Anda di halaman 1dari 15

ANALISA LINGKUNGAN USAHA

TUGAS 2 SEMESTER GANJIL (3)

Dosen Pengampu: Dr. Siti Hidayah., S. Pd., M.Si

Nama : Retno Ginanjar


Nim : 20.6.3.010

PROGRAM PASCA SARJANA (S2) MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI


ILMU EKONOMI (STIE) DHARMAPUTRA
SEMARANG
2021
Lingkungan bisnis/usaha internal, diantaranya adalah: 1) SDM; 2) Pengelolaan
Sistem Informasi; 3) Produksi, Pemasaran, dan Keuangan; 4) Etika dan CSR; 5)
Kepemimpinan; 6) Struktur Organisasi; 7) Budaya Organisasi.
Pertanyaannya:
1. Apa yg di maksud dg masing2 ke tujuh aspek tersebut? Jelaskn masing2
aspek!
Jawab
a. SDM
SDM atau tenaga kerja merupakan aspek penting dalam sebuah organisasi dan
harus mendapat perhatian lebih. Karena pegawai adalah pelaku yang menunjang
tercapainya tujuan perusahaan. Selain itu, pegawai dibutuhkan untuk membantu
merealisasikan kegiatan yang akan dijalankan. Kebutuhan karyawan disesuaikan
dari kondisi awal usaha serta jenis usaha dan bentuk usaha yang direncanakan
secara sistematis. Tenaga Kerja adalah manusia yang menggunakan tenaga dan
kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa pendapatan, baik berupa uang
ataupun bentuk lainnya kepada Perusahaan atau organisasi.
Dalam pengelolaan SDM meliputi:
 Rekruitmen
 Program latihan (pengembangan karyawan) dengan: latihan, penilaian,
promosi
 Pemberian imbalan.
 Penempatan Tenaga Kerja.
 Penilaian untuk promosi karyawan.
 Program untuk mensejahterakan karyawan (keamanan, kesehatan, rekreasi)

b. Pengelolaan Sistem Informasi


Sistem Informasi Manajemen sebagai suatu konsep yang terintegrasi, bahwa
pengambilan keputusan merupakan inti dari manajemen dan untuk mengambil
keputusan yang rasional, informasi manajemen adalah input yang paling
esensial dan penting. Guna memperoleh informasi manajemen (management
information) maka metode atau sistem informasi yang logis dan sistematis
yang dapat diimplementasikan dengan menggabungkan berbagai elemen yang
saling berkaitan, merupakan hal yang pokok dan dibutuhkan dalam organisasi.
Yang perlu diperhatikan adalah :
 Sistem informasi manajemen (apakah informasi dapat dikumpulkan dengan
baik)
 Akuntansi financial dan biaya (untuk menganalisis kinerja terutama segi
financial).
 Akuntansi Manajemen.
 Sistem pengawasan manajemen
 Segi Manajerial:
 Perencanaan
 Perlu ditentukan :
a) Tujuan organsasi
b) Kebijakanaan
c) Strategi
d) Pabrik
 Organisasi
a) Pembagian wewenang, tanggung jawab dan pelaporan yang jelas.
b) Hubungan satu bagian dan bagian yang lain.
 Pengarahan Sistem komunikasi yang baik dan corak pimpinan
a) Perintah
b) Motivasi
c) Panutan
 Koordinasi Bagaimana sistem yang digunakan sudah sesuai dengan
karakteristik anggota organisasi. Misalnya :
a) Kepemimpinan
b) Pelaksanaan
c) Komite/tim
d) Kompleks kegiatan
 Pengawasan: Harus ada ukuran/standar untuk keinerja perbandingan.
Tindakan yang harus diambil segala sesuatu sesuai dengan ukuran
yang telah disetujui bersama. Perlu pertimbangan juga Koreksi
Perbandingan dan Standar.

c. Produksi, Pemasaran, dan Keuangan


1) Produksi :
Kajian yang penting dalam produksi adalah:
 Usaha rancang bangun (rekayasa) meliputi : desain produk dan lokasi
 Proses Produksi dan pengawasan produksi, meliputi : layout pabrik , R
& D, bahan – bahan yang dikelola, perencanaan dan pengawasan
produk serta pengawasan likuiditas dan biaya – biaya
Contoh rancang bangun, dalam produksi dikenal ada :
 Kapasitas terpasang dan actual production kapasitas terpasang > actual
production akan menjadi iddle balance. Dengan penambahan
kapasitas harus ada penambahan produksi dengan penambahan
kapasitas misalnya ada lonjakan/bukan kenaikan yang sedikit demi
sedikit.
 R dan D banyak berpengaruh dalam proses produksi, sehingga kalau
ada perkembangan teknologi akan terjadi perubahan teknologi
resikonya cost dan resiko.
2) Pemasaran
Mrupakan aktivitas dan proses menciptakan, mengomunikasikan,
menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi
pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum. Pemasaran dimulai dengan
pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi
keinginan manusia. Dalam pemasaran dapat dilakukan dengan tinjauan
marketing sederhana yaitu prinsip 4 P, yang meliputi:
a) Product : Quality, Mix/Jenis Product, Brand, Pachage
b) Price (Rendah / Tinggi): diarahkan pada market segment (target
konsumen) ,siapa yang menjadi lower dan follower.
c) Promotion: Usahakan agar brand royalty tinggi
d) Place/distribution
3) Keuangan
Atau disebut juga Modal, merupakan dana yang diperlukan untuk
membiayai operasi bisnis. Investasi oleh pemilik atau pemegang saham,
pinjaman bank atau keuntungan yang ditahan perusahaan digunakan untuk
membeli bahan baku, menggaji pegawai, membeli mesin dan membangun
pabrik baru. Adapun keuangan meliputi:
a) Apakah fungsi kenaikan dana telah dijalankana sebagaimana
mestinya, seperti pembelanjaan dengan hutang jangka pendek,
Pembelanjaan dengan hutang jangka panjang, Pembelanjaan
dengan modal sendiri, Struktur modal yang tepat sehubungan
dengan biaya modal.
b) Penggunaan dana yang baik (alokasi dana) seperti Manajemen
aktiva lancar, Manajemen aktiva tetap, Kebijaksanaan deviden yang
baik (Neraca, R/L).
c) Melihat strength dan weakness diketahui dari struktur keuangan:
Misalnya:
 Makin besar modal sendiri dibanding dengan hutan//
kewajiban, artinya keuangan sehat.
 Apabila hanya menggunakan modal sendiri saja tanpa ada
hutang sama sekali berarti dia tidak menggunakan peluang.
d. Etika dan CSR
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan masyarakat.
Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan
perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan
sehat dengan pelanggan atau mitra kerja, pemegang saham dan masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika,
yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan
dengan mentaati kaidah - kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan
yang berlaku. Etika bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh
karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk
melaksanakan pekerjaan sehari - hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur,
transparan dan sikap yang professional Dalam menciptakan etika bisnis, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:
1) Pengendalian diri
2) Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
3) Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh
pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4) Menciptakan persaingan yang sehat
5) Menerapkan konsep Dzpembangunan berkelanjutan
6) Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan
Komisi)
7) Mampu menyatakan yang benar itu benar
8) Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan
golongan pengusaha ke bawah
9) Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati
bersama
10) Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang
telah disepakati
11) Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum
positif yang berupa peraturan perundang-undangan.
Sedangkan CSR atau disebut Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan
salah satu bagian dari strategi bisnis perusahaan dalam jangka panjang.
Tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) adalah suatu
konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki suatu
tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas
dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan seperti terhadap
masalah-masalah yang berdampak pada lingkungan seperti polusi, limbah,
keamanan produk dan tenaga kerja. CSR tidak hanya terbatas pada konsep
pemberian bantuan dana kepada lingkungan sosial, namun juga bagaimana
perusahaan memperlakukan karyawannya dengan tidak diskriminatif, menjaga
hubungan baik dengan pemasok.

e. Kepemimpinan
Merupakan inspirasi dan pergerakan sumber daya lain untuk melaksanakan
tindakan secara bersama-sama guna mencapai nilai-nilai yang baik.
Kepemimpinan dan pemimpin bukanlah hal yang sama. Kepemimpinan yang
efektif pada organisasi publik dan organisasi non profit dan masyarakat
merupakan pekerjaan secara bersama-sama yang melibatkan banyak orang
yang memiliki peran berbeda-beda pada waktu yang berbeda sebagaimana
yang dikatakan oleh (Collis, 2005) Intinya, orang yang sama akan menjadi
pemimpin pada waktu tertentu dan menjadi pengikut pada waktu tertentu pada
saat pertukaran lingkaran strategi. Menjalankan tugas kepemimpinan yang
saling berkaitan sangatlah penting manakala perencanaan strategis dan
implementasinya akan menjadi efektif. Kepemimpinan diharapkan:
 Memahami konteks.
 Memahami orang-orang yang terlibat, termasuk diri sendiri
 Mendukung proses
 Menganugrahi proses
 Memfasilitasi proses
 Mendukung kepemimpinan bersama
 Menggunakan dialog dan diskusi untuk menciptakan proses yang
bermanfaat, memperjelas mandat, menyuarakan misi, mengenali masalah-
masalah strategis, mengembangkan strategi yang efektif, dan (jika
memungkinkan) mengembangkan visi sukses
 Membuat dan menerapkan kebijakan pengambilan keputusan
 Menekankan norma, menangani perselisihan, dan menangani konflik
yang muncul.
 Meletakkan semua unsur itu secara bersama-sama

f. Struktur Organisasi
Perubahan strategi perusahaan mungkin akan membutuhkan beberapa
perubahan dalam organisasi dan juga keahlian yang dibutuhkan pada posisi-
posisi tertentu. Studi yang dilakukan oleh Chandler, (2013) terhadap beberapa
perusahaan besar Amerika Serikat seperti DuPont, General Motors, Sears dan
Standard Oil disimpulkan bahwa berbagai perubahan yang terjadi dalam
implementasi strategi akan mengarah pada perubahan struktur organisasi.
Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa struktur organisasi yang baik
adalah struktur organisasi yang sesuai dengan strategi. Dengan kata lain
struktur organisasi mengikuti strategi. Oleh karena itu, penetapan stuktur
organisasi merupakan salah satu faktor penting dalam implementasi strategi
agar semua aktivitas perusahaan yang diakibatkan perubahan tersebut dapat
dilaksanakan dengan baik. Struktur organisasi akan membantu mempertajam
aktivitas kunci perusahaan dan memperlihatkan pola koordinasi yang
diterapkan dalam menjalankan strategi. Dalam hal ini, aspek strategi, stuktur
dan lingkungan harus terpadu dalam satu kesatuan, atau jika tidak, maka
kinerja perusahaan akan lemah. Berdasarkan pemikiran di atas, maka para
manajer strategis harus memperhatikan bagaimana perusahaan mereka akan
distruktur agar semua aktivitas perusahaan dapat dilakukan dengan baik.
Sebagai contoh, perusahaan otomotif Ford memilikistruktur organisasi
yangtinggi dengan 15tingkatan manajer, sementara Toyota relatif datar dengan
hanya memiliki tujuh tingkatan manajer. Bentuk struktur organisasi meliputi:
1) Struktur Organisasi Sederhana. Struktur organisasi sederhana ini hanya
memiliki dua tingkatan, yaitu pemilik dan pekerja. Perusahaan kecil
dengan satu produk atau beberapa produk lain yang saling berhubungan,
biasanya menggunakan struktur organisasi ini.
2) Struktur Organisasi Fungsional. Dalam struktur organisasi fungsional,
setiap manajer yang mempunyai spesialisasi fungsional menggantikan
tempat dan peranan si pemilik perusahaan. Transisi menuju spesialisasi ini
membutuhkan sebuah perubahan substansial dalam gaya manajemen
pimpinan perusahaan. Sebagai organisasi yang menumbuhkan dan
mengembangkan sejumlah produk dan pasar yang berkaitan, struktur
organisasi ini secara teratur berubah untuk merefleksikan spesialisasi yang
lebih besar.
3) Struktur Organisasi Divisional. Ketika perusahaan berkembang, perusahaan
mulai memfokuskan perhatiannya pada pengelolaan berbagai lini produk di
berbagai industri dan mendesentralisasikan wewenangnya dalam
pengambilan keputusan. Ketika perusahaan mulai melakukan akuisisi dan
mengembangkan berbagai produk baru dalam industri dan pasar yang
berbeda, biasanya mengubah strukturnya menjadi struktur organisasi yang
terdiri dari beberapa divisi. Tiap-tiap divisi dapat beroperasi sendiri-sendiri
dibawah pengarahan seorang manajer divisi yang bertanggungjawab
langsung kepada CEO. Dalam struktur organisasi divisional, manajer divisi
dapat mengembangkan strategi untuk masing - masing divisinya dan
mungkin saja mereka menghadapi persaingan yang berbeda dengan divisi
lainnya sehingga strategi yang ditempuh mungkin juga berbeda dengan
divisi lainnya. Pada organisasi divisional, divisi-divisi tersebut dapat
menjadi tempat yang baik untuk melatih para manajer muda. Selain itu juga
merupakan tempat yang baik dalam mengembangkan “intuisi”
kewiraswastaan serta meningkatkan sejumlah pusat inisiatif dalam suatu
perusahaan.
4) Struktur Strategic Business Unit (SBU). Ketika struktur organisasi
divisional menjadi sulit diterapkan karena CEO mempunyai terlalu banyak
divisi yang harus diurus, maka salah satu solusinya adalah perusahaan
mengubah struktur organisasinya dalam bentuk strategic business unit
(SBU) atau strategic groups. Struktur SBU ini mengelompokkan sejumlah
divisi berdasarkan pada beberapa aspek seperti lini produk atau pasar.
5) Struktur Organisasi Matriks. Struktur organisasi matriks digunakan untuk
memudahkan pengembangan pelaksanaan beragam program atau proyek.
Setiap departemen dikepalai oleh vice precident yang mempunyai
tanggungjawab fungsional bagi seluruh proyek. Sedangkan setiap manajer
proyek mempunyai “project responsibility” untuk penyelesaian dan
implementasi strategi.

g. Budaya Organisasi
Cleland D. (2005) berpendapat bahwa sebuah organisasi dapat mempunyai
budaya secara keseluruhan dan sekaligus mempunyai berbagai subcultures.
Sifat-sifat subcultures yang dimiliki oleh profesional dalam organisasi
mempunyai elemen yang sama dengan kultur organisasi. Berbagai ciri tersebut
antara lain:
1) Anggota subculture mempunyai suatu rasa kebersamaan
2) Anggota kelompok profesi saling belajar dari pengalaman kerja
3) Anggota kelompok mempunyai keadaan emosi yang luar biasa dalam
pekerjaannya
4) Citra diri dan status sosial anggota meningkat dengan prestasi dalam
pekerjaannya
5) Anggota kelompok mengembangkan hubungan sosialnya ke kegiatan hidup
di luar kerja.
Dalam hubungan antarbudaya terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan.
Kemungkinan terjadi konflik atau terjadi sinergi antar subculture.
Sebagai contoh pada sektor rumah sakit, terjadi interaksi antara budaya
organisasi rumah sakit dengan budaya profesional. Rumah sakit merupakan
lembaga yang mempunyai berbagai subbudaya (subcultures) berdasarkan
profesional yang ada ataupun berdasarkan unit kerja. Sebagai contoh, sistem
kerja di Instalasi Gawat Darurat. Instalasi ini mempunyai bentuk budaya yang
khas yaitu aspek waktu dan kematian merupakan hal yang mempengaruhi pola
kerja. Dengan demikian Kultur IGD berbeda dengan Kultur rawat jalan biasa.
Dalam hal kelompok profesional, di rumah sakit terdapat berbagai subculture
yang berasal dari berbagai profesi misalnya, budaya perawat, dokter umum,
dokter spesialis dengan bermacam-macam cabang dan juga para manajer.

2. Berikan minimal 1 referensi hasil penelitian terdahulu yg menyatakn bhw


masing2 ke tujuh aspek tersebut dpt mempengaruhi lingkungan
bisnis/usaha secara internal!

Pada penelitian yang dilakukan oleh Monit Dian Novita, Nurleli (2020) dengan judul
“Pengaruh Lingkungan Internal terhadap Keunggulan Kompetitif”. Jurnal Spesia.
https://dx.doi.org/10.29313/.v6i2.24350.

Pada penelitian ini mengemukakan bahwa Lingkungan internal akan sangat


mempengaruhi keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif akan dapat dicapai
apabila keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada kemampuan internal
perusahaan. Fenomena yang terjadi pada industri kedai kopi di Kota Bandung
menunjukan bahwa pelayanan yang buruk akan membuat pelanggan kecewa seperti
kurangnya informasi yang diberikan terhadap pelanggan mengenai prosedur
pembelian. Berdasarkan hasil penelitian lingkungan internal terhadap keunggulan
kompetitif pada Industri Kedai Kopi di Kota Bandung maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1) Lingkungan internal yang ada pada Industri Kedai Kopi di Kota Bandung
termasuk dalam kriteria “baik”, sehingga menunjukan bahwa pada umumnya
lingkungan internal yang ada pada Industri Kedai Kopi di Kota Bandung
sudah dilakukan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari alat ukur yang
digunakan yaitu sumber daya dan teknik produksi telah dilakukan dengan
baik.
2) Keunggulan kompetitif yang diimplementasikan pada Industri kedai Kopi di
Kota Bandung termasuk dalam kriteria “baik”, sehingga menunjukan bahwa
pada umumnya Industri Kedai Kopi di Kota Bandung sudah mampu mencapai
keunggulan kompetitif dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari alat ukur yang
digunakan yaitu diferensiasi, keunggulan harga dan strategi fokus telah
dilakukan dengan baik.
3) Lingkungan internal berpengaruh terhadap keunggulan kompetitif pada
Industri Kedai Kopi di Kota Bandung. Hal ini dapat disimpulkan bahwa untuk
mencapai keunggulan kompetitif diperlukan lingkungan internal yang baik
seperti sumber daya yang berkualitas.

3. Bagaimana dampak dari ke tujuh aspek tersebut terhadap kinerja bisnis?


Jelaskn masing2!
1) Dampak SDM terhadap kinerja bisnis
Sumber daya manusia adalah sumber daya organisasi selain sumber daya alam
dan sumber daya modal. Manajemen sumber daya manusia harus
diperhatikan, karena setiap manusia memiliki kreativitas, rasa dan inisiatif
untuk membangun sikap, maka sikap inilah yang mendasari perilaku manusia
dan tindakan manusia sehari-hari. Dapat disimpulkan bahwa fungsi sumber
daya manusia ternyata memiliki peran penting dalam meningkatkan
keuntungan perusahaan. MSDM adalah sebagai pendayagunaan,
pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap
individu anggota organisasi atau kelompok bekerja. MSDM juga menyangkut
desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia,
pengembangan karyawan, l karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan
hubungan perburuhan yang mulus. Dari penjelasan diatas dapat digaris
bawahi bahwa MSDM bertugas untuk mengelola individu didalamnya untuk
produktif yang akan menimbulkan pertumbuhan margin perusahaan.
2) Dampak Pengelolaan Sistem Informasi terhadap kinerja bisnis
Meningkatkan aksesiblitas data secara efektif dan efisien kepada pengguna,
tanpa dengan perantara sistem informasi. Menjamin ketersediaan kualitas dan
keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
Memperbaiki produktivitas aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
3) Dampak Produksi, Pemasaran, dan Keuangan
a) Memiliki keterkaitan dengan kegiatan produksi yang akan dilakukan
sesuai dengan waktu dan periode tertentu. Dengan membuat perencanaan
yang baik, maka dalam hal ini bisa meminimalisir biaya produksi.
Dengan demikian, perusahaan bisa menentukan harga yang lebih sehat
serta mendapatkan untung yang jauh lebih besar
b) Sarana yang digunakan untuk menetapkan metode apa yang akan
digunakan dalam produksi. Sehingga proses produksi menjadi lebih
efektif dan efisien. Jasa penunjang ini acap kali diperlukan dengan tujuan
untuk membantu perusahaan agar bisa bersaing secara sehat dengan
mengedepankan hasil yang berkualitas.
c) Sebuah metode yang digunakan untuk mengolah produk. Dalam
pelaksanaannya, proses ini sangat penting, terutama untuk memanfaatkan
sumber daya secara efektif dan lebih efisien.
4) Dampak struktur organisasi terhadap kinerja bisnis
Dengan adanya penetapan stuktur organisasi merupakan salah satu faktor
penting dalam implementasi strategi agar semua aktivitas perusahaan yang
diakibatkan perubahan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Struktur
organisasi akan membantu mempertajam aktivitas kunci perusahaan dan
memperlihatkan pola koordinasi yang diterapkan dalam menjalankan strategi.
Dalam hal ini, aspek strategi, stuktur dan lingkungan harus terpadu dalam satu
kesatuan, atau jika tidak, maka kinerja perusahaanakan lemah.
5) Etika dan CSR
a) Akan dapat mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya
friksi baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
b) Akan dapat meningkatkan motivasi pekerja.
c) Akan melindungi prinsip kebebasan ber-niaga 4. Akan meningkatkan
keunggulan bersaing
6) Dampak kepemimpinan terhadap kinerja bisnis
Perencanaan strategic bukanlah sebuah pengganti kepemimpinan yang efektif.
Tidak ada pengganti kepemimpinan yang efektif manakala kita bicara
perencanaan. Perencanaan strategic adalah serangkaian konsep, prosedur, dan
alat yang dirancang untuk membantu eksekutif, manajer, dan yang lainnya
berfikir, bertindak dan mempelajari secara strategis organisasi dan orang-
orang terkait dalam organisasinya. Dari sisi yang terbaik, perencanaan
strategis membantu para pemimpin untuk mencapai hasil yang memuaskan
dalam cara yang diinginkan sehingga nilai public tercipta dan dan hal-hal
yang baik bisa ditingkatkan. Dari sisi yang terburuknya, perencanaan strategis
mendorong pemikiran strategis, tindakan, dan pembelajaran yaitu
membuatnya menjadi lebih sulit bagi pemimpin melakukan pekerjaanya dan
mempertahankan organisasi dalam mencapai mandat, memenuhi misi dan
menciptakan nilai public. Sementara perencanaan strategis membantu ataupun
menyakitkan tergantung pada bagaimana semua pemimpin organisasi pada
semua tingkatan menggunakan atau menyalahgunakan perencanaan strategis
tersebut. Dapat dijelaskan bahwa dampak kepemimpinan terhadap kinerja
bisnis, contohnya eksekutif, manajer dan yang lainnya memiliki kemampuan
untuk memikirkan, bertindak, dan belajar secara strategis. Mereka
menggunakan perencanaan strategis untuk mengejar kemampuan ini,
mengukir perbedaan pandangan, membangun koalisi dan komitmen dan
mengidentifikasi dan mengalamatkan masalah organisasi dalam rangka
meningkatkan kinerja organisasi dari sudut pandang stakeholders. Tanpa
fokus kepemimpinan yang efektif pada baik konten dan proses, perencanaan
strategic tidaklah akan berhasil.
7) Budaya Organisasi.
Perusahaan sebagai sebuah organisasi terpengaruh oleh perubahan budaya.
Model perubahan budaya dapat dilihat sebagai suatu interaksi antar berbagai
budaya di berbagai tingkat kehidupan manusia. Secara nasional, budaya
bangsa Indonesia akan terpengaruh. Pada dasarnya aspek budaya adalah
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, tatanan hukum, kebiasan, dan
berbagai kemampuan masyarakat, terpengaruh oleh perubahan global.

Anda mungkin juga menyukai