OLEH: KELOMPOK 1
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakat.
Keadaan sosial, ekonomi, dan politik di suatu negara dan negara lain selalu
mengalami perubahan. Untuk tetap beroperasi secara efisien, perusahaan perlu
melakukan penyesuaian kepada perubahan iklim usaha yang berlaku. Setiap pemilik
dan pemimpin usaha harus dapat memahami keadaan lingkungan dan dampak
lingkungan terhadap usahanya karena keadaan lingkungan sangat besar pengaruhnya
kepada efisiensi dari operasi berbagai perusahaan dan kemampuan untuk memperoleh
keuntungan.
Lingkungan usaha dapat dibedakan menjadi da golongan yaitu lingkungan pasar dan
lingkungan bukan pasar.
Terdapatnya kestabilan politik dan ekonomi merupakan syarat yang paling mendasar
untuk menciptakan iklim usaha yang baik dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Istilah kestabilan politik sifatnya sangat subjektif. Kita dapat melihat beberapa contoh
keadaan politik yang stabil yaitu kestabilan dalam pengertian pemerintah yang ada
telah berkuasa sejak beberapa lama. Yang termasuk dalam golongan ini adalah
pemerintah di beberapa negara komunis seperti Kuba, Cina, Vietnam, dan Korea
utara. Negara barat umumnya telah mencapai kestabilan politik yang sangat tinggi,
hal yang menyebabkan itu antara lain :
1. Terbentuknya insituti politik dan undang-undang negara yang mampu
mengatur kehidupan politik, ekonomi, dan sosial budaya yang sesuai dengan
aspirasi masyarakat.
System ini didasari oleh undang-undang dasar sementara yang di bentuk tahun 1950.
Pemerintahan di pimpin oleh perdana menteri, sedangkan presiden dan wakil presiden
tidak menjalankan kegiatan sehari-hari.
Dicetuskan pada bulan juli tahun 1959 dan membawah Indonesia kembali ke UUD
1945 dengan system pemerintahan presidential-yaitu cabinet dipimpin lansung oleh
presiden.
e.Era reformasi
Gerak konjontur yaitu gerak naik turunnya kegiatan ekonomi sangat kecil
2.Kebijakn fiscal
3.KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan moneter adalah langkah-langkah pemerintah untuk mempengaruhi
penawaran uang dan suku bunga. Tujuan utama kebijakan moneter adalah untuk
menjaga agar tingkat infalsi rendah dan suku bunga rendah. Kebijakan moneter juga
sering di gunakan untuk menstabilkan kurs valuta asing dan mengurangi gejolak
spekulasi dan pasaran mata uang dan pasaran saham.
Meningkatkan infrasuktur
Meningkatkan investasi
Dalam perekonomian perlu dibedakan dua bentuk investasi yaitu investasi untuk
meningkatkan fasilitas intuktur yang merupakan tanggung jawab pemerintah dan
investasi untuk menambah jumlah alat-alat produksi merupakan tanggung jawab
swasta. Disamping mengembangkan infrastruktur, pemerintah perlu menjalankan hal
seperti berikut :
Sebagai Negara yang kaya dengan budaya dan keindahan alamny, usaha-
usaha yang lebih mengembangkan sector pariwisata harus dilakukan.
5. SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
Pemasar internasional harus mengetahui pengaruh budaya dan harus menyiapkan diri
untuk menjawab tantangan itu atau mengubahnya. Pemasar internasional memainkan
peran penting bahkan dapat dikatakan menentukan dalam mempengaruhi kecepatan
tingkat perubahan diseluruh dunia. Hal terlihat jelas dalam makanan tetapi praktis
menyangkut semua industri, terutama produk konsumen. Pabrik sabun dan deterjen
telah mengubah kebiasaan, mencuci, industri elektronik telah mengubah pola hiburan,
dan pemasar pakaian telah mengubah gaya gaya, dan sebagainya. Dalam produk
industri budaya telah mempengaruhi karakteristik dan permintaan produk tetapi yang
lebih penting lagi sebagai pengaruh pada proses pemasaran, terutama dalam cara
menjalankan bisnis. Pemasar internasional telah belajar untuk mengandalkan orang
yang mengetahui dan memahami adat serta sikap setempat untuk keahlian pemasaran.
Bagi ahli antropologi dan sosiologi, budaya adalah cara hidup yang dibentuk oleh
sekelompok manusia yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Budaya termasuk kesadaran dan ketidaksadaran akan nilai, ide, sikap, dan simbol
yang membentuk perilaku manusia dan diteruskan dari satu generasi ke generasi
selanjutnya. Seperti didefinisikan oleh seorang ahli antropologi organisasi Geert
Hofstede, budaya adalah tatanan kolektif dari pikiran yang membedakan anggota
tersebut dari satu kategori orang dengan orang lainnya.
Seperti diutarakan oleh Ruth Benedict dalam karya klasiknya berjudul The
Chrysanthemum and the Sword, tidak peduli betapa aneh tindakan atau pendapat
seseorang , cara seseorang berpikir, merasa, dan bertindak mempunyai hubungan
dengan pengalamannnya di dunia ini. Tidak masalah jika tindakan dan opini
dirasakan sebagai gagasan yang aneh oleh orang lain. Pemasar global yang berhasil
harus memahami pengalaman manusia dari sudut pandang lokal dan menjadi orang
dalam melalui proses empati budaya.
Edward T. Hall menyarankan konsep konteks tinggi dan rendah sebagai salah satu
cara untuk memahami orientasi budaya yang berbeda. Dalam budaya konteks rendah,
pesan nyata; kata-kata membawa sebagian besar informasi dalam komunikasi. Dalam
budaya konteks tinggi, tidak terlalu banyak informasi berada dalam pesan verbal.
Jepang, Saudi Arabia, dan budaya konteks tinggi lainnya sangat menekankan pada
nilai dan posisi atau kedudukan seseorang di masyarakat. Dalam budaya ini, pinjaman
dari bank lebih mungkin didasarkan pada siapa Anda daripada analisis formal laporan
keuangan. Dalam budaya konteks rendah seperti Amerika Serikat, Swis, atau Jerman,
persetujuan dibuat dengan informasi yang jauh lebih sedikit mengenai karakter, latar
belakang, dan nilai-nilai. Keputusan lebih didasarkan pada fakta dan angka dalam
permintaan pinjaman.
Jika bahasa dan budaya berubah, ada tantangan tambahan dalam komunikasi.
Misalnya, ya dan tidak dipergunakan dengan cara yang berbeda antara Negara
Jepang dan Negara barat. Hal ini menyebabkan kebingungan dan kesalahpahaman.
Dalam bahasa inggris jawaban ya atau tidak atas sebuah pertanyaan didasarkan
pada apakah jawabannya mengiyakan atau menolak. Dalam bahasa Jepang, tidak
demikian. Jawaban ya atau tidak dapat dipergunakan untuk jawaban yang
membenarkan atau menolak pertanyaan tadi.
Perilaku Sosial
Ada sejumlah perilaku sosial dan sebutan yang mempunyai arti yang berbeda-beda di
dalam budaya lain. Sebagai contoh, orang Amerika umumnya menganggap tidak
sopan jika makanan di atas piring membubung, membuat keributan ketika sedang
makan, dan bersendawa. Namun sejumlah masyarakat Cina merasa bahwa merupakan
hal yang sopan jika mengambil setiap porsi makanan yang dihidangkan dan
menunjukkan kepuasannya dengan bersendawa. Perilaku sosial lainnya, jika tidak
diketahui, akan merugikan bagi pelancong internasional. Sebagai contoh, di Arab
Saudi, merupakan penghinaan jika menanyakan kepada pemilik rumah tentang
kesehatan suami/istri.
Sosialisasi Antar-Budaya