Dosen Pengampu:
Oleh Kelompok 6 :
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam menghadapi persaingan dalam dunia bisnis diperlukan strategi tang tepat guna
memenangkan persaingan tersebut. Strategi ditingkat korporasi, bisnis dan tingkat operasional
akan memegang kendali utama terlaksananya tujuan perusahaan dalam mencari keuntungan.
Memberikan perhatian kepada lingkungan merupakan terbaik untuk merumuskan strategi yang
akan diterapkan guna menghadapi persaingan. Faktor-faktor yang dimaksud yaitulingkungan
internal dan lingkungan eksternal. Semakin besar suatu organisasi, semakin kompleks pula
bentuk, jenis dan sifat interaksi yang terjadi dalam menghadapi kedua jenis lingkungan tersebut.
Salah satu tujuan penting dari studi lingkungan umum adalah untuk mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan maupun organisasi. Oleh karena itu analisis
lingkungan internal sangat penting bagi perusahaan dalam memanfaatkan kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki untuk menyusun strategi dalam mengelola peluang dan ancaman yang
muncul di dalam perusahaan.
1.3 Tujuan
2. Untuk mengetahui dan memahami proses analisis dan diagnosa lingkungan internal.
PEMBAHASAN
Menurut Robbins, lingkungan internal adalah bagian dari lingkungan yang mempunyai
relevansi secara langsung bagi organisasi dalam mencapai tujuannya. Faktor internal mencakup
kekuatan dan kelemahan di dalam internal perusahaan itu sendiri. Penyusunan strategi
perusahaan yang tepat harus memperhatikan dengan baik kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya selain memperhatikan faktor eksternal.
Dasar tujuan dan strategi internal audit adalah kelebihan dan kekurangan internal,
kesempatan dan ancaman dari luar, dan penyertaan tujuan yang jelas. Kunci kelebihan internal
terlihat dari dalam kelebihan suatu badan usaha yang tidak dapat ditandingi atau ditiru oleh
kompetitor (distinctive competencies). Membangun keuntungan kompetitif dapat dilakukan
dengan cara memanfaatkan kompentensi yang tidak dapat ditandingi kompetitor lain (distinctive
competencies).
Proses dalam melakukan audit internal dalam perusahaan yang perlu diidentifikasi kekuatan dan
kelemahannya, yang meliputi :
1. Manajemen (management)
2. Pemasaran (marketing)
3. Keuangan dan akuntansi (finance/acounting)
4. Produksi dan operasi (production/operation)
5. Penelitian dan pengembangan (research and development)
6. System manajemen informasi (management information system)
Keterikatan dalam melakukan audit manajemen strategi internal memberikan suatu cara
untuk memahami kebiasaan dan fungsi serta efek dari keputusan yang diberlakukan dari fungsi
bisnis yang lain dalam suatu perusahaan.
MANAGEMENT
MARKETING
Fungsi pemasaran:
a. Customer analysis: survey pelanggan, informasi pelanggan, strategi pemasaran,
profil pelanggan, strategi segmentasipasar.
b. Selling product/services: iklan, promosi penjualan, publikasi, penjualan pribadi,
manajemen kekuatan penjual, hubungan pelanggan, hubungan dengan distributor.
c. Product and service planning: test pasar, posisi merk, garansi, kemasan, pilihan
produk, gaya/style, kualitas, penghapusan produk lama, pengadaan pelayanan
pelanggan.
d. Pricing: penentuan harga berdasarkan konsumen, pemerintah, supplier, distributor,
harga pesaing.
e. Distribution: pabrik dan gudang, chanel distribusi, lokasi pengecer, teritori
penjualan tingkat persediaan, transportasi, pengeceran, grosiran.
f. Marketing research: mengumpulkan data, merekam data, menganalisis data.
g. Cost/benefit analysis: penilaian biaya, keuntingan, dan resiko.
KEUANGAN/AKUNTANSI
Fungsi Keuangan/Akuntansi
Kondisi keuangan seringkali dianggap sebagai ukuran terbaik posisi kompetitif suatu
perusahaan dan daya tarik keseluruhan terhadap investor. Menentukan kekuatan dan
kelemahan suatu perusahaan sangat penting untuk merumuskan strategi secara efektif.
Menurut James Van Home, fungsi keuangan/akuntansi terdiri atas tiga keputusan, yaitu:
a. Keputusan investasi, atau disebut juga penganggaran modal (capital budgeting),
adalah alokasi dan realokasi modal dan sumber daya untuk proyek, produk, asset,
dan divisi suatu organisasi.
b. Keputusan pembiayaan (financing decision), yaitu menentukan struktur modal
terbaik untuk perusahaan dan menguji berbagai metode yang dapat digunakan
perusahaan untuk meningkatkan modal (menerbitkan saham, menambah utang,
menjual asset, atau kombinasi dari ketiganya).
c. Keputusan dividen (dividends decisions), yaitu menentukan jumlah dana yang
ditahan pada perusahaan dibandingkan dengan jumlah yang dibayarkan kepada
pemegang saham. Keputusan in i berkenaan dengan isu – isu seperti persentase laba
yang dibayarkan kepada pemegang saham, stabilitas pembayaran dividen
sepanjang waktu, dan pembelian kembali atau penerbitan saham.
Tipe Dasar Rasio Keuangan (Financial Ratios)
Rasio keuangan dihitung berdasarkan Laporan Laba Rugi dan Neraca suatu perusahaan.
Rasio keuangan dapat diklasifikasikan menjadi lima tipe, sebagai berikut :
a. Liquidity Ratios, mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi obligasi
jangka pendek yang telah jatuh tempo.
Current Ratio
Quick (or acid-test) Ratio
b. Leverage Ratios, mengukur seberapa banyak suatu perusahaan dibiayai
dengan utang.
Debt-to-total-assets ratio
Debt-to-equity ratio
Long-term debt-to-equity ratio
Times-interest-earned (or coverage) ratio
c. Activity Ratios, mengukur seberapa efektif suatu perusahaan dalam
menggunakan sumber dayanya.
Inventory turnover
Fixed assets turnover
Total assets turnover
Accounts receivable turnover
Average collection period
d. Profitability Ratios, mengukur daya tarik keseluruhan manajemen yang
ditunjukkan oleh perolehan yang
Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk membantu analisis
strategi. Cara yang paling lazim adalah memanfaatkannya sebagai kerangka acuan logis yang
memedomi pembahasan sistematik tentang situasi perusahaan dan altematif-alternatif pokok
yang mungkin mungkin perusahaan. Sesuatu yang oleh seorang manajer dipandang sebagai
peluang, mungkin bagi manajer lain sebagai ancaman. Penilaian yang berbeda ini mungkin
mencerminkan pertimbangan pertimbangan kekuasaan dalam perusahaan atau sudut pandang
faktual yang berbeda. Yang penting bahwa analisis SWOT yang sistematik dapat dilakukan
untuk semua
situasi perusahaan. Sebagai hasil, analisis ini memberikan kerangka yang dinamik dan
bermanfaat untuk analisis strategi.
2.4 Melakukan Analisis dan Diagnosis Lingkungan Internal dan Membuat Tabel IFAS
Setelah selesai melakukan analisis dan diagnosis terhadap lingkungan internal, maka
analisis dirangkum dalam table Internal Factor Analusis Summay (IFAS)). Menganalisis
lingkungan internal (IFAS) untuk mengetahui berbagai kemungkinan kekuatan dan kelemahan.
Masalah strategis yang akan dimonitor harus ditentukan karena masalah ini mungkin dapat
mempengaruhi perusahaan dimasa yang akan datang.
Langkah-langkah dalam mengembangakan table IFAS :
1. Tentukan faktor-faktor sukses kunci dari lingkungan internal dan diidentifikasi 5
hingga 10 faktor internal kunci.
2. Beri bobot antara 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (terpenting) pada setiap faktor. Bobot
yang diberikan pada faktor internal menunjukkan kepentingan relative dari faktor itu
untuk sukses dalam lingkungan atau industry yang ditekuni organisasi/perusahaan.
Jmalah dari semua bobot harus sama dengan satu (1,0).
3. Berikan peringkat atau rangking 1 sampai 4 pada setiap faktor sukses kunci. Peringkat
untuk faktor internal didasari pada keadaan perusahaan ( 1 = kelemahan utama, 2 =
kelemahan kecil, 3 = kekuatan kecil, 4 = kekuatan utama).
4. Setiap bobot faktor internal dikalikan rating masing-masing sehingga diperoleh nilai
bobot.
5. Jumlahkan nilai terbobot semua faktor sehingga diperoleh nilai terbobot total untuk
organisasi.
Ilustrasi Perhitungan nilai IFAS
Pegadaian telah lebih dari seratus tahun, manfaat semakin dirasakan oleh masyarakat, meskipun
perusahaan membawa misi publik service obligation, mampu mem berikan kontribusi yang
signifikan dalam bentuk pajak dan bagi keuntungan kepada Pemerintah, disaat mayoritas
lembaga keuangan lainnya berada dalam situasi yang tidak menguntungkan.
a. Kekuatan Faktor Strategis Internal
Dalam analisis kekuatan faktor strategis internal/IFAS (Internal Strategic Factor
Summary) dapat diketahui beberapa kekuatan yang mendukung diantaranya faktor yang paling
utama adalah sistem dan prosedur yang relatif cepat, sehingga pe dagaian mampu memberikan
kepuasan kepada para nasabahnya. Hal ini yang sulit dilakukan lembaga keuangan lainnya
berada dalam situasi yang tidak menguntungkan.
Dalam menentukan point bobot menggunakan perbandingan kekuatan ber dasarkan
skala prioritas kepentingan, misalnya Sistem dan prosedur yang relatif cepat mendapat nilai
tertinggi (bobot : 0,20). Bobot berkisar antara nol (0) sampai dengan satu (1), artinya dari
semua kekuatan yang mendukung system dan prosedur yang relative cepat mendapat point 20
dari point 100 atau angka nol menunjukkan makna tidak penting, dan angka 1 menunjukkan
angka sangat penting, total bobot tidak boleh lebih dari 1 dari keseluruhan Faktor Strategis
Internal. Point bobot penilaian menggunakan skala ordinal yaitu dengan menggunakan urutan
paling ren dah mulai dari (0) sebagai berikut :
0,00 diartikan = tidak penting
> 0,00 - 0,05 diartikan = cukup penting
> 0,05 - 0,10 diartikan = penting
> 0,10 - 0,15 diartikan = sangat penting
> 0,15 diartikan = amat sangat penting
Peringkat terkait dengan daya ungkit terhadap situasi dan kondisi yang lebih luas
dibandingkan dengan bobot yang terbatas pada penting tidaknya diantara faktor.
Peringkat yang digunakan adalah sebagai berikut :
5 : sangat berpengaruh
4 : berpengaruh
3 : cukup berpengaruh
2 : tidak berpengaruh
1 : sangat tidak buruk
Sistem dan prosedur yang relative cepat menempati peringkat ke-5. Hal ini
disebabkan karena system dan prosedur yang relative cepat mempunyai dampak yang sangat
mempengaruhi dan luas sehingga mampu mendorong visi dan misi stra tegi untuk membantu
program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan
menengah kebawah, melalui kegiatan utama berupa penyaluran kredit gadai dan melakukan
usaha lain yang menguntungkan. Hal ini dilakukan sesuai dengan salah satu tujuan dari
Perusahaan Pegadaian dalam pemberian pinjaman kepada masyarakat dengan moto
menyelesaikan masalah tanpa masalah.
Faktor kedua yang mendukung kekuatan internal adalah adanya produk pegadaian
yang beraneka ragam, meliputi :
a) Jasa Gadai (Kredit Cepat Aman-KCA)
b) Kredit Angsuran Fidusia (KREASI)
c) Kredit Serba Guna (KRESNA)
d) Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA)
e) Kredit Usaha Rumah Tangga (KRISTA)
f) Kredit Perumahan Swadaya (KREMADA)
g) Gadai Efek
h) Kredit Tunda Jual Gabah (KTJG)
i) Gadai Syariah (RAHN)
j) Kredit Ar-rahn untuk Usaha Mikro (ARRUM)
k) Jasa Lelang
l) Jasa Laksiran
m) Jasa Titipan
n) Properti
Oleh karena itu peran dan fungsi pendamping di atas menjadi skala prioritas juga,
yang artinya bobotnya sama dengan system dan prosedur yang relatif cepat sebesar 0,20
dengan peringkat dibawah system dan prosedur yang relatif cepat (Peringkat 4). Ini
menggambarkan bahwa produk yang disediakan dan ditawarkan Perum Pegadaian dapat
membantu dalam usaha mewujudkan program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan
rakyat khususnya golongan menengah ke bawah dengan memberikan solusi keuangan yang
terbaik melalui penyaluran pinjaman skala mikro, kecil dan menengah atas dasar hukum gadai
dan fidusia, dan mem berikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan tata
kelola peru sahaan yang baik secara konsisten, serta melaksanakan usaha lain dalam rangka
optimalisasi sumber daya.
Barang jaminan juga merupakan kekuatan dari Perum Pegadaian ini, karena dalam
perum pegadaian masyarakat cukup datang ke kantor pegadaian terdekat dengan membawa
jaminan barang tertentu, maka uang pinjamanpun dalam waktu singkat dapat terpenuhi.
Jaminannya pun cukup sederhana sebagai contoh adalah jaminan jam tangan saja sudah cukup
untuk memperoleh sejumlah uang dan hal ini hampir mustahil dapat di peroleh di lembaga
keuangan lainnya. Hal inilah yang men jadikan barang jaminan menempati peringkat ke 3
setelah keane karagaman produk dan berbobot 0,10.
Diperingkat ke-3 dan berbobot 0,10 sehingga sejajar deng an barang jaminan terdapat
kekuatan berupa budaya perusahaan yang diaktualisasikan dalam bentuk symbol/mascot
jargon INTAN yang bermakna :
Pering Sko
Faktor Strategis Internal Bobot Keterangan
kat r
Kekuatan
1. Sistem dan prosedur ACC yang 0,20 5 1,00 Loyalitas bagi
relatif cepat dan sederhana nasabah
2. Keanekaragaman Produk 0,20 4 0,80 Bersaing
3. Barang jaminan 0,10 3 0,30 Berperan
4. Budaya Perusahaan yang baru 0,10 3 0,30 penting
5. Struktur Organsiasi yang 0,05 2 0,10 Kepuasan
komplek 2,50 pelanggan
Sub Total Kualitas
Perusahaan
Kelemahan
1. Kegiatan promosi yang kurang 0,15 4 0,60 Perlu
efektif 0,10 3 0,30 ditingkatkan
2. Pemanfaatan teknologi yang Perlu
relatif lambat 0,10 3 0,30 diperhatikan
3. Kurangnya upaya Perlu
mempertahankan tingkat 0,05 2 0,10 ditingkatkan
keamanan 0,05 1 0,05 dan
4. Lokasi yang kurang strategis 1,53 diperhatikan
5. Jumlah Personalia Berperan
Sub penting
Total Perlu
penambahan
Total 1,00 3,85
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan