Anda di halaman 1dari 13

NAMA : ABDURROZAQ

NPM : 051802321

KELAS : AKUNTANSI 5 PAGI A

Malcolm Baldridge.

Kriteria Malcolm Baldrige merupakan kerangka yang memberikan


kontribusi untuk

peningkatan kebutuhan kinerja perusahaan. Kriteria Malcolm Baldrige


menyediakan pula

kerangka dalam bidang kesehatan untuk mengembangkan dan mengelola kualitas


sistem untuk

perusahaan layanan kesehatan (Goldstein & Schweikhart, 2002)

Malcolm Baldridge merupakan criteria pengukuran kinerja


perusahaan secara menyeluruh yang mencakup seluruh fungsi manajemen, aspek-
aspek pendekatan, penyebarluasan dan hasil-jasil usaha serta membandingkan
kinerja intern perusahaan dari waktu ke waktu dengan perusahaaan terbaik di
bidangnya (bencd marking).

Malcolm beldridge adalah salah satu metode yang digunakan untuk


menilai perfoma perusahaan dan meningkatkan kinerja perusahaan yang ekselen.

Manafaat Malcolm Baldridge

3 manfaat penting Malcolm Baldridge :

a. Membantu perbaikan pengelolaan untuk peningkatan kapabilitas, hasil dan


performasi perusahaan.
b. Sebagai forum komunikasi berbagai informasi best practice.
c. Sebagai alat media untuk memahami dan mengelola performasi
perencanaan dan pembelajaran
Nilai yang terkandung dalam macolm baldrige :
1. Visionery leadership (kepemimpinan yamh visioner)
Merupakan arah dan cara pandang serta nilai-nilai yang dimiliki seorang
pemimpin suatu organisasi
Didalamnya akan tercipta sebuah sistem kepemimpinan yang mencangkup
sebagai berikut :
a. Senior leadership menentukan arah perusahaan
b. Fokus kepada pelanggan
c. Visi dan misi jelas serta layak
d. Memberikan inspirasi dan motivasi pegawai
e. Bertanggung jawab kepada organizational governance
2. Costumer driven excellent
a. Mendengar pelanggan secara sistematik
b. Memahami dan mengantisipasi pasar potensional yang akan datang
c. Menghasilkan kostumer retention dan loyalitas
3. Organizational and personal learning
a. Terdapat pengembangan dan berkesinambungan terhadap proses
didalam organisasi
b. Dapat beradaptasi terhadap perubahan
c. Saling berbagi pengetahuan diseluruh organisasi
4. Valving employees and partner
a. Komitmen untuk untuk peningkatan kesejahteraan pegawai dan
meningkatkan kepuasan pegawai
b. Mempunyai program dan sasaran kerja sama jangka panjang dengan
partner yang saling menguntunngkan
c. Ada komunikasi secara reguler dengan mitra
5. Fokus on the future
a. Antisipasi
b. Orientasi
c. Perhatian ke masa depan
6. Aility
a. Kemampuan berubah cepat dan fleksibel
b. Cepat dan fleksibel dalam merespons pelanggan
c. Waktu yang diperlukan untuk mengembangkan produk baru makin
pendek
7. Managing for innovation
a. Menjadikan inovasi sebagai bagian dari budaya dan menyatu dalam
pekerjaan sehari-hari
b. Inovasi dalam menciptakan perubahan dalam peningkatan produk,
jasa dan proses
c. Inovasi bukan milik R&D saja, namun terjadi di semua aspek dan
proses
8. Managing by fact
a. Ketergantungan terhadap pengukuran
b. Penggunaan data untuk pengambialan keputusan manajamen
9. Social responsibility
a. Mematuhi aturan / kode etik
b. Senior leaders menjadi panutan
c. Memproteksi kesehatan masyarakat dan menjaga lingkungan
10. Focus on creating value
a. Hasil digunakan untuk memberikan nilai-nilai yang seimbang bagi
setakeholders dan setakeholders
b. Hasil mencerminkan adanya nilai-nilai yang balance diantara
setakeholders dengan setakholders
11. System perspective
a. Senior leaders mengelola perusahaan secara keseluruhan bukan
berfungsi
b. Adanya keterkaitan antar strategi dengan proses kunci
Kriteria yang dimliki Malcolm baldridge :

1. Kepemimpinan, kepemimpinan dimaksudkan pada cara pemimpin senior


menunjukkan nilai dan harapan kinerja yang terfokus pada konsumen dan
stakeholder, pemberdayaan, inovasi, pembelajaran dan arahan organisasi.
Kepemimpinan meliputi dua hal yaitu :
o Kepemimpinan organisasional yang menjelaskan cara process
management
o Product and Service Procession mengarahkan organisasi dan
mengkaji ulang kinerja yang telah dicapai.
Tanggung jawab perusahaan yang menjelaskan tentang cara organisasi
menunjukkan tanggung jawab pada masyarakat dan cara organisasi
mlaksanakan peran sebagai warga negara yang baik.
2. Perencanaan Strategis , kategori ini dimaksudkan untuk mengetahui proses
pengembangan strategi organisasi, termasuk cara organisasi
mengembangkan tujuan strategis, rencana tindakan, perencanaan
SDM yang terkait, dan cara perencanaan disebarkan dan kinerja
diaplikasikan. Kategori ini meliputi dua hal yaitu :
o Pengembangan strategi yang menjelaskan proses pengembangan
strategi organisasi untuk memperkuat kinerja organisasi dan posisi
persaingan. Merangkum tujuan strategi kunci.
o Penyebaran strategi, yang menjelaskan penyebaran strategi
organisasi. Merangkum rencana tindakan dan pengukuran kinerja
yang terkait.
3. Fokus pada Pelanggan dan Pasar, kategori ini dimaksudkan tentang cara
organisasai menetapkan tujuan, tuntutan, harapan, dan kecenderungan
konsumen dan pasar, mencerminkan hubungan organisasi dengan
konsumen dan menentukan tingkat kepuasan. Hal ini meliputi dua hal
yaitu :
o Pengetahuan pelanggan dan pasar, hal ini menjelaskan cara
perusahaan menentukan permintaan jangka pendek dan jangka
panjang, harapan, dan kecenderungan konsumen dan pasar
untuk meyakinkan adanya barang dan jasa dan
mengembangkan peluang baru.
o Hubungan dan kepuasan pelanggan, hal ini menjelaskan cara
organisasi menentukan kepuasan konsumen dan membangun
hubungan untuk mempertahankan bisnis yang ada dan
mengembangkan peluang baru.
4. Analisis dan informasi , hal ini dimaskudkan sebagai sistem pengukuran
kinerja organisasi dan cara organisasi menganalisis kinerja di seluruh level
dan seluruh bagian dalam organisasi. Kategori ini meliputi :
o Pengukuran kinerja organisasi, yang menjelaskan cara
organisasi menyediakan sistem pengukuran kinerja yang efektif
untuk memahami perubahan dan peningkatan kinerja di seluruh
level dalam organisasi.
o Analisis kinerja organisasi, hal ini menjelaskan cara organisasi
menganalisis data dan informasi kinerja untuk menilai dan
memahami kinerja organisasi secara menyeluruh.
5. Fokus pada Sumber Daya Manusia, kategori ini dimaksudkan tentang
sebagai cara organisasi yang memungkinkan karyawan mengembangkan
dan menggunakan seluruh potensi mereka untuk disesuaikan dengan
tujuan organisasi, mengupayakan organisasi untuk mengembangkan dan
memperbaiki lingkungan kerja dan mendukung iklim yang kondusif
kinerja yang sangat baik, partisipasi yang penuh dan pertumbuhan
organisasi. Kategori ini meliputi :
o Sistem kerja, hal ini menjelaskan pekerjaan organisasi dan job
desain, kompensasi, kemajuan karir yang memungkinkan
karyawan untuk mencapai tingkat kinerja yang tinggi.
o Pendidikan, pelatihan, dan pengembangan karyawan, hal ini
menjelaskan cara organisasi mendidik, dan mendukung
pelatihan untuk mencapai tujuan bisnis, membangun
pengetahuan karyawan, skill, dan kapabilitas dan konstribusi
untuk meningkatkan kinerja karyawan.
o Kesejahteraan dan kepuasan karyawan, hal ini menjelaskan
tentang cara organisasi memperbaiki lingkungan kerja dan
iklim yang mendukung yang memiliki kontribusi pada
kesejahteraan, kepuasan dan motivasi seluruh karyawan.
6. Proses manajemen, kategori ini dimaksudkan sebagai aspek kunci untuk
proses manajemen organisasi termasuk desain yang terfokus pada
pelanggan, pengiriman barang dan jasa, pemasok, dan proses yang
melibatkan seluruh unit kerja. Kategori ni meliputi :
o Proses barang dan jasa, yang menjelaskan cara organisasi
mengatur desain barang dan jasa kunci dan proses pengiriman.
o Proses pendukung, hal ini menjelaskan cara organisasi
mengatur proses pendukung kunci.
o Proses pasokan dan kerjasama, hal ini menjelaskan cara
organisasi mengatur pemasok kunci atau interaksi kerjasama
dan proses.
7. Hasil bisnis, hal ini dimaksudkan sebagai identifikasi kinerja organisasi
dan meningkatkan bisnis kunci, kepuasan pelanggan, kinerja barang dan
jasa, kinerja finansial dan pasar, hasil SDM, hasil pemasok dan partner,
dan kinerja operasional. Kategori ini meliputi :
 Hasil yang terfokus pada pelanggan, yang merangkum hasil
yang terfokus pada konsumen organisasi, termasuk kepuasan
pelanggan dan hasil kinerja barang dan jasa.
 Hasil finansial dan pasar, hal ini merangkum kunci finansial
dan hasil kinerja pasar, dan segmentasi pasar.
 Hasil SDM, hal ini merangkum hasil-hasil SDM yang meliputi
kesejahteraan karyawan, kepuasan, pengembangan, dan kinerja
sistem kerja.
 Hasil pemasok dan partner, hal ini merangkum pemasok kunci
organisasi.
 Hasil efektivitas organisasi, hal ini merangkum kinerja operasi
kunsi yang memilki kontribusi untuk mencapai efektivitas
organisasi.
Contoh perusahaan dan bagaimana perusahaan menjalankan penilaian kinerja
tersebut:
Perusahaan perusahaan di Indonesia mulai menggunakan MBCfPE pada
sekitar akhir 1990-an, dengan antara lain dimotori oleh PT Telekomunikasi
Indonesia (persero) Tbk (Telkom) melalui program Telkom-2001 mereka. Pada
tahun 2004, Telkom membagiakan pengalaman mereka dengan MBCfPE kepada
sejumlah BUMN lain di Indonesia. Peretmuan ini melahirkan forum mutu BUMN
(Selanjutnya berubah menjadi forum ekselen BUMN, FEB) sebagai media
berbagai pengalaman implementasi MBCfPE di lingkungan BUMN.
Penerapan dengan Malcolm Baldrige Proses dengan kerangka kinerja
Malcolm Baldrige adalah:
Mengolah data yang diperoleh kemudian skor disesuaikan dengan standar
penilaian Malcolm Baldrige. Penilaian dibuat dalam bentuk presentase
berdasarkan scoring guidelines MBNQA.
Langkah pertama:
 Berilah nilai sesuai dengan scoring guidelines MBNQA untuk
kriteria dan subkriteria kepemimpinan. Lalu,
 hitung rata-rata skor yang didapatkan untuk kriteria
kepemimpinan. Skor untuk kriteria kepemimpinan

 Langkah kedua:
 Hitung rata-rata nilai yang diperoleh dari setiap kriteria dan
masukkan nilai setiap kriteria ke dalam tabel
 perhitungan Malcolm Baldrige seperti ditunjukkan pada Tabel
4. Selanjutnya, kalikan nilai rata-rata dengan
 poin maks dan masukkan nilai kedalam kolom “poin item”.
Lalu, jumlahkan poin item dalam satu kriteria
 yang sama dan masukkan nilai kedalam kolom “poin kategori”.
Lakukan penilaian dengan cara yang sama
 untuk setiap kriteria baik proses maupun hasil.
 Langkah ketiga:
 Melakukan penilaian secara keseluruhan untuk mendapatkan
hasil akhir berupa level kinerja.
 Lakukan penjumlahan untuk semua poin kriteria untuk
mendapatkan skor akhir dan mengetahui level kinerja rumah
sakit.
 Dari hasil penelitian yang didapat berdasarkan kerangka
Malcolm Baldrige menunjukkan level
 kinerja pada rumah sakit ini yaitu: industry leader, dengan skor
677,20. Level industy leader
 merupakan level kinerja yang cukup baik karena perusahaan
sudah berada pada level awal
 excellent. Level kinerja ini bisa ditingkatkan dengan
memperbaiki setiap kriteria yang memiliki
 kekurangan. Untuk mengetahui kriteria mana yang
berpengaruh dalam penilaian kinerja
 manajemen ini maka peneliti melanjutkan pada proses
penilaian antar kriteria dengan metode
 ANP.Poin maks : nilai tetap berdasarkan standar dari Malcolm
Baldrige.
Six Sigma

Suatu metode atau teknik pengendalian dan peningkatan kualitas drmatik


yang diterapkan oleh perusahaan menuju tingkat kegagalan nol (zero defect). Six
sigma merupakan system manajemen kualitas yang memliki target kinerja
dramatic 3,4 DPMO atau tingkat kapabilitas proses 6 sigma melalui implementasi
program peningkatan terus menerus.
Six sigma merupakan sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses
yang difokuskan pada usaha mengurangi variasi prosex sekaligus mengurangi
cacat (produk/jasa yang diluar spesifikasi) dengan menggunakan statistic dan
problem solving tools secara intensif.
Six sigma adalah sebuah metodologi yang populer di seluruh dunia
,biasanya ,six sigma digunakan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan
proses serta pengendalian kualitas secara terus menerus. Jika perusahaan tersebut
menguasai six sigma dengan baik,kualitas produk akan semakin baik.
Pendekatan DMAIC untuk Six Sigma :
1. Define
Yaitu tahapan untuk mendefinisikan dan menyeleksi permasalahan yang
akan diselesaikan beserta biaya, manfaat dan dampak terhadap pelanggan.
Alat-alat (tools) yang digunakan dalam tahapan define ini antara lain ;
 Function deployment process map
 SIPOC Map
 Pareto chart
 FMEA
 Affinity Diagram
 Relation Diagram
 Cause and Effect Analysis
2. Measure
Measurement adalah tahapan pengukuran terhadap permasalahan yang
telah didefinisikan untuk diselesaikan. Dalam tahap ini terdapat
pengambilan data yang kemuadian mengukur karakteristiknya serta
kapabilitas dari proses pada saat ini untuk melakukan perbaikan dan
peningkatan selanjutnya.
Alat-alat yang digunakan dalam tahapan ini :
 Cause and effect analysis
 Probability distributions
 Basic statistic
 Gage reproducibility
 Process capability
3. Analysis
Tahapan analysis adalah tahapan untuk menemukan solusi untuk
memecahkan masalah berdasarkan Root Cause (akar penyebab) yang telah
di identifikasikan. Di dalam tahap ini, kita harus dapat menganalisis dan
melakukan validasi terhadap akar permasalahan atau solusi melalui
pernyataan-pernyataan hypothesis.
Alat-alat yang dilakukan dalam tahapan ini :
 Uji hipotesis
 Regression
 Correlation Analysis
 ANOVA
 Multi-Vari Analysis
 Contingency Table
4. Improve
Setelah mendapat akar permasalahan dan solusi serta menvalidasinya,
tahap selanjutnya adalah melakukan tindakan perbaikan terhadap
permasalahan tersebut dengan melakukan pengujian dan percobaan untuk
dapat mengoptimasikan sokusi tersebut sehingga benar-benar bermanfaat
untuk menyelesaikan permasalahan yang kita alami.
Ditahap ini, alat yang digunakan adalah DOE atau Design of Experiment
yang terdiri dari :
 Factorial Design
 General full factorial design
 Fractional factorial design
5. Control
Tujuan dari tahapan control adalah untuk menetapkan standarisasi serta
mengontrol dan mempertahankan proses yang telah diperbaiki dan
ditingkatkan tersebut dalam jangka panjang dan mencegah potensi
permasalahan yang akan terjadi dikemudian hari ataupun ketika ada
pergantian proses, tenaga kerja maupun pergantian manajemen.
Alat-alat yang digunakan dalam tahapan ini :
 Poka yoke
 Process control plan
 Process control chart
Tujuan Metode Six Sigma
Seperti yang sudah disinggung dalam pengertian di atas, Metode Six
Sigma diberlakukan untuk peningkatan proses produksi atau lebih umumnya
adalah untuk mencapai efisiensi dan optimalisasi proses produksi. Hal ini
dilakukan agar enam standar deviasi (Sigma) antara rata-rata dengan batas
perincian terdekat tidak melebihi batas yang ditentukan.
Mengurangi variasi yang ada dalam proses dengan menggunakan teknik-
teknik statistik yang sudah dikenal umum.
Proses yang dilakukan harus memiliki kesalahan paling sedikit dari 3,4 per
satu juta peluang atau persentase keberhasilannya mencapai 99,9966%. Makin
tinggi nilai sigma, maka artinya variasi makin sedikit sehingga kesalahan bisa
ditekan.
Dengan kata lain, Metode Six Sigma dipakai sebagai tool dalam
memecahkan masalah produksi sehingga bisa dirumuskan terobosan dalam
peningkatan produksi, mengurangi cacat produk, mengurangi biaya, mengurangi
siklus produksi, meningkatkan pertumbuhan pangsa pasar, hingga retensi
pelanggan.

Perusahaan yang telah menerapkan six sigma:


Sejak tahun 1980an, saat Motorola pertama kali terkenal dengan
metodologi quality improvement-nya, six sigma mendapat banyak pengakuan dan
pujian karena perusahaan tersebut telah berhasil menerapkannya untuk
memperbaiki profit mereka.adanya trik peningkatan kualitas dan kekuatan sang
perusahaan yang telah banyak dipakai oleh banyak perusahaan kelas dunia.
Saat melihat daftar perusahaan yang telah berhasil menerapkan six sigma, seperti
General Motors, ford Motor Co, Kodak, Boeing, 3M, Dell, dan GE, tidaklah heran
mengapa banyak yang beranggapan Six Sigma hanya untuk perusahaan
manufaktur pada awalnya professional industry lainnya bernggapan six sigma
hanya untuk perusahaan manufaktur.
Padahal keyataanya. Metodologi ini juga bisa diterapkan secara efektif disektor
layanan jasa, seperti perawatan kesehatan, pendidikan dan layanan keuangan,
dengan mendapatkan hasil yang sama.

Contoh Konsep Metode Six Sigma dalam Produksi

Konsep Six Sigma sendiri mengikuti siklus 5 fase DMAIC. Apa itu DMAIC?
DMAIC merupakan fase Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control.
Berikut adalah penjelasan kelimanya beserta rumus dan contoh kasusnya.

1. Define

Seperti namanya, define merupakan tahap mendefinisi. Tahap ini bertujuan untuk
menentukan objek masalah, mengidentifikasi critical to quality, serta
mendefinisikan proses kunci. Sebagai contoh, didapatkan data bahwa rata-rata
jumlah produk cacat pada Bulan Januari 2019 adalah 6%. Data ini didapatkan dari
rumus jumlah defect (cacat) per jumlah produk yang dihasilkan (output). Kategori
cacat sendiri disesuaikan dengan kriteria yang ditetapkan perusahaan berdasarkan
perspektif pelanggan.

2. Measure

Measure artinya tahap pengukuran. Tahap kedua dari Six Sigma ini dilakukan
untuk menganalisa kondisi yang terjadi serta pengukuran performa kinerja
sebelum melakukan perbaikan. Pada tahap ini menggunakan acuan Critical to
Process (CTP) yang sudah didefinisikan pada tahap define serta menghitung DPO
(Defect Per Opportunities), DPMO (Defect Per Million Opportunities) dan Sigma
Level.
3. Analyze

Merupakan tahap untuk mengukur dan menganalisa penyebab timbulnya masalah


atau cacat. Alat yang digunakan untuk metode Six Sigma tahap Analyze kini
adalah check sheet, diagram sebab-akibat, histogram, diagram pareto, run chart,
control chart, dan scatter diagram. Hasil dari tahap ini berupa informasi mengenai
penyebab cacat produk.

4. Improve

Setelah mengetahui penyebab terjadinya cacat produk, maka tahap selanjutnya


adalah dengan menentukan usulan perbaikan. Pada tahap ini bisa dilakukan usulan
perbaikan dengan melakukan pelatihan atau brainstorming bersama manajer,
supervisor, dan pemimpin tim. Melalui kolaborasi ini, diharapkan bisa memberi
usulan perbaikan yang tepat untuk perusahaan.

5. Control

Tahap terakhir dalam Six Sigma adalah upaya pengawasan. Tahap ini berupa
pengawasan kinerja, khususnya setelah dilakukan perbaikan agar tidak terjadi
rejection atau penolakan barang karena kecacatan produksi. Pada tahap ini juga
dibuat laporan kualitas yang disebarluaskan ke setiap unit perusahaan agar setiap
pihak yang berkepentingan bisa menindaklanjuti hasil yang dicapai. Metode Six
Sigma memang sangat diperlukan perusahaan terutama bagian produksi untuk
meningkatkan kualitas produksinya. Apalagi di era teknologi seperti sekarang,
daya saing produk sangat ketat dan menuntut kecepatan yang tinggi. Penggunaan
aplikasi atau software seperti yang disediakan Ukirama ERP juga penting agar
metode yang digunakan bisa saling mendukung dalam pemenuhan target.

Anda mungkin juga menyukai