I. PENDAHULUAN
Dalam menghadapi persaingan dalam dunia bisnis diperlukan suatu strategi yang tepat
guna memenangkan persaingan tersebut. Strategi di tingkat korporasi, bisnis dan tingkat
operasional akan memegang kendali utama terlaksananya tujuan perusahaan dalam
mencari keuntungan. Memberikan perhatian kepada lingkungan merupakan cara terbaik
untuk merumuskan strategi yang akan diterapkan guna menghadapi persaingan.
Faktor lingkungan yang dimaksud dalam materi ini adalah lingkungan internal.
Makin besar suatu organisasi, makin kompleks pula bentuk, jenis dan sifat
interaksi yang terjadi dalam menghadapi kedua jenis lingkungan tersebut.
Analisis lingkungan dibutuhkan agar perusahaan mampu menentukan tindakan preventif dan
antisipasi atas perubahan-perubahan yang terjadi, sehingga perusahaan dapat cepat
beradaptasi terhadap perubahan-perubahan tersebut dan menjadi perusahaan yang mampu
bertahan di tengah kondisi lingkungan yang sangat rumit. Selain itu, dengan adanya analisis
lingkungan, perusahaan dapat membuat keputusan-keputusan strategi yang tepat bagi
keberlangsungan hidup perusahaan
II. PEMBAHASAN
Menurut Prasetyono, Ramdayana, & Estiningsih (dalam Farabi, 2020, hlm. 227) lingkungan
organisasi adalah pola kondisi-kondisi atau faktor-faktor internal maupun eksternal yang
memengaruhi atau menuntun ke arah kemampuan mengetahui kekuatan, kelemahan,
kesempatan atau ancaman-ancaman pada kehidupan dan pengembangan organisasi yang
secara relevan memengaruhi proses atau operasi keputusan strategi.
Menurut Pearce dan Robinson Jr, dalam Kotler (2005), analisis lingkungan internal adalah
pengertian mengenai pencocokan kekuatan dan kelemahan internal dengan peluang dan
ancaman eksternal.
1. Manusia
Kompetensi : Memiliki karyawan atau guru yang memiliki kompetensi
(kemampuan) yang ia miliki. Serta memenuhi syarat-syarat rekuitmen.
Place man : orang yang berkompeten ditempatkan sesuai dengan keinginan
dan kemampuannya. Dengan syarat: Apabila memiliki karakteristik
kepribadian yang congruent dengan kepribadian yang sesuai maka akan
sesuai.
Promosi, kenaikan jabatan, orang yang berkompeten dan yakin memiliki
kenaikan prestasi yang lebih baik.
2. Kebijakan
Visi dan misi yang di bentuk akan membuat kita lebih tau apa yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan dalam visi dan misi yang sudah kita bentuk.
Aturan-aturan yang digunakan dalam menajalankan Visi dan Misi akan
membuat kita lebih tau mana yang harus boleh dilakukan atau tudak boleh
dilakukan untuk mencapai target yang mesti dicapai dalam pendidikan.
3. Kepemimpinan
Kepemimpinan yang sentralistik / otoriter, gaya kepemimpinan yang apapun
yang dilakukan karyawan tergantung dari keputusan pemimpin.
Kepemimpinan yang lepas tangan, yang dimana pemimpin dalam suatu
melaksanakan kegiatan pekerjaannya sebagai pemimpin menyerahkan semua
pekerjaannya kepada karyawan atau bawahannya. Dengan melakukan fungsi
manajemen, seperti controlling(pengawasan) agar bahawan merasa dalam
melakukan suatu pekerjaan ada yang mengawasi dan mengontrolnya. Setelah
itu melakukan suatu evaluasi dalam pekerjaan suatu karyawan.
Kepemimpinan yang demokratis, dimana dalam kepemimpinan ini dalam
mengambil suatu keputusan melibatkan bawahan atau karyawannya. Bawahan
diberi kebebasan dalam mengeluarkan pendapat dan keputusan.
Kepemimpinan yang berorientasi pada tugas, yang dimana dalam
pelaksanaannya lebih menekankan dalam tugas yang harus dikerjakan.
Kepemimpinan yang people oriented, seorang pemimpin yang selalu
memperhatikan karyawannya serta selalu memberikan semangat kepada
bawahannya.
4. System Reward
Dalam suatu kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh karywan atau bawahan
diperlukan suatu penghargaan(reward) kepada bawahan, agar bawahan merasa bahwa
mereka memang perlu di butuhkan dalam suatu pekerjaan tersebut.
Dalam system reward mempunyai 2 sifat, yaitu:
Materi : berupa tunjangan-tunjangan gaji, tunjangan transport, tunjangan anak
dan istri,dll.
Non Matreri: berupa pujian-pujian kepada bawahan.
5. Culture (budaya)
Value atau nilai-nilai yang perlu dipergunakan yang mampu menunujukan identitas
organisasi.
1. Manajemen
2. Pemasaran
Keterikatan dalam melakukan audit manajemen strategi internal memberikan suatu cara
untuk memahami kebiasaan dan fungsi serta efek dari keputusan yang diberlakukan dari
fungsi bisnis yang lain dalam suatu perusahaan.
RBV teori menyatakan bahwa sumberdaya adalah apa yang sebenarnya membantu
perusahaan mengeksploitasi kelebihan yang dimiliki dan menetralisir ancaman dari
luar.
b. MANAGEMENT
(a) Planning: segala proses managerial sebagai persiapan masa depan, perencanaan,
awal proses manajemen, sebagai persiapan antara masa kini dan masa depan,
meningkatkan keuntungan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan
(b) Organizing: segala aktivitas managerial yang menghasilkan struktur tugas dan
hubungan otoritas. Menentukan desain organisasi, deskripsi pekerjaan, spesifikasi
pekerjaan, control, kesatuan pimpinan, koordinasi, dan analisis.
(c) Motivating: segala usaha yang dilakukan demi membentik kebiasaan manusia.
Kepemimpinan, komunikasi, tim kerja, pengubahan kebiasaan, kepuasan
pekerjaan, delegasi tugas, moral pegawai dan manajerial.
(d) Staffing: aktivitas yang difokuskan pada tiap pegawai, administrasi gaji,
keuntungan pegawai,interview, penugasan, pelatihan, keamanan pegawai, karir,
dsb
(e) Controlling: segala aktivitas manajerial yang ditujukan untuk memastikan hasil
yang dicapai sesuai dengan hasil yang direncanakan. Control kualitas, keuangan,
penjualan, persediaan, biaya dan beban, hadiah dan sanksi.
c. MARKETING
Fungsi pemasaran:
(c) Product and service planning: test pasar, posisi merk, garansi, kemasan, pilihan
produk, gaya/style, kualitas, penghapusan produk lama, pengadaan pelayanan
pelanggan.
(d) Pricing: penentuan harga berdasarkan konsumen, pemerintah, supplier, distributor,
harga pesaing.
(e) Distribution: pabrik dan gudang, chanel distribusi, lokasi pengecer, teritori
penjualan tingkat persediaan, transportasi, pengeceran, grosiran.
d. KEUANGAN/AKUNTANSI
Fungsi Keuangan/Akuntansi Kondisi keuangan seringkali dianggap sebagai ukuran
terbaik posisi kompetitif suatu perusahaan dan daya tarik keseluruhan terhadap
investor. Menentukan kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan sangat penting untuk
merumuskan strategi secara efektif. Menurut James Van Home, fungsi
keuangan/akuntansi terdiri atas tiga keputusan, yaitu:
(a) Keputusan investasi, atau disebut juga penganggaran modal (capital budgeting),
adalah alokasi dan realokasi modal dan sumber daya untuk proyek, produk, asset,
dan divisi suatu organisasi.
(c) Keputusan dividen (dividends decisions), yaitu menentukan jumlah dana yang
ditahan pada perusahaan dibandingkan dengan jumlah yang dibayarkan kepada
pemegang saham. Keputusan ini berkenaan dengan isu – isu seperti persentase
laba yang dibayarkan kepada pemegang saham, stabilitas pembayaran dividen
sepanjang waktu, dan pembelian kembali atau penerbitan saham.
Tipe Dasar Rasio Keuangan (Financial Ratios) Rasio keuangan dihitung berdasarkan
Laporan Laba Rugi dan Neraca suatu perusahaan. Rasio keuangan dapat
diklasifikasikan menjadi lima tipe, sebagai berikut :
Current Ratio
(b) Leverage Ratios, mengukur seberapa banyak suatu perusahaan dibiayai dengan
utang.
Debt-to-total-assets ratio
Debt-to-equity ratio
Long-term debt-to-equity ratio
(c) Activity Ratios, mengukur seberapa efektif suatu perusahaan dalam menggunakan
sumber dayanya.
Inventory turnover
Price-earnings ratio
Sales
Net income
e. PRODUKSI/OPERASI
Fungsi produksi/operasi suatu bisnis terdiri dari semua aktivitas yang mengubah
semua input menjadi barang dan jasa. Manajemen produksi/operasi berkaitan dengan
input, transformasi, dan output yang berbeda-beda di industri dan pasar. Menurut
Roger Schroeder, manajemen produksi/operasi terdiri atas lima fungsi atau area
keputusan, yaitu:
1. Process, contoh : pemilihan teknologi, layout fasilitas, analisis alur proses, lokasi
fasilitas, line balancing, control proses, dan analisis traportasi. Jarak antara bahan
mentah ke tempat produksi terhadap pelanggan menjadi pertimbangan utama.
3. Inventory, contoh : mengatur level bahan mentah, bahan sengah jadi, dan barang
jadi, khususnya mempertimbangkan apa yang arus dipesan, kapan dipesan, berapa
yang dipesan, dan material yang ditangani.
5. Quality, keputusan ini dicapai dengan meyakinkan bahwa barang dan jasa yang
berkualitas tinggi diproduksi dengan memperhatikan quality control, sampling,
pengujian, jamina kualitas, dan control biaya.
Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Internal dan Eksternal Distribusi biaya dalam
aktivitas litbang berbeda-beda pada masing-masing perusahaan dan industry, tetapi
total biaya litbang umumnya tidak melebihi biaya awal produksi dan pemasaran.
Pendekatan-pendekatan yang biasa digunakan untuk menentukan alokasi anggaran
litbang adalah sebagai berikut :
Bentuk dasar penelitian dan pengembangan dalam suatu organisasi adalah sebagai
berikut :
B. ANALISIS SWOT
Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi sebuah perusahaan dan organisasi internal maupun eksternal. Analisa ini didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman
(Threats).
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengan mengidentifikasi berbagai faktor
secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan
(Weaknesses) suatu organisasi dan kesempatan-kesempatan (Opportunities) serta ancaman-
ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi organisasi.
Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk membantu analisis strategi.
Cara yang paling lazim adalah memanfaatkannya sebagai kerangka acuan logis yang
memedomi pembahasan sistematik tentang situasi perusahaan dan alternatif-alternatif pokok
yang mungkin dipertimbangkan perusahaan. Sesuatu yang oleh seorang manajer dipandang
sebagai peluang, mungkin bagi manajer lain sebagai ancaman. Penilaian yang berbeda ini
mungkin mencerminkan pertimbangan pertimbangan kekuasaan dalam perusahaan atau sudut
pandang factual yang berbeda. Yang penting bahwa analisis SWOT yang sistematik dapat
dilakukan untuk semua aspek situasi perusahaan. Sebagai hasil, analisis ini memberikan
kerangka yang dinamik dan bermanfaat untuk analisis strategik.
Ketika mempertimbangkan pengaruh dari dalam perusahaan, ada beberapa faktor yang akan
bisa mempengaruhi bagaimana perusahaan bisa mencapai suatu hasil. Faktor-faktor inilah
yang berada sangat dekat dan bisa dikontrol oleh perusahaan. Beberapa faktor penting dari
dalam perusahaan yang bisa mempengaruhi analisa SWOT dalam
bentuk strength (kekuatan) dan Weakness (kelemahan) adalah sebagai berikut ini:
Sumber daya manusia: Setiap orang yang mempengaruhi hasil keputusan bisnis apa
pun akan menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan. Mulai dari pelanggan
dan audiens hingga sukarelawan dan karyawan. Tenaga kerja akan bisa
menjadi strength jika produktif dan menguntungkan, namun akan bisa menjadi
kelemahan jika tidak dimanfaatkan dengan efektif. Permintaan konsumen yang tinggi
adalah sesuatu yang positif, tetapi ketidakmampuan untuk memenuhi permintaan itu
akan menjadi kelemahan yang harus diperhitungkan.
Sumber daya fisik: Ini mencakup semua properti dan aset, seperti komputer,
kendaraan, lokasi, fasilitas, dan peralatan apa pun yang disertakan. Ketika bekerja
dengan baik, itu adalah kekuatan yang bisa membantu bisnis untuk berkembang
menjadi lebih baik. Namun akan menjadi kelemahan jika membebani Anda.
Sumber daya keuangan: Ini termasuk tabungan, utang, investasi, dan modal,
kewajiban, atau pendapatan lain yang relevan.