Disusun Oleh :
1
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................... i
BAB 1 ............................................................................................................................... 1
A. ETIKA BISNIS DAN MANAJEMEN STRATEGIS....................................................... 1
B. GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN.......... 6
C. KONSEP GOOD CORPORATE SOCIAL RESPONSBILITY....................................... 10
D. CORPORATE SOCIAL RESPONSBILITTY DAN KEBIJAKAN PERUSAHAAN..... 12
E.INDIKATOR KEBERHASILAN CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY DAN MODEL
PENERAPAN DI INDONESIA...................................................................................... 14
F. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY..................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 17
2
Pengertian Etika Bisnis
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos yg berarti : kebiasaan/adat,
akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir.
Menurut (Simorangkir, 2006) "etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku
menurut ukuran dan nilai yang baik. "
Menurut (Suseno, 2001), "Etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran.Yang memberi
kita norma tentang bagaimana kita harus hidup adalah moralitas".
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi
ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan
perilaku bisnis (Bhatt, 2000).
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan
salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan,
institusi, dan perilaku bisnis. Dalam menciptakan etika bisnis ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antara lain adalah:
(3) Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi.
(8) Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan
pengusaha ke bawah.
3
(9) Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama.
(10) Menumbuh- kembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah
disepakati.
(11) Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang
berupa peraturan perundang- undangan.
Manfaat perusahaan menerapkan etika bisnis dalam hal ini adalah kinerja perusahaan
yang akan bertambah baik dengan didukung dengan karyawan/bawahan yang bermoral dan
bertanggung jawab.
Tinjauan Umum Tentang Manajemen Strategis atas sikap dan pekerjaannya serta
menaati semua perintah atasan dengan baik. Kinerja perusahaan akan terlihat dari adanya :
Terdapat tiga faktor utama yang memungkinkan terciptanya iklim etika dalam perusahaan.
Pertama, terciptanya budaya perusahaan secara baik. Kedua, terbangunnya suatu kondisi
organisasi berdasarkan saling percaya (trust-based organization). Dan ketiga, terbentuknya
manajemen hubungan antar pegawai (employee relationship management).
4
senantiasa menganalisis diri dan memperbaiki diri agar tampil lebih baik dari perusahaan
pesaing.
1. Formulasi strategi, antara lain adalah mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi
peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal,
menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi
tertentu yang akan dilaksanakan.
3. Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategis. Evaluasi strategi adalah
alat untuk mendapatkan informasi kapan strategi tidak dapat berjalan. Semua strategi dapat
dimodifikasi di masa datang karena faktor internal dan eksternal secara konstan berubah.
Tiga aktifitas dasar evaluasi strategi adalah (1) Meninjau ulang faktor eksternal dan internal
yang menjadi dasar strategi saat ini; (2) Mengukur kinerja; (3) Mengambil tindakan korektif.
Beberapa model manajemen strategis yang sering menjadi acuan dari top manajemen
perusahaan adalah model manajemen strategis.
5
atau ditiru perusahaan lain, serta cara penggunaannya merupakan dasar keunggulan
bersaing.Sumber daya adalah input bagi proses produksi perusahaan, seperti barang, modal,
kemampuan para pekerjanya, paten, keuangan dan manajer yang berbakat. Umumnya sumber
daya perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi tiga katagori, yaitu modal fisik, sumber daya
manusia dan organisasi.Satu jenis sumber daya saja mungkin tidak dapat menghasilkan
keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Misalnya sepotong mesin canggih hanya dapat
menjadi sumber daya yang relevan secara strategis jika digunakan bersama aspek operasi
lainnya (seperti pemasaran dan pekerjaan pegawai).
Good Corporate Governance (GCG) adalah seperangkat sistem yang mengatur dan
mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan
(Kusmayadi, Rudiana, & Badruzaman, 2015). GCG dapat mendorong terbentuknya pola
kerja manajemen yang bersih, transparan dan profesional sehingga dapat menarik minat para
investor. Tujuan penerapan GCG adalah untuk mengurangi masalah-masalah yang timbul
sebagai akibat dari adanya masalah keagenan dan memberikan rasa aman pada pemegang
saham ataupun investor bahwa hak-hak mereka diperhatikan dan dilindungi. Kesadaran
mengenai praktik GCG akan mendorong transparansi perusahaan dan investor akan men-
gapresiasi nilai informasi lengkap yang disajikan perusahaan untuk membantu mereka
mengevaluasi kinerja dan prospek perusahaan.
6
The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) merupakan
salah satu organisasi internasional yang sangat aktif mendukung implementasi dan perbaikan
Corporate Governance di seluruh dunia. OECD mendefinisikan Corporate Governance
sebagai berikut (sebagimana dikutip dari Sutojo dan Aldridge, 2005):
Menurut Sutedi (2011) Corporate Governance adalah suatu proses dan struktur yang
digunakan oleh organ perusahaan (Pemegang Saham/Pemilik Modal, Komisaris/dewan
Pengawas dan Direksi) untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan
guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan
kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai
etika.
sebagai “Suatu sistem pengurusan dan pengawasan sebuah perusahaan (the way a
company directed and controlled)”. Pengertian ini menyiratkan luasnya cakupan tata
kelola perusahaan dan secara tidak langsung mengangkat isu tentang pentingnya
Menurut Bank Dunia (World Bank) dalam Effendi (2016:2), pengertian good
berfungsi secara efesien guna menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang
keseluruhan.
7
mendefinisikan bahwa: “Corporate governance adalah suatu tata hubungan di antara
manajemen perseroan, direksi, pemodal, masyarakat dan institusi lain yang ikut
investasinya tersebut.
2. Harold Koontz
Menurut Koontz, company management adalah suatu seni yang produktif yang
didasarkan pada sebuah pemahaman ilmu dimana ilmu dan seni tersebut tidak bertentangan,
namun keduanya saling melengkapi.
3. Wilson Bangun
8
atau organisasi dengan menggunakan semua sumber daya yang dimiliki untuk dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
5. Lawrance A. Appley
1. Memimpin (Leading)
Mengambil keputusan
Melakukan komunikasi
Memberi motivasi
Menentukan sumber daya manusia untuk masuk divisi tertentu
Pengembangan SDM melalui penilaian terhadap hasil kinerja dengan
memberikan saran maupun promosi.
2. Merencanakan (Planning)
9
Membuat standar operasional prosedur dari setiap kegiatan
Fungsi ini sangat penting karena tanpa adanya manajemen yang baik,
perusahaan akan sulit bergerak sesuai dengan tujuannya.
3. Menyusun (Organizing)
Company management dapat berperan sebagai pengatur dan penghubung antar divisi
pekerjaan sehingga pelaksanaan setiap tanggungjawab lebih efisien dan efektif, seperti:
4. Pengawasan (Controlling)
Setiap kegiatan dan tanggung jawab masing-masing divisi di dalam perusahaan perlu
dilakukan pengawasan guna pengendalian jika sewaktu-waktu terjadi penyimpangan dari
suatu divisi. Manajer perusahaan berkewajiban untuk mengarahkan, memberi saran dan
menentukan keputusan seperti apa yang harus diambil jika terjadi penyimpangan. Kegiatan
pengawasan, pengendalian dan pengamatan meliputi:
Perkembangan pekerjaan
Pengukuran hasil pekerjaan
Melakukan tindakan koreksi dan perbaikan terhadap kesalahan.
10
Gambar 2.1 Model 7s dari Mc Kinsey.
Model ini terdiri dari 2 (dua) aspek yang merupakan dasar atau fondasi untuk
menetapkan mekanisme corporate governance sabagai sebuah sistem, sebagai berikut:
a. Strategy (strategi), merupakan rencana organisasi dalam memanfaatkan sumber daya untuk
mencapai tujuan organisasi.
b. Structure (struktur), merupakan cara unit organisasi berhubungan satu sama yang lain.
Structure Strategy Skills Share Values Staff Systems.
c. System (sistem), merupakan langkah atau mekanisme yang dilakukan oleh manajemen
puncak dan personel lainnya dalam organisasi untuk mecapai tujuan organisasi
a. Skill (kecakapan), merupakan kemampuan khusus dari menajemen puncak dan personel
lainnya dalam organisasi secara keseluruhan untuk membentuk kompetisi perusahaan.
c. Staff (staf), merupakan bekerja sama dari manajemen puncak dan personel lainnya.
d. Shared value (nilai-nilai perusahaan), merupakan nilai-nilai yang dipegang oleh para
pemangku kepentingan (stakeholders) perusahaan yang membentuk perilaku anggota
organisasi.
11
Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responbility (CSR) ialah Semua aktivitas dan kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan tentu wajib dipertanggungjawabkan pada tiap perusahaan. Mulai
dari karyawan, pemilik saham, customer, pemerintah, dan juga masyarakat umum.
Pertanggungjawaban tersebut biasanya dikenal sebagai Corporate Social Responsibility atau
CSR.
Jadi, CSR adalah suatu bentuk pertanggungjawaban yang wajib dilakukan oleh suatu
perusahaan kepada semua pihak yang ada di dalamnya dengan melaksanakan sebuah program
yang mempunyai manfaat.
1. Menurut (Widjaja & Yeremia, 2008): CSR merupakan bentuk kerjasama antara
perusahaan (tidak hanya Perseroan Terbatas) dengan segala hal (stake-holders) yang
secara langsung maupun tidak langsung berinteraksi dengan perusahaan untuk tetap
menjamin keberadaan dan kelangsungan hidup usaha (sustainability) perusahaan
tersebut. Pengertian tersebut sama dengan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan,
yaitu merupakan komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan
ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang
bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat
pada umumnya.
2. Menurut UUPT 2007: Pengertian CSR dalam Pasal 1 angka 3 menyebutkan tang-
gungjawab sosial dan lingkungan adalah komitmen perseroan untuk berperan serta
dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan
dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat,
maupun masyarakat pada umumnya.
3. Menurut (Kotler & Nance, 2005): Mendefinisikannya sebagai komitmen korporasi
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui kebijakan praktik
bisnis dan pemberian kontribusi sumber daya korporasi.
Dari pengertian tersebut tampak bahwa CSR merupakan social responsibility dan
perusahaan dalam hubungannya dengan pihak internal dan eksternal perusahaan.
12
Perkembangan Corporate Social Responbility
Dunia usaha saat ini berkembang sangat pesat, dan semakin terasa pengaruhnya
terhadap roda perekonomian masyarakat. Merekalah yang belakangan paling diharapkan
peranannya terutama karena mereka dianggap paling mampu menciptakan lapangan kerja
baru, meningkatkan taraf hidup banyak orang serta mendorong kehidupan yang lebih baik
bagi masyarakat luas (Wibisono 2007:95).
Perkembangan dunia usaha yang semkain pesat diikuti dengan berbagai peraturan
yang harus ditaati oleh perusahaan salah satunya adalah CSR (Tanggung jawab sosial) yang
harus diungkapkan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya selama satu
periode. Perkembangan CSR untuk konteks indonesia (terutama yang berkaitan dengan
pelaksanaan CSR untuk kategori discretionary responsibilities) dapat dilihat dari dua
perspektif yang berbeda. Pertama, pelaksaaan CSR memang merupakan praktik bisnis secara
sukarela (discretionary business practice) artinya pelaksaaan CSR lebih banyak berasal dari
inisiatif perusahaan dan bukan merupakan aktivitas yang dituntut untuk dilakukan perusahaan
oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di negaran Republik Indonesia. Kedua,
pelaksanaan CSR bukan lagi merupakan discretionary business practice, melainkan
pelasanaannya sudah di atur oleh undang-undang (bersifat mandatory) (Solihin 2008:161).
1. Nama Baik dan Citra: Tujuan utama dari pelaksanaan program CSR salah satunya
adalah untuk menjaga citra dan juga nama baik perusahaan di hadapan masyarakat
umum. Biasanya, program CSR yang dilaksanakan suatu perusahaan untuk mencapai
tujuan tersebut yaitu dengan menunjukkan bahwa pihak perusahaan merupakan pihak
yang akan bertanggungjawab atas kesejahteraan masayarakat sekitar.
2. Menjaga Hubungan Baik Dengan Stakeholder: Tujuan berikutnya dari pelaksanaan
program CSR yaitu untuk menjaga dan memelihara hubungan baik dengan
stakeholder. Dengan program CSR yang dilakukan oleh suatu perusahaan, maka hal
13
itu akan menciptakan sebuah hubungan yang lebih hangat dan bersahabat dengan
lingkungan perusahaan. Tak hanya itu, program CSR juga mampu memberikan
banyak manfaat bagi masyarakat dalam upaya pengembangan dan pemberdayaan
mereka sendiri.
3. Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah yang Terjadi di Sekitar Lingkungan: Adanya
sebuah perusahaan disuatu tempat tentu akan melibatkan banyak pihak yang ada di
lingkungan tersebut. Salah satu cara agar masalah yang ada disekitar bisa
terselesaikan yaitu dengan mengadakan program CSR. Masalah yang ada bisa muncul
dari berbagai sisi. Mulai dari lingkungan, sosial, dan juga ekonomi. Adanya program
CSR menjadi salah satu bentuk upaya dari perusahaan untuk membantu dalam
menyelesaikan semua masalah yang ada di lingkungan sekitar.
1. Lingkungan:
Pengendalian polusi kegiatan operasi, pengeluaran riset dan pengembangan untuk
mengurangi polusi.
Pengelolaan limbah
Pernyataan yang menunjukkan bahwa polusi operasi telah atau akan dikurangi.
Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat pengelolaan sumber
alam, misalnya reklamasi daratan atau reboisasi.
Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi, minyak, air dan
kertas.
Mempelajari dampak lingkungan untuk memonitor dampak lingkungan
perusahaan.
Perlindungan lingkungan hidup.
2. Energi
Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan operasi.
Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi.
Penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang.
14
Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi.
Peningkatan efisiensi energi dan produk.
Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi dari produk.
Mengungkapkan kebijakan energi perusahaan.
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja.
Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau mental.
Mengungkapkan statistik kecelakaan kerja.
Mentaati peraturan standar kesehatan dengan keselamatan kerja.
Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja.
Menetapkan suatu komite keselamatan kerja.
Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja.
Mengungkapkan pelayanan kesehatan tenaga kerja.
4. Produk
Pengungkapan informasi pengembangan produk perusahaan, termasuk
pengemasan.
Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk.
Pengungkapan informasi proyek riset perusahaan untuk memperbaiki produk.
Pengungkapan bahwa produk memenuhi standar keselamatan.
Membuat produk lebih aman untuk konsumen.
Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk perusahaan.
Pengungkapan peningkatan kebersihan/kesehatan dalam
pengolahan dan penyiapan produk.
Pengungkapan informasi atas keselamatan produk perusahaan.
5. Umum
Pengungkapan tujuan. Kebijakan perusahaan secara umum berkaitan dengan
tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat.
Informasi hubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan selain yang disebut
di atas.
15
Penerapan Corporate Social Responbility di Indonesia
Pada dasarnya dapat diarahkan pada penguatan ekonomi rakyat yang berbasis usaha kecil
dan menengah serta peningkatan kualitas SDM masyarakat melalui perbaikan sarana dan
prasarana Pendidikan. Lebih jelasnya, ada beberapa bentuk implementasi CSR, yaitu:
Namum dengan keterbatasan pemerintah dalam menangani persoalan sosial, lingkungan dan
ekonomi serta potensi yang dimiliki oleh dunia bisnis, masyarakat kini mulai menuntut
perusahaan-perusahaan untuk ikut andil dalam menyelesaikannya. Sebagai bentuk menjaga
hubungan baik, perusahaan, masyarakat dan pemerintah harus besinergi untuk mewujudkan
kedamaian sosial, kelestarian lingkungan serta kesejahteraan ekonomi.
16
dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program-program yang berkaitan dengan CSR,
sehingga program tersebut dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dan dapat
memberdayakan masyarakat. "Hartini Retnaningsih Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial
6 (2), 177-188, 2015".
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.gramedia.com/literasi/csr/
2. https://jab.ejournal.unri.ac.id/index.php/JAB/article/viewFile/910/903
3. http://e-journal.uajy.ac.id/8259/3/EM218396.pdf
4. https://www.gramedia.com/literasi/csr/
5. https://environment-indonesia.com/implementasi-corporate-social-responsibility-
sebagai-unggulan-kompetitif-perusahaan/#:~:text=Penerapan%20CSR%20di
%20Indonesia%20pada,perbaikan%20sarana%20dan%20prasarana%20Pendidikan
6. https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=permasalahan+corporate+social+responsibility+secara+um
um&btnG=#d=gs_qabs&t=1696691977756&u=%23p%3DAqjbunL3NgAJ
7. http://repositori.unsil.ac.id/1280/1/GOOD%20CORPORATE
%20GOVERMANCE.pdf
8. https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=vKk5DgAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=info:wG7H2cf_dfIJ:scholar
.google.com/
&ots=w967NsDvbH&sig=9Dp4vNMX5CsESqkWk222kFifQps&redir_esc=y#v=one
page&q&f=false
9. https://lp2m.uma.ac.id/2022/05/13/mengenal-manajemen-perusahaan-definisi-fungsi-
serta-tujuannya/#:~:text=Menurut%20George%20R.%20Terry%2C
%20manajemen,manusia%20dan%20sumber%20daya%20lainnya
10. http://repository.stei.ac.id/1242/5/FILE%203%20BAB%202.pdf
17