BAB 2
Tujuan
Tujuan adalah hasil masa depan yang diharapkan. Tujuan adalah hasil akhir dari aktivitas yang
direncanakan perusahaan. Sebuah misi organisasional dibagi menjadi tujuan-tujuan—pencapaian
yang dapat diukur untuk diimplementasikan dalam jangka waktu tertentu.
Pada tingkat perusahaan tujuan-tujuan dapat dibagi menjadi pernyataan visi dan misi dan
pernyataan tujuan, masing-masing mencerminkan level abstraksi yang berbeda-beda.
Keputusan Stratejik
Tiga tipe utama keputusan stratejik:
1. Dalam bisnis apa perusahaan akan beroperasi?
2. Bagaimana seharusnya perusahaan bersaing dalam bisnis tersebut?
3. Sistem apa yang harus dimiliki perusahaan untuk mendukung strategi kompetitifnya?
Keputusan stratejik yang efektif dalam organisasi:
1. Mengenali batasan-batasan organisasi.
2. Menyesuaikan aktivitas organisasi dengan peluang dalam lingkungan substansifnya.
3. Memerlukan kesesuaian antara aktivitas organisasi dengan sumber daya
4. Memiliki implikasi sumber daya yang besar untuk organisasi
5. Mempengaruhi arah jangka panjang organisasi
Tingkatan dasar keputusan stratejik:
1. Merumuskan strategi untuk bisnis
2. Mengkomunikasikan strategi kepada seisi organisasi
3. Membentuk taktik untuk mengimplementasikan strategi
4. Membentuk dan mengimplementasikan sistem kontrol manajemen untuk mengawasi
perkembangan implementasi serta perkembangan dalam memenuhi tujuan stratejik.
Apa itu unit bisnis stratejik?
Unit bisnis stratejik adalah sebuah operasi organisasi atau subunit yang menjual barang dan jasa
yang berbeda-beda kepada konsumen atau sekelompok konsumen, menghadapi para kompetitor,
dan misinya berbeda dengan unit operasi lainnya di perusahaan.
Tipe-tipe (atau tingkatan) strategi
1. Strategi perusahaan
Menjelaskan bagaimana suatu perusahaan menentukan bisnis apa yang akan digelutinya.
Strategi perusahaan menghadapi tiga kunci permasalahan: strategi terarah (pertumbuhan,
stabilitas, atau penghematan), strategi portfolio (industri atau pasar untuk produk), dan
parenting strategy (sistem alokasi sumber daya dan koordinasi aktivitas antar lini produk
dalam unit bisnis).
2. Strategi kompetitif (atau unit bisnis)
Terjadi dalam unit bisnis, divisi, atau level produk, dan mengacu pada bagaimana sebuah
organisasi berkompetisi dalam setiap jenis aktivitas dan mencoba mencapai keunggulan
kompetitif agar dapat bersaing dengan kompetitor.
3. Strategi fungsional (operasional) merupakan strategi yang terkait dengan aktivitas
operasional atau fungsional perusahaan, misalnya perekrutan karyawan, pemasaran,
distribusi, dan promosi.
Miles dan Snow telah mengidentifikasi pola perilaku pada satu industri dan membentuk
empat tipe perilaku perusahaan.
a) defender type strategy. Organisasi dengan tipe ini membatasi area pasar mereka dan
para manajernya terspesialisasi secara umum menurut tipe barang dan jasa yang
diproduksi perusahaan. Mereka memiliki ragam produk yang sedikit, jarang menciptakan
produk baru, bersaing dalam hal harga, kualitas, dan pelayanan secara agresif, berfokus
pada pengembangan produk, dan jarang membuat penyesuaian yang besar terhadap
teknologi, struktur, atau metode operasi mereka. fokus utama mereka adalah untuk
mendapat keuntungan sebesar-besarnya.
b) prospector type strategy. Tipe organisasi imi mencari kesempatan pasar baru sacara
terus-menerus dan secara berkala bereksperimen dengan tren dan inovasi baru. Mereka
adalah ‘pencipta perubahan’.
c) Analyzer or mixed strategy. Perusahaan tipe ini beroperasi dalam dua tipe domain pasar.
Tipe pertama adalah domain pasar yang stabil, yang kedua adalah yang dinamis. Tipe
perusahaan dengan analyzer strategy merupakan campuran dari tipe defender dan tipe
prospector. Selain berkonsentrasi untuk menjadi efisien, perusahaan tipe ini juga
berkonsentrasi mengawasi kompetitor mereka untuk memperkirakan kemungkinan
mengenalkan produk atau jasa mereka sesering mungkin.
d) Reactor straregy. Perusahaan reactor sadar akan ketidakpastian lingkungan bisnis,
namun tidak dapat merespon secara efektif. Tipe perusahaan ini, karena tidak memiliki
arah strategi, cenderung tidak membuat penyesuaian hingga terpaksa menyesuaikan diri
karena tekanan di lingkungannya.
Strategi 5P Mintzberg
1. Sebuah rencana (plan), ketika itu memberikan aksi nyata sebagai panduan untuk mengatasi
sebuah masalah.
2. Sebuah cara (ploy), ketika itu merupakan manuver spesifik yang sengaja dibuat untuk
mengecoh kompetitor.
3. Sebuah pola (pattern) dalam runtutan tindakan untuk strategi yang direalisasikan.
4. Sebuah posisi (position), yang berarti menempatkanperusahaan dalam lingkungan bisnisnya.
5. Sebuah perspektif (perspective), yaitu cara mengamati hal-hal hanya ada di dalam pikiran
pihak-pihak yang berkepentingan.