Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PANCASILA

“ Pancasila Dalam Konteks Ketatanegaraan “

Disusun Oleh:

Kelompok 6

I Gede Fiki Prastika (14)


I Komang Baskara Putra (29)
Komang Febri Mandala Putra (31)
Gst Agung Ananta Wijaya (32)
Gilang Ahmad Ikbali (36)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2021
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah mata
kuliah Pendidikan Pancasila yang membahas tentang “ Pancasila Dalam Konteks
Ketatanegaraan “ dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan Pancasila, dan
serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan Pancasila.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai
masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat membawa manfaat untuk pembaca.

Om Santih Santih Santih Om

Denpasar, 18 September 2021

Penyusun.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................5
2.1 Pengorganisasian Untuk Menghasilkan Barang & Jasa...................5
2.2 Manajemen Operasional dalam Sektor Jasa.....................................7
2.3 Konsep Produktivitas dari Manajemen Operasional........................8

BAB III PENUTUP...............................................................................12


3.1 KESIMPULAN..............................................................................12
3.2 Saran...............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan yang berkaitan


dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk
mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan itu maka manajemen produksi atau operasi
merupakan proses pengambilan keputusan di dalam usaha untuk menghasilkan barang atau jasa
sehingga tepat sasaran yang berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang
efisien. Oleh karena itu manajemen produksi atau operasi mengkaji pengambilan keputusan
dalam fungsi produksi atau operasi.
Teknik manajemen operasi diterapkan di seluruh dunia pada seluruh usaha produksi, baik
di kantor, gudang, restoran, pusat perbelanjaan maupun pabrik. Semua jenis usaha yang
menghasilkan barang dan jasa membutuhkan manajemen operasi. Proses produksi barang dan
jasa yang efisien membutuhkan penerapan konsep, alat-alat dan teknik Manajemen Operasi yang
efektif.
Melalui kegiatan produksi atau operasi segala sumber daya masukkan perusahaan
diintegrasikan untuk menghasilkan keluaran yang memiliki nilai tambah. Produk yang dihasilkan
dapat berupa barang jadi, barang setengah jadi dan jasa. Oleh karena itu, kegiatan produksi atau
operasi menjadi salah satu fungsi utama perusahaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana Pengorganisasian untuk menghasilkan barang dan jasa ?
2. Apa itu Manajemen Operasional dalam sector Jasa ?
3. Apa itu konsep Produktivitas ?

4
BAB II
PEMBAHASAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengorganisasian Untuk Menghasilkan Barang & Jasa
Pengorganisasian untuk menghasilkan barang dan jasa

Untuk menghasilkan barang dan jasa, semua jenis organisasi menjalankan 3 fungsi.
Fungsi fungsi ini merupakan hal yang penting, bukan hanya untuk proses produksi, tetapi juga
demi kelangsungan hidup sebuah organisasi. Fungsi –fungsi ini adalah :

1. Pemasaran, yang menghasilkan permintaan, atau paling tidak menerima pemesanan untuk
sebuah barang atau jasa (tidak akan ada aktivitas jika tidak ada penjualan)
2. Produksi/operasi, yang menghasilkan produk.
3. Keuangan/akuntansi, yang mengawasi sehat atau tidaknya sebuah organisasi, membayar
tagihan dan mengumpulkan uang.

Universitas, masjid, gereja, dan bisnis semuanya menjalankan fungsi-fungsi ini. Bahkan,
kelompok – kelompok sukarelawan seperti pramuka Amerika diorganisasikan untuk dapat
melaksanakan tiga fungsi dasar tersebut. Gambar 1.1 menunjukkan bagaimana bank, perusahaan
penerbangan, dan perusahaan manufaktur mengatur diri mereka untuk melaksanakan fungsi-
fungsi ini.

Mengapa kita mempelajari MO ?


Kita mempelajari MO ( Manajemen Operasi ) karena empat alasan :

1. MO adalah satu dari tiga fungsi utama sebuah organisasi, dan secara utuh berhubungan
dengan semua fungsi bisnis lainnya. Semua organisasi memasarkan, membiayai, dan
memproduksi, maka sangat penting untuk mengetahui bagaimana aktivitas MO berjalan.
Karenaitu pula kita mempelajari bagaimana orang mengorganisasikan diri mereka untuk
mendapatkan perusahaan yang produktif.

2. Kita mempelajari MO karena kita ingin mengetahui bagaimana barang dan jasa diproduksi.
Fungsi produksi adalah bagian dari masyarakat yang menciptakan produk yang kita gunakan.

3. Kita mempelajari MO untuk memahami apa yang dikerjakan oleh manajer operasi. Dengan
memahami apa saja yang dilakukan manajer ini, kita dapat membangun keahlian yang
dibutuhkan untuk bisa menjadi seorang manajer seperti itu. Hal ini akan membantu anda untuk
menjelajahi kesempatan kerja yang banyak dan mengiurkan di bidang MO.

4. Kita mempelajari MO karena bagian ini merupakan bagian yang paling banyak
mengeluarkan biaya dalam sebuah organisasi. Sebagian besar pengeluaran perusahaan terletak

5
pada fungsi MO. Walau demikian, MO memberikan peluang untuk meningkatkan keuntungan
dan pelayanan terhadap masyarakat.

Sepuluh Keputusan Strategi MO

1. Desain Barang dan Jasa


2. Mengelola Kualitas
3. Strategi Proses
4. Strategi Lokasi
5. Strategi Tata Letak
6. Sumber Daya Manusia
7. Manajemen Rantai¬ Pasokan
8. Manajemen Persediaan
9. Penjadwalan
10. Pemeliharaan

Prinsip-prinsip Scientific Manage¬ment Frederick W. Taylor membuat perubahan besar di dunia


manufaktur. Sebuah pendekatan ilmiah untuk menganalisis pekerjaan harian dan alat industri
meningkatkan produktivitas hingga 400%. Charles Sorensen menderek sasis mobil pada sebuah
tambang di bahunya melintasi lini produksi di pabrik Ford, saat yang lainnya menambahkan
komponen pada mobil tersebut.

Jasa
Kegiatan ekonomi yang biasanya menghasilkan barang tidak nyata (seperti
pendidikan, hiburan, penginapan, pemerintahan, pelayanan keuangan dan kesehatan).

KEGIATAN OPERASI DALAM SEKTOR JASA

Perusahaan manufaktur menghasilkan produk nyata, dan produk jasa biasanya tidak nyata.
Banyak produk merupakan kombinasi dari barang dan jasa, yang membuat definisi jasa menjadi
lebih rumit.
Bahkan pemerintah Amerika mengalami kesulitan dalam menetapkan definisi jasa (service).
Karena beragamnya definisi, banyak data dan statistik yang dihasilkan di bidang jasa tidak
konsisten. Walaupun deaukian, kami akan mendefinisikan jasa sebagai segala sesuatu yang
termasuk di dalamnya perbaikan dan perawatan, pernerintahan, restoran dan penginapan,
transportasi, asuransi, perdagangan, keuangan, real estat, pendidikan, hukum, kesehatan, hiburan,
dan profesi lainnya.

Perbedaan antara Produk dan Jasa

Mari kita kaji beberapa perbedaan antara produk dan jasa:


• Jasa biasanya tidak nyata (contoh: pembelian sebuah perjalanan antara dua kota terhadap
bangku kosong pesawat) sebagai lawan dari barang yang nyata.
• Jasa biasanya diproduksi dan dikonsumsi secara langsung, tidak ada persediaan. Sebagai
contoh, salon kecantikan memproduksi pemotongan rambut yang langsung dikonsumsi, atau
dokter yang melaksanakan operasi (yang merupakan aktivitas produksi), yang langsung

6
dikonsumsi (oleh pasien). Kita belum pernah tahu bagaimana cara menyimpan jasa pemotongan
rambut atau proses operasi usus buntu.
• Jasa bersifat khas. Conrohnya perpaduan dalam perlindungan keuangan Anda, seperti ketentuan
aturan investasi dan polls asuransi, mungkin tidak sama dengan milik Prang lain sebagdiniana
prosec ur kese atan atau potongan rambut Anda yang ridak persis sama dengan orang lain.
• Jasa memiliki interaksi yang tinggi dengan pelanggan. Jasa sulit ur.tuk distandardisasi, dibuat
otomatis, dan dibuat seefisien seperti yang kita inginkan> karena interaksi pelanggan
membutuhkan kekhasan. Kenyataannya, pada banyak kasus kekhasan inilah yang bersedia
dibayar oleh pelanggan; karenanya manajer operasi harus memastikan bahwa produk didesain
sedemikian rupa, sehingga dapat diberikan dalam kekhasan tertentu sesuai dengan yang
diinginkan pelanggan.
• Jasa mempunyai definisi prodaak yang tidak konsisten. Definisi produk mungkin bisa tepat
sebagaimana polis asuransi mobil, tetapi tidak konsisten, karena jasa bagi tiap pemegang polis
asuransi mobil akan beragam bagi setiap pelanggan, dilihat dari jenis mobil dan jangka waktu
pertanggungannya.
• Jasa sering berdasarkan pada pengetahuan, seperti pada jasa pendidikan, kesehatan, dan hukum,
dan karenanya sulit untuk dibuat otomatis.
• Jasa sering kali tersebar. Penyebaran ini terjadi karena jasa biasanya diberikan kepada. klien
atau pelanggan melalui kantor setempat, toko pengecer, atau bahkan panggilan ke rumah.

2.2 Manajemen Operasional dalam Sektor Jasa


Jasa merupakan kegiatan ekonomi yang menghasilkan produk yang tidak berwujud
(intangible) seperti reparasi, akomodasi, transportasi, asuransi, tempat tinggal, pendidikan,
hiburan, penginapan, pemerintahan, keuangan, kesehatan dan bidang professional lainnya.
Kegiatan operasi jasa memiliki banyak kesamaan seperti adanya standar kualitas, mendesain dan
memproduksi sesuai dengan jadwal sehingga memenuhi permintaan konsumen, dan dibuat di
dalam sebuah fasilitas tempat kerja (Heizer dan Render, 2014:47).
Menurut Johnston dalam Ariani (2009:19), manajemen operasi berkontribusi pada
konsep, alat, dan teknik yang mendukung tugas kunci dalam mengelola organisasi seperti desain,
penyampaian, dan pengendalian dalam organisasi jasa. Pengelolaan dalam industri manufaktur
yang digunakan dalam organisasi jasa misalnya pengelolaan kapasitas, pengelolaan dan
pengendalian kualitas jasa atau pelayanan, desain pekerjaan, penjadwalan, desain system
pelayanan, pilihan dan aplikasi teknologi dalam pelayanan, pengendalian persediaan dan antrian
Menurut Wright dan Race (2004:14), manajemen operasi jasa didefinisikan sebagai
fungsi di dalam sebuah organisasi jasa yang beriteraksi dengan pelanggan dan memberikan
pelayanan kepada pelanggan. Manajer operasi berperan dalam mengatur 9 sumber daya agar
dapat digunakan seefisien mungkin demi mencapai kepuasan pelanggan dengan batasan aturan
dan ketersediaan sumber daya.
Sektor jasa mempunyai tantangan khusus dalam proses pengukuran produktivitas secara
akurat dalam peningkatan produktivitas. Kerangka analisis tradisional dari teori ekonomi hanya
berlandaskan pada aktivitas penghasil barang. Karenanya, banyak data ekonomi yang
dipublikasikan berkaitan dengan produksi barang. Bagaimanapun hasil penelitian menunjukkan
meskipun ekonomi jasa sementara ini meningkat, kita mempunyai pertumbuhan produktivitas

7
yang lebih lambat.
Produktivitas di sektor jasa terbukti sulit untuk ditingkatkan karena pekerjaan di sektor jasa:
1. Biasanya membutuhkan tenaga kerja secara banyak (contoh: konseling, mengajar).
2. Biasanya diproses secara individu (contoh: konseling investasi).
3. Sering merupakan tugas intelektual yang dilakukan oleh seorang profesional (contoh :
diagnosa kesehatan).
4. Sering sulit untuk dimekanisasi dan diotomatisasi (contoh: potong rambut).
5. Kualitasnya sulit untuk dievaluasi (contoh : kinerja perusahaan konsultan hukum).
Semakin intelektual dan pribadi suatu pekerjaan, maka semakin sulit pula mencapai
peningkatan produktivitas. Peningkatan produktivitas yang rendah dalam sektor jasa dikaitkan
dengan peningkatan aktivitas yang rendah produktivitasnya dalam sektor jasa. Termasuk di
dalamnya aktivitas yang sebelumnya bukan merupakan bagian dari bisnis, seperti tempat
penitipan anak, penyiapan makanan, pembersihan rumah, dan jasa binatu. Kegiatan ini telah
dipindahkan keluar dari rumah dan masuk ke dalam ekonomi sejalan dengan semakin
bertambahnya wanita yang terjun di dunia kerja. Aktivitas ini berdampak pada produktivitas
rendah yang terukur pada sektor jasa, walaupun sesungguhnya produktivitas meningkat, karena
aktivitas ini sekarang lebih efisien dari sebelumnya.
Bagaimanapun, terlepas dari kesulitan meningkatkan produktivitas di sektor jasa,
sejumlah perbaikan telah dilakukan. Sebuah artikel baru-baru ini di Harvard Business Review
menekankan konsep bahwa manajer dapat memperbaiki produktivitas di sektor jasa. Si penulis
menyatakan bahwa "alasan utama mengapa tingkat pertumbuhan produktivitas terhenti di sektor
jasa adalah manajemen". Dan mereka terkejut akan apa yang terjadi saat manajemen
memberikan perhatian pada cara kerja yang seharusnya. Walaupun bukti-bukti menunjukkan
bahwa semua negara industri mempunyai masalah yang sama dengan produktivitas di sektor
jasa, Amerika Serikat tetap menjadi pemimpin dunia dari segi produktivitas dan produkrivitas
bidang jasa. Pada bidang eceran, produktivitas Amerika Serikat lebih baik dua kali lipat
dibandingkan produktivitas Jepang, di mana hukum melindungi pemilik.
2.3 Konsep Produktivitas dari Manajemen Operasional
Pengertian Produktivitas (Productivity) dan Faktor-faktor yang mempengaruhi
Produktivitas – Di dalam Manajemen Produksi dan Operasi, kita sering mendengar istilah
“Produktivitas” untuk mengukur efisiensi seseorang, mesin, pabrik ataupun sistem dalam
mengubah Input (masukan) menjadi Output (Keluaran) yang diinginkan. Yang dimaksud dengan
INPUT dalam Produktivitas ini dapat berupa sumber daya yang digunakan seperti Modal,
Tenaga Kerja, Bahan (Material) dan Energi sedangkan OUTPUT dapat berupa Jumlah Unit
Produk ataupun Pendapatan yang dihasilkan. Ukuran Produktivitas biasanya dinyatakan dengan
ratio yang membandingkan antara OUTPUT terhadap INPUT yang digunakan dalam proses
produksi atau OUTPUT per INPUT unit.

8
Dapat dikatakan bahwa Produktivitas yang tinggi adalah melakukan pekerjaan dalam
waktu sesingkat mungkin dengan penggunaan sumber daya yang sesedikit mungkin tanpa
mengorbankan kualitas yang ditentukan. Misalnya, Pekerja A dapat menghasilkan 100 unit
produk dalam 1 Jam sedangkan Pekerja B dapat menghasilkan 120 unit produk dalam 1 jam juga
dengan menggunakan bahan dan teknologi yang sama, maka dapat dikatakan bahwa Pekerja B
lebih produktif daripada Pekerja A atau Produktivitas Pekerja B lebih tinggi dari Pekerja A.
Produktivitas tidak hanya digunakan untuk mengukur efisiensi kerja karyawan, namun juga
sering digunakan untuk menilai perkembangan negara, Ekonomi, Industri, bisnis, Industri
bahkan pada individu kita sendiri.
Produktivitas yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Productivity ini pada dasarnya
terdiri dari dua kata yaitu “Product” dan “Activity” yang artinya adalah Kegiatan untuk
menghasilkan sesuatu, baik itu berupa Produk ataupun Jasa/Layanan.
Pengertian Produktivitas (Productivity) menurut para Ahli
Untuk lebih jelas mengenai Produktivitas, berikut ini beberapa definisi atau Pengertian
Produktivitas menurut beberapa ahli :
 Pengertian Produktivitas menurut Daryanto (2012:41), Produktivitas adalah sebuah
konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan atau jasa yang
diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi, dan sebagainya)
untuk menghasilkan hasil tersebut.
 Pengertian Produktivitas menurut Handoko (2011:210), Produktivitas adalah hubungan
antara masukan-masukan dan keluaran-keluaran suatu sistem produktif. Dalam teori,
sering mudah untuk mengukur hubungan ini sebagai rasio keluaran dibagi masukan. Bila
lebih banyak keluaran diproduksi dengan jumlah masukan sama, produktivitas naik.
Begitu juga, bila lebih sedikit masukan digunakan untuk sejumlah keluaran sama,
produktivitas juga naik.
 Pengertian Produktivitas menurut Smith dan Wekeley (1995), produktivitas adalah
produksi atau output yang dihasilkan dalam satu kesatuan waktu untuk input.
 Pengertian Produktivitas menurut Revianto (1985), Produktivitas adalah suatu konsep
yang menunjukan adanya kaitan antara hasil kerja dengan satuan waktu yang dibutuhkan
untuk menghasilkan produk seorang tenaga kerja.
 Pengertian Produktivitas menurut Sinungan (2000), produktivitas sebagai hubungan
antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masukan yang
sebenarnya.
Cara Menghitung Produktivitas (Productivity)
Persamaan atau Rumus Produktivitas
Berdasarkan definisi-definsi yang disebut diatas, berikut ini adalah rumus sederhana dari
Produktivitas yang dinyatakan dengan perbandingan rasio antara Output terhadap Input.

Produktivitas = Output / Input

9
Contoh kasus perhitungan Produktivitas
Sebuah perusahaan menggunakan 150kg bahan baku plastik untuk menghasilkan produk jadi
sebanyak 100kg pada bulan pertama. Pada bulan kedua, perusahaan tersebut mengkonsumsi
jumlah bahan baku yang sama yaitu 150kg namun produk jadi yang dapat dihasilkannya lebih
banyak yaitu sebanyak 145kg. Hitunglah Produktivitas bulan pertama dan bulan kedua
perusahaan tersebut.
Bulan Pertama :
Produktivitas = Output / Input
Produktivitas = 120 / 150
Produktivitas = 0,8 atau 80%
Bulan kedua
Produktivitas = Output / Input
Produktivitas = 145 / 150
Produktivitas = 0,96 atau 96,67%
Dari contoh sederhana tentang perhitungan produktivitas tersebut, kita dapat melihat
bahwa produktivitas perusahaan tersebut meningkat dari 80% menjadi 96,67%. Menggunakan
sumber daya yang sama (INPUT) untuk menghasilkan jumlah produk jadi yang lebih banyak
(OUTPUT).
Faktor-faktor yang mempengaruhi Produktivitas
Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas sebuah organisasi.
1. Faktor Teknis
Faktor Teknis adalah faktor yang meliputi penentuan lokasi, tata letak dan ukuran pabrik
atau mesin produksi yang tepat, penggunaan mesin dan peralatan yang benar, teknis penelitian
dan pengembangan serta penerapan komputerisasi dan otomatisasi pada produksi yang
bersangkutan. Jika perusahaan menggunakan teknologi terbaru dengan tepat, maka produktivitas
akan semakin tinggi.
2. Faktor Produksi
Faktor Produksi adalah faktor yang meliputi perencanaan, pengkordinasian dan
pengendalian produksi, penggunaan bahan baku yang berkualitas baik serta penyederhanaan dan
standarisasi proses produksi. Jika semua faktor produksi dapat berjalan dengan baik maka akan
meningkatkan produktivitas.

3. Faktor Organisasi
Faktor Organisasi adalah faktor berkaitan dengan jenis organisasi yang digunakan,
10
pendefinisian dengan jelas otoritas dan tanggung jawab setiap individu dan departemen serta
pembagian kerja dan spesialitas terhadap pekerjaan yang dilakukan.
4. Faktor Personil
Faktor Personil merupakan faktor yang secara langsung mempengaruhi Produktivitas
sebuah organisasi. Individu atau tenaga kerja yang tepat harus ditempatkan di posisi yang tepat
pula. Tenaga kerja yang lulus seleksi harus diberi pelatihan dan pengembangan yang tepat serta
memberikan kondisi dan lingkungan kerja yang baik. Individu yang telah menjadi karyawan ini
harus termotivasi dengan baik, baik secara finansial maupun motivasi non-finansial. Keamanan
pekerjaan, kesempatan memberikan saran atau pendapat dan kesempatan untuk dipromosi juga
secara langsung mempengaruhi produktivitas kerja suatu organisasi.
5. Faktor Finansial (Keuangan)
Keuangan merupakan darah dari sebuah bisnis, oleh karena itu harus terdapat
perencanaan dan pengendalian keuangan yang baik terhadap keuangan atau modal kerja.
Penggunaan modal atau pemborosan keuangan harus dihindari. Manajemen harus
memperhitungkan dengan baik pengembalian atas modal yang mereka investasikan. Keuangan
yang yang dikelola dengan baik akan meningkatkan produktivitas suatu perusahaan atau
organisasi.
6. Faktor Manajemen
Suatu manajemen yang bersifat ilmiah, profesional, berorientasi masa depan, tulus dan
kompeten akan secara positif mempengaruhi produktivitas organisasinya. Manajemen yang dapat
mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dengan biaya terendah, menggunakan teknik produksi terbaru, memberikan
lingkungan kerja yang baik dan selalu memotivasi karyawannya akan secara signifikan
meningkatkan produktivitas organisasinya.
7. Faktor Pemerintah
Peraturan dan Kebijakan pemerintah seperti peraturan ketenagakerjaan, kebijakan fiskal
yang meliputi suku bunga dan perpajakan akan sangat berpengaruh pada produktivitas suatu
organisasi. Manajemen organisasi yang memiliki pengetahuan tentang peraturan dan kebijakan
pemerintah serta menjaga hubungan yang baik dengan pemerintah akan dapat meningkatkan
produktivitas organisasinya.
8. Faktor Lokasi
Produktivitas kerja suatu organisasi juga sangat tergantung pada lokasi dimana organisasi
tersebut berada. Faktor lokasi tersebut diantaranya seperti fasilitas infrastruktur, kedekatan
dengan pasar, kedekatan dengan sumber bahan baku, tenaga kerja yang terampil dan lain-
lainnya.

BAB III
PENUTUP
11
BAB IIIPENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk
barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Dikatakan input dapat berupa bahan
baku, tenaga kerja, modal, maupun informasi yang dibutuhkan untuk proses produksi. Aktivitas-
aktivitas dalam merubah input dapat berupa sistem produksi yang digunakan, monitoring
pegawai, maupun teknologi transportasi yang digunakan dalam rangkaian proses produksi yang
dilakukan. Sehingga menghasilkan output yang berupa barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
konsumen, pembayaran gaji atau upah kepada tenaga kerja, limbah produksi yang memberikan
dampak lingkungan, dan lain-lain.
Manajemen operasi tidak hanya terbatas pada perusahaan yang bergerak di bidang
manufaktur, namun perusahaan yang bergerang di bidang jasa juga termasuk di dalamnya.
Dikarenakan di dalam perusahaan jasa ada proses input berupa skill (kemampuan) pegawai untuk
diubah menjadi output yang berupa pelayanan kepada konsumen.

3.2 Saran
Manajemen operasi sangat penting untuk dipahami terutama oleh manajer-manajer operasi.
Karena dalam prosesnya digunakan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan.
Tahap  Perencanaan meliputi penentuan strategi operasi, penentuan lokasi pabrik, riset dan
pengembangan produk, penentuan jumlah produk, penentuan luas dan pola produksi,
penyusunan layout dan job design, serta penentuan standar kerja.
Tahap Pelaksanaan meliputi pengaturan bahan baku, pengaturan proses produksi,
pemeliharaan dan penggantian fasilitas, perbaikan lingkungan kerja, dan perbaikan kesejahteraan
pekerja.

DAFTAR PUSTAKA

12
Heizer, Jay dan Barry Render. 2005. Operation Management. Jakarta: Salemba Empat.
Prawirosentono, Suyadi. 2007. Manajemen Operasi Analisis dan Studi Kasus. Jakarta: Bumi
Aksara.
Tisnawati Sule, Ernie dan Kurniawan Saefullah. 2008. Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.

13

Anda mungkin juga menyukai