DISUSUN OLEH:
Kelompok IX
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat dan
Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Manajemen Produksi/Operasi Internasional” untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Bisnis Internasional. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan bisa
menjadi pedoman bagi yang membaca.
Dalam penyusunan makalah ini penulis telah berusaha dengan segenap
kemampuan, sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh
karena itu, kritik dan saran-saran anda kami butuhkan agar makalah ini menjadi lebih
baik dan digunakan sebagaimana fungsinya.
Melalui kesempatan yang sangat berharga ini kami menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian makalah ini, terutama kepada yang terhormat ibu Putri Ridhotul Uliyah,
S.E., M.SM. selaku dosen pengampu mata kuliah Bisnis Internasional. Serta semua
pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam kesempatan ini, yang telah
memberikan bantuan moral dan materiil dalam proses penyelesaian makalah ini.
Semoga Tuhan, memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya
Penulis
26 November 2023
i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang...................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
2.1. Manajemen Operasi...........................................................................................2
2.2. Manajemen Produksi.........................................................................................5
2.3. Pengelolaan Produktivitas dan Kualitas Dalam Bisnis Internasional......9
2.4. Pengelolaan Informasi Dalam Bisnis Internasional.........................................10
BAB III PENUTUP..............................................................................................11
3.1. Kesimpulan......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
1. Manajer/Pimpinan
Pada dasarnya setiap tindakan yang diambil oleh manajer atau pimpinan
mempengaruhi dalam beberapa hal seperti aturan-aturan, kebijakan-kebijakan,
dan prosedur-prosedur organisasi terutama masalah-masalah yang berhubungan
dengan masalah personalia, distribusi imbalan, gaya komunikasi, cara-cara
yang digunakan untuk memotivasi, teknik-teknik dan tindakan pendisiplinan,
interaksi antara manajemen dan kelompok, interaksi antar kelompok, perhatian
pada permasalahan yang dimiliki karyawan dari waktu ke waktu, serta
kebutuhan akan kepuasan dan kesejahteraan karyawan.
2. Tingkah laku karyawan
Tingkah laku karyawan mempengaruhi melalui kepribadian mereka,
terutama kebutuhan mereka dan tindakan-tindakan yang mereka lakukan untuk
memuaskan kebutuhan tersebut. Komunikasi karyawan memainkan bagian
penting, karena cara seseorang berkomunikasi menentukan tingkat sukses atau
gagalnya hubungan antar manusia.
3. Tingkah laku kelompok kerja
Terdapat kebutuhan tertentu pada kebanyakan orang dalam hal hubungan
persahabatan, suatu kebutuhan yang seringkali dipuaskan oleh kelompok dalam
organisasi. Kelompok-kelompok berkembang dalam organisasi dengan dua
cara, yaitu secara formal, utamanya pada kelompok kerja; dan informal,
sebagai kelompok persahabatan atau kesamaan minat.
4. Faktor eksternal organisasi
Sejumlah faktor eksternal organisasi mempengaruhi pada organisasi
tersebut. Keadaan ekonomi merupakan faktor utama yang mempengaruhi
organisasi. Keadaan ekonomi adalah faktor utama. Di lain pihak, ledakan
ekonomi dapat mendorong penjualan dan memungkinkan setiap orang
mendapatkan pekerjaan dan peningkatan keuntungan yang besar, sehingga
hasilnya menjadi lebih positif.
3
Ruang lingkup manajemen operasi berkaitan dengan pengoperasian sistem
operasi, pemilihan serta penyiapan sistem operasi yang meliputi keputusan tentang:
1. Perencanaan output.
2. Desain proses transformasi.
3. Perencanaan kapasitas.
4. Perencanaan bangunan pabrik.
5. Perencanaan tata letak fasilitas.
6. Desain aliran kerja.
7. Manajemen persediaan.
8. Manajemen proyek.
9. Penjadwalan (scheduling).
10. Pengendalian kualitas.
11. Keandalan kualitas dan pemeliharaan.
4
digunakan sesuai rencana dan tidak keluar jalur. Keuangan tersebut harus
benar-benar digunakan untuk produksi barang dan jasa yang berkualitas.
Keuangan yang tepat guna bisa dipastikan akan mempermudah proses
penciptaan produk dan layanan yang optimal. Tentunya produk barang dan jasa
ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan pelanggan secara menyeluruh.
2. Strategi
Fungsi manajemen operasi digunakan dalam menyusun strategi bisnis
untuk mengoptimalkan sumber daya perusahaan, juga meningkatkan daya
saing dengan perusahaan lain. strategi bisnis yang dimaksud mencakup
pengadaan bahan baku, pemasaran, kemampuan finansial, dan pengoptimalan
sumber daya manusia.
3. Operasional
Fungsi manajemen ini erat kaitannya dengan operasional perusahaan
yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta kontrol atas
seluruh aktivitas usaha. Fungsi utama manajemen operasional memang
berkaitan dengan seluruh aktivitas perusahaan. Dimana tugasnya membantu
pengubahan bahan baku dan jasa pekerja menjadi produk dan layanan
berkualitas untuk kepuasan konsumen.
4. Desain Produk
Teknologi modern memudahkan penjualan menjadi lebih cepat dan
sederhana prosesnya. Fungsi dari manajemen operasional di sini adalah
memastikan produk dibuat sesuai keinginan dan kebutuhan pasar. Pasar atau
konsumen tentunya sangat memperhatikan segi kualitas. Karena itu produk
yang dihasilkan harus dipastikan tahan lama dan berkualitas.
5. Mempertahankan Kualitas
Kualitas produk yang dihasilkan perusahaan harus dipastikan baik oleh
sistem yang ada dalam manajemen operasi. Tim manajemen harus mengontrol
dan memastikan produk barang dan jasa tidak ada cacatnya. Mereka juga harus
mengawasi pekerja dalam menjalankan tugasnya. Apabila ada cacat pada
produk yang dihasilkan, tim harus segera bertindak untuk memperbaikinya.
6. Prediksi
Prediksi merupakan perkiraan kejadian yang akan datang dengan
menggunakan perangkat lunak. Dalam manajemen operasional, prediksi
digunakan untuk memperkirakan permintaan konsumen terhadap sebuah
produk. Prediksi ini berkaitan dengan jumlah produk yang dibutuhkan
konsumen untuk waktu tertentu.
5
mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dari
produksi dan proses produksi. Definisi lain menjelaskan bahwa managemen produksi
merupakan usaha mengelola dengan cara optimal terhadap faktor-faktor produksi atau
sumber seperti manusia, tenaga kerja, mesin dan bahan baku yang ada. Jadi,
managemen produksi adalah salah satu cabang managemen yang kegiatannya mengatur
agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa.
Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang
berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang
dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, managemen
produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses
produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Berdasarkan kondisi
keputusan yang harus diambil, pengambilan keputusan dalam manajemen produksi
dibedakan menjadi pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti, pengambilan
keputusan atas peristiwa yang mengandung risiko, pengambilan keputusan atas
peristiwa yang tidak pasti, pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena
pertentangan dengan keadaan lain.
Pengolahan atau operasi produksi pada dasarnya melibatkan transformasi input
menjadi output. Ada beragam bentuk produk atau layanan yang dihasilkan, sehingga
terdapat berbagai jenis proses yang digunakan. Menurut Pangestu Subagyo (2000: 8)
dalam (Rusdiana, 2014), terdapat tiga kategori utama dalam proses produksi, yaitu:
a. Proses Produksi Terus-menerus
Proses produksi kontinu atau berkelanjutan adalah proses produksi yang
selalumenggunakan jenis barang yang sama. Proses produksi terus-menerus
dikenal sebagai proses produksi yang berfokus pada produk atau fokus produk.
Oleh karena itu, setiap produk memiliki fasilitas sendiri yang ditempatkan dan
disesuaikan dengan urutan pembuatan produk.
b. Proses Produksi Terputus-putus
Metode produksi yang tidak kontinu atau intermittent dipakai untuk
pabrik yang memproduksi barang dalam jumlah kecil. Ini berarti bahwa metode
produksi terputus-putus karena proses produksi berubah setiap saat ketika jenis
barang yang diproduksi berubah. Karena itu, tidak mungkin untuk mengatur
mesin sesuai urutan proses produksi. Metode produksi terputus- putus dikenal
sebagai metode produksi yang berfokus pada proses atau process focus.
c. Proses Intermediate
Faktanya, kedua metode produksi di atas tidak sepenuhnya diterapkan.
Kedua metode tersebut merupakan gabungan dari keduanya. Hal ini terjadi
karena jenis produk yang diproduksi berbeda, namun tidak terlalu beragam dan
jumlah produksinya banyak. Proses produksi ini memiliki unsur yang
berkesinambungan dan juga unsur yang tidak berkesinambungan, sehingga
disebut sebagai proses menengah. Aliran produk biasanya campuran, namun
terdapat beberapa kelompok produk yang memiliki aliran yang sama.
6
2.2.2. Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Ruang lingkup dari manajemen produksi dapat dibagi atas 3 bagian, yaitu
sebagai berikut ini :
1. Terkait desain
Dalam manajemen produksi penetapan desain merupakan keputusan
jangka panjang. Keputusan ini mencakup banyak hal terkait produk yang akan
dibuat, antara lain pemilihan desain, pengadaan material, metode pembuatan,
dan lokasi pembuatan.
2. Terkait transformasi
Bersifat jangka pendek, keputusan terkait transformasi berhubungan erat
dengan kegiatan operasional di lapangan. Beberapa hal yang masuk dalam
ruang lingkup transformasi adalah jadwal produksi, giliran kerja, anggaran,
jadwal penyerahan masukan, serta keluaran pelanggan.
3. Terkait perbaikan
Kebijakan terkait perbaikan umumnya berlangsung terus menerus dan
berkesinambungan. Maka, pengambilan keputusan perbaikan biasa dilakukan
rutin. Beberapa kegiatan yang termasuk dalam ruang lingkup ini adalah
perbaikan berkelanjutan atas mutu keluaran atau output, efektivitas dan
efisiensi sistem, pemeliharaan mesin dan sarana kerja, kapasitas dan
kompetensi karyawan, serta perbaikan terus menerus pada pengerjaan produk
atau metode lainnya.
7
2. Fungsi Perencanaan
Proses Fungsi ini berhubungan dengan penetapan metode terbaik, paling
efektif dan efisien untuk mengkombinasikan sumber-sumber daya yang ada
dan untuk menghasilkan produksi yang sesuai dengan perencanaan produksi.
3. Fungsi Persediaan
Fungsi ini berhubungan dengan kegiatan persediaan bahan baku, mutu,
waktu, dan tempat yang tepat dengan memperhitungkan biaya serendah
mungkin.
4. Fungsi Pengawasan
Fungsi ini menentukan kegiatan pelaksanaan agar tetap sesuai dengan
rencana produksi.
5. Fungsi Pengawasan Mutu
Berhubungan dengan pemeliharaan mutu produksi sehingga sesuai
dengan keinginan pasar.
6. Fungsi Pengawasan Biaya
Kegiatan yang bertanggung jawab terhadap setiap perbedaan antara biaya
yang dikeluarkan dengan biaya yang direncanakan.
7. Fungsi Pengangkutan
Bertujuan agar proses produksi dapat dilaksanakan dengan tepat dan
dengan biaya perlengkapan sekecil-kecilnya.
Sedangkan ruang lingkup sistem produksi terdiri atas: (1) Metode Perencanaan Produksi
(PP) yang pada praktiknya harus diikuti dengan; (2) Pelaksanaan Produksi; (3)
Pengendalian Produksi (Production Control).
Sistem Produksi
8
Adapun mekanisme proses produksi diawali saat bahan baku dan bahan
penolong yang telah dibeli harus disimpan di gudang. Selanjutnya, bila bahan-bahan
tersebut diolah, berarti bahan-bahan tersebut harus dikeluarkan dari gudang untuk
selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin-mesin produksi. Melalui proses pengolahan
itu, bahan-bahan menjadi barang setengah jadi atau langsung menjadi barang jadi.
Dalam kaitannya dengan pengendalian persediaan bahan baku inilah manajemen
produksi berperan. Selain dari itu mengingat mutu barang (produk) sangat penting
untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan maka pengendalian mutu
barang pun merupakan salah satu aspek penting dari manajemen produksi. Sehingga
secara umum ruang lingkup manajemen produksi meliputi hal-hal sebagai beriku:
a. Merencanakan skala dan jenis produksi (Rencan Induk Produksi).
b. Melaksanakan produksi sesuai dengan Rencana Induk Produksi.
c. Mengendalikan proses produksi.
9
b. Mengorganisasikan kualitas
c. Mengarahkan kualitas
d. Mengendalikan kualitas
10
keunggulan di mana subsidiari yang lebih berpengalaman ditunjuk untuk
mengembangkan sistem.
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Manajemen produksi dan manajemen operasi saling terkait. Manajemen
produksi bertanggung jawab mengatur proses pembuatan produk jadi, sementara
manajemen operasi bertanggung jawab mengatur proses transformasi bahan mentah
menjadi produk jadi. Dalam manajemen produksi, semua aktivitasyang terkait dengan
menciptakan produk baru untuk perusahaan dijelaskan, sedangkan manajemen operasi
lebih fokus pada perubahan atau transformasi dari bahan mentah menjadi barang jadi.
Oleh karena itu, perusahaan harus menggunakan kedua jenis manajemen ini untuk
memastikan produk yang dihasilkan mencapai hasil yang maksimal.
12
DAFTAR PUSTAKA
Budi, R. K., Aditya, W., & Syahputra. (2014). BISNIS INTERNASIONAL. PT. Karya
Manunggal Lithomas.
13