DISUSUN OLEH:
Nama Lengkap : Ridho Al Munawar
Nim :1320123014
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN BISNIS
INSTITUT TEKNOLOGI & BISNIS
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Batam, 5 November 2023
Ridho Al Munawar
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................2
Bab 1 Pendahuluan....................................................................4
Latar Belakang.............................................................................4
Bab II Pembahasan....................................................................4
A.Pengertian Organisasi Bisnis...................................................4
B.Contoh Organisasi Bisnis.........................................................5
C.Komponen Organisasi Bisnis...................................................6
A.Bentuk Organisasi Bisnis.........................................................8
A.Bentuk organisasi kewirausahaan..........................................10
B.Bentuk Kepemilikan Bisnis di Indonesia...............................11
Bab III Penutup.......................................................................14
A. Kesimpulan...........................................................................14
B. Saran......................................................................................14
Penutup......................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................16
Bab 1 Pendahuluan
Latar Belakang
Organisasi kewirausahaan dapat memiliki berbagai bentuk tergantung pada
tujuan, struktur, dan kegiatan yang dilakukan.
Bentuk organisasi kewirausahaan yang dipilih akan tergantung pada faktor-faktor
seperti skala operasi, sumber daya, tujuan bisnis, dan struktur kepemilikan yang
diinginkan oleh para pendiri.
Bab II Pembahasan
Sebuah kegiatan usaha bisa dikatakan sebagai proses bisnis jika telah memenuhi hal-
hal berikut, yaitu: memiliki tujuan yang jelas, ada input dan output, ada sumber daya
yang digunakan, ada serangkaian kegiatan yang dibagi menjadi beberapa tahapan,
dapat mempengaruhi lebih dari satu unit dalam organisasi, dan ada nilai tambah bagi
konsumen.
Sebuah proses bisnis harus memiliki organisasi bisnis untuk mengatur kinerjanya.
Adapun yang dimaksud adalah sebuah bentuk organisasi yang melakukan sebuah
proses sumber daya ekonomi serta melibatkan keahlian personel yang ada di
dalamnya sehingga tercipta sebuah output yang ditujukan kepada konsumen untuk
mendapatkan keuntungan (profit).
Setiap proses bisnis yang berlangsung harus menghasilkan output sebagai hasil
akhirnya. Output ini dapat berupa barang atau jasa. Berikut beberapa contoh
organisasi bisnis yang memiliki output berupa barang maupun jasa:
Sebuah organisasi bisnis dapat menghasilkan output berupa produk maupun jasa.
Berikut beberapa contohnya:
1. Perusahaan Manufaktur
(Sumber : Lifepal.co.id)
Pabrik adalah contoh organisasi yang menghasilkan output berupa barang. Barang
yang dihasilkan ini akan melalui beberapa tahap sebelum akhirnya sampai ke
konsumen.
2. Rumah Sakit
Rumah sakit adalah contoh organisasi yang menghasilkan output berupa jasa. Rumah
sakit mendapatkan laba dari jasa pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien.
Beberapa ahli ekonomi sering kesulitan tentang jenis produk yag dapat digolongkan
sebagai jasa karena pada kenyataannya banyak produk yang merupakan kombinasi
dari barang dan jasa.
Sebuah organisasi bisnis harus memiliki komponen penting yang akan mendukung
kegiatan usahanya. Berikut akan diulas komponen penting yang harus ada dalam
setiap organisasi laba.
Terdapat paling sedikit 7 komponen yang sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi.
Komponen ini harus selaras dan saling mendukung kinerja masing-masing.
Komponen dalam sebuah organisasi dapat digunakan untuk memantau dan
memberikan penilaian mengenai kondisi internal organisasi. Berikut penjelasannya:
1. Strategi
Strategi bisnis bisa diartikan sebagai rangkaian keputusan dan pedoman tindakan yang
harus dilakukan oleh sebuah organisasi bisnis dalam mencapai tujuan bisnis. Strategi
bisnis harus ditetapkan untuk berbagai tujuan bisnis dengan sasaran jangka panjang
dan bersifat mendasar.
Sangat penting untuk menentukan fokus dan tujuan organisasi terlebih dahulu.
Strategi kemudian disusun dan diimplementasikan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Strategi bisnis juga diperlukan untuk mempertahankan dan memperluas
aktivitas organisasi di bidang baru.
2. Struktur Organisasi
3. Sistem Organisasi
Membuat sistem sangat penting untuk menjalankan organisasi bisnis. Sebuah sistem
disusun untuk merefleksikan kepentingan organisasi dan agar organisasi dapat
berjalan dengan efisien. Sistem yang dibuat dapat berupa anggaran dasar, peraturan
khusus, prosedur, dan peraturan lainnya.
Sistem yang digunakan harus mampu berintegrasi dan saling mendukung satu sama
lain. Sistem organisasi terbagi dalam komponen penyusun yang tidak terpisahkan,
yaitu input, proses, output, dan feedback. Contoh sistem yang telah digunakan antara
lain Human Resources Information System (HRIS), Management Information System
(MIS), Online Systems, Call Centre System, dan lain sebagainya.
(Sumber : Karier.kompas.id)
Komponen utama dalam sebuah organisasi bisnis adalah sumber daya manusia
sebagai pelaku bisnis. SDM harus dikelola melalui manajemen sumber daya manusia
dengan tujuan sebagai berikut:
5. Keahlian
Seluruh bagian yang terlibat diharapkan memiliki keahlian dan kompetensi yang
dapat mendukung kerja sehingga memberikan hasil terbaik bagi organisasi. Bagi
sumber daya manusia, maka diperlukan bimbingan, pelatihan secara berkala dengan
jangka waktu tertentu, dan motivasi untuk meningkatkan kualitasnya.
6. Style
Hal ini berhubungan dengan gaya yang diterapkan dalam sebuah organisasi bisnis.
Setiap organisasi memiliki perbedaan sendiri dalam hal komunikasi, leadership,
maupun penentuan keputusan. Gaya yang diterapkan tergantung dengan kondisi
sebuah organisasi, termasuk juga kultur sosial dan sumber daya.
Pelaksanaan sebuah harus mengacu pada bentuknya. Hal ini berkaitan dengan
peraturan yang berlaku. Berikut beberapa bentuk organisasi bisnis yang ada di
Indonesia.
Berikut dijelaskan beberapa bentuk organisasi sesuai dengan badan usahanya. Setiap
badan usaha mempunyai kriteria yang berbeda dan peraturan hukum yang berbeda
pula. Silahkan simak beberapa bentuk organisasi yang berjalan di Indonesia.
1. Perusahaan Perorangan
Perusahaan perorangan adalah sebuah organisasi yang dikelola serta diawasi oleh
perorangan. Terdapat keuntungan dan kerugian apabila memiliki badan usaha seperti
ini. keuntungannya adalah pihak pengelola akan mendapatkan seluruh keuntungan
hasil organisasi namun harus menanggung seluruh risiko bila terjadi kerugian dalam
usahanya.
2. Firma
Adalah bentuk organisasi yang didirikan oleh beberapa orang dalam satu nama.
Keuntungan yang diperoleh harus dibagi bersama, dan kerugian yang dialami harus
ditanggung bersama. Firma akan langsung bubar apabila salah satu anggotanya
mengundurkan diri.
(Sumber : Sarjanabisnis.com)
Pada Perseroan Terbatas, terdapat hak, kewajiban, dan kekayaan yang terpisah antara
yang mendirikan dengan yang memiliki. Seseorang dapat ikut serta dalam badan
usaha ini setelah membeli tanda kepesertaan berupa saham. Semakin besar saham
yang dimiliki, akan semakin besar andil dan kedudukannya dalam organisasi.
A.Bentuk organisasi kewirausahaan
Ada beberapa bentuk organisasi yang dapat diadopsi oleh sebuah kewirausahaan,
tergantung pada tujuan, skala, dan kebutuhan bisnis. Beberapa bentuk organisasi
kewirausahaan yang umum meliputi:
2. Partnership: Bentuk organisasi di mana dua atau lebih individu bekerja sama untuk
menjalankan bisnis. Mereka berbagi tanggung jawab, keuntungan, dan kerugian
sesuai dengan perjanjian yang dibuat.
1. Perusahaan Perseorangan
Menurut laman binus.ac.id, perusahaan perseorangan termasuk ke dalam
bentuk kepemilikan bisnis. Kepemilikan bisnis perusahaan perorangan hanya
terdiri dari satu orang. Umumnya perusahaan ini dimiliki oleh kelompok
usaha kecil hingga menengah.
2. Firma
Bentuk kepemilikan bisnis yang kedua, yaitu firma vennootschap onder firma
(V.O.F). Menurut Pasal 16 dan 18 Kitab Undang Undang Hukum Dagang (KUHD),
firma adalah tiap-tiap perseroan (maatschap) yang didirikan untuk menjalankan suatu
perusahaan di bawah satu nama bersama dan tiap-tiap anggota bertanggung jawab
seluruhnya.
Tujuan didirikannya firma, yaitu untuk memperluas usaha dan menambah modal agar
mampu bersaing dengan perusahaan lain.
Perbesar
Ilustrasi bentuk kepemilikan bisnis. Foto: Pexels
CV mempunyai dua jenis sekutu, yaitu sekutu kerja (aktif) atau sekutu komplementer
dan sekutu tidak kerja (pasif) atau sekutu komanditer.
ADVERTISEMENT
7. Koperasi
Kemudian ada koperasi sebagai bentuk kepemilikan bisnis. Disebutkan dalam Undang
Undang RI Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, koperasi merupakan badan
usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari berbagai bentuk organisasi bisnis, kewirausahaan, dan
kepemilikan bisnis adalah sebagai berikut:
B. Saran
Saran untuk bentuk organisasi bisnis, kewirausahaan, dan kepemilikan bisnis
akan tergantung pada faktor-faktor seperti tujuan bisnis Anda, skala operasi,
kepemilikan dan pengendalian yang diinginkan, serta pertimbangan hukum dan
keuangan. Namun, berikut ini adalah beberapa saran umum:
1. Jika Anda ingin memulai bisnis sendiri dan memiliki kendali penuh atas bisnis
Anda, bentuk organisasi Proprietorship/Sole Proprietorship dapat menjadi pilihan
yang sederhana dan cepat untuk memulai.
2. Jika Anda ingin bekerja sama dengan mitra atau orang lain dalam mengelola
bisnis, bentuk organisasi Partnership dapat memberikan fleksibilitas dan
membagi tanggung jawab, keuntungan, dan kerugian sesuai dengan perjanjian
yang dibuat.
3. Jika Anda ingin melindungi aset pribadi Anda dan memisahkan tanggung
jawab pribadi dari bisnis, pertimbangkan untuk membentuk Limited Liability
Company (LLC). Ini akan memberikan perlindungan hukum terhadap hutang dan
kewajiban bisnis.
4. Jika Anda memiliki rencana untuk pertumbuhan besar, penerbitan saham, dan
ingin mengumpulkan modal dari investor, bentuk organisasi Corporation dapat
menjadi pilihan yang baik. Ini akan memberikan struktur hukum yang terpisah
dari pemilik pribadi dan memungkinkan kepemilikan dan transfer saham.
5. Jika Anda ingin menjalankan bisnis dengan fokus pada kepentingan sosial atau
tujuan amal, bentuk organisasi Nonprofit Organization dapat memberikan
kerangka hukum untuk mencapai tujuan tersebut.
6. Jika Anda ingin anggota atau karyawan memiliki peran yang lebih besar dalam
pengambilan keputusan dan berbagi tanggung jawab dan keuntungan,
pertimbangkan untuk membentuk Cooperative.
Penting untuk berkonsultasi dengan ahli hukum, akuntan, atau penasihat bisnis
untuk mempertimbangkan secara lebih mendalam faktor-faktor yang relevan dan
memilih bentuk organisasi yang paling sesuai dengan situasi dan tujuan bisnis
Anda.
Penutup
1. Pertimbangkan tujuan bisnis Anda: Tentukan tujuan jangka pendek dan jangka
panjang Anda untuk bisnis Anda. Apakah Anda ingin memulai bisnis sendiri,
bekerja sama dengan mitra, atau mencapai pertumbuhan besar?
2. Pertimbangkan tanggung jawab hukum: Pilih bentuk organisasi yang sesuai
dengan tingkat tanggung jawab hukum yang Anda inginkan. Apakah Anda ingin
memisahkan tanggung jawab pribadi dari bisnis atau bersedia menerima tanggung
jawab pribadi yang lebih besar?
DAFTAR PUSTAKA
Hisrich, R.D., Peters, M.P., & Shepherd, D.A. (2017). Entrepreneurship (10th
Edition). McGraw-Hill Education.
Clarkson, K.W., Miller, R.L., & Cross, F.B. (2018). Business Law: Text and Cases.
Cengage Learning.
Jennings, M.M. (2018). Business Ethics: Case Studies and Selected Readings.
Cengage Learning.
Spiegel, M.R., & Stanton, R.J. (2019). Schaum's Outline of Probability and Statistics.
McGraw-Hill Education.
Mazzarol, T., Reboud, S., & Limnios, E. (2018). Entrepreneurship and Innovation: A
Manager's Perspective. Routledge.
McCahery, J.A., Sautner, Z., & Starks, L.T. (2016). Behind the Scenes: The
Corporate Governance Preferences of Institutional Investors. Journal of Finance,
71(6), 2905-2932.