Anda di halaman 1dari 10

MODEL DESKRIPTIF MANAJEMEN STRATEGIK

Oktober 22, 2019


Proses manajemen strategik adalah seperangkat komitmen, keputusan dan tindakan
yang diperlukan bagi suatu organisasi/perusahaan untuk mencapai persaingan strategik
dan pendapatan (perolehan) di atas rata-rata pengembalian investasi (earn above-
average returns)
Menurut David (1999) proses manajemen strategik ada tiga tahap :
a. Tahap Formulasi Strategi. Perumusan strategi adalah tahap awal pada manajemen
strategi, yang mencakup mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang
eksternal organisasi dan ancaman, menentukan kekuatan dan kelemahan internal,
menetapkan tujuan jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih
strategi tertentu untuk mencapai tujuan.
b. Tahap Implementasi. Strategi Implementasi strategi adalah tahap selanjutnya
sesudah perumusan strategi yang ditetapkan. Penerapan strategi ini memerlukan suatu
keputusan dari pihak yang berwenang dalam mengambil keputusan untuk menetapkan
tujuan tahunan, menyusun kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan
sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Pada tahap ini
dilakukan pengembangan strategi pendukung budaya, merencanakan struktur
organisasi yang efektif, mengatur ulang usaha pemasaran yang dilakukan,
mempersiapkan budget, mengembangkan dan utilisasi sistem informasi serta
menghubungkan kompensasi karyawan terhadap kinerja organisasi.
c. Tahap Evaluasi Strategi. Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen
strategis. Manajer sangat membutuhkan untuk tahu kapan strategi tertentu tidak
bekerja dengan baik; Evaluasi strategi adalah alat utama untuk memperoleh informasi
ini. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penilaian atau melakukan proses evaluasi
strategi. Dalam penilaian strategi terdapat tiga aktivitas penilaian yang mendasar, yaitu:
Peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi
strategi saat ini, Pengukuran kinerja, dan  3). Pengambilan langkah korektif. Penilaian
strategi sangat diperlukan oleh suatu perusahaan karena strategi yang berhasil untuk
saat ini tidak selalu berhasil untuk di masa yang akan datang.
Proses manajemen strategi terdiri dari delapan langkah yaitu :

1. Mendefinisikan visi
2. Misi bisnis dan tanggung jawab sosial
3. Menganalisis lingkungan eksternal
4. Menganalisis lingkungan internal
5. Memilih tujuan dan sasaran bisnis
6. Mengembangan strategi bisnis
7. Merinci program rencana
8. Mengimplementasikan rencana program dan mengumpulkan umpan balik serta
menguji pengendalian

Semua langkah ini menjaga agar unit usaha tidak terhambat oleh lingkungan dan untuk
berjaga- jaga terhadap peluang dan berbagai masalah baru
Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari 3 (tiga) perangkat faktor yaitu:

a. Lingkungan Umum (General Infornmen) terdiri dari faktor-faktor yang bersumber


dari luar, biasanya tidak berkaitan dengan situasi operasi perusahaan tertentu.
Yaitu faktor ekonomi, sosial, budaya, teknologi, budaya, demografi, politik
hukum dan ekologi.
b. Lingkungan Industri (Industri Infornmen) terdiri dari persaingan diantara
anggota industri, hambatan masuk, produk subtitusi, daya tawar pembeli dan
daya tawar pemasok.
c. Lingkungan Global (Global Infornmen) meliputi bahasa, budaya, politik, ekonomi,
campur tangan pemerintah, tenaga kerja, pembiayaan, riset pasar, periklanan,
trasportasi dan komunikasi, kerjasama, kontrak-kontrak dan sebagainya

Dari lingkungan eksternal diatas akan menunjukan peluang (Opportunities) dan


tantangan (Threat) perusahaan. Peluang (Opportunities) adalah kondisi yang ada pada
lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan organisasi mencapai persaingan
strategi. Sedangkan tantangan (Threat) adalah kondisi yang terdapat dalam lingkungan
umum yang dapat merintangi usaha-usaha perusahaan untuk mencapai persaingan
strategi.
Alat untuk menganalisis lingkungan umum adalah alat cetak (Surat kabar, publikasi
perdagangan, publikasi perusahaan, hasil penelitian secara akademis dan hasil poling)
Dalam analisi lingkungan eksternal ada 5 kategori yang perlu diperhatikan, yaitu:

a. Kekuatan ekonomi (Economic Forces)


b. Kekuatan Sosial, budaya, demografi dan lingkungan (Social, Cultural,
Demographic Anvironmental Forces)
c. Kekuatan Politik, Pemerintah, dan Hukum ( Political, Goverment and legal forces)
d. Kekuatan Teknologi (Technologies Forces)
e. Kekuatan Kompetitif (Competitive Forces)

Menurut Hitt (1999) cara untuk menganalisi lingkungan eksternal dapat dilakukan
sebagai berikut :

a. Mengidentifikasikan (Sceanning) Mengidentifikasi tanda-tanda perubahan dan


kecenderungan lingkungan sebelumnya.
b. Pendeteksian (Monitoring) Mendeteksi dini dengan mengobservasi perubahan
dan kecenderungan lingkungan secara terus menerus.
c. Peramalan (Forecasting) Mengembangkan proyeksi tentang antisipasi outcomes
berdasarkan perubahan dan kecenderungan yang telah dimonitor.
d. Penetapan (Assessing) Menentukan waktu dan kepentingan perubahan dan
kecenderungan lingkungan yang diperuntukan bagi strategi perusahaan dan
manajemennya.

Terdapat tiga tahapan proses manajemen strategis oleh David (2011) diantaranya :
1. Perumusan Strategi  (Strategy Formulation)
Perumusan strategi adalah tahap awal yang dilakukan pada proses manajemen strategi,
yang meliputi

 pengembangan visi dan misi,

 identifikasi peluang eksternal organisasi dan ancaman,

 menganalisa kekuatan dan kelemahan internal,

 merumuskan tujuan jangka panjang,

 menghasilkan strategi alternatif, dan

 memilih strategi tertentu untuk mencapai tujuan.

Lebih lanjut mengenai perencanaan strategi adalah:


a. Menganalisa Lingkungan External,
Hal yang dapat dilakukan seperti mengidentifikasi arah trend (Lingkungan Sosial
Budaya, Sosial Ekonomi, Teknologi, Politik) yang dapat/akan mempengaruhi di masa
yang akan datang, lebih lanjut seperti Analisis Pasar, Kompetitor, Komunitas, Supplier,
Kebijakan Makro dan Mikro Pemerintah.
b. Menganalisa Lingkungan Internal,
Hal yang dapat dianalisa seperti Kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki, asset
penunjang aktifitas, situasi lingkungan kerja dan kapabilitas lainnya.
c. Memformulasikan Strategi
Melalui analisa peluang sekaligus ancaman dari lingkungan berdasarkan kekuatan dan
kelemahan perusahaan sebagai proses perencanaan jangka panjang yang efektif dan
efisien.

 Visi dan Misi , menentukan visi dan misi jangka pendek dan panjang perusahaan.

 Tujuan dan arah strategi perusahaan , dalam menyusun Tujuan tersebut harus
diperhatikan baik dari sisi waktu, kualitas, dan kuantitas.

2. Implementasi Strategi (Strategy Implemented)


Pada tahap ini dilakukan pengembangan strategi pendukung budaya, struktur
organisasi yang efektif, mengatur ulang usaha pemasaran yang dilakukan,
mempersiapkan anggaran , mengembangkan sistem informasi serta menghubungkan
kompensasi karyawan terhadap kinerja organisasi.
    Strategi Korporasi

 Membangun citra merek (brand image) perusahaan akan menjadi peluang bisnis


yang dapat menjadi pendapatan (revenue) bagi perseroan.

 Pengembangan usaha melalui kerjasama dengan mitra strategis.

 Strategi memperluas jaringan pendanaan melalui penciptaan prospek usaha yang


menarik investor.

    Strategi Bisnis

 Penerapan transaksi perusahaan dengan sistem administrasi yang akuntabel dan


aman.

 Menghasilkan produktifitas yang optimal.

 Pengembangan teknologi tepat guna melalui terciptanya sistem yang efektif bagi
perusahaan.
 Memfasilitasi komunikasi bisnis yang transparan dapat memberikan nilai tambah
dan manfaat bagi setiap pelaku atau anggota.

    Strategi Fungsional / Kegiatan Usaha


1. Kegiatan Operasional

 Pengembangan standarisasi proses produksi secara produktif, efisien dan efektif.

 Perencanaan produksi yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan.

 Melakukan pemantauan dan menciptakan stabilitas harga.

 Pengembangan teknologi pengolahan secara kualitas dan kuantitas yang


berkesinambungan dan dapat diserap konsumen dengan baik.

 Sistem distribusi yang tepat waktu dan efisien.

 Perencanaan produksi yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan.

 Kualitas dan kuantitas produk yang sesuai kebutuhan konsumen.

 Pengembangan komunitas yang loyal dan profesional sesuai dengan fungsi dan
peranannya.

 Menjalin kemitraan bersama masyarakat sekitar dalam pengaplikasian


CSR (Corporate Social Responsibility).

2. Bidang Administrasi dan Keuangan

 Memfasilitasi seluruh pendanaan yang diperlukan pada kegiatan perusahaan.

 Menggambarkan seluruh aktifitas usaha dengan memberikan informasi Laporan


Keuangan terkini kepada seluruh Stakeholder.

 Menciptakan cadangan dana untuk pengembangan usaha.

 Sistem administrasi yang efisien dan efektif, murah dan dapat dipertanggung
jawabkan.

 Menciptakan ketersediaan dana yang akan digunakan oleh perusahaan dengan


memperluas sumber pendanaan baik dari Bank dan atau investor.
 Sistem keuangan yang efisien, efektif, bersih dan transparan.

 Menjaga stabilitas arus kas dan likuiditas perusahaan.

 Sistem Administrasi yang tepat sasaran dan transparan.

 Menciptakan skema-skema keuangan yang tepat baik itu modal kerja ataupun
investasi yang diperlukan.

 Memberikan keuntungan yang optimal bagi setiap Stakeholder.

3. Bidang SDM dan Organisasi

 Ketersediaan sumber daya manusia yang professional dan berkualitas.

 Menciptakan struktur organisasi yang mampu mendukung seluruh fungsi kinerja


perusahaan dan tidak terbatas dalam pengembangan usahanya.

 Melatih, mengembangkan mitra-mitra profesional untuk mendukung setiap


aktifitas perusahaan.

 Mengembangkan kemampuan perusahaan melalui peningkatan kualitas sumber


daya manusia yang dimiliki dengan melakukan Pendidikan/Pelatihan yang
berkesinambungan.

 Menciptakan sistem promosi dan mutasi yang sesuai dengan keahlian dan orang
yang tepat pada bidangnya.

3. Evaluasi Strategi dan Pengawasan


Tahap pengawasan terhadap seluruh aktivitas perusahaan, apakah sudah berjalan
sesuai dengan perencanaan strategi yang dipilih, menggunakan metode analisa
perbandingan kondisi pencapaian aktual yang dibandingkan dengan perencanaan awal.
Metode Laporan analisa bisa diterapkan dalam periode tahunan, bulanan atau
mingguan, supaya segala penyimpangan dapat dievaluasi dan diperbaiki kinerjanya
dengan harapan, segala sesuatu yang telah direncanakan dapat berjalan dengan
semestinya.

Analisis lingkungan internal akan menunjukan kekuatan (Strangeth) dan Kelemahan


(Weakness) perusahaan. Analisis perusahaan dikenal juga dengan analisi profil
perusahaan, analisis ini meliputi :

a. Hubungan antara unit fungsional bisnis


b. Unit Manajemen
c. Unit Pemasaran (Marketing)
d. Unit Keuangan/Akuntansi
e. Unti Produksi.Operasional
f. Unit penelitian dan Pengembangan (Reseacrh and Development)
g. Sistem Informasi Terkomputerisasi
h. Budaya Organisasi
i. Sumber Daya Manusia

Formulasi Strategi adalah Suatu tahap merumuskan, menyusun atau menformat


strategi yang dimulai dengan pengembangan suatu visi, misi organisasi,
mengidentifikasi peluang (Opportunities) dan ancaman (Weakness) eksternal
organisasi, menentukan kekuatan (Strange) dan kelemahan (Weakness) Internal,
penentuan tujuan jangka panjang untuk menghasilkan strategi alternatif dan strategi
terpilih yang berkelanjutan.
Keputusan –keputusan formulasi strategi harus terarah kepada hasil atau produk yang
spesifik, pasar atau harapan masyarakat, sumber daya dan teknologi untuk sutu
periode tertentu. Termasuk harus menentukan keunggulan bersaing jangka panjang,
baik dalam keadaan maupun buruk.
Keputusan strategi memiliki konsekuensi yang multifungsi, sehingga manajer puncak
(Top manager) haus betul-betul memiliki prespektif terbaik untuk memahami
sepenuhnya keputusan-keputusan formulasi.

Contoh Perusahaan Mc Donald’s


FORMULASI STRATEGI
Visi: To be the world’s best quick service restaurant experience  (Menjadi restoran
cepat saji yang terbaik di seluruh dunia).
Misi: Memahami visi kami untuk menjadi yang terbaik dengan memberikan kualitas,
pelayanan, kebersihan dan value untuk membuat semua pelanggan kami tersenyum.
Tujuan
Tujuan dari McDonald's baik McDonald's Internasional maupun McDonald's Indonesia
adalah :
a. Suatu sistem yang mampu menyediakan jasa makanan di dunia dengan lebih
dari 50.000 restoran.
b. Brand McDonald's menyentuh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja saat kita
melakukan bisnis.
c. McDonald's sebagai tempat bekerja yang terbaik untuk setiap orang yang ada di
seluruh dunia.
d. Restoran dimana setiap pelanggan tersenyum dan merasa spesial.
e. Makanan yang paling baik di kelasnya dengan penyajian yang istimewa dan
menu makanan yang beragam.
f. Organisasi yang memiliki hubungan kerja yang baik dan kuat antara pemilik,
pemasok barang, dan perusahaan.
g. Brand yang sukses dan memberikan kontribusi pada pemilik, pemasok barang
dan perusahaan.

Analisis Pendekatan SWOT


1. Strenght  (kekuatan)
•      Outlet perusahaan ditempatkan di wilayah yang strategis dan mudah dijangkau.
•      Adanya pengakuan atas merk (brand recognition).
•      Kesuksesan dalam periklanannya, seperti adanya kata “I'm Loving It” dalam setiap
pemasarannya.
•      Adanya Kekuatan kerjasama dengan perusahaan lain, seperti dengan Coca-Cola.
•      Tempat penjualan yang bersih dan adanya tempat bermain untuk anak-anak
mempunyai daya tarik tersendiri.
•      Adanya pelatihan yang profesional dengan didirikannya “Hamburger University”
•      Perusahaan yang telah mengglobal.
•      Aktif dalam kegiatan amal untuk anak-anak.
2. Weakness (kelemahan)
•      MCD hanya menjual produk-produk yang bersifat junkfood, yang dinilai oleh sebagian
besar masyarakat kurang baik untuk kesehatan.
•      Sebagian besar produk-produk yang di tawarkan oleh MCD berbahan dasar  ayam,
dimana bahwa ayam atau unggas itu adalah hewan yang rawan terkena penyakit yang
membayahakan manusia yang mengkonsumsinya.
•       Adanya product tertentu yg hanya bisa dibeli pada jam tertentu, misalnya menu
sarapan yg hanya bisa dinikmati pada jam 05.00 – 11.00.
•      area parkir yang kurang luas.
•      Namun karena banyaknya competitor, menyebabkan McDonalds hanya menguasai
sedikit pangsa pasar.

3. Opportunities  (peluang)
•      Perusahaan dapat melakukan penjualan online sehingga memberikan kemudahan bagi
pelanggan dan juga menambah feature-feature dalam pelayanan.
•      Merubah trend kebiasaan makan ke arah makan yang lebih sehat.
•      Mengembangkan secara terus menerus pangsa pasar terutama untuk generasi muda
dan kelompok yang telah berumur
•      Melakukan pengawetan dengan bahan-bahan alami, sebagai bagian dari strategi
pemasaran dan periklanan.
•      Menciptakan produk baru.
•      Beralih ke pemasok lokal sehingga mempunyai biaya transportasi yang rendah
4. Threat (ancaman)
•      Adanya fluktuasi terhadap nilai mata uang asing.
•      Industri makanan cepat saji merupakan sektor yang sangat kompetitif sehingga
persaingan juga semakin ketat.
•      Adanya tekanan dari beberapa pihak mengenai makanan cepat saji dengan masalah
obesitas.
•      Bagi konsumen yang sadar akan gizi, makanan cepat saji merupakan makanan yang
kurang sehat.
•      Adanya ancaman dari kompetitor local di negara yang berbeda-beda.
•      Industri ini berada pada siklus mature dan merupakan industri yang cepat mengalami
kejenuhan.
IMPLEMENTASI STRATEGI
Didalam implementasi strategi, perusahaan diharapkan menetapkan atau merumuskan
tujuan perusahaan tahunan (annual objective of the business), memikirkan dan
merumuskan kebijakan, memotivasi karyawan serta mengalokasikan sumber daya
sehingga strategi yang telah di formulasikan dapat dilaksanakan. Mengimplementasikan
berarti menggerakan para karyawan dan manajer untuk menempatkan strategi yang
telah formulasikan menjadi tindakan nyata. Implementasi strategi memerlukan kinerja
dan disiplin yang tinggi tetapi juga diimbangi dengan imbalan yang memadai.
Tantangan implementasi adalah menstimulir para manajer dan karyawan melalui
organisasi agar mau bekerja dengan penuh kebanggaan dan antusias ke arah
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

EVALUASI STRATEGI
Evaluasi dan pengawasan strategi merupakan tahap terakhir di dalam proses strategi.
Pada dasarnya evaluasi strategi mencakup 3 hal, yaitu:

1. Mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi strategi yang
sedang berlangsung,
2. Mengukur kinerja yang telah dilakukan, dan
3. Mengambil berbagai tindakan perbaikan. Evaluasi strategi sangat diperlukan
sebab keberhasilan perusahaan dewasa ini tidak menjadi jaminan keberhasilan
perusahaan di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai