Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ulangan
tengah semester membuat makalah yang berjudul “Peran Manajemen Operasional
Dalam Menunjang Keberlangsungan Kegiatan Perusahaan” ini sebelum melawati
batas waktu yang telah diberikan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Zeinyta Azra Haroen,
MM, selaku dosen manajemen operasional yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berhubungan dengan
manajemen operasional sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni.
Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu.
Kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Dita Puspitasari
ii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................... i
A. Kesimpulan ........................................................................................... 19
iii
B. Saran ...................................................................................................... 19
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam hal ini peran dari manajemen operasional dituntut untuk dapat
mengikuti dari perkembangan teknologi agar tidak kesulitan dalam menangani dan
mengelola operasional perusahaan. Peran teknologi Informasi dalam penanganan
masalah operasional perusahaan sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran
dan keamanan setiap operasional yang dikelolanya.
Dalam suatu perusahaan yang menentukan jumlah keuntungan serta daya tahan
dalam sebuah bisnis, salah satunya adalah sistem operasionalperusahaan. Dapat
disimpulkan, apabila dalam kegiatan bisnis tidak ada sistem operasional yang baik
dan terkendali, maka bisa dimungkinkan bisnis itu akan susah berkembang. Karena
dalam suatu bisnis sistem operasional mempunyai tugas untukmengelola seluruh
sumber daya yang dimiliki perusahaan.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini berdasarkan rumusan masalah yaitu sebagai
berikut :
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Fakultas
2
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Bagi pihak lain Penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan referensi yang
bermanfaat bagi para mahasiswa pada khususnya dan masyarakat luas pada
umumnya.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Selain itu ada pengertian lain tentang operation management yaitu dapat
diartikan juga sebagai pengelolaan, yang terdiri dari bentuk rencana,
pengorganisasian, pengkoordinasian, mengendalikan dari seluruh kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan penanganan baik berbentuk barang maupun
berbentuk jasa secara langsung.
4
B. Tujuan Manajemen Operasional
1. Efisiensi
Pada dasarnya tujuan manajemen operasional adalah memastikan semua proses
efisien. Dalam hal ini maka bagian ini akan memastikan cara dan langkah
terbaik yang bisa dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Efisiensi
ini juga termasuk bagaimana cara mendapatkan hasil yang diinginkan dengan
usaha yang cepat. Nantinya proses efisiensi ini juga akan berkaitan dengan
banyak hal lain, salah satunya adalah masalah keuntungan.
2. Produktivitas
Tujuan lain dari pembentukan manajemen operasional adalah memastikan
jumlah produksi sesuai dengan apa yang diharapkan. Baik dalam segi kuantitas
maupun kualitas. Salah satu hal yang bisa bagian ini lakukan untuk
meningkatkan produktivitas ini adalah dengan melakukan meningkatkan
kompetensi.
3. Ekonomi
Tujuan pembentukan manajemen operasional lainnya adalah faktor ekonomi.
Yang dimaksud dengan faktor ekonomi di sini adalah bagaimana perusahaan
bisa mengurangi berbagai biaya pengeluaran dan memaksimalkan berbagai
biaya pendapatan. Hal ini juga akan sangat berkaitan dengan proses efisiensi.
Tujuan ekonomi ini akan berkaitan langsung dengan keuntungan dari
perusahaan.
5
Selain itu, pada tujuan ini juga manajemen operasional akan memperhitungkan
bagian mana saja yang terlalu boros dan apakah bisa melakukan penghematan
atau tidak.
4. Kualitas
Manajemen operasional juga memiliki tujuan untuk menjaga dan melakukan
peningkatan pada kualitas produksi. Tujuan ini akan saling terkait dengan
peningkatan produktivitas. Yang mana, secara jumlah akan meningkat dan
secara kualitas juga bisa meningkat. Tujuan peningkatan kualitas ini juga
nantinya akan berkaitan dengan peran untuk mengatur sumber daya.
5. Proses Produksi
Hal lain yang juga menjadi tujuan dibentuknya manajemen operasional adalah
memastikan semua proses produksi bisa berjalan dengan baik, benar dan
efektif. Selain itu, manajemen operasional juga bertujuan untuk bisa
mengurangi waktu proses produksi atau reduced processing time. Tujuan dari
pengurangan ini tentu saja karena semakin cepat proses produksi maka akan
semakin banyak juga produk yang akan dihasilkan. Selain itu, dengan waktu
produksi yang singkat juga menandakan proses produksi bisa cukup efektif.
6
yang terjadi contohnya ketika susu diubah menjadi keju dan mentega.
Akan tetapi, apabila input-nya dalam bentuk informasi atau manusia, maka
sifat transformasinya menjadi sulit untuk diukur. Misalnya, rumah sakit
mengubah pasien yang sakit (input) menjadi pasien sehat (output).
1) Fungsi Perencanaan
2) Fungsi Pengorganisasian
3) Fungsi Penggerakan
Fungsi dari Menajemen operasional ini adalah melakukan tugas dengan dasar
7
kepemimpinan, mengawasi dan memotivasi karyawan untuk melaksanakan tugas.
4) Fungsi Pengendalian
Ciri paling pertama dari manajemen ini adalah memiliki tujuan untuk mengatur
seluruh kegiatan produksi barang dan jasa untuk menghasilkan pendapatan.
Manajemen ini bertugas mengontrol seluruh kegiatan produksi dan memastikan
perusahaan memperoleh laba.
Yang terakhir sebagai ciri dari manajemen operasional adalah adanya mekanisme
untuk mengendalikan operasi sebuah bisnis. Mekanisme ini harus diterapkan pada
8
semua departemen bisnis, seperti untuk peningkatan kualitas produk, cara
mengurangi limbah, juga peningkatan penjualan.
F. Pengertian Perusahaan
Beberapa unsur yang terdapat di dalam perusahaan atau company adalah sebagai
berikut:
9
3) Terus-menerus, artinya kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan sebagai
mata pencaharian, dilakukan secara terus menerus dan bukan kegiatan
insidentil.
4) Bersifat Tetap, kegiatan usaha yang dilakukan tidak berubah dalam waktu
singkat, namun dapat berubah dalam waktu panjang.
5) Diketahui Publik, artinya usaha yang dijalankan diketahui dan ditujukan
untuk publik secara umum, diakui dan dibenarkan oleh undang-undang
Republik Indonesia.
6) Mendapatkan Laba, tujuan dari usaha tersebut adalah untuk mendapatkan
keuntungan dari setiap kegiatan usaha.
7) Pembukuan, sebuah perusahaan harus melakukan pencatatan tentang hak
dan kewajiban yang berhubungan dengan aktivitas usaha.
10
BAB III
PEMBAHASAN
Untuk membantu meningkatkan niat baik dalan mempertahankan nama baik dan
keberadaan perusahaan, Manajemen operasional harus dapat memberikan
kepastian bahwa produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang bagus untuk
dapat dikirimkan ke semua pelanggan sehingga bisa memberikan kepuasan dan
kebahagiaan kepada mereka.
Dalam pengelolaan operasional akan berupaya untuk tetap fokus pada pemanfaatan
11
sumber daya perusahaan yang optimal. Yaitu dengan menggunakan strategi yang
tepat dalam pemilihan cara operasional perusahaan, melakukan pengawasan yang
ketat terhadap semua aktivitas, dan memastikan semua sumber daya digunakan
tidak terbuang.
5) Memotivasi karyawan
1) Isi Strategi
Strategi yang disusun berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan pasar yang ada
dengan cara memanfaatkan peluang yang ada untuk kepentingan segmen pasar
yang potensial. Sedangkan strategi yang dibuat akan sangat bergantung pada misi
perusahaan, Sehingga perlu ditekankan disini isi dari strategi operasional dari
Manajemen Operasional harus terdapat sejumlah konten yang perlu
diprioritaskan ada dalam menyusun strategi manajemen operasional.
12
2) Perancangan proses
3) Membuat Inovasi
4) Pemanfaatan Data
Dalam Pengelolaan inventaris untuk rantai pasokan, bentuk analisis ABC (juga
disebut analisis Pareto) sangat berperan. Ini dapat membagi pengelolaan
persediaan menjadi tiga kategori A, B, dan C. “A” memiliki nilai yang paling
banyak dan kontrol yang paling ketat, sedangkan “C” paling sedikit.
Sesuai dalam arti dari manajemen operasional, keseluruhan proses yang ada
didalam suatu perusahaan harus benar-benar dapat dipahami oleh seorang Manajer
Operasional. Manajer harus selalu terlibat dalam pengkoordinasian dalam suatu
13
proses sekaligus memahami perkembangan terbaru dengan selalu melakukan
evaluasi pada strukturnya.
14
penggajiannya. Manajer juga harus dapat melakukan supervisi, kompensasi
promosi jabatan dan penggunaan tenaga profesional.
5) Kualitas yaitu seorang manajer dapat menentukan ukuran standard, bentuk
desain peralatan, model pengawasan produk dan sebagainya.
Pengertian dari Supply chain dapat diartikan dengan logistik. Pada bagian ini
sangat berhubungan dengan proses produksi dan distribusi barang. Supply Chain
management merupakan suatu bentuk sistem organisasi yang bertujuan untuk
penyaluran produk maupun jasa kepada konsumen. Dalam siklus atau rantai ini
ada beberapa organisasi yang beberja dalam lingkup yang berbeda namun
memiliki tujuan yang sama yaitu untuk pengadan barang serta penyalurannya
hingga ketangan konsumen akhir secara efektif dan efisien. Dengan kerja sama
tersebut maka akan dihasilkan nilai tambah dari produk yang telah diproduksi
tersebut.
Tujuan dari Supply Chain management adalah pengiriman produk secara tepat
waktu demi memuaskan konsumen, mengurangi biaya, meningkatkan
produktivitas perusahaan dalam rantai supply melalui optimalisasi waktu, lokasi
dan aliran kuantitas bahan. Supply Chain Management sangat penting dilakukan
untuk memperlancar proses produksi dan proses pemasaran untuk memenuhi
kebutuhan konsumen. Agar pengendalian supply chain bisa efektif maka
diperlukan adanya arus informasi yang lancar dan rasa saling percaya antar bagian,
baik itu pemasok, perusahaan maupun konsumen. Keunggulan Supply Chain
Management adalah sebuah perusahaan dapat me-manage aliran barang atau
produk dalam suatu aliran rantai supply dengan mengaplikasikan jaringan kegiatan
produksi dan distribusi dari suatu perusahaan dapat bekerja bersama-sama untuk
memenuhi tuntutan konsumen.
15
informasi yang berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
seperti barang-barang yang dibutuhkan di perusahaan.
Kegiatan dari Manajemen operasional ini sangat erat kaitannya dengan “supply
chain” atau SCM (supply chain management). Manajer operasional juga harus
paham tentang tren global dan lokal, selain itu juga memahami permintaan
konsumen dan kapasitas bahan produksi.
Downtstream Supply Chain merupakan rantai suplai hulu (supply chain) yang
melibatkan beberapa aktivitas berupa pengiriman produk yang telah dibuat oleh
produsen kepada konsumen. Downtstream Supply Chain ini sangat memperhatikan
arah pendistribusian melalui bagian gudang maupun transportasinya dan juga
memperhatikan pelayanan yang diberikan sales kepada konsumen. Sales harus
memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen akhir tanpa kecuali.
Internal Supply Chain merupakan supply chain yang akan melibatkan proses
masuknya barang ke gudang untuk penyimpanan dan digunakan sebagai
transformasi masukan yang berasal dari penyalur kedalam output organisasi
tersebut. Internal Supply Chain ini akan menjadi luas dari waktu ke waktu yang ada
dalam organisasi tersebut. Internal Supply Chain perlu diperhatikan dalam hal
manajemen pabrikasi, manajemen produksi maupun pada pengendalian inventory.
16
F. Bertanggung Jawab pada Pengiriman Hasil Produksi
Selain itu, bagian ini dapat melakukan kontrol kualitas secara langsung ke
konsumen apakah produk yang dihasilkan sudah layak dan dapat memenuhi
kebutuhan mereka. Sehingga diharapkan nantinya akan dapat menerima feedback
langsung dari konsumen dan menyampaikan informasi dari konsumen ini sebagai
bahan untuk melakukan suatu proses pengembangan.
Pihak manajemen operasional ini tidak hanya terbatas pada hasil produk yang
berwujud fisik saja. tetapi organisasi atau perusahaan ini terdiri dari dua macam
produksi yaitu berupa barang yang bisa disimpan dan jasa. Kedua hasil produksi
ini ada perbedaan yang mencolok. Ketika membicarakan hasil produksi yang
berupa barang fisik, konsumen tidak terlibat kontak secara langsung dan mereka
dipisahkan oleh suatu proses pengiriman dan akhirnya mereka membeli produk
langsung melalui reseller atau retailer-nya.
Tetapi, untuk produk yang berupa servis (jasa), konsumen dapat terlibat secara
langsung dan dapat melihat secara langsung proses servisnya. Selain itu konsumen
juga dapat berhubungan langsung dengan operasionalnya. Misalnya pada salon,
bengkel dan sejenisnya. Sehingga kualitas operational management khusus untuk
bidang jasa atau service, pelayanan manajemennya akan lebih ditekankan di bagian
ini.
Penciptaan produk dan layanan jasa dapat dilakukan pada semua organisasi
atau perusahaan. Untuk perusahaan berbentuk manufaktur yang menghasilkan
produk, kegiatan operasional ini akan lebih terlihat nyata. Sedangkan pada
perusahaan jasa yang memberikan pelayanan kepada pelanggan, kegiatan
operasional tidak terlalu tampak, tetapi dapat dirasakan. Menurut Chase et al
17
(2006) Manajemen operasi juga dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan
yang meliputi desain, operasi, dan perbaikan sistem yang menciptakan dan
menyampaikan produk dan jasa atau layanan. Dalam hal ini kegiatan manajemen
operasional pada sektor barang dan jasa adalah sebagai berikut:
1) Produk Barang
2) Produk Jasa
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
19
Daftar Pustaka
Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo. 2002. Pengantar Bisnis Modern, Edisi Keenam,
Yogyakarta: Liberty Chase, R.B.; F.R. Jacobs; dan N.J. Aquilano. 2006.
Operations Management for Competitive
Heizer, Jay & Barry Render.2010. Manajemen Operasi. Edisi Ketujuh Buku 1.
Jakarta: Salemba Empat
Russell, R.S., dan B.W. Taylor III. 2011. Operations Management. Edisi ketujuh.
New York: John Wiley & Sons.
20