pagi hari.
Mengapa melakukan presentasi?
Seorang pembicara melakukan presentasi bisnis disebabkan oleh ada maksud dan
tujuan yang ingin disampaikan oleh pembicara kepada audiens. Tujuan yg disampaikan
tentunya berbeda-beda tergantung pada kondisi seperti apa ketika perusahaan tersebut
melakukan presentasi.
Bagaimana melakukan presentasi?
Pembicara harus menentukan strategi yang tepat dan disesuaikan dengan tujuam
yang ingin dicapai.
Ketika melakukan presentasi, seorang presenter tidak lepas dengan bahasa tubuh yang
digunakan dalam menyampaikan materi, diantaranya adalah:
Ekspresi wajah
Seorang pembicara harus mampu mengekspresikan materi yang disampaikan.
Senyuman
Ketika pembicara tersenyum dalam melakukan presentasi akan memberikan kesan
yang baik bagi audiens dan dapat membangun hubungan yang akrab dengan audiens.
Kontak mata
Dengan kontak mata yang baik akan membantu dalam penyampaian pesan pada
audiens.
Gerakan tangan
Dengan melakukan gerakan tangan akan membantu pembicara untuk meyakinkan
audiens pada topik yang disampaikan.
Gerakan bahu
Dengan gerakan bahu seorang audiens dapat melihat apakah pembicara percaya
diri atau menyerah dalam melakukan presentasi.
Gerakan kepala
Pembicara menggunakan gerakan kepala untuk menunjukkan sikap setuju atau
menolak
Cara berdiri
Dengan cara berdiri yang bebas dan menghadap audiens pembicara akan dapat
mengekspresikan kemampuannya dalam menyampaikan pesan bisnis.
Peninjauan Lokasi
Dalam melakukan peninjauan lokasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, karena
dapat mempengaruhi pada penyampaian materi presentasi, hal tersebut yaitu: posisi alat bantu
presentasi bisnis, posisi tempat duduk dan tata letaknya, pengecekan pada posisi podium,
penempatan posisi layar atau proyektor.
Percaya Diri
Seorang pembicara harus memiliki rasa percaya diri dalam melakukan presentasi.
Dengan sikap percaya diri akan menyebabkan pesan bisnis tersampaikan dengan tepat pada
audiens. Terdapat beberapa ciri jika seorang presenter tidak percaya diri yaitu: gemetar, bicara
terputus-putus, mulut kering, tenggorokan tersumbat, tersengal-sengal.
Dengan terus belatih, presenter lama kelamaan akan memiliki kemampuan yang baik
ketika melakukan presentasi. Latihan ini dapat dilakukan dalam lingkup kecil (internal) maupun
lingkup luas (eksternal). Agar pembicara dapat mencapai tujuan presentasi ada beberapa hal yang
harus diperhatikan:
Identifikasi audiens
Pembicara perlu mengetahui siapa audiensnya
Menyiapkan pokok-pokok pikiran
Buat poin-poin penting apa yang ingin disampaikan kepada audiens
Menulis teks lengkap
Setelah membuat poin-poin, pembicara dapat mengembangkan pokok pikiran
tersebut menjadi suatu teks yang lengkap
Menyiapkan rangkuman ke dalam sub-sub judul
Pembicara dapat membuat rangkuman berdasar naskah yang sudah lengkap
Menulis ke dalam kertas ukuran kartu pos
Hasil rangkuman dapat ditulis dalam kertas kecil seukuran kartu pos.
BAB 17 NEGOSIASI
Pengertian Negosiasi
Negosiasi adalah merupakan kesepakatan antara dua pihak, dimana kesepakatan ini
dibuat untuk mencapai tujuan bersama antar pihak yang bernegosiasi. Negosiasi dilakukan
dengam tujuan agar kedua belah pihak mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan bagi
setiap pihak.
Proses Bernegosiasi
Menurut Hartman ada 4 poin penting dalam bernegosiasi yaitu mencari fakta lawan,
menaksir posisi lawan, membuat perencanaan yg baik, dan memilih serta mengatur tim
negosiasi.
Tahap perencanaan
Dalam tahap ini terdapat 3 tugas utama yaitu:
a) Sasaran negosiasi
Sasaran negosiasi adalah hasil apa yang ingin didapat dalam adanya negosiasi.
b) Strategi negosiasi
Strategi negosiasi adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mencapai tujuan
dari negosiasi. Terdapat beberapa strategi yaitu: strategi kooperatif, strategi kompetitif
dan strategi analitis.
c) Proses negosiasi
Proses negosiasi adalah tahap tawar menawar kedua pihak yang bertujuan agar
dapat menghasilkan kesepakatam yang saling menguntungkan. Terdapat 6 tahap
penting yaitu tahap persiapan, tahap kontak pertama, tahap konfrontasi, tahap
konsiliasi, tahap solusi dan tahap pasca negosiasi.
Negosiator dalam tahap ini memiliki peran penting (1) sebagai pemimpin, harus
bertanggung jawab saat mendefinisikan dan memilih konsesi dalam bernegosiasi (2)
faktual, negosiator harus mengetahui fakta yang ada serta mendokumentasikan
pertanyaan yg muncul saat bernegosiasi (3) analitis, negosiator harus mampu
menampilkan argumen negosiasi secara logis (4) relasional, negosiator hatus menjaga
hubungan antara pihak yang bernegosiasi (5) intuitif, negosiator harus mampu
membuat cara dan ide baru serta mengantisipasi tindakan antar pihak yang
bernegosiasi.
Tahap implementasi
Pada tahap menjelaskan tentang tindakan atau perilaku yang harus dilakukan
dalam bernegosiasi. Terdapat beberapa taktik dalam implementasi negosiasi yaitu:
a) Taktik cara anda
Semua proses negosiasi berada di tangan anda dan anda menekankan tindakan
yang harus dilakukan agar tercapai kesepakatan.
b) Taktik bekerja sama
Taktik ini membuat anda bersikap proaktif terhadap lawan dan anda mau
mendengarkan pendapat lawan sampai tercapainya kesepakatan
c) Taktik tidak bertindak apa-apa
Taktik ini tetap mempertahankan pendapat sendiri dalam bernegosiasi dengan
tujuan membuat lawan gugup.
d) Taktik melangkah ke tujuan lain
Taktik ini anda menghindari persoalan yang menjadi topik negosiasi.
Tahap peninjauan negosiasi
Pada tahap ini negosiator meninjau kembali terhadapa apa yang telah
dilakukannya pada proses negosiasi.
Ketrampilan Bernegosiasi
Menurut Hartman ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait ketrampilan dalam
bernegosiasi yaitu:
Persiapan
Dengan persiapan yang baik maka kemungkinan besar proses negosiasi akan
berjalan lancar.
Memulai negosiasi
Dalam memulai negosiasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
memilih waktu yang tepat, tempat yang tepat, pengaturan tempat duduk yang tepat,
menciptakan suasan positif dan santai, menetapkan agenda, merumuskan tawaran/posisi
pembuka, menghadapi konflik, berkomunikasi secara efektif, meningkatkan ketrampilan
mendengarkan, mencapai kesepakatan lebih cepat.
Strategi dan teknik
Strategi rencana yang teliti atau tipu daya yang menarik. Taktik adalah metode
yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Kompromi
Proses agar kedua belah pihak mencapai kesepakatan.
Menghindari kesalahan taktis
Terdapat 2 kelomppk ketrampilan menurut Casee yaitu ketrampilan konvensional
dan ketrampilan nonkonvensional. Menurut olivee ada 6 kunci dasar yang perlu
diperhatikan dalam bernegosiasi yaitu persiapan yang baik, berlatih, menggambarkan
posisi anda, membuat usulan, penawaran dan persetujuan.
Persiapan yang baik
Semakin penting negosiasi semakin banyak persiapan yang perlu dilakukan agar
kesepakatan tercapai secara optimal.
Berlatih
Dalam melakukan negosiasi diperlukan percaya diri, cara meningkatkan percaya
diri yaitu dengan berlatih.
Menggambarkan posisi anda
Anda harus mempertahankan argumen anda namun juga mau mendengarkan
argumen dari pihak lawan saat seedang bernegosiasi.
Membuat suatu usulan/proposal
Jika pihak lawan tidak mengajukan proposal sebaiknya anda yang mengajukan
proposal
Penawaran
Lakukan penawaran yang baik dengan pihak lawan agar tercapai kesepakatan
Persetujuan
Dalam suatu kesepakatan terdapat butir-butir yang merupakan bagian penting
dalam bernegosiasi. Dimana butir-butir ini merupakan keputusan yang menguntungkan
bagi kedua belah pihak.
Tipe Negosiator
Negosiator Curang
Negosiator curang memiliki pemikiran bagaimana dia bisa menang dan anda
kalah.
Negosiator Profesional
Negosiator profesional mengetahui apa yang dinegosiasikan, mengerti lawannya
dan dapat bernegosiasi dengan baik.
Negosiator Bodoh
Negosiator bodoh menginginkan kedua pihak sama-sama kalah dalam
bernegosiasi
Negosiator Naif
Negosiator naif tidak mengetahui apa yang sedang dinegosiasikan dan menurut
saja apa kata lawan.