1. Mendefinisikan visi
2. Misi bisnis dan tanggung jawab sosial
3. Menganalisis lingkungan eksternal
4. Menganalisis lingkungan internal
5. Memilih tujuan dan sasaran bisnis
6. Mengembangan strategi bisnis
7. Merinci program rencana
8. Mengimplementasikan rencana program dan mengumpulkan umpan balik serta
menguji pengendalian
Semua langkah ini menjaga agar unit usaha tidak terhambat oleh lingkungan dan untuk
berjaga- jaga terhadap peluang dan berbagai masalah baru
Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari 3 (tiga) perangkat faktor yaitu:
Menurut Hitt (1999) cara untuk menganalisi lingkungan eksternal dapat dilakukan
sebagai berikut :
Terdapat tiga tahapan proses manajemen strategis oleh David (2011) diantaranya :
1. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Perumusan strategi adalah tahap awal yang dilakukan pada proses manajemen strategi,
yang meliputi
Visi dan Misi , menentukan visi dan misi jangka pendek dan panjang perusahaan.
Tujuan dan arah strategi perusahaan , dalam menyusun Tujuan tersebut harus
diperhatikan baik dari sisi waktu, kualitas, dan kuantitas.
Pengembangan teknologi tepat guna melalui terciptanya sistem yang efektif bagi
perusahaan.
Memfasilitasi komunikasi bisnis yang transparan dapat memberikan nilai tambah
dan manfaat bagi setiap pelaku atau anggota.
Pengembangan komunitas yang loyal dan profesional sesuai dengan fungsi dan
peranannya.
Sistem administrasi yang efisien dan efektif, murah dan dapat dipertanggung
jawabkan.
Menciptakan skema-skema keuangan yang tepat baik itu modal kerja ataupun
investasi yang diperlukan.
Menciptakan sistem promosi dan mutasi yang sesuai dengan keahlian dan orang
yang tepat pada bidangnya.
3. Opportunities (peluang)
• Perusahaan dapat melakukan penjualan online sehingga memberikan kemudahan bagi
pelanggan dan juga menambah feature-feature dalam pelayanan.
• Merubah trend kebiasaan makan ke arah makan yang lebih sehat.
• Mengembangkan secara terus menerus pangsa pasar terutama untuk generasi muda
dan kelompok yang telah berumur
• Melakukan pengawetan dengan bahan-bahan alami, sebagai bagian dari strategi
pemasaran dan periklanan.
• Menciptakan produk baru.
• Beralih ke pemasok lokal sehingga mempunyai biaya transportasi yang rendah
4. Threat (ancaman)
• Adanya fluktuasi terhadap nilai mata uang asing.
• Industri makanan cepat saji merupakan sektor yang sangat kompetitif sehingga
persaingan juga semakin ketat.
• Adanya tekanan dari beberapa pihak mengenai makanan cepat saji dengan masalah
obesitas.
• Bagi konsumen yang sadar akan gizi, makanan cepat saji merupakan makanan yang
kurang sehat.
• Adanya ancaman dari kompetitor local di negara yang berbeda-beda.
• Industri ini berada pada siklus mature dan merupakan industri yang cepat mengalami
kejenuhan.
IMPLEMENTASI STRATEGI
Didalam implementasi strategi, perusahaan diharapkan menetapkan atau merumuskan
tujuan perusahaan tahunan (annual objective of the business), memikirkan dan
merumuskan kebijakan, memotivasi karyawan serta mengalokasikan sumber daya
sehingga strategi yang telah di formulasikan dapat dilaksanakan. Mengimplementasikan
berarti menggerakan para karyawan dan manajer untuk menempatkan strategi yang
telah formulasikan menjadi tindakan nyata. Implementasi strategi memerlukan kinerja
dan disiplin yang tinggi tetapi juga diimbangi dengan imbalan yang memadai.
Tantangan implementasi adalah menstimulir para manajer dan karyawan melalui
organisasi agar mau bekerja dengan penuh kebanggaan dan antusias ke arah
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
EVALUASI STRATEGI
Evaluasi dan pengawasan strategi merupakan tahap terakhir di dalam proses strategi.
Pada dasarnya evaluasi strategi mencakup 3 hal, yaitu:
1. Mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi strategi yang
sedang berlangsung,
2. Mengukur kinerja yang telah dilakukan, dan
3. Mengambil berbagai tindakan perbaikan. Evaluasi strategi sangat diperlukan
sebab keberhasilan perusahaan dewasa ini tidak menjadi jaminan keberhasilan
perusahaan di masa yang akan datang.