Anda di halaman 1dari 41

Makalah

Pengantar Manajemen

Disusun oleh Kelompok 5


Kelas 01 SAKK001
• Mia Hilmiah (211011200425)
• Nindya Ayu Salsabila (211011200494)
• Ratih Indah Melati (211011200753)
• Reza Apriandi (211011200328)
• Septiani Wulandari (211011200969)

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi
Universitas Pamulang 2022

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.


Karena atas limpahan rahmat dan karunia- Nya. Kami dapata
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Guna
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen. Pada
Jurusan Program Studi Akuntansi Univeristas Pamulang.
Makalah ini disusun dengan segala kemampuan yang ada
pada penulis. Namun penulis menyadari bahwa pengetahuan yang
penulis miliki belum luas. Sehingga makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Pamulang, 13 Januari 2022

Penulis

ii
Daftar isi

Judul ............................................................................................................. i
Kata Pengantar .............................................................................................. ii
Daftar Isi....................................................................................................... iii
BAB 1 PEMBAHASAN ............................................................................. 1
13. Manjemen Operasional ...................................................................... 1
13.1 Pengertian Manajemen Operasional ......................................... 1
13.2 Sejarah Manajemen Operasional ............................................. 2
13.3 Ruang lingkup Manajemen Operasional ................................. 6
13.4 Fungsi, tugas dan tanggung jawab Manajemen Operasional ... 7
14. Manajemen Strategi ........................................................................... 9
14.1 Pengertian Manajemen Strategi................................................ 9
14.2 Karakteristik dan rumusan Manajemen Strategi .................... 10
14.3 Memahami proses Manajemen Strategi ................................. 11
14.4 Konsep Strategi ...................................................................... 15
14.5 Tujuan Manajemen Strategi ................................................... 15
14.6 Manfaat Manajemen Strategi ................................................ 15
14.7 Pengertian dan Faktor Faktor Kepuasan kerja ....................... 17
15. Sistem Informasi Manajemen .......................................................... 19
15.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen ............................ 19
15.2 Tujuan Sistem Informasi Manajemen .................................... 19
15.3 Fungsi dari Sistem Informasi Manajemen ............................ 20
15.4 Tahapan Proses Manajemen .................................................. 22
15.5 Komponen Sistem Informasi Manajemen .............................. 22
15.6 Jenis Laporan yg dihasilkan Sistem Informasi Manajemen ... 23
15.7 Kategori Sistem Informasi Manajemen ................................. 24
15.8 Contoh Sistem Informasi Manajemen ................................... 26
15.9 Manfaat Sistem Informasi Manajemen ................................. 28
15.10 Jenis jenis Sistem Informasi Manajemen .............................. 28
BAB II PENUTUP ...................................................................................... 31
1. Kesimpulan ...................................................................................... 31
Daftar Pustaka ............................................................................................. 32

iii
BAB I
PEMBAHASAN
13. Manajemen Operasional
13.1 Pengertian Manajemen Operasional
Manajemen Operasional adalah suatu usaha pengelolaan secara maksimal
penggunan semua faktor produksi yang ada baik itu tenaga kerja (SDM), mesin,
peralatan, raw material (bahan mentah) dan faktor produksi yang lainnya dalam
proses tranformasi untuk menjadi berbagai macam produk barang atau jasa. Selain
itu, manajemen operasi merupakan suatu bentuk dari pengelolaan yang optimal dan
menyeluruh serta melingkupi beberapa masalah antara lain adalah tenaga kerja,
produk yang dapat dijadikan sebagai produk dalam bentuk jasa atau barang yang
dapat memberikan keuntungan, dan juga barang barang di antaranya adalah
peralatan, mesin dan juga barang barang mentah. Manajemen operasional juga
diartikan sebagai cara untuk mengambil tanggung jawab di dalam suatu organisasi
yang terkait dengan bisnis terutama untuk urusan produksi, baik untuk produksi
jasa maupun produksi barang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen
operasional merupakan serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam
bentuk barang atau jasa dengan mengubah input menjadi output.
Dalam melaksanakan produksi suatu perusahaan, diperlukan manajemen yang
berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya pengaturan dan
pengoordinasian penggunaan sumber daya dari kegiatan produksi yang dikenal
sebagai manajemen produksi atau manajemen operasi.
Jay Heizer dan Barry Render (2005: 4) mengartikan manajemen operasi
sebagai serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan
jasa dengan mengubah input menjadi output.
Pangestu Subagyo (2000: 1) mengartikan manajemen operasi
adalah penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi
agar dapat dilakukan secara efisien.
Adapun Eddy Herjanto (2003: 2) mengartikan manajemen operasi dan
produksi adalah sebagai proses yang secara ber-kesinambungan dan efektif

1
menggunakan fungsi-fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber
daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.
Manajemen operasi menurut Richard L. Daft (2006: 216) adalah bidang
manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang, serta menggunakan alat-
alat dan teknik-teknik khusus untuk memecahkan masalah-masalah produksi.

13.2. Sejarah Manajemen Operasional


Manajemen operasi sebenarnya telah ada sejak manusia mulai memproduksi
barang dan jasa. Asal mula manajemen operasi dapat ditelusuri sejak awal
peradaban manusia, namun pembahasan ini difokuskan pada 200 tahun
terakhir.Dalam pembahasan berikutnya, sejarah manajemen operasi tidak diuraikan
menurut istilah kronologis yang kaku, tetapi menurut aliran-aliran utama. Atas
dasar ini, terdapat tujuh aliran utama yang memberikan sumbangan terhadap
perkembangan bidang manajemen operasi, antara lain berikut ini.
Asal-usul Manajemen Operasi
Dalam perjalanannya, manajemen operasi masih terbilang muda,
namun sejarahnya dapat dikatakan unik, kaya, dan menarik. Eli Whitney (1800),
dikenal sebagai orang pertama yang mempopulerkan komponen yang dapat
dibongkar pasang, hal itu didapat melalui standardisasi dan pengendalian mutu. la
berhasil memenangkan kontrak pemerintah Amerika Serikat untuk 10.000 pucuk
senjata yang dijual dengan harga tinggi karena senjata tersebut dibongkar pasang.
Selanjutnya Frederick W. Taylor (1881), dikenal sebagai bapak ilmu manajemen,
menyumbangkan ilmu seleksi karyawan, perencanaan dan penjadwalan, studi
gerak, dan ergonomi bidang yang sangat populer pada masanya sampai sekarang.
Hal itu merupakan suatu kontribusi terbesarnya melalui keyakinan bahwa
manajemen bisa menjadi lebih kuat dan agresif dengan cara memperbaiki metode
kerja. Tidak hanya itu, Taylor, Henry L. Gantt, Frank, dan Lillian Gilbreth
termasuk orang-orang pertama yang secara sistematis mencari cara terbaik untuk
memproduksi.Sumbangan lain dari Taylor adalah manajemen harus bertanggung
jawab dalam beberapa hal, di antaranya:
1. menempatkan pekerja yang tepat di tempat yang tepat;
2. menyediakan pelatihan yang memadai;
3. menyediakan metode kerja dan alat bantu yang sesuai;

2
4. menerapkan sistem insentif/imbalan untuk penyelesaian pekerjaan
Penemuan dalam ilmu pasti (biologi, anatomi, kimia, fisika), juga memberikan
kontribusi terhadap kemajuan manajemen operasi, termasuk bahan perekat baru,
proses kimiawi untuk papan sirkuit, sinar gamma, diperlukan untuk mensterilkan
produk makanan, dan meja yang terbuat dari timah diperlukan untuk membuat
gelas kualitas tinggi. Dengan demikian, desain produk dan proses sering
bergantung pada ilmu biologi dan fisika.Selanjutnya, kontribusi terpenting bagi
manajemen operasi datang dari ilmu informatika, yang didefinisikan sebagai
proses sistematis serta dapat dilakukan pada data untuk mendapatkan
informasi. Ilmu informatika, internet, dan e-commerce memberikan sumbangan
dalam peningkatan produktivitas dan menyajikan barang dan jasa yang lebih
bervariasi kepada masyarakat.Keputusan dalam manajemen operasi membutuhkan
individu yang ahli dalam ilmu manajemen, ilmu informatika, dan ilmu biologi atau
fisika. Pada kenyataannya, yang dapat dilihat pada beragamnya cara dapat
ditempuh seorang mahasiswa untuk mempersiapkan karier di bidang manajemen
operasi.Dengan demikian, terdapat beberapa peluang yang tersedia untuk manajer
operasi, di antaranya sebagai berikut.
1. Manajer Pabrik
Sebuah divisi di perusahaan Fortune 1000 mencari manajer pabrik di
wilayah Upper Hudson. Pabrik ini memasok peralatan galangan kapal untuk pasar
komersial. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon manajernya,
antara lain:
a. harus berpengalaman dalam manajemen pabrik termasuk keahlian di bidang
perencanaan produksi, manajemen pembelian, dan persediaan
b. memiliki kemampuan menulis dan berkomunikasi yang baik;
c. menguasai teknik dan strategi dalam mengatur karyawan.
2. Direktur Pembelia
Distributor makanan yang sangat terkenal mencari agen pembelian yang
berpengalaman untuk mendukung penjualan makanan yang sangat meningkat.
Oleh karena itu, calon direktur pembelian harus memenuhi persyaratan, yaitu:
a. memiliki pengetahuan menyeluruh dalam bidang fungsipembelian harian;
b. memiliki kemampuan menelaah program penjualan;

3
c. memiliki kemampuan membina kerja sama di antara sesama distributor dan
mengoordinasikan aktivitas dengan operasi;
d. siap bekerja sama dengan penjual untuk membangun katalog di intenet;
e. harus terbiasa dalam semua kategori makanan;
f. dapat bekerja sama dalam tim dan mempunyai orientasi terhadap
keuntungan.Imbalan akan disesuaikan dengan pengalaman.
3. Konsultan Perbaikan Proses
Sebuah perusahaan konsultan yang sedang berkembang mencari konsultan untuk
mendesain dan menerapkan produksi serta rencana pengurangan waktu siklus
dalam proses jasa dan manufakturnya. Perusahaan sedang bekerja dengan bank
internasional untuk memperbaiki operasi administrasi kantornya serta beberapa
perusahaan manufaktur. Oleh karena itu, dibutuhkan lulusan bisnis, dan lebih baik
jika memiliki sertifikat APICS.
4. Manajer Mutu
Beberapa posisi manajer mutu tersedia pada fasilitas proses pengepakan di
Northeast, Florida, dan Southern California. Posisi yang mempunyai pandangan
luas ini membutuhkan penggunaan kemampuan statistik untuk mengawasi semua
aspek layanan dan penghitungan beban kerja. Pekerjaannya meliputi:
1) perpaduan antara aplikasi nyata dan analisis terperincimenggunakan
spreadsheets dan lembar kerja;
2) proses audit untuk melihat daerah yang masih dapat ditingkatkan;
3) mengatur penerapan perubahan;
4) posisi yang tersedia mengharuskan adanya jam kerja pada malam hari dan pada
akhir minggu.
5. Manajer dan Perencana Rantai-Pasoka
Tanggung jawab termasuk negosiasi kontrak dan membina hubungan jangka
panjang dengan pemasok. Hal ini akan bergantung pada calon yang telah diseleksi
untuk mempertahankan keakuratan sistem pembelian, kuitansi, dan pengembalian
produk. Oleh karena itu, dibutuhkan:
a. lulusan S1 yang memiliki pengalaman kerja di bidang yang

4
sesuai selama dua tahun;
b. pemahaman akan MRP, kemampuan menggunakan umpan balik pada
penjadwalan induk dan pemasok, dan menggabungkan pemesanan untuk harga dan
pengantaran terbaik;
c. terlatih menggunakan semua aplikasi Windows, terutama Exceldan Word;
d. memahami akan sistem bisnis merupakan kelebihan;
e. kemampuan komunikasi dan menulis yang efektif.
6. Pembagian Kerja
Pembagian kerja (division of labor) didasarkan atas konsep yang sangat sederhana.
Spesialisasi tenaga kerja (specialization of labor) untuk suatu tugas tunggal dapat
menghasilkan produktivitas dan efisiensi lebih besar dibandingkan dengan banyak
tugas untuk seorang pekerja. Konsep ini sudah dikenal oleh Plato sejak 400 tahun
sebelum Masehi. Plato menyatakan bahwa, “Seseorang yang mengerjakan tugas
yang terbatas (misal: penjahit sepatu) harus ahli pada bidangnya.” Bangsa Yunani
kuno telah mengenal konsep pembagian kerja ketika mereka menugaskan beberapa
pekerja untuk tidak mengerjakan pekerjaan lain, kecuali mengasah batu pahat.Ahli
ekonomi pertama yang membicarakan konsep pembagian kerja adalah Adam
Smith dalam bukunya yang terkenal Wealth of Nations (1776). Smith menyatakan
bahwa spesialisasi tenaga kerja akan meningkatkan keluaran disebabkan oleh tiga
faktor, antara lain:
a. peningkatan keterampilan para pekerja;
b. penghematan waktu kerja karena pertukaran pekerjaan;
c. penambahan peralatan dan mesin.
Pada tahun 1832, Charles Babbage mengembangkan gagasan ini dengan studinya
pada pembuatan peniti. Babbage menyatakan bahwa spesialisasi tenaga kerja tidak
hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memungkinkan perusahaan untuk
membayar upah hanya untuk keterampilan khusus yang diperlukan. Walaupun
pembagian kerja telah diterapkan secara luas, konsep ini perlu ditinjau kembali
karena dampaknya pada moral tenaga kerja, perputaran tenaga kerja, kebosanan
kerja, dan prestasi kerja.
7. Pembakuan Bagian

5
Menurut Chase dan Aquilano, pembakuan sudah dipraktikkan di Venesia, yaitu
ketika kemudi kapal perang dibuat untuk dapat dipertukarkan. Hal ini memberikan
kegunaan yang besar. Ketika
kemudi rusak dalam peperangan, Eli Whitney (1947) menggunakan
bagian-bagian yang dapat dipertukarkan pada pembuatan senjata api. Dahulu,
bagian dari senjata api dan amunisi dibuat secara khusus untuk setiap
senjata.Ketika Henry Ford memperkenalkan perakitan mobil berjalan (Moving
automobile assembly line) pada tahun 1913, konsepnya memerlukan
pembakuanbagian seperti spesialisasi tenaga kerja.
8. Revolusi Industri
Revolusi industri pada dasarnya merupakan pertukaran tenaga manusia dengan
tenaga mesin. James Watt memberikan sumbangan yang besar terhadap revolusi
industri dengan penemuan mesin uapnya pada tahun 1764, yang merupakan
sumber utama tenaga mesin penggerak untuk pertanian dan pabrik-pabrik.
Revolusi industri dikembangkan lebih lanjut pada akhir tahun 1800-an dengan
pengembangan bahan bakar mesin dan listrik.

13.3. Ruang Lingkup Manajemen Operasional


Adapun ruang lingkup dari manajemen operasional, diantaranya seperti di
bawah ini:
1. Perancangan atau perencanaan sistem produksi dan operasi Perencanaan
sistem produksi diawali dari proses perencannan produksi, Tujuan dari
perencanaan sistem produksi ini adalah untuk menghasilkan produk atupun jasa
yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen nantinya, baik itu
meliputi kualias, harga dan waktu. Dalam perencanaan sistem produksi ini ada
beberapa hal yang perlu di perhatikan, diantaranya meliputi:
a. Seleksi dan perancangan desain dari produk. b. Seleksi maupun perancangan
proses dan peralatan. c. Pemilihan lokasi pabrik. d. Tataletak dari fasilitas pabrik.
e. Perencanaan lingkungan kerja f. Persoalan standar.
2. Pengendalian produksi Proses produksi yang dijalankan manajeman operasi
yaitu pengendalian berdasarkan pada perencanaan yang telah ditentukan
sebelumnya. Perencanaan produksi adalah dasar dalam melakukan pengendalian
produksi yang di dalamnya terdapat berbagai kebijakan yang harus di penuhi.

6
Akan tetapi, proses produksi yang sedang dijalankan harus diawasi agar tidak
keluar jalur dari perencanaan yang telah disususn sebelumnya dan dapat terkendali.
Dan harus di ingat juga, bahwa semua langkah pengendalian bertujuan untuk
mengoptimalkan keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan dengan cara
menguangi kesalah yang dapat merugikan perusahaan
3. Sistem informasi produksi Sistem informasi produksi terdiri dari 3 (tiga) bagian,
yang diantaranya meliputi:
a. Struktur organisasi yaitu proses dalam menjalin hubungan antar komponen-
komponen organisasi dengan tujuan organisasi supaya aktivitas dari organisasi
tersebut dapat diarahkan untuk mencapai target atau tujuan organisasi.
b. Produksi atas dasar pesanan yaitu biasanya para konsumen ingin diperlakukan
secara berbeda antara konsumen yang satu dengan konsumen yang lainnya.
Meskipun produsen telah menproduksi dan menghasilkan barang secara reguluer,
namun kenyetaannya masih banyak permintaan dari konsumen yang berbeda-beda
dan ingin dilayani secara berbeda pula. Jadi ini adalah tugas bagi manajemen
operasional apalagi kalau sampai kualitas produksi yang dimiliki masih jauh dari
apa yang di inginkan konsumen.
c. Produksi untuk pasar, biasanya perusahaan atau produsen yang telah memiliki
basis pasar yang cukup baik akan melakukan kegiatan produksi secara reguler.
Produksi unuk pasar umumnya ditentukan oleh permintaan konsumen, maupun itu
konsumen yang sudah ada dan konsumen yang baru.

13.4. Fungsi, tugas dan tanggung jawab Manajemen


Operasional
Manajer operasional terus menghadapi perubahan dan tantangan. Sistem
yang dibangun untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa adalah
rumit. Lingkungan fisik dan sosial berubah, demikian pula hokum dan nilai-nilai.
Perubahan ini memperlihatkan berbagai tantangan yang berasal dari perspektif
yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan, seperti pelanggan,
penyalur, pemasok, pemiliki, investor, dam pekerja. Mengidentifikasi respons yang
bertanggung jawab secara etis dan sosial saat membangun sistem produktif tidak
selalu jelas. Berikut beberapa tantangan etis yang dihadapi para manajer operasi:
1. Mengembangkan dan menghasilkan produk yang aman dan berkualitas secara
efisien.
7
2. Menjaga lingkungan yang bersih.
3. Menyediakan tempat kerja yang aman.
4. Menghormati komitmen-komitmen dalam masyarakat. Manajemen operasional
sebagai usaha pengelolaan secara optimal penggunan faktor produksi dalam
proses tranformasi menjadi berbagai produk barang dan jasa diperlukan sebuah
tanggung jawab pada pelaksanaannya. Berikut tanggung jawab manajer
operasional:
1. Menghasilkan barang atau jasa.
2. Mengambil sebuah keputusan mengenai fungsi operasi serta sistem transformasi.
3. Mengkaji pengambilan sebuah keputusan dari suatu fungsi operasional.
Jika dilihat dari sudut pandang kondisi atas keputusan yang harus ditempuh
oleh manajer operasional, maka beberapa macam pengambilan keputusan dalam
manajemen operasi, antara lain:
1. Proses : keputusan mengenai proses fisik dan fasilitas yang dipakai
2. Kapasitas : keputusan untuk menghasilkan jumlah, tempat dan waktu yang tepat
3. Persediaan : keputusan persediaan mencakup mengenai apa yang dipesan,
berapa banyak, kualitas dan kapan bahan baku dipesan
4. Tenaga kerja : keputusan tenaga kerja mencakup seleksi, recruitment,
penggajian, PHK, pelatihan, supervisi, kompensasi dan promosi terhadap
karyawan, penggunaan tenaga spesialis.
5. Kualitas/mutu : keputusan untuk menentukan mutu barang dan jasa yang
dihasilkan, penetapan standar, disain peralatan, karyawan trampil, dan pengawasan
produk dan jasa.

8
14. Manajemen Strategi
14.1 Pengertian Manajemen Strategi
Manajemen Strategik adalah ilmu mengenai perumusan, pelaksanaan dan
evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi
mencapai tujuannya dimana proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan
yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakanya
yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam
suatu organisasi, untuk mencapai tujuan Berikut beberapa pengertian dari
manajemen strategik:
1. Manajemen strategik menurut Hadar Nawawi (2005;148), adalah perencanaan
berskala besar (disebut perencanaan strategik) yang berorientasi pada jangkauan
masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan
tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil, agar memungkinkan
organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan
sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa serta
pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan
(disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi.
2. Menurut Husein Umar (1999:86), Manajemen strategik sebagai suatu seni dan
ilmu dalam hal pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi
(evaluating) keputusan- keputusan startegis antara fungsi yang memungkinkan
sebuah organisasi mencapai tujuannya pada masa mendatang.
3. Lawrence R. Jauch dan Wiliam F. Gluech (Manajemen Strategis dan Kebijakan
Perusahaan, 1998), menulis, Manajemen Strategik adalah sejumlah keputusan dan
tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang
efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan.
4. Wheelan dan Hunger (Strategic Manajemen and Business Policy Massachuset,
1995) : Manajemen strategik adalah suatu kesatuan rangkaian keputusan dan
tindakan yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

9
14.2 Karakteristik dan Rumusan Manajemen Strategi
Untuk menghadapinya era globalisasi ekonomi dimana kegiatan dalam
berusaha bukan saja dibatasi oleh lingkup batas negara nasional sehingga untuk
tingkat perubahan lingkungan serta dinamika yang secara langsung atau tidak
langsung akan mempengaruhi manajemen dan kehidupan pekerjaan kemudian
dengan sendirinya para pemimpin perusahaan harus dapat menyikapinya melalui
dengan melakukan penyesuaian yang penuh kebijakan. Maka seharusnya setiap
pemimpin dalam perusahaan akan melaksanakan manajemen strategik bagi
perusahaannya.
Pada umumnya manajemen ini sungguh berbeda dengan lainnya dimana
manajemen strategi ini senantiasa menyikapi dinamika terjadinya suatu perubahan
lingkungan sehingga bisa mempengaruhi terhadap implementasi manajemen itu
sendiri serta berupaya untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan dengan
sejalan pada hal tersebut, maka berikut ini akan ditunjukkan Karakteristik
manajemen strategik :
1. Manajemen strategik bersifat jangka panjang.
2. Manajemen strategik bersifat dinamik
3. Manajemen strategik merupakan sesuatu yang berpadu oleh manajemen
Operasional.
4. Manajemen strategik perlu dimotori oleh unsur-unsur pada manajer
tingkat puncak
5. Manajemen strategik berorientasi dan mendekati untuk masa depan
6. Manajemen strategik senantiasa harus didorong dan didukung dalam
pelaksanaannya oleh semua sumber daya ekonomi yang tersedia.
Manajemen Strategik merupakan proses menentukan tujuan suatu organisasi,
mengembangkan kebijakan, dan perencanaan untuk mencapai tujuan, serta
mengalokasikan sumber daya untuk mengimplementasikan perencanaan tersebut.
Manajemen Strategik merupakan level tertinggi dalam aktivitas manajemen.
Manajemen strategik bukanlah suatu tugas, melainkan satu rangkaian kemampuan
manajerial yang diterapkan keseluruhan dalam organisasi dengan berbagai fungsi.

10
Manajemen strategik dapat dilihat sebagai kombinasi dari rumusan strategi dan
implementasi strategi, namun strategi harus erat dengan tujuannya.
Rumusan strategi melibatkan tindakan analisis situasi baik secara internal dan
eksternal, secara mikro dan makro, yaitu mengatur sasaran, menentukan visi dan
misi jangka panjang (peran yang akan diberikanorganisasi tersebut untuk
masyarakat), keseluruhan tujuan korporat (baik finansial dan strategis), tujuan taktis,
dan perencanaan. Langkah-langkah rumusan manajemen strategik ini kadang
dideskripsikan dengan situasi Anda sekarang yang menentukan kemana Anda akan
melangkah, dan bagaimana cara menuju kesana. Hal ini sangatlah esensial dalam
perencanaan manajemen strategik. Komponen pertama adalah perencanaan strategic
dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi utama
organisasi. Sedangkan komponen kedua adalah perencanaan operasional dengan
unsur-unsurnya sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsifungsi
manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi
penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal,
fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik. Manajemen strategi diwujudkan
dalam bentuk perencanaan berskala besar mencakup seluruh komponen
dilingkungan sebuah organisasi yang dituangkan dalam bentuk rencana strategis
(Renstra) yang dijabarkan menjadi perencanaan operasional, yang kemudian
dijabarkan pula dalam bentuk program kerja dan proyek tahunan.

14.3 Memahami Proses Manajemen Strategi


Implementasi manajemen strategik melibatkan alokasi sumber daya yang
secukupnya (finansial, personnel, waktu, dukungan teknologi),membuat rangkaian
tindakan satau struktur alternatif (misalnya tim multifungsi), penugasan
tanggungjawab untuk tugas spesifik atau memprosesnya untuk individu atau grup
tertentu, mengorganisasi proses, mengawasi hasil, membandingkan dengan
benchmark, mengevaluasi kemanjuran dan efisiensi proses, mengontrol variasi, dan
membuat penyesuaian proses bila dianggap perlu.
Proses manajemen strategik biasanya terdiri dari lima tahap yaitu analisis
lingkungan, penetapan misi dan tujuan, perumusan strategik, pilihan dan penerapan
strategi, dan evaluasi atau pengendalian strategi. Masing-masing bagian dalam
proses manajemen strategik memiliki ketergantungan satu sama lainnya.
1. Analisis lingkungan, tujuan utama dilakukannya analisis lingkungan adalah untuk
mengidentifikasi peluang (opportunity) yang harus segera mendapat perhatian serius

11
dan pada saat yang sama perusahaan menentukan beberapa kendala ancaman (threats)
yang perlu di antisipasi. Dalam melakukan analisis terhadap lingkungan usaha, hal
penting yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi beber apa variabel pokok
yang mempengaruhi kinerja dari suatu per usahaan. hal itu berarti perusahaan hanya
berusaha untuk men gumpulkan dan menganalisis sejumlah variabel secara terbatas
(relevan), dan tidak sampai terjerumus untuk berusaha meng-ana lisis sebanyak
mungkin variabel (infinite). Analisis lingkungan perusahaan biasanya terdiri dari
dua komponen pokok, yakni lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Jenis
lingkungan eksternal perusahaan meliputi: lingkungan umum, lingkungan industri,
dan lingkungan operasional. Sedangk an yang termasuk dalam lingkungan internal
adalah sumber daya, kemampuan, dan kompetensi inti. Dengan melakukan analisis
terhadap lingkungan perusahaan diharapkan manajemen peru sahaan akan memiliki
gambaran yang lebih jelas dalammenyiapkan strategi bisnis yang diperlukan untuk
mengantisipasi implikasi manajerial yang ditimbulkan oleh lingkungan bisnis.
2. Penetapan misi dan tujuan, suatu organisasi yang besar maupun kecil sekalipun
pasti memiliki misi. Misi menurut pengertiannva adalah suatu tujuan unik yang
membedakannya dari perusahaanperusahaan lain yang sejenis dan mengidentifikasi
cakupan operasinva. Di dalam suatu pernyataan misi biasanva menguraikan hal-hal
seperti karakteristik Produk, pasar yang dimasuki, dan teknologi yang digunakan.
Misi suatu perusahaan pada dasarnya mencerminkan alasan mengapa perusahaan itu
ada. Dengan adanya suatu misi, maka perusahaan akan dapat memanfaatkan seluruh
potensi yang ada untuk men`apai tujuan akhir secara efektif dan efisien. Sama halnya
dengan misi, tujuan suatu perusahaan juga penting untuk diperhatikan. Tujuan
(objective) adalah landasan utama untuk menggariskan kebijakan yang ditempuh
dan arah tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan, atau dengan kata lain tujuan
adalah sesuatu yang harus dicapai. Dengan demikian, setiap perusahaan perlu
merumuskan misi maupun tujuan secara jelas.
3. Perumusan strategik, Untuk mencapai daya saing strategis dan memperoleh profit
yang tinggi, perusahaan harus menganalisis lingkungan eksternalnya,
mengidentifikasi peluang dan ancaman dalam lingkungan tersebut, menentukan
mana di antara sumber daya internal dan kemampuan yang dimiliki yang merupakan
kompetensi intinya, dan memilih strategi yang cocok untuk diterapkan (strategic
formulation). Suatu strategi merupakan sejumlah tindakan yang terintegrasi dan
terkoordinasi yang diambil untuk mendayagunakan kompetensi inti serta
memperoleh keunggulan bersaing. Agar dapat memberikan hasil yang optimal bagi
perusahaan, maka perumusan strategi harus sesuai dengan spesifikasi produk, pasar

12
dan pemasarannya, sumber daya organisasi (keuangan atau non ekonomi), dan
teknologi. Formulasi strategi yang keliru akan memberikan dampak yang kurang
baik bagi perusahaan sehingga manajemen harus betul-betul memahami dan
mencermati kemungkinankemungkinan yang akan terjadi.
4. Pilihan dan penerapan strategi, Implementasi strategi adalah sebuah tindakan
pengelolaaan bermacam-macam sumber daya organisasi dan manajemen yang
mengarahkan dan mengendalikan pemanfaatan sumbersumber daya perusahaan
(keuangan, manusia, peralatan, dan lain-lain) melalui strategi yang dipilih.
Implementasi strategi diperlukan untuk memperinci secara lebih tepat dan jelas
bagaimana sesungguhn ya pilihan strategi yang telah diambil direalisasikan.
Implementasi strategi yang berhasil sangat tergantung pada keahlian dan kemamp
uan serta keterampilan manajer. Di bawah ini disajikan beberapa tanggung jawab
utama dari seorang manajer dalam mengimplementasikan strategi yang
telah dipilih, yaitu:
a. Manajer melakukan pembagian tugas-tugas beserta urutan kegiatan
yang akan diambil untuk melaksanakan kebijakan dan strategi dengan cara yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
b. Menentukan siapa yang bertanggung jawab untuk tugastugas khusus utama yang
harus diselesaikan, langkahlangkah yang harus ditempuh dan keputusan yang harus
diambil.
c. Menetapkan struktur pokok organisasi tempat implementasi akan berlangsung,
misalnya departemen fungsional atau divisi produk yang didesentralisasikan.
d. Menentukan sumber daya (fisik dan manusia) yang perlu un tuk menerapkan
kebijakan dan strategi serta menjamin ter sedianya sumber daya itu bila diperlukan.
e. Menetapkan jenis-jenis prestasi yang diperlukan oleh satuan satuan organisasi dan
perorangan serta kapan kegiatan khusus harus diselesaikan.
f. Menentukan motivasi pribadi dan sistem perangsang yang akan digunakan.
g. Menganalisis hubungan utama antara orang-orang, satuan organisasi, dan kegiatan
dalam satuan-satuan yang memerlukan pengkoordinasian serta menentukan sistem
yang tepat untuk menjamin koordinasi yang tepat pula.
h. Menjamin tingkat partisipasi yang tepat dalam perumusan dan operasi sistem dan
proses implementasi.
13
i. Menetapkan sistem informasi yang tepat untuk menjamin pengukuran yang tepat
dari prestasi menurut standar sehingga dapat di ambil tindakan perbaikan.
j. Mengadopsi program latihan untuk mengembangkan keterampilan teknis dan
manajemen yang diperlukan dalam implementasi.
k. Menjamin bahwa kepemimpinan manajemen efektif dalam memotivasi dan
membimbing organisasi dalam penerapan ke bijakan dan strategi sedemikian
sehingga tercapai tujuan-tuju an organisasi dengan cara yang paling efektif dan
efisien.
5. Evaluasi atau pengendalian strategi, Bagian terakhir dari proses manajemen
strategik adalah eva luasi dan pengendalian. Evaluasi merupakan suatu tahap di
mana manajer mencoba menjamin bahwa strategi yang telah dipilih itu terlaksana
dengan tepat dan mencapai tujuan yang diharapkan. Jadi, evaluasi strategi adalah
proses di mana manajer membandingkan antara hasil-hasil yang diperoleh dengan
tingkat pencapaian tujuan. Secara umum evaluasi mencakup empat hal utama, yaitu:
a. Menetapkan sasaran prestasi kerja, standar, batas toleransi un tuk tujuan, strategi,
dan rencana pelaksanaan.
b. Mengukur posisi yang sesungguhnva sehubungan dengan sasaran pada suatu
waktu tertentu. Jika hasilnva terletak di luar batas tersebut maka perlu diambil
tindakan perbaikan.
c. Menganalisis penyimpangan dari batas toleransi yang dapat diterima.
d. Melaksanakan modifikasi jika dirasa perlu atau layak.
Pengendalian strategik merupakan pengendalian yang mengikuti strategi yang
sedang diimplementasikan, mendeteksi ma salah atau perubahan yang terjadi pada
landasan pemikirannya, dan melakukan penyesuaian yang diperlukan. Terdapat
empat jenis utama dalam
pengendalian strategi, yaitu:
1. Pengendalian asumsi
2. Pengendalian implementasi
3. Pengawasan strategi
4. Pengendalian peringatan khusus.

14
14.4 Konsep Strategi
Penelitian akan mengeksplorasi manajemen strategi yang dianggap sebagai
satu tipe spesifik dari suatu perencanaan. Misalnya, jika ada minimal 2 perusahaan
yang beroperasi dengan produk (barang dan jasa) yang sama, maka salah satu di
antaranya ingin keluar sebagai pemenang dalam persaingan bisnisnya. Sebagai
pemenang dalam dunia bisnis seringkali diartikan mendapat pangsa pasar (market
share) terbesar yang nantinya akan mempunyai kekuatan monopoli dan jika
monopoli dilarang oleh pemerintah, maka minimal perusahaan tersebut menjadi
perusahaan berstatus pemimpin atau penentu harga (price setter atau price leader).

14.5 Tujuan Manajemen Strategi


1). Meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis yang ada;
2). Selalu memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan perkembangan
dan menjawab lingkungan eksternal yang selalu berbah, akan berubah dan terus akan
berubah;
3). Melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera konsumen dan
mengusahakan selalu ada product development;
4). Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan efisien;
5). Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta melakukan
berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan di dalam pelaksanaan
strategi.

14.6 Manfaat Manajemen Strategi


1). Dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan lebih cepat dan lebih
tepat;
2). Menjadi lebih peka dalam menjawab ancaman yang datang dari luar perusahaan;
3). Membuat keputusan terbaik dikarenakan interaksi kelompok mengumpulkan
berbagai strategi yang lebih besar;
4). Kerjasama dalam tim karyawan di dalam perumusan strategi akan dapat
memperbaiki pengertian mereka atas penghargaan produktivitas di dalam setiap
perencanaan strategi dan dengan demikian dapat mempertinggi motivasi kerja
mereka;

15
5). Organisasi yang menggunakan konsep manajemen strategi akan lebih profitable
(menguntungkan) dan lebih berhasil daripada yang tidak menerapkannya.
Strategi Besar (Grand Strategy) Merupakan rencana umum berupa tindakan-
tindakan besar yang digunakan perusahaan untuk meraih sasaran jangka panjang.
Strategi besar dibedakan dalam 3 kategori:
1). Pertumbuhan (Growth), dapat dilakukan secara internal meliputi pengembangan
produk baru atau produk lama yang mengalami perubahan (modification) dan secara
eksternal dengan memperoleh tambahan divisi bisnis atau diversifikasi
(diversification) yang artinya mengakuisisi bisnis yang terkait dengan lini produk
saat itua ataupun mengembangkan unit usaha lain.
2). Stabilitas (Stability) atau Strategi Diam, artinya adalah bahwa organisasi
ingitetap berada pada ukurannya yang sama atau tumbuh perlahan dengan cara-cara
yang masih dapat dikendalikan.
3). Pemangkasan (Retrenchment, berarti organisasi terpaksa melalui periode
terjadinya penurunan dengan penyusutan unit bisnis yang ada saat ini atau menjual
atau melikuidasi keseluruhan unit bisnis.
Tingkatan strategi Terdapat 3 tingkatan strategi dalam organisasi yaitu:
1. Strategi Tingkat Perusahaan (Corporate Strategy) Ditetapkan oleh tingkat
manajemen tertinggi di dalam organisasi dan mengarah kepada bisnis apa yang akan
dilakukan serta bagaimana sumber daya dialokasikan di antara bisnis tersebut.
Strategi korporasi secara umum melibatkan tujuan jangka panjang yang
berhubungan dengan organisasi secara keseluruhan dan investasi keuangan secara
langsung.
2. Strategi Tingkat Bisnis (Business Strategy) Ditetapkan oleh masing-masing unit
bisnis strategi (Strategy Business Unit=SBU). Strategi bisnis biasanya
diformulasikan oleh manajer tingkat bisnis melalui negosiasi dengan manajer
korporasi dan memusatkan kepada bagaimana cara bersaing dalam dunia bisnis yang
ada. Strategi bisnis harus melalui dan diperoleh serta didukung oleh strategi
korporasi.
3. Strategi Tingkat Fungsional (Functional Strategy) Mempunyai lingkup yang lebih
sempit lagi dibandingkan strategi korporasi dan strategi bisnis. Berhubungan dengan
fungsi bisnis seperti fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi SDM, fungsi
keuangan, fungsi riset dan pengembangan (R&D). Strategi fungsional harus

16
mengarah kepada strategi bisnis dan konsep mereka yang paling utama adalah
tergantung kepada hasil jawaban bagaimana cara menerapkannya.

14.7 Pengertian dan Faktor Faktor Kepuasan kerja


Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan perasaan emosional berupa rasa
puas akan suatu pekerjaan yang ditekuni. Kepuasan kerja sangat penting
diperhatikan oleh perusahaan, karena kepuasan kerja merupakan salah satu indikator
pengukuran kesejahteraan karyawan. Kesejahteraan karyawan merupakan hal yang
paling vital, karena jika karyawan suatu perusahaan tidaklah merasa sejahtera maka
akan timbul perasaan kecewa dan mereka beranggapan akan melakukan hal yang
sia- sia saja. Hal ini akan menjadi batu besar bagi perusahaan dan akan menurunkan
tingkat produktivitas mereka dalam bekerja.
Factor -faktor kepuasan kerja
1) Faktor Ekstrinsik. Faktor pemeliharaan atau Maintenance Factor disebut juga
hygiene factor merupakan faktor yang berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan untuk memelihara keberadaan dan hidupnya sebagai manusia,
pemeliharaan ketentraman dan kesehatan. Faktor ini sering pula disebut factor
dissatiffiers atau factor extrinsic terdiri dari serangkaian kondisi kerja yang
meliputi faktor – faktor: a. Kompensasi. b. Kondisi Kerja. c. Status. d. Rasa
Aman dan Selamat. e. Supervisi. f. Interaksi antar-personal g. Kebijaksanaan
organisasi.
2) Faktor Intrinsik. Faktor pemuas yang disebut juga motivator, merupakan
faktor pendorong seseorang untuk berprestasi yang bersumber dari dalam diri
orang yang bersangkutan. Menurut Herzberg faktor motivator ini mencakup:
a. Pengakuan (recognition) b. Tanggung jawab ( responsibility) c. Prestasi
( achievement) d. Pekerjaan itu sendiri (the work it self) e. Adanya
kemungkinan untuk berkembang (the possibility of growth) f. Kemajuan
(advancement) Menurut Robbins (2001 : 149 – 150), faktor – faktor yang
mendorong kepuasan kerja adalah: 1. Kerja yang secara mental menantang 2.
Ganjaran yang pantas 3. Kondisi kerja yang mendukung 4. Rekan sekerja
yang mendukung 5. Kesesuaian antara kepribadian dan pekerjaan
Pengaruh pengaruh perencanaan manajemen strategis dan kepuasan kerja terhadap
kinerja pegawai Perencanaan strategis adalah suatu keputusan fundamental yang
akan mengarahkan lembaga pendidikan pada pencapaian-pencapaian strategic
berkaitan dengan apa visi, misi, tujuan, sasaran, dan pencapaian organisasi di masa
17
depan serta berkaitan dengan bagaimana organisasi bisa menggerakan sumber daya
yang ada untuk mencapai tujuan tersebut. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja
merupakan perasaan emosional berupa rasa puas akan suatu pekerjaan yang ditekuni.
Kepuasan kerja sangat penting diperhatikan oleh perusahaan, karena kepuasan kerja
merupakan salah satu indikator pengukuran kesejahteraan karyawan.

18
15. Sistem Informasi Manajemen
15.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi itu sendiri berasal dari kata “sistem” dan
“informasi”.(James A. O’Brien and Marakas, 2017) mendefinisikan sistem sebagai
sekelompok komponen yang saling bekerja sama menuju tujuan bersama dengan
menerima input dan menghasilkan output dalam suatu proses tranformasi yang
terorganisir. Informasi itu sendiri didefinisikan sebagai data yang telah diubah
menjadi sesuatu yang memiliki arti dan pernyataan bisa digunakan bagi pengguna
akhir (Sudjiman and Sudjiman, 2020).

Sistem Informasi Manajemen merupakan penerapan sistem teknologi


informasi dan komunikasi pada organisasi bisnis. Sistem Informasi Manajemen
(SIM) menurut Thomphson dan Cat-Baril (2003, p202) adalah sebuah sistem yang
terintegrasi berbasiskan teknologi informasi yang dirancang untuk mendukung
operasi, manajemen, dan fungsi pembuatan keputusan dalam sebuah
organisasi/perusahaan.

Menurut Rainer (2006, p48) (Menurut Turban , Rainer , and Potter ( 2005,
2006) sistem informais adalah sekumpulan komponen yang terorganisir dan saling
berhubungan atau berinteraksi secara sistematis untuk membangun atau mengolah
data menjadi informasi.atau juga

Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sekelompok atau sekumpulan


proses dimana data dapat diolah, dianalisis, dan ditampilkan supaya data tersebut
menjadi berguna untuk kebutuhan pengambilan suatu keputusan. Sistem ini
merupakan alat yang sangat berguna untuk menunjang dan mengendalikan operasi
perusahaan. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

15.2 Tujuan Sistem Informasi Manajemen


Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk mengumpulkan dan mengatur
semua data dari berbagai tingkat perusahaan, meringkas, kemudian memfasilitasi
dan meningkatkan kualitas dari pengambilan keputusan untuk meningkatkan
produktivitas dan profitabilitas sebuah perusahaan. Sistem ini berbasis komputer
dan dapat berupa lembar excel atau platform yang lebih kompleks. Selain itu data
dapat diakses dan diolah secara internal maupun eksternal. Sehingga, sistem
informasi yang digunakan lebih efisien dan produktif. tujuan dari sistem informasi
manajemen lainnya yaitu
19
1. Menyediakan suatu informasi untuk pengambilan suatu keputusan.

2. Menyediakan suatu informasi yang dipergunakan didalam suatu perencanaan,


pengendalian, pengevaluasian dan juga perbaikan berkelanjutan.

3. Menyediakan suatu informasi yang dipergunakan di dalam suatu perhitungan


harga pokok produk, jasa dan tujuan lainnya yang diinginkan oleh manajemen.
Dari Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dana pengguna lainnya,
perlu memiliki akses menuju informasi akuntansi manajemen dan juga mengetahui
bagaimana cara untuk dapat menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen
tersebut bisa membantu mereka dalam mengidentifikasi suatu masalah,
menyelesaikan suatu masalah dan mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan.

15.3. Fungsi dari Sistem Informasi Manajemen


Menurut (James A. O’Brien and Marakas, 2017) selain dari tiga komponen
fungsi dasar tersebut, sebuah sistem akan lebih berguna dengan menambahkan
elemen lain yaitu:

1. Feedback Feedback adalah respon dari sebuah sistem atas kinerja atau tindakan
yang dilakukan. Contohnya adalah ketika mobil diisi bahan bakar, maka akan
muncul reaksi untuk mengeluarkan energi.

2. Control Control adalah fungsi yang mencakup pemantauan dan evaluasi dari
feedback untuk menentukan apakah sistem berjalan dan mencapai targetnya

kemudian fungsi ini akan membuat penyesuaian yang dibutuhkan terhadap


komponen input sistem dan pemrosesan untuk memastikan sistem dapat
menghasilkan

Fungsi Sistem Informasi Manajemen pada Bisnis


Sistem ini sangat dibutuhkan karena memiliki tingkat kompleksitas tinggi dalam
organisasi bisnis. Apabila tidak memiliki informasi yang tepat, maka tidak akan
ada organisasi maupun bisnis yang dapat mengambil sebuah keputusan dengan
baik. Setiap pengambilan keputusan dari bisnis maupun organisasi harus
berdasarkan informasi yang relevan dan telah terverifikasi. Jika tidak memiliki
informasi yang relevan maupun terverifikasi, maka bisnis yang anda jalankan dapat
mengalami kerugian yang besar

20
Fungsi lain dari sistem Informasi diantaranya adalah untuk pengambilan data
(data capturing/input) dan mengolah, mentransformasi dan mengkonversi data
menjadi informasi, distribusi informasi (reporting). Fungsi informasi adalah
menambah pengetahuan dari informasi yang diberikan, mengurangi ketidakpastian
dari pemakaian informasi. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan
memberikan suatu kemungkinan faktor resikopada tingkat pendapatan yang
berbeda. Informasi dapat memberikan kemungkinan-kemungkinan dari pilihan
pada tingkat pendapatan yang berlaianan dengan kata lain fungsi informasi mampu
mengurangi keanekaragaman atau varian 15 informasi serta mampu memberikan
standar (aturan/ukuran/batasan) atas informasi yang diberikan kepada pengguna
akhir (Abdul Kadir, 2014).

fungsi dari SIM pada bisnis:

1. Membantu dalam proses pengambilan keputusan


Sebuah sistem tentu harus berdasarkan informasi yang relevan dan dari sumber
yang valid. Informasi tersebut haruslah mengandung sebuah fakta agar proses
pengambilan keputusan berjalan dengan baik. Dengan adanya sistem informasi
manajemen dalam bisnis anda, maka pengambilan keputusan akan lebih mudah
dan terstruktur dengan baik.

2. Membantu dalam menemukan suatu masalah


Seperti yang telah diketahui, sistem ini akan memberikan informasi yang relevan
dalam setiap aspek kegiatan. Apabila terdapat kesalahan pada manajemen, maka
informasi pada SIM akan memberikan solusi pada permasalahan tersebut.
3. Membantu dalam hal membandingkan kinerja bisnis
Di dalam sistem ini juga menyimpan history data dan menyimpan data dalam
sebuah basis data (database). Sehingga pada sistem informasi manajemen dapat
membandingkan kinerja bisnis anda dengan lebih mudah dan cepat.

4. Membantu dalam hal koordinasi antar departemen


Terkadang, di beberapa perusahaan bisnis memiliki beberapa departemen dan
menjalankan tugas masing – masing. Sehingga perlu adanya sebuah sistem yang
dapat mengkoordinasikan tiap departemen dengan baik. SIM disini, memiliki
kemampuan untuk membantu koordinasi masing – masing departemen.

Pertukaran informasi menjadi lebih baik dan cepat dengan manajemen yang
terstruktur. Hubungan yang sehat akan terbentuk pada setiap orang dalam
departemen satu dengan departemen yang lain dalam pertukaran informasi.

21
15.4. Tahapan Proses Manajemen
Proses manajemen memiliki beberapa tahapan yang dapat didefinisikan
sebagai berikut:

1. Perencanaan
Proses yang pertama merupakan tahap formulasi yang disusun secara terperinci
untuk mencapai tujuan akhir dan termasuk ke dalam aktivitas manajemen. Tahapan
dari perencanaan memiliki persyaratan untuk menetapkan tujuan dan
mengidentifikasi metode untuk mencapai sebuah tujuan (objective).

2. Pengendalian
Tahap yang kedua masuk ke dalam proses pengendalian, dimana setelah rencana
berhasil dibuat, selanjutnya masuk pada proses implementasi rencana tersebut.
Peran dari manajer dan karyawan adalah memonitoring pelaksanaannya supaya
berjalan dengan lancar dan semestinya.
3. Pengambilan Keputusan
Tahapan yang terakhir, akan dilakukan proses pemilihan diantara berbagai
berbagai alternatif pilihan. Fungsi dari manajerial berperan sebagai penghubung
antara proses perencanaan dan pengendalian. Seorang manajer harus bisa antara
tujuan serta metode untuk melaksanakan tujuan tersebut.

15.5. Komponen Sistem Informasi Manajemen


Sebuah sistem informasi manajemen perlu dibangun dengan beberapa
komponen yang saling berkaitan dan memiliki pengaruh terhadap informasi satu
dengan informasi yang lain. Perancangan sebuah SIM melibatkan komponen
berikut:
1. Manusia
Di dalam sebuah SIM, manusia merupakan peranan yang sangat penting. Peran
dari manusia sendiri adalah merancang, mengolah, mengoperasikan, membangun,
dan menggunakan sistem tersebut.
Sehingga informasi yang dihasilkan pada SIM akan memberikan manfaat bagi
manusia dan bisnis yang dijalankan. Sumber daya manusia sangat diperlukan agar
terciptanya sebuah sistem yang berjalan dengan baik dan semestinya.

22
2. Informasi
Sistem informasi manajemen dibuat oleh manusia untuk menghasilkan informasi
dari data yang bersifat mentah sehingga menjadi data yang dapat diolah dan dapat
berguna bagi bisnis. Informasi yang berguna disini adalah informasi yang relevan,
dapat dibandingkan, memiliki akurasi tinggi, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Informasi yang telah memenuhi syarat diatas, akan memberikan manfaat yang
besar bagi manusia serta bisnis yang dijalankan. Pengolahan data dan informasi
akan lebih mudah dan teruji apabila dalam bisnis yang dikembangkan
menggunakan SIM yang tepat.

3. Sistem
Sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem besar dimana terbentuk dari
beberapa subsistem yang berbeda tugasnya, tetapi saling terhubung dan
terintegrasi. Subsistem dalam sistem informasi manajemen bertugas untuk
mengumpulkan, mengolah, dan menyempurnakan data sehingga menghasilkan
sebuah informasi.
4. Organisasi manajemen
Setiap usaha dan bisnis membentuk organisasi manajemen untuk mencapai tujuan
dari usaha dan bisnisnya. Fungsi dari organisasi manajemen sendiri adalah untuk
mengorganisir, melaksanakan, merencanakan, dan mengontrol operasional
perusahaan atau organisasi.

5. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dapat diambil apabila bisnis tersebut memiliki informasi
yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan. Seorang pebisnis maupun
pengusaha tidak dapat mengambil keputusan dengan baik apabila tidak adanya
SIM sebagai wadah untuk mengelola informasi.

Dapat dikatakan bahwa dasar pertimbangan untuk mengambil sebuah keputusan


adalah menggunakan sistem informasi manajemen. Selain itu, informasi juga harus
bersifat relevan dan mengandung fakta serta tidak ada unsur rekayasa.

15.6. Jenis Laporan yang dihasilkan Sistem


Informasi Manajemen
Pada umumnya, sistem informasi manajemen digunakan untuk menyimpan
data dan membuat laporan yang akan digunakan oleh profesional bisnis sebagai

23
analisis dan membuat keputusan. Berikut setidaknya terdapat tiga jenis laporan
yang dihasilkan dari SIM:
1. Real – Time
Jenis laporan yang pertama berupa real – time atau dapat diartikan bahwa laporan
tersebut dapat dimonitoring secara langsung. Laporan jenis ini biasanya digunakan
dalam bisnis untuk melihat setiap perubahan pada informasi secara langsung serta
tidak ada batasan waktu.

Seperti halnya, seorang kepada customer service yang memonitoring lonjakan


volume panggilan sehingga dapat menyelesaikan permasalahan tersebut
secepatnya. Dengan laporan jenis real – time ini juga dapat meningkatkan
produktivitas dari bisnis yang anda jalankan.
2. Ad – Hoc
Laporan ini hanya dibuat satu kali oleh pengguna untuk menjawab pertanyaan. Jika
laporan tersebut berguna, maka anda dapat mengubah laporan tersebut menjadi
laporan terjadwal.

Laporan jenis ini hanya bisa digunakan sekali dan berfungsi untuk membuat
laporan dalam jangka waktu yang pendek. Di dalam sebuah bisnis dibutuhkan
sistem yang dapat mengelola laporan secara cepat dan oleh sebab itu, sangat cocok
untuk menggunakan ad – hoc.
3. Dijadwalkan
Laporan yang ketiga merupakan laporan yang dibuat secara berkala. Laporan
terjadwal memungkinkan perusahaan atau organisasi untuk mengelola data secara
berkala dari waktu ke waktu. Pemohon telah menyediakan untuk menarik dan
mengatur data.

Contoh dari laporan yang dijadwalkan adalah seorang distributor dapat


membandingkan angka penjualan dari toko yang berbeda dan menggunakan
parameter yang berbeda. Hal tersebut dapat meningkatkan keuntungan dari bisnis
serta dapat memonitoring kondisi pasar bisnis dengan baik.

15.7. Kategori Sistem Informasi Manajemen


Sistem informasi manajemen memiliki pengertian yang sangat luas, sehingga dapat
dikategorikan dalam sebuah sistem, diantaranya adalah sebagai berikut.

24
1. Business Intelligence System (BIS)
Kategori ini biasanya akan digunakan oleh perusahaan yang membuat sistem
keputusan bisnis berdasarkan pengumpulan, integrasi, dan analisis data serta
informasi yang berhasil dikumpulkan. Sistem ini mempunyai kesamaan dengan
EIS, namun hanya manajer dan eksekutif tingkat bawah yang menggunakan BIS.
2. Executive Information System (EIS)
Manajemen tingkat senior lebih sering menggunakan EIS untuk membantu dalam
membuat keputusan untuk mempengaruhi organisasi. Hal yang perlu dipersiapkan
oleh eksekutif adalah data dengan tingkat akurasi yang tinggi dan memiliki
kemampuan untuk membaca data secara tepat dan akurat.

3. Customer Relationship Management (CRM)


CRM menyimpan berbagai informasi mengenai pelanggan, meliputi penjualan,
informasi kontak, serta peluang pendapatan yang diperoleh. Departemen
pemasaran, layanan pelanggan, business analyst, dan tim penjualan akan sering
untuk menggunakan sistem CRM.

4. Sales Force Automation System (SFA)


Komponen khusus dari sistem SFA ini mampu untuk mengotomatisasikan banyak
tugas yang dilakukan oleh tim atau departemen penjualan. Komponen tersebut
mencakup manajemen kontak, pelacakan (tracking), pembuatan kontak, hingga
manajemen pemesanan (order).

5. Financial Accounting System (FAS)


Untuk kategori ini dikhususkan bagi tiap departemen yang bergerak di bidang
akuntansi dan keuangan. Contoh tugas yang dilakukan adalah menghitung hutang
dagang (AP) dan piutang dagang (AR).
6. Knowledge Management System (KMS)
Sebuah layanan pelanggan dapat memanfaatkan KMS untuk menjawab setiap
pertanyaan, serta memberikan solusi dari permasalahan yang ada.

7. Marketing Information System (MkIS)


Tim pemasaran (marketing) menggunakan MkIS untuk dapat melaporkan
efektivitas dari proses pemasaran yang telah dilakukan. Selain itu, juga
dimanfaatkan sebagai data yang dapat dianalisa untuk membantu marketing di
masa yang akan datang.

25
8. Supply Chain Management System (SCM)
Contoh perusahaan yang menggunakan SCM adalah bisnis retail dan manufaktur,
yang mana digunakan untuk melacak aliran sumber daya, bahan dan layanan mulai
awal pengembangan hingga proses pengiriman atau distribusi produk
9. Transaction Processing System (TPS)
Point of Sale (POS) juga termasuk ke dalam TPS, dimana sistem tersebut dapat
memungkinkan wisatawan dapat mencari hotel atau tempat penginapan secara
cepat dan berkualitas. Tugas seorang karyawan disini adalah menggunakan data
sebaik mungkin untuk melaporkan tren penjualan secara bertahap.

10. Human Resource Management System (HRMS)


Kategori yang terakhir ini, digunakan untuk melakukan pencatatan kinerja dari
karyawan, serta menyusun laporan data gaji pegawai.

15.8. Contoh Sistem Informasi Manajemen


Berikut merupakan contoh dari sistem informasi manajemen untuk bisnis yang
anda kembangkan:
1. Enterprise Resource Planning (ERP)
Untuk sistem ini sangat sering digunakan oleh perusahaan besar. Tidak menutup
kemungkinan, perusahaan kecil maupun rintisan juga dapat menggunakan sistem
ini. ERP sendiri digunakan untuk memanajemen dan mengelola data yang
terintegrasi antar unit dalam perusahaan.
2. Supply Chain Management (SCM)
Sistem ini sangat bermanfaat bagi pihak manajemen untuk melakukan integrasi
data. Contohnya seperti manajemen suplai bahan baku dimulai dari pemasok,
produsen, pengecer, hingga konsumen.

3. Transaction Processing System (TPS)


Sistem yang selanjutnya adalah TPS yang berfungsi untuk melakukan proses data
dalam jumlah besar serta transaksi yang besar dan dilakukan secara rutin. Sistem
ini sangat cocok untuk bisnis yang bergerak dalam hal keuangan seperti inventaris,
bank, dll.

4. Office Automation System (OAS)


Sistem yang keempat adalah OAS yang digunakan untuk mempermudah dan
memperlancar komunikasi antar departemen dalam satu perusahaan. Kemudian,

26
dapat mengintegrasikan antar server dalam perusahaan. Contohnya adalah
penggunaan email.
5. Informatic Management System (IMS)
Dalam sistem ini mendukung proses spektrum tugas dalam organisasi. Yang
dimaksud spektrum disini adalah menggabungkan beberapa tugas menjadi satu dan
saling terintegrasi.

Selain itu, IMS juga dapat menyatukan beberapa fungsi informasi dengan program
komputerisasi seperti e – procurement. Sistem ini sangat cocok untuk menganalisis
sebuah informasi untuk mengambil keputusan.

6. Knowledge Work System (KWS)


Sistem yang satu ini lebih mengarah dalam hal mengintegrasikan pengetahuan baru
ke dalam sebuah organisasi atau entitas. Pengetahuan maksudnya adalah sebuah
hal baru yang dapat meningkatkan produktivitas dalam bisnis yang anda jalankan.

7. Group Decision Support System (GDSS) dan Computer – Support


Collaborative Work System (CSCWS)
GDSS sendiri merupakan sistem yang berfungsi untuk mencari solusi dari sebuah
permasalahan yang diperoleh melalui pengumpulan pengetahuan dalam kelompok
dan tidak bersifat individu. Pada umumnya dapat berupa kuesioner, skenario,
maupun konsultasi. Contoh dari sistem tersebut adalah e – government.

8. Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (AI)


Dalam sistem ini sedikit berbeda dengan sistem yang lain, karena penerapannya
menggunakan kecerdasan buatan. Fungsi dari sistem ini adalah dapat menganalisis
permasalahan dengan bantuan tenaga ahli yang telah diprogram sebelumnya.
Contoh dari penerapan sistem pakar dan AI adalah pembuatan sistem jadwal
mekanik.

9. Executive Support System (ESS)


Pada sistem ini cenderung menguntungkan pada seorang manajer.
Karena ESS mampu membantu manajer dalam membantu berinteraksi dengan
lingkungan perusahaan. Interaksi tersebut dapat berupa bantuan grafik dan alat
komunikasi lainnya.

10. Decision Support System (DSS)


Untuk sistem terakhir ini sangat membantu seorang manajer dalam mengambil
sebuah keputusan dengan cara mengamati lingkungan di dalam perusahaan.

27
Pengamatan disini sangat penting agar bisnis yang dijalankan dapat berkembang
dan meningkatkan produktivitas.

15.9. Manfaat Sistem Informasi Manajemen


Dengan menggunakan sistem informasi manajemen pada perusahaan, maka
dapat meningkatkan kinerja dari bisnis yang dijalankan. Berikut merupakan
beberapa manfaat dari penggunaan sistem informasi manajemen dalam bisnis:

1. Manajer dapat membandingkan hasil kinerja yang telah direncanakan serta


dapat menganalisis kelemahan dan kekuatan dalam kinerja dan rencana
bisnis.
2. Seorang manajer juga dapat memiliki kemampuan untuk menerima umpan
balik dari kinerja dari bisnis yang dijalankan.
3. Manajemen mendapatkan gambaran umum dari setiap operasi yang
dilaksanakan.
4. Banyak keputusan yang dialihtugaskan dari manajemen atas menuju ke
level organisasi yang lebih efisien, dengan memperhatikan faktor
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki.
5. Organisasi dapat memaksimalkan manfaat dari investasi dengan cara
melihat dan mengidentifikasi apakah sistem dan informasi berfungsi
dengan semestinya atau tidak.
6. Perusahaan dapat mendorong proses peningkatan alur kerja, sehingga
menghasilkan penyelarasan terhadap proses bisnis yang lebih baik dengan
kebutuhan setiap pelanggan.
7. Meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia sehingga dalam sistem
unit kerja dapat lebih sistematis dan terorganisir

15.10. Jenis Jenis Sistem Informasi Manajemen


1. Sistem-Sistem Untuk Kelompok Manajemen yang Berbeda Sistem
Pemrosesan Transaksi Sistem pemrosesan transaksi sangat dibutuhkan oleh setiap
organisasi/perusahaan, instansi pemerintah atau institusi apapun untuk mengolah
data-data induk dan transaksi. Ketika perusahan mampu membangun dan
mengelola sistem pemrosesan transasksi dengan baik, maka perusahaan juga dapat
memnfaatkannya dengan baik pula (Kumorotomo and Margono, 1994). Sistem
pemrosesan transaksi merupakan sistem komputerisasi yang mengoperasikan dan
mencatat tranksaksi rutin harian yang diperlukan untuk melakukan bisnis seperti
entri pesanan penjualan, pemesanan hotel, catatan penggajian karyawan dan
pengiriman barang. Tujuan utama sistem ini adalah untuk menjawab pertanyaan-
28
pertanyaan rutin dan untuk memantau arus transaksi diseluruh
perusahaan.(Handarkho and Irianto, 2016) Sistem Pemrosesan Transaksi (SPT)
mencatat data ke dalam basis data. Data yang dicatatat dapat berbentuk macam-
macam misalnya beupa hurud, angka, gambar dan suara. Data tersebut bisa
digunakan kapanpun sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Perusahaan jug bisa
melakukan penyimpanan data tersebut menggunakan hardisk, CD, memori dan
sejenisnya.(Sulaiman, 2016) Contoh model sistem peemrosesan transaksi di sebuah
perusahaan jasa kirm barang. Jika kalian pernah melakukan pengirman barang
menggunakan ekspedisi sebut saja PT. POS, JNE, JNT dan sejenisnya, kalian akan
tahu bagaimna mereka menggunakan sistem pemrosesan transaksi berbasis
computer.

2.Sistem Untuk Intelejen Bisnis Perusahaan juga memiliki sistem intelejensi bisnis
yang berfokus pada pengiriman informasi untuk mendukung manajemen dalam
pengambilan keputusan. Intelijen bisnis (business intelligence) adalah istilah
terkini mengenai data dan perangkat lunak untuk mengorganisasi, menganalisis
dan menyediakan akses kepada data untuk membantu manajer dan pengguna lain
dalam suatu perusahaan dalam membuat keputusan yang lebih berdasarkan
informasi. Intelijensi bisnis menunjukkan segala hal yang dibutuhkan dalam
pengambilan keputusan pada setiap tingkat manajemen.(Yaprak, 2012)

Fungsi Sistem Informasi di Dalam Bisnis Hampir di setiap perusahaan bahkan


yang terkecil sekalipun, departemen sistem informasi adalah kelompok resmi
dalam struktur organisasi yang bertanggung jawab dalam memberikan jasa/
pelayanan di sektor teknologi informasi. (Muttaqin, 2012) 1. Departemen Sistem
Informasi Departemen sistem informasi terdiri atas para spesialis, pemograman,
analisis sistem, pemimpin proyek dan manajer sistem informasi.
a. Pemrogaman : spesialis yang dilatih mengenai hal-hal teknis secara mendalam,
yang menulis rangkaian perintah dalam suatu progam computer.
b. Analisis sistem : melambangkan hubungan utama antara kelompok sistem
informasi dengan seluruh kelompok lainnya dalam perusahaan. 31
c. Manajer sistem informasi : pemimpin dari tim pemograman dan analis, manajer
proyek, manajer fasilitas, manajer telekomunikasi ataupun spesialis database.
d. Direktur informasi : manajer senior yang mengawasi penggunaan teknologi
informasi di perusahaan.

29
e. Direktur keamanan sistem informasi : bertanggung jawab terhadap keamanan
sistem informasi perusahaan dan bertanggung jawab memperkuat kebijakan
keamanan informasi perusahaan.
f. Chief privacy officer : bertanggung jawab dalam memastikan perusahaan
memenuhi prosedur hokum mengenai data pribadi yang telah ditetapkan.
g. Chief knowledge officer : bertanggung jawab dalam progam pengelolaan
pengetahuan. Membantu merancang progam dan sistem untuk menemukan sumber
pengetahuan baru.
h. Pengguna akhir : perwakilan dari departemen di luar kelompok sistem informasi
dimana aplikasi yang dikembangkan diperuntunkan bagi mereka.
Para pengguna ini memainkan peran yang terus bertambah besar dalam
perancangan dan pengembangan sistem informasi.
1. Pengorganisasian fungsi Sistem Informasi Terdapat banyak jenis organisasi
bisnis, dan terdapat banyak cara bagaimana fungsi teknologi informasi disusun
dalam perusahaan tersebut. Perusahaan yang kecil, tidak akan memiliki
kelompok sistem informasi yang formal. Perusahaan yang lebih besar memiliki
departemen sistem informasi yang tersendiri, yang diatur melalui cara-cara
yang berbeda, bergantung sifat dan kepentingan perusahaan.

30
BAB II
PENUTUP
1. Kesimpulan
• Sistem informasi manajemen adalah sekumpulan proses dimana data
dapat diolah, dianalisis, dan ditampilkan supaya data tersebut
menjadi berguna untuk kebutuhan pengambilan suatu keputusan.
• Jenis laporan yang dihasilkan oleh SIM terbagi menjadi tiga, yaitu real
– time, ad – hoc, dan dijadwalkan.
• Contoh dari SIM sendiri terbagi menjadi 10 yang memiliki tugas dan
peran yang berbeda.
• Manfaat dari SIM yang paling utama adalah meningkatkan kinerja dari
bisnis yang anda tekuni dan jalankan.

31
DAFTAR PUSTAKA
1. Gordon B. Davis, 1984. Kerangka dasar Sistem Informasi Manajemen –
bagian I – Pengantar. Seri Manajemen no. 90 – A, Lembaga PPM dan PT
Pustaka Binaman Pressindo, cetakan Kesembilan oleh PT Grafindo.
Moekijat, Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Remaja Karya. Bandung.
Onong Uchjana Effendy, 1981. Sistem Informasi manajemen. Penerbit V.
Mandar Maju Sondang P. Siagian. Sistem Informasi untuk Pengambilan
Keputusan. Gunung Agung. Jakarta. Wahyudi Kumorotomo dan Subando
Agus Margono. Sistem Informasi Manajemen dalam Organisasi- organisasi
Publik. Gadjah Mada University Press
2. Abidin, Y. Z. 2015. Manajemen Komunikasi: Filosofi, Konsep, dan
Aplikasi. Pustaka Setia. Bandung Afandi, W.S. 2017. Management
information systems and their impact on job performance among employees
in the private sector: SAUDI Telecommunications companies. International
Journal of Computer Applications, Volume 164 – No 11.
https://www.ijcaonline.org. Diakses: 17 Agustus 2018 AL-Gharaibeh, S. dan
Malkawi, N. 2013. The Impact of Management Information Systems on the
Performance of Governmental Organizations- Study at Jordanian Ministry of
Planning. International Journal of Business and Social Science. Volume 4
No. 17.
http://ijbssnet.com/journals/Vol_4_No_17_Special_Issue_December_2013/1
3.pdf. Diakses: 9 April 2018 Arifin, R. dan Helmi, M. 2016. Pengantar
Manajemen. Penerbit Empat Dua, Malang Feriyanto, A. dan Shyta, E.T.
2015. Pengantar Manajemen (3 in 1). Mediatera. Kebumen Hartono,
Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Rineka
Cipta. Jakarta Laudon, K.C. dan Laudon, J.P. 2013. Management
Information Systems: Managing the Digital Firm, 12th edition. Pearson
Education Limited. Miles, M. and Huberman, A.M. 2007, Qualitative Data
Analysis (terjemahan), UI Press. Jakarta Nugroho, A. 2010. Rekayasa
Perangkat Lunak Berbasis Objek dengan Metode USDP. Andi. Yogyakarta.
Rusijana, J. 2016. Pengaruh Sistem Informasi SDM Terhadap Kinerja
Karyawan di PT. Rabbani Bandung . Jurnal Computech & Bisnis, Volume
10, No. 1. http://www.jurnal.stmik-
mi.ac.id/index.php/jcb/article/viewFile/142/166 Diakses: 17 Agustus 2018
Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Alfabeta. Bandung Sutabri, T. 2012. Analisis Sistem
32
Informasi. Andi. Yogyakarta. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi,
Graha Ilmu. Yogyakarta
3. Abdul Kadir (2014) ‘Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi’, Edisi
Revisi. Assauri, S. (2008) ‘Manajemen Produksi Dan Operasi’, Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Davis, G. B.
(2000) ‘Information Systems Conceptual Foundations: Looking Backward
And Forward’, In. Doi: 10.1007/978-0-387-35505-4_5. Dewi, W. A. F.
(2020) ‘Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring Di
Sekolah Dasar’, Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan. Doi:
10.31004/Edukatif.V2i1.89. Djahir, Y. And Pratita, D. (2014) Bahan Ajar
Sistem Informasi Manajemen, Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen.
Drs. Dwi Prastowo D., M.M., A. (2015) ‘Analisis Laporan Keuangan
Konsep Dan Aplikasi’, In Analisis Laporan Keuangan. Handarkho, Y. D.
And Irianto, A. B. P. (2016) ‘Pengimplemantasian Sistem Informasi
Manajemen Bank Sampah Untuk Meningkatkan Kinerja Usaha Kecil
Menengah Di Yogyakarta, Indonesia (Studi Kasus Bank Sampah Gemah
Ripah Badegan, Bantul)’, Teknomatika (Jurnal Informatika Dan Komputer).
I Putu Agus Eka Pratama (2015) ‘Sistem Informasi Dan Implementasinya’,
Contemporary Psychology: A Journal Of Reviews. Doi: 10.1111/J.1540-
4781.1969.Tb04998.X. Indrajit, R. E. (2001) ‘Manajemen Sistem Informasi
Dan Teknologi Informasi’, PT Elek Media Komputindo, Jakarta. James A.
O’Brien And Marakas, G. M. (2010) Management System Information,
Mcgraw-Hill Irwin. James A. O’Brien And Marakas, G. M. (2017)
MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Tenth Edition, Mcgraw-Hill
Irwin. 34 Kosasi, S. (2014) ‘Pembuatan Sistem Informasi Penjualan
Berbasis Web Untuk Memperluas Pangsa Pasar’, Pembuatan Sistem
Informasi Penjualan Berbasis Web Untuk Memperluas Pangsapasar. Kosasi,
S. (2015) ‘Perancangan Sistem E-Commerce Untuk Memperluas Pasar
Produk Oleh-Oleh Khas Pontianak’, SNASTIA. Kumorotomo, W. And
Margono, S. A. (1994) ‘Sistem Infromasi Manajemen Dalam Organisasi-
Organisasi Publik’, Fisipol - Ugm. Laudon, C. Kenneth dan Jane, P. Laudon.
2016. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat Magaline, F.,
Mahamudu, B. N. And Ho, E. (2019) ‘Sistem Informasi « Sistem Informasi’,
Sistem Informasi. ‘Managing Customer Relationships In Service
Organizations’ (2009) Administration And Management Review. Menurut
Turban , Rainer , And Potter ( 2005, P. 674) (2006) ‘Bab 2 Landasan Teori’,
Aplikasi Dan Analisis Literatur Fasilkom Ui. Mukhlason, A. And Aljawiy,

33
A. Y. (2012) ‘Jejaring Sosial Dan Dampak Bagi Penggunanya’, Teknologi.
Doi: 10.26594/Teknologi.V1i1.46. Mulyati, Y. (2005) ‘Konsep Sistem
Informasi’, Jurnal Administrasi Pendidikan Upi. Muttaqin, Z. (2012)
‘Facebook Marketing Dalam Komunikasi Pemasaran Modern’, Teknologi.
Doi: 10.26594/Teknologi.V1i2.63. Rizan, M., Yulianti, D. And Rahmi, R.
(2015) ‘The Influence Of Price And Service Quality Of Brand Image And
Its Impact On Customer Satisfaction Gojek (Students Study On A State
University Of Jakarta)’, Jrmsi - Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia.
Doi: 10.21009/Jrmsi.006.2.08. Rusdiana, A. And Zaqiah, Q. Y. (2014)
Manajemen Perkantoran Modern, Insan Komunika. Šilerová, E. And
Kučírková, L. (2008) ‘Knowledge And Information Systems’, Agricultural
Economics. Doi: 10.17221/245-Agricecon. ‘Sistem Informasi Perpustakaan
Online Berbasis Web’ (2016) Jurnal Teknik Elektro 35 Dan Komputer. Doi:
10.35793/Jtek.5.2.2016.11657. Sucahyowati, H. (2011) ‘Manajemen Rantai
Pasokan (Supply Chain Management)’, Majalah Ilmiah Gema Maritim. Doi:
10.37612/Gema-Maritim.V13i1.19. Sudjiman, P. E. And Sudjiman, L. S.
(2020) ‘Analisis Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer Dalam
Proses Pengambilan Keputusan’, Teika. Doi: 10.36342/Teika.V8i2.2327.
Sulaiman, R. (2016) ‘Perancangan Strategis Perencanaan Sistem Informasi
Menggunakan Zachman Framework Dari Segi Planner’, Jurnal Sisfokom
(Sistem Informasi Dan Komputer). Doi: 10.32736/Sisfokom.V5i1.29.
Sulindawati And Fathoni, M. (2010) ‘Pengantar Analisa Perancangan
“ Sistem “’, Jurnal Saintikom. Venkatesh, V. Et Al. (2003) ‘User
Acceptance Of Information Technology: Toward A Unified View’, Mis
Quarterly: Management Information Systems. Doi: 10.2307/30036540.
Wikipedia (2020) ‘Gojek’, Wikipedia. Yakub (2014) ‘Pengantar Sistem
Informasi’, Igarss 2014. Doi: 10.1007/S13398-014- 0173-7.2. Yaprak, A.
(2012) ‘Market Entry Barriers In China: A Commentary Essay’, Journal Of
Business Research. Doi: 10.1016/J.Jbusres.2011.06.040
4. David, Fred R.(2003).Manajemen Strategis Konsep- Konsep.Terj.Kresno
Saroso.Ed.9.Indeks Jakarta. Fandy Tjiptono.(2005).Pemasaran Jasa.Cet.1.
Bayumedia.Jakarta. Hitt, Michael A + R Duane Ireland + Robert E
Hoskisson.(2001).Manajemen Strategi: Daya Saing dan Globalisasi;
Konsep.Salemba Empat.Jakarta. Hunger, J David + Thomas L
Wheelen.(2003).Management Strategis.Terj.Juianto
Agung.Ed.2.Andi.Yogyakarta. Pearce, John A.II + Richard B
Robinson.(1997).Manajemen Strategik Formulasi, Implementasi, dan

34
Pengendalian.Terj.Agus Maulana.Binarupa Aksara.Jakarta. Porter, Michael
E.(1980).Strategi Bersaing Teknik Menganalisis Industri dan
Pesaing.Terj.AgusMaulana.Gelora Aksara Pratama.Jakarta Porter, Michael
E.(1994).Keunggulan Bersaing Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja
Unggul.Cet.1.Binarupa Aksara.Jakarta. Rangkuti, Freddy.(2008).Analisa
SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi Konsep Perencanaan
Strategis untuk Menghadapi Abad 21.Cet.15.Gramedia Pustaka
Utama.Jakarta.
5. Arikunto, Suhartini, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek.Bina Aksara, Jakarta Budiyarto. 2004. Pengaruh Perencanaan
Strategis terhadap Kinerja Finansial Divisi – Divisi pada PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk. Tesis.Universitas Widyatama. Bandung. Bryson, dalam
Roofiah, (2011 : 21). Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial,
Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Darmawan. (2013 : 178). Metode Penelitian
Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya David, Fred R.,(2011 : 23).
Manajemen Strategi Konsep, Salemba Empat, Jakarta. Pontas M. Pardede,
(2011 :25). Manajemen Strategik Dan Kebijakan Perusahaan (Jakarta: Mitra
Wacana media, Djunaedi, A. 2001. Alternatif Model Penerapan Perencanaan
Strategis dalam Penataan Ruang di Indonesia. Jurnal PWK. 12(1). Ghony
Djunaidi, (2012). Metodologi Penelitian kualitatif, JogJakarta: Ar‐Ruzz
Media Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program
SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Hughes ,( 2012 :311). Targeting Health Care-Associated Infections:
EvidenceBased Strategies. In: Kleinpell RM, Munro CL, Giuliano KK, eds.
Patient Safety and Quality: An EvidenceBased Handbook for Nurses: The
Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ). Halim dan S.
Kusufi ,(2011:21). Akuntansi Sektor Publik : teori konsep dan
aplikasi.Salemba Empat. Jakarta. Handoko, H. 2002. Strategi Pemberdayaan
Sumberdaya Manusia dalam Aplikasi Teknologi Informasi. Makalah
Seminar Nasional Teknik Informatika Universitas Atmajaya. Yogyakarta.
Hariandja, M.T.P. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Grasindo.
Jakarta. Indriantoro, N dan B. Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis.
BPFE. Yogyakarta. Kreitner, R. dan Kinicki A. 2014. Perilaku Organisasi.
Edisi Sembilan. Salemba Empat. Jakarta. Kurniawan, M. R. N. 2011.
Pengaruh Komitmen Orgnisasi, Budaya Organisasi, dan Kepuasan Kinerja
Terhadap Kinerja Organisasi Sektor Publik. Skripsi. Universitas
Diponegoro. Semarang. Kuswadi. 2004. Cara Mengukur Kepuasan

35
Karyawan. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Mangku Negara, (2009 :
67). Manajemen Sumber Daya Manusia Peruasahaan. Bandung : Rosda
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Hasil Penelitian Business
Management Journal Vol.14 (No. 2 ) : 75 - 153. Th. 2018 ISSN: 1907-0896
E-ISSN: 2598-6775 153 Martoyo, dalam Hartatik (2014 :223). Manajemen
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Mahmudi. 2005.
Manajemen Kinerja Sektor Publik. Penerbit UPP AMP YKPN. Yogyakarta.
Mahsun, M. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Penerbit BPFE.
Jakarta. Mahsun, M dkk. Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. 2005.
Evaluasi Kinerja SDM. Refika Aditama. Bandung. Mardiasmo. 2000.
Akuntansi Sektor Publik. Andi. Yogyakarta. Mubarok. 2011. Analisis
Pengaruh Lingkungan Strategi, Budaya, Perencanaan Strategis, Gaya
Koopmans,T.C. (2014 :4 ). An Analysis of prodiction as an effecient
combination of activities. In T.C.koopmans ( eds) Activitiy analysis of
production and allocation, cowles commission for research in economics,
monograph no.13, wiley, new York. Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan
Pengendalian Manajemen. Salemba Empat. Jakarta. Rivai, V. 2004.
Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan : Dari Teori ke
Praktik. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Noe, (210 : 467). Human
Resorce Management,Gaining Competitive, Advantage 3rd Edtion McGraw-
Hill. Robbins, S.P. dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Jilid 1.
Edisi 12. Salemba Empat. Jakarta. Roofiah, W. 2011. Perencanaan Strategis
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surakarta dalam Peningkatan
Kualitas Pelayanan Penyediaan Air Bersih. Skripsi. Universitas Sebelas
Maret. Surakarta. Stephen P. Robbins, Mary Coulter,( 2012 :8).
Management in sociaalagogische beroepen Pearce, Evelyn C. ( 2006 :141-
142). Anatomi dan Fisiologis Untuk Para Medis, Cetakan kedua dalam
Penataan Ruang di Indonesia. Jurnal PWK. 12(1). Ghony Djunaidi, (2012).
Metodologi Penelitian kualitatif, JogJakarta: Ar‐Ruzz Media Ghozali, I.
2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro. Semarang. Hughes ,( 2012 :311). Targeting Health
Care-Associated Infections: EvidenceBased Strategies. In: Kleinpell RM,
Munro CL, Giuliano KK, eds. Patient Safety and Quality: An
EvidenceBased Handbook for Nurses: The Agency for Healthcare Research
and Quality (AHRQ). Halim dan S. Kusufi ,(2011:21). Akuntansi Sektor
Publik : teori konsep dan aplikasi.Salemba Empat. Jakarta. Handoko, H.
2002. Strategi Pemberdayaan Sumberdaya Manusia dalam Aplikasi

36
Teknologi Informasi. Makalah Seminar Nasional Teknik Informatika
Universitas Atmajaya. Yogyakarta. Hariandja, M.T.P. 2004. Manajemen
Sumber Daya Manusia. PT Grasindo. Jakarta. Indriantoro, N dan B.
Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE. Yogyakarta. Kreitner,
R. dan Kinicki A. 2014. Perilaku Organisasi. Edisi Sembilan. Salemba
Empat. Jakarta. Kurniawan, M. R. N. 2011. Pengaruh Komitmen Orgnisasi,
Budaya Organisasi, dan Kepuasan Kinerja Terhadap Kinerja Organisasi
Sektor Publik. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang. Kuswadi. 2004.
Cara Mengukur Kepuasan Karyawan. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Mangku Negara, (2009 : 67). Manajemen Sumber Daya Manusia
Peruasahaan. Bandung : Rosda puluh Sembilan. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, .amenvatting studieboek Management in sociaalagogische
beroepen van. Simanjuntak, P. J. 2005. Manajemen dan Evaluasi
Kinerja.Lembaga Penerbit FEUI. Jakarta. Veithzal Rivai, (2009 : 2).
Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik
(Edisi 3).
6. Ahira, A. (2011). Peran Industri Kimia dalam Perkembangan Industri
Indonesia. Retrieved September 3, 2012, from
http://www.anneahira.com/industri-kimia.htm. Alma, B. (2010). Pengantar
Bisnis (Rev. Ed.). Bandung: Alfabeta. Amirullah & Budiyono, H. (2004).
Pengantar Manajemen (2nd ed.). Yogyakarta: Graha Ilmu. Bangun, W.
(2008). Intisari Manajemen. Bandung: Refika Aditama. David, F.R.
Manajemen Strategis Konsep (12th ed.). Jakarta: Salemba Empat. Hariadi,
B. (2005). Strategi Manajemen (Strategi Memenangkan Perang Bisnis) (1st
ed.). Malang: Bayumedia Publishing. Jacobs, F.R., Chase, R.B., &
Aquilano, N.J. (2009). Operations & Supply Management (12th ed.). New
York: Mc Graw Hill. Nickels, J.M. McHugh & S.M McHugh. (2005).
Understanding Business (7th ed.). New York: Mc Graw Hill. Noor, J.
(2011). Metodologi Penelitian (Skripsi, Tesis, Disertasi & Karya Ilmiah) (1st
ed.). Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Okezone. (2011). Multi
Nitrotama Kimia Targetkan Produksi Naik 20 %. Retrieved October 22,
2012, from http://economy.okezone.com/read/2011/12/12/278/5414
32/multi-nitrotama-kimia-targetkan-produksi-naik-20 Okezone. (2012).
Industri Kimia Nasional Diprediksi Tumbuh 6 %. Retrieved September 3,
2012, from http://economy.okezone.com/read/2012/01/11/320/5555
82/industri-kimia-nasional-diprediksi-tumbuh-6 Okezone. (2012). Merck
Resmikan Perluasan Pabrik Senilai USD21 jt. Retrieved Oktober 23, 2012,

37
from 07/merck-resmikan-perluasan-pabrik-senilai-usd21-jt Porter, M.E.
(2007). Strategi Bersaing (Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing) (Rev.
Ed.). Tangerang: Karisma Publishing Group. Robbins, S.P., & Decenzo,
D.A. (2004). Fundamentals of Management (Essential Concepts and
Applications) (4th ed.). New York: Mc Graw Hill. Sarwono, J. (2006).
Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Slack,
N., Chambers, S., Johnston, R., & Betts, A. (2006). Operations and Process
Management (Principles and Practice for Strategic Impact). New Jersey:
Pearson Prentice Hall. Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif.
Bandung: Alfabeta. Sumarni, M. & Soeprihanto, J. (2010). Pengantar Bisnis
(Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan) (5th ed.). Yogyakarta: Liberty.
7. Deitiana, Tita. 2011. Manajemen Operasional Strategi dan Analisisa.
(Services dan Manufaktur). Mitra Wicana Media, Jakarta. Farihah,
Ashfiyatul. 2015. Pengaruh Biaya Advertising, Kualitas dan Kuantitas
Produksi Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Pada CV. Silvi MN
Paradilan Lamongan. Skripsi. Lamongan: Program Sarjana S1 Universitas
Islam Lamongan. Ishak, Aulia. 2010. Manajemen Operasi. Graha Ilmu,
Yogyakarta. Kosasih, Sobarsa. 2009. Manajemen Operasi. Mitra Wicana
Media, Jakarta P. Siagan, Sondang. 2012. Manajemen Stratejik. PT Bumi
Aksara, Jakarta Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan
Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Alfabeta, Bandung. Sugiyono. 2014.
Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.
Sunyoto, Danang. 2013. Manajemen Pemasaran.(Pendekatan Konsep,
Kasus, dan Psikologi Bisnis). CAPS (Center of Academic Publishing
Service), Yogyakarta. Ulfa, Uria. 2015. Analisis Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Di Instalasi Rawat Jalan Rumah
Sakit Umum Daerah Ngimbang Kabupaten Lamongan. Skripsi. Lamongan:
Program Sarjana S1Universitas Islam Lamongan.mana
8. Modul pertemuan 13
9. Modul pertemuan 14
10.Modul pertemuan 15
11.

38

Anda mungkin juga menyukai