Anda di halaman 1dari 69

DERET

MATEMATIKA EKONOMI

1
MATERI YANG DIPERLAJARI

Deret Hitung
- Suku ke-n dari DH
- Jumlah n suku
Deret Ukur
- Suku ke-n dari DU
- Jumlah n suku
Deret Harmonik
Dan penerapannya dalam dunia ekonomi
2
DEFINISI

Deret : Rangkaian bilangan yang tersusun secara


teratur dan memenuhi kaidah-kaidah tertentu.
Suku : Bilangan-bilangan yang merupakan unsur dan
pembentuk deret.
Macam-macam deret :
- Deret Hitung
- Deret Ukur
- Deret Harmonik 3
DERET HITUNG

Deret hitung : deret yang perubahan suku-sukunya


berdasarkan penjumlahan terhadap sebuah bilangan
tertentu.
Bilangan yang membedakan suku-suku dari deret hitung
dinamakan pembeda, yang tak lain adalah selisih antara
nilai dua suku yang berurutan.
Contoh :
5, 10, 15, 20, 25, 30 (pembeda 5)
90, 80, 70, 60, 50, 40 (pembeda -10) 4
SUKU KE-N DARI DERET
HITUNG

5, 10, 15, 20, 25, 30


S 1, S 2, S 3, S 4, S 5, S 6

S1 = 5 = a
S2 = 10 = a + b = a + (2 - 1)b Sn = a + (n - 1)b
S3 = 15 = a + 2b = a + (3 - 1)b
S4 = 20 = a + 3b = a + (4 - 1)b a = suku pertama / s1
S5 = 25 = a + 4b = a + (5 - 1)b b = pembeda
S6 = 30 = a + 5b = a + (6 - 1)b n = indeks suku
5
Jumlah n Suku

Jumlah sebuah deret hitung sampai dengan suku tertentu tidak


lain adalah jumlah nilai suku-sukunya.
n
Jn  S
i 1
i  S1  S 2  ...........  S n
4
J4  S
i 1
i  S1  S 2  S 3  S 4
5
J5  S
i 1
i  S1  S 2  S 3  S 4  S 5
6
J6  S
i 1
i  S1  S 2  S 3  S 4  S 5  S 6
6
Berdasarkan rumus suku ke-n 
Sn = a + (n - 1)b, maka dapat diuraikan

J4 = a + (a + b) + (a + 2b) + (a + 3b) = 4a + 6b
J5 = a + (a + b) + (a + 2b) + (a + 3b) + (a + 4b)
= 5a + 10b
J6 = a + (a + b) + (a + 2b) + (a + 3b) + (a + 4b) + (a +
5b)
= 6a + 15b

7
Masing-masing Ji dapat ditulis
4 
J 4  4a  6b  4a  (4  1)b 
2

5  n
J 5  5a  10b  5a  (5  1)b  J n  na  (n  1)b
2  2
6 
J 6  6a  15b  6a  (6  1)b
2 
n
atau J n   2a  (n  1)b
2
n
  a  a  (n  1)b Sn
2
n
 (a  S n ) 8

2
Berkaitan dengan Rumus Deret Hitung
1
1 J n  n a  S n 
2
b
2 b1 
m 1

3
J n  J n 1  S n
4 n1  n   n  1 m

5  .S n  S1 .S 2 .S 3 .......S n
9
Keterangan
• a = suku pertama
• b = beda suku
• b1 = beda suku baru
• n = banyak suku
• n1 = banyak suku baru
• m = banyak suku sisipan
• Sn = Suku ke n
• Jn = Jumlah n suku

10
DERET UKUR
Deret ukur : deret yang perubahan suku-
sukunya berdasarkan perkalian terhadap sebuah
bilangan tertentu.
Bilangan yang membedakan suku-suku sebuah
deret ukur dinamakan pengganda.
Contoh :
1)5, 10, 20, 40, 80, 160 (pengganda 2)
2)512, 256, 128, 64, 32, 16 (pengganda 0,5)
11
SUKU KE-N DARI DERET UKUR
S1  5  a 
2 1 
S 2  10  ap  ap 
31 
S 3  20  app  ap  ap 
2

4 1 
S n  ap n-1

S 4  40  appp  ap  ap 
3

S 5  80  apppp  ap 4  ap 51 

S 6  160  appppp  ap  ap 
5 6 1

a  suku pertama
p  pengganda
12

n  indeks suku
JUMLAH n SUKU
n
J n   S i  S1  S 2  S 3  S 4 ...........  S n
i 1

berdasarkan rumus S n  ap n-1


maka :
J n  a  ap  ap 2  ap 3  .......  ap n2  ap n1 (1)
jika dikalikan dengan bilangan pengganda p, maka :
n 1
pJ n  ap  ap  ap  ap  .......  ap
2 3 4
 ap n
(2)
Sehingga, selisih persamaan (1) dan (2) 
13
selisih antara persamaan (1) dan persamaan (2)

J n  pJ n  a  ap n

J n (1  p )  a (1  p ) n

a (1  p ) n
a ( p  1) n
Jn  atau J n 
1 p p 1
p 1 p 1

14
DERET HARMONIK
• Deret Harmonik adalah beberapa bilangan jika
kebalikan bilangan-bilangan itu membentuk
Deret Hitung.
– x1, x2, x3, x4, …………… Deret Hitung
– 1/x1, 1/x2, 1/x3, 1/x4, ……Deret Harmonik
– (a-b), a, (a+b), (a+2b)……Deret Hitung
– 1/(a-b), 1/a, 1/(a+b), 1/(a+2b)…..Deret Harmonik

15
• Deret Harmonik dapat juga disebut, jika tiga
buah suku berturut-turut (S1, S2, S3) akan
membentuk :

 S1  S 2  S1

 S 2  S3  S3

16
• Atau dapat juga membentuk :
• 1/S1 - 1/S2 = 1/S2 - 1/S3
• Sehingga kebalikannya akan membentuk
Deret Hitung , yaitu
• S1– S2 = S2 – S3 dan S1 + S3 = 2S2

17
• Untuk suku ke n jika diketahui S1 dan S2 suatu
deret harmonik, maka dapat dipakai rumus :

S1  S 2
Sn 
 n  1 S1   n  2 S2

18
CONTOH :
1.Tiga bilangan membentuk deret hitung. Jika jumlah ketiga
bilangan tersebut 60 dan hasil kalinya 6000. Tentukan
bilangan tersebut.
2.Sebuah deret hitung terdiri atas 10 buah suku. Jumlah tiga
suku yang terakhir 27 dan jumlah tiga suku yang pertama
sama dengan 6. Carilah deret hitung tersebut dan tentukan
jumlah semua sukunya.
3. Dalam sebuah deret hitung, jumlah suku J4 = 17 dan J8 =
58. Tentukanlah suku ke-25
4. Suatu deret hitung suku pertama sama dengan 3, suku
terakhir 87. Jika suku ke-6 ditambah dengan suku ke-7 sama
dengan 39, hitunglah jumlah deret hitung tersebut.

19
5. Dalam sebuah deret hitung suku pertama sama
dengan 0. Beda suku nya 6, dan banyaknya suku =
10. Antara tiap dua suku berurutan disisipkan 3
bilangan sehingga terjadi lagi sebuah deret hitung
yang baru. Hitunglan deret hitung itu
6. Tiga bilangan akan membentuk sebuah deret ukur.
Jumlah ketiga bilangan itu adalah 620. Sedangkan
hasil kali ketiganya 1.000.000. Tentukanlah ketiga
bilangan itu?
7.  Deret ukur dengan suku pertama sama dengan 64
dan suku ketiga sama dengan 16. Hitunglah jumlah
enam dari deret ukur tersebut.
8. Diketahui suatu deret harmonik dengan suku
pertama sama dengan 4 dan suku kedua sama
dengan 6, tentukan suku ke tiga dan suku ke n
20
MODEL PERKEMBANGAN
USAHA

Jika perkembangan variabel-variabel tertentu


dalam kegiatan usaha, misalnya : produksi,
biaya, pendapatan, penggunaan tenaga kerja dll.
Memiliki pola seperti deret hitung, maka prinsip-
prinsip deret hitung dapat diterapkan dalam
menganalisis perkembangan vaiabel tersebut.
• Pelajari Kasus 1, 2 & 3 21
KASUS 1
Sebuah perusahaan genteng menghasilkan
3.000 genteng pada bulan pertama
produksinya. Dengan adanya penambahan
tenaga kerja dan peningkatan produktifitas,
perusahaan mampu meningkatkan
produksinya 500 buah tiap bulannya. Jika
perkembangan produksinya konstan, berapa
buah genteng yang dihasilkan pada bulan
kelima? Berapa buah yang telah dihasilkan
sampai dengan bulan kelima tersebut?
22
KASUS 2
Besarnya penerimaan dari hasil penjualan
genteng Rp. 720 juta pada tahun kelima.
Dan Rp 980 juta pada tahun ketujuh.
Apabila perkembangan penerimaan
penjualan tersebut berpola seperti Deret
Hitung, berapakan perkembangan
penerimaannya setiap tahun?
Berapa besar penerimaaan pada tahun
pertama dan pada tahun keberapa
penerimaan mencapai Rp 460 juta?
23
KASUS 3
Keuntungan seorang pedagang
bertambah setiap bulan dengan
jumlah yang sama. Bila keuntungan
sampai bulan keempat 30 ribu rupiah
dan sampai bulan kedelapan 172
riburupiah, maka tentukan
keuntungan sampai bulan ke-18 !

24
LATIHAN SOAL
1. Pada Deret Hitung X, a = 180 dan b = -10, sedangkan Deret Hitung
Y memiliki nilai a = 45 dan b = 5. Pada suku keberapa kedua deret
akan memiliki nilai yang sama
2.  Suku pertama Deret Hitung M adalah 75 dan pembedanya adalah
10, sementara suku ke-6 Deret Hitung N adalah 145 dengan
pembeda 5. Carilah n yang memberikan nilai yang sama bagi suku-
suku dari kedua deret tersebut
3.  Deret Hitung terdiri dari 12 suku. Jumlah tiga suku pertama 6 dan
jumlah tiga suku terakhir 33. Tentukan suku pertama dan jumlah
sampai dengan suku ke 12
4.  Apabila suku ke-3 dan suku ke-7 dari sebuah deret ukur masing-
masing 800 dan 204.800, tentukan, suku pertama, penggandanya
dan berapakah jumlah sampai dengan suku ke 7?

25
5. Suatu keluarga mempunyai 6 anak yang usianya
pada saat ini membentuk deret hitung. Jika usia
anak ke-3 adalah 7 tahun dan usia anak ke-5
adalah 12 tahun, maka tentukan jumlah usia
enam anak tersebut !
6.  Seorang ayah membagikan uang sebesar Rp
100.000 kepada 4 orang anaknya. Makin muda
usia anak makin kecil uang yang diterima. Jika
selisih yang diterima oleh setiap dua anak yang
usianya berdekatan adalah Rp 5.000 dan si
sulung menerima uang paling banyak, maka
tentukan jumlah uang yang diterima si bungsu !

26
PENERAPAN DERET

27
MODEL BUNGA MAJEMUK
Modal pokok P dibungakan secara majemuk, suku bunga
pertahun i, maka jumlah akumulatif modal F setelah n tahun
adalah:
setelah 1 tahun : F1  P  P.i  P (1  i )
setelah 2 tahun : F2  P (1  i )  P (1  i )i  P (1  i ) 2
setelah 3 tahun : F3  P (1  i ) 2  P (1  i ) 2 i  P (1  i ) 3
setelah n tahun : Fn  (.........)  (..........)  P (1  i ) n
• Jumlah di masa datang dari jumlah sekarang :

Fn  P (1  i ) n S n  ap n-1 Bunga dibayar 1x


setahun 28
Bila bunga dibayar lebih sekali dalam setahun, misal m kali, maka :

i mn
Fn  P (1  )
m
m = frekuensi pembayaran bunga dalam setahun

Suku (1+i) dan (1 + i/m) disebut “faktor bunga


majemuk” (compounding interest factor), yaitu suatu
bilangan yang lebih besar dari 1, yang dapat dipakai
untuk menghitung jumlah dimasa mendatang dari
suatu jumlah sekarang.
29
Dengan manipulasi matematis, bisa diketahui nilai
sekarang (present value) :
1 1
P F atau P  F
(1  i ) n
(1  i / m) mn

Suku 1/(1+i)n dan 1/(1+i/m)mn dinamakan “faktor


diskonto” (discount factor), yaitu suatu bilangan
lebih kecil dari 1 yang dapat dipakai untuk
menghitung nilai sekarang dari suatu jumlah dimasa
datang.
30
Contoh Kasus
1. Hitunglah pinjaman yang harus dikembalikan
dari sebuah modal sebesar 10 juta rupiah
dengan tingkat suku bunga 12% per tahun
dan dijalankan dalam masa 4 tahun.

31
• F4 = 10.000.000 [1 +(4)0,12]
= 10.000.000 x 1,48 = 14.800.000

• Jadi besarnya pinjaman yang harus


dikembalikan pada akhir tahun ke-4 adalah
sebesar Rp. 14.800.000,-.

32
2. Seseorang meminjamkan uang dengan bunga
sebesar 20% per tahun selama 5 tahun.
Berapa uang yang diterima pada akhir tahun
ke-5 jika pinjaman awal sebesar Rp.
2.000.000.

33
• Uang pada akhir tahun ke-5 adalah: F = 2.000.000
(1 + 0,20)5
• Cara I Dengan menggunakan logaritma:
Log F = log 2.000.000 + 5 log 1,20
= 6,301 + 5(0,0792) = 6,697
F = antilog 6,697 = 4.977.370,85
• Cara II lihat tabel (F/P, 20%,5) = 2,4883
F = 2.000.000,- x 2,4883
= 4.976.600
• Jadi, jumlah uang pada akhir tahun ke-5 adalah
Rp. +/- 4.977.370,85 atau 4.976.600

34
3. Seseorang akan mendapatkan uang warisan
sebesar 50 juta rupiah yang baru dapat
diperoleh 4 tahun lagi dari sekarang.
Mengingat kebutuhan mendesak, dia pergi
mengambil uang yang berada di bank dan
dapat menerima jumlah tertentu. Berapakah
yang dapat dia terima jika tingkat suku bunga
mencapai 17% per tahun.

35
F 50.000.000
P 
(1  0,17) n
(1,17)4
dengan n = 4, sehingga:

Log P= log 50.000.000 – 4 log 1,17


= 7,69897 – 4(0,0682) = 7,4262
P = antilog 7,4262 = 26.682.502

Jadi, uang yang diterima pada saat ini sebesar


Rp 26.682.000,-
36
4. Jumlah permintaan buku tulis merk
Doraemon akan berlipat dua kali untuk setiap
3 tahun. Jika jumlah permintaan sekarang
sebesar 4.000 buah, hitunglah berapa jumlah
permintaan untuk a). 4 tahun mendatang, b)
12 tahun mendatang, c). 2 tahun lalu dan d).
6 tahun yang lalu

37
Diketahui P = 4.000 dan Sn = 4.000(2)x setiap 3
tahun satuan waktu

Untuk 4 tahun mendatang → x = 4/3 = 1,333


S4 = 4.000(2)1,333
Log S4 = log 4.000 + 1,333 log 2
= 3,6021 + 1,333 (0,3010) = 4,0033
S4 = antilog 4,0033 = 10.077 buah

38
Untuk 2 tahun yang lalu → x = -2/3 = -0,667

S-2 = 4.000(2)-0,0667
Log S-2= log 4.000 – 0,667 log 2
= 3,6021 – 0,667(0,3010) = 3,4013

S-2 = antilog 3,4013 = 2.520 buah.

39
5. Anwar meminjam uang sebesar 2 juta rupiah
kepada kenalannya. Jika pada tahun ke-5 ia
mengembalikan sebesar = Rp. 4.575.600,-
Hitunglah tingkat suku bunga per tahunnya

40
Tingkat bunga yang berlaku dapat dicari dari hubungan
berikut:
(F/P) = (1 + i)n → log F - log P = n log (1 + i)
Log(1 + i) = log F  log P
n

Untuk P = 2.000.000 F = 4.575.600 dan n = 5 tahun,


maka
= 0,07188 → (1 + i) = antilog (0,07188) = 1,18
i = 1,18 – 1 = 0,18
jadi, tingkat suku bunganya adalah i = 18% per tahun

41
LATIHAN SOAL
1. Seorang anak akan mendapatkan warisan
sebesar 250 juta rupiah yang baru dapat
diperolehnya setelah 3 tahun. Jika ia ingin
mendapatkan warisan itu sekarang, berapa yang
diterimanya jika tingkat bunga yang berlaku
12,5%.
2. Modal awal Rp. 100.000,- dan akan
dikembalikan menjadi Rp. 144.290,- pada akhir
tahun ke-3. Berapakah tingkat suku bunganya?

42
PENGEMBANGAN
PENERAPAN DERET

43
Depresiasi Garis Lurus
• Pada metode ini, modal investasi dibebani
penyusutan terus-menerus setiap tahun
dengan laju yang sama tanpa
mempertimbangkan pengaruh suku bunga
maupun efek inflasi.
• Jika asset awal disimbolkan dengan Po, nilai
akhir asset Na dan umur asset n, maka beban
depresiasi atau penyusutan setiap tahun t
adalah sebagai berikut :
44
Po  N a
Dt 
n
• Untuk menghitung nilai buku (book value)
pada akhir tahun ke-t ialah mengurangi asset
awal dengan akumulasi depresiasi hingga
pada tahun ke-t tersebut.
• Secara matematis dapat dirumuskan sebagai
berikut:
 Po  Na 
Bt  Po  (t  1)  
 n 
45
Contoh
• Traktor Cerad dibeli dengan harga $ 250.000.
jika umur pakai 10 tahun dengan nilai bekas $
50.000, hitunglah nilai buku pada tahun ke-5
dan tahun ke-11.
• Depresiasi rata-rata per tahun:

Po  Na $250.000  $50.000
Dt    $20.000
n 10

46
Nilai buku pada tahun ke-5 :

 Po  Na 
B5  Po  [t  1]   250.000  (5  1)[20.000]
 n 

= $170.000

47
Depresiasi Jumlah Bilangan Tahun
• Pada Depresiasi Jumlah Bilangan Tahun (Sum
Of The Year’s Digit), penyusutan tahun
dihitung dengan menggunakan hasil bagi
jumlah digit jumlah tahun pemakaian dengan
jumlah tahun pemakaian yang belum
dilaksanakan (sisa).
• Faktor ini kemudian dikalikan dengan aset
awal dikurangi nilai bekasnya.

48
• Dengan demikian beban depresiasi pada
tahun ke-t adalah:

n  (t  1)
Dt  [Po  Na]
1
n(n  1)
2

49
• Nilai buku Bt pada akhir tahun ke-t adalah nilai
aset awal dikurangi jumlah kumulatif
depresiasi hingga tahun ke-t yaitu:
t 1
Bt  Po   D t
t 1

• Atau
Bt = Po – [D1 + D2 + D3 + …. +Dt-1]

50
Contoh
• Seperti contoh sebelumnya, tentukan nilai
buku pada tahun ke-5 dan tahun ke-11
dengan menggunakan metode SOYD tersebut

51
Jawab
• Diketahui:
• Umur pakai n = 10 → ½ n(n+1) = ½ . 10(11) =
55
• Po = $ 250.000 dan Na = $ 50.000
• Dengan mensubstitusikan nilai-nilai yang
diketahui pada rumus diatas, akan diperoleh :

52
• Pada t = 1,
• D1 = 10  (1  1)
[250.000  50.000]  $36.364
55

• Pada t = 5
• D5 = 10  (5  1) [250.000  50.000]  $21.818
55

• ......dst.......sampai
• Pada t = 11
10  (11  1)
• D11 = [ 250.000  50.000]  $0
55

53
• Nilai buku pada tahun ke-5:
B5 = Po – [D1 + D2 + D3 + D4]
= 250.000 – [36.364 + 32.727+ 29.091 + 25.455]
= 250.000 – 123.637
= $ 126.363
• Nilai buku pada tahun ke-11:
B11 = Po – [D1 +D2 + D3 + …. + D10]
= 250.000 – [36.364 + 32.727 + 29.091 + 25.455 + 21.818
+ 18.182 + 14.545 + 10.909 + 7.273 + 3.636]
= 250.000 – 200.000
= $ 50.000

54
Depresiasi Neraca Menurun
• Pada Depresiasi Neraca Menurun (Declining
Balance Depreciation) ini, laju atau persentase
konstan nilai buku ditetapkan sebagai
besarnya depresiasi.
• Jika pembilang-pembilang dari pernyataan
depresiasi dinyatakan oleh k maka
k
D t  Bt
n
55
• Nilai buku tahun ke-t adalah nilai aset awal Po
dikurangi kumulatif beban depresiasi hingga tahun
ke (t-1).
• Pada t = 1,
• D1 = k B1  k [Po  Do]  k Po
n n n

• Pada t = 2,
k k k  k
D2  B2  [Po  D1 ]  Po 1  
n n n  n

• Pada t = 3,
2
k k k  k
D3  B3  [Po  D1  D 2 ]  Po 1  
n n n  n

56
• Secara umum pada tahun ke-t:
t 1
k  k
D t  Po 1  
n  n

• Sehingga nilai buku Bt pada tahun ke-t adalah:


t 1
 k
Bt  Po 1  
 n

57
• Bila aset yang bersangkutan mempunyai nilai akhir
pada tahun akhir ke-n atau pada akhir umur proyek,
maka nilai buku yang dihitung harus sama dengan
nilai akhir yaitu:
n
 k
Bt  Po 1    Na
 n
• Bila k-n dinyatakan persentase tetap dengan symbol
pct, maka, rumus diatas dapat diturunkan menjadi
1
 Na  n
pct  1  
 Po 

58
Contoh
• Kembali pada contoh -sebelumnya, hitunglah
depresiasi dengan metode neraca menurun,
tentukan nilai buku pada tahun ke-5 dan
tahun ke-11 dengan menggunakan metode ini

59
JAWAB
• Untuk n = 10,
1
1/10
 Na  n 50.000 
pct  1    1  
 Po   250.000 
= 1 – 0,8513 = 0,1487

• Dengan mensubstitusikan pct, maka k = n.pct


= 10 (0,1487) = 1,487

60
• Beban depresiasi pada tahun ke-5 dan ke-11 adalah:
• Pada t =5 :
51 4
k  k 1,487  1,487 
D 5  Po 1    250.0001  
n  n 10  10 
= 37.175 (0,5252)
= $ 19.525
• Pada t = 11:
111 10
k  k 1,487  1,487 
D11  Po 1    250.0001  
n  n 10  10 
= 37.175 (0,2)
= $7.472
61
• Nilai buku pada tahun ke-5 dan ke-11 adalah:
• Pada t = 5;
5 1 4
 k  1,487 
B5  Po 1    250.0001 
 n  10 
= 250.000 (0,5252)
= $ 7.472
• Pada t = 11;
111 10
 k  1,487 
P11  Po 1    250.0001 
 n  10  
= 250.000(0,2) = $ 50.000
62
Depresiasi Satuan Produksi
• Depresiasi Satuan Produksi (unit of
Production) ini didasarkan atas kapasitas
penggunaan; misalnya (dalam volume) dan
bukan pada perjalanan waktu. Setelah itu,
peralatan atau aset produksi dinyatakan
hapus.

63
• Oleh karena itu, bila Ht merupakan volume
penggunaan selama tahun yang bersangkutan
(tahun yang ditinjau) dan total volume
produksi dinyatakan dengan Ho, maka beban
depresiasi pada tahun t adalah

Ht
Dt  [Po  Na]
Ho

64
Contoh
• Sebuah traktor yang dimanfaatkan untuk
pengangkutan kayu yang mempunyai jadwal
kerja selama 10 tahun dengan volume kayu
berturut-turut: 2.500 m3, 1.500 m3, 1.250 m3,
1.000 m3, 750 m3, 500 m3, 250 m3, 150 m3 dan
100 m3 per tahun. Hitunglah berapa nilai buku
pada tahun ke-5 dan tahun -11.

65
Jawab
• Diketahui: Po = $ 250.000 Na = $50.000 dan Ho =
10.000 m3
• Dengan mensubstitusikan rumus diatas, maka:
• Pada t = 1, H1 = 2.500 m3
2.500
D1  [250.000  50.000]  $ 50.000
10.000

• Pada t = 2, H2 = 2.000 m3
2.000
D2  [250.000  50.000]  $ 40.000
10.000

• .........dst...........
66
• Nilai buku pada tahun ke-5:
B5 = Po – [D1 + D2 + D3 + D4]
= 250.000 – (50.000 + 40.000 + 30.000 + 25.000)
= 250.000 – 145.000
= $ 105.000
• Nilai buku pada tahun ke -11:
B11 = Po – [D1 + D2 + D3 + …. + D10]
= 250.000 – (50.000 + 40.000 + 30.000 + ……..
+ 2.000)
= 250.000 – 200.000
= $ 50.000

67
LATIHAN SOAL
1. Mesin pabrik batako dibeli dengan harga 25 juta
rupiah. Jika umur ekonomisnya 10 tahun, dengan nilai
sisa sebesar 5 juta rupiah, hitunglah nilai buku untuk
tahun ke 5 dan tahun ke-11 dengan menggunakan
metode :
a) Depresiasi Garis Lurus (Straight Line Depreciation)
b) Depresiasi Jumlah Bilangan Tahun (Sum Of The Year’s
Digit)
c) Depresiasi Neraca Menurun (Declining Balanced
Depreciation)
2. Sebuah mesin pemntal benang, dibeli dengan harga
2,5 milyar, umur ekonomisnya 25 tahun, dengan nilai
sisa 250 juta rupiah. Ditanyakan berapa nilai buku
pada tahun ke-5, tahun ke 10, dan tahun ke-21
dengan menggunakan metode seperti diatas
68
TERIMA KASIH
SELAMAT MENCOBA LATIHANNYA

69

Anda mungkin juga menyukai