Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Dosen Pengampu : Renniwaty Siringoringo, S.E.,M.Si.

DISUSUN OLEH:
Nama Lengkap : Ridho Al Munawar
Nim :1320123014

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN BISNIS
INSTITUT TEKNOLOGI & BISNIS
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Batam, 5 November 2023
Ridho Al Munawar
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................2
Bab 1 Pendahuluan....................................................................4
Latar Belakang.............................................................................4
Bab II Pembahasan....................................................................4
A.Pengertian Organisasi Bisnis...................................................4
B.Contoh Organisasi Bisnis.........................................................5
C.Komponen Organisasi Bisnis...................................................6
A.Bentuk Organisasi Bisnis.........................................................8
A.Bentuk organisasi kewirausahaan..........................................10
B.Bentuk Kepemilikan Bisnis di Indonesia...............................11
Bab III Penutup.......................................................................14
A. Kesimpulan...........................................................................14
B. Saran......................................................................................14
Penutup......................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................16
Bab 1 Pendahuluan

Latar Belakang
Organisasi kewirausahaan dapat memiliki berbagai bentuk tergantung pada
tujuan, struktur, dan kegiatan yang dilakukan.
Bentuk organisasi kewirausahaan yang dipilih akan tergantung pada faktor-faktor
seperti skala operasi, sumber daya, tujuan bisnis, dan struktur kepemilikan yang
diinginkan oleh para pendiri.

Dalam prakteknya, bentuk organisasi bisnis, kewirausahaan, dan kepemilikan


bisnis dapat saling terkait dan saling mempengaruhi. Setiap bentuk ini memiliki
kelebihan dan kelemahan tersendiri yang harus dipertimbangkan oleh para
pemangku kepentingan dalam memilih model bisnis yang sesuai dengan tujuan
dan kebutuhan mereka.

Bab II Pembahasan

A.Pengertian Organisasi Bisnis

Sebuah kegiatan usaha bisa dikatakan sebagai proses bisnis jika telah memenuhi hal-
hal berikut, yaitu: memiliki tujuan yang jelas, ada input dan output, ada sumber daya
yang digunakan, ada serangkaian kegiatan yang dibagi menjadi beberapa tahapan,
dapat mempengaruhi lebih dari satu unit dalam organisasi, dan ada nilai tambah bagi
konsumen.

Sebuah proses bisnis harus memiliki organisasi bisnis untuk mengatur kinerjanya.
Adapun yang dimaksud adalah sebuah bentuk organisasi yang melakukan sebuah
proses sumber daya ekonomi serta melibatkan keahlian personel yang ada di
dalamnya sehingga tercipta sebuah output yang ditujukan kepada konsumen untuk
mendapatkan keuntungan (profit).
Setiap proses bisnis yang berlangsung harus menghasilkan output sebagai hasil
akhirnya. Output ini dapat berupa barang atau jasa. Berikut beberapa contoh
organisasi bisnis yang memiliki output berupa barang maupun jasa:

B.Contoh Organisasi Bisnis

Sebuah organisasi bisnis dapat menghasilkan output berupa produk maupun jasa.
Berikut beberapa contohnya:

1. Perusahaan Manufaktur

(Sumber : Lifepal.co.id)

Pabrik adalah contoh organisasi yang menghasilkan output berupa barang. Barang
yang dihasilkan ini akan melalui beberapa tahap sebelum akhirnya sampai ke
konsumen.

2. Rumah Sakit

Rumah sakit adalah contoh organisasi yang menghasilkan output berupa jasa. Rumah
sakit mendapatkan laba dari jasa pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien.
Beberapa ahli ekonomi sering kesulitan tentang jenis produk yag dapat digolongkan
sebagai jasa karena pada kenyataannya banyak produk yang merupakan kombinasi
dari barang dan jasa.
Sebuah organisasi bisnis harus memiliki komponen penting yang akan mendukung
kegiatan usahanya. Berikut akan diulas komponen penting yang harus ada dalam
setiap organisasi laba.

C.Komponen Organisasi Bisnis

Terdapat paling sedikit 7 komponen yang sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi.
Komponen ini harus selaras dan saling mendukung kinerja masing-masing.
Komponen dalam sebuah organisasi dapat digunakan untuk memantau dan
memberikan penilaian mengenai kondisi internal organisasi. Berikut penjelasannya:

1. Strategi

Strategi bisnis bisa diartikan sebagai rangkaian keputusan dan pedoman tindakan yang
harus dilakukan oleh sebuah organisasi bisnis dalam mencapai tujuan bisnis. Strategi
bisnis harus ditetapkan untuk berbagai tujuan bisnis dengan sasaran jangka panjang
dan bersifat mendasar.

Sangat penting untuk menentukan fokus dan tujuan organisasi terlebih dahulu.
Strategi kemudian disusun dan diimplementasikan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Strategi bisnis juga diperlukan untuk mempertahankan dan memperluas
aktivitas organisasi di bidang baru.

Melakukan strategi perluasan aktivitas organisasi bisnis dilakukan dalam rangka


menanggapi berbagai perubahan seperti perubahan permintaan, perubahan bahan baku
dan sumber daya, kondisi ekonomi, perkembangan teknologi, dan perubahan aktivitas
competitor di pasar. Setelah menyusun strategi, organisasi menyusun langkah-langkah
untuk mencapainya serta mengalokasi sumber daya yang digunakan.

2. Struktur Organisasi

Struktur yang berkesinambungan disusun untuk menjalankan strategi agar dapat


mencapai tujuan. Struktur juga dapat disusun berdasarkan fungsi unit yang terlibat.
Sebuah organisasi dapat menyusun struktur secara fleksibel bila berkaitan dengan
sumber daya yang tersedia dan besarnya budget.

3. Sistem Organisasi

Membuat sistem sangat penting untuk menjalankan organisasi bisnis. Sebuah sistem
disusun untuk merefleksikan kepentingan organisasi dan agar organisasi dapat
berjalan dengan efisien. Sistem yang dibuat dapat berupa anggaran dasar, peraturan
khusus, prosedur, dan peraturan lainnya.
Sistem yang digunakan harus mampu berintegrasi dan saling mendukung satu sama
lain. Sistem organisasi terbagi dalam komponen penyusun yang tidak terpisahkan,
yaitu input, proses, output, dan feedback. Contoh sistem yang telah digunakan antara
lain Human Resources Information System (HRIS), Management Information System
(MIS), Online Systems, Call Centre System, dan lain sebagainya.

4. Sumber Daya Manusia

(Sumber : Karier.kompas.id)

Komponen utama dalam sebuah organisasi bisnis adalah sumber daya manusia
sebagai pelaku bisnis. SDM harus dikelola melalui manajemen sumber daya manusia
dengan tujuan sebagai berikut:

 Mengembangkan efektivitas kerja


 Memperbaiki kualitas sumber daya manusia
 Memberikan aturan kerja yang efektif dan produktif
 Menyeimbangkan tujuan individu dengan organisasi
 Membantu para manajer untuk mengelola sumber daya manusia dengan lebih
efektif

5. Keahlian

Seluruh bagian yang terlibat diharapkan memiliki keahlian dan kompetensi yang
dapat mendukung kerja sehingga memberikan hasil terbaik bagi organisasi. Bagi
sumber daya manusia, maka diperlukan bimbingan, pelatihan secara berkala dengan
jangka waktu tertentu, dan motivasi untuk meningkatkan kualitasnya.
6. Style

Hal ini berhubungan dengan gaya yang diterapkan dalam sebuah organisasi bisnis.
Setiap organisasi memiliki perbedaan sendiri dalam hal komunikasi, leadership,
maupun penentuan keputusan. Gaya yang diterapkan tergantung dengan kondisi
sebuah organisasi, termasuk juga kultur sosial dan sumber daya.

7. Nilai yang Dianut

Sebuah organisasi harus menentukan nilai-nilai yang dianutnya. Organisasi biasanya


mewujudkan nilai ini dalam bentuk visi dan misi. Semua keputusan, peraturan, dan
tindakan yang dilakukan harus berdasarkan nilai-nilai tersebut. Nilai ini nantinya akan
digunakan sebagai dasar utama membimbing tenaga kerja dalam hal menentukan
sikap dan perilakunya.

Pelaksanaan sebuah harus mengacu pada bentuknya. Hal ini berkaitan dengan
peraturan yang berlaku. Berikut beberapa bentuk organisasi bisnis yang ada di
Indonesia.

A.Bentuk Organisasi Bisnis

Berikut dijelaskan beberapa bentuk organisasi sesuai dengan badan usahanya. Setiap
badan usaha mempunyai kriteria yang berbeda dan peraturan hukum yang berbeda
pula. Silahkan simak beberapa bentuk organisasi yang berjalan di Indonesia.

1. Perusahaan Perorangan

Perusahaan perorangan adalah sebuah organisasi yang dikelola serta diawasi oleh
perorangan. Terdapat keuntungan dan kerugian apabila memiliki badan usaha seperti
ini. keuntungannya adalah pihak pengelola akan mendapatkan seluruh keuntungan
hasil organisasi namun harus menanggung seluruh risiko bila terjadi kerugian dalam
usahanya.

2. Firma

Adalah bentuk organisasi yang didirikan oleh beberapa orang dalam satu nama.
Keuntungan yang diperoleh harus dibagi bersama, dan kerugian yang dialami harus
ditanggung bersama. Firma akan langsung bubar apabila salah satu anggotanya
mengundurkan diri.

3. Perusahaan Komanditer (CV)


Adalah bentuk organisasi yang didirikan oleh beberapa orang dan masing-masing
akan menyetorkan sejumlah modal dengan nilai yang tidak harus sama. Ada dua
macam sekutu dalam organisasi ini yaitu komplementer dan komanditer.

Sekutu dalam bentuk komplementer berarti orang-orang yang tergabung bersedia


membantu mengelola perusahaan. Sedangkan komanditer berarti sekutu hanya
menyerahkan sejumlah uang sebagai modal dan bertanggungjawab secara terbatas
terhadap kekayaan dan asset yang dimiliki oleh perusahaan.

4. Perseroan Terbatas (PT)

(Sumber : Sarjanabisnis.com)

Pada Perseroan Terbatas, terdapat hak, kewajiban, dan kekayaan yang terpisah antara
yang mendirikan dengan yang memiliki. Seseorang dapat ikut serta dalam badan
usaha ini setelah membeli tanda kepesertaan berupa saham. Semakin besar saham
yang dimiliki, akan semakin besar andil dan kedudukannya dalam organisasi.
A.Bentuk organisasi kewirausahaan

Ada beberapa bentuk organisasi yang dapat diadopsi oleh sebuah kewirausahaan,
tergantung pada tujuan, skala, dan kebutuhan bisnis. Beberapa bentuk organisasi
kewirausahaan yang umum meliputi:

1. Proprietorship/Sole Proprietorship: Ini adalah bentuk organisasi yang paling


sederhana, di mana bisnis dimiliki dan dijalankan oleh satu orang. Pemilik
bertanggung jawab penuh atas semua aspek bisnis dan memiliki semua keuntungan
dan kerugian.

2. Partnership: Bentuk organisasi di mana dua atau lebih individu bekerja sama untuk
menjalankan bisnis. Mereka berbagi tanggung jawab, keuntungan, dan kerugian
sesuai dengan perjanjian yang dibuat.

3. Limited Liability Company (LLC): Ini adalah bentuk organisasi yang


menggabungkan aspek-aspek dari perusahaan dan kemitraan. Anggota memiliki
kewajiban terbatas terhadap hutang dan kewajiban bisnis, sementara tetap
mempertahankan fleksibilitas dalam manajemen dan struktur perusahaan.

4. Corporation: Bentuk organisasi yang terpisah secara hukum dari pemiliknya.


Perusahaan ini memiliki hak-hak dan tanggung jawab yang terpisah dari pemilik, dan
pemiliknya tidak bertanggung jawab secara pribadi atas hutang perusahaan. Saham
dapat diterbitkan dan perusahaan dapat memiliki banyak pemegang saham.

5. Cooperative: Bentuk organisasi di mana anggota bekerja sama untuk mencapai


tujuan bersama, seperti pembelian bersama, pemasaran bersama, atau produksi
bersama. Keuntungan dan kendali didistribusikan di antara anggota sesuai dengan
kontribusi mereka.

6. Nonprofit Organization: Organisasi nirlaba yang didirikan untuk tujuan sosial,


amal, atau pendidikan. Tujuan utama bukanlah mencari keuntungan finansial, tetapi
untuk memberikan manfaat kepada masyarakat.

Setiap bentuk organisasi memiliki keuntungan dan kerugian yang perlu


dipertimbangkan, dan pemilihan bentuk organisasi yang tepat harus didasarkan pada
tujuan, kebutuhan, dan kondisi bisnis tertentu. Adalah penting untuk berkonsultasi
dengan ahli hukum atau akuntan untuk memastikan pemilihan yang tepat.
B.Bentuk Kepemilikan Bisnis di Indonesia
Perusahaan dengan bentuk kepemilikan yang jelas bisa lebih terarah dalam
mencapai tujuannya. Lalu, apa saja bentuk kepemilikan bisnis yang ada di
Indonesia? Berikut daftarnya:

1. Perusahaan Perseorangan
Menurut laman binus.ac.id, perusahaan perseorangan termasuk ke dalam
bentuk kepemilikan bisnis. Kepemilikan bisnis perusahaan perorangan hanya
terdiri dari satu orang. Umumnya perusahaan ini dimiliki oleh kelompok
usaha kecil hingga menengah.

Modal bisnis perusahaan perorangan bersumber dari satu orang pemilik


tersebut. Di Indonesia sendiri perusahaan perseorangan dikenal dengan nama
Perusahaan Dagang (UD) dan Usaha Dagang (UD). Perusahaan perorangan
dibedakan berdasarkan jenis usahanya, misalnya, pertanian, perdagangan,
jasa, dan industri kecil.

2. Firma
Bentuk kepemilikan bisnis yang kedua, yaitu firma vennootschap onder firma
(V.O.F). Menurut Pasal 16 dan 18 Kitab Undang Undang Hukum Dagang (KUHD),
firma adalah tiap-tiap perseroan (maatschap) yang didirikan untuk menjalankan suatu
perusahaan di bawah satu nama bersama dan tiap-tiap anggota bertanggung jawab
seluruhnya.

Tujuan didirikannya firma, yaitu untuk memperluas usaha dan menambah modal agar
mampu bersaing dengan perusahaan lain.

3. Perseroan Komanditer (CV)

Perbesar
Ilustrasi bentuk kepemilikan bisnis. Foto: Pexels

Selanjutnya adalah Perseroan Komanditer atau commanditaire vennootschap (CV).


CV merupakan persekutuan firma yang terdiri dari satu atau beberapa orang sekutu
komanditer.

CV mempunyai dua jenis sekutu, yaitu sekutu kerja (aktif) atau sekutu komplementer
dan sekutu tidak kerja (pasif) atau sekutu komanditer.

Sekutu komplementer bertugas sebagai pengurus persekutuan dan akan berhubungan


dengan pihak ketiga. Sedangkan sekutu komanditer hanya bekerja dari belakang layar
dan hanya menyediakan modal untuk pembiayaan perusahaan.

ADVERTISEMENT

4. Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan Terbatas (PT) merupakan salah satu bentuk kepemilikan bisnis. Dikutip
dari Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 Pasal 1 Angka 1, PT adalah badan
hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham,
dan memenuhi persyaratan yang diterapkan dalam undang-undang ini. PT dibentuk
oleh minimal oleh dua orang dengan modal minimal Rp20 juta.

5. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara. BUMN dibedakan lagi ke dalam
beberapa jenis, yaitu perusahaan perseroan (PERSERO) dan perusahaan negara umum
(PERUM).

6. Badan Usaha Milik Daerah


Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) juga termasuk salah satu bentuk kepemilikan
bisnis di Indonesia. BUMD sendiri merupakan badan usaha dengan yang sebagian
atau seluruh modalnya bersumber dari pemerintah daerah.

Kehadiran BUMD bertujuan untuk mencapai pembangunan di wilayah daerah dan


pembangunan ekonomi nasional. Semua keuntungan BUMD disetorkan ke kas daerah
dan negara. Nantinya kas tersebut digunakan untuk pembangunan nasional.

7. Koperasi
Kemudian ada koperasi sebagai bentuk kepemilikan bisnis. Disebutkan dalam Undang
Undang RI Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, koperasi merupakan badan
usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

Tujuan didirikannya koperasi, yaitu menyejahterakan masyarakat umum dan


anggotanya. Berdasarkan Pasal 16 Undang Undang No 25 Tahun 1992, jenis koperasi
meliputi Koperasi Produsen, Koperasi Konsumen, Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi
Pemasaran, dan Koperasi Jasa.
Bab III Penutup

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari berbagai bentuk organisasi bisnis, kewirausahaan, dan
kepemilikan bisnis adalah sebagai berikut:

1. Bentuk organisasi bisnis merupakan struktur yang digunakan untuk


menjalankan dan mengelola bisnis. Pilihan bentuk organisasi ini dapat
mempengaruhi tanggung jawab hukum, pembagian keuntungan, dan fleksibilitas
dalam pengambilan keputusan.

2. Kewirausahaan adalah proses menciptakan, mengembangkan, dan mengelola


bisnis baru dengan tujuan mencapai keberhasilan finansial dan pertumbuhan.
Kewirausahaan melibatkan inovasi, risiko, dan kemampuan untuk
mengidentifikasi peluang pasar.

3. Kepemilikan bisnis berkaitan dengan siapa yang memiliki dan mengendalikan


bisnis. Ini dapat berupa kepemilikan perseorangan, kepemilikan bersama dalam
bentuk kemitraan, kepemilikan oleh beberapa pemegang saham dalam bentuk
perusahaan, atau kepemilikan oleh anggota dalam bentuk koperasi.

Pemilihan bentuk organisasi bisnis, kewirausahaan, dan kepemilikan bisnis harus


didasarkan pada pertimbangan seperti tujuan bisnis, tanggung jawab hukum,
pembagian keuntungan, fleksibilitas dalam pengambilan keputusan, dan faktor-
faktor lain yang relevan. Penting untuk berkonsultasi dengan ahli hukum atau
akuntan untuk memastikan pemilihan yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

B. Saran
Saran untuk bentuk organisasi bisnis, kewirausahaan, dan kepemilikan bisnis
akan tergantung pada faktor-faktor seperti tujuan bisnis Anda, skala operasi,
kepemilikan dan pengendalian yang diinginkan, serta pertimbangan hukum dan
keuangan. Namun, berikut ini adalah beberapa saran umum:

1. Jika Anda ingin memulai bisnis sendiri dan memiliki kendali penuh atas bisnis
Anda, bentuk organisasi Proprietorship/Sole Proprietorship dapat menjadi pilihan
yang sederhana dan cepat untuk memulai.

2. Jika Anda ingin bekerja sama dengan mitra atau orang lain dalam mengelola
bisnis, bentuk organisasi Partnership dapat memberikan fleksibilitas dan
membagi tanggung jawab, keuntungan, dan kerugian sesuai dengan perjanjian
yang dibuat.

3. Jika Anda ingin melindungi aset pribadi Anda dan memisahkan tanggung
jawab pribadi dari bisnis, pertimbangkan untuk membentuk Limited Liability
Company (LLC). Ini akan memberikan perlindungan hukum terhadap hutang dan
kewajiban bisnis.

4. Jika Anda memiliki rencana untuk pertumbuhan besar, penerbitan saham, dan
ingin mengumpulkan modal dari investor, bentuk organisasi Corporation dapat
menjadi pilihan yang baik. Ini akan memberikan struktur hukum yang terpisah
dari pemilik pribadi dan memungkinkan kepemilikan dan transfer saham.

5. Jika Anda ingin menjalankan bisnis dengan fokus pada kepentingan sosial atau
tujuan amal, bentuk organisasi Nonprofit Organization dapat memberikan
kerangka hukum untuk mencapai tujuan tersebut.

6. Jika Anda ingin anggota atau karyawan memiliki peran yang lebih besar dalam
pengambilan keputusan dan berbagi tanggung jawab dan keuntungan,
pertimbangkan untuk membentuk Cooperative.

Penting untuk berkonsultasi dengan ahli hukum, akuntan, atau penasihat bisnis
untuk mempertimbangkan secara lebih mendalam faktor-faktor yang relevan dan
memilih bentuk organisasi yang paling sesuai dengan situasi dan tujuan bisnis
Anda.

Penutup

bentuk organisasi bisnis, kewirausahaan, dan kepemilikan bisnis adalah faktor


penting dalam mengatur dan mengelola bisnis Anda. Pilihan yang tepat dapat
mempengaruhi tanggung jawab hukum, pembagian keuntungan, fleksibilitas
pengambilan keputusan, dan perlindungan aset pribadi. Berikut ini adalah
beberapa poin penting yang perlu diingat:

1. Pertimbangkan tujuan bisnis Anda: Tentukan tujuan jangka pendek dan jangka
panjang Anda untuk bisnis Anda. Apakah Anda ingin memulai bisnis sendiri,
bekerja sama dengan mitra, atau mencapai pertumbuhan besar?
2. Pertimbangkan tanggung jawab hukum: Pilih bentuk organisasi yang sesuai
dengan tingkat tanggung jawab hukum yang Anda inginkan. Apakah Anda ingin
memisahkan tanggung jawab pribadi dari bisnis atau bersedia menerima tanggung
jawab pribadi yang lebih besar?

3. Perhatikan keuntungan dan kerugian: Tinjau keuntungan dan kerugian dari


setiap bentuk organisasi. Pertimbangkan aspek seperti fleksibilitas, efisiensi
pajak, dan kemampuan untuk mengumpulkan modal dari investor.

4. Konsultasikan ahli hukum dan akuntan: Selalu bijaksana untuk berkonsultasi


dengan ahli hukum, akuntan, atau penasihat bisnis yang kompeten. Mereka akan
membantu Anda memahami implikasi hukum, keuangan, dan operasional dari
setiap pilihan organisasi.

Ingatlah bahwa pilihan bentuk organisasi bisnis, kewirausahaan, dan kepemilikan


bisnis dapat berdampak jangka panjang pada bisnis Anda. Oleh karena itu,
penting untuk mempertimbangkan dengan cermat dan membuat keputusan yang
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Anda.

DAFTAR PUSTAKA

Barringer, B.R., & Ireland, R.D. (2016). Entrepreneurship: Successfully Launching


New Ventures. Pearson Education.

Hisrich, R.D., Peters, M.P., & Shepherd, D.A. (2017). Entrepreneurship (10th
Edition). McGraw-Hill Education.

Clarkson, K.W., Miller, R.L., & Cross, F.B. (2018). Business Law: Text and Cases.
Cengage Learning.

Jennings, M.M. (2018). Business Ethics: Case Studies and Selected Readings.
Cengage Learning.

Spiegel, M.R., & Stanton, R.J. (2019). Schaum's Outline of Probability and Statistics.
McGraw-Hill Education.

Magretta, J. (2012). Understanding Michael Porter: The Essential Guide to


Competition and Strategy. Harvard Business Review Press.

Baumol, W.J. (1990). Entrepreneurship: Productive, Unproductive, and Destructive.


Journal of Political Economy, 98(5), 893-921.
Zahra, S.A., Wright, M., & Abdelgawad, S.G. (2014). Contextualization and the
advancement of entrepreneurship research. International Small Business Journal,
32(5), 479-500.

Mazzarol, T., Reboud, S., & Limnios, E. (2018). Entrepreneurship and Innovation: A
Manager's Perspective. Routledge.

McCahery, J.A., Sautner, Z., & Starks, L.T. (2016). Behind the Scenes: The
Corporate Governance Preferences of Institutional Investors. Journal of Finance,
71(6), 2905-2932.

Anda mungkin juga menyukai