Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HUKUM DAN ETIKA BISNIS

Tentang
PERUSAHAAN FIRMA
Study Kasus (ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KANTOR
KONSULTAN HUKUM DI BAWAH KODE ETIK ADVOKAT
INDONESIA: STUDI PADA FIRMA HUKUM ABC DI JAKARTA )

Dosen Pengampuh:
Dr. Natal Basuki S.Pt., M. Si

Disusun Oleh:

GUNAWAN SIBELA
04372011003

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
kami yang berjudul “Pengembangan dan Pemeliharaan Sapi Bali sebagai Sapi
Potong di Maluku Utara”. Pada makalah ini kami banyak mengambil dari
berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak, oleh sebab itu,
dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari


sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membaca…

Ternate, 28 April 2023

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
C. Tujuan ................................................................................................ 3
BAB II. PEMBAHASAN ................................................................................ 4
A. Perusahaan Firma (Ciri- ciri, Syarat dan Cara mendirikannya) ......... 4
B. Perusahaan Firma yang ada di Indonesia ........................................... 7
C. Analisis Strategi Pemasaran Kantor Konsultan Hukum di bawah
Kode Etik Advokat Indonesia .......................................................... 8
BAB III. PENUTUP ........................................................................................ 12
A. Kesimpulan ........................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan adalah lembaga yang organisir dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan. Perusahaan mempunyai fungsi essensial untuk mencapai tujuan,
fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi keuangan dan fungsi personalia, yang
merupakan fungsi-fungsi yang saling berkaitan satu dengan yang lain, contohnya
fungsi personalia sebagai salah satu fungsi perusahaan yang berhubungan erat
dengan fungsi produksi.
Dalam perusahaan seorang pemimpin yang bertugas sebagai pemegang
peranan naik turunnya dunia usaha, yaitu memperhatikan karyawan dari
perusahaan yang bersangkutan karena tenaga kerja merupakan tolak ukur dari
suatu organisasi dan manajemen sumber daya manusia. Di sini peran atau fungsi
manajemen sangat penting untuk mempengaruhi bawahannya dalam
melaksanakan aktivitas dalam perusahaan, dengan menitikberatkan pada aspek
sumberdaya manusia maka kepribadian yang dimilikinya akan tertuju pada
pengembangan manajemen yang berorientasi pada kemampuan kerja yang
dilakukan oleh tenaga kerja yang secara langsung mempengaruhi produk yang
dihasilkan.
Perusahaan baik yang memproduksi barang maupun penyelenggaraan jasa
adalah bentuk organisasi dengan tujuan utama untuk menghasilkan laba yang
maksimal. Disamping tujuan utama tersebut, perusahaan juga mempunyai tujuan
yang lainnya yaitu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan,
pengembangan usaha, penyedia lapangan kerja dan sebagainya. Agar tujuan
tersebut dapat dicapai perusahaan harus dapat memanfaatkan faktor-faktor
produksi yang dimilikinya. Salah satu faktor produksi adalah sumber daya
manusia. Manusia sebagai tenaga kerja merupakan faktor utama untuk mencapai
tujuan perusahaan. Hal ini dikarenakan manusia (tenaga kerja) merupakan
pengatur bagi faktor-faktor produksi yang lain di dalam suatu perusahaan. Untuk

1
itu perusahaan harus mampu mengelola sumber daya manusia dengan sebaik-
baiknya.
Agar dapat menjalankan kegiatannya dengan maksimal, tiap-tiap karyawan
dalam perusahaan tersebut harus mempunyai satu motivasi yang kuat. Motivasi
adalah alasan-alasan, dorongan-dorongan yang ada dalam diri manusia yang
menyebabkan ia berbuat sesuatu atau melakukan sesuatu. Bertolak dari kata
motivasi tersebut, maka yang dimaksud dengan motivasi kerja adalah “sesuatu
yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja”. Dari uraian di atas tentang
motivasi kerja maka dapat diketahui bahwa dalam kaitannya dengan kehidupan
organisasi, motivasi kerja berarti dorongan yang memberikan semangat kerja
kepada para pegawai untuk berperilaku tertentu dalam usaha mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
Pengalaman kerja karyawan akan dengan mudah memahami cara kerja serta
penyesesuaian dan kerja sama antar karyawan mudah terjalin. Pengalaman kerja
juga dapat membantu tenaga kerja memperoleh arah diri dan belajar memecahkan
masalah yang mereka hadapi dan sesuai dengan itu mendorong mereka dalam
aktivitas untuk menciptakan situasi keharmonisan bekerja dengan lebih efektif dan
efisien. Menurut Bedjo Siswanto (1993:90):

“Pengalaman bekerja banyak memberikan kecenderungan bahwa


yang bersangkutan memiliki keahlian dan ketrampilan kerja yang
relatif tinggi. Sebaliknya terbatasnya pengalaman bekerja yang
dimiliki, akan makin rendah tingkat keahlian dan ketrampilan yang
dimiliki oleh tenaga kerja”.

Produktivitas yang telah dihasilkan oleh para karyawannya dapat menjadi


tolak ukur pengembangan kemajuan suatu perusahaan. Sedangkan menurut
Muchdarsyah Sinungan (1997:17):

“Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisipliner untuk


menentukan tujuan yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi
penggunaan cara yang produktif untuk menggunakan sumber-

2
sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya kualitas yang
tinggi”.

Adanya program pendidikan pelatihan serta pengalaman kerja tersebut maka


diharapkan akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu
memberikan hasil yang terbaik dalam pencapaian tujuan perusahaan. Melalui
pelatihan ini juga perusahaan dapat memiliki karyawan yang memiliki kompetensi
untuk bersaing, terlebih lagi pada persaingan global dan tuntutan konsumen yang
semakin beragam.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka disimpulkan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk itu Perusahaan Firma, ciri-ciri, persyaratan dan cara
mendirikan Firma, serta contoh perusahaan firma di Indonesia?
2. Bagaimana Analisis Strategi Pemasaran Kantor Konsultan Hukum Di
Bawah Kode Etik Advokat Indonesia: Studi Pada Firma Hukum Abc Di
Jakarta ? (Study Kasus)

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka disimpulkan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana bentuk itu Perusahaan Firma, ciri-ciri,
persyaratan dan cara mendirikan Firma, serta contoh perusahaan firma di
Indonesia
2. Untuk mengetahui bagaimana Analisis Strategi Pemasaran Kantor
Konsultan Hukum Di Bawah Kode Etik Advokat Indonesia: Studi Pada
Firma Hukum Abc Di Jakarta. (Study Kasus)

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perusahan Firma
Perusahaan merupakan salah satu sendi utama dalam kehidupan masyarakat
modern, karena merupakan salah satu pusat kegiatan manusia untuk memenuhi
kehidupan kesehariannya. Bagi negara, keberadaan perusahaan tidak dapat
dipandang sebelah mata, karena kontribusinya yang tidak kecil sebagai sumber
pedapatan negara utamanya dari sector pajak.
Dalam khasanah hukum pengertian perusahaan, dapat dijumpai dalam Pasal 1
huruf B Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 Tentang Wajib Daftar Perusahaan,
Perusahaan dapat didefinisikan sebagai “setiap bentuk usaha yang menjalankan
setiap jenis usaha yang bersifat tetap, terus-menerus dan didirikan, bekerja serta
berkedudukan di wilayah negara Indonesia dengan tujuan memperoleh
keuntungan dan atau laba. Sebagai penompang ekonomi dan bisnis, tentunya
perusahaan memiliki berbagai macam bentuk. Perusahaan yang kita kenal saat ini
memiliki 2 bentuk yang umum, yaitu perusahaan yang berbentuk bukan badan
hukum dan perusahaan yang berbentuk badan hukum.

 Pengertian Perusahaan Firma


Firma adalah badan usaha yang merupakan kolaborasi antara dua bisnis atau
lebih yang beroperasi di bawah satu nama. Dalam pembagian kepemilikan, suatu
firma dimiliki oleh beberapa orang atau badan yang terafiliasi dengan ketentuan
yang dituangkan dalam akta pendirian perusahaan.

Menurut Willem Molengraaff, firma adalah persekutuan, perserikatan, atau


perkumpulan yang didirikan untuk menjalankan perusahaan dengan satu nama
milik bersama, di mana anggotanya tidak terbatas tanggung jawabnya terhadap
perikatan perseroan dengan pihak ketiga.

Meski begitu, firma bukan termasuk badan usaha yang berbadan hukum.
Pasalnya, firma tidak memisahkan harta kekayaan anggotanya, namun masing-

4
masing anggota secara pribadi memiliki tanggung jawab untuk keberlangsungan
perusahaan.

 Ciri-ciri Firma
Terdapat beberapa ciri yang bisa membedakan firma dengan badan usaha
lainnya. Informasi ini akan menjadi bekal Anda jika ingin membangun bisnis.

Berikut ini adalah ciri-ciri firma di Indonesia:


 Pada umumnya, anggota firma adalah sudah saling mengenal satu sama
lain, sehingga mereka sudah memiliki rasa saling percaya.
 Perjanjian antar anggota firma dapat dilakukan di hadapan notaris ataupun
di bawah tangan.
 Menggunakan satu nama untuk semua aktivitas operasional.
 Memiliki risiko kerugian dan tanggung jawab yang tak terbatas.
 Jika memiliki hutang, maka setiap pemilik diharuskan untuk melunasi
hutang yang telah jatuh tempo dengan aset pribadi mereka sendiri.
 Setiap anggota firma memiliki tugas dan hak untuk memangku jabatan
kepemimpinan.
 Tidak diperbolehkan menambah anggota baru sebagai anggota firma
tanpa persetujuan dari anggota yang sudah ada.
 Keanggotaannya bersifat seumur hidup.
 Anggota memiliki hak untuk membubarkan firma.
 Lebih mudah untuk memperoleh pembiayaan melalui pinjaman bisnis.
 Pendirian firma tidak memerlukan akta pendirian perusahaan.

 Syarat Mendirikan Firma


Untuk mendirikan firma, perusahaan harus memenuhi syarat di antaranya
sebagai berikut:
 Minimal didirikan oleh dua orang.
 Sudah mempersiapkan nama badan usaha yang akan digunakan.
 Sudah memiliki badan pengurus dan anggota aktif.

5
 Tujuan pendirian firma jelas dan spesifik.
 Memiliki tempat untuk dijadikan kantor pusat.
 Menyiapkan modal.

Setelah syarat di atas dipenuhi, berikutnya Anda wajib melengkapi dokumen-


dokumen di bawah ini:
 Akta Pendirian Perusahaan dari Notaris
 Pendaftaran Akta Pendirian Badan Usaha di Pengadilan Negeri setempat
 Surat Keterangan Domisili atau tempat tinggal
 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dari para anggota
 Lisensi yang sesuai dengan bidang usaha perusahaan

 Cara Mendirikan Firma


Adapun penjelasan rinci mengenai cara mendirikan firma adalah sebagai
berikut.

1. Fase Perencanaan
Tentukan nama firma, bidang operasinya (misalnya, jasa, konstruksi,
pertambangan, perdagangan), siapkan setidaknya dua pendiri, dan hitung
kapitalisasi pasar perusahaan (jika ada), siapkan manajemen perusahaan dan
salinan kartu identitas pendiri.

2. Pembuatan Akta
Tahap ini adalah membuat akta pendirian, mengurus tempat tinggal awal
perusahaan di desa, dan mengurus NPWP perusahaan.

3. Pendaftaran Akta
Akta firma tidak tidak wajib disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia. Cukup pendaftaran ke pengadilan negeri setempat atau daerah
tempat usaha itu didirikan.

4. Setoran Modal

6
Untuk menyetor modal, Anda harus mendaftarkan rekening bank atas
nama bisnis yang memiliki reputasi baik. Undang-undang (UU) tidak
mengatur jumlah modal karena ditentukan oleh persetujuan pendiri
perusahaan.

5. Manajemen Perizinan
Di tahap ini firma dagang harus memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP) untuk perdagangan komersial.

B. Jenis Firma di Indonesia


Setelah mengetahui ciri-ciri firma, pahami pula berbagai jenis firma di
Indonesia. Jenis tersebut di antaranya sebagai berikut.

1. Firma Dagang (Trading Partnership)


Salah satu jenis firma adalah firma dagang atau trading
partnership. Trading partnership merupakan salah satu jenis firma yang
berpartisipasi dalam bidang perdagangan atau jual beli barang. Contoh firma
dagang di Indonesia antara lain Nike, Diadora, Crocs, dll.

2. Firma Non-Perdagangan (Firma Jasa)


Berbeda dengan firma dagang, firma non-perdagangan menawarkan jasa.
Fokus utama firma ini bukanlah pada penjualan produk, melainkan layanan
dengan kemampuan tertentu. Berikut contoh dari firma non-dagang di
Indonesia, seperti firma hukum, kantor akuntan, dan konsultan manajemen.

3. Firma Umum
Berbeda dengan firma perdagangan dan non perdagangan. Di firma umum,
setiap anggota memiliki tugas atau wewenang yang tidak terbatas. Artinya,
setiap anggota harus bertanggung jawab penuh atas operasional perusahaan.
Jika firma tidak mampu membayar hutangnya, maka setiap anggota firma
umum wajib membayar utang itu dengan dana pribadi.

4. Firma Terbatas (Limited Partnership)

7
Berikutnya jenis firma adalah limited partnership. Sesuai namanya, jenis
firma ini membatasi wewenang anggotanya. Firma Sumber Rezeki, Firma
Multi Marketing, dan Firma Indo Eternity adalah beberapa contoh firma
terbatas di Indonesia.

C. Analisis Strategi Pemasaran Kantor Konsultan Hukum di bawah Kode


Etik Advokat Indonesia: Studi pada Firma Hukum ABC di Jakarta

Proses analisis pertama dilakukan terhadap strategi pemasaran dari Firma


Hukum ABC. Hasil dan analisis menunjukkan strategi pemasaran STP dan
marketing mix yang tepat berdasarkan kuesioner yang dilakukan oleh peneliti.
Berdasarkan strategi pemasaran Firma Hukum ABC, tiga elemen dalam strategi
pemasaran yaitu segmenting, targeting, dan positioning, menurut Kotler (2012),
yaitu sebagai berikut:

1. Segmenting
Segmenting Firma Hukum ABC adalah perusahaan. Hal ini dikarenakan
Firma Hukum ABC menyadari bahwa pada dasarnya Firma Hukum ABC
tidak dapat melayani seluruh klien dalam pasar jasa konsultasi hukum.
Terlalu banyaknya klien jasa konsultasi hukum yang tersebar dan berpencar
serta memiliki tuntutan atas kebutuhan dan keinginannya yang bervariatif.

2. Targeting
Targeting dapat ditentukan apabila Firma Hukum ABC telah menentukan
segmen pasar. Sesuai segmentasi pasar Firma Hukum ABC, maka target
pasar dari kantor konsultan hukum tersebut adalah perusahaan yang akan
melakukan aksi korporasi, berada di DKI Jakarta dan sekitarnya. Sedangkan
dengan kecilnya perusahaan, kliennya berpotensi untuk beralih ke pesaing
dengan usaha sejenis dan lebih besar.

3. Positioning
Setelah menentukan target pasar, maka selanjutnya harus dirancang
positioning. Firma Hukum ABC sebagai kantor konsultan hukum korporasi

8
memiliki positioning sebagai kantor konsultan hukum korporasi yang beretika
dengan pricing yang lebih kompetitif dari pesaing, karena jasa yang
ditawarkan sesuai dengan koridor peraturan perundangan di NKRI. Selain hal
tersebut, Firma Hukum ABC juga memiliki positioning yaitu menjual jasa
dengan teknologi, sehingga klien yang ingin memakai jasa konsultasi hukum
dapat menghubungi dimanapun dan kapanpun.

Setelah menentukan tiga elemen dalam strategi pemasaran yaitu segmenting,


targeting, dan positioning, selanjutnya penelitian ini menentukan bauran
pemasaran (marketing mix). Elemen bauran pemasaran yang dikhususkan untuk
bidang jasa khususnya untuk jasa konsultasi hukum yang memiliki batasan
terhadap kode etik advokat.

Hasil pembobotan tersebut di atas, didapatkan makna atas hasil Total Skor
Internal atau IFE sebesar 4,20686 berada pada posisi pada Bidang I
(Growth). Hal tersebut memberi gambaran potensi atau harapan baik bagi masa
depan Firma Hukum ABC untuk terus mengembangkan usahanya agar dapat
melakukan perbaikan-perbaikan dalam memasarkan jasa konsultasi hukum
dengan aktif dan sesuai dengan kode etik serta peraturan perundangan yang
berlaku di NKRI. Selain itu juga diperlukan dukungan pihak manajemen dalam
materi komunikasi terkait promosi tentunya dengan tetap mempertimbangkan
kode etik dan peraturan perundangan yang berlaku di NKRI.

Sementara, hasil Total Skor Eksternal atau EFE sebesar 4,04957 berada
pada posisi sama yaitu pada Bidang I (Growth), hal ini menggambarkan
kondisi yang baik agar Firma Hukum ABC terus mengembangkan usahanya untuk
dapat melakukan perbaikan-perbaikan dalam memasarkan jasa konsultasi hukum
dengan aktif dan sesuai dengan kode etik serta peraturan perundangan yang
berlaku di NKRI. Selain itu juga diperlukan dukungan pihak manajemen dalam
materi komunikasi terkait promosi tentunya dengan tetap mempertimbangkan
kode etik serta peraturan perundangan yang berlaku di NKRI.

9
Berikut beberapa rekomendasi bagi Firma Hukum ABC atas langkah strategi
barunya, sesuai dengan teori Matriks (BCG) Boston Consulting Group
dikembangkan oleh Bruce Henderson pada tahun 1970-an, antara lain:

1. Ciptakan
Melalui penciptaan ekosistem internal yang terdigitalisasi, Firma Hukum
ABC akan tetap membangun dan berkontribusi dalam bisnis jasa konsultasi
hukum di Indonesia serta tetap dengan menjaga etika hukum NKRI.
Selanjutnya, diperlukan edukasi mengenai keterampilan hukum kepada
seluruh sumber daya yang dimilik Firma Hukum ABC. Diharapkan dengan
edukasi tersebut, Firma Hukum ABC dapat menjaga kualitas jasa yang
ditawarkan sehingga klien makin banyak tertarik akan jasa yang ditawarkan
oleh Firma Hukum ABC. Selanjutnya, Firma Hukum ABC untuk bersegera
melakukan strategi bisnis penetrasi pasar secara intensif. Untuk itu Firma
Hukum ABC, harus memperluas dan memperkuat jaringan bisnis kepada
perusahaan dalam dan luar negeri.

2. Hapuskan
Firma Hukum ABC agar menghapuskan pelayanan terhadap klien yang
kurang efisien. Jika nasabah sudah loyal maka akan mereferensikan keluarga,
kolega kerja maupun jaringannya sehingga akan membantu promosi jasa dari
mulut ke mulut. Selain itu, untuk bersegera menghapuskan (i) benchmarking
competitor karena dirasa kurang efisien; dan (ii) pricing yang tidak kompetitif
dan mengubahya menjadi lebih menarik daripada kantor konsultan hukum
pesaing lainnya.

3. Tambahkan
Firma Hukum ABC harus meningkatkan kualitas jasanya dengan cara: (i)
memanfaatkan teknologi dalam pelayanan dan promosi; (ii) memiliki admin
untuk tetap dapat membantu partners melakukan pencatatan; (iii)
meningkatkan kualitas SDM (sumber daya manusia) melalui pelatihan; (iv)
menjaga loyalitas pelanggan dengan menjamin kepuasan yang berkelanjutan;

10
dan (v) melakukan persiapan internal guna menghadapi tantangan para
pesaing. Dengan melakukan hal tersebut, Firma Hukum ABC dapat
berkontribusi dalam mendukung program pemerintah yang mempermudah
semua pihak mendapatkan keadilan dengan asas keterbukaan di Indonesia.

4. Kurangkan
Firma Hukum ABC seharusnya memprioritaskan strategi bisnis untuk
tetap kepada jasa konsultasi hukum korporasi. Memperluas dan memperkuati
jaringan bisnis, tidak hanya kepada BUMN maupun BUMD tetapi harus
kepada perusahaanperusahaan dari dalam maupun luar negeri yang akan
melaku aksi korporasi. Selanjutnya, Firma Hukum ABC juga harus
mengurangkan: (i) pelayanan klien yang kurang efisien; dan (ii) peningkatan
brand image dengan pihak jasa penilai karena akan meningkatkan cost.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perusahaan baik yang memproduksi barang maupun penyelenggaraan jasa
adalah bentuk organisasi dengan tujuan utama untuk menghasilkan laba yang
maksimal. Disamping tujuan utama tersebut, perusahaan juga mempunyai tujuan
yang lainnya yaitu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan,
pengembangan usaha, penyedia lapangan kerja dan sebagainya. Agar tujuan
tersebut dapat dicapai perusahaan harus dapat memanfaatkan faktor-faktor
produksi yang dimilikinya. Salah satu faktor produksi adalah sumber daya
manusia. Manusia sebagai tenaga kerja merupakan faktor utama untuk mencapai
tujuan perusahaan. Hal ini dikarenakan manusia (tenaga kerja) merupakan
pengatur bagi faktor-faktor produksi yang lain di dalam suatu perusahaan. Untuk
itu perusahaan harus mampu mengelola sumber daya manusia dengan sebaik-
baiknya.

Firma adalah badan usaha yang merupakan kolaborasi antara dua bisnis atau
lebih yang beroperasi di bawah satu nama. Dalam pembagian kepemilikan, suatu
firma dimiliki oleh beberapa orang atau badan yang terafiliasi dengan ketentuan
yang dituangkan dalam akta pendirian perusahaan.

Meski begitu, firma bukan termasuk badan usaha yang berbadan hukum.
Pasalnya, firma tidak memisahkan harta kekayaan anggotanya, namun masing-
masing anggota secara pribadi memiliki tanggung jawab untuk keberlangsungan
perusahaan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Fauzi Triputra, M. G. (2022). ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KANTOR


KONSULTAN HUKUM DI BAWAH KODE ETIK ADVOKAT
INDONESIA: STUDI PADA FIRMA HUKUM ABC DI JAKARTA.
Jurnal Ekonomi Efektif, 4, 657-669.

13

Anda mungkin juga menyukai