Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN OPERASIONAL, FUNGSI OPERASI DAN HUBUNGANNYA


DENGAN OPERASI ORGANISASI
(Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Operasional Lanjutan pada
Program Magister Manajemen Universitas Tamansiswa Padang)

Disusun Oleh :

Kelompok I
Bernando Sinaga : 2210005534031
Surmiati : 2210005534033
Tenti Putri Handayani : 2210005534034

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS TAMANSISWA PADANG
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa telah

menuntun kami hingga menyelesaikan makalah yang berjudul yang berjudul Manajemen

Operasional, Fungsi Operasi dan Hubungannya dengan Operasi Organisasi. Demikian pula

kami berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami hingga penyelesaian

penulisan makalah ini.

Kami menyadari ada banyak kekeliruan baik substansi maupun penulisan pada

makalah ini. Oleh karenanya kami akan sangat berterimakasih akan segala kritik, masukan

dan saran konstruktif dari pembaca untuk menyempurnakan maksud dan substansi dari

makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………………. 2

Daftar Isi ………………………………………………………………………………… 3

I. Pendahuluan ………………………………………………………………………. 4

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………… 4

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………….. 5

1.3 Tujuan ………………………………………………………………………. 5

II. Kajian Teori ………………………………………………………………………. 6

2.1 Sejarah Manajemen Operasional ……………………………………………. 6

2.2 Pengertian dan Lingkup Manajemen Operasional ………………………….. 11

2.3 Fungsi Manajemen Operasional …………………………………………….. 13

2.4 Relasi Manajemen dan Fungsi Operasi Organisasi Lainnya ………………... 14

III. Penutup ……………………………………………………………………………. 15

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………….. 15

3.2 Saran ……………………………………………………………………….... 15

Daftar Kepustakaan …………………………………………………………………….. 16

3
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, telah mengubah cara

manusia untuk berkomunikasi, hidup dan bekerja. Pesatnya perubahan teknologi ditopang

pula oleh perkembangan jaringan komunikasi dan komputer yang memungkinkan perusahaan

dewasa ini untuk bereaksi dengan cepat terhadap pembaharuan dan perubahan-perubahan

yang dikehendaki. Mata rantai informasi global telah memungkinkan para pelanggan ,

pedagang eceran untuk berhubungan langsung dengan hanya menekan suatu tombol tertentu

pada keyboard, mouse, atau dengan sentuhan pada layar smartphone. Seorang whole sales

(WS) bernama Bukhari di Kalumbuk misalnya, melalui teknologi informasi aplikatif, dapat

mengetahui penjualan, kecenderungan pelanggan, produk unggulan, efisiensi operasi bahkan

current profit dari gorsir yang dikelola secara real time.

Penggunaan teknologi di era informasi dewasa ini memang cukup memudahkan

segalanya dalam melakukan komunikasi di segela penjuru dunia. Perubahan-perubahan ini

tentunya mempunyai pengaruh yang besar terhadap operasi perusahaan. Perusahaan yang

sebelumnya hanya bergerak secara lokal, berkembang menjadi nasional, lalu regional

kemudian menjadi global. Teknologi komputer, komunikasi dan biaya transportasi yang

rendah adalah merupakan penggerak yang sangat cepat ke arah globalisasi sebagai akibat dari

revolusi teknologi informasi.

Perkembangan bisnis berbasis korporasi akibat laju revolusi teknologi informasi akan

tersebar pada skala usaha yang lebih variatif. Mulai dari yang kecil hingga yang konsorsium

transnasional. Semua usaha itu membutuhkan manajemen dengan berbagai segmentasi

manajemen seperti keuangan, merkating dan operasional. Manajemen operasional yang

cenderung disebut juga sebagai manajemen produksi barang dan jasa memakai sebahagian

4
besar sumberdaya perusahaan untuk berkontribusi memberikan laba. Selain operasi pada

segmentasi manajemen lain, maka perlu dibangun pemahaman tentang manajemen

operasional. Untuk itulah makalah ini dibuat dengan judul “Manajemen Operasional, Fungsi

Operasi dan Hubungannya dengan Operasi Organisasi/Perusahaan”.

1.2. Rumusan Masalah

Sebagai peserta belajar pada Program Magister Manajemen, maka perlu ada upaya

diskursus peningkatan kapasitas baik secara konseptual maupun teknis manajerial yang

berkaitan operasi organisasi/perusahaan/instansi. Oleh karena itu perlu dirumuskan tentang :

a. Perkembangan manajemen operasional

b. Ruang lingkup manajemen operasi pada perusahaan

c. Fungsi manajemen operasional

d. Relasi manajemen operasional dengan operasi perusahaan lainnya

1.3. Tujuan

Tujuan diskursus peningkatan kapasitas melalui makalah ini adalah :

a. Memahami manajemen operasional melalui sejarah dan perkembangannya.

b. Memahami ruang lingkup manajemen operasional.

c. Memahami fungsi manajemen operasional.

d. Memahami instrument pada alur proses manajemen operasional.

e. Memahami hubungan manajemen operasi dengan fungsi operasi lainnya pada perusahaan.

5
II. KAJIAN TEORI

2.1. Sejarah Manajemen Operasional

Manajemen operasi pada dasarnya telah ada sejak manusia dapat memproduksi barang

dan jasa. Meskipun asal mula manajemen operasi dapat ditelusuri sejak awal peradaban

manusia. Perkembangan manajemen operasi ditandai dengan usaha manusia untuk

meningkatkan hasil produksi. Usaha tersebut dimulai dengan spesialisasi dari tenaga kerja

untuk suatu tugas dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi yang lebih besar dari pada

bermacam-macam tugas untuk seorang pekerja. Konsep ini telah dikenal oleh Plato pada 400

tahun sebelum masehi.

Perkembangan selanjutnya ditandai dengan penyelidikan Adam Smith dalam sistem

produksi pabrik dan tertuang dalam bukunya yang berjudul Wealth of Nation (1776), di

mana dalam buku tersebut buku tersebut dinyatakan bahwa dengan pembagian kerja

(devicion of work), akan melahirkan spesialisasi tenaga kerja yang akan menimbulkan

peningkatan hasil produksi, disebabkan oleh tiga faktor yaitu: Peningkatan kecakapan dan

ketangkasan dari sebagian para pekerja dalam mengerjakan pekerjaan secara berulang-ulang;

menghindari terbuangnya waktu karena perubahan tugas, sehingga diperoleh

penghematan waktu, yang biasanya hilang karena bergantinya pekerjaan dari mengerjakan

sesuatu, berpindah mengerjakan yang lain ; dan penambahan peralatan dan mesin, dengan

diketemukannya mesin dan peralatan yang spesialisasi, mengikuti usaha-usaha manusia

dalam ruang lingkup yang terbatas bagi pengganti tenaga kerja, (Pide, 2018).

Selanjutnya Frederick W. Taylor (1881), dikenal sebagai bapak ilmu manajemen,

menyumbangkan ilmu seleksi karyawan, perencanaan dan penjadwalan, studi gerak, dan

ergonomi bidang yang sangat populer pada masanya sampai sekarang. Hal itu merupakan

6
suatu kontribusi terbesarnya melalui keyakinan bahwa manajemen bisa menjadi lebih kuat

dan agresif dengan cara memperbaiki metode kerja. Tidak hanya itu, Taylor, Henry L. Gantt,

Frank, dan Lillian Gilbreth termasuk orang-orang pertama yang secara sistematis mencari

cara terbaik untuk memproduksi.

Sumbangan lain dari Taylor adalah manajemen harus bertanggung jawab dalam

beberapa hal, di antaranya: menempatkan pekerja yang tepat di tempat yang tepat;

menyediakan pelatihan yang memadai; menyediakan metode kerja dan alat bantu yang

sesuai; dan menerapkan sistem insentif/imbalan untuk penyelesaian pekerjaan.

Manajemen operasi dikenal setelah manusia memulai untuk memenuhi kebutuhannya

dengan memproduksi barang dan jasa. Sejarah perkembangan operasi diuraikan menurut

aliran-aliran utama. Ada enam aliran utama yang menyumbang terhadap perkembangan

manajemen operasi, yaitu:

1. Pembagian Kerja.

Pembagian kerja didasarkan pada spesialisasi tenaga kerja pada suatu tugas tunggal dapat

diselesaikan produktivitas dan efisiensi lebih besar daripada penugasan seorang karyawan

pada banyak tugas. Prinsip pembagian kerja ini masih banyak digunakan dalam dunia bisnis

modern, seperti dalam industri-industri perakitan.

2. Revolusi Industri.

Revolusi Industri pada pokoknya penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin.

Pemasaran dan produksi saat ini berdesakan dengan kebutuhan akan otomatisasi dan produksi

volume tinggi. Masyarakat telah memasuki periode purna industri, yang ditandai oleh

perkembangan sektor ekonomi jasa dan perhatian yang lebih besar terhadap lingkungan alam

dan sosial. Revolusi industri mencetuskan konsep manufaktur, awal mula konsep ini barang

diproduksi menggunakan produksi berdasarkan keterampilan (craft production), yaitu para

pekerja yang terampil mampu menggunakan alat sederhana dan fleksibel menghasilkan

7
barang sesuai dengan spesifikasi pelanggan (Stevenson, 2018). Dampak dari revolusi industri

adalah perkembangan industri dengan berkembangnya sistem standar ukuran, munculnya

pabrik-pabrik mengakibatkan terbukanya lapangan pekerjaan yang besar. Selain itu,

bertambahnya penggunaan mesin, efisiensi produksi batubara, besi dan baja, pembangunan

jalan kereta api, alat transportasi dan alat komunikasi lainnya seperti telegram dan telepon

dan meluasnya sistem perbankan dan perkreditan.

3. Manajemen Ilmiah.

Gagasan-gagasan tentang manajemen ilmiah dalam manajemen operasi mempunyai dua

pengertian. Arti pertama,manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada

pemecahan masalah operasi. Kedua, manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme-

mekanisme dan teknik untuk meningkatkan efisiensi operasi organisasi. Pemikiran ini

betujuan untuk menemukan metode kerja terbaik melalui pendekatan ilmiah yaitu observasi,

seleksi ilmiah untuk karyawan, latihan dan pengembangan karyawan, dan kerjasama yang

baik antara manajemen dan tenaga kerja. Intinya, merupakan pendekatan manajemen yang

berfokus pada peningkatan output dengan mendesain ulang pekerjaan dan menentukan hasil

kerja yang realistik dari pekerja (Reid & Sanders, 2013).

Contoh penerapan manajemen ilmiah adalah yang dilakukan oleh perusahaan otomotif

Ford, dengan menekankan sistem produksi massal dan pembagian kerja. Sistem produksi

massal, ketika ada pekerja yang memiliki keterampilan rendah maka dapat menggunakan

mesin khusus untuk memproduksi barang standar namun dalam jumlah besar. Pemecahan

proses produksi menjadi tugas-tugas yang lebih kecil, sehingga tiap pekerja dapat melakukan

sebagian kecil dari keseluruhan pekerjaan disebut sebagai pembagian kerja (Stevenson,

2018).

8
4. Hubungan Manusia.

Pendekatan hubungan manusiawi menekankan pentingnya motivasi dan unsur manusia dalam

desain kerja. Pemuasan kebutuhan-kebutuhan sosial dalam pendekatan hubungan manusiawi

telah melengkapi pendekatan manajemen ilmiah, sebagai usaha untuk meningkatkan

produkivitas. Pemikiran alian hubungan manusiawi telah mengarahkan pentingnya perluasan

kerja, dan merupakan filosofi yang didasarkan pada pengakuan bahwa produktivitas pekerja

dapat di pengaruhi faktor selain uang (Reid & Sanders, 2013).

5. Model-model Keputusan Kuantitatif.

Model-model keputusan dapat digunakan untuk menyajikan suatu sistem produktif dalam

model-model matematika. Tujuan dari satu metode seperti ini adalah untuk menemukan nilai-

nilai optimal atau memuaskan berbagai variabel keputusan yang akan meningkakan

performance system dengan batasan yang ada.

6. Komputer.

Penggunaan komputer telah mengubah secara dramatik bidang manajemen operasi sejak

komputer diperkenalkan pertama kali dalam bisnis tahun 1950-an. Hampir semua operasi

organisasi sekarang mulai memanfaatkan komputer untuk manajemen persediaan, scheduling

produksi, pengawasan kualitas, dan sistem-sistem pembayaran. Selain itu komputer telah

banyak membantu pelaksanaan otomtisasi dikantor-kantor dan pabrik-pabrik, memecahkan

masalah komunikasi dan transportasi yang komplek, serta digunakan hampir semua tipe

organisasi jasa.

Evolusi dari perkembangan manajemen operasi telah terjadi selama ratusan tahun, yang

dimulai dari tahun 1700 hingga sekarang dengan disertai tonggak momentum perubahan dan

para tokoh pencetusnya :

9
Tabel 1.1 Ringkasan Evolusi Manajemen Operasional

Era Kontribusi Konsep Tokoh Keterangan


Akhir 1700 Revolusi industri Adam Smith, Eli Inovasi produksi
Whitney menggunakan mesin,
adanya divisi pekerja.
Awal 1900 Manajemen ilmiah Frederick W. Analisis dan pengukuran
Taylor, Frank & aspek teknis desain kerja,
Lillian Gilbreth, bagan aktivitas kerja,
Henry Gantt, pengembangan lini
Henry Ford perakitan bergerak, produksi
massal,
1930an – 1960an Hubungan manusia Elton Mayo Fokus elemen manusia yaitu
(Hawthorne motivasi dan kepuasan kerja
studies),
Abraham
Maslow,
Frederick
Herzberg
1940an – 1960an Ilmu manajemen George Dantzig, Teknik kuantitatif untuk
Jay Forrester, memecahkan masalah
IBM operasi (linear
programming, prosedur
statistik)
1970an Isu lingkungan & W. Skinner Pengurangan limbah,
strategi manufaktur kebutuhan untuk daur ulang,
dan penggunaan produk
daur ulang
1980an Just-in-time systems W. Edwards JIT adalah volume produksi
(JIT), Total quality Deming tinggi melalui penghapusan
management pemborosan dan
(TQM), peningkatan berkelanjutan.
Reengineering TQM adalah perbaikan
kualitas dengan
menghilangkan sebab cacat
produk dan kualitas
merupakan tanggung jawab
semua pihak dalam
organisasi.
Reengineering adalah
desain ulang proses agar
lebih efisien.
1990an Manajemen rantai Banyak negara Mengelola aliran material
pasok seperti Amerika dan informasi dari pemasok
dll. ke pelanggan akhir agar
dapat menurunkan biaya
total.

10
2000an Perdagangan Steve Jobs, Mark Penggunaan jaringan
elektronik, sosial Zuckerberg internet dan World Wide
media Web dalam aktivitas bisnis.
Outsourcing, pekerjaan
yang dapat dilakukan dari
mana saja di seluruh dunia.
Sumber : (Stevenson, 2018; Reid & Sanders, 2013)

2.2. Pengertian dan Lingkup Manajemen Operasional

2.2.2. Pengertian Manajemen Operasional

Manajemen Operasi terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan operasi. Manajemen

memiliki makna suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian

serta pengendalian untuk mencapai tujuan dari organisasi dengan mengoptimalkan sumber

daya yang dimiliki. Sedangkan, operasi merupakan kegiatan mentransformasikan input

menjadi output atau kegiatan yang menambah manfaat baru. Berdasarkan makna kedua kata

tersebut dapat disimpulkan apa itu manajemen operasi, yang merupakan kegiatan untuk

mengatur/mengelola secara optimal/manajemen pengolahan sumber daya dalam proses

transformasi input menjadi output.

Proses atau sistem yang digunakan organisasi untuk menghasilkan barang maupun jasa

merupakan definisi manajemen operasi. Manajemen operasi dapat di definisikan sebagai

fungsi bisnis yang memiliki tanggung jawab dalam perencanaan, koordinasi dan kontrol

penggunaan sumber daya yang dibutuhkan perusahaan dalam rangka menghasilkan barang

dan jasa (Reid & Sanders, 2013). Perusahaan dengan berbagai skala (besar, menengah, kecil),

dengan adanya proses atau sistem dari manajemen operasi maka tidak akan terlepas dengan

adanya rantai pasok (supply chain). Rantai pasok merupakan rangkaian urutan yang berawal

dari fasilitas, fungsi dan aktivitas organisasi atau perusahaan dalam produksi barang atau

menyediakan jasa.

11
Barang, merupakan barang dalam bentuk fisik yang diproduksi oleh perusahaan bisnis.

Jasa, adalah kegiatan menyediakan kebutuhan manusia dengan mengkobinasikan waktu,

lokasi, bentuk, dan nilai psikologis.

2.2.2. Ruang Lingkup Manajemen Operasional

1. Pengendalian persediaan dan pengadaan bahan

Kelancaran kegiatan produksi dan operasi sangat ditentukan oleh kelancaran tersedianya

bahan atau masukan yang dibutuhkan bagi produksi dan operasi tersebut.

2. Pemeliharaan atau perawatan (maintenance) mesin dan peralatan.

Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi dan operasi harus selalu

terjamin tetap tersedia untuk dapat digunakan, sehingga dibutuhkan adanya kegiatan

pemeliharaan atau perawatan.

3. Pengendalian mutu

Terjaminnya hasil atau keluaran dari proses produksi dan operasi menentukan

keberhasilan dari pengoperasian sistem produksi dan operasi.

4. Manajemen tenaga kerja (sumber daya manusia)

Pelaksanaan pengoperasian sistem produksi dan operasi ditentukan oleh kemampuasn dan

keterampilan para tenaga kerja atau sumber daya manusianya.

5. Pengendalian Biaya

Kegiatan ini dilakukan atas beban penggunaan bahan dan waktu dari utilitas mesin dan

tenaga kerja atau sumber daya manusia, serta keefektifan pemanfaatannya.

6. Pengendalian Produksi

Pengendalian ini dilakukan untuk menjamin apa yang telah ditetapkan dalam rencana

produksi dan operasi dapat terlaksana, dan bila terjadi penyimpangan dapat segera dikoraksi

sehingga tidak mengganggu pencapaian target produksi dan operasi.

12
2.3. Fungsi Manajemen Operasional

Mengapa Manajemen Operasi penting ? Hal tersebut antara lain karena : (1) Sebagian

besar aktiva perusahaan umumnya tertanam dalam aktivitas operasi/produksi, khususnya

persediaan, (2) Sebagian besar SDM, berada dalam departemen operasi/produksi Kegiatan

operasional perusahaan merupakan kegiatan utama perusahaan

Empat fungsi terpenting dalam Manajemen Operasi adalah:

2.3.1. Proses pengolahan

Merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk mengolah masukan (input).

Proses operasi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan

peralatan, sehingga input dapat diubah menjadi keluaran berupa barang atau jasa untuk dijual

kepada pelanggan yang memungkinkan perusahaan untuk memperoleh keuntungan atau

manfaat yang diharapkan.

2.3.2. Jasa-jasa penunjang

Merupakan sarana berupa pengorganisaasian yang perlu dijalankan, sehingga proses

pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Jasa-jasa penunjang pelayanan

operasi dapat berupa; (a) desain produk (b) teknologi berupa peralatan yang digunakan,

bahan yang diolah, cara pengolahan yang lebih sederhana dan kualitas produk yang

dihasilkan lebih baik (c) cara penggunaan sumber daya sehingga dapat meminimumkan biaya

produksi dan (d) Cara penggunaan sumberdaya-sumberdaya dimana mesin, peralatan serta

tenaga kerja dan bahan-bahan perlu diupayakan agar dapat dipergunakan lebih optimal dalam

hal ini perlu dilakukan studi kerja, manajemen bahan dan riset operasional.

2.3.3. Perencanaan,

Merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan operasi yang

akan dilaksanakan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu. Perencanaan yang

dilakukan dalam hubungannya dengan fungsi operasi adalah meliputi; (a) Perencanaan proses

13
produksi (b) Perencanaan persediaan dan pengadaan (c) Perencanaan mutu (d) Perencanaan

penggunaan kapasitan mesin (e) Perencanaan pemanfaatan sumber daya manusia.

2.3.4. Pengendalian dan pengawasan

Merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang

direncanakan sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengelolaan masukan

(input) pada kenyataannya dapat dilaksanakan. Kegiatan pengendalian yang dilakukan pada

fungsi opersi antara lain; (a) pengendalian operasi (b) pengendalian dan pengawasan

persediaan (c) pengendalian dan pengawasan mutu dan (d) pengendalian dan pengawasan

biaya.

2.4. Relasi Manajemen dan Fungsi Operasi Organisasi Lainnya

Gambar 1.1 Hubungan Fungsi Operasi dan Fungsi Manajemen


(Sumber: Slack, Jones & Johnston, 2016)

14
III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Manajemen operasional mulai dikenal sejak sebelum Masehi (Plato, mulai dari konsep

yang paling konvensional ditandai dengan pembagian kerja hingga pada konsep yang paling

modern yang ditandai dengan orientasi teknologi informasi sesuai kebutuhan pelanggan.

Manajemen operasional memiliki lingkup yang sangat luas dan berinteraksi dengan

manajemen lainnya dalam sebuah organisasi. Manajemen operasional merupakan fungsi

manajemen dengan porsi paling besar dalam memanfaatkan aktiva dan sumber daya

perusahaan/organisasi.

Manajemen operasional berorientasi pada proses operasi atau produksi mentransformasi

input menjadi output dengan berinteraksi kuat pada manajemen lainnya yaitu manajemen

marketing, manajemen SDM dan manajemen keuangan.

3.2. Saran

Dalam melakukanpenulisan pada makalah ini, belum dapat diformulasi sistematika

manajemen operasional sebagai ilmu pengetahuan. Hal ini membutuhkan waktu lebih untuk

melakukan kajian literature agar sistematika dan batasan-batasan manajemen operasional

sebagai Ilmu Pengetahuan menjadi jelas.

15
Daftar Kepustakaan

Akhmad Pide, 2018 ; Manajemen Operasi, Teori dan Aplikasi dalam Bisnis, Azkiya

Publishing; Bogor.

Hatani La, 2008 ; Manajemen Operasional, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Haluoleo; Kendari.

Novitasari Dwi, 2022 ; Manajemen Operasi Konsep dan Esensi ; STIE Widya Wiwaha ;

Yogyakarta.

Rusdiana, 2014 ; Manajemen Operasi, CV. Pustaka Setia ; Bandung.

Zainul Muhammad, 2019 ; Manajemen Operasional, Deepublish Publisher ; Yogyakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai