Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KELOMPOK 4 MATERI

MODEL - MODEL MANAJEMEN STRATEGI

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 4

DIO REFELINDO MANDEY 18061101023


LUSIANA TUNKELE 18061101004
STIVANO MANOPO 18061101044
MILLIVIO MENGKO 18061101035
FINI ANGKOUW 18061101027
APRILIANI LAMING 18061101013

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
EKONOMI PEMBGUNAN
2020
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
B. Pengertian Manajemen Strategik..................................................................5
C. Model Manjemen Strategik dan Penerapannya............................................6
1. Model Perencanaan Klasik........................................................................6
2. Model Bisnis..............................................................................................6
3. Model Perencanaan Strategis Visioner......................................................6
4. Model Peramalan.......................................................................................6
D. Perumusan Perencanaan Strategik (Strategic Planning)...............................7
1. Analisis pihak-pihak yang berkepentingan (Stakeholders).......................7
2. Perumusan visi dan misi............................................................................7
3. Analisis faktor eksternal Program Studi....................................................7
4. Analisis faktor internal Program Studi......................................................8
5. Perumusan sasaran Program Studi............................................................8
6. Perumusan strategi Program Studi............................................................8
7. Penyusunan program kerja pada Program Studi.......................................9
8. Penyusunan implementasi program kerja..................................................9
9. Penyusunan Pengendalian Program..........................................................9
10. Evaluasi..................................................................................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................10
E. Kesimpulan.................................................................................................10
LAPORAN TANYA JAWAB KELOMPOK 4.................................................11
A. SESI PERTAMA TANYA JAWAB...........................................................11
B. SESI KEDUA TANYA JAWAB................................................................12

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manajemen strategis adalah seni dan ilmu  penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan
suatu perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategis adalah proses
penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk
mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan
kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis
mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis
untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang
biasanya disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim
eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan
menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.
Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar. Inti dari
manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya,
dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling
efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis di saat ini harus
memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam
organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana
strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan
kembali dikunjungi. Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu
cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi. Seiring dengan adanya
informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat penyesuaian
dan revisi.
Menurut Thomas L.Wheelen – J. David Hunger manajemen strategi
adalah serangkaian dari pada keputusan majerial dan kegiatan-kegiatan yang
menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut
terdiri dari perumusan / perencanaan strategi, pelaksanaan / implementasi, dan
evaluasi

3
Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi,
control masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi
perkembangan suatu negara maupun bisnis. Control masyarakat terhadap
pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun perusahaan, sehingga pemerintah
maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat kebijakan yang mengabaikan
kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam menjalankan kegiatannya perlu
adanya keselarasan antara kompetensi yang dimiliki perusahaan maupun
pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar organisasi (perusahaan dan
pemerintah).
Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-
batas negara diabaikan. Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif
orang lain telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian
perlu adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan antara
kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di sekitar sehingga
perlunya adanya manajemen strategi. Menopang manajemen strategis tergantung
pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing, pasar, harga, pemasok,
distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham dan pelanggan diseluruh dunia.
Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing di seluruh
dunia, bukan hanya di pasar lokal.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan
pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan
ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai
tambah. Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi
pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang diguna-
kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai. Hal tersebut diwujudkan dari
tampilan produk, produktivitas yang tinggi dan pelayanan yang baik.

4
BAB II
PEMBAHASAN

B. Pengertian Manajemen Strategik


Banyak sekali pengertian mengenai manajemen strategi namun pada
prinsipnya sama yaitu: mereka menggabungkan berpikir strategis dengan fungsi-
fungsi manajemen yaitu: perencanaan, penerapan dan pengawasan.

a. Manajemen Strategik adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan


strategik) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (visi), dan
ditetapkan sebagai keputusan manajemen puncak (keputusan yang bersifat
mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara
efektif (misi) dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional
untuk menghasilkan barang atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan
dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (tujuan strategik) dan
berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi (Nawawi, 2000:149).
b. Manajemen strategik adalah suatu seni dan ilmu dari perbuatan (formulating),
penerapan (implementing), dan evaluasi (evaluating), kepuasan-kepuasan
strategis antara fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai
tujuan-tujuan di masa datang (Wahyudi, 1996:16).
c. Manajemen Strategi adalah sekumpulan keputusan dan tindakan yang
menghasilkan perumusan (formulating) dan pelaksanaan (implementasi)
rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan
(Pearce, 1997:20).
d. Manajemen Strategik menurut Flavel dan Williams (1996) adalah sebagai
keseluruhan sistem manajemen, dimana didalamnya terkandung formulasi,
implementasi dan evaluasi guna mencapai hasil yang realistis dan obyektif
(Tangkilisan, 2003:9).

5
C. Model Manjemen Strategik dan Penerapannya

1. Model Perencanaan Klasik


Model ini hanya memfokuskan kepada kegiatan formalitas pemerintahan
dalam menyusun rencana strategis yang kemudian akan diberikan kepada unit-
unit organisasi yang ada dinaungannya.

2. Model Bisnis
Model perencanaan strategi visioner lebih berfokus kepada hubungan antara
organisasi dengan organisasi yang berada dibawahnya. Dengan adanya sifat
transaksional yang umumnya berbentuk bonus. Maka akan ada lebih banyak
insentif bagi sebuah organisasi dalam menjalankan strateginya.

3. Model Perencanaan Strategis Visioner


Orientasi pada model perencanaan strategis visioner ini berada pada pola pikir
yang bersifat jangka panjang. Manajer akan melakukan kegiatan yang bisa
mempersiapkan organisasi pada saat ini menuju masa yang akan datang yang
diinginkan.

4. Model Peramalan
Model ini berkonsentrasi pada pengambanan spesialisasi organisasi dan
pengembangan relasi dengan organisasi yang lain untuk mencapai tujuan dan
visi organisasi.

6
D. Perumusan Perencanaan Strategik (Strategic Planning)
Proses perencanaan strategik di Prodi dapat dilakukan secara bertahap. Adapun
langkah-langkah perencanaan strategik sebagai berikut:

1. Analisis pihak-pihak yang berkepentingan (Stakeholders)


Proses perencanaan strategik Prodi diawali dengan melakukan analisis
terhadap individu atau kelompok individu yang mempunyai kepentingan
terhadap Prodi. Pihak-pihak yang berkepentingan ini atau disebut
stakeholders perlu diperhatikan mengingat suatu organisasi Prodi adalah
suatu sistem terbuka. Dalam sistem terbuka, apa yang terjadi pada lingkungan
Prodi, termasuk stakeholders, akan mempengaruhi jalannya orgsanisasi Prodi.
Sebagai contoh dapat disebutkan bahwa stakeholders Prodi Pendidikan
Teknik Elektro FT UNY yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Lembaga
Pendidikan Kejuruan (LPK), Unit Pendikan dan Pelatihan (Diklat) di dunia
pendidikan dan Diklat di dunia industri, dosen, karyawan dan mahasiswa,
orangtua mahasiswa, dan berbagai pihak yang menjalin hubungan dan
kerjasama dengan Prodi tersebut.

2. Perumusan visi dan misi


Proses selanjutnya yaitu perumusan visi dan misi Prodi. Visi
merupakan harapan tentang masa depan Prodi yang realistik, bisa dicapai dan
menarik. Visi ini mempunyai manfaat yang sangat besar bagi Prodi. Dengan
visi yang benar dapat menarik dan menumbuhkan komitmen dosen, karyawan,
mahasiswa untuk bekerja dan belajar dengan kualitas yang lebih baik. Visi
adalah pandangan jauh ke depan. Kemana dan bagaimana sekolah harus
dibawa sehingga tetap konsisten, eksis, antisipatif dan dapat berkarya secara
inovatif dan produktif.

3. Analisis faktor eksternal Program Studi


Proses berikutnya yaitu merumuskan berbagai isu strategis yang
meliputi PETS (Politik, Ekonomi, Teknologi, dan Sosial Budaya) dengan cara
mengkaji kecenderungan (trend) dalam berbagai bidang: politik, ekonomi,
teknologi, sosial budaya yang saat ini terjadi secara global dan nasional dan
implikasinya terhadap dunia pendidikan, khususnya Universitas, Fakultas,
Jurusan, Program Studi, dosen, mahasiswa dan implikasinya terhadap kita
semua. Implikasi pengaruh eksternal dalam dunia pendidikan antara lain yaitu
penerapan desentralisasi pendidikan, inovasi pembelajaran yang berbasis
multimedia, standar pelayanan akademik yang berorientasi pada pemenuhan
kepuasan mahasiswa, pengembangan jaringan kerjasama (networking) dengan
lembaga pendidikan, dunia usaha dan dunia industri, pengembangan standar
kompetensi dan sertifikasi uji kompetensi, perubahan kriteria keberhasilan
mutu pendidikan dan sebagainya

7
4. Analisis faktor internal Program Studi
Setelah mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ada dalam suatu
organisasi dan faktor keberhasilan utama atau pokok. Sekarang suatu
organisasi dapat memproses dalam evaluasi kekuatan dan kelemahannya
sendiri. Proses evaluasi kekuatan dan kelemahan suatu organisasi untuk
berkompetisi secara sukses dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini: (1)
mengidentifikasi sejumlah kecil faktorfaktor keberhasilan utama suatu
organisasi, (2) mengembangkan suatu profil dari sumber daya dan kecakapan
yang dimiliki suatu organisasi, (3) membandingkan profil sumber daya dan
kecakapan suatu organisasi dengan faktor-faktor keberhasilan utama
organisasi tersebut, (4) mengenal wilayah kekuatan utama dari suatu
organisasi yang dapat membangun strategi secara aktif untuk memanfaatkan
peluang-peluang dalam bisnis dan kelemahan-kelemahan yang harus
dikurangi untuk mencegah kegagalan, (5) membandingkan kekuatan dan
kelemahan organisasinya dengan kekuatan dan kelemahan organisasi saingan-
saingan utama dalam bisnisnya, (6) memisahkan kawasan sumber daya dan
kecakapan dari suatu organisasi yang lebih kuat atau lebih lemah daripada
organisasi saingan utamanya.

5. Perumusan sasaran Program Studi


Dalam merumuskan sasaran dan cara mencapainya perlu ditentukan
atau diperhatikan terlebih dahulu mengenai dua hal yaitu asumsi dan
kebijakan. Asumsi merupakan dasar-dasar perhitungan yang digunakan untuk
membuat perencanaan, sedangkan kebijakan merupakan patokan atau batasan
dalam pengambilan keputusan. Pada umumnya mencakup hal-hal yang boleh
atau tidak boleh dilakukan. Sasaean dirumuskan sebagai suatu deskripsi yang
khas dari suatu hasil akhir yang harus dicapai (mencakup apa dan kapan
dicapainya).

6. Perumusan strategi Program Studi


Pada langkah ini dilakukan pengembangan strategi yang sifatnya
membuat kombinasi dari keempat faktor analisis SWOT yang telah
dirumuskan di muka. Ada 4 (empat) strategi yang dapat dilakukan yaitu: (1)
strategi kekuatan-kesempatan yaitu memanfaatkan kekuatan atas peluang
yang telah diidentifikasi, (2) strategi kelemahan-kesempatan yaitu tidak
memanfaatkan kesempatan yang telah diidentifikasi karena kelemahan Prodi
PTE, (3) strategi kekuatan-ancaman yaitu mencari kekuatan yang dimiliki
Prodi PTE yang dapat mengurangi ancaman tersebut, dan (4) strategi
kelemahan-ancaman yaitu keluar dari situasi yang terjepit tersebut dengan
mencairkan sumberdaya yang terikat pada situasi yang mengancam tersebut
dan mengalihkannya pada usaha dan jasa yang lain yang lebih cerah.

8
7. Penyusunan program kerja pada Program Studi
Penjelasan lebih terinci mengenai apa yang harus dilakukan dalam
mencapai sasaran dimuat dalam suatu program kerja atau rencana kerja
(action plan). Program kerja ini mencakup antara lain : pokok-pokok
tindakan, hasil-hasil yang diharapkan, pihak-pihak yang akan melaksanakan,
jenis dan jumlah sumber daya yang diperlukan, jadwal waktu, dan informasi
yang diperlukan untuk pengendalian.

8. Penyusunan implementasi program kerja


Implementasi merupakan penjabaran keputusan strategis ke keputusan
operasional. Hal-hal yang menghambat keberhasilan implementasi suatu
program kerja yaitu: kurangnya kepemimpinan, tidak tepatnya struktur
organisasi, kurangnya kemampuan sumber daya manusia, dan tidak
berjalannya sistem operasional utama pendukung strategi.

9. Penyusunan Pengendalian Program


Komponen akhir dari proses manajemen strategis adalah pengendalian
(kontrol) strategis. Sistem pengendalian strategis merupakan merupakan
sistem yang dirancang untuk mendukung manajer dalam mengevaluasi
kemajuan organisasi sehubungan dengan strateginya dan, ketika
ketidaksesuaian, melakukan tindakan-tindakan korektif.

10. Evaluasi
Setelah strategi selesai dirumuskan dan berhasil diimplementasikan, proses
manajemen strategi belum selesai sampai disini, masih ada satu pekerjaan lagi
yang harus dilakukan yaitu evalausi strategik. Yang dimaksudkan dengan
evaluasi strategik disini adalah usaha-usaha untuk memonitor hasil-hasil dari
pembuatan perumusan (formulasi) dan penerapan (implementasi) strategi
termasuk mengukur kinerja dan organisasi, serta mengambil langkah-langkah
perbaikan jika diperlukan. Pengawasan adalah tahap proses manajerial
mengenai pemeliharaan kegiatan organisasi dalam batas-batas yang diizinkan
yang diukur dari harapa-harapan. Pengawasan organisasi itu saling berkaitan
erat dengan perencanaan.

9
BAB III
PENUTUP

E. Kesimpulan
Berdasarkan kajian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud manajemen strategik adalah suatu sistem yang sebagai satu
kesatuan mamiliki berbagai komponen yang saling mempengaruhi dan
bergerak secara bersama-sama kearah yang sama pula.
Secara garis besar model/proses perencanaan strategik yang dilakukan
untuk mengembangkan Program Studi adalah sebagai berikut: (1) analisis
pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder), (2) penetapan visi dan
misi, (3) analisis kondisi internal, (4) Analisis kondisi eksternal, (5)
penetapan sasaran yang harus dicapai peusahaan, (6) perumusan strategi
yang tepat bagi, (7) penyusunan program keunggulan, (8) perumusan
pokok-pokok implementasi dari suatu rencana program kunggulan, dan
(9) pengendalian manajemen untuk menjamin tercapainya tujuan. (10)
evaluasi.

10
LAPORAN TANYA JAWAB KELOMPOK 4
A. SESI PERTAMA TANYA JAWAB
1. Sahrul Latikii Kelompok 1 ,Bagaimana hubungan antara SWOT
analisis dengan strategi perusahaan ?
 JAWABAN :
Korelasi antara SWOT dan strategi perusahaan yaitu, Strategi
perusahaan dirancang berdasarkan jalan pikiran perusahaan,
yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut
dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya dengan
menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk
mengatasi ancaman yang diterapkan melalui  pemanfaatan
peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang
ada berdasarkan kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada.
2. Feybiola Horman Kelompok 2 apakah evaluasi strategi diperlukan jika
faktor eksternal dan internal tidak berubah secara signifikan?
 JAWABAN :
Evaluasi strategi diperlukan apabila pada bagian dari faktor
eksternal dan internal tidak berubah secara signifikan :
Hal ini juga akan kembali untuk tergantung bagaimana
perusahan itu menjalankan. Hal itu juga dikarenakan
perusahaan diperlukan untuk melakukan berbagai macam
bentuk review efektifitas strategi yang dijalankan. Memonitor
kemajuan sasaran strategi Dan melihat apakah strategi tersebut
sesuai dengan kondisi saat ini dan ke depan nantinya.
3. Gabrielle polii ,, Bisa kah teman teman memberikan contoh kegiatan
formalitas pemerintah seperti apa ?
 JAWABAN :
Contoh Kegiatan Formalitas yang di lakukan pemerintah
1.Pembuatan E – KTP
2. Musrembang

11
3. Kegiatan Lingkungan , seperti acara gotong royong dan
sebagainya

B. SESI KE DUA TANYA JAWAB

1. Martha Igir Kelompok 5 , jelaskan analisis eksternal dan analisis


internal dan berikan contoh !
 JAWABAN :
analisis internal mengenai kelemahan dan kekuatan
organisasi itu, contoh difakultas ekonomi kelebihannya bisa
memfasislitasi belajar daring dimasa pandemi ini, tapi
kelemahannya metode pembelajarannya jadwal pengadaan
kuliah sering kurang efektif, sedangkan faktor eksternal ity
mengenai peluang dan ancaman contohnya fakultas kita
mempunyai peluang bisa memiliki mahasiswa yg banyak
ancaman pasti fakultas yg sama tapi berbeda universitas
2. Ivana Sanda Kelompok 7 Penerapan manajemen strategi dalam
perusahaan dan manfaatnya?
 JAWABAN :
Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka
menerapkan manajemen strategik, yaitu:
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-
perubahan yang terjadi.
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu
organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko.
5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi
kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya
masalah di masa datang.
6. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan
strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap
pelaksanaannya.

12
7. Aktifitas yang tumpang tindih akan dikurang

3. Rizki Nurfifah Kelompok 1 , pembuatan ktp yang sangan lama , di


situ masih mengandalkan sistem birokrasi atau dalam kontek E
KTP ?
 JAWABAN :
pada waktu pembuatan KTP dari pengalaman saya memang
lama,.. dan pada saat itu memang masih menggunakan
menggunakan model klassik dimana pemerintah belum
menggunakan pelayanan seperti swasta, tapi pada waktu lalu
bapak presiden sempat mengumumkan bahwa skarang
pembuatan KTP akang lebih cepat karena menggunakan
sistem online jadi nggak perlu lagi ke tempat pembuatan
hanya perlu mengisi data lewat online, dan menurut saya itu
adalah inovasi untuk merubah sistem yg lama itu, tapi belum
tahu sampai sekarang sistem baru ini sudah dijalanlan atau
belum
4. Veybiola Masinambow Kelompok 2 , dijelaskan rencana strategi
untuk diberikan kepada unit - unit organisasi yang menjadi
pertanyaan saya unit - unit apa saja yang di maksud ada dalam
naungannya pada model perencanaan klasik !
 JAWABAN :
1. Pemerintah pusat dan lembaga-lembaga
negara di bawahnya
2. Pemerintah daerah dan lembaga-lembaga
daerah di bawahnya
3. Unit-unit kerja pemerintah
4. Organisasi sukarelawan
5. Rumah sakit
6. Perguruan tinggi

13
7. Yayasan
8. Lembaga swadaya masyarakat
9. Organisasi keagamaan

14

Anda mungkin juga menyukai