Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN OPERASIONAL YANG DITERAPKAN GO-JEK

DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4.0


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajamen Operasional

Dosen Pengampu : Ermi Utami S.E., M.E.

Oleh:

Mohammad Ridwan (1911102431374)

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

TAHUN 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................2

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

1.1 Latar Belakang..........................................................................................4

1.2 Tujuan Makalah..............................................................................................5

BAB II......................................................................................................................6

TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................6

2.1 Manajemen Operasional................................................................................6

2.1.1 Tujuan Manajemen Operasional.............................................................6

2.1.2 Ciri Manajemen Operasional..................................................................7

2.1.3 Fungsi Manajemen Operasional..............................................................7

2.1.4 Jenis Pengambilan Keputusan.................................................................8

2.1.5 Ruang Lingkup........................................................................................9

2.1.6 Prinsip.....................................................................................................9

2.1.7 Strategi..................................................................................................11

2.2 Revolusi Industri 4.0....................................................................................12

2.2.1 Prinsip Rancangan Industri 4.0.............................................................13

2.2.2 Making Indonesia 4.0............................................................................13

BAB III..................................................................................................................15

PEMBAHASAN....................................................................................................15

3.1 Visi, misi dan struktur organisasi.................................................................15

3.1.1 Visi........................................................................................................15

3.1.2 Misi.......................................................................................................15

3.2 Struktur Organisasi......................................................................................15

2
3.2.1 Direktur Utama.....................................................................................15

3.2.2 Wakil Direktur.......................................................................................16

3.2.3 Manager IT............................................................................................16

3.2.4 Manager Karyawan Front Office & Pemasaran....................................16

3.2.5 Manager akuntansi................................................................................16

3.2.6 Manager Ojek........................................................................................17

3.3 Komponen Sistem Informasi.......................................................................17

3.4 Klasifikasi Sistem Informasi yang digunakan.............................................18

3.4.1 Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis............................................18

3.4.2 Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen........19

3.5 Karakteristik Pelayanan Go-Jek...................................................................20

BAB IV..................................................................................................................21

PENUTUP..............................................................................................................21

4.1 Kesimpulan..................................................................................................21

4.2 Saran.............................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................22

BAB I

3
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Revolusi industri telah terjadi sejak tahun 1750-an dan terus berlanjut sampai
sekarang. Dimulai dari mesin uap yang mendominasi industri saat itu, dari kereta
sampai mesin penggerak turbin. Dan sekarang memasuki revolusi industri ke 4,
semuanya telah berubah secara dramatis. Tren otomatisasi, pertukaran data terkini,
komputasi awan, Internet of things (IoT), kecerdasan buatan atau artificial
intelligence (AI) dan semua hal virtual yang mampu memudahkan kegiatan
operasional kita. Hampir semua hal.

PT GO-JEK Indonesia adalah sebuah perusahaan penyedia jasa layanan


transpotasi yang menggunakan armada Ojek Motor yang tersebar dihampir
seluruh wilayah cakupan Indonesia.PT GO-JEK Indonesia didirikan oleh Nadiem
Makarim. Seiring berkembang nya permintaan masyarat terhadap layanan GO-
JEK, kini GO-JEK mempunyai kantor cabang di setiap daerah. PT GO-JEK
Indonesia sudah mencapai 650.000 orang dengan pertumbuhan pengojek
mencapai 10.000 orang yang bergabung. Tidak hanya wilayah Jabodetabek, GO-
JEK sudah melebarkan sayapnya hingga ke Bali, Bandung, dan Surabaya. Fungsi
kantor pusat yaitu tempat dimana server dan peralatan dan juga karyawan operator
bekerja juga tempat penyimpanan server dari Go-jek Online dan juga tempat
dimana konsumen menyampaikan keluhan atas pelayanan yang berikan dan juga
pusat koordinasi antara pimpinan dengan tukang ojek.

Kemajuan dalam kecerdasan buatan, kemajuan internet, green energy, dan


teknologi lainnya dapat meningkatkan keselamatan bagi pengemudi dan pejalan
kak. hal ini juga berpotensi meningkatkan penggunaan transportasi umum dan
layanan transportasi daring lebih besar. Perubahan ini dapat mengakibatkan
kemacetan dan polusi berkurang, perjalanan lebih cepat dan lebih murah, dan
tentunya hidup yang lebih baik.

Dalammakalah ini, saya akan menjabarkan lebih lanjut bagaimana manajemen


operasional Go-Jek berjalan dalam bidang transportasi di masa revolusi industry
4.0.

4
1.2 Tujuan Makalah
1. Agar pembaca mengetahui manajemen operasional.
2. Agar menambah wawasan pembaca berkaitan dengan revolusi industri 4.0
3. Agar pembaca mengetahui bagaimana Go-Jek berjalan dalam revolusi
industri 4.0

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

5
2.1 Manajemen Operasional
Ahli manajemen J.Heizer dan B.Render mendefinisikan manajemen
operasional sebagai bentuk pengelolaan menyeluruh dan optimal pada aspek
tenaga kerja, barang-barang (mesin, peralatan, dan bahan mentah), atau faktor
produksi lain yang bisa dijadikan produk barang dan jasa yang lazim
diperdagangkan.

Manajemen operasional bisa juga diartikan sebagai pengelolaan


(perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, dan pengendalian)
semua kegiatan yang berhubungan dengan barang dan jasa secara langsung.

Pengertian lainnya yakni aplikasi ilmu manajemen untuk mengatur semua


kegiatan produksi agar berjalan efektif dan efisien. Pengertian dari ahli lainnya
yaitu sebuah proses berkesinambungan dan efektif dalama memakai semua fungsi
manajemen untuk mengintegrasikan beragam sumber daya secara efisien demi
terwujudnya tujuan perusahaan.

Dalam manajemen operasional ada struktur kepengurusan yang mesti


dibentuk dan dilaksanakan sesuai fungsi masing-masing. Pimpinan tertinggi
dalam sistem itu adalah manajer operasional.

2.1.1 Tujuan Manajemen Operasional


Manajemen operasional bertujuan mengatur penggunaan semua
sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan (bahan mentah, tenaga kerja,
mesin, dan perlengkapan) sehingga proses produksi berlangsung efektif
dan efisien. Berikut ini lima tujuan detail sistem operasional.

1. Meningkatkan efisiensi perusahaan (Efficiency).


2. Meningkatkan produktivitas perusahaan (Productivity).
3. Mengurangi biaya pengeluaran berbagai kegiatan yang
diselenggarakan oleh perusahaan (Economy).
4. Meningkatkan kualitas perusahaan (Quality).
5. Mengurangi waktu proses produksi suatu perusahaan (Reduced
processing time).

6
2.1.2 Ciri Manajemen Operasional
Terdapat tiga ciri atau karakteristik manajemen operasional, yaitu :

1. Bertujuan memproduksi barang dan jasa


Ciri pertama adalah bahwa manajemen operasional bertujuan
untuk mengatur secara keseluruhan proses produksi barang dan jasa
untuk menghasilkan pendapatan untuk perusahaan.
2. Mempunyai kegiatan proses transformasi
Proses transformasi adalah segala kegiatan atau kelompok kegiatan
yang mengambil satu atau lebih input, mengubah dan menambah nilai
bagi mereka, dan memberikan output untuk pelanggan atau klien.
Jika input adalah bahan baku, maka akan relatif mudah untuk
mengidentifikasi transformasi yang terlibat, seperti ketika susu diubah
menjadi keju dan mentega. Namun jika dimana input adalah informasi
atau orang, sifat transformasi mungkin kurang jelas. Misalnya, rumah
sakit mengubah pasien yang sakit (input) menjadi pasien yang sehat
(output).
3. Terdapat suatu mekanisme pengendali sebuah pengoperasian.
Ciri terakhir dalam manajemen operasional adalah terdapat suatu
mekanisme dalam mengendalikan pengoperasian pada suatu bisnis.
Baik untuk pengoperasian Langkah-langkah dalam proses operasi
dasar harus diaplikasikan pada semua divisi bisnis, seperti
meningkatkan kualitas produk, mengurangi limbah, dan meningkatkan
penjualan.

2.1.3 Fungsi Manajemen Operasional


Ada empat fungsi manajemen operasional pada bisnis seperti
uraian berikut ini.

1. Perencanaan
Tahap ini meliputi semua kegiatan yang diawali dari penentuan
barang atau jasa yang akan diproduksi hingga jadwal untuk pemasaran
produk. Termasuk juga perencanaan penggunaan sumber daya dan
fasilitas lainnya untuk menghasilkan suatu produk. Kita sebagai

7
manajer operasional mesti mengembangkan program, kebijakan, dan
prosedur yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan operasi perusahaan.
2. Pengorganisasian
Kita harus menentukan jumlah dan jenis sumber daya manusia
yang diperlukan untuk menjalankan semua kegiatan. Singkatnya,
manajer operasional membentuk struktur individu, grup, atau divisi
dalam sebuah subsistem operasional demi meraih tujuan perusahaan.
3. Penelaah
Tahap ini meliputi semua kegiatan untuk memperoleh keterangan
tentang setiap kegiatan yang dikerjakan dalam kegiatan operasi dan
produksi.
4. Pengawasan
Fungsi pengawasan mencakup semua aktivitas yang bertujuan
mengarahkan dan menjamin agar berbagai kegiatan yang telah dan
tengah dikerjakan sesuai dengan perencanaan.

2.1.4 Jenis Pengambilan Keputusan


Beberapa Jenis Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Operasi :

1. Proses : keputusan mengenai proses fisik dan fasilitas yang dipakai


2. Kapasitas : keputusan untuk menghasilkan jumlah, tempat dan waktu
yang tepat
3. Persediaan : keputusan persediaan mencakup mengenai apa yang
dipesan, berapa banyak, kualitas dan kapan bahan baku dipesan
4. Tenaga kerja : keputusan tenaga kerja mencakup seleksi, recruitment,
penggajian, PHK, pelatihan, supervise, kompensasi dan promosi
terhadap karyawan, penggunaan tenaga spesialis.
5. Kualitas/mutu : keputusan untuk menentukan mutu barang dan jasa
yang dihasilkan, penetapan standar, disain peralatan, karyawan trampil,
dan pengawasan produk dan jasa.

2.1.5 Ruang Lingkup


Ada beberapa aspek yang saling berhubungan erat dalam ruang
lingkup manajemen operasional antara lain:

8
1. Aspek Struktural
Merupakan aspek mengenai pengaturan komponen yang
membangun suatu sistem manajemen operasional yang saling
berinteraksi antara satau sama lainnya.
2. Aspek Fungsional
Aspek yang berkaitan dengan manajerial dan pengorganisasian
seluruh komponen struktural maupun interaksinya mulai dari
perencanaan, penerapan, pengendalian maupun perbaikan agar
diperoleh kinerja optimal.
3. Aspek Lingkungan
Sistem dalam manajemen operasional yang berupa pentingnya
memperhatikan perkembangan dan kecenderungan yang berhubungan
erat dengan lingkungan.

2.1.6 Prinsip
Terdapat sepuluh prinsip manajemen operasional yang sebaiknya
diaplikasikan oleh manajer operasional. Prinsip-prinsip ini pertama kali
dicetuskan oleh Randall Schaeffer, seorang manajer produksi dan
operasional yang berpengalaman, filsuf industri, dan pembicara reguler di
konferensi yang diselenggarakan oleh APICS, asosiasi rantai pasokan dan
manajemen operasional yang terkemuka di Amerika Serikat.

1. Realitas (Reality)
Manajer operasional harus fokus pada masalah, bukan teknik,
karena tidak ada alat yang dapat menyediakan solusi universal.
2. Organisasi (Organization)
Proses dalam manufaktur saling berhubungan. Semua elemen harus
dapat diprediksi dan konsisten, untuk mencapai hasil yang sama dalam
laba.
3. Fundamental (Fundamentals)
Manajer operasional harus tahu cara mematuhi semua fundamental
dasar karena ini adalah kunci dari kesuksesan produksi. Penting untuk
memastikan akurasi data inventaris, BOM, dan tugas umum lainnya
untuk mencapai hasil yang diinginkan.

9
4. Akuntabilitas (Accountability)
Manajer diharapkan untuk menetapkan aturan dan metrik, dan
menentukan tanggung jawab bawahan mereka, serta secara teratur
memeriksa apakah tujuan tercapai.
5. Perbedaan (Variance)

Perbedaan proses harus dianjurkan, karena jika dikelola dengan


baik, perbedaan dapat menjadi sumber kreativitas.

6. Hubungan Sebab & Akibat (Causality)

Terkadang, masalah akan tetap muncul sekalipun usaha yang


terbaik sudah dikerahkan. Manajer perlu menemukan penyebab
masalah hingga ke akar sehingga masalah tidak bertambah parah.

7. Semangat dalam Bekerja (Managed Passion)

Semangat karyawan dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan


perusahaan. Manajer harus dapat menginspirasi bawahannya untuk
memiliki semangat dalam bekerja.

8. Kerendahan Hati (Humility)


Tidak ada orang yang ingin bekerja dengan orang yang merasa
selalu benar dan paling tahu segalanya. Jadi, penting bagi manajer
operasional untuk memposisikan dirinya sebagai orang biasa yang
tidak mengetahui segalanya dan juga dapat melakukan kesalahan.
9. Keberhasilan (Success)
Manajer harus dapat mendefinisikan dengan jelas apa yang mereka
anggap sukses, sehingga semua orang di perusahaan akan memiliki
parameter untuk bekerja demi mencapai target.
10. Perubahan (Change)
Setiap orang di perusahaan harus belajar beradaptasi dengan
perubahan pasar. Ini termasuk memahami pelanggan, target klien, dan
apa yang mereka inginkan. Ini tentunya juga melibatkan penggunaan
solusi otomatis agar perusahaan selalu selangkah lebih maju.

10
2.1.7 Strategi
Manajemen operasional berfungsi sebagai ruang mesin perusahaan.
Karena manajer operasional terlibat dalam banyak peran dan fungsi,
mereka telah mengembangkan beberapa strategi dan taktik penting untuk
memastikan kelancaran pelaksanaan kewajiban dan tanggung jawab
mereka. Berikut adalah beberapa metode strategis dan taktis utama yang
mereka andalkan:

1. Memanfaatkan Data
Manajer operasional yang cerdas bergantung pada data yang
berkualitas, akurat, dan andal untuk perencanaan, pemasaran strategis,
dan pengambilan keputusan. Dua jenis analisis data yang umum
digunakan adalah metrik efisiensi dan efektivitas.
2. Mengontrol Data
Terkadang, data bisa berjumlah sangat banyak dan hasilnya
berbeda-beda sehingga sulit untuk dibandingkan. Untungnya, dengan
bantuan sistem dan perangkat lunak mutakhir, manajer dapat melihat,
mengelola, dan menganalisis data dengan lebih mudah dan
terorganisir.
3. Menganalisis Persediaan
Inventaris akan dapat dengan lebih mudah dianalisis apabila
perusahaan menggunakan perangkat lunak manajemen inventaris. Alat
ini juga akan memudahkan manajer untuk mengategorikan produknya
(analisis ABC).
4. Merancang Proses
Manajer operasional bekerja keras dalam membuat penelitian
terbaik, perkiraan yang akurat, dan pengembangan yang tepat dari
proses yang baik. Semua ini pada akhirnya akan berujung pada hasil
yang bertahan lama.
5. Menentukan Tujuan dan Memproyeksi Hasil
Menetapkan tujuan memberikan arah dan motivasi kepada
perusahaan dan karyawannya. Memprediksi hasil memberikan harapan
sekaligus memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk melakukan

11
persiapan dalam menghadapi hasil yang tidak sesuai ekspektasi.
Forecasting membutuhkan data historis yang lengkap dan akurat.
Biasanya ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Untungnya
dengan perangkat lunak ERP, proyeksi dapat dilakukan dengan lebih
mudah dan sangat cepat.
6. Kolaborasi Antar-Departemen
Kolaborasi antara berbagai departemen diperlukan agar tim
keuangan, penjualan, pemasaran, dan sumber daya manusia dapat
bekerja bersama secara harmonis untuk perbaikan perusahaan. Sistem
ERP memungkinkan kolaborasi antar-departemen dengan
menyediakan informasi terpusat untuk seluruh departemen, membuat
komunikasi menjadi lebih mudah dan transparan.
7. Tanggung Jawab Sosial
Bertanggung jawab atas lingkungan serta masyarakat yang terkena
dampak langsung dari bisnis adalah masalah utama yang harus dijaga
oleh perusahaan. Ini terutama berlaku untuk bisnis manufaktur yang
sering menyebabkan masalah limbah.
8. Pengelolaan SDM
Mengelola karyawan sangat penting untuk kesuksesan bisnis
karena mereka adalah tulang punggung banyak perusahaan. Tanpa
orang-orang ini, aktivitas bisnis sehari-hari akan berhenti, dan
perusahaan tidak akan dapat menghasilkan barang dan jasa yang
berkualitas.

2.2 Revolusi Industri 4.0


Secara singkat, pengertian industri 4.0 adalah tren di dunia industri yang
menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Pada industri 4.0,
teknologi manufaktur sudah masuk pada tren otomatisasi dan pertukaran data. Hal
tersebut mencakup sistem cyber-fisik, internet of things (IoT), komputasi awan,
dan komputasi kognitif. Tren ini telah mengubah banyak bidang kehidupan
manusia, termasuk ekonomi, dunia kerja, bahkan gaya hidup manusia itu sendiri.
Singkatnya, revolusi industri 4.0 menanamkan teknologi cerdas yang dapat
terhubung dengan berbagai bidang kehidupan manusia.

12
2.2.1 Prinsip Rancangan Industri 4.0
Dikutip dari Wikipedia, revolusi industri 4.0 memiliki empat
prinsip yang memungkinkan setiap perusahaan untuk mengidentifikasi dan
mengimplementasikan berbagai skenario industri 4.0, diantaranya adalah:

1. Interoperabilitas (kesesuaian)
Kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan manusia untuk
terhubung dan saling berkomunikasi satu sama lain melalui media
internet untuk segalanya (IoT) atau internet untuk khalayak (IoT).
2. Transparansi Informasi
Kemampuan sistem informasi untuk menciptakan salinan dunia
fisik secara virtual dengan memperkaya model pabrik digital dengan
data sensor.
3. Bantuan Teknis
Pertama kemampuan sistem bantuan untuk membantu manusia
mengumpulkan data dan membuat visualisasi agar dapat membuat
keputusan yang bijak. Kedua, kemampuan sistem siber-fisik untuk
membantu manusia melakukan berbagai tugas yang berat, tidak
menyenangkan, atau tidak aman bagi manusia.
4. Keputusan Mandiri
Kemampuan sistem siber-fisik untuk membuat keputusan dan
melakukan tugas semandiri mungkin.

2.2.2 Making Indonesia 4.0


Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan meluncurkan
program Making Indonesia 4.0 yang merupakan peta jalan (roadmap)
terintegrasi dan kampanye untuk mengimplementasikan strategi
menghadapi era revolusi industri ke-4 (Industry 4.0). Roadmap tersebut
akan diluncurkan pada 4 April 2018. Sebagai langkah awal dalam
menjalankan Making Indonesia 4.0, terdapat lima industri yang menjadi
fokus implementasi industri 4.0 di Indonesia, yaitu:

1. Makanan dan minuman


2. Tekstil

13
3. Otomotif
4. Elektronik
5. Kimia
6. Alat Kesehatan
7. Farmasi

Lima industri ini merupakan tulang punggung, dan diharapkan


membawa pengaruh yang besar dalam hal daya saing dan kontribusinya
terhadap ekonomi Indonesia menuju 10 besar ekonomi dunia di 2030.
Kelima sektor inilah yang akan menjadi contoh bagi penerapan industri
4.0, penciptaan lapangan kerja baru dan investasi baru berbasis teknologi.

Industri 4.0 di Indonesia akan menarik investasi luar negeri maupun


domestik di Indonesia, karena industri di Indonesia lebih produktif dan
sanggup bersaing dengan negara-negara lain, serta berusaha semakin baik
yang disertai dengan peningkatan kemampuan tenaga kerja Indonesia
dalam mengadopsi teknologi.

Dengan segala potensi yang ada kita harus menjadi pelaku aktif yang
mendapat manfaat atas perubahan besar itu. Tantangan ke depan adalah
meningkatkan skill tenaga kerja di Indonesia, mengingat 70% angkatan
kerja adalah lulusan SMP. Pendidikan sekolah vokasi menjadi suatu
keharusan agar tenaga kerja bisa langsung terserap ke industri.

Selain itu Pemerintah perlu meningkatkan porsi belanja riset baik


melalui skema APBN atau memberikan insentif bagi Perguruan Tinggi dan
perusahaan swasta. Saat ini porsi belanja riset Indonesia hanya 0,3% dari
PDB di tahun 2016, sementara Malaysia 1,1% dan China sudah 2%.
Belanja riset termasuk pendirian techno park di berbagai daerah sebagai
pusat sekaligus pembelajaran bagi calon-calon wirausahawan di era
revolusi industri 4.0.

14
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Visi, misi dan struktur organisasi


3.1.1 Visi
“Membantu memperbaiki struktur transportasi di Indonesia,
mmberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan
sehari-hari seperti pengiriman dokumen, belanja harian, dengan
menggunakan layanan fasilitas kurir, serta turut mensejahterakan
kehidupan tukang ojek di Jakarta dan Indonesia kedepannya”

3.1.2 Misi
1. Menjadikan PT Go-Jek Indonesia sebagai jasa transportasi tercepat
dalam melayani kebutuhan masyarakat Indonesia.
2. Menjadikan PT Go-Jek Indonesia sebagai acuan pelaksanaan
kepatuhan dan tata kelola struktur transportasi yang baik dengan
menggunakan kemajuan teknologi.
3. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan
dan sosial.
4. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada
pelanggan

3.2 Struktur Organisasi


3.2.1 Direktur Utama
1. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi
perusahaan
2. Bertanggungjawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan
3. Bertanggung Jawab atas keuntungan dan juga kerugian yang dialami
perusahaan
4. Merencanakan serta mengembangkan sember-sumber pendapatan dan
pembelanjaan kekayaan perusahaan
5. Menentukan Strategi untuk mencapai Visi-Misi perusahaan

15
6. Mengkoordinasi dan mengawasi semua kegiatan perusahaan mulai
bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang

3.2.2 Wakil Direktur


Membantu Semua Tugas Direktur Utama yang merupakan wakil di
masing-masing area

3.2.3 Manager IT
1. Mengembangkan dan menyusun strategi dan rencana IT Go-jek dalam
hal mempermudah pekerjaan dan dalam pelayanan kepada pelanggan
2. Mengkoordinir dan mengelola pendayagunaan software, hardware,
Brainware dan jaringan di bidang TIK untuk mencapai kinerja
optimum Go-Jek Indonesia
3. Mengelola layanan perancangan sistem kompterisasi dan progam
aplikasi perangkat yang terintegrasi
4. Menyediakan data-data yang diperlukan oleh Bagian lain yang
menyangkut IT

3.2.4 Manager Karyawan Front Office & Pemasaran


1. Melatih, menetapkan, melatih dan mengevaluasi karyawan front office.
2. Memastikan bahwasaanya karyawan mengetahui sistem komputerisasi,
etika menerima keluhan secara langsung atau via telephon dan
standard operasional Go-jek
3. Menangani keluhan pelanggan yang tidak bisa di selesaikan
bawahannya
4. Membuat laporan daftar pelanggan
5. Menjaga kedisiplinan petugas kantor dengan memberikan sanksi dan
peringatan bagi yang melanggar
6. Merencanakan dan menetapkan segala sesuatu yang berhubungan
dengan pemasaran

3.2.5 Manager akuntansi


1. Mengkoordinasi perencanaan anggaran
2. Mengembangkan format pengajuan danpertanggungjawaban keuangan
3. Mengkoordinasi pelaksanaan audit

16
4. Melakukan sistem pencatatan keuangan
5. Bertanggungjawab terhadap wakil direktur
6. Merencanakan mengendalikan dan membuat keputusan atas semua
aktivitas akuntansi
7. Menerima laporan arus kas keluar dan masuk ke perusahaan

3.2.6 Manager Ojek


1. Membuat kelompok-kelompok tukang ojek
2. Mengkoordinir semua karyawan tukang ojek
3. Selalu melakukan pengontrolan di setiap lini pangkalan Go-jek.
4. Bertanggung jawab kepada wakil Direktur atas Semua Karyawan
Tukang Ojek

3.3 Komponen Sistem Informasi


1. Perangkat Lunak : merupakan komponen yang memungkinkan hardware
untuk memproses data melalui prosedur dan jaringan komunikasi yang
sudah ditentukan.
2. Go-Jek menawarkan perangkat lunak berupa aplikasi Android, IOS, dan
juga Website. Sehingga user dapat terhubung dan memanfaatkan sistem
informasi yang ada.
3. Perangkat Keras : merupakan piranti-piranti fisik dimana perangkat lunak
berada.
4. Go-Jek menggunakan Smartphone sebagai perangkat keras yang nantinya
dipasang berupa aplikasi Go-Jek oleh user.
5. People : merupakan semua pihak yang bertanggung jawab dalam
pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan data.
6. Dalam Go-Jek terdapat pihak-pihak sebagai berikut : Programmer, System
Analyst, Administrator Database, Driver atau suksesor layanan lainnya,
User / Penumpang, dan lain lain.
7. Basisdata / Data : Komponen informasi yang disimpan secara sistematik,
sehingga dapat digunakan untuk menunjang kegiatan perusahaan.
8. Pada Go-Jek antara lain adalah data penumpang, data driver, koordinat
lokasi, data Go-Pay, dan lain-lain.

17
9. Jaringan Komputer : merupakan media yang menghubungkan seluruh
komponen secara bersama.
10. Go-Jek menggunakan jaringan internet, sehingga dapat menghubungkan
pengguna atau klien dengan sistem informasi mereka yang berbasis cloud.
11. Prosedur : Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan
pemrosesan data dan kesesuaian keluaran yang dikehendaki.

3.4 Klasifikasi Sistem Informasi yang digunakan


3.4.1 Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis
1. Transaction Processing Systems
Transaction processing systems (TPS) mencatat dan memproses
data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan
perubahan persediaan. TPS menghasilkan berbagai informasi produk
untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS
membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan,
order pembelian, formulir pajak dan rekening keuangan. TPS juga
memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses
lebih lanjut oleh sistem informasi.
Sistem pembayaran Gojek masuk ke dalam Transaction Processing
System, dimana sistem informasi berfungsi sebagai pengatur alur
keluar masuknya transaksi yang terjadi di gojek. Transaksi disini
termasuk dalam kalkulasi biaya perjalanan, penambahan gojek kredit
apa bila pelanggan menambah jumlah depositnya dan juga
pengurangan jumlah kredit karena digunakan untuk membayar layanan
Gojek.
Book order juga termasuk TPS, didalamnya terdapat pengumpulan
informasi dari user seperti penentuan lokasi awal dan tujun, dan form
lainnya.
2. Process Control Systems
Process control system (PCS) merupakan karakteristik dari sistem
informasi yang menjaga proses kegiatan bisnis. Kegiatan bisnis yang
berjalan harus seusai prosedur dan harus sesuai dengan langkah –
langkah yang telah ditetapkan dari awal.

18
Semua proses pemesanan / booking merupakan bagian dari sistem
informasi dimana langkah yang dilakukan bertahap sesuai dengan SOP
yang telah ditentukan. Ini merupakan fungsi dari Process control
system.
3. Enterprise Collaboration System
Enterprise collaboration systems (ECS) adalah sistem informasi
lintas fungsional untuk meningkatkan komunikasi, koordinasi dan
kolaborasi diantara anggota dari operasi bisnis. Sistem ini juga
digunakan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran informasi di
internal perusahaan maupun dengan costumer.
Untuk memudahkan koordinasi dan pertukaran informasi pada
internal perusahaan, Gojek menghubungkan seluruh cabang di
berbagai daerah kedalam suatu jaringan. Sedangkan untuk
menciptakan kenyamanan costumer sendiri, Gojek memberikan
informasi mengenai driver atau suksesor layanan lainya, baik nama,
foto, begitu pula sebaliknya, driver megetahui nama serta no HP
costumer, sehingga costumer dan driver bisa berkomunikasi secara
langsung.

3.4.2 Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen


1. Management Information Systems
Management information systems (MIS) menyediakan laporan
informasi bagi pihak manajemen. MIS dihasilkan dari data yang
dihimpun dari operasi bisnis. MIS menyajikan informasi yang detail
dan rangkuman informasi pilihan. MIS berguna untuk efisiensi
operasional.
Laporan data, Monitoring layanan dan Customer relationship
management, adalah bentuk sistem informasi pada Go-Jek yang
memudahkan pihak manajemen mendapatkan data khusus, misal
statistik dan data pemesanan dan transaksi dari user, ataupun kinerja
dari driver atau suksesor layanan lainnya.
2. Decision Support Systems

19
Decision support systems (DSS) merupakan langkah selanjutnya
dari MIS dan TPS. DSS adalah sistem informasi yang menggunakan
model keputusan dan data khusus untuk membantu proses
pengambilan keputusan bagi manajemen. Gunanya untuk mendukung
pihak manajemen untuk memecahkan masalah tertentu dengan tepat.
Data khusus dalam sistem informasi yang didapat dari
pengumpulan data sebelumnya menjadi acuan manajer Go-Jek sebagai
bahan keputusan untuk memusatkan atau mengekspansi usaha,
penentuan dan rekruitmen driver atau suksesor layanan baru, serta
pengembangan layanan.
3. Executive Information Systems
Executive information systems (EIS) adalah tipe sistem informasi
yang sesuai untuk kebutuhan informasi bagi manajemen eksekutif.
Tujuannya menyediakan dengan akses yang mudah dan cepat, tentang
informasi selektif faktor-faktor kunci dalam menjalankan tujuan
strategis perusahaan bagi manajemen eksekutif. Kemudian
memberikan kebijakan perusahaan secara umum atau kebijakan yang
diperuntukan pada level di bawah, yang kemudian akan di terjemahkan
lebih spesifik oleh level di bawahnya dalam sistem informasi.
Dalam EIS, eksekutif Go-Jek memanfaatkan sistem informasi
untuk menentukan kebijakan bagi peningkatan keseluruhan
perusahaan, seperti Penawaran Saham Perdana atau IPO agar potensi
pertumbuhan lebih cepat, menjalin kerjasama dengan perusahaan
lainnya, serta menganalisa kompetitor dan membuat kebijakan agar
dapat bersaing.

3.5 Karakteristik Pelayanan Go-Jek


1. Intangibility (Tidak berwujud), jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba,
didengar atau dicium sebelum jasa itu dibeli
2. Unstorability (Tidak dapat disimpan), jasa tidak mengenal persediaan atau
penyimpanan dari produk yang telah dihasilkan
3. Customization (Kustomisasi), jasa sering kali didesain khusus untuk
kebutuhan pelanggan.

20
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari sekilas penjelasan di atas, Kita mungkin sudah berpikir bahwa
manajemen operasional ini memegang peran yang cukup penting. Hal tersebut
benar adanya, bahkan para manajer yang berada di divisi ini dituntut untuk
memiliki kapasitas dalam membuat rencana, mengkoordinir hingga mendorong
produksi produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Intinya, para manajer
operasional dituntut untuk memahami seluruh proses yang terjadi dalam sebuah
perusahaan.

Tak hanya itu, mereka juga diharapkan dapat melihat peluang pasar hingga
menemukan inovasi-inovasi untuk perkembangan bisnisnya di masa mendatang.
Dengan demikian, para manajer dalam divisi ini harus bekerja secara efektif dan
efisien dalam memaksimalkan keuntungan untuk kelangsungan hidup perusahaan
mereka.

Kinerja manajer operasional yang kurang maksimal dapat berdampak pada


kualitas produk maupun layanan yang diberikan pada pelanggan. Hal ini tentu
akan berdampak lurus pada profit atau keuntungan yang diperoleh perusahaan.

4.2 Saran
Terkait dengan Revolusi Industri 4.0, agar bisa sukses di era mendatang
maka dunia pendidikan harus dapat menumbuhkan kreativitas dan juga talenta
bagi para peserta didiknya. Harapannya tingkat inovasi Indonesia yang saat ini
berada diperingkat 87 dunia bisa terus meningkat sehingga lebih kompetitif di era
transisi teknologi saat ini. Kesimpulannya, revolusi industri 4.0 bukanlah suatu
kejadian yang menakutkan, justru peluang makin luas terbuka bagi anak bangsa
untuk berkontribusi terhadap perekonomian nasional.

21
DAFTAR PUSTAKA

https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-manajemen-operasional/
(Diakses 7 April 2021)

https://www.gurupendidikan.co.id/manajemen-operasional/ (Diakses 7 April


2021)

https://www.hashmicro.com/id/blog/manajemen-operasional/ (Diakses 7 April


2021)

https://cpssoft.com/blog/bisnis/apa-itu-revolusi-industri-dan-dampaknya-dalam-
bisnis-anda/

https://www.maxmanroe.com/revolusi-industri-4-0.html (Diakses 7 April 2021)

https://gelegakzaki.wordpress.com/2016/11/27/diagram-dan-analisa-baimana-go-
jek-berjalan/ (Diakses 7 April 2021)

22

Anda mungkin juga menyukai