Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN STRATEGIK

ANALISIS DAN DIAGNOSIS LINGKUNGAN INTERNAL PERUSAHAAN

Dosen Pengampu:

Dr. Dra. I Gusti Ayu Ketut Giantari, M.Si

Oleh Kelompok 6 :

I Gusti Ayu Devita Novianingsih (1907521037)

Ida Bagus Raka Wira Yuda (1907521038)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam menghadapi persaingan dalam dunia bisnis diperlukan strategi tang tepat guna
memenangkan persaingan tersebut. Strategi ditingkat korporasi, bisnis dan tingkat operasional
akan memegang kendali utama terlaksananya tujuan perusahaan dalam mencari keuntungan.
Memberikan perhatian kepada lingkungan merupakan terbaik untuk merumuskan strategi yang
akan diterapkan guna menghadapi persaingan. Faktor-faktor yang dimaksud yaitulingkungan
internal dan lingkungan eksternal. Semakin besar suatu organisasi, semakin kompleks pula
bentuk, jenis dan sifat interaksi yang terjadi dalam menghadapi kedua jenis lingkungan tersebut.

Tujuan dilakukannya analisis lingkungan adalah mengantisipasi lingkungan organisasi


sehingga dapat berinteraksi secara tepat dan cepat untuk menyukseskan organisasi. Lingkungan
internal berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Faktor
internal perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang diketahui dapat
diperbaiki.

Salah satu tujuan penting dari studi lingkungan umum adalah untuk mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan maupun organisasi. Oleh karena itu analisis
lingkungan internal sangat penting bagi perusahaan dalam memanfaatkan kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki untuk menyusun strategi dalam mengelola peluang dan ancaman yang
muncul di dalam perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan analisis lingkungan internal ?

2. Bagaimana proses analisis dan diagnosa lingkungan internal ?

3. Bagaimana cara menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan?

4. Bagaimana langkah-langkah dalam mengembangkan tabel IFAS ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami tentang analisis lingkungan internal.

2. Untuk mengetahui dan memahami proses analisis dan diagnosa lingkungan internal.

3. Untuk mengetahui dan memahami tentang mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan


perusahaan.

4. Untuk mengetahui dan memahami langkah-langkah dalam mengembangkan table IFAS.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Lingkungan Internal

Menurut Robbins, lingkungan internal adalah bagian dari lingkungan yang mempunyai
relevansi secara langsung bagi organisasi dalam mencapai tujuannya. Faktor internal mencakup
kekuatan dan kelemahan di dalam internal perusahaan itu sendiri. Penyusunan strategi
perusahaan yang tepat harus memperhatikan dengan baik kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya selain memperhatikan faktor eksternal.

Dasar tujuan dan strategi internal audit adalah kelebihan dan kekurangan internal,
kesempatan dan ancaman dari luar, dan penyertaan tujuan yang jelas. Kunci kelebihan internal
terlihat dari dalam kelebihan suatu badan usaha yang tidak dapat ditandingi atau ditiru oleh
kompetitor (distinctive competencies). Membangun keuntungan kompetitif dapat dilakukan
dengan cara memanfaatkan kompentensi yang tidak dapat ditandingi kompetitor lain (distinctive
competencies).

Proses dalam melakukan audit internal dalam perusahaan yang perlu diidentifikasi kekuatan dan
kelemahannya, yang meliputi :
1. Manajemen (management)
2. Pemasaran (marketing)
3. Keuangan dan akuntansi (finance/acounting)
4. Produksi dan operasi (production/operation)
5. Penelitian dan pengembangan (research and development)
6. System manajemen informasi (management information system)
Keterikatan dalam melakukan audit manajemen strategi internal memberikan suatu cara
untuk memahami kebiasaan dan fungsi serta efek dari keputusan yang diberlakukan dari fungsi
bisnis yang lain dalam suatu perusahaan.
 MANAGEMENT

a. Planning: segala proses managerial sebagai persiapan masa depan,


perencanaan, awal proses manajemen, sebagai persiapan antara masa kini
dan masa depan, meningkatkan keuntungan dalam mendapatkan hasil
yang diinginkan
b. Organizing: segala aktivitas managerial yang menghasilkan struktur tugas dan
hubungan otoritas. Menentukan desain organisasi, deskripsi pekerjaan, spesifikasi
pekerjaan, control, kesatuan pimpinan, koordinasi, dan analisis.
c. Motivating: segala usaha yang dilakukan demi membentik kebiasaan manusia.
Kepemimpinan, komunikasi, tim kerja, pengubahan kebiasaan, kepuasan
pekerjaan, delegasi tugas, moral pegawai dan manajerial.
d. Staffing: aktivitas yang difokuskan pada tiap pegawai, administrasi gaji,
keuntungan pegawai, interview, penugasan, pelatihan, keamanan pegawai, karir,
dsb.
e. Controlling: segala aktivitas manajerial yang ditujukan untuk memastikan
hasil yang dicapai sesuai dengan hasil yang direncanakan. Control
kualitas, keuangan, penjualan, persediaan, biaya dan beban, hadiah dan
sanksi.

 MARKETING

Fungsi pemasaran:
a. Customer analysis: survey pelanggan, informasi pelanggan, strategi pemasaran,
profil pelanggan, strategi segmentasipasar.
b. Selling product/services: iklan, promosi penjualan, publikasi, penjualan pribadi,
manajemen kekuatan penjual, hubungan pelanggan, hubungan dengan distributor.
c. Product and service planning: test pasar, posisi merk, garansi, kemasan, pilihan
produk, gaya/style, kualitas, penghapusan produk lama, pengadaan pelayanan
pelanggan.
d. Pricing: penentuan harga berdasarkan konsumen, pemerintah, supplier, distributor,
harga pesaing.
e. Distribution: pabrik dan gudang, chanel distribusi, lokasi pengecer, teritori
penjualan tingkat persediaan, transportasi, pengeceran, grosiran.
f. Marketing research: mengumpulkan data, merekam data, menganalisis data.
g. Cost/benefit analysis: penilaian biaya, keuntingan, dan resiko.
 KEUANGAN/AKUNTANSI

Fungsi Keuangan/Akuntansi

Kondisi keuangan seringkali dianggap sebagai ukuran terbaik posisi kompetitif suatu
perusahaan dan daya tarik keseluruhan terhadap investor. Menentukan kekuatan dan
kelemahan suatu perusahaan sangat penting untuk merumuskan strategi secara efektif.
Menurut James Van Home, fungsi keuangan/akuntansi terdiri atas tiga keputusan, yaitu:
a. Keputusan investasi, atau disebut juga penganggaran modal (capital budgeting),
adalah alokasi dan realokasi modal dan sumber daya untuk proyek, produk, asset,
dan divisi suatu organisasi.
b. Keputusan pembiayaan (financing decision), yaitu menentukan struktur modal
terbaik untuk perusahaan dan menguji berbagai metode yang dapat digunakan
perusahaan untuk meningkatkan modal (menerbitkan saham, menambah utang,
menjual asset, atau kombinasi dari ketiganya).
c. Keputusan dividen (dividends decisions), yaitu menentukan jumlah dana yang
ditahan pada perusahaan dibandingkan dengan jumlah yang dibayarkan kepada
pemegang saham. Keputusan in i berkenaan dengan isu – isu seperti persentase laba
yang dibayarkan kepada pemegang saham, stabilitas pembayaran dividen
sepanjang waktu, dan pembelian kembali atau penerbitan saham.
Tipe Dasar Rasio Keuangan (Financial Ratios)

Rasio keuangan dihitung berdasarkan Laporan Laba Rugi dan Neraca suatu perusahaan.
Rasio keuangan dapat diklasifikasikan menjadi lima tipe, sebagai berikut :
a. Liquidity Ratios, mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi obligasi
jangka pendek yang telah jatuh tempo.

 Current Ratio
 Quick (or acid-test) Ratio
b. Leverage Ratios, mengukur seberapa banyak suatu perusahaan dibiayai
dengan utang.
 Debt-to-total-assets ratio
 Debt-to-equity ratio
 Long-term debt-to-equity ratio
 Times-interest-earned (or coverage) ratio
c. Activity Ratios, mengukur seberapa efektif suatu perusahaan dalam
menggunakan sumber dayanya.
 Inventory turnover
 Fixed assets turnover
 Total assets turnover
 Accounts receivable turnover
 Average collection period
d. Profitability Ratios, mengukur daya tarik keseluruhan manajemen yang
ditunjukkan oleh perolehan yang

dihasilkan pada penjualan dan investasi.


 Gross profit margin
 Operating profit margin
 Net profit margin
 Return on total assets (ROA)
 Return on stockholders’ equity (ROE)
 Earnings per share (EPS)
 Price-earnings ratio
e. Growth Ratios, mengukur kemampuan perusahaan untuk mempertahankan
posisi ekonomi dalam pertumbuhan

ekonomi dan industri.


 Sales
 Net income
 Earnings per share
 Dividends per share
 PRODUKSI/OPERASI
Fungsi produksi/operasi suatu bisnis terdiri dari semua aktivitas yang
mengubah semua input menjadi barang dan jasa. Manajemen produksi/operasi
berkaitan dengan input, transformasi, dan output yang berbeda-beda di industri dan
pasar. Menurut Roger Schroeder, manajemen produksi/operasi terdiri atas lima
fungsi atau area keputusan, yaitu:

1. Process, contoh : pemilihan teknologi, layout fasilitas, analisis alur


proses, lokasi fasilitas, line balancing, control proses, dan analisis
traportasi. Jarak antara bahan mentah ke tempat produksi terhadap
pelanggan menjadi pertimbangan utama.
2. Capacity, contoh : forecasting, perencanaan fasilitas, perencanaan keseluruhan,
penjadwalan, perencanaan kapasitas, dan analisis antrian. Pemanfaatan fasilitas
menjadi pertimbangan utama.
3. Inventory, contoh : mengatur level bahan mentah, bahan sengah jadi, dan barang
jadi, khususnya mempertimbangkan apa yang arus dipesan, kapan dipesan, berapa
yang dipesan, dan material yang ditangani.
4. Workforce, contoh : mengatur karyawan terampil, tidak terampil, klerikal, dan
manajerial dengan memperhatikan desain pekerjaan, pengukuran pekerjaan,
penyuburan pekerjaan, standar kerja, dan teknik motivasi.
5. Quality, keputusan ini dicapai dengan meyakinkan bahwa barang dan jasa
yang berkualitas tinggi diproduksi dengan memperhatikan quality
control, sampling, pengujian, jamina kualitas, dan control biaya.

 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Fungsi-fungsi penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut :


1. Pengembangan produk-produk baru sebelum didahului oleh pesaing
2. Meningkatkan kualitas produk
3. Meningkatkan proses produksi untuk menguangi biaya
4. Fungsi-fungsi ini dapat dilakukan secara internal maupun eksternal
Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Internal dan Eksternal

Distribusi biaya dalam aktivitas litbang berbeda-beda pada masing-masing


perusahaan dan industry, tetapi total biaya litbang umumnya tidak melebihi biaya
awal produksi dan pemasaran. Pendekatan-pendekatan yang biasa digunakan
untuk menentukan alokasi anggaran litbang adalah sebagai berikut :
1. Membiayai sebanyak mungkin proposal proyek
2. Menggunakan metode persentase penjualan
3. Menganggarkan sejumlah biaya litbang yang dikeluarkan oleh pesaing
4. Memutuskan seberapa banyak produk baru yang sukses yang
dibutuhkan dan bekerja mundur untuk memperkirakan investasi litbang
yang dibutuhkan
Bentuk dasar penelitian dan pengembangan dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut :

1. Litbang internal, dimana suatu perusahaan menjalankan sendiri departemen


litbangnya
2. Litbang kontrak atau litbang eksternal, dimana suatu perusahaan
mempekerjakan peneliti independen atau agensi independen untuk
mengembangkan produk spesifik.

 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


Tujuan system informasi manajemen adalah untuk meningkatkan kinerja suatu
perusahaan dengan meningkatkan kualitas keputusan manajerial. Suatu system informasi
yang efektif harus dapat mengumpulkan, mengkodekan, menyimpan, menyatukan, dan
menyajikan informasi yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan operasi dan strategis
yang penting.

2.2 Proses Analisis dan Diagnosis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal perusahaan didefinisikan sebagai suatu proses perencanaan


strategi yang mengkaji bidang pemasaran, dan distribusi perusahaan, penelitian dan
pengembangan, produksi dan operasi, sumber daya dan karyawan perusahaan, serta faktor
keuangan dan akuntansi untuk menganalisa kekuatan dan kelemahan dari masing – masing divisi
tersebut sehingga perusahaan dapat memanfaatkan peluang dengan cara yang paling efektif dan
dapat mrnangani ancaman (Lawrence dan William,1998).
Analisis terhadap lingkungan internal perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah
kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada sumber daya dan proses bisnis internal yang dimiliki
perusahaan.
Dalam menganalisis lingkungan internal ada beberapa unsur yang dianalisis, yaitu diantaranya:
a. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan merupakan pola hubungan di dalam perusahaan atau
bentuk formal peraturan dan hubungan antar orang sehingga setiap pekerja dapat diarahkan
dalam mencapai tujuan dan misi perusahaan.
b. Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan adalah sekumpulan kepercayaan, harapan dan nilai yang dipahami
serta dilaksanakan oleh tiap-tiap anggota perusahaan dan akan membentuk perilaku orang-orang
di dalam perusahaan tersebut.
c. Sumber daya Perusahaan
Sumber daya perusahaan adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan
guna mendukung perkembangan perusahaan, diantaranya sumberdaya manusia, sumberdaya
produksi, sumberdaya keuangan, pemasaran serta penelitian dan pengembangan.
Diagnosis lingkungan adalah kegiatan penyusunan strategi yang terdiri atas pembuatan
keputusan-keputusan manajerial dengan menilai pentingnya informasi tentang kesempatan dan
tantangan yang ditemukan dalam analisis lingkungan.
Analisis dan diagnosis keuntungan strategi (internal) menunjukkan adanya penggunaan waktu
dari para penentu strategi untuk memeriksa dan mengidentifikasi faktor-faktor keuntungan
strategi perusahaan dalam rangka menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan sehingga
penentu strategi dapat memanfaatkan dan mengelolanya secara efektif dan efisien.
Mengidentifikasi variabel internal merupakan alat untuk menentukan bagian-bagian
internal yang diperlukan di dalam membangun kekuatan dan kelemahan perusahaan. Menemukan
variabel yg perlu dianalisis perlu pengkajian untuk hal tersebut. Dan Hasil kajian berupa
informasi tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan atau Strategic Advantages Profiles dari
perusahaan
Terdapat beberapa cara untuk menganalisis lingkungan internal yaitu analisis SWOT,
analisis PIMS , Analisis Rantai Nilai dan Analisis Fungsional.
a. Analisis SWOT: Pendekatan Analisis Internal Tradisional.

SWOT merupakan akronim dari Strength (kekuatan) dan Weakness (kelemahan)


internal dari suatu perusahaan serta Opportunities (peluang) dan Threat (ancaman)
lingkungan yang dihadapinya. Analisis SWOT merupakan Teknik yang terkenal dimana
para manajer menciptakan gambaran umum secara cepat mengenai situasi strategis
perusahaan. Kesesuaian yang baik antara sumber daya internal (kekuatan dan kelemahan)
dengan situasi eksternalnya (peluang dan ancaman) akan memaksimalkan kekuatan dan
peluang suatu perusahaan dan meminimalkan kelemahan dan ancaman suatu perusahaan.
 Peluang (Opportunity) merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam suatu
lingkungan perusahaan. Mengidentifikasi segmen pasar, perubahan dalam kondisi
persaingan dan regulasi, perubahan teknologi, dan membaiknya hubungan yang
baik antara pemasok dan pembeli dapat menjadi sebuah peluang yang baik bagi
suatu perusahaan.

 Ancaman (Threat) merupakan penghalang utama bagi perusahaan dalam


mencapai posisi yang diinginkan. Masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar
yang lamban, meningkatnya kekuatan tawar menawar dari pembeli atau pemasok
utama dan perubahan teknologi dapat menjadi penghalang bagi keberhasilan suatu
perusahaan.

 Kekuatan (Strength) merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan


oleh atau tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan lebih unggul
dari perusahaan lainnya. Kekuatan muncul dari sumber daya dan kompetensi yang
tersedia di sebuah perusahaan.

 Kelemahan (weakness) merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam sumber


daya atau kapabilitas suatu perusahaan relative terhadap pesaingnya, yang menjadi
sebuah hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

b. Metode Analisis PIMS (Profit Impact of Market Strategy)


Analisis PIMS adalah analisis yang mengidentifikasikan faktor-faktor strategi
utama yang mempengaruhi 80% profitabilitas, Pertama kali diperkenalkan pada tahun
1960 sebagai proyek internal perusahaan. Karakteristik yang mencakup dalam analisis
ini adalah:
 Biaya langsung per unit yang tinggi,
 Pangsa pasar yang tinggi,
 Intensitas investasi yang rendah,
 Kualitas pasar yang tinggi,
 Penggunaan kapasitas organisasi yang tinggi
Beberapa hal yang mempengaruhi kekuatan dan kelemahan perusahaan antara lain:
 Intensitas investasi
 Pangsa pasar
 Pertumbuhan pasar
 Daur kehudupan produk
 Rasio biaya pemasaran dan besarnya penjualan
c. Metode Analisis Rantai Nilai
Analisis rantai nilai mengidentifikasi aktivitas, fungsi dan proses bisnis yang harus
dilaksanakan dalam merancang, memproduksi, memasarkan dan mengirimkan produk.
Dalam analisis rantai nilai, manajemen harus berusaha mengidentifikasi berbagai
aktivitas yang menambah nilai bahan baku menjadi barang jadi yang siap dipakai oleh
konsumen. Porter juga mengidentifikasi 5 (lima) aktivitas utama yang terjadi dalam
setiap organisasi bisnis yaitu :
 Operasi organisasi,
 Menyediakan logistic bahan baku,
 Melayani pelanggan
 Melakukan pemasaran dan penjualan
Analisis rantai nilai bertujuan untuk mengidentifikasi dimana keunggulan dan
kelemahan biaya rendah yang ada di sepanjang rantai nilai mulai dari bahan mentah
sampai aktivitas layanan konsumen. Dalam analisis Rantai Nilai aktivitas perusahaan
dikelompokkan menjasi 2 yaitu Aktivitas Primer dna Aktivitas pendukung.
1. Aktivitas Primer yaitu aktivitas yang menyangkut penciptaan fisik
produk/jasa, pemasaran, pelayanan purna jual.
 bound logistics: penanganan bahan baku (pergudangan, pendendalian)
 Operations : produktivitas peralatan dibandingkan dengan pesaing kunci,
otomatis secara produksi, efektivitas sistem pengendalian produksi.
 Outbound logistics: ketepatan dan efesiensi distribusi produk jadi dan jasa,
efesiensi aktivitas pergudangan produk jadi.
 Marketing and Sales. Efektivitas riset pasra, inovasi promosi penjualan dna
periklanan, evaluasi saluran distribusi, kemmapuan tenaga penjualan, image
dan reputasi produk/jasa, loyaliitas konsumen.
 Customer service. Layanan purna jual, perhatian terhadap komplin
konsumen, reparasi, pelatihan dan pasokan suku cadang.
2. Aktivitas Pendukung yaitu aktivitas perusahaan yang mendukung aktivitas primer.
 Firm Infrastructure: manajemen umum, perencanaan, keuangan, hukum
 Human Resource Management: penarikan, penempatan, pengembangan,
pelatihan SDM dan masalah kompensasi
 Technology development: efektivitas litbang proses, dan inovasi produk,
kualitas peralatan litbang, SDM.
 Procurement : pembelian bahan baku, mencari pemasok baru, memonitor
kinerja pemasok, proses pembelian mesin peralatan dan bangunan,
hubungan dengan pemasok.
d. Metode Analisis Fungsional
Beberapa hal yang membuat analisis dengan Pendekatan Fungsional menjadi tidak
seimbang disebabkan oleh Jenis bisnis / industry, Segmentasi pasar dan pasar sasaran,
Tahap daur kehidupan produk dan industry, Posisi perusahaan di pasar.
a) Bidang Produksi-Operasi meliputi biaya dan ketersediaan bahan baku,
hubungan dengan pemasok, sistem pengendalian persediaan, lokasi
fasilitas, tata letak peralatan, fasilitas, skala ekonomis, efesiensi teknis
fasilitas, pemanfaatan sub-kontrak, derajat integrase vertical, nilai tambah,
marjin laba.
b) Bidang pemasaran. Dalam mengidentifikasi faktor internal bidang
pemasaran dapat dilakukan dengan mencermati faktor-faktor bidang
pemasaran seperti: efektivitas segmentasi pasar, posisi persaingan, pangsa
pasar, organisasi penjualan, riset pasar, kualitas produk dan pelayanan
kepada pelanggan, promosi, periklanan, publisitas, perencanaan dan
penganggaran pemasaran, kualisifikasi manajer pemasaran.
c) Bidang Keuangan/Akuntansi yang dapat diidentifikasi meliputi:
kemampuan memperoleh dana jangka pendek, kemampuan memperoleh
dana jangka panjang, utang, modal kerja, modal saham, struktur pendanaan
perusahaan, penganggaran modal, kebijakan dividen, hubungan dengan
kreditur, investor, pemegang saham, kualifikasi manajer keuangan.
d) Bidang Litbang meliputi kualifikasi SDM di bidang litbang, fasilitas
Litbang, sumber daya Litbang, komunikasi dan kordinasi dengan fungsi
yang lain.
e) Manajemen dan SDM meliputi struktur organisasi, sistem pengendalian
organisasi keseluruhan, iklim organisasi, budaya organisasi, sistem
perencanaan strategik, keterampilan, kapabilitas dan perhatian manajemen
puncak, manajemen SDM, tingkat keluar-masuknya karyawan, skill dan
pengalaman karyawan
f) Bidang Sistem Informasi meliputi ketepatan waktu dan akurasi sistem
informasi untuk keputusan strategis dan taktis dan operasional, relevansi
informasi, informasi untuk mengelola masalah kualitas dan layanan kepada
pelanggan, serta kemapuan karyawan untuk menggunkaan informasi yang
tersedia.

2.3 Penentuan Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan

Dalam menyusun strategi manajemen, manajemen harus mengidentifikasi berbagai


variabel yang dapat menunjukkan kelemahan perusahaan. Kemampuan ini akan membantu
perusahaan dalam membangun secara bertahap kompetensi. Analisis SWOT merupakan teknik
yang sering digunakan untuk mendapatkan gambaran dengan cepat mengenai situasi
perusahaan. Analisis SWOT merupakan cara sistematis untuk mengidentifikasi faktor
kelemahan dan kelemahan perusahaan serta peluang dan ancaman dalam lingkungan yang
perusahaan. Analisis asumsi pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan
memaksimumkan kekuatan dan peluang serta meminimumkan kelemahan dan ancaman. Bila
diterapkan secara akurat, asumsi
sederhana yang berdampak pada sangat besar strategi rancangan yang berhasil.

a) Peluang. Situasi yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan disebut dengan


peluang. Salah satu sumber dari peluang adalah adanya kecenderungan- kecenderungan penting
di dalam perusahaan tersebut di dalam segmen pasar yang pada awalnya terabaikan seperti
perubahan situasi atau peraturan, perubahan teknologi, serta membaiknya hubungan dengan
pembeli dan pemasok yang dapat memberikan peluang bagi perusahaan.

b) Ancaman. Ancaman situasi yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan


seperti masuknya pesaing baru, pasar yang lambatnya pertumbuhan, pasar yang benar-benar
pembeli atau pemasok penting, perubahan teknologi, dan peraturan baru yang direvisi dapat
menjadi ancaman bagi keberhsilan suatu perusahaan. Dengan memahami peluang dan ancaman
ini, para manajer dapat mengidentifikasi pilihan-pilihan strategi yang realistis dan cocok serta
menentukan ceruk (ceruk) yang paling efektif bagi perusahaan.

c) Kekuatan. Kekuatan merupakan sumber daya, keterampilan atau keunggulan lain


yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh
perusahaan. Kekuatan dapat terkandung pada sumber daya keuangan, citra, kepemimpinan
pasar, pemasok, dan faktor internal lainnya.

d) Kelemahan. Adanya kekurangan atau keterbatasan dalam sumber daya,


keterampilan dan kapabilitas yang nantinya akan menghambat kinerja yang efektif dalam
perusahaan tersebut seperti keterampilan dalam memasarkan produk serta fasilitas penunjang
operasional perusahaan.

Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk membantu analisis
strategi. Cara yang paling lazim adalah memanfaatkannya sebagai kerangka acuan logis yang
memedomi pembahasan sistematik tentang situasi perusahaan dan altematif-alternatif pokok
yang mungkin mungkin perusahaan. Sesuatu yang oleh seorang manajer dipandang sebagai
peluang, mungkin bagi manajer lain sebagai ancaman. Penilaian yang berbeda ini mungkin
mencerminkan pertimbangan pertimbangan kekuasaan dalam perusahaan atau sudut pandang
faktual yang berbeda. Yang penting bahwa analisis SWOT yang sistematik dapat dilakukan
untuk semua
situasi perusahaan. Sebagai hasil, analisis ini memberikan kerangka yang dinamik dan
bermanfaat untuk analisis strategi.

2.4 Melakukan Analisis dan Diagnosis Lingkungan Internal dan Membuat Tabel IFAS
Setelah selesai melakukan analisis dan diagnosis terhadap lingkungan internal, maka
analisis dirangkum dalam table Internal Factor Analusis Summay (IFAS)). Menganalisis
lingkungan internal (IFAS) untuk mengetahui berbagai kemungkinan kekuatan dan kelemahan.
Masalah strategis yang akan dimonitor harus ditentukan karena masalah ini mungkin dapat
mempengaruhi perusahaan dimasa yang akan datang.
Langkah-langkah dalam mengembangakan table IFAS :
1. Tentukan faktor-faktor sukses kunci dari lingkungan internal dan diidentifikasi 5
hingga 10 faktor internal kunci.
2. Beri bobot antara 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (terpenting) pada setiap faktor. Bobot
yang diberikan pada faktor internal menunjukkan kepentingan relative dari faktor itu
untuk sukses dalam lingkungan atau industry yang ditekuni organisasi/perusahaan.
Jmalah dari semua bobot harus sama dengan satu (1,0).
3. Berikan peringkat atau rangking 1 sampai 4 pada setiap faktor sukses kunci. Peringkat
untuk faktor internal didasari pada keadaan perusahaan ( 1 = kelemahan utama, 2 =
kelemahan kecil, 3 = kekuatan kecil, 4 = kekuatan utama).
4. Setiap bobot faktor internal dikalikan rating masing-masing sehingga diperoleh nilai
bobot.
5. Jumlahkan nilai terbobot semua faktor sehingga diperoleh nilai terbobot total untuk
organisasi.
Ilustrasi Perhitungan nilai IFAS

Pegadaian telah lebih dari seratus tahun, manfaat semakin dirasakan oleh masyarakat, meskipun
perusahaan membawa misi publik service obligation, mampu mem berikan kontribusi yang
signifikan dalam bentuk pajak dan bagi keuntungan kepada Pemerintah, disaat mayoritas
lembaga keuangan lainnya berada dalam situasi yang tidak menguntungkan.
a. Kekuatan Faktor Strategis Internal
Dalam analisis kekuatan faktor strategis internal/IFAS (Internal Strategic Factor
Summary) dapat diketahui beberapa kekuatan yang mendukung diantaranya faktor yang paling
utama adalah sistem dan prosedur yang relatif cepat, sehingga pe dagaian mampu memberikan
kepuasan kepada para nasabahnya. Hal ini yang sulit dilakukan lembaga keuangan lainnya
berada dalam situasi yang tidak menguntungkan.
Dalam menentukan point bobot menggunakan perbandingan kekuatan ber dasarkan
skala prioritas kepentingan, misalnya Sistem dan prosedur yang relatif cepat mendapat nilai
tertinggi (bobot : 0,20). Bobot berkisar antara nol (0) sampai dengan satu (1), artinya dari
semua kekuatan yang mendukung system dan prosedur yang relative cepat mendapat point 20
dari point 100 atau angka nol menunjukkan makna tidak penting, dan angka 1 menunjukkan
angka sangat penting, total bobot tidak boleh lebih dari 1 dari keseluruhan Faktor Strategis
Internal. Point bobot penilaian menggunakan skala ordinal yaitu dengan menggunakan urutan
paling ren dah mulai dari (0) sebagai berikut :
0,00 diartikan = tidak penting
> 0,00 - 0,05 diartikan = cukup penting
> 0,05 - 0,10 diartikan = penting
> 0,10 - 0,15 diartikan = sangat penting
> 0,15 diartikan = amat sangat penting
Peringkat terkait dengan daya ungkit terhadap situasi dan kondisi yang lebih luas
dibandingkan dengan bobot yang terbatas pada penting tidaknya diantara faktor.
Peringkat yang digunakan adalah sebagai berikut :
5 : sangat berpengaruh
4 : berpengaruh
3 : cukup berpengaruh
2 : tidak berpengaruh
1 : sangat tidak buruk
Sistem dan prosedur yang relative cepat menempati peringkat ke-5. Hal ini
disebabkan karena system dan prosedur yang relative cepat mempunyai dampak yang sangat
mempengaruhi dan luas sehingga mampu mendorong visi dan misi stra tegi untuk membantu
program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan
menengah kebawah, melalui kegiatan utama berupa penyaluran kredit gadai dan melakukan
usaha lain yang menguntungkan. Hal ini dilakukan sesuai dengan salah satu tujuan dari
Perusahaan Pegadaian dalam pemberian pinjaman kepada masyarakat dengan moto
menyelesaikan masalah tanpa masalah.
Faktor kedua yang mendukung kekuatan internal adalah adanya produk pegadaian
yang beraneka ragam, meliputi :
a) Jasa Gadai (Kredit Cepat Aman-KCA)
b) Kredit Angsuran Fidusia (KREASI)
c) Kredit Serba Guna (KRESNA)
d) Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA)
e) Kredit Usaha Rumah Tangga (KRISTA)
f) Kredit Perumahan Swadaya (KREMADA)
g) Gadai Efek
h) Kredit Tunda Jual Gabah (KTJG)
i) Gadai Syariah (RAHN)
j) Kredit Ar-rahn untuk Usaha Mikro (ARRUM)
k) Jasa Lelang
l) Jasa Laksiran
m) Jasa Titipan
n) Properti
Oleh karena itu peran dan fungsi pendamping di atas menjadi skala prioritas juga,
yang artinya bobotnya sama dengan system dan prosedur yang relatif cepat sebesar 0,20
dengan peringkat dibawah system dan prosedur yang relatif cepat (Peringkat 4). Ini
menggambarkan bahwa produk yang disediakan dan ditawarkan Perum Pegadaian dapat
membantu dalam usaha mewujudkan program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan
rakyat khususnya golongan menengah ke bawah dengan memberikan solusi keuangan yang
terbaik melalui penyaluran pinjaman skala mikro, kecil dan menengah atas dasar hukum gadai
dan fidusia, dan mem berikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan tata
kelola peru sahaan yang baik secara konsisten, serta melaksanakan usaha lain dalam rangka
optimalisasi sumber daya.
Barang jaminan juga merupakan kekuatan dari Perum Pegadaian ini, karena dalam
perum pegadaian masyarakat cukup datang ke kantor pegadaian terdekat dengan membawa
jaminan barang tertentu, maka uang pinjamanpun dalam waktu singkat dapat terpenuhi.
Jaminannya pun cukup sederhana sebagai contoh adalah jaminan jam tangan saja sudah cukup
untuk memperoleh sejumlah uang dan hal ini hampir mustahil dapat di peroleh di lembaga
keuangan lainnya. Hal inilah yang men jadikan barang jaminan menempati peringkat ke 3
setelah keane karagaman produk dan berbobot 0,10.
Diperingkat ke-3 dan berbobot 0,10 sehingga sejajar deng an barang jaminan terdapat
kekuatan berupa budaya perusahaan yang diaktualisasikan dalam bentuk symbol/mascot
jargon INTAN yang bermakna :

I novatif : Penuh Gagasan (Kreatif), Aktif, menyukai tantangan


N ilai Moral Tinggi : Taqwa, Jujur, Berbudi Luhur, Loyal
T rampil : Mengusai Pekerjaan, Tanggap, Cepat dan Akurat
A di Layanan : Sopan, Ramah, Berkepribadian, Simpatik
N uansa Citra : Beroriontasi Bisnis, Mengutamakan Kepuasan Pelanggan untuk selalu
berusaha mengembangkan diri
b. Kelemahan Faktor Strategis Internal

Promosi merupakan sesuatu yang telah memberikan pengaruh besar terhadap


keberhasilan setiap usahanya dalam menjalankan visi dan misinya suatu perencanaan
strategis. Perum pegadaian yang merupakan salah satu lembaga keuang an di Indonesia bukan
bank yang secara resmi mempunyai izin dalam melaksanakan kegiatan dalam bentuk
penyaluran dana ke masyarakat yang dilakukan atas dasar hukum gadai belum melakukan
kegiatan promosi dengan efektif. Ketidakefektifan promosi tersebut menempatkan kelemahan
tertinggi dengan bobot sebesar 0,15. Bobot 0,15 merupakan bobot kelemahan tertinggi
diantara 5 faktor kelemahan, dan ketidakefektifan promosi mempunyai pengaruh yang besar
terhadap pelaksanaan dalam mencapai visi dan misi yang telah ditentukan.
Faktor kelemahan yang kedua adalah pemanfaatan teknologi yang relatif lambat.
Pemanfaatan teknologi seharusnya dilakukan lebih cepat karena jika sejak awal dengan
diperlengkapi kipas angin dan AC, ruang tunggu di sediakan televisi, manajemen mulai
mengenalkan sistem administrasi jaringan komputer, citra pegadaian lebih baik dimata
masyarakat, tidak hanya masyarakat lapisan bawah saja yang menjadi pelanggannya, tapi juga
golongan menengah sebagai alternatif pembiayaannya
Selain itu, Kurangnya upaya mempertahankan tingkat ke amanan juga mem
pengaruhi kinerja dari perum Pegadaian, karena apabila tingkat keamanan masih relatif
rendah, maka kenyamanan para karyawan terganggu sehingga berdampak pada pelayanan para
nasabah.
Selanjutnya pada peringkat kedua lokasi yang strategis juga memiliki bobot 0,05
dengan peringkat ke-2 dibawah kurangnya mempertahankan tingkat keamanan. Lokasi
strategis sangat mempengaruhi karena apabila lokasi jauh dari masyarakat yang membutuhkan
jasa kredit uang, maka masyarakat tersebut cenderung memilih lokasi lembaga keuangan lain
yang lebih dekat.
Dalam matrik IFAS dapat digambarkan sebagai berikut :
TABEL
IFAS (INTERNAL STRATEGIC FACTORS ANALYSIS SUMMARY) PERUM PEGADAIAN

Pering Sko
Faktor Strategis Internal Bobot Keterangan
kat r
Kekuatan
1. Sistem dan prosedur ACC yang 0,20 5 1,00  Loyalitas bagi
relatif cepat dan sederhana nasabah
2. Keanekaragaman Produk 0,20 4 0,80  Bersaing
3. Barang jaminan 0,10 3 0,30  Berperan
4. Budaya Perusahaan yang baru 0,10 3 0,30 penting
5. Struktur Organsiasi yang 0,05 2 0,10  Kepuasan
komplek 2,50 pelanggan
Sub Total  Kualitas
Perusahaan
Kelemahan
1. Kegiatan promosi yang kurang 0,15 4 0,60  Perlu
efektif 0,10 3 0,30 ditingkatkan
2. Pemanfaatan teknologi yang  Perlu
relatif lambat 0,10 3 0,30 diperhatikan
3. Kurangnya upaya  Perlu
mempertahankan tingkat 0,05 2 0,10 ditingkatkan
keamanan 0,05 1 0,05 dan
4. Lokasi yang kurang strategis 1,53 diperhatikan
5. Jumlah Personalia  Berperan
Sub penting
Total  Perlu
penambahan
Total 1,00 3,85
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Lingkungan internal perusahaan memiliki kemampuan untuk merubah suatu perusahaan


menjadi apa yang dicita-citakan oleh manajemen. Lingkungan internal merupakan proses
pengidentifikasian terhadap faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan suatu
perusahaan. Proses internal perusahaan tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan
pendekatan fungsional yaitu analisis yang dilakukan oleh masing-masing fungsi dalam
perusahaan dengan mengkaji manajemen, pemasaran, keuangan, produksi, dan sumberdaya
manusia. Lingkungan internal merupakan suatu kondisi yang ada di dalam suatu perusahaan.

Analisis Lingkungan Internal merupakan suatu proses untuk menemukan aspek-aspek


internal/variabel internal perusahaan yang diperlukan dalam menghadapi lingkungan
eksternalnya dan mengevaluasinya apakah berada dalam posisi yang kuat atau lemah. Dalam
menyusun strategi manajemen, manajemen harus mengidentifikasi berbagai variabel intern yang
dapat menunjukkan kekuatan maupun kelemahan perusahaan. Kemampuan identifikasi ini akan
membantu perusahaan dalam membangun secara bertahap untuk kompetensi. Analisis SWOT
merupakan cara sistematis untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal
perusahaan serta peluang dan ancaman dalam lingkungan yang dihadapi oleh perusahaan.
Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan memaksimumkan
kekuatan dan peluang serta meminimumkan kelemahan dan ancaman.
DAFTAR PUSTAKA

David fred.2016. Strategic Management a competitive advantage approach,cocepta and cases,15th


ed. Jakarta: Salemba Empat
Kerti yasa, Ni Nyoman. 2016. Manajemen Strategik. Denpasar: Udayana University Press.
Pearce, John Richard B Robinson . 2009. Management Strategis Formulasi, Implementasi
dan Pengendalian Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.
Rani susanthi,Putu.2017.Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Dalam Mencapai Tujuan
Perusahaan.Jurnal elekrtonik REKAMAN (Riset Ekonomi Bidang Manajemen dan Akuntansi)
STIE Galileo.1(1):30-42.
https://www.academia.edu/3667259/1_TUGAS_IFAS-EFAS_DLL.Di akses pada tanggal
09/10/2020

Anda mungkin juga menyukai