Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGELOLAAN DALAM BISNIS

DOSEN PEMBIMBING :
Irma Idayanti, SE.,M.Si

MATA KULIAH :
PENGANTAR BISNIS

KELOMPOK 4 :

1. Annisa Nabila ( 2301010084 )


2. Gm Nikea Allegra ( 230101010100 )
3. Yunita Media Putri ( 2301010093 )
4. Fahcrulla Winata ( 2301010078 )

FAKULTAS ILMU EKONOMI DAN SOSIAL HUMANIORA


JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS BINA INSAN
LUBUKLINGGAU
2023

-1-
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Pengelolaan Dalam Bisnis”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karna itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
Ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang pengolaan dalam bisnis ini dapat
memberikan manfaat kepada pendengar.

Lubuklinggau, 25 November 2023

-2-
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………… 2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….. 3

BAB 1 PENDAHULUAN….……………………………………………………….. 4

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………. 4


1.2 Tujuan Pembelajaran…………………………………………………………… 6
1.3 Manfaat Pembelajaran………………………………………………………….. 6

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………… 7

2.1 Pengertian Pengelolaan dalam bisnis………………………………………….. 7


2.2 Pengelolaan Proses Produksi Dalam Bisnis…………………………………… 8
2.3 Pengelolaan SDM dalam bisnis……………………………………………….. 10
2.4 Pengelolaan Keuangan Dalam Bisnis…………………………………………. 13

BAB III PENUTUP

3.1 kesimpulan…………………………………………………………………….. 15
3.2 Saran…………………………………………………………………………… 15

DAFTAR PUSTAKA………………………………….……………………………… 17

-3-
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengelolaan bisnis dewasa ini sebaiknya senantiasa memfokuskan perancangan

strateginya pada bagaimana melayani dan mempertahankan pelangan. Persaingan bisnis saat

ini telah mendorong para pengolah bisnis untuk bergerak cepat, kreatif dan antisipatif. Hal

ini di sebabkan oleh perubahan mendasar dalam persaingan bisnis yang memanfaatkan

teknologi. Perubahan tersebut meliputi sistem perdagangan, cara bertranksaksi, sistem

pemasaran maupun sistem pembayaran (Widianto & Sri, 2015).

Pemasaran secara langsung tidak kalah pentingnya. Penjualan secara langsung yang

dilakukan oleh penyedia barang dan jasa memungkinkan komsumen untuk melihat secara

nyata barang dan jasa yang mereka ingin kan

Pada awalnya kegiatan jual beli hanya bisa dilakukan ketika pihak penjual dan

pembeli bertemu dan kemudian melakukan tranksaksi sesuai kesepakatan. Tranksaksi

perdangangan atau jual beli dapat timbul jika terjadi pertemuan antara penawaran dan

permintaan terhadap barang yang dikehendaki. Pedagang juga merupakan kegiatan spesifik,

karena didalamnya melibatkan rangkaian kegiatan produksi dan distribusi barang

(Heilbroner,1968 dalam nastiti 2003), namun semakin berkembangnya teknologi dan

semakin banyak kegiatan manusia menemukan peluang online. Dengan belanja online,

Konsumen tidak perlu bertatap muka langsung dengan penjual untuk mendapatkan barang

atau jasa yang diinginkan.

Belajar online pertama kali dilakukan di Inggris pada tahun 1979 oleh Michael

Aldrich dari Redifon computer. Iya menyambungkan televisi berwarna Dengan komputer

yang mampu memproses transaksi secara realtime melalui sarana kabel telepon. Sejak tahun

-4-
1980, iya menjual sistem belanja dari yang dia temukan di berbagai Penjuru Inggris. Pada

tahun 1980, belanja online secara luas digunakan di Inggris dan beberapa negara di daratan

Eropa seperti Prancis yang menggunakan fitur belanja online untuk memasarkan peugeot,

Nissan, dan General Motors. Pada tahun 1992, Charles Stack membuat toko buku daring

pertamanya yang bernama Book Stacks Unlimited yang berkembang menjadi Books.com dua

tahun kemudian diikuti oleh Jeff Bezos dalam membuat website Amazon.com. Selain itu,

Pizza Hut juga menggunakan media belanja online untuk memperkenalkan pembukaan toko

pizza online. pada tahun 1994, Netscape memperkenalkan SSL encryption of data transferred

online karena di anggap hal yang penting dari belanja Daring adalah media untuk transaksi

daring yang aman dan bebas pembobolan. Pada tahun 1996. eBay situs belanja dari lahir dan

kemudian berkembang menjadi salah satu situs transaksi Daring terbesar hingga saat ini

(Wikipedia). adanya berbagai kesempatan memang perdagangan bebas misalnya ATIGA

maupun APEC telah melihat mengakibatkan berbagai produk dari satu negara ke negara lain

mengalir dengan deras tanpa adanya hambatan ataupun produksi yang berarti. Contoh lain

yaitu masuknya produk produk dari Cina yang tidak mampu dicegah oleh otoritas

perdagangan Indonesia.

Saat ini cara mengenalkan produk kepada konsumen cenderung memakai metode

direct marketing atau pengenalan produk secara langsung. Pola direct marketing juga

cenderung lebih disukai konsumen, Karena konsumen akan lebih mengenal produk yang akan

ia beli. Saat itu pun metode direct marketing juga telah didukung oleh perkembangan

teknologi informasi yang super canggih. produk langsung dapat ditawarkan dari tangan

produsen langsung kepada para prospective buyers langsung ke meja mereka. Peng

komunikasian produk sekarang sudah menggunakan media teknologi informasi terutama

media internet langsung ke para pembeli potensial. Dengan demikian maka para pelanggan

bebas memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini menyebabkan

-5-
persaingan dalam pemasaran produk semakin ketat.

Saat ini para distributor lomba lomba untuk merebut perhatian konsumen. Perbedaan
antara produk justru lebih ke pelayanan para penjual. Mereka berlomba-lomba menawarkan
kelebihan dari online store mereka. Hal tersebut akan memunculkan beberapa persepsi dari
kemudahan dan kenyamanan bertransaksi yang didapat dari cara jual beli online, Tentu saja
hal ini dibandingkan cara jual beli konvensional.

1.2 Tujuan Pembelajaran

➢ Memahami Pengelolaan Proses Produksi Dalam Bisnis


➢ Memahami Pengelolaan SDM
➢ Memahami Pengelolaan Keuangan

1.3 Manfaat Pembelajaran

➢ Dapat Mengelola Bisnis Dengan sangat Baik


➢ Mencegah Suatu Usaha Agar Tidak Terjadi Kebangkrutan Atau Gulung Tikar

-6-
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PENGELOLAAN DALAM BISNIS

Pengelolaan dalam bisnis adalah proses yang membantu untuk menyusun kebijakan
dan tujuan perusahaan, Proses yang memberikan pengawasan pada semua hal dalam suatu
pelaksanaan mencapai tujuan tertentu. Pengelolaan menekankan efisiensi, Manajemen yang
bertujuan bekerja secara efisiensi, Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengelolaan dan
manajemen adalah identik.

Kemudian manajemen diterjemahkan ke dalam bahasa dalam pengelolaan.


Pengelolaan dilakukan melalui proses dan diadministrasikan sesuai dengan urutan dan fungsi
manajemen itu sendiri. Manajemen memperhatikan pengelolaan sumber daya organisasi,
termasuk orang, uang, metode, bahan, mesin dan pemasaran yang dilakukan secara sistematis
dalam proses suatu proses. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen usaha
adalah pengaturan atau seluruh sumberdaya yang ada dalam perusahaan atau organisasi
dengan efektif dan efisien untuk mencapai sasaran perusahaan sesuai dengan sumber sumber
yang dimiliki perusahaan.

Pengelolaan adalah proses mengawasi segala sesuatu yang berhubungan pelaksanaan


kebijakan dalam pencapaian tujuan. Secara umum manajemen adalah kegiatan mengubah
sesuatu menjadi baik, yang bernilai tinggi dari awal. Manajemen juga dapat dipahami
sebagai melakukan sesuatu agar lebih bermanfaat. Menurut G.R Terry pengelolaan adalah
proses khas dari perencanaan, Menggerakkan dan pengendalian tindakan yang diambil untuk
menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditentukan melalui penggunaan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya.

-7-
2.2 PENGELOLAAN PROSES PRODUKSI DALAM BISNIS

Salah satu kunci kesuksesan bisnis terletak pada proses produksinya, mulai dari
bahan baku, proses pengolahan, hingga pengemasan produk.

Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambahkan kegunaan


(utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor faktor produksi berupa tanah modal
tenaga kerja dan ketrampilan.

Selain itu, secara sederhana proses produksi merupakan proses mengalir dan
berubahnya bahan baku menjadi barang jadi

Sebagai contoh bisnis susu kedelai, maka pelaku bisnis perlu memperhatikan dari
awal proses produksinya, seperti :
1) Di mana bahan baku dibeli?
2) Apakah tempat pembelian baku tersebut telah sesuai dengan standar yang
berlaku?
3) Apakah bahan baku yang dibeli benar dan sesuai dengan kualitas yang
diharapkan
4) Apakah pengangkutan bahan bakunya telah benar dan tidak melibatkan
bahan baku tersebut rusak sehingga tidak layak untuk produksi
kembali?

Proses akan berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan baik berupa kualitas,
maupun kuantitasnya. Produk dapat diproduksi secara besar besaran dengan ukuran, warna,
kemasan, harga yang sama.

Produk juga dapat di produksi hanya satu atau dua unit saja mempunyai agar
mempunyai image yang eksleklusif dimata pelanggan atau membedakan produk tersebut dari
produk lainnya.

Jika proses awal telah dilakukan dengan baik maka, langkah langkah selanjutnya
adalah harus dapat memastikan bahwa bahan baku yang kita dapatkan diproses secara baik
dan benar.

-8-
Berikut yang di maksud pengelolaan secara baik dan benar, yaitu :
1) Apakah bahan baku telah diproses berdasarkan standar mutu yang telah di
tetapkan?
2) Apakah bahan baku telah diproses berdasarkan resep/formula yang telah di
tentukan?
3) Apakah peralatan yang digunakan untuk pengelolaan bahan baku telah
benar dan sesuai ketentuan?
4) Apakah orang orang yang mengerjakan proses produksi adalah orang
orang yang telah menguasai keterampilan teknis sesuai bidangnya?

Arah kerja bagi bagian produksi dapat diarahkn dengan pedoman kerja yang dapat
dirumuskan dalam 4 hal:
1. Jumlah yang tepat
Produk yang dihasilkan harus sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan,
supaya hasil produksi tidak kurang dan juga tidak berlebihan, hasil produksi yang berlebihan
tentu akan menumpuk di gudang, apalagi kalau proses produksinya melebihi yang sudah
dianggarkan penumpukan barang tadi akan terjadi sehingga menjadi kurang efektif dan
berarti modal yang tertanam akan terlalu banyak pada produk tersebut, karena barang tersebut
terlalu banyak di timbun di gudang dan barang tersebut juga beresiko mengalami kerusakan
dalam penyimpanannya terutama untuk produk produk yang punya masa simpan yang singka,
terutama untuk makanan kemasan

2. Mutu yang tepat


Supaya bagus kualitas produknya tahan lama serta mampus memenuhi ekspetasi
konsumen, maka produk yang di hasilkan juga harus sesuai dan harus dijaga prosesnya
janggan sampi proses produksi yang baru dipakai dalam beberapa waktu yang singkat oleh
konsumen menjadi cepat rusak dan tidak berfungsi dengan layaknya

3. Waktu yang tepat


Sering kali seorang pengusaha berjanji akan menyelesaikan orderan pelanggan pada
tangal tertentu akan tetapi ada suatu kondisi yang dimana waktu akan menjadi molor, apalagi
ketika pelanggan datang untuk mengambil barangnya ternyata barangnya malah belum jadi
bahkan belum di apa apakah, tentunya ini akan berdampak pada kekecewaan dari konsumen
tersebut

4. Ongkos atau harga yang tepat


Apabila mengutamakan kuantitas,Misalkan dengan memberikan harga yang murah,

-9-
maka kita harus bisa menekan ongkos produksi seminimal mungkin, dengan ongkos produksi
yang rendah, maka kita akan dimungkinkan untuk memberikan harga yang murah pada
konsumen, namun apabila kita mengutamakan kualitas boleh saja memberikan harga yang
mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan pesaing asalkan memang produk yang kita jual
benar benar memiliki kualitas yang baik atau layak dijual dengan harga yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pesaing

2.3 PENGELOLAAN SDM DALAM BISNIS

Bisnis merupakan kegitan manusia dalam mengorganisasian sumber daya untuk

menghasilkan dan mendistribusikan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen.

Dalam pengertian bisnis tersebut telah jelas bahwa yang menjalankan operasional

bisnis adalah manusia atau sumber daya manusia (SDM). SDM memegang peranan yang

penting dalam suatu organisasi bisnis. Setiap organisasi bisnis membutuhkan SDM yang

berkualitas dan kompeten dalam menggerakan roda operasional perusahaan.

SDM merupakan salah satu aset yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan

operasional bisnis. SDM dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu bisnis, karena

tanpa SDM operasional bisnis tidak akan dapat berjalan.

Perusahaan harus mampu memilih SDM yang dapat berperan aktif dalam operasional

bisnis secara efektif dan efesien. Untuk mampu memilih SDM yang berkualitas dan sesuai

dengan kualifikasi perusahaan diperlukan adanya manajeman sumber daya manusia

(MSDM). MSDM diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam

Organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif.

Ada beberapa fungsi secara umum dalam MSDM yang perlu di terapkan dalam sebuah
bisnis agar kegiatan operasionalnya dapat berjalan dengan baik, yaitu:

- 10 -
• Rekrutmen karyawan
Fungsi yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan akan karyawan baik

jumlah maupun kualitasnya sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan perusahaan.

Selain itu, Rekrutmen adalah proses penarikan sekelompok kandidat untuk mengisi

posisi yang lowong. Perekrutan yang efektif akan membawa peluang pekerjaan

kepada perhatian dari orang orang yang berkemampuan dan berketerampilan

memenuhi spesifikasi pekerjaan.

Pastikan dalam proses seleksi dapat menemukan calon karyawan yang

memiliki kemampuan dalam bidang atau kegiatan yang akan ditempatinya dan

karakter yang baik juga Sehingga antara kompetisi dan karakter calon karyawan dapat

mendukung kemajuan bisnis perusahaan.

• Pelatihan dan pengembangan karyawan


Setelah karyawan direkrut oleh perusahaan, Langkah selanjutnya adalah

pelatihan. Karyawan diberikan pelatihan terkait pekerjaan yang akan dikerjakan

selama di perusahaan, contoh: jika karyawan bagian produksi, Maka diberikan

pelatihan mengenal bahan bahan baku dan mengoperasionalkan peralatan produksi.

• Kompensasi karyawan
Kompensasi merupakan balas jasa yanh diberikan oleh pihak perusahaan

kepada karyawan sehubungan dengan jasa mereka dalam proses pencapaian tujuan

perusahaan.

kompensasi ini ada yang bersifat langsung, berupa gaji atau upah, dan

insentif. Ada juga yang merupakan balas jasa tidak langsung, seperti tunjangan dan

pelayanan.

Selain itu, Karyawan dapat dibayarkan berdasarkan waktu apapun hasil. Jika

berdasarkan waktu, maka karyawan akan dihitung berapa jam bekerja dan di

akumulasikan dalam satu bulan.

- 11 -
Adapun berdasarkan hasil bagi karyawan yang diberikan kompensasi sesuai

dengan jumlah barang yang dihasilkan selama satu hari/ minggu/ bulan. Semua itu

bergantung dari kebutuhan perusahaan dan kesepakatan dengan karyawan.

• Hubungan Industrial
Dalam undang undang ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 pasal 16

disebutkan bahwa pengertian dari hubungan industrial adalah sistem hubungan yang

terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan jasa yang terdiri dari

unsur pengusaha, pekerja atau buruh dan pemerintah didasarkan pada nilai nilai

Pancasila dan undang undang 1945.

Pihak pihak yang terkait di dalam hubungan ini terutama adalah pekerja,

pengusaha, dan pemerintah. Dalam proses produksi pihak pihak yang secara fisik

sehari-hari terlibat langsung adalah pekerja atau buruh dan pengusaha (operator),

Sedangkan pemerintah terlibat di dalam hal hal tertentu saja terutama yang berkaitan

dengan atau sesuai kewenangan nya (regulator).

Dalam hubungan industrial ini mengatur perjanjian kerja antara perusahaan

dengan karyawan.

Dalam mengelola SDM sebaiknya perusahaan menerapkan perjanjian kerja

yang terbuka dari awal perekrutan, Agar tidak terjadinya perselisihan di kemudian

hari. Selain itu, aturan terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) baik secara terhormat

maupun tidak terhormat telah dipahami oleh karyawan.

- 12 -
2.4 PENGELOLAAN KEUANGAN DALAM BISNIS

Aspek keuangan merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi setiap pelaku

bisnis/perusahaan. Banyak pelaku usaha/perusahaa yang tumbuh menjadi kuat karena

manajeman keuangan diterapkan secara profesional. Sebaliknya banyak juga perusahaan

yang gulung tikar karena tidak menerapkan manajeman keuangan dengan baik.

Pada dasarnya manajeman keuangan merupakan fungsi untuk mendapatkan sumber

keuangan dari berbagai pihak dengan biaya yang seefesien mungkin, serta fungsi untuk

mengalokasikan uang yang telah diperoleh tersebut secara tepat guna dalam rangka mencapai

tujuan pelaku bisnis/perusahaan yang telah di tetapkan.

Pelaku bisnis/perusahaan harus berpikir dan memilih dari mana sumber keuangan

perusahaan paling tepat untuk aktivitas pelaku bisnis/perusahaan tersebut. Sumber keuangan

tersebut dapt bersumber dari pemilik, dapat pula berupa pinjaman dari pihak lainnya, baik

perbankan maupun non perbankan termasuk perorangan. Kesalahan memilih sumber

alternatif keuangan dapat berakibat buruk terhadap pelaku/perusahaan yang bersangkutan.

Demikian juga pengalokasian keuangan perusahaan harus di pertimbangkan dengan baik.

Uang harus dialokasikan secara tepat baik jumlah maupun sasarannya, sehingga dapat

mencegah kebocoran yang terjadi. Oleh karena itu, penerapan manajeman keuangan perlu

diterapkan baik perusahaan berskala mikro hingga besar.

Manajeman keuangan berhubungan dengan aktivitas penggunaan, perolehan dana dan

pengelolaan aktiva.

Masih terdapat pelaku bisnis, khususnya usaha mikro dan kecil yang menganggap

pengelolaan dan pencatatan adalah hal yang dapat di kesampingkan dahulu

Padahal pengelolaan dan pencatatan keuangan sejak dini akan membuat pelaku bisnis

memiliki bukti otentik yang dapat digunakan sebagai salah satu syarat, jika ingin mengajukan

- 13 -
bantuan dari lembaga perbankan atau non perbankan.

Banyak keuntungan yang dapatkan ketika pelaku bisnis melakukan pencatatan


transaksi sejak awal memulai bisnis, diantaranya dapat :

• Memantau arus kan bisnis.


• Mengetahui posisi keuangan (untung atau rugi bisnis tersebut).
• Mengajukan pinjaman dana ke investor.

Pelaku bisnis perlu membuat sistem pengelolaan keuangan yang efektif, agar dapat

mengontrol dan mengevaluasi pengelolaan keuangan dari operasional bisnis. Selain itu,

pengelolaan adminitrasi keuangan pun sangat penting sebagai memantau progress report.

Dalam bisnis modern, setidaknya pelaku bisnis membutuhkan pencatatan


sebagai berikut :

Catatan transaksi harian

• Neraca
• Laporan keuangan
• Laporan arus kas
• Laporan Laba/Rugi
• Laporan perubahan modal

- 14 -
BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan
Kesimpulan ini menegaskan bahwa manajemen yang efektif adalah pilar utama
dalam mencapai keberhasilan dan keberlanjutan suatu bisnis. Dengan menerapkan prinsip-
prinsip manajemen yang baik,, perusahaan dapat meminimalkan risiko dan mengoptimalkan
kinerja operasionalnya.
Namun, dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berubah, saran untuk
pengelolaan bisnis melibatkan pendekatan yang lebih proaktif. Perusahaan perlu
meningkatkan keterlibatan karyawan melalui program pelatihan dan pengembangan yang
berkelanjutan. Komunikasi internal yang efektif juga perlu diperkuat untuk memastikan
setiap anggota tim memahami visi dan misi perusahaan.
Pentingnya adaptasi terhadap teknologi dan inovasi juga tidak dapat diabaikan.
Perusahaan harus terus berinvestasi dalam sistem informasi yang canggih dan mengadopsi
teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing. Selain itu,
kemitraan strategis dengan pihak eksternal dan pemangku kepentingan dapat membantu
perusahaan memahami kebutuhan pasar secara lebih mendalam.
Secara keseluruhan, integrasi antara aspek manusia, proses, dan teknologi menjadi
kunci keberhasilan dalam pengelolaan bisnis modern. Dengan mengambil langkah-langkah
ini, perusahaan dapat tidak hanya bertahan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, tetapi
juga tumbuh dan berkembang untuk mencapai tujuan jangka panjangnya.

3.2 Saran
upaya perusahaan dalam meningkatkan efisiensi organisasi harus diperkuat.
Penerapan struktur organisasi yang jelas, delegasi tanggung jawab yang tepat, dan
pembangunan tim yang kuat dapat membantu mengoptimalkan potensi karyawan. Program
pelatihan dan pengembangan juga diperlukan untuk meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan anggota tim.
Selain itu, kepemimpinan yang adaptif dan visioner memiliki peran krusial.
Manajemen harus mampu memberikan arahan yang jelas, memotivasi karyawan, dan
menciptakan budaya kerja yang positif. Dukungan aktif dari tingkat kepemimpinan akan

- 15 -
meresapi seluruh organisasi dan memperkuat komitmen kolektif terhadap tujuan bersama.
Adopsi teknologi inovatif juga merupakan langkah kunci. Perusahaan perlu terus
menerapkan solusi teknologi yang relevan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan daya
saing.
Dengan mengimplementasikan saran-saran ini, diharapkan perusahaan dapat
mengoptimalkan pengelolaan mereka, mencapai tujuan bisnis jangka panjang, dan tetap
relevan dalam dinamika yang terus berubah dalam dunia bisnis.

- 16 -
DAFTAR PUSTAKA

a. Rohiat,Manajeman,Teori dan praktik (Bandung: PT Refika Aditama,2017),29.

b. George R Terry, Prinsip-Prinsip Manajemen (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),


15.

c. Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktek dan Riset Pendidikan (Jakarta: PT


Bumi
d. Aksara, 2014),34

e. Batemen T.S , Snell, A, Manajemen: Kepemimpinan dan Kolaborasi dalam


Dunia yang Kompetitif (Jakarta: Selemba Empat Edisi 7, 2020), 21.

f. Ibid, 22.

g. Umar Husein, Riset Pemasaran dan dan Prilaku Konsumen (Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama, 2012), 32.

h. Fahmi Irham, Pengantar Manajemen dan Teori, (Bandung: Alfabeta, 2013),


39.

i. Sadono Sukirno, Ekonomi Pembangunan Proses Masalah Dan Dasar


Kebijakkan (Jakarta: Kencana, 2019), 85.

- 17 -

Anda mungkin juga menyukai